Anggota : • Jauhar Musthofal Qulub (18) • Muh. Madhani Rahmatullah (21) • Muhammad Naufal Muflih (23) INTRO : Prajurit Bali era dasawarsa PENDUDUKAN BELANDA DI NUSANTARA 1880an.
IDENTIK DENGAN KESEWENANGANNYA DALAM
MENGUSIK ADAT DAN PERATURAN DAERAH. HAL TERSEBUT JUGA TERJADI DI BALI, HAK TAWAN KARANG YANG TELAH BERLAKU SEBELUM BELANDA DATANG DIUSIK EKSISTENSINYA OLEH BELANDA. HAK TAWAN KARANG ADALAH TRADISI BALI YANG MENYEBUTKAN BAHWA KAPAL BESERTA ISINYA YANG KARAM DAN TERDAMPAR DI PESISIR BALI ADALAH HAK MILIK RAJA SETEMPAT. • Latar belakang perlawanan : • Pemerintah kolonial Belanda menganggap tradisi Hak Tawan Karang tidak dapat diterima dan mengajukan untuk menghapus Hak Tawan Karang.Atas bujukan Belanda, raja-raja di Bali dapat menerima perjanjian untuk menghapus Hukum Tawan Karang. Namun, sampai tahun 1844 Raja Buleleng dan Karangasem masih menolak penghapusan tersebut dan masih menerapkan Hak Tawan Karang. • Dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (1981) karya M.C Ricklefs, latar belakang perlawanan rakyat Bali terhadap Belanda adalah : Dipaksakannya penghapusan Hak Tawan Karang kepada kerajaan- kerajaan di Bali.Kerajaan Buleleng tidak terima atas tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh Belanda karena 2 kapal Belanda yang karam di perairan Bali diakuisisi oleh Kerajaan Buleleng. • Usaha Rakyat Bali Andreas Victor Michiels • Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia jilid IV (1975) karya Sartono Kartodirdjo dkk, disebutkan bahwa Belanda dengan panglima tentara Andreas Victor Michiels datang untuk menyerang Bali pada pertengahan 1846.Armada Belanda terdiri dari 1.700 prajurit gabungan dari Batavia dan Surabaya dan dipimpin oleh komandan tertinggi Van Den Bosch.Selama 2 hari, pasukan dari kerajaan Buleleng, Karangasem dan Kalungkung bertempur mati-matian mempertahankan kedaulatan Bali. Namun, karena persenjataan Belanda yg lebih lengkap dan modern, maka para pejuang mengalami kekalahan.Kekalahan tersebut menyebabkan raja Buleleng I Gusti Ngurah Made dan Ketut Jelantik mundur ke daerah Jagaraga.Pihak Bali juga terpaksa menandatangani perjanjian damai pada 6 Juli 1846. Penandatanganan perjanjian oleh pihak Bali merupakan salah satu siasat untuk membangun kembali kekuatan demi melawan Belanda pada periode berikutnya. Raja Buleleng membunuh dirinya sendiri bersama
• Usaha yang dilakukan oleh kolonial :
pengikutnya, dalam perang puputan tahun 1849 melawan Belanda
Belanda telah mengetahui pengingkaran
perjanjian damai oleh Bali pada 1847. Pada tanggal 15 April 1849 semua kekuatan Belanda dikerahkan untuk menyerang Jagaraga dari 2 sisi, depan dan belakang.Pertempuran di Jagaraga berlangsung selama 2 hari dan kekuatan dari aliansi kerajaan Bali dapat dilumpuhkan oleh Belanda. Raja Buleleng dan Ketut Jelantik melarikan diri menuju Karangasem untuk meminta bantuan dari Raja Karangasem.Namun, Belanda dan pasukannya tetap mengejar Raja Buleleng dan Ketut Jelantik. Mereka terbunuh dalam upaya mempertahankan diri dari Belanda.