Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing :
NBM : 1319320
Puji syukur penulis panjatan kehadiran Tuhan Yang Esa karena berkat rahmat dan
karuniaNya, penulis sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
Makalah ini berjudul “Penggunaan dan Perawatan Elisa untuk memenuhi tugas yang
Makalah ini dibuat dengan menjadi kesatuan yang sistematis. Terima kasih penulis
ucapkan kepada semua pihak yang menjadi sumber refrensi bagi penulis.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Penulis selaku penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik bentuk penyusunan
maupun materinya. kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapakan untuk
Penulis
i
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
ELISA adalah salah satu uji serologis yang dapat digunakan untuk mengukur
antigen/antibodi. Prinsip utama teknik ELISA adalah penggunaan indikator enzim untuk
reaksi imunologi. ELISA merupakan salah satu tes serologi dengan prinsip kromogenik atau
menggunakan reaksi perubahan warna pada substrat, sehingga dapat diukur menggunakan
alat plate reader untuk mendeteksi titer immunoglobulin anti-SARS- CoV-2 secara
kuantitatif. Alat uji ELISA biasanya dilakukan di dalam 96-well plates yang memungkinkan
pengukuran beberapa sampel dalam satu kali percobaan (relatif lebih efisien), sehingga bisa
diterapkan untuk skrining COVID- 19 dalam skala besar yang digunakan di laboratorium
canggih dengan staff terlatih maupun laboratorium riset (dengan manajemen data hasil secara
ekstensif) Imunologi adalah ilmu yang mempelajari sistem imunitas tubuhmanusia maupun
hewan, merupakan disiplin ilmu yang dalam perkembangannya berakar dari pencegahan dan
pengobatan penyakit infeksi. Sedangkan Serologi ialah ilmu yang mempelajari reaksi antigen
diagnosis. Walaupun sat ini pemeriksaan serologi tidak terbatas pada penyakit infeksi, namun
untuk menunjang diagnosis penyakit infeksi memang hal yang sering dilkukan.
antigen-antibodi(Aq-Ab).
biokimia untuk mendeteksi kehadiran antibodi atau antigen dalam suatu sampel.ELISA
dipakai untuk pengujian semua antigen, hapten atau antibody. Prinsip kerjadari teknik
1
ELISA adalah berdasarkan reaksi spesifik antara antibody dan antigen dengan
tanda terdapatnya suatu antigen jika antigen tersebut sudahbereaksi dengan antibodi.
Reaksi tersebut memerlukan antibody spesifik yang berikatan dengan antigen (Baker dkk,
2007).
Teknik ELISA pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Peter Perlman
dan EvaEngvall. Mereka menggunakan teknik ELISA ini dalam bidang imunologi
suatu sampel, dimana interaksi tersebut ditandai dengan menggunakan suatu enzim yang
berfungsisebaqai pelapor/ reporter/ signal. (ELISA) adalah suatu teknik biokimia yang
antigen dalamsuatu sampel. ELISA telah digunakan sebagai alt diagnostik dalam bidang
medis, patologi tumbuhan, dan juga berbagai bidang industri. Penggunaan ELISA
metode imun lainnya. Berdasarkanuraian diatas maka penulis akan membahas tentang
ELISA
Teknik ELISA didasarkan pada reaksi spesifik antara antigen dengan antibodiyang
indikator. Prinsip dasar ELISA adalah analisis interaksi antara antigendan antibodi dengan
menggunakan enzim sebagai penanda reaksi (Yusrini 2005).Prinsip kerja ELISA adalah
adanya ikatan antara antigen dan antibodi kompleksdengan penambahan substrat tertentu
danenzim peroksida yang akan memberikanperubahan warna pada hasil yang positif (Azwar
1985).
2
ELISA memiliki 4 teknik yaitu direct ELISA, indirect ELISA, sandwich ELISA dan
competitive ELISA. Direct ELISA merupakan metode ELISA yang paling sederhana.
ELISA mendeteksi antigen dengan cara mengikat antigendengan antibodi yang telah
dilabel seara langsung dengan enzim. Reaksipengikatan tersebut terjadi secara spesifik
(Ausubel, 2003).
Indirect ELISA memiliki keuntungan diantaranya lebih cepat karena prosedur dan
reagen yang dibutuhkanlebih sedikit (Elisa, 2017).Indirect ELISA banyak digunakan untuk
fase padat. Teknik tersebut terdiri dari dua macam, yaitu direct sandwichELISA dan
kemudian antigen dari darah atau urin ditambahkan kedalam well sehingga berikatan
yang telah dilabel enzim maka disebutdengan direct sandwich ELISA, sedangkan apabila
ditambahkan antibodi detektoryang tanpa dilabel enzim terlebih dahulu disebut dengan
spesifitasnya tinggi,dapat digunakan untuk sampel kompleks dan sensitif (Elisa, 2017).
Competitive ELISA adalah teknik paling kompleks yang digunakan untuk mengukur
3
konsentrasi antigen atau antibodi dalam sampel dengan mengobservasi campur tangan pada
output sinyal yang diinginkan. Teknik ini sering digunakanketika hanya ada satu antibodi
tersedia untuk antigen yang diinginkan atau ketikasampel sedikit dan tidak dapat diikat
ELISA secara kuantitatif dapat diamati dari nilai optical density (OD) yang diukur dengan
dengan kurva standar (purifikasi antigen) agar dapat secaratepat digunakan untuk
secara kualitatif dapat diamati dengan adanyaperubahan warna menjadi kuning pada
intensitas warna yang terbentuk, makasemakin tinggi pula konsentrasi antigen pada
sampel tersebut (Miller, 2006). Data ELISA biasanya digambarkan dengan nilai optical
density (OD) dan konsentrasilog untuk menghasilkan kurva sigmodial. Hal ini dapat
1.3. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ELISA
untuk mendeteksi kehadiran antibodi atau antigen dalam suatu sampel.ELISA dipakai untuk
pengujian semua antigen, hapten atau antibody. Prinsip kerjadari teknik ELISA adalah
berdasarkan reaksi spesifik antara antibody dan antigen dengan menggunakan enzim
suatu antigen jika antigen tersebut sudah bereaksi dengan antibodi. Reaksi tersebut
memerlukan antibody spesifik yang berikatan dengan antigen (Baker dkk, 2007). Enzyme
Linked Immunosorbent (ELISA) adalah metode immunologi yang melibatkan suatu enzim
untuk mendeteksi antibodi atau antigen dalam suatu sampel. Pemanfaatan ELISA secara
luas dapat digunakan untuk mendeteksi senyawa toksik dalam makanan (Asensio et
al.,2008).
6
plat/lempengyang dirancang untuk mendeteksi dan kuantifikasi peptida, protein, antibodi
dan hormon. Pada ELISA, antigen harus diimobilisasi ke permukaan yang solid dan
menilai aktivitas enzim konjugat melalui inkubasi dengan substrat untuk memproduksi
suatu produk yang terukur.Elemen yang penting dalam strategi deteksi pada ELISA
menggunakan plat/lempeng polystyrene 96 (atau (384 sumuran) yang akan secara pasif
membuat pemisahan dari material yang tidak berikatan menjadi lebih mudah. Kemampuan
untuk mencuci material nonspesifik yang tidak berikatan membuat pemeriksaan ELISA
menjadi alat pemeriksaan yang akurat untuk mengukur analit spesifik (Booster, 2020).
Prosedur umum dari pemeriksaan ELISA dimulai dengan tahap pelapisan, di mana
lapisanpertama berisikan dengan antigen atau antibodi target yang diabsorbsi ke dalam plat
polystyrene 96 sumuran. Tahap ini kemudian dilanjutkan dengan tahap blocking di mana
semua tempat yang permukaan yang tidak berikatan akan terlapisi oleh blocking agent.
Tahap selanjutnya adalah melakukan beberapa kali pencucican. Plat kemudian akan
dilanjutkan dengan beberapa kali proses pencucian untuk menghilangkan antibodi yang
tidak berikatan. Substrat kemudian akan ditambahkan untuk memproduksi suatu sinyal
kalorimetrik. Tahap akhir adalah pembacaan dari mikroplat. Assay ini menggunakan proses
pengulangan pada masing-masing tahap ELISA untuk menghilangkan material yang tidak
berikatan. Selama proses ini, hal yang penting diperhatikan adalah untuk membuang cairan
7
sisa untuk mencegah dilusi dari cairan yang ditambahkan pada tahap assay selanjutnya.
Untuk memastikan keseragaman, alat pencuci plat khusus sering kali digunakan.
dari plat dan dideteksi dengan antibodi spesifik terhadap antigen dan secara langsung
terkonjugasi dengan HRP atau molekul deteksi lain (ABCAM, 2020). Deteksi ELISA
secara langsung lebih cepat dibandingkan dengan teknik pemeriksaan ELISA yang lainnya
Pemeriksaan ELISA langsung juga terbukti memiliki lebih sedikit kesalahan karena
lebih sedikit reagen dan tahapan yang diperlukan Adapun keuntungan dan kelemahan dari
Keuntungan
Pemeriksaan ELISA ini lebih cepat dibandingkan tipe ELISA yang lainnya,
dengan
Memiliki lebih sedikit kesalahan karena menggunakan sedikit reagen dan hanya
antigen
Kelemahan
primer
terkonjugasi spesifik
6 diimobilisasi ke permukaan dari plat. Proses dua tahap dibutuhkan dalam deteksi di
mana antibodi spesifik primer terhadap antigen akan berikatan dengan target dan
dilabeli oleh antibodi sekunder terhadap spesies host dari antibodi primer. Metode ini
juga dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi spesifik dalam sampel serum dengan
9
Gambar 3. ELISA Tidak Langsung
Adapun keuntungan dan kelemahan dari pemeriksaan ELISA tidak langsung ini
Keuntungan
Metode ELISA secara tidak langsung memiliki sensitivitas tinggi karena lebihdari
satu
Pemeriksaan ELISA tidak langsung lebih fleksibel karena antibodi primer berbeda
pada sampel
Kelemahan
antibodi sekunder
Prosedur yang lebih panjang jika dibandingkan dengan teknik ELISA langsung
10
2.2.3 ELISA Sandwich
ELISA Sandwich adalah tipe pemeriksaan ELISA yang paling umum untuk
dilakukan. Pemeriksaan ELISA ini membutuhkan dua spesifik antibodi untuk epitop
berbeda dari antigen. Kedua antibodi biasanya disebut sebagai pasangan antibodi yang
cocok. Salahsatu antibodi akan berikatan pada permukaan dari plat dan digunakan sebagai
antibodi
akan berkonjugasi dan memfasilitasi deteksi dari antigen (ABCAM, 2020) Prosedur
dari ELISA sandwich yaitu pertama-tama adalah sumuran dari plat ELISA harus dilapisi
dengan antibodi penangkap. Analit atau sampel kemudian akan ditambahkan, diikuti dengan
antibodi pendeteksi. Antibodi pendeteksi bisa berkonjugasi dengan enzim atau disebut
sebagai ELISA sandwich langsung. Apabila antibodi pendeteksi tidak berlabel, antibodi
sekunder pendeteksi yang terkonjugasi dengan enzim akan diperlukan, yang disebut sebagai
Adapun keuntungan dan kelemahan dari pemeriksaan ELISA sandwich ini sebagai
Keuntungan
11
Metode ELISA ini memiliki sensitivitas tinggi, 2-5 kali lebih sensitive
Metode ELISA ini memiliki spesifisitas tinggi, karena dua antibodi ikut serta
Pemeriksaan ELISA ini lebih fleksibel karena deteksi secara langsung atau tidak
Pemeriksaan ELISA yang terbaik untuk analisis sampel yang kompleks, oleh
Kelemahan
Optimasi antibodi dapat sulit dilakukan karena cross reactivity dapat terjadiantara
Membutuhkan kit ELISA terstandar atau pasagan antibodi yang telah teruji.
12
2.2.4 ELISA Kompetitif
ELISA kompetitif atau ELISA inhibisi adalah assay yang digunakan untuk mengukur
konsentrasi dari antigen dengan deteksi dari sinyal interferensi. Antigen sampel akan 8
berkompetisi dengan antigen referensi untuk berikatan dengan sejumlah spesifik dari
antibodi yang berlabel. Antigen referensi ini telah terlapisi sebelumnya pada permukaan
plat. Sampel dilakukan pre-inkubasi dengan antibodi berlabel dan kemudian ditambahkan
ke dalam sumuran.
13
Tergantung dari jumlah antigen di dalam sampel, lebih banyak atau lebih sedikit
antibodi bebas yang akan tersedia untuk berikatan dengan antigen referensi. Beberapa kit
Antigen yang berlabel dan antigen sampel (tidak berlabel) berkompetisi dengan berikatan
terhadap antibodi primer. Semakin sedikit jumlah antigen di dalam sampel, maka semakin
kuat sinyal akibat lebih banyak antigen berlabel di dalam sumuran (ABCAM, 2020).
Pada gambar terlihat bahwa antigen digunakan untuk melapisi plat. Mengikuti
prosedur standar blocking dan pencucian, sampel berisikan antigen yang tidak diketahui
didapatkan konsentrasi yang tinggi dari antigen di dalam sampel, maka sinyal akan
melemah, sedangkan apabila hanya ada sangat sedikit antigen di dalam sampel, maka hanya
Keuntungan
Tidak ada pemrosesan sampel dan sampel yang kasar atau tidak murni dapat
digunakan
Elisa ini lebih kuat dan kurang sensitif terhadap dilusi sampel dan efek matriks
ELISA ini lebih konsisten, lebih sedikit variabilitas antara sampel duplikat dan
assay
Pemeriksaan ELISA yang terbaik untuk analisis ketika hanya satu antibodi yang
14
tersedia untuk antigen yang akan dideteksi. ELISA ini juga cocok digunakan
untuk mendeteksi antigen kecil yang tidak bisa berikatan dengan dua antibodi
Kelemahan
Memiliki beberapa kelemahan, sesuai dengan teknik dasar tipe ELISA mana
yang digunakan.
bertujuan untuk menguji secara simultan bernagai analit dalam waktu bersamaan dalam
satusampel. Keuntungan dari Teknik ini adalah dapat mengukur marker yang
diinginkandalam waktu yang sama. Kekurangannya memerlukan aat yang lebih caggih
keuntungan diantaranya adalah dapat menghemat waktu dan sampel karena menggabungkan
deteksi beberapa analit menjadi satu reaksi. Prinsip kerja multiplex immunoassay bisa
simultan hingga 500 analit yang berbeda. Setiap manik-manik di kode dengan warna yang
berbeda yang memungkinkan diferensiasi cepat dan mudah dari peristiwa pengikatan
individu. Penambahan antibody spesifik berguna untuk menangkap analit yang sesuai,
selanjutnya ditambahkan antibody yang berlabel enzim sebelum dilakukan pembacaan pada
instrumen.
15
2.2.6 ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) Biotin Sterptavidin (Jenis
ELISA Modern)
Teknik Elisa Sandwich dikembangkan menjadi Teknik Elisa yang lebih modern yaitu tidak
hanya mencari antigen tetapi juga antibodi. Tingkat sensitivitas dari jenis Elisa ini relative tinggi.
Prinsip kerja Teknik ini sama dengan Elisa Sandwich, namun menggunakan antigen
primer/penangkap dan antigen sekunder/detector yang bersifat opsional apabila antibodi yang dicari
pada sampel tidak bereaksi dengan label enzim. Teknik ini sudah banyak diaplikasikan pada
berbagai analit dengan tingkat keberhasilan yang baik misalnya mendeteksi vitamin biotin
denganantibodi berlabel enzim dan angtigen spesifik yang dapat menghasilkan presipitat
warna yang intensitasnya merupakan cerminan dari kadar antigen pada sampel. Sebelum
pembacaan pada Elisa reader maupun spektrofotometer perlu ditambah asam pekatsebagai
kerja Elisa diuraikan sebagai berikut, langkah ini berdasarkan manualprosedur tertentu
secara prinsip sama, namun pada saat mengerjakan Teknik Elisa wajib mengikuti manual
16
Macam Teknik Elisa:
larutan berisi antigen menempel pada dinding/ permukaan selama 30-60 menit.
Dilakukan proses pencucian yang berguna untuk membilas antigen yang tidak
Anti-Ig ditambahkan agar berikatan pada daerah Fc pada antibodi yang spesifik
terikat.
Intensitas warna yang terjadi diukur pada Elisa reader atau spektrofotometer pada
Panjang
gelombang tertentu. Semakin pekat warna yang terjadi semakin tinggi kadar
17
2.3 Prosedur Kerja
1. Mikrotiter dilapisi dengan antigen yang sudah dimurnikan dengan membiarkan larutan
2. Dilakukan proses pencucian yang berguna untuk membilas antigen yang tidak terikat
dengan buffer.
3. Sampel serum yang akan dideteksi antibodinya ditambahkan dan dibiarkan antibodi
tidak terikat.
8. Intensitas warna yang terjadi diukur pada Elisa reader atau spektrofotometer pada Panjang
gelombang tertentu. Semakin pekat warna yang terjadi semakin tinggi kadar antibodi yang
18
2. Membilas antibodi yang tidak terikat dengan buffer.
dengan protein yang tidak berhubungan/ tidak spesifik (seperti larutan susu
bubuk).
7. Menambahkan antibody yang telah terlabeli dengan enzim dan bersifat spesifik
untuk epitope yang berbeda pada antigen sampel, sehingga terbentuk sandwich.
11 Ukur dengan spektrofotometer. Jika semakin pekat warna yang terdeteki, maka
19
2.4 Prinsip Kerja
Pertama antigen atau antibodi yang hendak diuji ditempelkan pada suatu permukaan
yang berupa microtiter. Penempelan tersebut dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
penempelan secara non spesifik dengan adsorbs ke permukaan microtiter, dan penempelan
secara spesifik dengan menggunakan antibody atau antigen lain yang bersifat spesifik
dengan antigen atau antibodi yang diuji (cara ini digunakan pada teknik ELISA sandwich).
Selanjutnya antibodi atau antigen spesifik yang telah ditautkan dengan suatu enzim signal
(disesuaikan dengan sampel => bila sampel berupa antigen, maka digunakan antibodi
spesifik , sedangkan bila sampel berupa antibodi, maka digunakan antigen spesifik)
dicampurkan ke atas permukaan tersebut, sehingga dapat terjadi interaksi antara antibody
substrat yang dapat bereaksi dengan enzim signal. Pada sat substrat tersebut dicampurkan ke
permukaan, enzim yang bertaut dengan antibodi atau antigen spesifik yang berinteraksi
dengan antibodi atau antigen sampel akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan suatu
signal yang dapat dideteksi. Pada ELISA flourescense misalnya, enzim yang tertaut dengan
antibodi atau antigen spesifik akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan signal yang
20
2.5 Cara Kalibrasi Elisa
5. Pilih S dan angka 1 pada keypad (S1 untuk posisi A1), lalu tekan enter.
Pilih S dan angka 1 pada keypad (S1 untuk posisi A2),lalu tekan enter
Pilih S dan angka 1 pada keypad (S1 untuk posisi A3), apabila kalibrasi triplo, lalu tekan
enter.
Pilih C dan angka 1 pada keypad (C1 untuk posisi A4), lalu tekan enter
Pilih Cdan angka 2 pada keypad (C2 apabila ada, untuk posisi A5) lalu tekan enter.
1. Perawatan harian
Pembacaan.
Komponen utama perangkat ELISA terdiri atas Ab, Ag, imunoprob, substrat, reagen
penghenti reaksi (blocking reagent), bufer, dan cawan ELISA. Perangkat ELISA dapat
dirakit sendiri oleh peneliti atau diperoleh secara komersial dari berbagai perusahaan di luar
negeri, seperti Agdia Inc. (Folkhart, Indiana), dan Neogen Inc. (Scotland).
Metode ELISA merupakan uji biokimia yang menggunakan antibodi dan perubahan
warna untuk identifikasi suatu substrat,biasanya antigen, dalam sampel cair. ELISA telah
digunakan untuk alat diagnosa dalam kesehatan dan uji kontrol kualitas pada berbagai
ditambahkan antibodi spesifik sehingga mengikat antigen. Pada antibodi ini telah diikatkan
suatu enzim. Pada tahap terakhir ditambahkan senyawa yang merupakan substrat enzim.
Reaksi yang terjadi umumnya perubahan warna senyawa tersebut yang merupakan sinyal
yang diukur. Pada ELISA paling tidak menggunakan satu antibodi spesifik untuk antigen
tertentu. Sampel yang diduga mengandung antigen dengan jumlah yang tidak diketahui
antigen dimobilisasi, antibodi ditambahkan dan terbentuk kompleks dengan antigen. Pada
antibodi ini telah diikatkan enzim secara kovalen atau antibodi pertama ini dideteksi oleh
antibody sekunder yang telah mengikat enzim. Komponen Perangkat ELISA. Komponen
22
utama perangkat ELISA terdiri atas Ab, Ag, imunoprob,substrat, reagen penghenti reaksi.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ELISA merupakan salah satu metode yang selama ini banyak digunakan untuk deteksi
antibody berdasarkan prinsip ikatan antigen-antibodi spesifik. Prinsip dasar ELISA adalah
reaksi antara antigen (Ag) dengan antibody (Ab) menjadi molekul Ag-Ab yang lebih besar
dan mudah mengendap. Perbedaannya, penggamatan hasil reaksi pada serologi biasa
berdasarkan endapan molekul Ag-Ab, sedangkan pada ELISA berdasarkan perubahan warna
yang terjadi pada substrat pereaksi sesuai dengan label atau imunoprob (immuno probe)
konjugat Ab-enzim. Perubahan warna terjadi akibat hidrolisa enzimatik pada reaksi antara
konjugat Ab-enzim dengan substratnya, sehingga hasil ELISA lebih peka dan dapat
dikuantifikasi.
3.2 Saran
Setelah mengetahui dan memahami materi ini dapat menambah pengetahuan kita dan
24
DAFTAR PUSKATA
Santosa Budi. 2020 Teknik Elisa Metode Elisa Untuk Pengukuran Protein Mellothioein Pada Daun
Padi Ir Bagendit, Semarang.Unimus Press.
Wulandari. 2019 Analisis Perkembangan Titer Antibodi Hasil Vaksinasi Infectious Bromchitis
pada Ayam Penelur Strain Hisex Brown.
Muhammad Arif Hanny Ferry Fernanda, Ashon Sa’adi, Sudjarwo. 2019. Verifikasi Linieritas
Kurva Baku Testosteron Menggunakan Metode Elisa (Enzime-Linked Immunosorbent
Assay). Vol. 5. No. 1
Nada Farida, Dinna Rakhmina, Tini Elyn Herlina. 2022. Literatur Review : Perbandingan
Sensitivitas, Spesifisitas Metode ELISA Dan Pada ICT Pada Diagnosis Laboratorium IgM,
IgG SARS-CoV-2. Jurnal Kesehatan. Vol. 15. No. 1
Ipin Aripin. 2019. Pendidikan Nilai Pada Materi Konsep Sistem Imun. Jurnal Bio Educatio. Vol. 4.
No. 1.
Rachmawati Sri.2013. Pengembangan Indirect ELISA untuk Deteksi Alfatoksin B1 pada Pakan
danJagung.
25
LAMPIRAN
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38