Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH INSTRUMENTASI LAB MEDIK

“PENGGUNAAN PERAWATAN ALAT ELISA”

DISUSUN OLEH :

JODI SETIAWAN (51122022)

DOSEN PEMBIMBING :

BASTIAN S.SI,T, M. Biomed

PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

INSTITUT ILMU KESEHATAN & TEKNOLOGI

MUHAMMADYAH

PALEMBANG

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualikum wr. Wb.

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat Allah SWT. Dan berkat karunia-

nya sehingga Makalah yang berjudul “Penggunaan dan Perawatan Elisa” ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada bidang

instrumental lab. Medis Kepada bapak dosen : BASTIAN S.Si,T M. Bimoed

makalah ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang

“Penggunaan dan perawatan Elisa” penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada bapak : BASTIAN S.Si,T,M. Biomed selaku dosen mata pelajaran

instrumentasi lab. Medis

Berkat tugas yang diberikan ini membuat wawasan penulis menjadi

bertambah dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

ikut berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwah makalah ini banyak kekurangan, seperti

manusia yang pada hakekatnya tidak luput dari kesalahan. Penulis memohon maaf

atas kesalahan dan ketidak sempurnaan yang pembaca temukan. Oleh karena itu,

diharapakan saran dan kritik untuk penulis dalam memeperbaiki makalah ini

menjadi lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. .ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 2

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3

1.3 Tujuan......................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5

2.1 Cara Penggunaan Elisa ................................................................................................ 6

2.2 Cara perawatan Elisa ................................................................................................... 7

2.3 Komponen Elisa .......................................................................................................... 8

2.4 Cara kalibrasi Elisa ..................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 11

3.2 Saran........................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

LAMPIRAN ..................................................................................................................... 14
BAB 1

PENDHULUAN

1.1 Latar Belakang

Enzyme linked imunosorbent assay (ELISA) metode Elisa merupaka salah

satu metode yang digunakan untuk mendeteksi antibody rabies pada Serum hewan

serta pada serum manusia (lequin 2015). Metode elisa juga sangat berguna untuk

mendeteksi antibody terkait dengan survey epidemologi dalam ukuran populasi

yang besar (Xu et al., 2017). Titer antibody digunakan untuk mengkonfirmasi

respon antibody setelah dilakukan vaksinasi. Alat Elisa reader tergolong alat yang

mahal dan sulit diadakan dilaboratorum ataupun perguruan tinggi yang memiliki

dana minimum. Selain itu perawatan alat ini realtif sulit serta kurng praktis untuk

pembacaan hasil Elisa ditempat terpencil. Berkaitan dengan hal tersebut

dikembangakn metode pengolahan citra sampel menggunakan kamera telepon

gengam. Metode ini dianggap lebih murah, mudah cepat, dan praktis sert

diharapkan mampu menjadi alternative pilihan untuk alat pembabaca hasil ElISA

selain Elisa reader yang biasa digunakan saat Ini. (jurnal veteriner)
1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana Cara Penggunaan Elisa?

2. Bagaimana Cara Perawatan Elisa?

3. Apa saja komponen perangkat Elisa ?

4. Bagaiman Cara kalibrasi Elisa?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui cara penggunaa Elisa

2. Untuk mengetahui cara perawatan elisa

3. Untuk mngetahui komponen perangkat Elisa

4. Unttuk mengetahui cara kalibrasi Elisa


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 CARA PENGGUNAA ALAT ELISA

PRINSIP KERJA ELISA

Elisa reaeder berbasis kolorimetri, yaitu intensitas cahaya yang diserap

dalam larutan berwarna dengan gelombang tertentu merupakan nilai absorbansi

yang terbaca. (jurnal veteriner)

Metode elisa merupakan suatu teknik biokimia yang khusus digunakan dalam

bidang imunologi untuk mendeteksi kehadiran antibody atau antigen dalam suatu

sampel. (ir perpustakaan universitas airlangga)

Elisa merupakan salah satu tes serologi dengan prinsip kromogenik atau

menggunakan reaksi perubahan warna pada subtract sehingga dapat diukur

dengan menggunakan alat plat reader untuk mendeteksi titer immunoglobulin

anti-SARS-coV-2 secara kuantitatif. Alat uji elisa biasanya dilakukan di dalam

96-well plates yang memungkinankan pengukuran beberapa sampel dalam satu


kali percobaan (relatif lebih efisien) sehingga dapat bisa diterapkan untuk skrining

covid-19 dalam skala besar yang digunakan dalam laboratorium canggih dengan

staff terlatih maupun labortorium riset (dengan manajeman data hasil secara

ekstensif) (Herawati,2020) (poltekkes kemkes Banjarmasin).

Elisa (enzyme linked immunosorbent assay)nmerupakan salah satu metode

indirect elisa yang secaara spesifik dipakai untuk mendeteki igm terhadap antigen

lipopolisakarida (LPS) S. typhi yang terdapat pada serum penderita. (nusantara

hasana journal)

1.Prosedur umum pemeriksaan Elisa

1. pemeriksaan ELISA diawali dengan proses penempelan (coating) antigen

dan atau antibodi pada permukaan sumuran pada plate.

2. Selanjutnya, dilakukan tahapan blocking (pengeblokan) ikatan antigen dan

antibodi pada unspecific-site dengan blocking agent.

3. Setelah dilakukan inkubasi dan pencucian, plate diinkubasi dengan antibodi

yang terikat dengan enzim.

4. Selanjutnya, dilakukan pencucian plate dan dilanjutkan dengan

penambahan substrate sehingga akan dihasilkan perubahan warna dan akan

didapatkan nilai OD (optical density) yang dibaca dengan ELISA reader.

5. Tahapan pencucian merupakan salah satu yang penting untuk

menghilangkan antibodi yang tidak terikat dengan antigen. Selain itu,

pastikan agar tidak ada cairan pencuci yang tertinggal pada plate, karena
dikhawatirkan akan mempengaruhi tahapan pemeriksaan selanjutnya.

(Publisher jurnal ilmiah & Buku)

2. Aplikasi Elisa :

1. Deteksi keberadaan pathogen penyebab penyakit(viru, bakteri, parasite,

and fungi)

2. Pengujian titer antibody

3. Deteksi allergen dalam makanan

4. Pengujian hormone

5. Deteksi penanda tumor (CA-9, CA19, CA242,Feriiitin)

6. Pengujian obat-obatan dan bahan kimia

3. Terminologi Elisa

1. Antigen : Suatu protein yang akan dinilai kadarnya, yang berasal dari

sampel yang akan diuji. Apabila kita akan menilai kadar IL-12 dengan

menggunakan ELISA dari sampel serum, maka IL-12 yang terdapat pada

serum kita istilahkan dengan antigen.

2. Antibodi : Suatu protein yang akan mengikat antigen. Apabila kita akan

menilai kadar IL-12 dengan menggunakan ELISA dari sampel serum,

selanjutnya akan ditambahkan antibodi, maka antibodi tersebut ialah suatu

protein yang akan mengikat IL-12, atau dikenal dengan istilah anti-IL-12.

3. Standard : Suatu protein yang akan dinilai kadarnya, yang telah diketahui

kadarnya. Apabila kita akan menilai kadar IL-12 dengan menggunakan


ELISA dari sampel serum, maka standard ialah protein IL-12 yang telah

diketahui kadarnya, misalnya kadar standard IL-12 ialah 100 pg/mL.

Umumnya, standard ini akan dibuat menjadi beberapa konsentrasi,

sehingga akan didapatkan grafik yang menggambarkan kadar standard VS

nilai OD dari standard. Grafik tersebut akan digunakan untuk menghitung

kadar pada sampel.

4. Nilai OD (Optical Density) : suatu nilai yang menggambarkan intensitas

perubahan warna pada ELISA

5. ELISA reader : Alat yang digunakan untuk mendapatkan nilai OD dari

pemeriksaan ELISA. (Publisher jurnal & Buku)

4. Cara penggunaan Elisa

Berikut adalah tahapan cara penggunaan Elisa secara umum ;

Adapun cara penggunaan Elisa:

ALAT :

1. ELISA reader

2. 96-well plate

3. Micropipete + tip

BAHAN :

1. Protein dan senyawa yang tidak melekat pada sel atau berada pada pelarut

ekstrakuler

2. Elisa kit parameter yang diamatai


3. Deinoze water (DI)

CARA KERJA :

1. Nyalakan Stavoit

2. Nyalakan UPS

3. Hubungkan ELISA reader pada sumber listrik UPS, dan hubungkan

ELISA reader pada notebook yang berisi software ELISA Reader (Gen5).

4. Nyalakn mesin ELISA Reader dengan menekan tombol power pada posisi

ON yang berada di kiri bawah mesin.

5. Tunggu hingga mesin ELISA reader menampilkan tulisan “READY” pada

display.

6. Buka penutup dan letakkan plate ELISA pada tempat sampel dengan

benar.

7. Tutup kembali penutup tempat sampel.

8. Buka software Gen5 pada notebook yang telah terhubung dengan mesin.

9. Atur besar panjang gelombang dan parameter lain yang akan digunakan

untuk pembacaan.

10. Klik OK.

11. Tunggu hingga mesin selesai melakukan pembacaa dan nilai absorbansi

setiap well sampai tampil pada notebook yang telah terhubung.

12. Simpan hasil pembacaan pada folder dokumen.

13. .Tutup software Gen5.

14. Buka penutup tempat sampel, ambil plate ELISA dan tutup kembali

penutup tempat sampel.


15. Matikan mesin ELISA Reader dengan menekan tombol power pada posisi

OFF.

16. Matikan UPS.

17. Matikan Stavoit.

2.2 Cara Perawatan Elisa :

Perawatan hariana :

1. Matikan alat setelah selesai digunakan

2. Bersihkan tray dari kotoran atau debu dengan menggunakan

spondadu atau dengan tissue

Perawatan 6 bulam :

1. Lakukan kalibrasi pada alat secara secara kesuluruhan seperti :

lampu proses pembacaannya.


2.3 Komponen perangkat Elisa :

Komponene utama perangkat Elisa terdiri atas Ab Ag Immunoprob,

substrat, reagen. Penghenti reaksi, (blocking reagent), buffer, dan cawan ELISA.

Perangkat ELISA dapat dirakit sendiri oleh peneliti atau diperoleh secara

komersial dan berbagai perusahaan diluar negeri seperti agdia inc (Folkhart,

Indiana), dan neogen inc. (Scotland)

Antibodi. Ab adalah immunoglobulin (Ig) dari he- wan yang diimunisasi Ag

patogen sasaran (AgP). Ber- dasarkan teknik produksi dan spesifisitas reaksinya,

Ab dibedakan menjadi Ab poliklonal (PAb) dan Ab mono- klonal (MAb),

sedangkan menurut bentuk molekulnya dibedakan menjadi Ab dan F(ab’)2. Ab

juga dibedakan menjadi Ab primer (AbP) dan Ab sekunder (AbS). AbP adalah Ab

yang homolog atau bereaksi dengan AgP, diproduksi dengan mengimunisasi

hewan, seperti mencit dan kelinci, dengan AgP. AbS atau anti-AbP adalah Ab

yang diproduksi dengan mengimunisasi he- wan lain seperti kambing (goat)

dengan AbP. Teknik produksi Ab dan modifikasinya diuraikan secara rinci oleh

Ball et al. dan Jordan (Hampton et al. 1990).

Antigen. Ag yang digunakan sebagai AgP pada teknik ELISA adalah partikel

virus, sel bakteri, propagul jamur, atau senyawa protein dan polisakarida patogen

yang antigenik, dapat merangsang timbulnya Ab pada hewan yang diimunisasi.

AgP digunakan sebagai kon- trol positif pada uji ELISA. Cara pembuatan Ag

virus dab Ag bakteri dibahas masing-masing secara rinci oleh Brakke serta

deBoer dan Schaad (Hampton et al. 1990).


Imunoprob (Immunoprobe). Imunoprob untuk ELISA dibuat dengan

mengkonjugasikan Ab dengan suatu enzim menjadi ‛konjugat Ab-enzim’.

Konjugat ini dapat dibuat dengan mengkonjugasikan AbP atau AbS dengan enzim

tertentu. Enzim yang digunakan untuk membuat konjugat beragam, yang paling

umum adalah Alkaline Phosphatase (AP) dan Horse-radish Peroxidase (HRP)

(Converse dan Martin 1990). Cara pembuatan imunoprob diuraikan secara rinci

oleh MacKenzie (1990

Substrat dan bahan kimia lain. Senyawa kimia yang digunakan sebagai media

(substrate) untuk reak- si enzimatik berbeda-beda, bergantung pada enzim yang

dugunakan. Enzim AP memerlukan p-nitrophenyl phosphate (PNPP) yang

dilarutkan dalam diethanola- mine 10%. Substrat ini dihidrolisis oleh enzim

menjadi p-nitrophenyl (PNP) yang berwarna kuning. Enzim HRP menggunakan

substrat tetramethyl benzidine (TMB) yang dilarutkan dalam dimethylsulsulfoxide

(DMSO), substrat ini dihidrolisis menjadi enzim men- jadi produk berwarna biru

(Priou 2001).

Reagen lain yang diperlukan dalam ELISA adalah bufer, blocking reagent, dan

pelarut substrat. Bufer da- sar yang paling sering digunakan dalam ELISA adalah

bufer fosfat (Phosphate-Buffered Saline, PBS) dan bu- fer karbonat. Bufer lain,

seperti bufer ekstraksi, bufer pencuci, bufer Ab, bufer konjugat, dan bufer substrat

dibuat dengan menambahkan senyawa kimia tertentu seperti Tween-20,

polyvinylpirrolidone (PVP), dan 2-mercaptoethanol pada bufer dasar. Senyawa

yang sering digunakan untuk blocking reagents adalah bovine serum albumin

(BSA), ovalbumin (OA), gelatin, susu skim, NaOH, dan asam sulfat (H2SO4)

(Lazarovits 1990).
Cawan ELISA. Tempat reaksi ELISA yang mula- mula digunakan adalah cawan

polystyrene berlubang 96 buah yang disebut cawan ELISA (ELISA plate) atau

cawan mikrotiter (microtiter plate). Cawan lain yang terbuat dari polyvinyl dan

bahan plastik lain juga telah digunakan. Cawan ELISA yang diproduksi oleh

berba- gai perusahaan dengan bahan dan merek berbeda memiliki kualitas

pengikatan Ab (Ab binding capacity) yang bervariasi, sehingga pengguna perlu

melakukan uji coba untuk memperoleh hasil optimal (Converse dan Martin

1990).

Seiring dengan perkembangan ELISA, berbagai bahan lain telah digunakan untuk

tempat reaksi, se- perti manik-manik plastik (plastic beads), membran

nitroselulosa (nitrocellulose membrane, NCM), formvar, dan berbagai jenis

kertas juga digunakan se- bagai tempat reaksi (Thomas et al. 1989, Makkouk dan

Kumari 2002). ).(jurnal agroBiogen)


2.4 Cara kalibrasi Elisa :

1. Letakkan strip dan SPR pada section yang dikehendaki

2. Pilih “status screen” pada menu utama

3. Pilih section yang dikehendaki

4. Pilih S dan angka 1 pada keypad (S1 untuk Posisi A1)

5. pilih S dan angka 1 pada keypad (S1 untuk posisis AI) lalu tekan pilih S

dan angka 1 pada keypad (S1 untuk posisi A3) apabila kalibrasi triplo lalu

tekan enter . pilih C dan angka 1 pada keypad (C1 untuk posisi A4 lalu

tekan enter. Pilih c dan angka 2 pada keypad (C2 apabila ada untuk untuk

posisi A5) lalu tekan enter.

6. Pilih sampel ID (pasien pada untuk Posisis A6)

7. Masukkan sampel ID pasien terbeut (max 12 huruf /angka) lalu tekan

enter.

8. Seteleah selesai tekan start

9. Alat tersebut akan mengkalibrasi sendiri


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metode elisa merupakan metode yang digunakan untuk mendeteksi

antibody. Elisa reader berbasis kolometri yaitu cahaya yang diserap dengan

gelombang. Alat elisa merupakan salah satu tes serologi dengan prinsip

kromogenik atau menggunakan perubahan warna pada subtract. Komponen

perangkat elisa terdiri dari antibody, antigen, immunuprob Substrat,bahan

kimia lainbya, reagen, dan cawan elisa.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari


sempurna. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan saran serta kritik dari
pembaca yang sifatnya membangun agar penulisan makalah – makalah
selanjutnya dapat lebih baik lagi. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Koekoeh santoso, ulfatin khoiriyah,heroati, dkk (2021) Perbandingan deteksi titer

antibodi pascavaksinasi rabies berbasis kolorimetri menggunakan Elisa

reader dan kamera telepon genggam. Institute pertanian bogor, Vol.22

No.1

Nada farida, dinna rakhmina, tini elyn herlina Dkk (2022) perbandingan

sensitifitas, sensitivitras, spesifisitas metode elisa dan ict pada diagnosis

laboratorium igm, igc SARS-coV-2. Poltekkses kemkes Banjarmasin

vol.15 No 1

Herlinawati (2022) perbandingan interprestasi hasil iji tubex Tf dan Elisa pada

pemeriksaan igm anti salmonella typhi. Universitas islam al- azhar Vol.1

No 11

Hamas majmal (2018) perbandingan prevelensi Hbsag priode januari 2017-

September 2018 pada klinik utara medika Surabaya dengan metode Elisa

(Enzyme linked immunosorbent Assay) Ir-Perpustakaan Universitas

airlangga Vol.5 No.3

Yadi, suryadi, ifa manzila, dan M. Machmud Dkk 2018 Tiinjauan Potesnsi

Pemanafaatan perangkat diagnostic Elisa serta variananya untuk deteksi

pathogen tanamana jurnal agrobiogen Vol 5 N0 1


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai