Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Ilmu Budaya Dasar


Dosen Pengampu : Ahmad Pathoni, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

1. Niken Larasati Hapsari


2. Purniwati
3. Yuyun Septian Dini
4. Siti Subae’ah

TEKNIK INFORMATIKA
STMIK SYAIKH ZAINUDDIN NAHDLATUL WATHAN
2022
Daftar Isi
BAB 1 ..................................................................................................................................................................... 3
Pendahuluan..................................................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................................................ 3
B. Tujuan ......................................................................................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .............................................................................................................................................. 4
PENGERTIAN CINTA KASIH ................................................................................................. 4
A. Pengertian Cinta.......................................................................................................................................... 4
B. Pengertian Kasih ......................................................................................................................................... 4
C. Pengertian Cinta Kasih ............................................................................................................................... 4
MACAM MACAM CINTA ....................................................................................................... 4
Cinta Diri .................................................................................................................................................. 4
Cinta Kepada Sesama Manusia ................................................................................................................ 5
Adil dan Belas Kasih ................................................................................................................................ 5
Pertemuan dan Cinta ................................................................................................................................ 7
Rasa Kasihan, Cinta, dan Persahabatan ................................................................................................... 7
Cinta Kasih Dalam Pandangan Agama Islam .......................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................................................................. 10
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................... 11
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Tiap-Tiap orang pastinya akan dan dapat merasakan apa itu cinta. Baik cinta kepada lawan jenis,
Orangtua, Adik-Kakak, Teman dan lain lain. Mungkin hanya dari taraf kecintaannya kepada seseorang
saja yang agaknya membedakan. Bermula tidak saling mengenal, kemudian turun dari tatapan mata,
sikap yang saling perduli, kemudian sampailah ketitik penyampaian makna dari hati ke hati.
Tanpa cinta hidup bagaikan datar. Sepi senyap tanpa adanya "kegaduhan" dari saling berbagi
kisah. Dan dari Cinta itulah, bisa muncul rasa saling kasih mengasihi. Memang cinta dan kasih
nampaknya sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Bagaikan detak jantung yang terus kemana-mana
dibawa tanpa bisa dipisahkan karena apabila dipisahkan akan membunuh sang makhluknya.
Jadi bayangkan apabila manusia di bumi ini hidup tanpa cinta dan kasih, apa yang akan terjadi
pada semua umat manusia? tentunya seluruh manusia akan saling membenci, bahkan akan saling
membunuh manusia satu dengan manusia yang lainnya.Bumi ini akan kacau.

B. Tujuan
Tujuan dari penyususan makalah ini adalah sebagai bahan materi mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar. Dan semoga pembaca dapat mendapat informasi serta dapat mewujudkan rasa cinta kasih antar
sesama manusia di bumi ini agar tercipta aman, damai dan tentram.
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN CINTA KASIH

A. Pengertian Cinta

Cinta adalah sebuah aksi atau kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek
lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan,
mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.

B. Pengertian Kasih

Kasih adalah sebuah emosi yang berupa rasa sayang atau iba atau perduli yang dilakukan
manusia terhadap objek lain, berupa nurani, materil maupun moril.

C. Pengertian Cinta Kasih

Cinta Kasih adalah rasa emosional yang dilakukan manusia terhadap objek lain yang menunjukkan
rasa empati, perhatian, sokongan nurani, materil maupun moril.

MACAM MACAM CINTA

 Cinta Diri

Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng aktualisasikan dirinya dan ia pun mencintai segala
sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang
menghalanginya untuk hidup. Berkembang, mengaktualisasikan diri, mendatangkan rasa sakit,
penyakit dan mara bahaya. Al –Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya
sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi
dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan
Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.

“Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah
kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan
memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.” (QS,al-Adiyat,
100:8)

“Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah
permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan
kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan, ia merasa putus
asa dan ia mengira tidak akan bisa memperoleh karunia lagi,” (QS,Fushilat, 41:49)

Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati
batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat
kebajikan pada mereka.

 Cinta Kepada Sesama Manusia

Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya ,
ia tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Oleh karena itu,Allah
ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh
kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan
serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberikan pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya
kepada dirinya sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman,
menegakkan sholat, memberikan zakat, bersedekah terhadap orang-orang miskin dan tak punya, dan
menjauhi segala larangan Allah.

Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan
cintanya pada orang lain, dan dengan demikian bisa merelisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka
pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada mukmin agar
tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri
.

 Adil dan Belas Kasih

Keadilan dalam bahasa sebenarnya adalah memberikan sesuatu pada tempatnya, adil bukan
berarti sama rata, melainkan memberikan sesuatu pada orang yang tepat sesuai dengan aturan yang
berlaku. Dalam pengertian keadilan ada beberapa macam pengertian yang diungkapkan oleh para ahli
ilmu kemanusiaan, berikut adalah beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian keadilan.

Menurut Aristoteles, Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia.

Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang
yangmengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

Menurut Socrates, Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak
pemerintahsudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Kong Hu Cu berpendapat bahwa Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai
ayah, bilaraja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.
Menurut W.J.S Poerwodarminto, kata adil berarti tidak berat sebelah dan tidak semena – mena serta
tidak memihak.
Secara umum, Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban.

Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan
kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita
akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya
menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang
lain.

Macam Macam Keadilan

Keadilan Legal atau Keadilan Moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari
masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang
menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun).
Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.

Contoh :

Semua pengendara yang akan mengendara tentunya haruslah mengikuti aturan yang ada dan
telah dibuat yaitu mengikuti aturan lalu lintas yang ada

Keadilan Distributif

Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan
secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated
equally).

Contoh:

Pemberian nilai pada Mahasiswa sesuai prestasi yang telah dicapai/diraihnya selama satu
semester.

Keadilan Komutatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua
tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan
menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

Contoh:

Ketika saya lapar lalu teman di kelas saya ada yang berdagang kue lalu saya membeli kue
tersebut seharga 10.000 maka saya wajib membayar 10.000 kepada teman saya.
 Pertemuan dan Cinta

Gabriel Marcel, seorang filsuf kelahiran Paris (1889—1973), mengemukakan hakikat pertemuan
atau kehadiran dan cinta. Kodrat sosial manusia atau hubungannya dengan orang lain, yang hanya
berdasarkan kecenderungan-kecenderungan biologis dan psikologis manusia, tidak menghasilkan hidup
bersama yang sejati. Orang yang mengikuti kecenderungankecenderungan itu mewujudkan hubungan
dengan orang lain atas taraf biologis dan psikologis, tetapi belum tentu mereka bertemu dengan orang
lain sebagai pribadi, sebagai persona. Dan inilah yang menentukan arti kodrat sosial manusia, yakni
bahwa aku sebagai pribadi bertemu dengan orang lain sebagi pribadi. Maka hubungan antara orang
dianggapnya sebagai hubungan personalistis. “Kehadiran” ini direalisasikan secara istimewa dalam
cinta. Di sini “Aku” dan “Engkau” mencapai taraf “Kita”. Dalam taraf “Kita”, “Aku dan “Engkau”
diangkat menjadi’ suatu kesatuan baru yang tidak mungkin dipisahkan ke dalam dua bagian.

Pertemuan antara dua orang dapat membangkitkan rasa cinta. Pertemuan yang merupakan kontak
antara dua orang ialah antara “Aku” dan “Engkau”, yang saling membuka hati melalui gerak dan kata.
Dalam pertemuan teriadi saling membuka hati, saling menyerahkan diri, terbuka, dan jujur. Dalam
pertemuan pikiran-pikiran egoistis dilepaskan, sebaliknya dibangkitkan kesediaan dalam situasi
bersama. Hubungan “Aku” dengan “Engkau” adalah hubungan dinamis, berkernbang, yang dimulai
dengan kepercayaan sampai lebih nyata dalam cinta dan persahabatan.

Hubungan antara dua orang memuncak dalam hubungan cinta. Asal mula hubungan cinta itu
adalah anugerah Tuhan. Syarat cinta ialah kerendahan hati pada orang yang memanggil, kesediaan pada
orang yang dipanggil. Dalam cinta unsur individualitas masih tetap ada5 hanya ditutupi dengan berbagai
pengorbanan, tetapi demi cinta pula. Cinta tidak dapat diukur secara objektif. Bahkan sulit sekali untuk
mengetahui apakah saya seqdiri mencintai seorang lain atau tidak karena cinta mencakup seluruh
eksistensi manusia.

Dalam cinta timbul communion, kebersamaan yang sungguh-sungguh komunikatif, “mencintai”


selalu mengandung suatu imbauan (invocation) kepada sesama. Kebersamaan dalam cinta ini, menurut
kodratnya, harus berlangsung terus, tidak terbatas pada satu saat saja. Karena itu, dalam pengalaman
cinta terkandung juga bahwa “Aku” mengikat diri dan tetap setia. Kesetiaan itu sanggup mernbarui dan
memperkokoh cinta.

Akan tetapi, suatu saat cinta dapat putus secara mendadak karena adanya pengkhianatan terhadap
partner dalam cinta. Bila yang dicintai tidak cocok dengan gambaran semuia tentang dia, ia tetap dapat
dicintai. Tetapi pada suatu saat mungkin ia mengakui: Aku ditipu. Ini hanya membuktikan bahwa dalam
cinta, tetap ada kemungkinan untuk memandang adanya pelaku ketiga. Ini merupakan kritik dan
kewaspadaan terhadap cinta. Untuk lebih waspada, perlu dikaji konsep cinta dalam ajaran agama.

 Rasa Kasihan, Cinta, dan Persahabatan

Tak ada seorang pun yang mau hidup tanpa sahabat. Dan yang membuat kita bermoral adalah
adanya perhatian kita secara pribadi terhadap orang-orang yang paling dekat dengan kita. Baru setelah
itu, kita memberi perhatian kepada banyak orang yang belum pernah kita temui, dan kepada manusia
pada umumnya. Persahabatan dijalin dalam bentuk pengalaman, mungkin karena kesamaan tujuan,
profesi, dan sebagainya. Inti Persahabatan ialah adanya kesediaan untuk saling berkorban, bukan dalam
konteks materi, melainkan lebih dari itu, berupa nilai-nilai rasa kemanusiaan dan seterusnya.
Persahabatan juga dapat terjaiin karena berada dalam situasi yang sama dalam konteks hubungan sosial,
atau pandangan yang sama, atau jalan pikiran yang sama dalam menghadapi suatu kehidupan.
Persahabatan pun dapat juga merenggang karena adanya perbedaan dalam berbagai segi (segi yang
merintis persahabatan). Bahkan sampai pada tarap konflik kalau perbedaan segi-segi tersebut sangat
tajam.

Perasaan kasihan secara harfiah berarti “merasa dengan”. Dalam pengertian ini, perasaan-
perasaan sosial kita yang paling mendasar, dasar seluruh moralitas, dan merupakan perekat emosional
yang menghimpun masyarakat dan akhirnya seluruh kemanusiaan bersama-sama. Adanya rasa kasihan
yang diranamkan dalam akhlak, membantu seseorang menjadi pemurah. Sebab sering terdapat dikotomi
antara tuntutan moralitas dengan watak egois.

Rasa kasihan adalah seperti emosi, mempunyai kekuatan untuk mendorong kita. Sering kita
bertindak memberikan bantuan kepada orang, bukan karena dorongan hati atau merasa kasihan, sebelum
kita mengerti apa permasalahannya. Tetapi petiu diingat bahwa rasa kasihan selalu menyangkut
kepentingan dan kebahagiaan orang lain. Walaupun ada istilah “kasihan diri”, umumnya orang tidak
dapat berbicara tentang mengasihi diri sendiri.

Rasa kasihan tidak hanya sekadar perekat yang menghimpun orang bersama-sama melalui
perhatian timbal-balik. Rasa kasihan merupakan hubungan konseptual antara persoalan-persoalan
pribadi seseorang yang paling spontan dan tuntutan-tuntutan moralitas yang diarahkan oleh orang lain.

Rasa kasihan merupakan sentimen yang kita rasakan terhadap orang lain ataupun kepada
binatang. Sentimen dalam hal ini adalah suatu emosi yang abstrak. Sentimen ini tidak membeda-
bedakan orang yang kita kenal dengan baik dan orang yang tidak kenal. Tetapi, rasa kasihan ini juga
dapat merupakan bibit dari apa yang dinamakan cinta.

Rasa kasihan yang lebih intim dan ditunjang oleh berbagai emosi, dikelompokkan ke dalam pola
hubungan cinta. Cinta ini pengertiannya khusus sekali, bahkan sifatnya eksklusif. Seseorang dapat saja
bersahabat, tetapi sahabat “sejati” sedikit sekali jumlahnya, terbatas hanya untuk sekelompok kecil
orang yang terpilih yang paling dikenal dan yang paling diperhatikan. Cinta malah lebih khusus lagi,
kerap terbatas pada anggota keluarga sendiri atau pada kelompok yang intim. Dan cinta “romantis”
adalah emosi yang terbatas pada seseorang dan hanya pada satu orang, seperti misalnya dalam lembaga
perkawinan. Tetapi, ada bermacam-macam cinta (bukan dalam arti romantis) yang berlaku bagi siapa
saja, di mana saja tanpa kecuali (cinta Kristiani). Dalam Islam dikatakan: “Sesungguhnya seluruh orang
mukmin itu bersaudara” (Q : 49 : 10). Dalam ajaran Islam, mengasihani dan mencintai lebih ditekankan
dalam konteks teologi, dan gambaran mengasihani dan mencintainya dengan gambaran “saudara”
(pertalian keluarga) meskipun dalam praktek ditujukan kepada orang yang tidak ada pertalian darah.

Cinta sebagai satu-satunya dasar hidup manusia sejak lama dan berabad, telah menjadi fokus
perhatian manusia. Dalam berbagai aspek kehidupan, seperti nyanyian dan seterusnya, cinta seialu
dijadikan “segalagalanya” meskipun dalam praktek sering kita melihat perbuatan-perbuatan yang jauh
dan bertolak belakang dengan simboi-simbol cinta, seperti perang, sadisme, dan sebagainya. Maka kita
bertanya, kapan tegaknya cinta di dunia ini?

 Cinta Kasih Dalam Pandangan Agama Islam


Pemahaman orang modern bahwa cinta adalah kebebasan tanpa ikatan serta pelepasan nafsu
hewaniyah telah menjerumuskan mereka dalam kehidupan yang penuh
kegoncangan,individualistik,ketidaktenangan,dan belenggu nafsu.

Dalam Islam, cinta seseorang haruslah berlandaskan kepengikutan (ittibaâ) dan ketaatan.
Sebagaimana firman-Nya,
‫َّللاُ َويَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُو َب ُك ْم َو ه‬
ٌ ُ‫َّللاُ َغف‬
]13/‫ور َر ِحمي ٌم [آل عمران‬ ‫قُ ْل إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ت ُ ِحبُّونَ ه‬
‫َّللاَ فَات ه ِبعُونِي يُحْ بِ ْب ُك ُم ه‬

“Katakanlah : ”Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”.(Qs. Ali Imran 31).

Salah satu cinta yang diajarkan Rasulullah SAW. diantaranya adalah, mencintai dan mengasihi
sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah dicontohkan beliau, tak pernah dibedakan antara Muslim
dan non-Muslim. Bahkan, tidak dibenarkan jika kita tidak berbuat adil kepada suatu kaum misalnya,
hanya karena benci kepada mereka Seperti dalam firman-Nya(QS Al Maidah 8 ).

Ajaran cinta Islami yang mesti disemaikan bukanlah sebatas sesama Muslim. Tetapi justru
sesama manusia dan sesama makhluk. Rasulullah SAW. bersabda, “Hakikat seorang Muslim adalah,
mencintai Allah dan Rasul-nya, sesamanya, serta tetangganya, melebihi atau sebagaimana ia cinta
kepada dirinya sendiri” (HR. Imam Bukhari).
BAB III
KESIMPULAN
Pada hakikatnya manusia adalah manusia sosial atau manusia yang tidak dapat hidup sendiri dan
membutuhkan orang lain. Tentu saja hal ini sangatlah amat berkaitan dengan cinta kasih. Karenanya
manusia hidup di dunia ini tidak terlepas dari komunikasi antar manusia satu dengan manusia yang
lainnya yang kemungkinan besar dan juga tidak menutup kemungkinan akan timbul rasa cinta dan kasih
terhadap manusia satu dengan yang lainnya. Baik merasakan cinta dan mengaasihi antar lawan jenis,
keluarga, teman dan lain sebagainya. Dan cinta kasih pun semua tidak terlepas dari ikatan-ikatan
peraturan yang telah tersusun rapih pada aturan-aturan keagamaan. Yang juga sudah disampaikan
melalui kitab keagamaan masing masing bahwa sahnya manusia harus saling mencintai dan juga
mengasihi.
DAFTAR PUSTAKA
PENGERTIAN RASA KASIHAN, CINTA, DAN PERSAHABATAN - ARTI DEFINISI
PENGERTIAN (arti-definisi-pengertian.info)

PENGERTIAN PERTEMUAN DAN CINTA - ARTI DEFINISI PENGERTIAN (arti-definisi-


pengertian.info)

Ilmu Budaya Dasar Cinta Kasih, Keadilan dan keterkaitan kejujuran dengan kecurangan
(ahmadfahrurrozi17.blogspot.com)

Coretan Kisah Hidup Sang Pemimpi: Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan cinta kasih
(raflyafiat78.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai