Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SOSIOLOGI

Tentang

“Hubungan Pendidikan Dan Masyarakat”

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 3 :

Tania Maineja

(2210007721014)

Muhammad Gilang Hanafi

(2210007721011)

Dosen Pembimbing :

Hafidh Kurniawan,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PPKN

STKIP YAYASAN ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt.Yang atas rahmatnya lah kami masih
diberikan kesehatan. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad
saw. Yang mana berkat beliau kita masih menikmati ilmu pengetahuan. Sehingga kami bias
diberikan kesehatan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah “Sosiologi” tentang “Hubungan
Pendidikan Dan Masyarakat“.

Makalah ini disusun berguna untuk memenuhi tugas pada mata kuliah sosiologi di kampus
STKIP ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH.Selain itu, penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.“Hubungan pendidikan dan Masyarakat, Hubungan
sekolah dan masyarakat.“.Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar–besarnya kepada
Bapak Hafidh Kurniawan selaku dosen pembimbing mata kuliah ini, serta kepada pihak–pihak
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan baik pada teknik maupun
penulisan materi,maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca demi kesempurnaan.

Payakumbuh, 10 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR………….…………………………...…………..………………………...i

DAFTAR ISI……………………...…………………………………...…………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………….……….….…………………………………..……1
B. Rumusan Masalah……………………..…………………..………………………………1
C. Tujuan Penulisan……….………………..…………………..…………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Hubungan Tentang Pendidikan Dan Masyarakat…………...…………….………………2


B. Hubungan Tentang Sekolah dan Masyarakat…………….……………………………….6
C. Peran Masyarakat Dalam Pendidikan…………….……………………………………….8

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan…………………………………...………………………………………………10

B.Saran…………………………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era ini, pendidikan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat.Pendidikan berhubungan dengan trasmisi pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi bangsa.
Dalam pengertian ini pendidikan dimulai dengan interaksi pertama individu itu dengan
anggota masyarakat lainnya. Dalam masyarakat primitif tidak ada pendidikan formal
yang tersendiri. Setiap anak harus belajar dari lingkungan sosialnya dan harus
menguasai sejumlah kekuatan yang dibutuhkan pada saatnya tanpa adanya guru tertentu
yang bertanggung jawab atas kelakuannya. Juga dalam masyarakat yang maju
kebanyakan kebiasaan dan pola kelakuan yang pokok dalam kebudayaan dipelajari
melalui proses pendidikan atau sosialisasi informal.Dilihat dari konsep pendidikan,
masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri yang tidak
berpendidikan sampai dengan  yang berpendidikan.Sementara itu, dilihat dari
lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan nonformal yang memberikan
pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak
sistematis.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Hubungan Pendidikan Dan Masyarakat
2. Menjelaskan Hubungan Sekolah Dan Masyarakat

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Tentang Hubungan Pendidikan Dan Masyarakat
2. Untuk Mengetahui Tentang Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Pendidikan
Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah proses mengembangkan potensi manusia
melalui pengajaran atau pelatihan.
Ada beberapa pengertian tentang pendidikan menurut para ahli, diantaranya adalah:
a) Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah suatu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.
b) Stella van Petten Henderson
Pendidikan yaitu suatu kombinasi dari pertumbuhan dan perkembangan insani
dengan warisan sosial.
c) Kohnstamm dan Gunning
Pendidikan adalah pembentukan hati nurani manusia, yakni pendidikan ialah
suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani.
d) Uu Sisdiknas No.22 Tahun
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri, berakhlak mulia,
kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.

1. Tujuan Pendidikan
a) Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah manusia pancasila.
b) Tujuan institusional pendidikan yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga
pendidikan tertentu untuk mencapainya. Misalnya tujuan pendidikan di SD berbeda
dengan tujuan pendidikan di tingkat menengah dan seterusnya. Untuk mencapai
tujuan institusionalnya sekolah menggunakan kurikulum.

2. Unsur – unsur pendidikan


1) Subjek yang dibimbing (peserta didik)
Ciri-ciri peserta didik yang harus dipahami oleh pendidik adalah:
a) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan
insan yang unik
b) Individu yang sedang berkembang
c) Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi
d) Individu yang mempunyai kemampuan untuk mandiri

2) Orang yang membimbing (pendidik)


pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasaran peserta didik.
3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi eduktif)
Interaksi eduktif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta
didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.

3. Fungsi pendidikan
menurut David Popenoe sebagai pengembang resepsi social seseorang semisal
sumber inovasi sosial, sarana pengejaran tentang keberadaan berbagai kultur dan corak
kehidupan, menjamin integrasi sosial, transmisi sosial dan mengajarkan serta memilih
berbagai peranan yang ada dalam kehidupan sosial yang diharapkan dikemudian hari agar
dapat menjadi seorang pribadi yang peka dalam kehidupan sosial sekitarnya.Fungsi
pendidikan antara lain :
a) Memberikan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat turut aktif mengambil bagian
dalam proses demokrasi.
b) Mengembangkan bakat yang ada pada tiap orang untuk kepentingan pribadi dan
masyarakat.
c) Mempersiapkan seluruh anggota masyarakat agar dapat mencari nafkah.Untuk
melestarikan kebudayaan.
d) Mengurangi pengontrolan orang tua, dengan menggunakan mekanisme pendidikan
yang ada disekolah dan peran orang tua digantikan oleh pendidik untuk mendidik
anaknya di sekolah.
e) Sebagai sarana untuk mengakomodasi segala kesalahpahaman yang berujung pada
perselisihan karena adanya perbedaan pandangan antara pihak umum dan pihak
sekolah dalam beberapa nilai tertentu seperti hadirnya pendidikan seks dan
sebagainya.
f) Menjaga sistem kelas di masyarakat dimana pendidikan sebagai sarana siswa dalam
melangkah pada tahapan selanjutnya sehingga mendapatkan status sosial yang sama
atau lebih tinggi dari orang tuanya, walaupun demikian di sekolah mengajarkan untuk
bisa menerima perbedaan status di masyarakat.
g) Memperpanjang masa remaja pada seseorang sebab peserta didik masih dianggap
tergantung secara finansial dan psikologis pada orang tuanya.

B. Masyarakat
Secara umum, pengertian masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup
bersama. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab dengan kata "syaraka". Syaraka, yang
artinya ikut serta (berpartisipasi). Sedangkan dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut
dengan "society"  yang pengertiannya adalah interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa
kebersamaan.Pengertian masyarakat menurut para ahli antara lain :
1) Menurut Emile Durkheim, pengertian masyarakat adalah suatu kenyataan objektif dari
individu-individu yang merupakan anggotanya.
2) Menurut Karl Marx, pengertian masyarakat adalah suatu sturktur yang mengalami
ketegangan organisasi maupun perkembangan karena adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terpecah secara ekonomi.
3) Menurut M. J. Herkovits, pengertian masyarakat adalah kelompok individu yang
diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.
4) Menurut J. L. Gillin dan J. P. Gillin, pengertian masyarakat adalah kelompok yang
tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.
5) Menurut Max weber, pengertian masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada
pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nila yang dominan pada warganya
6) Menurut Selo Soemardjan, pengertian masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan.
7) Menurut Paul B. Horton, pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif
mandiri dengan hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah
tertentu dengan memiliki kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam
kelompok itu.

1. Ciri-ciri  masyarakat
1) Masyarakat adalah manusia yang hidup berkelompok
2) Masyarakat yang melahirkan kebudayaan
3) Masyarakat mengalami perubahan
4) Masyarakat adalah manusia yang berinteraksi
5) Dalam masyarakat terdapat suatu kepemimpinan
6) Dalam masyarakat terdapat stratifikasi sosial

2. Tipe-tipe masyarakat
Ferdinand Toniest dalam J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto mengungkapkan
masyarakat terbagi menjadi dua tipe yaitu :
1) Gemeinschaft (hubungan primer)
Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya
diikat oleh hubungan batin murni yang bersifat alamiah dan kekal.Dasar hubungan
tersebut adalah rasa cinta dan kesatuan batin yang sudah dikodratkan. Kehidupan
tersebut dinamakan juga bersifat nyata dan organisir.
Ciri pokok paguyuban :
1) Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra
2) Private : hubungan yang bersifat pribadi
3) Exclusife : hubungan tersebut hanya untuk "kita" saja tidak untuk orang lain
diluar "kita"

2) Gesellschaft (hubungan sekunder)


Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya
memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek.
Ciri-ciri kelompok patembayan :
a) Hubungan antaranggota bersifat formal
b) Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
c) Memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
d) Lebih didasarkan pada kenyataan social

C. Hubungan Sekolah Dan Masyarakat


Hubungan sekolah dan masyarakat memiliki pengertian yang sangat luas. Tim Dosen dari
Universitas Pendidikan Indonesia mengemukakan bahwa “hubungan antara masyarakat dan
sekolah merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik
dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan
kerjasama serta pemenuhan kepentingan bersama.Usaha yang dapat dilakukan oleh sekolah
yaitu  menjadikan masyarakat sebagai sumber pelajaran dengan memberikan kesempatan
luas dalam mengenal kehidupan masyarakat, sehingga diharapkan anak didik dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat, lebih mengenal lingkungan sosial,
dapat berinteraksi dengan orang lain dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Oleh
karena itu apa yang dipelajari dalam sekolah hendaknya berguna bagi kehidupan anak di
masyarakat.Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang lebih erat dalam pencapaian
tujuan sekolah , dimana sekolah harus bisa menunjang proses pencapaian tujuan atau
pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya kebutuhan pendidikan. Sekolah juga harus
mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan tuntunan masyarakat, terutama
terhadap sekolah. Sekolah dan masyarakat juga perlu dibina dan dikembangkan suatu
hubungan yang harmonis.

Hubungan yang harmonis tersebut ada beberapa manfaat pelaksanaan hubungan sekolah
dengan masyarakat (School Public Relation) yaitu: bagi Sekolah/lembaga pendidikan.
1. Memperbesar dorongan mawas diri, sebab seperti diketahui pada saat dengan
berkembangnya konsep pendidikan oleh masyarakat, untuk masyarakat dan dari
masyarakat serta mulai berkembangnya impelementasi manajemen berbasis sekolah,
maka pengawasan sekolah khususnya kualitas sekolah akan dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat antara lain melalui dewan pendidikan
dan komite sekolah.
2. Memudahkan/meringankan beban sekolah dalam memperbaiki serta meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah. Hal ini akan tercapai apabila
sekolah benar-benar mampu menjadikan masyarakat sebagai mitra dalam pengembangan
dan peningkatan sekolah. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
sekolah yang berkembang dan berkualitas baik apabila tidak mendapat dukungan yang
kuat dari masyarakat lingkungannya. Masyarakat akan mendukung sepenuhnya serta
membantunya apabila sekolah mampu menunjukkan kinerja yang berkualitas.
3. Memungkinkan upaya peningkatan profesi mengajar guru. Melalui hubungan yang erat
dengan masyarakat, maka profesi guru akan semakin mudah untuk tumbuh dan
berkembang. Sebab pada dasarnya laboraturium terbaik bagi lembaga pendidikan seperti
sekolah adalah masyarakatnya sendiri. Demikian pula laboraturium profesi guru yang
professional akan dibuktikan oleh masyarakatnya.
4. Opini masyarakat tentang sekolah akan lebih positif/benar. Opini yang positif akan sangat
membantu sekolah dalam mewujudkan segala program dan rencana pengembangan
sekolah secara optimal, sebab opini yang baik merupakan modal utama bagi sekolah
untuk mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Bantuan masyarakat hanya akan lahir
apabila mereka memiliki opini dan persepsi yang positif tentang sekolah. Karena itu
keterbukaan, kebersamaan dan komitmen bersama perlu ditumbuhkembangkan di
lingkungan sekolah.
5. Masyarakat akan ikut serta memberikan kontrol/koreksi terhadap sekolah, sehingga
sekolah akan lebih hati-hati.
6. Dukungan moral masyarakat akan tumbuh terhadap sekolah sehingga memudahkan
mendapatkan bantuan material dari masyarakat dan akan memberikan kemudahan dalam
penggunaan berbagai sumber belajar termasuk nara sumber yang ada dalam masyarakat.

D. Hubungan Pendidikan Dan Sumber Daya Manusia


1. Pengertian Perencanaan Pendidikan
Ada beberapa definisi tentang perencanaan pendidikan yang dikemukakan oleh
beberapa ahli. Dari berbagai pendapat atau definisi yang dikemukan oleh para pakar
manajmen.
Menurut Yusuf Enoch, perencanaan pendidikan adalah suatu proses yang yang
mempersiapkan seperangkat alternatif keputusan bagi kegiatan masa depan yang
diarahkan pada pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan
kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu
Negara.
Menurut Y Dror perencanaan pendidikan adalah suatu proses mempersiapkan
seperangkat keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa depan yang di arahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan dengan cara-cara optimal untuk pembangunan ekonomi dan
social secara menyeluruh dari suatu Negara.
Menurut Beeby, C.E, perencanaan pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa
depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan biaya pendidikan yang
mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan
politik untuk mengembangkan potensi system pendidikan nasioanal memenuhi
kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut.
Perencanaan Pendidikan adalah suatu proses seperangkat alternatif keputusan bagi
kegiatan masa depan untuk mencapai tujuan dengan usaha yang optimal dan
mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya
serta menyeluruh suatu Negara.

2. Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting

bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun

perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan.

Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi

sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu

Pengertian lain dari sumberdaya manusia adalah individu produktif yang bekerja

sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan

yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan
kemampuannya.Sumber daya manusia dibagi dalam dua pengertian. sumber daya

manusia secara umum terdiri dari dua yaitu SDM makro yaitu jumlah penduduk dalam

usia produktif yang ada di sebuah wilayah, dan SDM mikro dalam arti sempit yaitu

individu yang bekerja pada sebuah institusi atau perusahaan. Pendapat lain, pengertian

Sumber daya manusia secara makro adalah penduduk atau warga yang sudah

memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah memasuki usia angkatan kerja

maupun yang sudah bekerja. Sedangkan pengertian SDM secara mikro adalah orang

yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi yang disebut sebagai

karyawan, pegawai, buruh, pekerja, tenaga kerja, dan lain sebagainya.

Dari beberapa pengertian tentag sumber daya manusia, dapatlah diambil kesimpulan :

a) Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah institusi
atau perusahaan

b) Sumber daya manuia merupakan penggerak, pemikir dan perencana dalam


sebuah institusi, organsasi atau perusahaan utuk mencapai tujuan

c) Karena sumber daya manusia itu sebagai penggerak, pemikir dan perencana maka
harus dilatih dan dikembangkan.

3. Hubungan Perencanaan Pendidikan Dengan Sumber Daya Manusia

Perencanaan pendidikan masa depan yang efektif dan efisien tentunya


meminta tenaga-tenaga yang professional, yaitu para perencana harus merupakan suatu
tim multi-disipliner, dan mereka bukan hanya ahli-ahli dalam bidang pendidikan
melainkan juga dari disiplin-disiplin dari luar pendidikan, seperti teknik, ekonomi,
antropologi, filsafat, dan bidang-bidang lainnya yang relevan. Tentunya yang ideal
adalah ahli-ahli pendidikan yang menguasai disiplin ilmu lainnya. Dalam transformasi
pendidikan, maka tenaga-tenaga perencana yang profesional akan lebih terbuka. Pakar
pendidikan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan bisa dididik sebagai tenaga-tenaga
perencana pendidikan yang lebih mantap dan professional.
Tim perencana yang multi-disipliner, yang menghayati masalah- masalah
pendidikan, akan dapat menghayati dan membangun suatu system pendidikan yang
relevan dengan tujuan strategis dan misi strategis pembangunan serta dapat
mengembangkan materi yang akan disampaikan di dalam proses pembelajaran , serta
menguasai tehnik proses pembelajaran itu sendiri. Proses perencanaan pendidikan yang
efektif dan efisien secara mutlak harus ditopang oleh peneliti (riset). Riset yang
dibutuhkan adalah dalam dua bidang, yaitu bidang kebijakan dan dalam bidang
intern pendidikan. Pelaksanaan riset kebijakan pendidikan dapat dilaksanakan oleh
badan pemerintah tetapi juga oleh lembaga-lembaga swasta yang independent agar
supaya dapat dirumuskan kebijakan-kebijakan dari berbagai arah serta tidak berpihak.

Demikian juga pelaksanaan riset mengenai masalah-masalah pendidikan perlu


dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di lingkungan universitas,
lembaga-lembaga riset masyarakat dan pakar pendidikan. Dewasa ini dirasakan suatu
kelemahan di dalam pengembangan pendidikan nasional karena ketiadaan data riset
mengenai masalah-masalah pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat indonesia
sendiri yang sedang berkembang menuju masyarakat adil dan makmur.

Manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management) dalam


rangka meningkatkan kualitas pendidikan adalah sangat penting, hal ini mengingat
bahwa dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan, dapat maju dan berkembang
dengan dukungan dari sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap lembaga
pendidikan atau organisasi yang ingin berkembang, maka harus memperhatikan sumber
daya manusia dan mengelolanya dengan baik, agar tercipta pendidikan yang
berkualitas. Adapun Sumberdaya Manusia dalam pendidikan meliputi kepala sekolah,
tenaga pendidik (guru), karyawan, dan komite sekolah. tersedia. Hal ini wajar karena
selain adanya dinamika organisasi juga adanya perubahan faktor lingkungan, kebijakan
yang tidak diantisipasi sebelumnya. Proses perencanaan sering tidak berjalan
sebagaimana mestinya, karena kebijakan perencanaan tidak dibuat secara detil,
sehingga terjadi kesenjangan antara kebijakan sebelumnya dengan aspek teknis
operasional secara empiris

Perencanaan menjadi suatu problema yang dirasa tidak bermanfaat karena


adanya perubahan pada lingkungan eksternal organisasi, meskipun nampak adanya
peningkatan kebutuhan bagi perencanaan.

a) Realitas dan bergesernya kaleidoskop prioritas kebijakan dan strategi yang


ditentukan oleh keterlibatan interes group yang memiliki power.

b) Kelompok faktor-faktor yang berkaitan dengan sifat manajemen dan ketrampilan


serta kemampuan manajer yang memiliki preferensi bagi adatasi pragmatik di luar
konseptualisasi, dan rasa ketidakpercayaan terhadap teori atau perencanaan, yang
dapat disebabkan oleh kurangnya data, kurangnya pengertian manajemen.

c) Pendekatan teoritik konseptual yang dilakukan dalam pengujian kematangan


perencanaan sumber daya manusia sangat idealistik dan preskriptif, di sisi lain tidak
memenuhi realita organisasi dan cara manajer mengatasi masalah-masalah
spesifik.Permasalahan tersebut merupakan sebuah resiko yang perlu adanya
antisipasi dengan menerapkan aspek fleksibilitas ,mana kala terjadi kesenjangan di
lapangan.

E. Peran Masyarakat Dalam Pendidikan


Masyarakat umumnya memandang pendidikan sebagai peranan penting dalam mencapai
tujuan sosial. Pemerintah bersama orang tua menyediakan anggaran pendidikan yang
diperlukan untuk kemajuan pendidikan, sosial, dan pembangunan bangsa sebagai upaya
mempertahankan nilai tradisional yang berupa nilai luhur yang harus dilestarikan, seperti rasa
hormat kepada orang tua, kewajiban mematuhi aturan dan norma-norma yang beraku.
Pendidikan juga diharapkan untuk memupuk iman dan takwa kepada Allah, meningkatkan
kemajuan dan pembangunan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.
Peran masyarakat dalam pendidikan terlihat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB XV, Bagian Kesatu, Pasal
54, Ayat 1,2 dan 3.
1. Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok,
keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.
2. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil
pendidikan.
3. Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendidikan
Pendidikan adalah proses mengembangkan potensi manusia melalui pengajaran
atau pelatihan.
2. Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri dengan hidup
bersama dalam jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan
memiliki kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
3. Sekolah dan Masyarakat
Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang lebih erat dalam pencapaian
tujuan sekolah , dimana sekolah harus bisa menunjang proses pencapaian tujuan atau
pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya kebutuhan pendidikan. Sekolah juga harus
mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan tuntunan masyarakat, terutama
terhadap sekolah.
4. Peran Masyarakat dalam Pendidikan
Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk dan menciptakan
masyarakat sesuai yang diharapkan.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap pembaca dapat memahami isi
darimakalah ini.Semoga pembaca bisa terus menggali wawasanya dengan terus mencari
referensi lain selain dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Idi, Abdullah. 2011. Sosiologi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Rhineka Cipta.
Gunawan, Ary. 2000. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta.
Fakhrizal, Muhammad. 2014. Pendidikan dan Masyarakat.
Syamsudin, Mukhammad. 2012. Sosiologi Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai