Anda di halaman 1dari 15

POLITEKNIK NEGERI PADANG

LAPORAN LABOR
MEKANIKA FLUIDA

SEMERTER 3

NAMA : MEILENY TRINANDA PUTRI


No. BP : 1901011036
KELAS : 2A
PRODI : D3 TEKNIK MESIN
KELOMPOK : 4
DOSEN : HARFARDI, Ir., M.Si

JURUSAN TEKNIK MESIN


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita sehingga penulis telah selesai melaksanakan laporan ini
tepat pada waktunya..
Laporan ini merupakan suatu pertanggungjawaban kepada mahasiswa setelah
melaksanakan praktek bengkel dan mahasiswa mengerjakan laporan ini sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada instrktur, teman
teman dan rekan rekan yang telah berpartisipasi dalam mengerjakan laporan ini serta semua
pihak yang telah membantu dalam pengerjaan laporan ini.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan
laporan ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah
membaca laporan ini, kritik dan saran yang sifatnya membangun laporan ini akan penulis
pertimbangkan, penulis berharap bahwa laporan ini berguna bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Padang, 1 Desember 2020

Meileny Trinanda Putri


1901011036
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PROSES PERCOBAAN


A. Alat
B. Langkah Kerja

BAB IV PERCOBAAN dan PENGOLAHAN DATA


A. Data Percobaan
B. Pengolahan Data

BAB V KESELAMATAN KERJA


A. Keselamatan Pekerja
B. Keselamatan Benda dan Peralatan
C. Keselamatan Lingkungan

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Percobaan ini didasari oleh percobaan – percobaan sebelumnya dan untuk


membuktikan percobaan – percobaan dari Newton yang telah kita kenal dengan hukum
Newton, dimana kekentalan zat cair menyebabkan terbentuknya gaya geser antara 2 elemen
zat cair. Keberadaan kekentalan ini menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga selama
pengaliran atau diperlukan energi untuk menjamin adanya aliran.
Selain dari percobaan Newton, percobaan ini juga mengacu pada persamaan Bernoulli
dimana percobaan ini merupakan perkembangan dari Newton. Setiap aliran melalui pipa atau
aliran fluida atau saluran terbuka melalui sekeliling suatu objek akan senantiasa
menimbulkan hambatan yang disebabkan gesekan antara fluida dan permukaan di dalam
pipa, alat saluran terbuka atau objek yang bersentuhan dengan aliran fluida. Gesekan inilah
yang menimbulkan kerugian ( headloss ) energy mekanis yang menyebabkan penurunan
tekanan resultan dan hambatan viskositas dan aliran turbulen.

B. Tujuan

1. Untuk menentukan hubungan antara kerugian ( headloss ) akibat gesekan fluida


dan kecepatan untuk aliran air melalui saluran pipa halus dan untuk
mengkonfirmasi atau membuktikan headloss melalui persamaan gesekan pipa.
2. Untuk menentukan hubungan antara koefisien gesekan fluida dan Bilangan
Reynolds untuk aliran air melalui pipa yang mempunyai kekasaran berbeda.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Fluid Friction in a smooth bore pipe


Yaitu gesekan cairan di dalam sebuah lubang pipa yang licin.

Professor Osborne Reynolds menunjukkan bahwa ada 2 jenis aliran yang ada di
dalam pipa , yaitu :

1. Aliran Laminar
Aliran laminar terjadi apabila cairan fluida dalam pipa sejajar dengan dinding
pipa tanpa adanya komponen radial fluida bergerak dengan kecepatan yang sama dan
dengan lintasan partikel yang tidak memotong / menyilang . Tidak terdapat fruktasi .
Aliran laminar tejadi jika h ∞ u  u = v
Dimana : h = kerugian ( headloss ) ( m H2O )
= Headloss yang terjadi akibat gesekan fluida dengan pipa bagian dalam.
u = v = Kecepatan aliran fluida ( m/dt )

Smooth  f < 0,02

Grafik : h = 2 m H2O , u = 2 m/dt

h
2 -------------
h∞u  aliran laminar
1
u
0 1 2

Rumus Darcy :
L V2
hf = λ . .  λ = 4f
D g

L V2
hf = 4f . .
D g

V
Q= m3/dt , L/dt  1L = 10-3 m3
t

Q=A.V

π 2
A= .d
4

π 2
Q= .d .V
4
V = 4Q/πd2 m/dt

2. Aliran Turbulen
Aliran fluida yang partikel – partikel nya bergerak secara acak dan tidak stabil dengan
kecepatan berfruktuasi yang saling interaksi akibat dari hal tersebut garis alir antar fluidanya
saling berpotongan.
Aliran turbulen terjadi jika : h = un  n > 1

Grafik : h = 2 m H2O , u = 4 m/dt

2 ------------------------
Aliran turbulen
1
u
1 2 3 4

L V2
Rumus : hf = λ . .  λ = 4f
D g

L V2
hf = 4f . . ( m H2O )
D g

Dimana : f = koefisien gesekan dimana untuk pipa halus ( f < 0,02 )


L = Panjang pipa yang diuji ( 1 m )
u=v = Kecepatan aliran fluida dalam pipa
hf = Kerugian energi akibat bergeraknya fluida dengan dinding dalam.

Bahan pipanya adalah Stainless steel ( baja anti karat ) dimana tingkat kekasarannya 0,002
mm.
Diameternya adalah d1 = 4,5 mm  ……. m
d2 = 7,7 mm
d3 = 10,9 mm
d4 = 17,2 mm

B . Fluid Friction in a Roughened Bore Pipe


Yaitu gesekan cairan di dalam sebuah lubang pipa yang kasar ( f ≥ 0,02 )

L V2
Rumus Darcy : hf = 4f . d . g

hf
f = 4. L . V 2
d 2g
ρπd ϻ
Bilangan Reynolds ( Re ) : Re = ϻ Ʋ= ρ

Vd
Re = Ʋ

Dimana : ρ = 999 kg/m3 di suhu 15˚C


ϻ = Viskositas dinamik = 1,15 x 10-3 Ns/m2 di suhu 15˚C
Ʋ = Viskositas kinematika

Diagram moody :

Dik : Re = 100.000 = 105


tingkat kekasaran(ε )
Kekasaran relative = 0,0001  didapat dari =
diameter( d)

Kekasaran relatif

f
F 0,0001

Re

Dari diagram maka : f = 0,015 ÷0,02  interpolasikan

Bahan pipanya adalah Galvaniz Iron dimana tingkat kekasarannya 0,15 mm

Diameternya adalah d = 15,2 mm  …….m


BAB III
PROSES PERCOBAAN

A. Alat
Adapun alat yang digunakan adalah :
1. Jangka sorong
2. Termometer
3. Stopwatch
4. Alat ukur kerugian
5. Pipa
6. Pompa

B. Langkah Kerja
1) Buka salah satu katup utama dari sambungan / katup yang akan diuji.
2) Hubungkan alat pengukur kerugian ( headloss ) dimana pipa yang bertanda ( + )
dihubungkan pada sisi masuk sambungan/katup yang diuji , dan pipa yang bertanda ( - )
dihubungkan pada sisi keluar dari sambungan/ katup yang akan diuji dan buka katup nomor
21 dengan cara memutarnya berlawanan dengan arah jarum jam, tutup katup nomor 20
dengan cara memutarnya searah dengan jarum jam .
3) Buka katup bak penampungan utama ( A ) , hubungkan pompa dengan sumber arus dan
hidupkan pompa dengan menekan MCB yang bertanda on , apabila ada gelembung udara ,
hilangkan dengan cara memperbesar bukaan katup ( A ), setelah gelembung udara hilang,
kecilkan kembali keluaran fluida ( air ) dengan cara mengatur bukaan katup ( A ) menjadi
minimal, tempatkan thermometer pada bak penampungan.
4) Tutup bak penampungan fluida dari pipa sambungan / katup yang diuji, amati gerakan
fluida dalam pipa ukur, hidupkan alat pengukur kerugian ( headloss ) , apabila fluida dalam
pipa uji telah bergerak stabil, catat waktu ( t ) dan kerugian ( h ) dengan volume fluida ( air )
= 1 liter
5) Lakukan pengujian sesuai petunjuk, setelah selesai matikan pompa dengan menekan MCB
bertanda ( օ )
BAB IV
PERCOBAAN dan PENGOLAHAN DATA

A. Data Percobaan

Tabel 1.1

N Volume (V) Waktu ( t ) Diameter pipa (t) Suhu (T) Headloss (h) Catatan
O (Liter) (detik) ( meter ) ( 0C ) ( Cm H2O)

1 1 55.11 0,0045 27o 106,5


2 1 19.35 0,0045 27o 466,0
3 1 12.31 0,0045 27o 833,9
4 1 11.67 0,0045 27o 970,5

Tabel 2.1

N Volume (V) Waktu ( t ) Diameter pipa (t) Suhu (T) Headloss (h) Catatan
O (Liter) (detik) ( meter ) ( 0C ) ( Cm H2O)

1 1 1.08.62 0,0077 28o 4,9


2 1 20.38 0,0077 28o 29,1
3 1 13.24 0,0077 28o 62,7
4 1 03.42 0,0077 28o 907,8

Tabel 3.1

N Volume (V) Waktu ( t ) Diameter pipa (t) Suhu (T) Headloss (h) Catatan
O (Liter) (detik) ( meter ) ( 0C ) ( Cm H2O)

1 1 47.73 0,0109 29o 5,8


2 1 07.77 0,0109 29o 31,9
3 1 04.36 0,0109 29o 85,4
4 1 02.36 0,0109 29o 223,2
Tabel 4.1

N Volume (V) Waktu ( t ) Diameter pipa (t) Suhu (T) Headloss (h) Catatan
O (Liter) (detik) ( meter ) ( 0C ) ( Cm H2O)

1 1 52.11 0,0172 28o -1,0


2 1 18.09 0,0172 28o 0,5
3 1 09.50 0,0172 28o 2,3
4 1 06.54 0,0172 28o 2,8

Tabel 5.1

N Volume (V) Waktu ( t ) Diameter pipa (t) Suhu (T) Headloss (h) Catatan
O (Liter) (detik) ( meter ) ( 0C ) ( Cm H2O)

1 1 24.48 0,0152 29o 1,7


2 1 13.97 0,0152 29o 6,9
3 1 8.67 0,0152 29o 16,2
4 1 6.02 0,0152 29o 25,4
B. Pengolahan Data

Data Tabel 1.1 no 1

V
 Debit  Q = T

1liter
=
55.11dt

0,001m 3
=
55.11dt

= 1,81 x 10-5 m3/dt

 Kecepatan  v = 4Q / πd2

= 4 . 1,81x10-5 m3/dt / 3,14 .0,00452m

= 7,24 x 10-5 m3/dt / 6,36 x 105 m2

= 1,14 x 10-10 m/dt

 Bilangan Reynolds
ρud
Re = µ

= 999 kg /m3 . 1,14 x 10-10 m/dt . 0,0045 m : 1,15 x 10-3 Ns/m2

= 5,124 x 10-10 : 1,15 x 10-3

= 4,456 x 10-7
Dari data didapat
BAB V
KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan Pekerja
1. Gunakan selalu APD
2. Memperhatikan petunjuk-petunjuk pengerjaan sesuai dengan perintah dari instruktur.
3. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan bertanggung jawab.

B. Keselamatan peralatan
1. Gunakan peralatan yang layak dipakai
2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
3. Jangan letakkan benda kerja dan peralatan di sembarang tempat.
4. Bersihkan peralatan setelah selesai digunakan
5. Simpan peralatan pada tempatnya.

C. Keselamatan Lingkungan
1. Jangan letakkan benda di sembarang tempat
2. Selalu bersihkan tempat kerja setiap selesai melakukan pekerjaan.
3. Buanglah sampah yang telah disediakan.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan praktek mekanika fluida
ini adalah :
1. Dengan melaksanaan praktek ini penulis dapat memahami cara dan langkah
pengujian.
2. Teiliti dan berhati-hati serta bertanggung jawab merupakan salah satu usaha
untuk mencegah terjadinya kecelakaan, baik pada pekerja, peralatan, benda kerja,
maupun pada lingkungan tempat kerja
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan kali ini adalah sebagai
berikut :
1. Pahami landasan teori terlebih dahulu
2. Ikuti petunjuk dan langkah-langkah yang sesuai dengan instruksi yang diberikan
oleh instruktur
3. Apabila tidak ada yang tidak dimengerti tanyakanlah kepada instruktur
4. Utamakan keselamatan kerja
DAFTAR PUSTAKA

- Website armfieldInc., www.armfield.co.uk


- Frank M. white , Mekanika Fluida , Erlangga , Jakarta
- Joob sheet praktikum Politeknik Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai