Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Psiokoanalisa merupakan suatu hal yang unik, Psiokoanalisa juga merupakan system yang
paling dikenal luas meskipun tidak dipahami secara universal. Tetapi disisi lain psikoanalisa
juga banyak berpengaruh pada bidang lain diluar ilmu psikologi. Pendekatan psiokoanalisa
dikembangkan oleh Sigmund Freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional,
motivasi bawah sadar, dorongan biologis dan insting. Psiokoanalisa melihan kepribadian
manusia melalui tiga system yaitu: 1. Id bersifat warisan genetic dan bawaan sejak lahir. 2.
Ego dilihat dari sebagai satu – satunya rasional dalam struktur kepribadian manusia. 3. Super-
ego merepresentasikan suara hati, berdasarkan prinsip realism moral.

B. Rumusan Masalah

1.Dinamika kepribadian manusia

2.Perkembangan Kepribadian

3.Kesadaran dan ketidak sadaran

4.Peran dan fungsi konselor

5.Tujuan konseling psikoanalisa

6.Teknik konseling dalam psikoanalisa

C. Tujuan Pembahasan

1.Memahmi dinamika kepribadian manusia

2.Memahami perkembangan kepribadian


3.Mengetahui kesadaran dan ketidak sadaran

4.Memahami peran dan fungsi konselor

5.Mengetahui tujuan konseling psikoanalisa

6.Memahami teknik konseling dalam psikoanalisa


BAB II

PEMBAHASAN

A. Dinamika Kepribadian Manusia

Dinamika kepribadian memahami tingkah laku manusia dan memotivasi dengan lebih baik,
berusaha mendorong individu untuk melakukan kegiatan atau perbuatan. Semua tingkah laku
memiliki motivasi.

- Motivasi

Motivasi merupakan suatu istilah yang mencakup tingkah laku mencari tujuan. Motivasi
adalah proses mempertahankan, dan mengarah pada suatu tujuan yang dingiinkan oleh
individu.

- Insting

Insting merupakan kekuatan pendorong primer pada tingkah laku manusia. Dorongan
munculnya kecenderungan bereaksi yang menimbulkan kegiatan, dorongan di bagi menjadi
dua macam, yakni dorongan sekunder dan dorongan primer. Dan kebutuhan merupakan sutu
dorongan untuk bertindak.

Lima kebutuhan individu

- Kebutuhan Fisiologis
- Kebutuhan Akan Rasa aman
- Kebutuhan Akan Cinta Dan Memiliki
- Kebutuhan Akan penghargaan
- Kebutuhan Aktualisasi Diri

B. Perkembangan Kepribadian
Perkembangan adalah suatu perubahan menjadi bertambah sempurna dalam hal pikiran atau
akal, pengetahuan, tingkah laku, dan bentuk tubuh. Sedangkan kepribadian adalah keadaan
manusia perseorangan atau keseluruhan sifat – sifat atau watak – watak seseorang.
Kepribadian bukan sebagai kodrat yang tidak dapat diubah, tetapi kepribadian dapat dibentuk
oleh proses sosialisasi.

Unsur – unsur dalam kepribadian

- Pengetahuan

Pengetahuan seseorang bersumber dari pikiran yang rasional, yang berisi fantasi,
pemahaman, dan pengalaman.

- Perasaan

Perasaan merupakan suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian
positif atau negative terhadap suatu peristiwa tertentu.

- Dorongan Naluri

Dorongan naluri merupakan kemauan yang sudah menjadi naluri setiap manusia.

Factor – factor yang menbentuk kepribadian

- Sifat Dasar

Sifat dasar merupakan keseluruhan potensi yang dimiliki seseorang yang diwarisi dari ayah
dan ibunya.

- Lingkungan Prenatal

Lingkungan prenatal merupakan lingkungan dalam kandungan ibu.

- Perbedaan Indivudual

Perbedaan individual merupakan salah satu factor yang mempengaruhi proses sosialisasi
sejak lahir.

- Lingkungan
Lingkungan meliputi segala kondisi yang ada di sekeliling individu yang mempengarui
proses sosialisasinya.

- Motivasi

Motivasi adalah dorongan – dorongan, baik yang datang dari dalam maupun luar individu
untuk berbuat dan melakukan sesuatu.

Tahap – tahap perkembangan kepribadian

 Fase Pertama
Fase pertama dimulai sejak anak berusia satu sampai dua tahun, ketika anak mulai
mengenal dirinya sendiri.
 Fase Kedua
Fase ini merupakan fase yang sangat efektif dalam membentuk dan mengembangkat
bakat yang ada pada anak. Fase ini berlangsung relative panjang sehungga inak
menjelang masa kedewasaannya sampai kepribadiannya yang khasnya tampak.
 Fase Ketiga
Pada fase ini proses perkembangan kepribadian seseorang, fase ini merupakan fase
terakhir yang di tandai dengan stabilnya prilaku – prilaku yang khas dari diri
seseorang.

Perkembangan kepribadian dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, karena kedual hal ini
saling berkaitan satu sama lain untuk mempengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik.
Maka dari itu pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian individu .

C. Kesadaran dan Ketidak Sadaran


Kesadaran

Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya


serta dengan dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu. Komponen pokok kesadran adalah
fungsi jiwa, jiwa memili tiga fungsi yaitu fungsi pikiran, fungsi perasaan, dan fungsi
pendiriaan. Setip manusia hanya memiliki salah satu fungsi jiwa yang dominan, sehinga
menentukan tipe orangnya.

Bentuk – Bentuk kesadaran

- Kesadaran Normal merupakan suatu kesadran yang ditandai individu sadar tentang
diri dan lingkungannya, sehingga daya ingat, perhatian, dan orientasinya mencangkup
ruang, waktu, dan orang dalam keadaan baik.
- Kesadaran Yang Menurun suatu bentuk kesadran yang berkurang secara keseluruhan,
kemampuan, persepsi, perhatian, dan pemikiran.
- Kesadaran Yang Tinggi adalh bentuk kesadaran dengan respon yang meninggi
terhadap rangsangan.

Ketidak sadaran

Ketidak sadran adalah daerah kesadran yang beriisi berbgai ide dan efek yang tertekan.

Ciri – Ciri Ketidaksadaran

- Sesuatu yang tertekan dalam pikiran


- Tidak dapat di ingat kembali
- Memiliki kesengan dan kepuasan

D. Peran Dan Fungsi Konselor

Peran Konselor Disekolah

- Peranan konselor dalam praktek, yaitu konselor perperan membantu siswa mencapai
pemahaman tentang dirinya dan lingkunganya, serta membantu mereka mampu
membuat keputasan.
- Konselor sebagai administrator sekolah, yaitu konselor sering melaksanakan tugas
sebgai pemimpin sementara, bertanggung jawab atas kegiatan ekstrakulikuler, ikut
penerimaan murid baru, dan menyelengggarakan tes.
- Konselor sebgai generalis, yaitu konselor terlibat dalam kegiatan orientasi, registrasi,
penjadwalan, perubahan jam pembelajaran, testing jurusan, dan pemberian beasiswa.
- Konselor sebgai egen pembaharuan, sebab konselor ahli dalam maslah beljar, dan
mempu mengkomunikasikan ilmunya kepada orang lain.
- Konselor sebagai spesialis dalam psikologi, konselor dapat dilibatkan dalam kegiatan
pengembangan kurukulum, khususnya hal – hal yang bersifat psikologis.
- Konselor sebagai ahli perilaku terapan, konselor menerapkan teori dan hasil – hasil
riset, sehingga membantu individu mencapai tujuannya.
- Konselor sebagai konsultan, memberikan layanan konsultasi srcara individual
maupun kelompok.
- Konselor sebgai helper professional, konselor yang bertugas disekolah, tugas utanya
adalah membantu perkembangan siswa secra optimal.

Fungsi Konselor

- Menyusun program Bk
- Mengorganisasikan pelayanan program BK
- Memasyarakatkan program BK
- Melaksanakan program orientasi bagi siswa baru
- Mengungkapkan masalah siswa
- Menyusun dan mengembangkan himpunan data
- Selenggarakan layanan penetapan siswa
- Selenggarakan bimbingan karir
- Menyelenggarakan bimbingan kelompok belajar
- Menyelenggarakan konsultasi terhadap orang tua
- Menyelenggarakan bentuk – bentuk pelayanan klien
- Membantu guru dalam diagnosis kesulitan beljar, pengajaran, perbaikan, dan
ekstrakulikuler
- Mengusahakan perubahan lingkungan klien
- Menyelenggarakan koferensi kasus
- Menerima dan memberi ahli tangan kasus
E. Tujuan Konseling Psikoanalisa
- Menolong individu mendapatkan pengertian yang terus menerus dari pada mekanisme
penyesuaian mereka sendiri.
- Membentuk kembali struktur kepribadian klien dengan jalan mengembalikan hal – hal
yang tidak disadari menjadi sadar kembali.

F. Teknik Konseling Dalam Psikoanalisa


- Asosiasi bebas, yaitu mengupayakan klien untuk menjernihkan atau mengikis alam
pikirannya dari pemikiran pengalaman dan pemikiran sehari – hari sekarang, sehingga
klien mudah mengungkapkan pengalaman masa lalunya.
- Analisis Mimpi, yaitu klien diminta untuk mengungkapkan tentang berbagai kejadian
dalam mimpinya dan konselor berusaha untuk menganalisisnya.
- Interpretasi, yaitu mengungkapkan apa yang terkandung dibalik apa yang dikaitkan
klien, baik dalam asosiasi bebas, mimpi, resistensi dan transferensi klien.
- Analisis Resistensi, yaitu penolakan, na;isis resistensi ditunjukkan untuk
menyadarkan klien terhadap alasan – alasan terjadinya penolakkan.
- Analisis Transferensi, yaiutu mengalihkan, bias berupa perasaan dan harapan masa
lalu.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Psikoanalisa adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para
pengikutnya. Sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.

Kepribadian manusia terdiri atas tiga system, yaitu id, ego, dan super ego. Dalam pandangan
psikoanalisa, tujuan konseling agar individu mengetahui ego dan memiliki ego yang
kuat.Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali pengalaman – pengalaman
masa kanak – kanak.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunianyalah saya dapat menyelesaikan makalah materi tentang Pendekatan Psikoanalisa
tepat pada waktunya. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah
wawawsan serta pengetahuan kita mengenai Pendektan Psikoanalisa.
Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Dan
sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata - kata yang kurang berkenan di
dalam makalah yang saya buat tersebut.

Binjai, 15 Maret 2018

Penyusun
Putri Aprita Sari
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………....


DAFTAR ISI……………….……………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG….………………………………………………………
1. RUMUSAN MSALAH ……………………………………………………......
1. TUJUAN …………………………………………………………………….....

BAB II PEMBAHASAN
2. DINAMIKA KEPRIBADIAN MANUSIA..………………………………….
2. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN………………….……………………..
2. KESADARAN DAN KETIDAK SADARAN...……………………………....
2. PERAN DAN FUNGSI KONSELOR………………………………………….
2. PERAN DAN FUNGSI KONSELOR………………………………………….
2. TUJUAN KONSELING PSIKOANALISA……………………………………
2. TEKNIK KONSELING PSIKOANALISA………………………....................
BAB III PENUTUP
3. KESIMPULAN ………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………....

Anda mungkin juga menyukai