Anda di halaman 1dari 20

lOMoARcPSD|14661755

Makalah IDE DAN Peluang Usaha Kel

Kewirausahaan (Universitas Nusa Cendana)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)
lOMoARcPSD|14661755

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

IDE DAN PELUANG USAHA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

1. MARCO ADRIAN PELLO (1910020214)


2. MARSELINUS ARCHILES MERE (1910020211)
3. MARIA MARSELINA PUTRI SELENE (1910020158)
4. MARIUS LODY LEON (1910020223)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Ide Dan Peluang Dalam
Kewirausahaan” dengan baik walaupun dalam bentuk yang sederhana.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang mengajarkan
mata kuliah Parasitologi yang telah memberikan bimbingan kepada saya dalam menyelesaikan
tugas ini, selanjutnya ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya dalam
mengerjakan tugas ini sampai selesai.

Saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak,
sebagai masukan bagi saya dan jadikan tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk
pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Terima kasih.

Kupang, 7 oktober 2020


Penulis

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan Pembahasan...........................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Ide Dan Peluang Dalam Kewirausahaan............................................................................................6
2.2 Cara-Cara Mencari Gagasan Baru.....................................................................................................8
2.3 Peluang Dan Cara Memasuki Usaha Baru.......................................................................................10
2.4 Bidang Usaha Kelompok Kreatif.....................................................................................................11
2.5 Bidang Usaha Kelompok Konsultatif..............................................................................................12
2.6 Bidang Usaha Kelompok Pelayanan................................................................................................13
2.7 Bidang Usaha Kelompok Analitis....................................................................................................14
2.8 Ide Usaha Dari Imitasi.....................................................................................................................15
2.9 Proses Perencanaan Dan Pengembangan Produk.............................................................................17
BAB III......................................................................................................................................................18
PENUTUP.................................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................18
3.2 Saran..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................19

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memulai untuk berwirausaha tidaklah semudah yang kita bayangkan. Mengingat di era
globaliasi ini persaingan berwirausaha sangat ketat. Jika kita ingin melakukan usaha, maka kita
harus mempunyai gagasan ide yang cemerlang untuk menembus dan memajukan wirausaha kita
dan kita juga harus bisa mencari peluang sekecil mungkin untuk mengenalkan usaha kita pada
dunia.
Ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap
peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda,
mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitumgkan resiko yang
mungkin terjadi.
Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan
pengetahuan, seperti kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai
tambah baru, melakukan proses atau teknik baru, dan mengembangkan organisasi baru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Ide kewirausahaan, sumber peluang dan gagasan potensial?
2. Menjelaskan cara-cara mencarui gagasan baru ?
3. Menangkap peluang dn cara memasuki usaha baru ?
4. Menjelaskan bidang usaha kelompok kreatif?
5. Menjelaskan bidang usaha kelompok konsultatif?
6. Menjelaskan bidang usaha kelompok pelayanan?
7. Menjelaskan bidang usaha kelompok analitis?
8. Menjelaskan ide usaha dari imitasi?
9. Proses perencanaan dan pengembangan produk ?

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui Ide kewirausahaan, sumber peluang dan gagasan potensial
2. Untuk mengetahui cara-cara mencari gagasan baru
3. Untuk mengetahui peluang dn cara memasuki usaha baru
4. Untuk mengetahui bidang usaha kelompok kreatif
5. Untuk mengetahui bidang usaha kelompok konsultatif
6. Untuk mengetahui bidang usaha kelompok pelayanan
7. Untuk mengetahui bidang usaha kelompok analitis
8. Untuk mengetahui ide usaha dari imitasi
9. Untuk mengetahui Proses perencanaan dan pengembangan produk

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ide Dan Peluang Dalam Kewirausahaan


1. Pengertian kewirausahaan
Istilah kewirausahaan baru dikenal dalam kosakata bahasa inggris pada tahun 1980-an,
walaupun istilah kewirausahaan atau entrepreneurship telah digunakan pada abad ke-18. Kata
kewirausahaan atau yang lebih dikenal dengan entrepreneurship berasal dari bahasa perancis,
entre yang berarti “antara” dan prende yang berarti “mengambil”. Kata ini pada dasarnya
digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang berani mengambil risiko dan memulai hal-
hal baru.
Banyak sekali definisi tenteng kewirausahaan atau entrepreneurship yang dikemukan oleh
ahli ekonom misalnya Schraam (2006) mendefinisikan entrepreneurship sebagai proses
seseorang atau kelompok yang memikul risiko ekonomi untuk menciptakan organisasi baru yang
akan mengeksploitasi tekonologi baru atau proses inovasi yang menghasilkan nilai untuk orang
lain.
2. Ide Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus
menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara :

a. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif


b. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
c. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
a. Resiko pasar atau persaingan

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

b. Resiko financial
c. Resiko teknik
Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru.
Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan
pengamatan secara terus menerus. Bagaimana ide bisa menjadi peluang? Jawaban atas
pertanyaan ini, diantaranya :
a. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik
untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
b. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
c. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan
suatu pekerjaan.
3. Sumber Peluang Potensial
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut
screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan
jasa riil.
Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menciptakan produk baru dan berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha
harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar.
Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan :
1). Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
2). Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha
untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
1). Analisis demografi pasar,
2). Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,
3). Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat dianggap dapat
menciptakan peluang.
b. Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

1). Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,


2). Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
3). Dukungan keuangan,
4).Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan
mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang
yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang dapat
menciptakan peluang, yaitu :
1). Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat,
2). Kerugian teknik harus rendah,
3). Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
4). Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
5). Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya,
6). Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk
barunya.
c. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di hasilkan
memadai atau tidak.
d. Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
e. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi
pasarnya:
1). Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
2). Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
3). Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru

2.2 Cara-Cara Mencari Gagasan Baru


Metode dalam Mencari Gagasan Usaha

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

kita perlu mengetahui Metode Mengenali Gagasan Usaha

1. Inovasi Teknologi

Metode ini adalah suatu cara untuk mengenali ide dengan cara melakukan pencarian terobosan
atau temuan, perbaikan dari teknologi yang ada sehingga semakin hari semakin banyak
ragamnya. Inovasi bertujuan untuk memperluas pasar, melindungi dari kemungkinan masuknya
saingan baru dan memperluaskan pasar.

2. Pencarian Langsung

Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung melalui suatu riset yang
telah dirancang secara teliti, dengan tujuan untuk menemukan produk atau usaha baru.
Cara seperti ini umumnya dapat dikelompokan kedalam katagori yaitu :

a. Riset Aplikasi, artinya pelaku secara aktif mencari produk. Produk baru yang telah di
komersialkan dipasar kemudian diambil dan diteliti untuk dicari cara-cara melakukan
adopsi dengan mengadakan berbagai modifikasi sehingga terlihat sebuah produk yang
lain atau berbeda dari produk yang sudah ada sebelumnya.

b. Riset Dasar, adalah riset yang bertujuan untuk menemukan produk baru dan belum
pernah ada di dunia saat ini.

3. Analisis Pemakaian Akhir

Metode penjaringan ide ini dilakukan dengan cara mengamati pemakaian pemakai akhir dari
suatu produk. Semua keluhan, kelemahan dicari penyebabnya. Adanya analisis pemakai akhir
akan mendorong munculnya gagasan penyempurnaan atau pembuatan produk baru sebagai
pengganti.

4. Metode Kreatif

Metode ini dilakukan dengan mengenali segala sesuatu dari pelaku, kreatifitas yang sangat
menentukan gagasan usaha yang akan muncul. Keterampilan seseorang, atau hobi yang
dikembangkan menjadi suatu usaha yang kreatif. Misalnya, karena ada bakat melukis, maka

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

muncul gagasan yang kreatif untuk membuka usaha sablon kaos dengan membuat lukisan-
lukisan yang menarik dan bersifat populer untuk para remaja.

5. Metode Aliansi, Akuisisi, dan Lisensi

Metode ini umumnya muncul karena ada beberapa keterbatasan, misalnya keterbatasan pasar,
keterbatasan sumber daya manusia, ada pemikiran tidak perlu terlalu lama untuk memajukan
suatu usaha, dan ada pemikiran tidak perlu terlalu lama untuk menunjukan suatu usaha. Jika
dengan melakukan aliansi, akuisisi, ataupun melalui lisensi masaalah gagasan usaha ini tidak
perlu harus mulai dari tahap awal, tetapi mungkin saja sudah berada tahap pertumbuhan.

2.3 Peluang Dan Cara Memasuki Usaha Baru


Jika kita mendapatkan Peluang Usaha tersebut kita akan langsung memanfaatkan nya dengan
sungguh – sungguh, namun bagaimana bagi orang yang tidak mendapatkan peluang usaha?, jadi
bagaimana Strategi Mengangkap Peluang Usaha Tersebut. Strategi adalah sebuah kiat atau siasat.
jadi pelang usaha yang ada harus dimanfaatkan dengan strategi yang sangat tepat. berikut
Strategi yang perlu kita lakukan supaya dapat memanfaatkan Peluang Usaha yang ada.
1. Integrasi Vertikal, yaitu sebuah penggabungan usaha yang mempunyai sebuah
keterkaitan dan saling membutuhkan secara kontinu.
2. Menambahkan kapasitas, adalah menaikkan kuota atau jumlah produksi untuk
memenuhi kebutuhan peluang pasar baru atau wilayah pasar baru. ini dimungkinkan apabila
tempat usaha kita atau perusahaan masih memiliki kapasitas yang lebih.
3. Memasuki bisnis baru, yaitu membuka usaha baru yang tidak ada kaitan dengan usaha
yang kita jalankan sebelumnya. dengan ini kita dapat menambahkan jenis produk dari usaha
yang sudah pernah kita jalankan sebelumnya.
Bagaimanakah Cara Memasuki Dunia Usaha baru.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki dunia usaha yaitu :

1. Merintis usaha baru : yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru yaitu membentuk
dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide,organisasi dan manajemen yang
dirancang sendiri.

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

2. Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan atau dirintis atau diorganisir oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi
usaha yang sudah ada.
3. Kerjasama Manajemen (Frachising) : kerjasama antara franchisee dengan franchisor
/parent company. Kerjasama ini biasanya: pemilihan tempat, rencana bangunan, peralatan,
pengendalian kualitas, riset.

2.4 Bidang Usaha Kelompok Kreatif

Pengertian Bidang Usaha Kelompok Kreatif


Terdiri dari orang-orang yang karena kreativitasnya, sangat mendambakan kebebasan. Dalam
bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja sendiri, tidak
banyak bicara.
Produksi adalah pilihan yang sesuai dengan tipe ini. Yang terpenting produk yang kita produksi
dapat laku di pasaran, tentu juga memenuhi aspek halal.
Contoh bidang kerja yang dapat digeluti:
1) Kerajinan
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, barang kerajinan juga unggul dalam hal ekspor. Calon
wiraswastawan di daerah-daerah sebaiknya memikirkan atau menggali kembali potensi
daerahnya yang mungkin saja memiliki jenis-jenis kerajinan yang bisa diketengahkan ke lingkup
nasional maupun internasional.
2) Peternakan dan tambak
Ini juga sangat berpotensi ekspor, sehingga patut diperhitungkan sebagai jalur bisnis kebal krisis.
Udang adalah salah satu komoditas primadonanya.
3) Bidang makanan dan minuman
Bidang ini sangat bervariasi dan bisa diwujudkan dalam berbagai tingkatan sesuai dengan tingkat
lapisan masyarakat yang akan dituju. Mereka tetap ingin menjalankan peran domestiknya dengan
menyediakan masakan di rumah, tetapi tidak punya waktu untuk meracik, menyiangi, mengupas,
dan memotong.
4) Pertanian dan Agrobisnis

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

Bidang yang merupakan sumber daya paling fundamental dari bangsa Indonesia. Dalam masa
krisis, bidang ini telah membuktikan diri sebagai bidang usaha yang tidak saja kebal krisis, tapi
bahkan menangguk keuntungan berlipat ganda.
5) Mainan anak-anak
Komoditas ini ternyata cukup menjanjikan, karena jumlah anak-anak amat banyak.
Memproduksi mainan anak tidak perlu yang mewah dan mahal. Di lingkungan sekolah banyak
pedagang-pedagang kecil yang menjual mainan-mainan sederhana buatan sendiri (pekerjaan
tangan), ternyata amat laris. Anak kecil tidak banyak memperhatikan segi kemewahan, yang
penting adalah ide yang sejalan dengan dunia khayal anak-anak.
Ada juga beberapa pengusaha kecil yang memproduksi mainan anak sederhana terbuat dari
tripleks, dan bisa dipasarkan kepada berbagai sekolah taman kanak-kanak.

2.5 Bidang Usaha Kelompok Konsultatif

Pengertian Bidang Usaha Kelompok Konsultif


Bidang usaha yang lebih sesuai adalah bidang-bidang yang memungkinkan mereka berada pada
posisi sebagai pemegang kendali. Berikut bidang bidang yang mungkin di geluti kelompok
konsultatif (ekstrovert dominan):
1) Perdagangan (distributor, dealer, agen, retailer, dll)
Bidang ini merupakan bidang yang banyak diminati entrepreneur dengan kepribadian “dominant
extravert”. Selain mudah dimasuki, bidang ini dapat dilakukan kapan saja dan mudah pula
ditinggalkan. Pengertian dagang yang paling murni adalah mengambil barang lalu menjualnya
kepada orang lain.
2) Jasa Konsultasi
Dengan menjadi konsultan, orang-orang dari kelompok iniakan bisa menyalurkan pembawaanya
yang dominan, langsung pada klien. Di sini, hubungan kerja antara wirausaha (konsultan)
dengan pelanggannya (klien) akan sangat “klop”.
3) Kursus/pelatihan
Alternatif lain bagi kaum konsultatif adalah membuka usaha dalam bidang pendidikan dan
pelatihan. Kursus-kursus keterampilan dan ketenagakerjaan amat diperlukan di Indonesia karena

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

sebagai negara berkembang, tenaga-tenaga ahli atau terampil sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan pembangunan.
4) Pusat kebugaran atau pelatih olahraga
Bagi mereka yang menyenangi dan menguasai teknik-teknik berolahraga juga dapat
menggunakan kepandaiannya itu untuk berwirausaha. Antara lain dengan menjadi pelatih olah
raga atau membuka pusat kebugaran.

2.6 Bidang Usaha Kelompok Pelayanan

Pengertian Bidang Usaha Kelompok Pelayanan


Kelompok ini cenderung melayani dan mengikuti keinginan/permintaan orang lain. Contoh
bidang kerja yang mungkin digeluti:
1) Biro Jasa
Banyak jenis biro jasa, misalnya jasa pengurusan surat-surat, seperti perpanjangan SIM, STNK,
penarikan kendaraan mogok, sekolah mengemudi, jasa pengiriman TKI dan sebagainya.
2) Jasa Pengetikan, Rental Komputer, Warnet, dll
Jasa pengetikan amat populer dewasa ini karena jumlah kantor dan perguruan tinggi sudah
banyak. Mahasiswa yang sedang dalam tugas membuat skripsi dan kantor-kantor yang harus
mengerjakan laporan-laporan merupakan pelanggan utama dari jasa pengetikan semacam itu.
Oleh karena itu, perhatikan lokasi usaha yang strategis terhadappusat-pusat keberadaan
pelanggan, seperti kampus dan gedung-gedung perkantoran.
3) Fotokopi dan Penjilidan
Bidang usaha ini masih satu rumpun dengan jasa pengetikan. Namun, jasa ini memerlukan
investasi yang lebih besar daripada jasa pengetikan sehingga perlu dipikirkan bagaimana mencari
solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan modal. Alternatif yang dapat diambil misalnya
mencari mitra mesin fotokopi bisa disewa untuk keperluan tersebut.
4) Perbengkelan
Meski pada prinsipnya sama, perbengkelan bisa mencangkup berbagai bidang yang berbeda.
Misalnya ada bengkel otomotif, yang melayani perbaikan kendaraan roda empat atau hanya
menjadi spesialis dalam kendaraan roda dua.
5) Rumah Kost/Kontrakan

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

Untuk kebutuhan karyawan atau mahasiswa di kota-kota bear, permintaan jasa akomodasi dalam
bentuk rumah kos atau rumah kontrakan cukup tinggi. Namun, semuanya harus dikembangkan
dengan bekal informasi pasar yang cukup. Jumlah orang yang banyak dan berapa biaya
pemondokan yang mampu mereka sisihkan. Peluang ini perlu ditangkap karena masa depannya
cukup cerah. Satu kamar berukuran 15 m2 bisa dikenakan biaya sebesar Rp.350.000 per bulan.

2.7 Bidang Usaha Kelompok Analitis

Pengertian Bidang Usaha Kelompok Analitis


Kelompok ini kurang suka bertemu dengan orang lain, tetapi ingat, kelompok ini adalah
“problem solver”/ pemecah masalah. Berikut contoh usaha yang dapat digeluti kelompok ini:
1) Jasa Terjemahan
Bisnis ini cukup memberi tantangan kepada analis, dengan intensitas yang memadai. Banyak di
perlukan perusahaan internasional.
2) Jasa Reparasi Alat Elektronik
Dua Bidang yang memberikan tantangan analitik yang besar adalah dunia elektronik serta
teknologi informasi. Bidang ini juga bisa dijadikan alternatif pemilihan bidang usaha. Tentu saja
dengan catatan bahwa teknologi yang diperlukan harus dikuasai.
3) Karya Intelektual
Bidang ini adalah bidang yang sama dengan yang kita dapatkan pada kaum kreatif karena kedua
kelompok ini mempunyai komponen pembawaan yang sama, yaitu “introvent”
4) Laundry
Bidang usaha ini sangat menonjol bagi keperluan orang-orang di kawasan perkotaan. Berbagai
perkembangan teknik dalam hal layanan laundry sudah semakin canggih sehingga perlu
dicermati dan dipelajari.
5) Jasa Penjahitan
Baik di kawasan perkotaan maupun di daerah-daerah pedesaan yang sudah cukup maju,
menjalankan usaha penjahitan cukup menjanjikan masa depan yang baik. Yang perlu dijaga
adalah masalah ketepatan waktu serta mutu pekerjaan yang baik.

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

2.8 Ide Usaha Dari Imitasi

Usaha imitasi adalah suatu usaha yang dijalankan oleh seorang wirausahawan dengan
memulainya dari meniru ide-ide orang lain, meniru barang-barang yang telah dihasilkan orang
lain, ataupun meminjam nama hak paten yang telah dimiliki oleh orang lain dalam menjalankan
usaha yang serupa.
Usaha imitasi banyak ditemui di Indonesia, contohnya barang imitasi yang kita kenal
dengan istilah KW. Mahalnya harga barang branded asli/original membuat para usahawan
mengembangkan ide untuk menciptakan barang yang serupa dengan menggunakan merk yang
sama tetapi kualitas di bawah barang aslinya dan hasilnya barang ini sangat digemari oleh
sebagian masyarakat Indonesia, karna dengan harga yang jauh lebih murah mereka mendapatkan
barang yang hampir serupa dengan barang brand aslinya.

Salah satu contoh brand yang diimitasikan.

Usaha imitasi juga merupakan tiruan dari ide-ide usaha yang sudah ada, baik Meniru
teknik, desain, proses, pelayanan, pola pemasaran dll yang sudah ada. Misal: usaha warnet yang
mulanya merupakan usaha yang hanya beberapa orang yang menjalankan dengan seiring
kebutuhan komunikasi dan internet masyrakat dan pangsa pasar yang masih luas, maka kini
banyak yang membuka usaha warnet.

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

Warnet dibuat senyaman mungkin untuk pengunjung

Warabala atau franchising juga merupakan salah satu ide usaha imitasi, dimana pemilik
warabala memberika izin untuk menggunakan hak intelektualnya, dalam nama, merek dagang,
produk, atau jasa dan sistem operasi usaha kepada pembeli warabala. Atas pemberian hak itu,
pihak franchisor menerima franchise atau royalty fee atau lainnya dari pihak franchisee.

Salah satu warabala yang banyak dijumpai

Beberapa usaha imitasi kini masih menjanjikan jika seseorang ingin memulai
usahanya. Dengan meniru ide-ide seseorang tidak menutup kemungkinan kita dapat
mengembangkan ide-ide tersebut sehingga kita pun dapat menciptakan ide baru dan membuat
produk baru. Karna salah satu kunci suksesnya suatu usaha adalah ciri khas yang dihasilkan dari
produk yang dihasilkan ataupun pelayanan dan lain-lain.

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

2.9 Proses Perencanaan Dan Pengembangan Produk


1. Proses perencanaan dan pengembangan produk dapat diuraikan secara ringkas sebagai
beriku :
a. Tahap 1 : ide produk suatu produk datang dan diaѡali dari sebuah ide atau gagasan.
Tahap tersebut selanjutnya dievaluasi dengan berbagai aspek, mulai dari aspek bahan
baku, teknis, administrasi, hingga aspek-aspek lain yang relevan dengan kelayakan
laboratories. Jika proses evaluasi pada tahap ini ternyata hasilnya memuaskan maka
dilanjutkan ke tahap 2
b. Tahap 2 : konsep produk pada tahap ini, produk sudah mengalami uji laboratories.
Tahapan ini intinya adalah mencocokkan antara ide produk dengan kelayakan
laboratories. Bila dianggap layak setelah dievaluasi secara laboratories, maka lanjut ke
tahap 3
c. Tahap 3 : tahap pengembangan produk pada tahap ini, pilot project atau produk aѡal
dengan jumlah tertentu mulai dijalankan dan di uji coba untuk diluncurkan. Pada tahap
pengembangan produk, bila dinyatakan berhasil setelah dievaluasi sudah berhasil, maka
langkah selanjutnya adalah pada tahap tes produk di pasar.
d. Tahap 4 : tahap tes produk di pasara, pada tahap ini, tes produk untuk diluncurkan dipasar
dapat dimulai. Pada tahap ini, jika setelah dilakukan tes ternyata hasilnya baik, maka
semi komersial dapat dijalankan sebelum masuk pada tahap komersial atau peluncuran
aѡal produk
e. Tahap 5 : tahap komersialisasi produk, pada tahap ini mencakup tahap peluncuran
perdana (lounching) atau pengenalan produk dipasar, pertumbuhan (groѡth), kematangan
(maturity), dan penurunan (declining). Jika produk tidak mampu lagi bertahan setelah
mencapai tahap penurunanan, maka kemungkinan produk akan terdepak atau keluar dri
pasar

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus
menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara
2. Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut
screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan
jasa riil.
3. Peluang dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari
sebuah kejadian atau momen. Inspirasi merupakan sumber dari peluang.

4. Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Faktor-faktor yang mempengaruhi
adalah faktor internal dan faktor eksternal.

5. Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita
bisa melakukan observasi.

3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui ide dan
peluang usaha dan dapat terinspirasi untuk melakukan suatu peluang bisnis/usaha demi
kelangsungan hidup.

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)


lOMoARcPSD|14661755

DAFTAR PUSTAKA

http://nisfia.wordpress.com/kewirausahaan/
ammadghazali.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-ide-dan-peluang-dalam-
kewirausahaan.pdf
http://lookforscience.wordpress.com/2010/04/04/ide-dan-peluang-dalam-kewirausahaan/
http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/05/ide-dan-peluang-kewirausahaan.html
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses.jakarta: salemba
empat.2003 hlm 3
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta: salemba
empat.2003 hlm 57-58
Justin g. Longenecker.dkk, kewirausahaan:manajemen usaha kecil, jakarta:salemba empat,
2001, hlm 93-95
Irham fahmi, kewirausahaan teori, kasus dan solusi, bandung:cv alfabeta, 2013 hlm 3-4
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta: salemba
empat.2003 hlm 58-61

Downloaded by WSB Rangers (afridhoerahman12@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai