Anda di halaman 1dari 26

KARYA TULIS ILMIAH AL-QUR’AN

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DIKALANGAN SISWA SEKOLAH DALAM UPAYA


MENANAMKAN NILAI-NILAI KARAKTER BERBASIS AL-QUR’AN

Disusun oleh:

Nama : Syech Abdul Fatah Kaimudin


Tanggal : mei 2022

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ambon.

JI. Pattimura No.28, Uritetu, Kec.Sirimau, Kota Ambon, Maluku.


LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis   : pentingnya pendidikan karakter dikalangan siswa sekolah dalam upaya menanam nilai
karakter berbasis al-qur’an

2. Peserta                 :

a.    nama penulis

Nama        : Syech Abdul Fatah Kaimuddin

3.    guru pembimbing 1

a.    Nama        : Adriana Rumlety

4. guru pembimbing 2

a. Nama : Wa Ode Rusliati

ambon, 5 mei 2022

Menyetujui,

Pembimbing 1                                                                      pembimbing 2             

Adriana Rumlety                                                            Wa Ode Rusliati


NIP . NIP.

                                               i                                           


Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul " pentingnya pendidikan karakter
dikalangan siswa sekolah dalam upaya menanam nilai nilai karakter berbasis al-qur’an”

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada( nama guru) selaku guru pembimbing
yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini memberikan
panduan dalam karakter Bagi siswa-siswa untuk memahami tentang pentingnya karakter berbasis
al-qur’an. dan Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini.

Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis
juga berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya
pendidikan karakter dikalangan siswa sekolah dalam upaya menanam nilai-nilai karakter berbasis
al-qur’an

Ambon,5 mei 2022

Penyusun

(syech abdul fatah kaimudin)

ii
Daftar isi

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 . LATAR BELAKANG

Pendidikan di negeri ini mengalami kemunduran dalam berbagai hal, terutama dalam aspek moralitas output yang
dihasilkan. Fakta dilapangan pun menunjukan bahwa manusia terdidik dewasa ini justru kerap kali menunjukan
prilaku-prilaku yang tidak mencerminkan nilai-nilai pendidikan yang baik, lebih jauh lagi prilaku-prilaku yang sama
sekali tidak mencerminkan gambaran manusia berpendidikan itu tidak hanya dilakukan oleh para pelajar sebagai
peserta didik, bahkan guru, dan juga kepala sekolah.

maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pendidikan di Indonesia secara umum dan lebih khusus lagi
pendidikan agama Islam saat ini hanya menekankan pada aspek teori dan belum menyentuh aspek pengamalan
ajaran islam secara menyeluruh yang pada akhirnya akan mencetak karakter anak yang paripurna.

Mendidik karakter setiap peserta didik merupakan tanggung jawab bersama yang meliputi lingkungan keluarga
(orang tua), lingkungan sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan di sekolah dan masyarakat di sekolah lainnya)
Khusus untuk lingkungan sekolah, maka peran penting dalam membentuk karakter ada pada kepala sekolah, guru,
pembimbing dan masyarakat sekolah lainnya.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan anak didik yang berkarakter,maka anak didik mau tidak mau harus diarahkan
sejak dini untuk memahami Al-Qur’an dengan mentadabburinya seperti, membaca, mengkaji, mengamalkan dan
mengajarkannya. Hal ini juga berlaku sama pada hadits. Sehingga diharapkan anak didik menjadi anak yang
berkepribadian sebagaimana pribadi Rasulullah yaitu pribadi Qur’ani. Pribadi yang menjadi penyelesai
permasalahan bukan penambah masalah. Pribadi yang hidup dan menghidupkan dalam setiap perjalanan zaman.
Pribadi yang mulia semulia Al-Qur’an.

2
1.2 . RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan latar belakang yang disajikan diatas, dapat didefinisikan
beberapa masalah, maka yang menjadi rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana perspektif al-qur’an mengenai pendidikan karakter ?
2. Bagaimana cara agar siswa dapat membentuk sikap dan karakter dalam berlandaskan nilai-nilai
al-qur’an?
1.3 TUJUAN
Pendidikan karakter memiliki andil yang sangat besar dalam menentukan arah dan sebagai
pedoman internalisasi karakter. Dengan tujuan tersebut diikhtiarkan terwujud insan kamil yang
mempunyai posisi mulia di sisi Allah SWT.
Secara garis besar pendidikan karakter merupakan jalan dalam mewujudkan siswa sekolah
maupun masyarakat beriman dan bertaqwa yang senantiasa berjalan di atas kebenaran dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kebaikan, musyawarah, serta nilai-nilai humanisme yang
mulia.
1.4 MANFAAT
Dari hasil makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan membangun
karakter melalui penerapan nilai-nilai Qur’ani siswa-siswi sekolah dan juga melahirkan siswa-
siswi sekolah yang berakhlakul karimah
1.5 RUANG LINGKUP PENULISAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menghadapi kemelut arus
globalisasi seperti sekarang ini, bahkan bisa dikatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu
faktor kebutuhan primer bagi umat manusia dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin
ketat dan semakin berat. Tanpa pendidikan mungkin manusia sekarang tidak akan berbeda
dengan pendahulunya yaitu pada masa purbakala.

3
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 URAIAN YANG MENUNJUKAN BAHWA PERMASALAHAN YANG DI TELITI / DI TELAAH


MEMANG BELUM TERJAWAB ATAU DI PECAHKAN SECARA MEMUASKAN.

Secara pengalamn penulis , dapat disimpulkan bahwa :


a. Beberapa pelajar atau siswa sekolah saat ini sangat minim moral,akhlak, dan adab
b. Banyaknya pelajar atau siswa sekolah yang tidak mengetahui akibat dari minimnya
moral,akhlak dan adab

2.2 KONSEP-KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN HAL YANG AKAN DI TULIS

Salah satu ayat yang menerangkan tentang pendidikan karakter adalah Q.S Luqman ayat 12-24,
Walaupun terdapat banyak ayat Al-Qur’an yang memiliki keterkaitan dengan pendidikan karakter, namun
Q.S Luqman ayat 12-14 karena ayat ini mewakili pembahasan ayat yang memiliki keterkaitan makna
paling dekat dengan konsep pendidikan karakter.

Allah SWT berfirman:

َّ‫ِظهُۥ ٰ َي ُب َنيَّ اَل ُت ۡش ِر ۡك ِبٱهَّلل ۖ ِ ِإن‬


ُ ‫ٱِلب ِنهِۦ َوه َُو َيع‬ۡ ُ‫ َوِإ ۡذ َقا َل لُ ۡق ٰ َمن‬.‫ٱش ُك ۡر هَّلِل ِۚ َو َمن َي ۡش ُك ۡر َفِإ َّن َما َي ۡش ُك ُر لِ َن ۡفسِ ِهۦۖ َو َمن َك َف َر َفِإنَّ ٱهَّلل َ غَ نِيٌّ َحمِيد‬
ۡ ‫َولَ َق ۡد َءا َت ۡي َنا لُ ۡق ٰ َم َن ۡٱلح ِۡك َم َة َأ ِن‬
‫ك ِإلَيَّ ۡٱلمَصِ ي ُر‬ ۡ ‫صلُهُۥ فِي َعا َم ۡي ِن َأ ِن‬
َ ‫ٱش ُك ۡر لِي َول ٰ َِولِدَ ۡي‬ َ ٰ ‫ َو َوص َّۡي َنا ٱِإۡل‬.‫ظ ۡل ٌم َعظِ يم‬
َ ٰ ِ‫نس َن ِب ٰ َولِ َد ۡي ِه َح َملَ ۡت ُه ُأ ُّمهُۥ َو ۡه ًنا َعلَ ٰى َو ۡه ٍن َوف‬ ُ ‫ك َل‬ َ ‫ٱل ِّش ۡر‬.

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan
barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri;
dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". Dan
(ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kelaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu”

Aspek personal Luqman Jika dilihat dalam perspektif pendidikan yaitu bahwa kualitas manusia tidak
dipandang dari sudut keturunan atau ras. Figur Luqman sebagai seorang pendidik memiliki kelebihan
dalam kualitas kepribadiannya bukan kelebihan dalam bentuk kepemilikan berupa material maupun
keturunan. Kelebihan dalam konteks ini yaitu hikmah. Luqman dipandang sebagai figur pendidik yang
memiliki sifat dan perilaku yang menggambarkan hikmah. Dalam tafsir Ath-Thabari, hikmah diartikan
sebagai pemahaman dalam agama, kekuatan berfikir, ketepatan dalam berbicara, dan pemahaman
dalam Islam meskipun ia bukan nabi dan tidak diwahyukan kepadanya.

4
Implikasi dari makna hikmah bagi figur pendidik adalah bahwa seorang pendidik selain senantiasa
berusaha meningkatkan kemampuan akademiknya, ia pun berupaya menselaraskan dengan
amalannya. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari
dalam kitabul ‘ilmi bab Al-Igtibat fil ‘ilmi wal hihmah.

BAB III

ISI DAN PEMBAHASAN

3.1 ANALISIS PERMASALAHAN

Dalam membangun karakter yang Islami pada peserta didik tentu perlu adanya suatu tindakan oleh
lembaga pendidikan. terdapat beberapa permasalahan terkait dengan karakter peserta didik pada saat
ini, terutama dalam aspek kehidupan sehari-hari. Terlebih anak-anak zaman sekarang lebih terlena
dengan nikmatya dunia sosial media yang menjadi salah satu faktor mundurnya karakter mulia seorang
anak. Dunia pendidikan terutama sekolah harus memiliki tujuan agar peserta didik menjadi insan yang
bertakwa dan mempunyai akhlak Qur’ani sehingga dapat terlindungi dari dampak negatif globalisasi dan
modernisasi.

Nilai-nilai Qur’ani yaitu sifat yang menjadikan hal itu berguna dan diinginkan bagi manusia sehingga
dapat menjadi dasar perbuatan dan membentuk etika lebih baik dengan melibatkan semua potensi yang
dimilikinya yaitu seseorang yang dapat berfikir, bersikap, bertindak, mengamalkan serta mendakwahkan
bacaan Al-Qur’an dan mencerminkan akhlak seperti yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan tiada pedoman
yang sempurna selain Al-Qur’an. Nilai-nilai Qur’ani yaitu nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam itu sendiri
atau nilai-nilai yang berlandaskan pada AlQur’an.

3.2 PEMECAHAN MASALAH

Seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin dinamis sebagai akibat kemajuan ilmu dan
teknologi, penerapan nilai-nilai AlQur’an semakin menjadi keniscayaan, khususnya di era globalisasi ini.
Hal tersebut menyebabkan pentingnya penanaman nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan. Karena tanpa
kitab suci ini, umat Islam akan. menghadapi kendala dalam upaya menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an
sebagai upaya pembentukan pribadi umat yang beriman, bertakwa,berakhlak mulia, cerdas, maju dan
mandiri.

Banyak hal yang harus dilakukan setiap peserta didik untuk bisa mempunyai sikap karakter yang
terdapat pada nilai nilai al-qur’an . sebagai pelajar yang berkarakter, harus mempunyai salah satu sikap
karakter yaitu yang pertama adalah adab.

Ada banyak hal yang terdapat pada adab yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari seperti sekolah
maupun di rumah. Adab sangatlah penting dalam kehidupan seseorang terutama untuk para pelajar
karena kedudukan adab dalam islam sangatlah tinggi dari ilmu. Imam Malik pernah berkata kepada
muridnya, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.” Begitu pula yang diperintahkan ulama-ulama
lainnya. 5
Islam lebih meninggikan dan memuliakan orang-orang yang memiliki adab daripada mereka yang
berilmu. Ini juga yang menjadi misi utama kenabian Rasulullah SAW. Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlakul karimah.” (HR. Bukhari)

Banyaknya ilmu yang dimiliki oleh seseorang akan menjadi sia-sia jika tidak memiliki adab atau akhlak
dalam dirinya. Ia akan kesulitan menemukan jalan yang semestinya, karena adab yang menjadi
pembatas serta memberikan arahan bagaimana menyikapi ilmu tersebut.

Dalam karya tulis ini penulis akan memuatkan beberapa jenis dari adab yang harus di terapkan untuk
para pelajar dalam kehidupan sehari:

1. ADAB KEPADA ORANG TUA


adab terhadap orang tua artinya bagaimana cara seorang anak agar memiliki akhlak dan budi
pekerti yang baik kepada orang tuanya. Banyak hal yang harus para pelajar memahami adab
yang satu ini , yaitu:
a) Tidak berkata kasar, membentak apalagi berbicara sesuatu yang menyakiti
hati orang tua
seorang anak dilarang untuk mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati orang
tuanya. Seperti kata “ah” untuk menolak saat dimintai tolong oleh orang tua.
Larangan berkata ‘ah’ ini terdapat dalam QS. Al Isra ayat 23 sebagai berikut

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah


selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

b) Memprioritaskan orang tua


Dalam setiap kesempatan, hendaknya kamu selalu memprioritaskan orangtua,
terutama ibu dan selalu berbuat baik padanya. Rasulullah SAW bersabda, berbuat
baiklah kepada ibu, karena surga berada di bawah kedua telapak kakinya.

c) Selalu mendoakan untuk kebaikan mereka


mendoakan kedua orang tua tentunya wajib untuk diketahui dan diamalkan oleh
setiap anak. Dengan selalu mendoakan kedua orang tua, merupakan salah satu
bentuk berbakti yang sangat mudah untuk dilakukan. Dalam hidup seorang anak,
orang tua merupakan sosok yang paling berjasa. Mereka lah yang merawat kita
sejak baru lahir hingga tumbuh dewasa.
Kewajiban seorang anak kepada orang tuanya ialah mendoakan mereka, baik
yang masih ada maupun yang sudah tidak ada ( meninggal dunia )
6
hendaklah kita bersyukur kepada Allah atas karunia ini dan juga kita bersyukur
kepada kedua orang tua kita. Allah SWT mengabadikan wasiat Luqman kepada
anaknya dalam QS. Luqman 14,

َ ‫ْن َأ ِن ا ْش ُكرْ لِي َول َِوالِ َد ْي‬


‫ك ِإلَيَّ ْالمَصِ ي ُر‬ َ ‫ان ِب َوالِدَ ْي ِه َح َملَ ْت ُه ُأ ُّم ُه َوهْ نا ً َعلَى َوهْ ٍن َوف‬
ِ ‫ِصالُ ُه فِي َعا َمي‬ َ ‫ص ْي َنا اِإْل‬
َ ‫نس‬ َّ ‫َو َو‬

“Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua
orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku
dan kepada dua orang tuamu, hanya kepada-Ku kalian akan kembali.” (Luqman :
14)

2. ADAB KEPADA GURU

Guru tak hanya sebagai sosok yang mengajarkan ilmu. Guru jugalah yang memberikan tenaga
dan pikirannya untuk membimbing budi pekerti anak didiknya. Jadi, hormatilah dan muliakanlah
guru.
Hal ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam hadis, yang artinya: “Rasulullah SAW, bersabda:
‘Muliakanlah orang-orang yang memberikan pelajaran kepadamu’.” (HR. Abu Hasan Mawardi)
agama Islam telah menetapkan adab dan cara menghormati guru, di antaranya:
a) Memberi salam lebih dulu ketika bertemu dengan guru.
sebagai siswa yang baik dan mengerti sopan santun dan budi pekerti sebaiknya kita
memberikan senyum salam dan sapa kepada guru akibatnya guru akan senang dan
nyaman dengan kita
b) Berbicara dengan baik dan menunjukkan sikap rendah hati.
sikap rendah hati seorang murid pada gurunya agar dia dapat mengambil manfaat
ilmunya. Islam memerintahkan umatnya agar berendah hati tetapi melarang kita
berendah diri. Allah SWT akan memuliakan dan mengangkat derajat orang-orang yang
tawadhu sehingga manusia pun menghormatinya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Pengertian adab
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-adab-dan-kedudukannya-dalam-islam-
1ve5oJrmRuR/3
HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, no. 45
2. Adab kepada orang tua
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-adab-dan-kedudukannya-dalam-islam-
1ve5oJrmRuR/3
a) Tidak berkata kasar, membentak apalagi berbicara sesuatu yang menyakiti hati
orang tua
https://news.detik.com/berita/d-5592832/larangan-berkata-ah-kepada-orang-tua-
begini-penjelasannya
QS: Al-Isra ayat 23-24
b) Memprioritaskan orang tua
https://www.popbela.com/relationship/single/andhina-effendi/cara-memuliakan-
orangtua-menurut-ajaran-islam/6

c) Selalu mendoakan untuk kebaikan mereka


https://www.merdeka.com/trending/doa-kedua-orang-tua-yang-perlu-dipahami-
beserta-artinya-kln.html
QS. Luqman Ayat 14
3. Adab kepada guru
https://m.oase.id/read/3rJYV3-hari-guru-2021-ini-adab-murid-terhadap-guru-menurut-ajaran-
islam
HR. Abu Hasan Mawardi
a) Memberi salam lebih dulu ketika bertemu dengan guru
https://www.tendikpedia.com/pendidikan/mengapa-bertemu-teman-guru-ataupun-
keluarga-dianjurkan-memberi-salam.html

b) M
https://www.tendikpedia.com/sekolah/bagaimana-menunjukkan-sikap-kerendahan-hati-
terhadap-guru.html

c)

Anda mungkin juga menyukai