Anda di halaman 1dari 229

1

Jabatan / Pangkat / Golongan :


Widyaiswara Madya / Pembina Tk. I / IV.b

Riwayat Pendidikan :
1. STAN-PRODIP III BEA DAN CUKAI Tahun 1989 - 1992
2. Universitas Islam Jakarta, Jurusan Manajemen, Tahun 2001
3. Pasca Sarjana, STIESIA Surabaya, Magister Manajemen
Tahun 2013

PROFILE Riwayat Kerja :


RIBUT 1. Direktorat Pabean, Tahun 1992 – 1996
2. Puslahtasi / DIKC, Tahun 1996 – 2002
SUGIANTO 3. KPPBC Cilacap, Tahun 2002 – 2005
4. KPPBC Tanjung Perak, Tahun 2005 – 2011
5. DIKC, Tahun 2011 – 2014
PROFESSIONAL SKILL
6. Pusdiklat BC, Tahun 2014 – sampai sekarang
Widyaiswara Pusdiklat Bea Cukai
dengan spesialisasi kompetensi
pada bidang kepabeanan dan Contact :
Sistem Pertukaran Data Elektronik 08159411472
(PDE) INSW. Aktif menjadi ribut.sugianto@gmail.com
narasumber di berbagai provider
pelatihan kepabeanan dan ekspor-
impor.
Mitra Utama
dan AEO

Rush Handling
Fasilitas
Pelayanan
OVERVIEW Vooruitslag

FASILITAS

Fasilitas Kepabeanan
Fasilitas
lainnnya
KEPABEANAN Impor
Sementara

Tarif Preferensi

Tidak Dipungut

Pengembalian
Fasilitas Fiskal
BMDTP

Pembebasan
Mutlak Pasal 25
Pembebasan
Relatif Pasal 26

Penangguhan
Salah satu tujuan utama UU No. 10
Tahun 1995 jo. UU No. 17 Tahun 2006

menciptakan situasi yang kondusif bagi industri, perdagangan


dan masyarakat

PERLU

Memberikan insentif yang bermanfaat bagi pertumbuhan


perekonomian nasional antara lain berupa fasilitas;
TPB, pembebasan BM atas impor mesin dan bahan baku dalam
rangka ekspor, dan pemberian persetujuan impor sebelum
pelunasan Bea Masuk dilakukan;
Fasilitas Pelayanan/Prosedural
Kelancaran lalu lintas orang, Barang
dan Dokumen
Bentuk perlakuan khusus (dapat juga bersifat diskresi) yang
bertujuan untuk memberikan kelancaran terhadap proses
formalitas kepabeanan yang menyangkut kelancaran arus
barang, orang maupun dokumen

Fasilitas Fiskal Kepabeanan


Tidak Dipungut; Pembebasan; Pembebasan
atau Keringanan; Pengembalian; dan
Penangguhan Bea Masuk

Merupakan bentuk insentif di bidang perpajakan yang


ditujukan kepada industri, perdagangan, dan pihak-pihak
tertentu sesuai dengan tujuanyang diinginkan undang-
undang Kepabeanan
FASILITAS
PELAYANAN
6

Pemberian Kemudahan pelayanan


dalam rangka memperlancar arus
barang, orang maupun dokumen
Bentuk-bentuk Fasilitas terintegrasi
dalam sistem tata laksana
kepabeanan impor/ekspor
Authority/Kewenangan pemberian
fasilitas secara umum dilaksanakan
oleh Kepala Kantor Pabean
1 MITRA UTAMA KEPABEANAN
adalah importir dan/ atau eksportir yang diberikan
pelayanan khusus di bidang kepabeanan
Referensi : PMK NO. 229/PMK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015

Bentuk Kemudahan yg Diberikan


 Penelitian dokumen dan/ atau pemeriksaan fisik yang relatif
sedikit;
 Truck loosing
 Pengeluaran barang impor sebagian dari peti kemas tanpa
dilakukan stripping (part off container)
 kemudahan pemberitahuan pendahuluan (prenotification)
 Corporate guarantee
 Pembayaran Berkala (khusus Importir Produsen)
 Paperless
 Mendapatkan akses pelayanan client coordinator
Persayaratan mendapatkan :
(Pasal 3 ayat 1)
Pencabutan MITA Kepabeanan (:
Pasal 5 ayat 3)
AUTORIZED ECONOMIC OPERATOR (AEO)
adalah Operator Ekonomi yang mendapat pengakuan oleh
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sehingga mendapatkan
perlakuan kepabeanan tertentu

Referensi : PMK NO. 227/PMK.04/2014 tanggal 17 Desember 2014

Bentuk Kemudahan yg Diberikan

 penelitian dokumen dan/atau pemeriksaan fisik yang minimal;


 prioritas untuk mendapatkan penyederhanaan prosedur
kepabeanan;
 pelayanan khusus dalam hal terjadi gangguan terhadap
pergerakan pasokan logistik serta ancaman yang meningkat;
 kemudahan pemberitahuan pendahuluan (prenotification)
 dapat menggunakan jaminan perusahaan (corporate 10
guarantee) untuk menjamin seluruh kegiatan di
bidangkepabeanan;
 kemudahan pembayaran atas penyelesaian kewajiban
kepabeanan dalam bentuk berkala;
AUTORIZED
11 ECONOMIC OPERATOR (AEO)

Bentuk Kemudahan yg Diberikan

 kemudahan pembongkaran dan/atau pemuatan


langsung dari atau ke sarana pengangkut yang datang
dari atau akan berangkat ke luar daerah pabean ke
atau dari sarana pengangkut darat tanpa dilakukan
penimbunan;
 prioritas untuk diikutsertakan dalam program-program
baru yang dirintis oleh Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai;
 mendapat layanan khusus dalam bentuk layanan yang
diberikan Client Manager; dan/atau
 mendapatkan layanan penyelesaian kepabeanan di
luar jam kerja Kantor Pabean.
2
PELAYANAN SEGERA (RUSH HANDLING)
Referensi : Pasal 10B ayat 2 huruf c UU Pabean

adalah pelayanan kepabeanan yang diberikan atas


barang impor tertentu yang karena karakteristiknya
memerlukan pelayanan segera untuk dikeluarkan dari
kawasan pabean.
SYARAT : :  barang yang terikat waktu (peka waktu);
 Memerlukan penanganan khusus
 barang lain yang sangat diperlukan
KATEGORI :
 Organ tubuh manusia, antara lain: ginjal, kornea mata, atau darah;
Jenazah dan abu jenazah;
 Barang yang merusak lingkungan,
 Binatang hidup; Tumbuhan hidup;
 Surat kabar dan majalah yang peka waktu;
 Dokumen (surat);
 Barang lain yang karena karakteristiknya memerlukan pelayanan
segera, apabila mendapat ijin dari Kepala Kantor
Prosedur Layanan Rush Handling
Barang Impor dapat Dikeluarkan dari
Kawasan Pabean sebelum diajukan PIB

Pengeluaran
Mengajukan permohonan kepada
Kepala kantor/Pejabat BC dgn dilampiri:
Dok. Pelengkap Pabean
Dilakukan Pemeriksaan Fisik  BA
Pemeriksaan dan Perhitungan Jaminan

Penyerahan Jaminan kpd Bendahara


PERSETUJUAN PENGELUARAN
Pengeluaran

Wajib menyerahkan PIB dan melakukan


Pelunasan BM+PDRI Paling Lambat 3 hari
Setlah

kerja sejak pengeluaran barang

Sanksi : denda administrasi 10% dari BM


Jaminan dicairkan (Bayar BM + PDRI) dan fasilitas
RH tidak lagi diberikan smp penyelesaian
3
VOORUITSLAG
Definisi
16 : Pengeluaran Barang Impor dengan Penangguhan
Pembayaran Bea Masuk, Cukai Dan Pajak Dalam Rangka Impor
dengan mempertaruhkan jaminan

Penundaan adalah
penundaan pembayaran
Jenis
Pembayaran
terhadap :
yang dapat  bea masuk;
Kepala Kantor
ditunda  bea masuk dan PDRI; atau
 bea masuk, cukai, dan
PDRI,
karena menunggu
keputusan pembebasan
atau keringanan.
ALASAN VOORUITSLAG

1. importir yang telah mengajukan


permohonan untuk memperoleh
fasilitas pembebasan atau
keringanan bea masuk, bea
masuk dan PDRI dan/atau cukai,
dan atas permohonan dimaksud
Alasan belum diterbitkan keputusan
Pemberian
mengenai pemberian fasilitas
Vooruitslag
tersebut

Diberikan 2. Khusus terhadap barang impor


untuk keperluan penanggulangan
terhadap:
bencana alam dapat dikeluarkan
sebelum pengajuan permohonan
fasilitas pembebasan tsb
Prosedur Vooruitslag
18 Ditolak  Alasan
Importir Mengajukan permohonan
Penolakan
kepada Kepala kantor/Pejabat BC
dgn dilampiri: Dok. Pelengkap
Pabean dan menyebutkan Alasan Setuju  SK Vooruitslag
dan buktinya

Pengeluaran dilakukan dengan PIB


Penangguhan Pembayaran + jaminan
VR

Bila melanggar : Dilakukan Pemeriksaan Fisik

BM dan PDRI
dibayar + PIB diselesaikan
Sanksi Denda sebelum jatuh tempo dgn penyerahan SK
Jangka Waktu Penangguhan

Kepala Kantor BC paling lama 30 (tiga puluh) hari


terhitung sejak tanggal
pendaftaran PIB

Dapat dilakukan
Permohonan Perpanjangan
oleh Importir
Izin Perpanjangan
oleh Kepala Kantor
Dilakukan penelitian Maks 30 Hari
dan Konfirmasi (spt
halnya permohonan
dan tidak dapat
awal)  Maksimal 3 diperpanjang
hari kerja lagi
4
PEMBONGKARAN ATAU PENIMBUNAN di luar
Kawasan Pabean
Dalam hal-hal tertentu barang impor dapat
dilakukan pembongkaran dan penimbunan di
luar kawasan pabean

(Referensi: Pasal 10A UU Kepabeanan)

Kondisi-kondisi khusus yg dapat menjadi alasan:


1. Keadaan darurat
2. Sifat dan karakteristik barang tidak
memungkinkan ditimbun TPS/Kawasan pabean
3. Adanya kongesti (kelebihan daya tampung)
yang dinyatakan tertulis
4. Alasan lain dengan pertimbangan Kepala
Kantor BC
5
PEMBERITAHUAN PENDAHULUAN
(PRE NOTIFICATION)
pemberian kesempatan kepada importir untuk
mengajukan pemberitahuan pabean terlebih
dahulu sebelum dilakukan pembongkaran

(Referensi: P-42/BC/2007 jo. P-08/BC/2008 )

Importir dapat menyampaikan pemberitahuan


pendahuluan dengan mengajukan PIB sebelum
BC1.1 didaftarkan oleh pihak pengangkut.
6
PENGEMAS YANG DIPAKAI BERULANG (RETURNABLE PACKAGE)
 Importir harus mengajukan permohonan kepada Kepala
Kantor BC pada setiap awal kegiatan
 Izin berlaku untuk periode 1 tahun

7 PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG (PIB) BERKALA


 Importir yg mengimpor barang dalam frekuensi tinggi serta
perlu segera digunakan
 Diimpor melalui saluran pipa atau jaringan transmisi
 Berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal
TRUCK LOSING
8
 Pembongkaran barang impor secara langsung dari kapal ke
atas alat angkut darat
 Umumnya fasilitas ini diberikan terhadap barang-barang
curah: beras, pupuk, gula, dsb

9 Pre Entry Classification


 Penetapan klasifikasi barang sebelum barang diimpor
 Mengajukan permohonan ke Dir.Teknis Kepabeanan
Pembebasan atau Keringanan BM
Preferential Tarif (FTA)
Dalam Rangka Impor Sementara
(Pasal 13 ayat 1)
(Pasal 10D)

Tidak Dipungut Bea Masuk


(Pasal 24)
Pengembalian Bea Masuk
(PASAL 27)

Pembebasan Bea Masuk


(Pasal 25)

Pembebasan atau Keringanan BM


(Pasal 26)
Penangguhan Bea Masuk
(Pasal 44) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah
(BMDTP)
Non UU Kepabeanan
IMPOR SEMENTARA
IMPOR SEMENTARA

Pemasukan barang impor ke dalam daerah pabean


yang benar-benar dimaksudkan untuk diekspor
kembali dalam jangka waktu paling lama 3 tahun

KRITERIA
suku cadang (spare
part) untuk digunakan pd barang IS
dpt diberikan pembebasan /
keringanan BM
 Mesin dan peralatan untuk produksi atau
pengerjaan proyek infrastruktur
 Barang digunakan untuk melakukan perbaikan
 Barang digunakan untuk melakukan pengujian
 kapal air yang fungsi berlayarnya bukan fungsi
utama (kapal suar, kapal pemadam kebakaran,
kapal keruk, crane terapung, floating storage
offloading (FSO)

Tujuan non komersial seperti untuk


pameran, perlombaan, ilmu
pengetahuan dll
PENGATURAN PEMBERIAN
JANGKA WAKTU IZIN IMPOR SEMENTARA

Barang Impor Sementara keperluan pameran, seminar, konferensi


atau kegiatan semacam itu :

paling lama 1 tahun dan


tidak dapat diperpanjang

JANGKA WAKTU
IMPOR SEMENTARA : Kendaraan bermotor
• roda empat dengan kapasitas mesin minimal 3000 cc (tidak
diberikan sesuai dengan termasuk bus dan truk), dan
tujuan penggunaan paling • roda dua dengan kapasitas mesin minimal 500 cc
lama 1 tahun untuk keperluan Pameran:
dan dapat diperpanjang
sehingga paling lama 2 bulan dan
paling lama 3 tahun tidak dapat diperpanjang

Dalam jeda pameran, barang impor sementara harus disimpan


dalam tempat khusus dalam pengawasan DJBC.
JANGKA WAKTU IZIN IMPOR SEMENTARA

Tujuan
Pengunaan Barang
Jangka Waktu
impor sementara
[max 3 tahun]

Brg selain untuk pameran,


seminar, konferensi:
[awal: max 1 tahun,
perpanjangan max 3
Brg untuk pameran, tahun]
seminar, konferensi
Kendaraan bermotor [max 1 tahun]
keperluan Pameran
[max 2 bulan]

2 Bulan Jangka
1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun Waktu
BENTUK JAMINAN ATAS IMPOR SEMENTARA
KENDARAAN BERMOTOR KEPERLUAN PAMERAN

Jaminan tunai,

atau

Jaminan bank;
Impor Sementara
SKEMA IMPOR dengan PIB
SEMENTARA PMK 178 Tahun
2017
Impor Sementara PIBK
(Barang Penumpang)

Impor Sementara PMK 228 Tahun


ATA/CPD CARNET 2014
What is ATA CARNET and CPD Carnet?
A Carnet or ATA Carnet is an international customs and
temporary export-import document. It is used to clear
customs in 85 countries and territories without paying duties
and import taxes on merchandise that will be re-exported
within 12 months*. Carnets are also known as Merchandise
Passports or Passports for Goods.

A Carnet de Passage en Douane (CPD carnet) is an


internationally recognised document for the temporary
importation of vehicles for touring purposes.
OBJEK BARANG ATA/CPD - CARNET
Barang Turis dan
Olahragawan

Sarana Barang
Tujuan Pendidikan dan
Pengangkut
kemanusiaan Iptek
CPD
Penjamin Penerbit dan Penjamin
International Lokal Indonesia

The ICC WCF,


World ATA Carnet KADIN
ATA CARNET Council (WATAC) is
the body within
ICC WCF

FiA/ AIT IMI


CPD CARNET Federasi Ikatan Motor
Internasional Indonesia
Kendaraan
Bermotor
Bentuk dan Kegunaan Lembaran Dokumen
ATA/CARNET (USA Version)
Prosedur Impor Sementara Carnet

Penyerahan
Dokumen Penelitian Pemeriksaan Persetujuan
ATA/CPD Dokumen Fisik Pengeluaran
Carnet

SESUAI SESUAI

TDK SESUAI TDK SESUAI

PERUBAHAN UNIT P2
Penyerahan Dokumen Carnet
36
Untuk mengeluarkan barang impor sementara dengan
menggunakan Carnet,
pemegang Carnet menyerahkan
ATA Carnet atau CPD Carnet kepada Pejabat Bea dan
Cukai.

LOKASI PENYERAHAN

 Untuk barang bawaan penumpang dilakukan


di terminal kedatangan internasional saat
kedatangan penumpang;
 barang impor melalui kargo atau PJT
dilakukan di loket Rush Handling.
Bayar Jaminan [sebesar]

BM - bea masuk yang seharusnya


dibayar

PPN - PPN atau PPN & PPnBM yang


seharusnya dibayar
PPh - PPh yang seharusnya dibayar

2% X ∑ bulan jangka waktu izin X ∑ BM selisih antara BM yang seharusnya


BM yang seharusnya dibayar dibayar dengan yang telah dibayar
PPN atau PPN & PPnBM yang
PPN
Non JKP
seharusnya dibayar -
PPN atau PPN & PPnBM yang
JKP - seharusnya dibayar

PPh - PPh yang seharusnya dibayar


a. barang untuk keperluan pameran, seminar, konferensi, atau
kegiatan semacam itu
b. dihapus
c. barang untuk keperluan penelitian dan ilmu pengetahuan,
professional/tenaga ahli, barang contoh, dan/atau peragaan
d. Dihapus
e. dihapus
f. Barang keperluan pertunjukan umum, olahraga dan
perlombaan
g. kemasan yang digunakan untuk pengangkutan/pengemasan
barang impor atau ekspor secara berulang-ulang/tidak;
h. dihapus
i. kapal pesiar perseorangan (yacht) yang digunakan sendiri oleh
wisatawan mancanegara
j. dihapus
k. dihapus
l. barang untuk diperbaiki, direkondisi, diuji, dan dikalibrasi;
m. Binatang hidup untuk keperluan pertunjukan umum, olahraga, perlombaan,
pelatihan, pejantan, dan/atau penanggulangan gangguan keamanan;
n. Barang keperluan penanggulan bencana alam, kebakaran, kerusakan
lingkungan, gangguan keamanan dan untuk tujuan kemanusiaan atau sosial;
o. Barang untuk keperluan kegiatan TNI dan POLRI dalam rangka pertahanan dan
keamanan
p. Kapal yang diimpor oleh perusahaan pelayaran niaga nasional atau
perusahaan penangkapan ikan nasional
q. Pesawat dan mesin pesawat yang diimpor oleh perusahaan penerbangan
nasional
r. Barang pribadi penumpang, barang pribadi awak sarana pengangkut dan
barang pribadi pelintas batas;
s. Barang pendukung proyek pemerintah yg dibiayai dengan pinjaman atau
hibah dari LN
t. dihapus
u. Sarana pengangkut yg tidak dipergunakan untuk pengangkutan dalam Daerah
Pabean
v. Peti kemas dan perlengkapannya yg tidak digunakan untuk pengangkutan
dalam daerah pabean
Contoh Soal

Importir A (API No. 07.22.1729/U dan Non JKP)


mengimpor mesin X untuk tujuan proyek infrastruktur
di Indonesia dengan skema impor sementara, harga
penetapan Pejabat BC senilai CIF USD 400.000,- . Ijin
impor sementara yang diberikan oleh Kepala Kantor
Pabean adalah 12 bulan. NDPBM yang berlaku saat
itu adalah : USD 1.- = Rp. 10.800,- , BM 5 % dan PPN
10%. Besarnya Bea Masuk dan Pajak dalam rangka
impor wajib dibayar dan dijaminkan oleh Importir A,
adalah ?
STRUKTUR JAWABAN

Mesin X, BTKI : BM = 5 %, PPN = 10%, PPh = 2,5 %


Jangka Waktu Impor Sementara : 12 Bulan

CIF : USD 400.000


Nilai Pabean: USD 400.000 x Rp. 10.800 = Rp. 4.320.000.000
BM Full : 5% x Rp. 4.320.000.000 Rp. 216.000.000
Nilai Impor : Rp. 4.320.000.000 + Rp. 216.000.000 = Rp. 4.536.000.000
Dibayar Dijaminkan
BM : 2% x 12bln x Rp 216.000.000 = Rp 51.840.000 Rp. 164.160.000
PPN : 10% x Rp. 4.536.000.000 = Rp. 453.600.000
PPH : 2,5% x Rp. 4.536.000.000 = Rp. 113.400.000

Total Rp. 505.440.000 Rp. 277.560.000

Kesimpulan :
Total Yang Dibayarkan = Rp. 505.440.000
Total yang Dijaminkan = Rp. 277.560.000
 Mempertimbangkan asas domisili dalam sistem
pemungutan bea masuk.
 Berdasarkan asas domisili : pemungutan bea masuk
dikenakan terhadap subyek yang berdomisili di
Indonesia atau obyek yang dikonsumsi di dalam
wilayah pabean Indonesia.
 Kategori Barang yang diangkut terus atau diangkut
lanjut, bukan merupakan subyek ataupun obyek bea
masuk .

Pengangkutan Pengangkutan Lanjut


Terus (BC 1.2)
43

Kelebihan sebagaimana diatur dalam Ps 16 (5) ;17 (3) atau karena


1 kesalahan tata usaha;
Berkaitan dengan Penetapan Tarif dan Nilai Pabean

2 Impor barang sebagaimana tercantum dalam Psl 25 & 26

Impor barang yang oleh sebab tertentu harus direekspor atau


3 dimusnahkan

Impor barang sebelum diberikan persetujuan impor untuk dipakai


4 kedapatan jumlah sebenarnya kurang, cacat, bukan barang yang
dipesan, berkualitas lebih rendah
5 Kelebihan pembayaran BM akibat putusan Pengadilan Pajak
44

 Latar Belakang; sebagai pengganti dari Pasal 26


Ayat 2 , yang dihapus berdasarkan
amandemen UU Kepabeanan (UU No.17/2006)
 Konsep pemberian BMDTP adalah pemberian
insentif fiskal bagi sektor industri dan
perdagangan dalam rangka memenuhi
penyediaan barang dan/atau jasa untuk
kepentingan umum dan peningkatan daya
saing industri tertentu di dalam negeri
 Diberikan setiap tahun berdasarkan UU APBN
(ada Pagu tertentu)
Sektor Industri Barang yg Diimpor

 memenuhi penyediaan
barang dan atau/jasa untuk
 Belum dapat diproduksi
kepentingan umum,
di DN
dikonsumsi oleh masyarakat
 Sudah diproduksi di DN
luas dan/atau melindungi
namun spesifikasinya
kepentingan konsumen;
belum sesuai
 meningkatkan daya saing;
 Sudah diproduksi di DN,
 meningkatkan penyerapan
Spesifikasi sesuai namun
tenaga kerja;
jumlahnya terbatas
 meningkatkan pendapatan
negara
46
PENANGGUHAN BEA MASUK DAN
PAJAK DALAM RANGKA IMPOR
Peniadaan sementara kewajiban pembayaran Bea Masuk sampai
timbul kewajiban untuk membayar Bea Masuk berdasarkan Undang-
undang No.10/1995 jo. Undang-undang No.17 Tahun 2006
Kawasan Berikat
Gudang Berikat
Tempat Tempat Pameran Berikat
untuk Penimbunan Toko Bebas Bea
Berikat Tempat Lelang Berikat
Kawasan Daur Ulang Berikat
Pusat Logistik Berikat

Dalam tempat penimbunan berikat dilakukan kegiatan menyimpan,


menimbun, melakukan pengetesan (Quality Control),
memperbaiki/merekondisi, menggabungkan (kitting), memamerkan,
menjual, mengemas, mengemas kembali, mengolah, mendaur ulang,
melelang barang, merakit (assembling), mengurai (disassembling),
dan/atau membudidayakan flora dan fauna yang berasal dari luar daerah
pabean tanpa lebih dahulu dipungut bea masuk.
PERLAKUAN TARIF PREFERENSI
Tarif Yang berlaku secara umum bersifat Most Favoured Nations
(MFN) : harus diberlakukan sama untuk semua negara,
setinggi-tingginya 40%
PENGECUALIAN:
 Barang impor Hasil pertanian tertentu
 Barang impor yg dimasukan ke dalam daftar eksklusif schedule XXI-
Indonesia
 Barang impor yang dikenakan tarif BM berdasarkan perjanjian
kesepakatan internasional
 Barang bawaan penumpang, awak SP, pelintas batas atau barang
kiriman pos/jasa titipan

Ada Free Trade Agreement adalah perjanjian


perlakuan antara dua atau lebih negara di bidang
Kecuali Preferensi ekonomi yang diantaranya mencakup
berdasarkan penurunan dan atau penghapusan tarif
FTA dalamn perdagangan barang.
FTA/PTA/EPA YANG TELAH BERJALAN
DAN SEDANG DALAM PROSES PERUNDINGAN

Indonesia PERUNDINGAN YANG DITARGETKAN SELESAI PADA TAHUN 2018:


FTA Entry
No FTA/EPA ASEAN+1 Entry Into
Into Force
Force No. PERUNDINGAN
1. ASEAN FTA 1993 1993 1) Indonesia-Australia CEPA
2) Indonesia-EFTA CEPA
2. ASEAN-China FTA 2004 2005
3) Indonesia-Iran PTA
3. ASEAN-Korea FTA 2007 2007
4) Indonesia-Nigeria PTA
4. ASEAN-India FTA 2010 2010 5) Indonesia-Kenya PTA
5. ASEAN-Australia-New Zealand FTA 2010 2012 6) Indonesia-Peru PTA
6. ASEAN-JAPAN Comprehensive Economic 2010 2018 7) Indonesia-Turki CTEP
Partnership 8) Indonesia-Mozambique PTA
9) Indonesia-Bangladesh PTA
10) Indonesia-Taiwan CA
Entry Into
NO FTA/PTA/EPA BILATERAL 11) Indonesia-European Union (EU) CEPA
Force
12) Indonesia-Eurasian Economic Union (EAEU) FTA
1. Indonesia-Japan Economic Partnership 2008 13) Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)
2. Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement 2013 14) Indonesia-Korea CEPA
15) General Review Indonesia-Japan EPA
16) Review Indonesia-Pakistan PTA

17) ASEAN-EU FTA


DALAM TAHAP RATIFIKASI

NO FTA/PTA/EPA Entry Into Force


1. Indonesia-Chile CEPA (Targeted 2018)
2. Indonesia-Palestine (MoU on Trade Facilitation for Certain Products) (Targeted 2018)
3. ASEAN- Hong Kong FTA (dalam tahap Pra-ratifikasi, menunggu Myanmar dan Vietnam) (Targeted 2019)
GENERAL CONCEPT OF ROO
CAN I GET PREFERENTIAL TARIFF FOR MY IMPORT GOODS?
1. Identify your goods
(HS Code) The product is covered
by FTA

2. Identify whether the


importing country is Party of The product comply with
FTA or not the Rules of Origin Documentary
Evidence
of Origin
Satisfy Origin
3. If yes, check Criteria
the Agreement
Satisfy
Consignment Criteria

INDONESIA’S FTA/EPA/PTA:
ATIGA PMK 25/2017
Satisfy
ACFTA PMK 26/2017
Procedural
AKFTA PMK 24/2017 Provision
IJEPA PMK 30/2017 Preferential Tariff given
AIFTA PMK 27/2017
Preferential Tariff not given
AANZFTA PMK 28/2017
= MFN
IPPTA PMK 29/2017
AJCEP PMK 18/2018
FTA YANG DIIKUTI INDONESIA
Nama Form
No. Jenis FTA Jumlah Lembar
SKA
AFTA/ATIGA (ASEAN Free Trade Area/ASEAN 3 lembar
1. Form D  Lembar pertama
Trade in Goods Agreement)
(original) diberikan
2. AC-FTA (ASEAN China Free Trade Area/) Form E kepada eksportir untuk
kemudian diteruskan
AK-FTA (ASEAN Korea - Free Trade kepada administrasi
3. Form AK pabean di negara
Agreement) importir, agar atas
IJ-EPA (Indonesia Japan Economic Form JIEPA barang yang diekspor
4. dapat diberikan tarif
Partnership Agreement) Form IJEPA preferensi;
 Lembar kedua
5. AI-FTA (ASEAN India Free Trade Area) Form AI (duplicate) disimpan
sebagai arsip di instansi
AANZ-FTA (ASEAN Australia New Zealand penerbit surat
6. Form AANZ keterangan asal (issuing
Free Trade Area)
authority);
 Lembar ketiga
IP-PTA (Indonesia Pakistan Preferential (triplicate) diberikan
7. Form IP
Trade Agreement) kepada eksportir sebagai
arsip di kantornya.
Persyaratan Tarif preferensi
Untuk mendapatkan skema tarif preferensi berlaku ketentuan
sbb
1. Barang harus memenuhi kriteria origin yg dibuktikan
dengan Surat keterangan Asal (SKA) atau Certificate of
origin (CoO) yang telah ditandatangani oleh pejabat yg
berwenang di negara asal mitra FTA;
2. Importir wajib mencantumkan nomor preferensi SKA dan
kode fasilitas skema FTA pada kolom 19 PIB
3. Apabila beban tarif preferensi lebih tinggi dari beban tarif
general (MFN), maka skema fasilitas Tarif Preferensi tidak
diperlukan lagi, tarif yang digunakan tetap Tarif General;
4. Memenuhi Elemen utama pemenuhan Rule of Origin yang
menjadi fokus penelitian oleh pejabat BC adalah :

1. Pemenuhan Kriteria Origin


2. Pemenuhan Kriteria Pengiriman
3. Pemenuhan Prosedur penerbitan SKA
berdasarkan OCP
ELEMEN KRITERIA ORIGIN

Non Wholly CC, CTH, CTSH


A Obtained

B
Chemical Product:
a. Chemical Reaction process
b. Purification process
c. Isomer Separation process
C d. Biotechnological process
Wholly Obtained atau Wholly Produced
Wholly Obtained yaitu barang yang sepenuhnya dihasilkan, diambil dan atau
diproduksi di suatu negara, misalnya produk mineral, hewan, tanaman dan
atau agrikultur yang dipelihara dan atau diambil di negara pengekspor
KRITERIA: PE
56
Kriteria: Transformation
57
Transformation: CTC terjadinya perubahan tariff nomenklatur dari bahan baku
hingga menjadi barang jadinya, terdiri dari: Change in
Chapter (CC): perubahan bab HS (2 digit pertama HS),
Change in Tariff Heading (CTH): perubahan pos HS (4 digit),
atau Change in Tariff Sub Heading (CTSH): perubahan pos
HS (6 digit). Chapter 74
Chapter 26
Ores Slag and ash Copper and articles thereof

2601 : Iron Ores GOOD 7401 : Copper mattes

2601 11 : Non-agglomerated 7401 10 : Copper mattes


2601 12 : agglomerated
7401 20: Cement Copper
2601 20 : roasted iron pyrites
MATERIAL 7402 : Unrefined Copper
2602 : Manganese ores

CTH
2602 00: Manganese ores

2603 : Copper ores MATERIAL GOOD 7403 : refined Copper

2603 00: Copper ores MATERIAL 7403 11: : Cathodes and


section of cathodes

Catatan:

CTSH
CC : Change in chapter (2-digits tariff number change)
CTH : Change in Tariff Heading (4-digits tariff number change)
CTSH : Change in Tariff Sub-Heading (6-digits tariff number change) GOOD 7403 12 : Wire-bars
Transformation: Regional Value Content
Barang memiliki Regional Value Content/(RVC (kandungan nilai regional)
tidak kurang dari 40 persen nilai FOB yang dihitung dengan menggunakan
rumus/formula Direct Formula dan Indirect Formula, dan proses akhir
produksi telah dilakukan di dalam wilayah negara anggota.
1. Direct Formula

ASEAN
Material Cost + Labour Cost + Overhead Cost + Profit + Other Costs x 100%
FOB

Atau

2. Indirect Formula

FOB - Value of Non-Originating Materials x 100 %


FOB
B. Kriteria Pengiriman: (Direct Consignment)
1. Barang dikirim langsung dari negara pengekspor ke negara
pengimpor tanpa melalui negara lain yang bukan anggota; atau
2. Barang dikirim dari negara pengekspor ke negara pengimpor
dapat transit di negara lain yang bukan anggota, dengan
ketentuan:
a. barang tidak mengalami proses apapun selain kegiatan
bongkar, muat, penyimpanan, atau kegiatan lainnya untuk
menjaga keutuhan barang atau pengiriman ke negara
pengimpor;
b. barang tidak mengalami proses jual beli atau kegiatan
komersial lainnya di negara yang bukan anggota; dan
c. semata-mata disebabkan oleh alasan geografis, ekonomis,
atau alasan logistik lainnya yang dapat diterima dan/atau
disepakati.
IND

Dalam hal barang harus transit/transhipment di negara ketiga yang


bukan anggota FTA, Importir harus menyerahkan dokumen-
dokumen:
 Through Bill of Lading yang diterbitkan di negara pengekspor;
 SKA yang diterbitkan oleh Issuing Authority di negara pengekspor;
 salinan komersial invoice asli dari barang yang bersangkutan;
 dokumen pendukung lainnya yang membuktikan dari kegiatan
pengiriman langsung dengan transit.
Elemen Rules of Origin..
C. Kriteria Prosedural
1. SKA diterbitkan oleh Instansi Penerbit/Issuing Authority
yang telah ditunjuk di negara masing-masing.
2. SKA dibuat dalam bahasa Inggris, terdiri dari 3 (tiga)
lembar, satu lembar asli (original) dan dua copy
(duplicate dan triplicate). Lembar asli dikirim oleh
eksportir kepada importir untuk diserahkan kepada
kantor pabean di pelabuhan pemasukan (negara
pengimpor).
3. Pada setiap lembar SKA tertera nomor referensi dan
terdapat tanda tangan dan stempel resmi dari Instansi
Penerbit/Issuing Authority. Untuk AANZFTA tanda
tangan dan stempel dapat dilakukan secara elektronik.
C. Kriteria Prosedural…. cont

4.Dalam satu SKA, dapat berisi lebih dari satu jenis


barang, dengan syarat setiap barang memiliki kriteria asal
barang masing-masing.
5.SKA diterbitkan menjelang, (kecuali untuk Form AK dan AI
diterbitkan sama dengan tanggal B/L) atau tidak lebih dari
tiga hari kerja setelah tanggal eksportasi.
6.Dalam hal SKA tidak dapat diterbitkan dalam lebih dari 3 hari
setelah tanggal eksportasi, dengan alasan tertentu yang dapat
diterima, maka penerbitan SKA dapat dilakukan selama satu
tahun sejak tanggal eksportasi dengan diberi tulisan/cap
“ISSUED RETROACTIVELY”
C. Kriteria Prosedural…. cont

7.Dalam hal SKA hilang atau rusak sebelum diserahkan kepada


Pejabat Bea dan Cukai untuk penyelesaian impor, maka
eksportir atau agen yang ditunjuknya dapat mengajukan
permohonan kepada Instansi Penerbit/Issuing Authority di
negara pengekspor untuk menerbitan copy SKA (Certified True
Copy), dengan ketentuan:
a. diberi tulisan/cap "CERTIFIED TRUE COPY";
b. dicantumkan tanggal sesuai tanggal penerbitan SKA asli
yang hilang atau rusak; dan
c. diterbitkan paling lambat satu tahun sejak tanggal
penerbitan SKA asli yang hilang atau rusak.
C. Kriteria Prosedural…. cont

8. Dalam hal terdapat kesalahan pengisian SKA, koreksi atas


pengisian harus dilakukan dengan cara:
a. Melakukan koreksi dengan cara:
- mencoret (striking out) data yang salah;
- menambahkan data yang benar; dan
- disetujui oleh pejabat yang berwenang untuk
menandatangani SKA dan disahkan oleh Instansi
Penerbit/Issuing Authority.
b. Menerbitkan SKA baru (Form JIEPA).
Note: Khusus Form D, dapat dilakukan dengan kedua cara
tersebut.
Koreksi Kesalahan Pengisian
Original (Duplicate/Triplicate)
Appendix “A”
II. Pemeriksaan C/O
1. Goods consigned from (Exporter's name, address, country)
Rule 9
Reference No.
THE AGREEMENT ON COMPREHENSIVE ECONOMIC
Zaimu international CO.LTD
(i) Striking out the erroneous parts and
PARTNERSHIP AMONG MEMBER STATES OF THE
ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS AND JAPAN
1111-1 CENTER BLD (AJCEP AGREEMENT)

CHIANGMAI-THAILAND
2. Goods consigned to (Importer’s /
making any additions which may be
CERTIFICATE OF ORIGIN

consignee's name, address, country)


required
PT. TRA LA LA
FORM AJ

TANJUNG PRIOK 007 (ii) Issuing a new CO to replace the


Issued in ______________
(Country)

erroneous one
See Notes Overleaf
JAKARTA - INDONESIA
3. Means of transport and route (as far as known) 4. For Official Use

Shipment date Agreement Perubahan harus disetujui oleh


Preferential Treatment Given Under AJCEP

Jangan Shipment date March 10, pejabat dan instansi yang


2011
lupa Vessel's name/aircraft etc. Preferential Treatment Not Given (Please

berwenang
zeikanmaru
state reason/s)

Paraf dan Port of discharge

Cap kecil Tanjung Priok, Jakarta ..................................................................................


Signature of Authorised Signatory of the Importing
Country

5. Item 6. Marks and 7. Number and type of 8. Origin criteria 9. Quantity (gross 10. Number and
number numbers of packages, description of (see Notes or net weight date of
packages goods (including quantity overleaf) or other quantity) Invoices
where appropriate and HS and value, e.g.
number of the importing Party) FOB if required by
exporting Party

No mark Men’s suit GROSS ZP001


1 500 CTNS HS Code
‘CTC’
DMi WEIGHT : MARCH
600 CTNS 1700 8,
6203.11
11. Declaration by the exporter 12. Certification KGM 2011
The undersigned hereby declares that the above details and It is hereby certified, on the basis of control
statements are correct; that all the goods were produced in
THAILAND
carried out, that the declaration by the
exporter is correct Official
............................................................
(Country). seal
and that they comply with the requirements
specified for these goods in the AJCEP Agreement

Nama dan
for the goods exported to
INDONESIA
Signature
.............................................................
(Importing Country) TTD
CHIANGMAI, MARCH 9, 2011 by Chiangmai, 15
Exporter
.............................................................
March 2011
.............................................................
Place and date, signature and company of Place and date, signature and stamp of
authorised signatory certifying authority

13.  Third country  Back-to-  Issued


invoicing
□ Third Country Invoicing □ Back-to-Back CO
Back
□ Issued Retroactively
Retroactivelly
Back To Back Certificate of Origin
Back-to-back SKA adalah SKA yang diterbitkan oleh negara pengekspor
kedua berdasarkan SKA yang diterbitkan oleh negara anggota
pengekspor pertama.
Berdasarkan permohonan eksportir di negara pengekspor kedua, Instansi
Penerbit/Issuing Authority di negara tersebut dapat menerbitkan Back-to-
Back SKA dengan ketentuan:
1. Penerbitan Back-to-back SKA dibuat berdasarkan SKA yang pertama
(asli);
2. Masa berlaku Back to Back SKA dimaksud, tidak melebihi masa
berlakunya SKA asli; dan
3. Pengiriman barang yang akan diekspor dengan menggunakan Back
to Back SKA, tidak melewati proses pengolahan lebih lanjut di negara
pengekspor kedua, kecuali:
a. untuk pengemasan kembali atau kegiatan-kegiatan logistik seperti
pembongkaran, pemuatan kembali, penyimpanan; dan/atau
b. kegiatan operasional lainnya yang diperlukan untuk menjaga
kualitas produk ataupun untuk keperluan pengangkutan ke negara
pengimpor.
Third Country/Party Invoice
• Third Country/Party Invoice adalah invoice yang diterbitkan
oleh perusahaan yang berlokasi di negara ketiga (baik negara
anggota atau negara bukan anggota) atau oleh eksportir yang
berlokasi di negara anggota yang bertindak atas nama dan
untuk kepentingan perusahaan lain di negara anggota tersebut.
• Nomor invoice yang dikeluarkan oleh produsen (negara anggota
yang mengirim barang) dan nomor invoice yang dikeluarkan
oleh pihak ketiga (negara yang melakukan transaksi)
dicantumkan pada kolom 10 SKA.
• Untuk transaksi yang menggunakan third party invoice diberi
tanda (√) pada box ”SUBJECT OF THIRD-PARTY INVOICE” pada
kolom 13 SKA;
Third Country Invoice

3
Thailand

barang Producer
Indonesi
a Invoic
Importir Invoic Purchase
eY
eX 4 2 order

Contractor
Purchase
1 order

China
3rd Invoice Original (Duplicate/Triplicate)
Appendix “A”
II. Pemeriksaan C/O
Reference No.

Apabila nomor Third


1. Goods consigned from (Exporter's name, address, country)
THE AGREEMENT ON COMPREHENSIVE ECONOMIC
Zaimu international CO.LTD
Nama dan
PARTNERSHIP AMONG MEMBER STATES OF THE
ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS AND JAPAN
1111-1 CENTER BLD
71
(AJCEP AGREEMENT)

alamat CHIANGMAI-THAILAND
2. Goods consigned to (Importer’s /
consignee's name, address, country)
Country Invoice telah
CERTIFICATE OF ORIGIN

perusahaanPT.yang ada pada saat


FORM AJ
TRALALALA Issued in ______________
TANJUNG PRIOK 007
menerbitkan
JAKARTA3rd
(Country)

penerbitan C/O
See Notes Overleaf
-INDONESIA
country Invoice
3. Means of transport and route (as far as known) 4. For Official Use

Preferential Treatment Given Under AJCEP


Shipment date Agreement

dicantumkan diMarch 10,


Shipment date
2011 Nomor dan Tanggal Third
Box 7
Vessel's name/aircraft etc. Preferential Treatment Not Given (Please

zeikanmaru Country Invoice ditulis di


state reason/s)

kolom 10
Port of discharge

TJ PRIOK, JAKARTA ..................................................................................


Signature of Authorised Signatory of the Importing
Country

5. Item 6. Marks and 7. Number and type of 8. Origin criteria 9. Quantity (gross 10. Number and
number numbers of packages, description of (see Notes or net weight date of
packages goods (including quantity overleaf) or other quantity) Invoices
where appropriate and HS and value, e.g.
number of the importing Party) FOB if required by
exporting Party
Men’s suit GROSS ZP001
No mark
1 500 CTNS HS Code
‘CTC’
Box 13HI JK Company
600 CTNS 6203.11
DMi WEIGHT : MARCH
1700 8,

tentang Thirdccc, bb, China


11. Declaration by the exporter 12. Certification KGM 2011

Country
The undersigned hereby declares that the above details and It is hereby certified, on the basis of control
statements are correct; that all the goods were produced in
THAILAND Official
carried out, that the declaration by the
exporter is correct
............................................................
(Country). seal

Invoicing agar
and that they comply with the requirements
specified for these goods in the AJCEP Agreement

Nama dan
for the goods exported to

di-Tick CHIANGMAI
(√) INDONESIA Signature
.............................................................

by
MARCH 9, 2011
(Importing Country) TTD
Chiangmai, 15 March
Exporter
.............................................................
2012
.............................................................
Place and date, signature and company of Place and date, signature and stamp of
authorised signatory certifying authority

13.  Third country  Back-to-  Issued


invoicing
□ Third Country Invoicing □ Back-to-Back CO
Back
□ Issued Retroactively
Retroactivelly
72 PEMBEBASAN BEA MASUK
(PASAL 25)

Peniadaan pembayaran bea masuk yang diwajibkan


sebagaimana UU.No10/1995 jo UU No.17/2006

 Pembebasan yang diberikan bersifat


mutlak sepanjang persyaratan yang diatur
dapat dipenuhi,
 Mutlak : artinya bahwa terhadap barang
impor dibebaskan secara penuh dari
kewajiban membayar bea masuk yang
seharusnya dibayar
Fasilitas PEMBEBASAN Pasal 25
1. Brg perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yg bertugas diIndonesia berdasarkan asas timbal
balik.
2. Brg keperluan badan internasional beserta para pejabatnya
3. Buku ilmu pengetahuan
4. Barang kiriman hadiah/hibah untuk keperluan ibadah untuk umum, amal,sosial, kebudayaan atau untuk
kepentingan penanggulangan bencana alam.
5. Barang keperluan museum, kebun binatang dan tempat lain semacam yang terbuka untuk umum serta
barang untuk konservasi alam.
6. Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuaan.
7. Barang untuk keperluan kaum tunanetra dan penyandang cacat lainnya.
8. Persenjataan, amunisi,perlengkapan militer dan kepolisian, termasuk suku cadang yang diperuntukan bagi
keperluaan Hankam
9. Barang dan bahan yg dipergunakan untuk menghasilkan barang bagi keperluan Hankam
10. Barang contoh yg tidak untuk diperdagangkan.
11. Peti kemasan berisi jenazah/abu kenazah
12. Barang pindahan
13. Barang pribadi penumpang,awak sarana pengangkut,pelintas batas, dan barang kiriman sampai batas nilai
pabean dan/atau jumlah tertentu.
14. Obat-obatan yg diimpor dgn menggunakan anggaran pemerintah yg diperuntukkan bagi kepentingan
masyarakat.
15. Barang yg telah diekspor kembali utk keperluan perbaikan,pengerjaan dan pengujian.
16. Barang yg telah diekspor kemudian diimpor kembali dlm kualitas yg sama dgn kualitas pada saaat diekspor.
17. Bahan terapi manusia pengelompokan darah, dan bahan penjenisan jaringan.
1
74
Fasilitas Korps Diplomatik
PP 8/1957

Perwakilan Negara Asing : Perwakilan Diplomatik,


Konsuler dan Organisasi Internasional yang
ASEAN Secretary
diperlakukan sebagai perwakilan
ASEAN Foundation
AIPA (Asean Inter diplomatik/konsuler sebagaimana yang tercantum
Parlementary Assembly) dalam daftar lampiran I KMK No.90/KMK.04/2002
KATEGORI BARANG :
1. Barang yang dipakai untuk keperluan resmi
2. Barang yang digunakan untuk pendirian dan/atau perbaikan gedung
yang ditempati oleh perwakilan diplomatik, konsuler dan dagang
3. Barang keperluan pribadi termasuk barang pindagan
4. Barang untuk keperluan kunjungan resmi dan/ atau kunjungan
kerja Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, menteri, atau
pejabat setingkat menteri..
FASILITAS Atas Impor
75 atau
Pembelian

Untuk Kantor Perwakilan Konsuler dan


Untuk Kantor Perwakilan Diplomatik :
Organisasi Internasional:
- Maks 16 CBU jika pejabat senior *
- Maks 6 CBU jika pejabat senior
lebih dari 10 orang
lebih dari 5 orang
- Maks 10 CBU jika pejabat senior 10
- Maks 5 CBU jika pejabat senior 5
orang/ kurang
orang/ kurang

Jika butuh lebih, diberi


fasilitas pembebasan atas
pembelian CKD

Dapat diberikan terhadap kendaraan


Dapat menambah CBU dengan
selain roda empat (dihitung sebagai
memperhatikan azas timbal balik
pengganti kend. Roda 4)
*Pejabat Senior : minimal Counselor ke atas
FASILITAS
76

Dubes

Kepala Perwakilan Negara Asing


non Dubes serta pejabat Organisasi
Internasional  Maks. 1 unit CBU
FASILITAS
77

Dirjen Protokol & Konsuler


KEMLU MENOLAK
IMPORTIR

DIRJEN BC
atau
Pejabat ygb Ditunjuk SETUJU
Pembebasan atas BKC
FASILITAS
78

BARANG KENA CUKAI

 HASIL TEMBAKAU Dalam jumlah Yang Tidak Dibatasi


 MMEA MENDAPAT
ETIL ALKOHOL PEMBEBASAN (BERDASARKAN AZAS TIMBAL
CUKAI BALIK))

PEMBELIAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA MENGIMPOR


LANGSUNG ATAU MEMBELI DI TOKO BEBAS BEA, DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU TANDA PENGENAL DIPLOMATIK (KTPD)
DINAS
1. Telah digunakan selama 3 tahun sejak keputusan
Mengisi Dirjen
FORM Permohonan . 2. Kendaraan tersebut telah tidak dapat
Syarat : dipergunakan sebelum 3 tahun
3. Dalam kondisi khusus, dgn izin Menkeu dan
direkomendasikan Menlu
Dilakukan setelah mendapat
PRIBADI
ijin Dirjen berdasarkan
1. Telah digunakan selama 2 tahun sejak keputusan
persetujuan Kemenlu
Dirjen
2. Masa tugas yang bersangkutan berakhir sebelum
2 tahun
3. Kendaraan tersebut telah tidak dapat
dipergunakan sebelum 2 tahun
DIRJEN BC

BM + PDRI Wajib Dilunasi  TARIF + NILAI PABEAN DIDASARKAN ATAS SAAT


PENJUALAN
BARANG UNTUK KEPERLUAN BADAN INTERNASIONAL
BESERTA PARA PEJABATNYA

Fasilitas PP19/1955

BADAN INTERNASIONAL : Perwakilan Negara Asing bukan


Diplomati, Perwakilan Organisasi Internasional di bawah PBB
dan Organisasi/Lembaga Internasional yang memberikan
bantuan teknis dalam bidang ekonomi, sosial, dan
kebudayaan, baik secara bilateral maupun multilateral

PEJABAT : Kepala badan Internasional beserta Staf dan/atau


Tenaga ahli Asing yang diangkat oleh Badan Internasional
Perwakilan Organisasi di bawah PBB,
Kerja sama bilateral, terdapat 23 badan
terdapat 15 badan seperti ILO, UNDP
seperti kerja sama teknik Jerman-RI,
kerjasama ekonomi Malysia-RI

Colombo Plan, terdapat 7 badan seperti


Colombo Plan Australia, Colombo Plan Inggris

Kerja sama kebudayaan, terdapat 3 badan


seperti Kerja sama Jepang-RI

Kerja sama Internasional lainnya, terdapat


49 badan seperti SEMEO, NORAD
Organisasi Swasta Internasional, terdapat
25 badan seperti The British Council, WCS
PENETAPAN DAN PERUBAHAN 
KEPMENKEU
82 Kategori Barang Yang Dibebaskan

1. Barang untuk keperluan resmi kantor Badan Internasional di


Indonesia
2. Barang keperluan pribadi rmasuk barang keperluan
pindahan
3. Professional equipment
4. Barang untuk keperluan proyek dan non proyek dalam
rangka kerja sama teknik yang dikirim melalui Badan
Internasional

Fasilitas
FASILITAS
83

BARANG KENA CUKAI


PER ORANG DEWASA PER
 HASIL TEMBAKAU BULAN, MAX:
 MMEA MENDAPAT 300 BTG SIGARET, ATAU 100
ETIL ALKOHOL PEMBEBASAN
BTG CERUTU, ATAU 500 GR
CUKAI
TEMBAKAU IRIS/HT LAINNYA;
DAN
10 LITER MMEA

DLM HAL Hasil Tembakau Yg Dibawa Lebih Dari 1 Jenis Pembebasan Cukai
Setara Dg Perbandingan Jumlah Per Jenis

PEMBELIAN HANYA DAPAT DILAKUKAN DI TOKO BEBAS BEA, DENGAN


MENGGUNAKAN KARTU KUNING
FASILITAS
84

Deputi Bidang Administrasi MENOLAK


SEKRETARIAT NEGARA
IMPORTIR Permohonan
PEMBEBASAN BM

DIRJEN BC
atau SETUJU
Kepala Kantor
FASILITAS
85
BADAN INTERNASIONAL

Untuk Kantor Badan Internasional :


Pejabat BC - Maks 2 unit CBU , khusus
organisasi di bawah PBB
- Maks 1 unit CBU, untuk organisasi
non PBB
KENDARAAN BERMOTOR UNTUK
FASILITAS
86
KEPERLUAN PROYEK DAN NON PROYEK

DAPAT DIBERIKAN
PEMBEBASAN BM

DALAM KONDISI CKD

Apabila butuh
Customs Kendaraan
CBU

Khusus Utk Kendaraan CBU Yg


Sesuai Spesifikasi Teknis Yg
Sangat Diperlukan Dalam
Proyek
FASILITAS PENJUALAN KENDARAAN
87 BERMOTOR DINAS
Pada prinsipnya sama dengan ketentuan
pemindahtanganan untuk kendaran bermotor eks
Syarat :
PWNA
1. Telah digunakan selama 3 tahun untuk Dinas atau 2
Tahun untuk pribadi
2. Kendaraan tersebut telah tidak dapat dipergunakan
sebelum 3 tahun/2 tahun
3. Kendaraan tsb hilang karena pencurian yg dibuktikan
dengan surat keterangan kepolisian
FORMULIR A : surat keterangan lunas
dari Kantor BC atas kendaraan yang
diimpor CBU
FORMULIR B : surat keterangan fasilitas
pembebasan,
keringanan/penangguhan atas
kendaraan
FORMULIR Cbermotor baik CBU/CKD
: surat keterangan
penjualan/pengalihan kendaraan eks
fasilitas
Referensi :

3  PMK Nomor 103/PMK.04/2007

88
Fasilitas  KMK Nomor 370/KMK.03/2003

 KMK Nomor 353/KMK.03/2001

BUKU-BUKU YG BERTUJUAN UTK MENINGKATKAN ILMU


PENGETAHUAN DLM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN
BANGSA

TIDAK MENDAPAT
PEMBEBASAN BM:
 BUKU HIBURAN
MENDAPAT PEMBEBASAN  BUKU ROMAN POPULER
BM:  BUKI SULAP
BUKU IPTEK  BUKU IKLAN
BUKU PELAJARAN UMUM  BUKU PROMOSI USAHA
KITAB SUCI  KATALOG DI LUAR
BUKU PELAJARAN AGAMA KEPERLUAN PENDIDIKAN
BUKU ILMU PENGETAHUAN  BUKU KARIKATUR
LAINNYA  BUKU HOROSKOP
 BUKU HOROR
KECUALI: MENGGUNAKAN  BUKU KOMIK
BHS INDONESIA  BUKU REPRODUKSI
LUKISAN
ALUR PROSES PEMBEBASAN BM
Fasilitas
Perlakuan Fasilitas: Bebas BM, bebas PPN dan tidak dipungut
PPH (tanpa perlu SKB)
MENOLAK

Surat pemb penolakan


PERMOHONAN
+ alasan penolakan
PEMBEBASAN BM

IMPORTIR
DIRJEN BC SETUJU
Melampirkan:
 Rincian jenis, JML,JENIS/SPESIFIKASI TDK
SESUAI DG KEPUTUSAN
judul,
PEMBEBASANATAS
jml,pekiraan NP PERBEDAANNYA DIKENAI BM
Rekomendasi
Depdiknas atau
Depag IMPORTASI TDK SESUAI DG
TUJUAN
PEMBEBASANWAJIB BAYAR
BM
Ketentuan Pemasukan Buku
UPDATE
90

Dalam perkembangannya kebijakan pengenaan bea masuk


terhadap impor buku-buku cetakan (tidak hanya sebatas
pada buku ilmu pengetahuan) sebagaimana dimaksud
dalam BTKI
pos tarif 49.01 sampai dengan 49.04 telah dikenakan tarif 0%.

Hal ini mengandung konsekuensi bahwa untuk penerapan


pembebasan bea masuk terhadap buku ilmu pengetahuan
tidak lagi diperlukan surat keputusan pembebasan dari DJBC.

Undang-undang Nomor
4/PNPS/1963 tentang
Pengamanan Terhadap Barang-
Barang Cetakan yang Isinya
dapat Mengganggu Ketertiban
Umum.
4 BARANG KIRIMAN HADIAH UNTUK
KEPERLUAN IBADAH UMUM, AMAL, SOSIAL
DAN KEBUDAYAAN
Barang untuk keperluan ibadah : barang-barang yang
semata-mata digunakan untuk keperluan ibadah dari
setiap agama yang diakui di Indonesia.
Barang untuk keperluan amal dan sosial : barang yang
semata-mata ditujukan untuk keperluan amal/sosial
dan tidak mengandung unsur komersial, seperti
bantuan untuk bencana alam atau pemberantasan
wabah penyakit.
Barang untuk keperluan kebudayaan : barang
yang ditujukan untuk meningkatkan
I hubungan kebudayaan antarnegara.

 KMK No. 144/KMK.05/1997


 PMK NO.69 dan 70
/PMK.04/2012)
BARANG KIRIMAN HADIAH/HIBAH

FASILITAS
BARANG HIBAH

 IBADAH UMUM,
 AMAL, PENANGGULANGAN
 SOSIAL, BENCANA ALAM
 KEBUDAYAAN

PMK 70/PMK.04/2012 PMK 69/PMK.04/2012


FASILITAS HIBAH UNTUK
KEPENTINGAN BENCANA ALAM

Pembebasan Bea Masuk


dan/atau Cukai

 Masa Tanggap Darurat Bencana


 Masa transisi menuju Rehabilitasi
dan rekonstruksi
 Masa rehabilitasi dan rekonstruksi

 Dinyatakan secara tertulis oleh: BNPB/BPDB/PEMDA


 Hanya diberikan thd barang yang dimasukkan
melalui entry point “bantuan internasional” yg
ditetapkan BNPB/BPBD
FASILITAS HIBAH UNTUK
KEPENTINGAN BENCANA ALAM

PERALATAN

 Kelompok Kendaraan Bermotor dan/atau Alat


berat
 Selain Kendaraan Bermotor dan/atau Alat Berat

Untuk kondisi Tanggap Darurat dan Masa Transisi


 Badan atau Lembaga yg bergerak di bidang ibadah untuk umum,
amal, sosial atau kebudayaan
 Pemerintah Pusat atau PEMDA
 Lembaga Internasional atau Lembaga asing non pemerintah
Untuk kondisi Masa Rehabilitasi dan Rekonstruksi
 Badan atau Lembaga yg bergerak di bidang ibadah untuk umum,
amal, sosial atau kebudayaan
 Pemerintah Pusat atau PEMDA
ALUR PROSES PEMBEBASAN
KHUSUS MASA TANGGAP DARURAT &
TRANSISI
Dengan alasan
PERMOHONAN
MENOLAK
PEMBEBASAN BM

Dirjend BC melalui Maks. 14 hari


Kepala Kantor BC
Melampirkan :
 Daftar barang yg telah
ditandasahkan BNPB/
BPBD/ Gubernur SETUJU
 Gift Certificate, (tdk
menggunakan devisa Diperlakukan sbg
Indonesia) permohonan
 Rekomendasi dari vooruitslag
BNPB/ BPBD/ Gubernur Surat keputusan
Pembebasan BM
ALUR PROSES PEMBEBASAN
KHUSUS MASA REHABILITASI/REKONSTRUKSI
96

MENOLAK
PERMOHONAN
PEMBEBASAN BM

Maks. 14
hari
Dirjend BC
/ Pejabat yg ditunjuk
Melampirkan :
 Rincian jumlah dan jenis
barang beserta ** barang Lartas wajib dilampiri
nilai pabean surat SETUJU
 Gift Certificate, (tdk rekomendasi dari instansi terkait
menggunakan devisa
Indonesia)
 Rekomendasi dari
BNPB/ BPBD
Surat keputusan
Pembebasan BM
FASILITAS HIBAH PMK No. 70/PMK.04/2012
Dalam Kondisi yang Normal

Pembebasan Bea Masuk


dan/atau Cukai

Badan/Lembaga yg bergerak
di bidang umum, amal, sosial
atau kebudayaan
Persyaratan :

 Badan/Lembaga yg merupakan badan hukum


dalam wilayah RI
 Pendirian badan hukum sesuai peraturan
perundang-undangan disahkan akta notaris
 Badan/Lembaga yg bersifat non profit
ALUR PROSES PEMBEBASAN
IBADAH UMUM, AMAL, SOSIAL, ATAU KEBUDAYAAN
98

MENOLAK
PERMOHONAN
dengan
PEMBEBASAN BM
alasan
BADAN/LEMBAGA
Maks. 14
hari
Dirjend BC
/ Pejabat yg ditunjuk
Melampirkan :

 Rincian jumlah dan jenis ** barang Lartas wajib dilampiri


barang beserta
nilai pabean
surat rekomendasi dari instansi SETUJU
 Gift Certificate, (tdk terkait
menggunakan devisa
Indonesia)
 Rekomendasi dari
Instansi Teknis Terkait Surat keputusan
Pembebasan BM
BARANG KEPERLUAN MUSEUM, KEBUN BINATANG,
DAN TEMPAT LAIN YANG TERBUKA UNTUK UMUM 5
99

MENOLAK
PERMOHONAN
dengan
PEMBEBASAN BM
alasan
Badan/lembaga
Instansi Pemerintah Maks. 14
Dirjend BC hari
/ Pejabat yg ditunjuk
Melampirkan :

 Rincian jumlah dan jenis ** barang Lartas wajib dilampiri


barang beserta
nilai pabean, pelabuhan in
izin dari instansi terkait SETUJU
 Gift Certificate, atau surat
perjanjian kerjasama
 Rekomendasi dari pejabat
Instansi Teknis Terkait, min
eselon II Surat keputusan
Pembebasan BM
PMK No.
BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN
51/PMK.04/2007
DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

6
Menteri
Jika belum Keuangan
ditetapkan

Mengajukan permohonan Dirjend BC


Lembaga, Perguruan / Pejabat yg ditunjuk
tinggi dan Badan
Jika sudah
ditetapkan

Dirjend BC atas nama Menteri

Disertai bukti dan rincian jumlah & jenis Jika sesuai


barang beserta nilai pabeannya &
Persetujuan Pembebasan
rekomendasi dari departemen terkait
BM

Syarat tidak boleh dijual


Subyek Penerima Bantuan

Adalah barang yang benar-benar untuk


memajukan ilmu pengetahuan termasuk
penyelenggaraan penelitian dgn tujuan
mempertinggi ilmu pengetahuaan yang ada

Universitas Universitas Badan/


Negeri Swasta Lembaga

41 Universitas 8 Universitas 85 Institusi


al: Bakosurtanal,
al : Syiah Kuala, USU, al : Atmajaya,
Tarumanegara, BPPT, BATAN, dll
UI, ITB, UNSRI, dll
Jayabaya, dll

Untuk badan/lembaga yang belum terdaftar maka permohonan pembebasan


dapat ditujukan kepada Menteri keuangan melalui Dirjend. Bea dan Cukai
BARANG UNTUK KEPERLUAN KHUSUS KAUM
7
102 TUNANETRA DAN PENYANDANG CACAT LAINNYA

Menagajukan permohonan
KMK No. 142/KMK.05/1997
Badan-badan Sosial

Dilampiri

Disertai bukti dan rincian jumlah & jenis


DJBC atas nama Menteri
barang beserta nilai pabeannya & Jika sesuai
rekomendasi dari Kementerian terkait

a.l : - Kursi roda,


- Buku dng huruf braille, Persetujuan Pembebasan BM
- Mesin cetak braille,
- Tongkat jalan.
Persenjataan, Amunisi, Termasuk Suku Cadang
8 dan Perlengkapan Militer

FASILITAS
PMK Nomor 107/PMK.04/2009

Pembebasan BM
Meliputi barang-barang :
dan Cukai
 Persenjataan & amunisi adalah alat utama
TNI tmsk suku cadang dan perlengkapan
militer/kepolisian yg diperuntukkan bagi
keperluan pertahanan & keamanan negara
u/ kegiatan operasi dlm rangka
pelaksanaan tugas pokok TNI/POLRI serta
alat pendukung dlm pengoperasian alat
utama termasuk kendaraan bermotor.
 Barang dan bahan yg dipergunakan u/
menghasilkan barang keperluan
pertahanan dan keamanan termasuk suku
cadang u/ pemeliharaan
103
Kategori Barang Yang Dibebaskan

Alat Utama :
al : Kendaraan tempur, senjata api,
pesawat, dll

Alat Pendukung :
al: fasilitas pangkalan, alat
Tercantum dalam
komunikasi, alat navigasi, dll
Lampiran
PMK No. 211/PMK.04/2008
Bahan Pendukung :
al : minyak pelumas, zat kimia

Suku Cadang:
al : suku cadang alat utama dan
Suku cadang alat pendukung
Prosedur Pembebasan

Pejabat yg Apabila Termasuk


Mewakili Dalam
PERMOHONAN Daftar Barang sesuai MENOLAK
PEMBEBASAN BM
107/PMK.04/2009

Menkeu
ub.
PIB & Dok Pelengkap
Kepala Kantor
Pabean dilampiri : Apabila belum tercover
Kem. Pertahanan (SP-1) Kontrak kerja (dlm Harus mendapat Izin
hal diimpor pihak III
Mabes TNI (SP-2) SETUJU
MENKEU
Mabes POLRI (SP-3)
Melalui
BIN (SP-4) Dirjend BC

Lembaga Sandi Negara IMPORTASI TIDAK SESUAI


Surat keputusan
DGN TUJUAN PEMBEBASAN
(SP-5) WAJIB BAYAR BM + S.A.
Pembebasan BM
Lembaga Kepresidenan
(SP-6)
BNN (SP-7)
Barang dan bahan yang dipergunakan
9 utk menghasilkan barang bagi keperluan Hankam

>Barang dan bahan dimaksud untuk


Menjadi barang-barang keperluan TNI dan POLRI
Seperti:
•Bahan kain untuk baju dinas
•Biji plastik untuk menjadi tenda dan ransel
•Bahan untuk membuat bahan peledak dan
•memproduksi persenjataan
>Termasuk juga untuk pemeliharaan alat utama
dan pendukung

Produsen Industri strategis yg ditetapkan pemerintah


mengajukan permohonana pembebasan kepada MenKeu c.q DJBC
Dengan melampirkan Surat pernyataan impor dari Dephankam/POLRI
Den daftar rincian jumlah,jenis dan harga barang

PT. Dirgantara Indonesia, PT. PINDAD, PT. PAL Indonesia, PT. Krakatau
Steel, PT. LEN Industri, PT. Dahana, PT. INTI, PT. Bharata Metal Work,
PT. INKA, dan PT. Boma Bisma Indra
BARANG CONTOH TIDAK UNTUK
10
107 DIPERDAGANGKAN
Adalah semua barang yang diimpor
secara khusus sebagai contoh bagi
pembuatan hasil produksi dengan tujuan
KMK No. 140/KMK.05/1997
untuk diekspor atau untuk tujuan
pemasaran dalam negeri

a. Semata-mata untuk pengenalan produk baru


b. Impornya hanya 3 barang untuk 1 jenis merek
c. Bukan untuk diolah lebih lanjut kecuali untuk
penelitian
d. Bukan untuk dipindahtangankan, dijual atau
dikonsumsi
e. Bukan kendaraan bermotor atau alat berat

Barang contoh wajib disimpan selama 2 tahun sejak realisasi impor


ALUR PROSES PEMBEBASAN BM ATAS
IMPOR BARANG CONTOH
108

Mengajukan permohonan

Importir

Disertai bukti dan rincian jumlah &


DJBC / pejabat yang ditunjuk
jenis barang contoh beserta nilai
pabeannya & rekomendasi dari
departemen tehnis terkait
Jika sesuai

Persetujuan Pembebasan BM
11

KMK No.
Pembebasan BM
138/KMK.05/1997

1. Peti atau kemasan lain tersebut hanya memiliki


guna dan lazim digunakan untuk tempat jenazah atau
abu jenazah

2. Bentuk & ruangan peti atau kemasan harus


memenuhi kewajaran untuk diisi 1 jenazah

3. Wajib menyerahkan Surat Keterangan Kematian


dari dokter atau Surat Keterangan dari Balai
Perabuan Jenazah
12
PMK No.28/PMK.04/2008
KMK No. 236/KMK.03/2003

DEFINISI :
Barang-barang keperluan rumah tangga
milik orang yang semula berdomisili
di luar negeri, kemudian dibawa pindah
ke dalam negeri

Harus Tiba Bersama-sama Pemilik


atau Paling Lama 3 (Tiga) Bulan Sesudah atau
Sebelum PemilIK BARANG ybs Tiba d Indonesia
Subyek Penerima Pembebasan
Minimal berdomisili selama 1 tahun

PNS, Anggota TNI/POLRI

Pelajar, Mahasiswa, Study non Degree


Bebas
LOGO
BM TKI di Perwakilan Indonesia di LN

WNI yg Bekerja/Bertempat Tinggal di LN

WNA yg Bekerja/akan Berdomisili di Indonesia

APABILA Memenuhi Ktriteria yg


Dipersyaratkan
IMPOR BRG PRIBADI, AWAK SARANA PENGANGKUT,
13 PELINTAS BATAS, & BRG KIRIMAN
Pengertian Terminologi

BARANG PRIBADI PENUMPANG adalah Brg Yg Dibawa Oleh


Setiap Org Yg Melintasi Perbatasan Wilayah Negara Dg
Menggunakan Sp, Tdk Termasuk Brg Yg Dibawa Awak
Sarana Pengangkut Atau Pelintas Batas

BARANG AWAK SARANA PENGANGKUT Adalah Brg Yg


Dibawa Oleh Setiap Org Yg Krn Sifat Pekerjaannya Harus
Berada Dlm Sp & Datang Bersama Sarana Pengangkutnya

BARANG KIRIMAN Adalah barang yang dikirim


melalui Penyelenggara Pos.
BARANG PELINTAS BATAS Adalah Brg Yg Dibawa Oleh
Pelintas Batas
RUANG LINGKUP BARANG PRIBADI PENUMPANG/AWAK SARANA
PENGANGKUT

Non
Personal Use
Personal Use

barang pribadi barang impor yang


Penumpang/awak Sarkut dibawa oleh
yang dipergunakan/ Penumpang/Awak
dipakai untuk keperluan Sarkut selain barang
pribadi termasuk sisa pribadi => barang
perbekalan komersial
Kriteria Barang Komersial

 jenis, sifat dan jumlahnya tidak wajar untuk


keperluan pribadi;
 diimpor untuk diperjualbelikan;
 barang contoh;
 barang yang akan digunakan sebagai bahan
baku atau bahan penolong untuk industri,
dan/atau;
 barang yang akan digunakan untuk tujuan selain
pemakaian pribadi.
BRG PRIBADI PENUMPANG
kategori personal use
FASILITAS
116

a. max 30 hari sebelum/60 hari setelah kedatangan


1. DATANG BERSAMA melalui SP laut
PENUMPANG.
a. Max 30 hari sebelum/ 15 hari setelah kedatangan
melalui SP udara

BILA JANGKA WAKTU DILEWATI TDK MENDAPAT PEMBEBASAN BM &


DIPUNGUT PDRI

2. NP TIDAK MELEBIHI FOB USD 500 PER ORANG

ATAS KELEBIHANNYA DIPUNGUT BM & DIPUNGUT PDRI


Pembebasan atas BKC
Yg Merupakan Brg Penumpang
FASILITAS
117

BRG PRIBADI PER ORANG DEWASA MAX:


PENUMPANG
BERUPA BKC 200 BTG SIGARET, ATAU 25
MENDAPAT BTG CERUTU, ATAU 100 GR
PEMBEBASAN
TEMBAKAU IRIS/HT LAINNYA;
CUKAI
DAN
1 LITER MMEA

DLM HAL Hasil Tembakau Yg Dibawa Lebih Dari 1 Jenis Pembebasan Cukai
Setara Dg Perbandingan Jumlah Per Jenis

Atas Jml Kelebihan BK Dimusnahkan Dengan / Tanpa Disaksikan Penumpang


Bersangkutan
Brg Awak Sarana Pengangkut
FASILITAS BEBAS BM dan
118 PDRI

FOB USD 50 PER ORANG UTK TIAP KEDATANGAN


NP TIDAK MELEBIHI

ATAS KELEBIHANNYA DIPUNGUT BM & DIPUNGUT PDRI

BKC PER-AWAK SARANA PENGANGKUT :


 40 BTG SIGARET, ATAU 10 BTG
MENDAPAT CERUTU, ATAU 40 GR TEMBAKAU
PEMBEBASAN IRIS/HT LAINNYA; DAN
CUKAI  350 MILILITER MMEA

ATAS KELEBIHANNYA WAJIB DIMUSNAHKAN


Pemberitahuan Pabean atas Barang Penumpang/
Awak Sarkut
119

PIB Khusus
Customs
Declaration  Barang impor
Lisan Personal Use milik
Penumpang/
 Barang impor Awak yang tiba
Tempat2 Personal Use milik sebelum/sesuah
Tertentu yang Penumpang/ kedatangan
ditetapkan Awak yang tiba pemilik dan
Dirjend Bersama pemilik terdaftar dalam
 Barang impor Manifest Sarkut
Personal use yang  Barang impor Non
terdaftar sbg Lost Personal use milik
and Found Penumpang/Awa
k
Apabila Nilai Personal Use melebihi
ketentuan Pembebasan ( > USD 500) BARANG PRIBADI PENUMPANG

BRG AWAK SAR. PENGANGKUT


MENETAPKAN
TARIF BM

sebesar 10 % (sepuluh
persen) ;

MENETAPKAN
Nilai Pabean berdasarkan keseluruhan
nilai pabean barang impor bawaan
Penumpang dikurangi dengan
Untuk Non Personal Use FOB USD 500 utk penumpang
Tarif BM  mengacu Tarif Umum Atau FOB USD50 utk Awak
Nilai Pabean  Keseluruhan
CONTOH SOAL BARANG PENUMPANG

Ali (tanpa NPWP) datang dari jepang menggunakan


pesawat JAL, membawa oleh2-oleh, berupa:
2 unit kamera saku digital dari Jepang (BM : 0%, PPN
10%) merek Sony dengan pengakuan nilainya USD 550
tanpa menunjukan invoice; Selanjutnya Pejabat Bea
dan Cukai menetapkan nilai pabeannya FOB .USD 600
per unit
1 set mainan anak2 (Playstation 4) (BM: 15%, PPN 10%)
merek Sony dengan nilai FOB USD 800 sesuai invoice
pembelian
Untuk penyelesaian formalitas Pabean di Bandara SH, Ali
mengajukan customs declaration. Diasumsikan Kurs
(NDPBM) yang berlaku USD 1,- = Rp 13.000,-
Pertanyaan:
Hitunglah pungutan bea masukdan PDRI yang harus
dibayar oleh Ali !
JAWABAN
Barang Penumpang berupa kamera saku dan playstation ditetapkan
Tarif BM : 10% (flat), PPN 10% dan PPh 15% (tidak memiliki NPWP)

BM dan PDRI yang harus Dilunasi


FOB kamera: 2 x USD 600 USD 1,200.00
FOB Play Station USD 800.00
Total nilai FOB USD 2,000.00
Hak Pembebasan USD (500.00)
Nilai Freight dan Asuransi dianggap USD 0
Dasar Pengenaan BM, FOB USD 1,500.00

Nilai Pabean: USD 1,500 x Rp. 13.000 Rp. 19.500.000


BM : 10% x Rp. 19.500.000 Rp. 1.950.000
Nilai Impor : Rp. NP + Rp. BM Rp 21.450.000
PPN : 10% x Rp. 21.450.000 Rp. 2.145.000
PPH : 15% x Rp. 21.450.000 Rp. 3.217,500
dibulatkan Rp. 3.218.000
PDRI : Rp. PPN + PPh Rp. 5.363.000
80/PMK.04/2019
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG IMPOR
DAN EKSPOR BARANG YANG DIBAWA OLEH PELINTAS
BATAS DAN PEMBERIAN PEMBEBASAN BEA MASUK
BARANG YANG DIBAWA OLEH PELINTAS BATAS
dibebaskan BM & tidak dipungut
PDRI, dg batasan (FOB) :
 INDONESIA - MALAYSIA, MYR 600 per Pelintas per bulan
 INDONESIA - PAPUA NUGINI, USD 300 per Pelintas per bulan
 INDONESIA - FILIPINA, USD 250 per Pelintas per bulan
 INDONESIA - TIMOR LESTE, USD 50 per Pelintas per hari

NP melebihi pembatasan, atas kelebihannya


bayar BM dan PDRI
PELINTAS BATAS
Wajib memiliki Kartu Identitas Lintas Batas (KILB)

Virtual Account
KILB
permohonan
melalui SKP

atau
 KILB diterbitkan Kepala Kantor Pabean yang
KILB
mengawasi Pos Pengawasan Lintas Batas (PPLB)
 Permohonan dilampiri fotokopi KTP dan fotokopi Pas
Lintas Batas (PLB) yang ditandasahkan oleh Pejabat
Imigrasi setempat
 KILB berlaku 1 th atau sesuai masa berlaku Pas Lintas
Batas
IMPOR VIA PPLB

Virtual Account /
hard copy KILB

Tatalaksana di PPLB :
 lakukan pemeriksaan fisik dan dokumen, selanjutnya tetapkan T/NP
 tuangkan hasil pemeriksaan fisik ke SKP / Nota Pemeriksaan Fisik
 penelitian dokumen dapat : wawancara &/ perlihatkan dokumen pendukung
 SKP belum diterapkan atau gangguan, lakukan pencatatan pada buku pas barang lintas batas
 Hasil pemeriksaan :
• NP tdk melebihi batas  barang keluar, catat jml-jenis-nilai pada SKP
• NP melebihi batas  barang direekspor Pelintas Batas
• uang tunai dan/ atau instrumen pembayaran lain dengan nilai paling sedikit Rp
l00.000.000,00 atau dengan mata uang asing yang nilainya setara dengan itu  kenakan
sanksi dan setorkan jika tdk diberitahukan
Click to edit company slogan .

Permenkeu No 182/PMK.04/2016 jo 112/PMK.04/2018

Permenkeu No 199/PMK.04/2020
Barang yang dikirim melalui Penyelenggara Pos

suatu badan usaha yang menyelenggarakan pos sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pos.

PMK-182/PMK.011/2016
PERSYARATAN PENYELENGGARA POS

POS YG DITUNJUK PERUSAHAAN JASA TITIPAN

Bukti Penugasan
Izin Penyelenggara Pos
Pemerintah

Nomor Identitas Nomor Identitas


Kepabeanan PPJK (NIK) Kepabeanan PPJK (NIK)

Bukti Penetapan TPS atau Bukti Penetapan TPS atau


Kerjasama dengan TPS Kerjasama dengan TPS

Corporate Guarantee Daftar Sarana di TPS

Denah Layout TPS

Jaminan Tunai/Jaminan
Bank/Customs Bond

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENYAMPAIAN MANIFES

MANIFEST
• Nomor Pelayaran/Penerbangan
• Pelabuhan tujuan/bongkar
• Jumlah BL/AWB atau jumlah Shipment
• Nomor sub pos -> nomor urut
• Nomor dan tanggal BL/AWB atau nomor
Identitas Barang Kiriman
• Nomor dan merek kemasan/petikemas
Penyelenggara Pos: atau kantong
• Nomor segel kemasan/petikemas atau
Melakukan perincian lebih kantong
lanjut atas pos BC 1.1 • Jumlah dan jenis kemasan/petikemas
Barang Kiriman untuk setiap atau kantong
• Berat bruto setiap Barang Kiriman
Consignment Note
• Tanda tangan dan nama jelas
pengangkut atau Penyelenggara Pos
yang Ditunjuk
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGENAAN BEA MASUK & PDRI

USD 3 USD 1,500

≤ USD 3 >USD 3 s.d. 1,500 >USD 1,500

CN; CN;
BEA MASUK BEBAS BEA MASUK 7,5% PIB/PIBK;
PPN 10% PPN 10% MFN

#Note

PPh dikecualikan dari pemungutan dengan


pertimbangan impor barang kiriman pada
umumnya merupakan barang konsumsi
akhir
TARIF
BARANG KHUSUS
(melebihi threshold USD 3)

TARIF MFN TAS SEPATU


Hs: 64
Hs: 4204 PPN
dikenakan : dikenakan :
10%
BM 15%-20% BM 25%-30% +
PPh
PRODUK
Hs: 61,62,63
TEKSTIL 7,5% - 10%
dikenakan :
BM 15%-25%

Mengapa?
#1 #2
Impor barang kiriman Menghindari
atas produk ini pergeseran impor via
sebesar 63% dari barang kiriman karena
total importasi tarif tunggal 17,5% jauh
barang kiriman lebih rendah dari tarif
MFN ± 32,5% - 50%

132
TARIF
BARANG KHUSUS
(melebihi threshold USD 3)

TARIF MFN
BUKU
Hs: 49.01 s.d. 49.04
dikenakan :
BM 0%, PPN 0%, PPh 0%
(Buku ilmu pengetahuan bebas)

Untuk mendukung peningkatan literasi Indonesia

133
PEMBEBASAN
BARANG KENA CUKAI

CUKAI
(atas jumlah barang)
BEA MASUK
SIGARET HASIL TEMBAKAU (atas nilai barang)

40 batang LAINNYA, bentuk: USD


CERUTU
5 batang
Batang
Kapsul
20
5 3
per kiriman
TIS Cair 30ml
40 gr Cartride 4
MMEA Bentuk lainnya
350ml 50gr atau 50ml
BARANG KENA CUKAI

KELEBIHAN Tidak
JUMLAH FOB FOB FOB
BKC ≤USD 3 >USD3 s.d 1,500 >USD 1,500

DIMUSNAHKAN Cukai Bebas;


Cukai Bebas; Tarif MFN
Bea Masuk bebas; Bea Masuk bayar; (PIBK/PIB)

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


DIREKTORAT TEKNIS KEPABEANAN
14
Konsolidasi
Billing
BEFORE

C SPPBMCP BILLING BAYAR

PJT
N
C SPPBMCP BILLING BAYAR
N
C SPPBMCP BILLING BAYAR
N

AFTER

SPPBMCP
C

PJT N
C SPPBMCP
KONSOLIDASI
BILLING
BILLING BAYAR
N
C SPPBMCP
N
PERIODIK: HARIAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DIREKTORAT TEKNIS KEPABEANAN 15
PENGELOMPOKAN BARANG KIRIMAN
NILAI BARANG KATEGORI DOKUMEN TARIF KETERANGAN

CN (HAWB)/
BUKAN LARTAS
DAFTAR OFFICIAL ASSESSMENT
≤ USD 3 BEBAS
(BEBAS)
LARTAS CN (HAWB)

BADAN USAHA,
CN (HAWB) 7,5 % OFFICIAL ASSESSMENT
NON BDN USAHA

USD 3 < NILAI ≤


USD 1500 NON BDN USAHA* PIBK
MFN SELF ASSESSMENT
BADAN USAHA PIB

NON BDN USAHA* PIBK

SELF ASSESSMENT
> USD 1500 BADAN USAHA, MFN
PENANGGUHAN, PIB
TARIF PREFERENSI

*) Impor barang penumpang/pindahan (personal effect) atau barang yang memperoleh


pembebasan dengan penerima selain badan usaha seperti barang keperluan perwakilan
negara asing, badan internasional, yayasan, dan lembaga non usaha lainnya diselesaikan
dengan PIBK
PENYELESAIAN PABEAN BARANG KIRIMAN

1 Daftar  kartu pos, surat, dokumen

2 Consignment Note

3 PIBK

4 PIB
PROSES BISNIS: CONSIGNMENT NOTE

RESPON
SPBL BK CEK LARTAS SETUJU
FOB USD 3 ≤
KELUAR

PENELITIAN SPPBMCP
SKP FOB USD 3 < NILAI
C/N IMPOR
NILAI PABEAN,
≤ 1.500 + billing
Penyelenggara TARIF, LARTAS
Pos
FOB > USD 1.500
NON BADAN RESPON PIBK
RESPON
CEK BC 1.1 USAHA
BC 1.1

RESPON CEK FOB >


FOB > USD 1.500 RESPON PIB
PIBK/PIB USD 1.500
BADAN USAHA

FLAG
X-RAY PERIKS
A

PERIKSA LHP
FISIK
PROSES BISNIS: PIBK

Bayar BM dan PDRI SPBL BK SPTNP


Bank

KURANG
Billing LARTAS BAYAR
Online

NOMOR
PENELITIAN NILAI
Penyelenggara
PIBK SKP DAN
PABEAN, TARIF, SPPB
IMPOR TANGGA
L PIBK LARTAS
Pos

NPBL BK LARTAS

RESPON CEK STATUS


PIB PENERIMA
FLAG
PERIKS
RESPON A
BC 1.1 CEK BC 1.1

PERIKSA LHP
FISIK
X-RAY
Contoh Penyelesaian Pabean Barang Kiriman
3 PCS
@FOB USD 5
CONSIGNMENT SPPBMCP
NOTE

1 UNIT
SPPBMCP
FOB USD 899 CN/ PIBK / PIB / SPTNP /
SPPB

PIBK / PIB SPTNP /


1 UNIT SPPB
FOB USD 2400

PIB SPTNP /
1 PCS SPPB
FOB USD 5,500
BADAN USAHA
 Penyelenggara Pos bertanggung jawab
atas kewajiban membayar bea masuk,
cukai, dan/atau PDRI impor Barang
Kiriman

 Pejabat BC menetapkan Tarif & NP,


menghitung BM & PDRI

 penundaan pembayaran bea masuk,


cukai, dan/atau PDRI paling lama :
 60 hari sejak tanggal penetapan utk
Pos yg ditunjuk dg menyerahkan Dalam hal pemberitahuan berupa PIBK atau
corporate quarantee secara terpusat PIB, Penerima Barang bertanggung jawab atas
 3 hari sejak tanggal penetapan utk kewajiban pembayaran bea masuk, cukai, dan/
PJT dg menyerahkan jaminan tunai, atau PDRI
Jaminan bank, atau customs bond
SPPBMCP
 Sebagai Penetapan
kewajiban membayar

 Diterbitkan jika nilai barang


melebihi FOB USD 3,- dan
tidak lebih dari FOB USD
1.500,-

 Juga berfungsi sebagai izin


pengeluaran barang

 Penyelenggara Pos wajib


menyerahkan jaminan :
 PJT :
 PT POS :

 Pelunasan BM dan PDRI :


 PJT : max 3 hr sejak tgl
penetapan
 PT POS : max 60 hr sejak
tgl penetapan

 Dapat diajukan keberatan


ke Dirjen BC
 Pejabat BC menetapkan
Tarif & NP, menghitung BM
& PDRI

 BM & PDRI wajib dilunasi


max 3 hari kerja setelah
diterbitkannya SPPB

 Utk TPB berlaku ketentuan


Prosedur Pemasukan Brg ke
TPB

 Brg Pembatasan impor, dpt


disetujui setelah
persyaratan impornya
dipenuhi

144
ajukan
DAFTAR/CN/PIBK

DILAKUKAN SECARA SELEKTIF :


 hasil scan mencurigakan, atau
 uraian barang tidak jelas, atau
 scan tidak tersedia, atau
Latihan
Agus Dont Lazy (ADL) menerima kiriman dari adiknya yang bekerja di
Osaka berupa kamera digital model saku sebanyak 1 pcs merek Casio
spesifikasi 48 MP. Barang dikirim melalui PT Pos Indonesia menggunakan
layanan EMS. Nilai barang ditetapkan oleh pejabat BC sebesar FOB USD
78/pce. Tarif bea masuk yang berlaku umum (MFN) sebesar 5 %, PPN :
10%, NDPBM (kurs) 1 USD = Rp. 13.800,-
Pertanyaan :
Hitung pungutan impor yang harus dibayar!
Obat-obatan yang diimpor dgn menggunakan anggaran
14 pemerintah yang diperuntukkan bagi kepentingan
masyarakat.

SUATU BAHAN ATAU PADUAN BAHAN YG DIGUNAKAN UNTUK MENETAPKAN DIAGNOSA,


MENCEGAH, MENGURANGI, MENGHILANGKAN, MENYEMBUHKAN PENYAKIT ATAU
GEJALA PENYAKIT, LUKA ATAU KELAINAN BADANIAH PADA MANUSIA DAN HEWAN

ATAS IMPOR OBAT YANG DIBIAYAI DG ANGGARAN PEMERINTAH


(APBN/APBD), YG DILAKUKAN OLEH:
1. Departemen/Lembaga Pem.Non Departemen Yg Terkait Dg
Penanganan Program Kesehatan;
2. Dinas Yg Menangani Bidang Kesehatan;
3. Rumah Sakit; atau
4. Pihak Ketiga Berdasarkan Perjanjian/Kontrak Kerja Antara
Departemen/Lembaga Pem. Non Departemen/Dinas Dg Pihak
Ketigaharus Menyatakan Bhw Nilai Kontraknya Tdk Termasuk
Pembayaran Bm

DIBERIKAN PEMBEBASAN BM
IMPORTIR: MENOLAK
Surat pemberitahuan
1. DEPARTEMEN/LEMBAGA PEM.NON penolakan + alasan
DEPARTEMEN YG TERKAIT DG penolakan
PENANGANAN PROGRAM KESEHATAN;
2. DINAS YG MENANGANI BIDANG PERMOHONAN
KESEHATAN; PEMBEBASAN BM

3. RUMAH SAKIT;ATAU SETUJU


4. PIHAK KETIGA BERDASARKAN
PERJANJIAN/KONTRAK KERJA ANTARA
DIRJEN BC
DEPARTEMEN/LEMBAGA PEM. NON
DEPARTEMEN/DINAS DG PIHAK KETIGA

JML/JENIS TDK SESUAI DG


MELAMPIRKAN: KEPUTUSAN PEMBEBASAN BMATAS
PERBEDAANNYA DIPUNGUT BM
 REKOMENDASI DARI INSTANSI TEKNIS
TERKAIT
 DIPA/YG DIPERSAMAKAN DG DIPA
 PERJANJIAN/KONTRAK KERJA DG PIHAK
IMPORTASI TDK SESUAI DG
KETIGA YG DITUNJUK SBG PELAKSANA
IMPOR TUJUAN PEMBERIAN
BMWAJIB BAYAR BM + S.A.
 RINCIAN JML,JENIS,PERKIRAAN
NP,PELABUHAN PEMBONGKARAN
Pembebasan BM dan / atau Cukai atas Impor
15 & 16
Kembali Barang Yg Telah Diekspor (Reimpor)
149
PMK NO.
Barang Reimpor 106/PMK.04/2007

DLM KUALITAS SAMA UNTUK KEPERLUAN UNTUK KEPERLUAN UNTUK KEPERLUAN


PERBAIKAN PENGERJAAN PENGUJIAN

BYR BM&/CUKAI THD PARTS


SAAT PERMULAAN PENGGANTI / YG
IMPOR DITMBHKAN+BIAYA
perbaikan+INS+FREIGHT

MENDAPAT FAS.PEMBEBASAN /
BYR BM/CUKAI Sebesar
PENGEMBALIAN BM
Fas. diperoleh

TDK MENDAPAT
FAS.PEMBEBASAN / MENDAPAT
PENGEMBALIAN BM PEMBEBASAN
BM DAN / ATAU
CUKAI
MASUK KEMBALI KE KB.
MENOLAK
Surat pemberitahuan
penolakan + alasan
penolakan
MENGAJUKAN
PERMOHONAN
PEMBEBASAN BM SETUJU
KEPALA KANTOR

IMPORTIR
MELAMPIRKAN:
 RINCIAN JML,JENIS,NP
 FOTOCOPY PEB,NPE,&LPE,ATAU BUKTI EKSPOR
LAINNYA SURAT KEPUTUSAN
 INVOICE PEMBEBASAN BM
 BL/AWB EKSPOR&IMPOR
 SURAT KET.ALASAN PENGEMBALIAN BRG
EKSPOR/SURAT KET.HASIL PENGUJIAN DARI
LN
17

KMK NO.145/KMK.05/1997

Diberikan a. Bahan terapi yang berasal dari manusia


pembebasan serta derivatifnya

b. Bahan pengelompokan darah yang


berasal dari manusia, binatang, tumbuhan
atau sumber lainnya

c. Bahan penjenisan yang berasal dari


manusia, binatang, tumbuhan atau sumber
lainnya
PEMBEBASAN ATAU
KERINGANAN BEA MASUK
(PASAL 26)

Pengurangan sebagian pembayaran Bea Masuk


yang diwajibkan dalam UU Kepabeanan
Bersifat Relatif
- Syarat dan tujuan tertentu harus dipenuhi
- Pembebasan atau Keringanan

Pembebasan BM yang diberikan didasarkan


pada beberapa persyaratan dan tujuan tertentu,
sehingga atas barang impor dapat diberikan
alternatif fasilitas yaitu pembebasan atau hanya
keringanan saja
FASILITAS PEMBEBASAN ATAU KERINGANAN
1. Barang dan bahan untuk pembangunan dan pengembangan industri dalam
rangka penanaman modal.
2. Mesin untuk pembangunan dan pengembangan industri.
3. Barang dan bahan dalam rangka pembangunan dan pengembangan
industri untuk jangka waktu tertentu.
4. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk mencegah pencemaran
lingkungan.
5. Bibit dan benih utk pembagunan dan pengembangan industri pertanian,
peternakan atau perikanan.
6. Hasil laut yang ditangkap demgan sarana penangkapan yg telah mendapat
izin.
7. Barang yg mengalami kerusakan, pemurunan mutu, kemusnahan atau
penyusutan volume atau berat krn alamiah antara saat diangkut ke dalam
daerah pabean dan saat diberikan persetujuan impor untuk dipakai.
8. Barang oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah yg ditujukan untuk
umum
9. Barang utk keperluan olahraga yg diimpor oleh induk organisasi olahraga
nasional.
10. Barang untuk keperluan proyek pemerintah yg dibiayai dgn pinjaman
dan/atau hibah dari luar negeri.
11. Barang dan bahan untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain dgn
tujuan untuk diekspor
 PMK No.176/PMK.011/2009 tentang Pembebasan Bea
Masuk Atas Impor Mesin Serta Barang Dan Bahan untuk
Pembangunan atau Pengembangan Industri Dalam BKPM
Rangka Penanaman Modal

 PMK 154/PMK.011/2008 jo. PMK 154/2012 tentang


Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Modal
dalam rangka Pembangunan dan Pengembangan
Industri Pembangkit Tenaga Listrik untuk Kepentingan
Umum
 PMK. 20/PMK.04/2005 tentang pembebasan bea
DJBC
masuk dan pajak dalam rangka impor tidak dipungut
atas impor barang berdasarkan kontrak bagi hasil
(PSC) migas.
 PMK 177/PMK.11/2007 tentang pembebasan bea
masuk untuk kegiatan hulu migas serta panas bumi.
PMK No.176/PMK.011/2009

Pembebasan BM shg tarifnya


menjadi 0% selama 2 tahun
sejak tanggal keputusan
Ketentuan Pembebasan atau Pembebasan BM
Keringanan tsb diatur pula dalam
Pasal 18 Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman INGAT..!
Modal,
156
Adalah pendirian industri baru yang
menghasilkan barang dan/atau jasa.

adalah pengembangan perusahaan atau


pabrik yang telah ada meliputi penambahan,
modernisasi, rehabilitasi, dan/atau restrukturisasi
dari alat-alat produksi termasuk mesin untuk
tujuan peningkatan jumlah, jenis, dan/atau
kualitas hasil produksi.

Mesin adalah setiap mesin, permesinan, alat


perlengkapan instalasi pabrik, peralatan atau
perkakas, dalam keadaan terpasang maupun
terlepas yang digunakan untuk pembangunan
atau pengembangan industr

Semua barang/bahan tidak melihat jenis


dan komposisinya yang digunakan
sebagai bahan atau komponen unt
menghasilkan barang jadi
SKEMA FASILITAS
157

Subjek Penerima: Subjek Penerima:


 Industri Manufaktur  Industri Manufaktur
 Industri Jasa  Industri Jasa
M
A TAHAP I
TAHAP I
S
BEBAS BM 0% selama 2 T BEBAS BM 0% selama 2
tahun E tahun
Atas Mesin R Atas Mesin

L
 Laporan Berkala 6 Bulanan I  Laporan Berkala 6 Bulanan
 Laporan penyelesaian Barang Modal S  Laporan penyelesaian Barang Modal
 Permohonan fasilitas Tahap II T  Permohonan fasilitas Tahap II

B TAHAP II
TAHAP II K
BEBAS BM 0% selama P BEBAS BM 0% selama
2 th Atas Barang dan M 2 th Atas Barang dan Bahan
Bahan

 Hanya untuk Industri Manufaktur  Hanya untuk Industri Manufaktur


 Jangka waktu mjd 4 th apabila Total  Apabila Industri mampu menambah
investasi Mesin DN ≥ 30% kapasitas terpasang ≥ 30%
BKPM

Impor mesin, barang dan 1 industri yang menghasilkan barang


bahan dalam rangka
pembangunan industri
2 industri yang menghasilkan jasa

Sesuai lampiran PMK176

Selama 2 Tahun sejak Keputusan


Pembebasan
 belum diproduksi di dalam
negeri;
 sudah diproduksi di dalam
negeri namun belum
memenuhi spesifikasi yang
dibutuhkan; atau
 sudah diproduksi di dalam
Daftar Mesin/Barang/Bahan diterbitkan
oleh Menteri Perindustrian atau pejabat negeri namun jumlahnya
yg ditunjuk belum mencukupi kebutuhan
industri,
159 PEMBEBASAN thd Impor Mesin dalam rangka Pembangunan
Industri  Berlaku selama 2 Tahun

Jangka waktu 2 Tahun dapat diperpanjang  sesuai dengan


jangka waktu pembangunan industri yang tercantum dalam
Surat Persetujuan Penanaman Modal dari BKPM

Apabila proses pembangunan telah selesai dan


industri siap beroperasi

dapat diberikan pembebasan bea masuk atas impor barang dan


bahan untuk keperluan produksi paling lama 2 (dua) tahun, sesuai
kapasitas terpasang dengan jangka waktu pengimporan selama 2
(dua) tahun terhitung sejak berlakunya keputusan pembebasan bea
masuk.

Apabila selama 2 tahun seluruh realisasi impor barang dan bahan belum
selesai, fasilitas pembebasan dapat diperpanjang selama 1 tahun
Impor mesin, barang dan 1 industri yang menghasilkan barang
bahan dalam rangka
pengembangan industri 2 industri yang menghasilkan jasa

Sesuai lampiran PMK176

Selama 2 Tahun sejak Keputusan


Pembebasan
Jangka waktu 2 Tahun dapat diperpanjang 
sesuai dengan jangka waktu pengembangan
industri yang tercantum dalam Surat
Persetujuan Penanaman Modal dari BKPM
Apabila proses pengembangan telah selesai dan (KECUALI INDUSTRI JASA)
industri siap beroperasi :

dapat diberikan pembebasan bea masuk atas impor barang


dan bahan untuk keperluan produksi, untuk jangka waktu Jika belum selesai,
paling lama 2 (dua) tahun, terhitung sejak berlakunya Dapat diperpanjang
keputusan pembebasan bea masuk, sepanjang menambah 1 tahun lagi
kapasitas paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari
kapasitas terpasang
INDUSTRI JASA
Yang dapat mengajukan skema Fasilitas Pembebasan atas
Pembangunan dan Pengembangan Industri

1 Pariwisata dan Kebudayaan

3
Khusus jasa Publik

7
Permohonan Pembebasan

Pemasukan Barang dan Bahan


Pemasukan Mesin, untuk skema
untuk skema
Pembangunan / Pengembangan
Pembangunan / Pengembangan

 Akta pendirian Perusahaan  Surat pernyataan instansi terkait -


 Surat Persetujuan Penanaman Modal komposisi mesin sesuai syarat (mesin
 NPWP dan tanda terima pengajuan PKP produksi buatan dalam negeri)
 Nomor Identitas Kepabeanan (NIK)  Daftar barang dan bahan (jumlah, jenis,
 Angka Pengenal Impor (API/APIT/API-P) spesifikasi teknis)
Diajukan
 Daftar mesin (jumlah, jenis, spesifikasi teknis)  Pemberitahuan pabean impor mesin/faktur
 Uraian ringkas proses produksikepada pembelian mesin dalam negeri

DITOLAK DITERIMA

Kepala BKPM
atas nama Menkeu Maks. 7 hari kerja

Disertai dengan Alasan Tembusan kepada Skep Fasilitas


DJBC
 Pemindahtanganan setelah jangka waktu 5 (lima) tahun
sejak tanggal pemberitahuan pabean impor;
 Dilakukan pemindahtanganan dalam jangka waktu
kurang dari 5 (lima) tahun sejak tanggal pemberitahuan
pabean impor, dan pemindahtanganan dilakukan dari
Perusahaan penerima fasilitas ke Perusahaan penerima
fasilitas lainnya, diikuti dengan pemindahan tanggung
jawab penerima fasilitas pembebasan bea masuk;
 Terjadi force majeur, sehingga mesin mengalami rusak
berat dan tidak dapat dipakai lagi
 Diekspor
 bea masuk yang terutang atas mesin asal
impordan/atau barang dan bahan (bahan penolong)
yang besarnya sebanding dengan besar kapasitas
mesin yang dipindahtangankan; dan

 bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan


untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan
dihitung dari bea masuk yang terutang
sebagaimana dimaksud pada huruf a, sejak
tanggal pemberitahuan pabean impor sampai
hari pembayarannya, dan bagian bulan dihitung
1 (satu) bulan.
Adalah peralatan pengolahan limbah yang digunakan untuk
pengendalian pencemaran lingkungan dan bahan yang
digunakan untuk mencegah pencemaran lingkungan

Peraturan Pelaksanaan Fasilitas


PMK No. 101/PMK.04/2007

Pembebasan atau Keringanan


BM

kepada

Pengusaha Industri
atau Pengusaha
Pengolah Limbah
166 instalasi, mesin dan permesinan, serta perlengkapan dan
bagiannya yang semata-mata digunakan untuk memproses
limbah agar pada saat pembuangan tidak mencemari dan
merusak lingkungan.

semua bahan biologi dan/atau bahan kimia yang semata-mata


digunakan untuk memproses limbah agar pada saat
pembuangan tidak mencemari dan merusak lingkungan.

badan usaha yang dalam proses produksi atau kegiatan


usahanya menimbulkan limbah, seperti industri manufaktur,
rumah sakit, dan laboratorium.

badan usaha yang khusus mengusahakan pengolahan limbah


agar limbah yang dibuang tidak mencemari dan merusak
lingkungan.
167

IMPORTIR

 Perusahaan Industri MENOLAK


 Perusahaan pengolah CUSTOMS
(alasan penolakan)

limbah PERMOHONAN

Melampirkan : Menteri Keuangan


 Akta Pendirian Usaha Mekaui
 NPWP DIRJEN BC SETUJU
 PKP & SPT Pph thn terakhir
 Rincian Jml, Jenis,perkiraan NP
 Rekomendasi Kementrian
Lingkungan/Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Sekarang :
BPLHD Skep Pembebasan
TELAH DIGUNAKAN 2 TH 
Tanpa dipungut BM DPT DIPINDAHTANGANKAN/
UTK TUJUAN LAIN TANPA DIPUNGUT BM
ATAS IZIN DIRJEN BC

SETUJU
KEPUTUSAN
PEMBEBASAN BM

DIRJEN BC
PERALATAN/BHN UTK
MENCEGAH
PENCEMARAN LINGK JML/JENIS YG DIIMPOR
BERBEDA DG KEPUTUSAN
PEMBEBASAN BM, MAKA
ATAS PERBEDAANNYA
DIKENAKAN BM
Bibit/Benih adalah segala jenis tumbuhan atau hewan yang
nyata-nyata untuk dikembangbiakkan lebih lanjut dalam rangka
pengembangan pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan dan perikanan

PMK NO. 105/PMK.04/2007 Fasilitas

Pembebasan atau Keringanan BM

Subjek: kepada

 Orang/Badan hukum yang melakukan kegiatan pengembangbiakan


dlm rangka pengembangan industri pertanian, perkebunan, kehutanan
peternakan, atau perikanan
 lembaga penelitian atau lembaga lain yang mendapat persetujuan
dari Menteri tehnis terkait
PEMBEBASAN BM ATAS IMPOR
Orang/Badan BIBIT & BENIH
Melampirkan:
 Akta Pendirian & Surat Izin Usaha
 NPWP & Pengukuhan Sbg PKP
 Penetapan Barang Impor Sbg Bibit/Benih SETUJU
 Sertifikat Kesehatan Tumb./Hewan dari
Negara Asal
 Rincian Jml,jenis,perkiraan Nilai Pabean,
Pelabuhan Bongkar

ORANG Melalui Dirjend BC MENOLAK

LEMBAGA PENELITIAN / Menteri


LAINNYA Keuangan
MELAMPIRKAN:

 Rekomendasi Instansi Teknis


 Penetapan Brg Impor Sbg
Bibit/Benih
 Sertifikat Kesehatan
Tumbuhan/Hewan Dari Surat pemberitahuan
Neg.Asal penolakan + alasan penolakan
 Rincian Jml,jenis,perkiraan
Np,pelabuhan Bongkar
Filosofis: Bahwa Hasil Laut yang berasal dari Zona Ekonomi Eksklusif
pada dasarnya adalah hak ekslusif bangsa Idonesia, namun secara
geografis letaknya berada di luar daerah pabean. Sehingga apabila
Kapal penangkap Ikan masuk ke dalam Daerah Pabean maka
berlaku KETENTUAN IMPOR
DAERAH PABEAN INDONESIA

brg impor

ekspor

zee

zee zee
Terutang BM
dianggap telah
diekspor

batas laut
wilayah
zee
zee

Atas impor hasil laut yang ditangkap dan diambil dengan


sarana penangkap dari Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia,
diberikan pembebasan bea masuk172
Definisi
Jalur di Luar & Berbatasan dgn Laut Wilayah
Indonesia sebagaimana ditetapkan Berdasarkan UU
ZEE Yg Berlaku ttg Perairan Indonesia Yg Meliputi Dasar
INDONESIA Laut, Tanah Di Bawahnya, & Air di Atasnya dgn Batas
Terluar 200 Mil Laut diukur dari Garis Pangkal Laut
Wilayah Indonesia

Satu atau Sekelompok Kapal Berbendera Indonesia


/ Asing Yg Mempunyai Peralatan Untuk Menangkap/
SARANA Mengambil Hasil Laut termasuk Juga Yg Didlmnya
PENANGKAP mempunyai Peralatan Pengolahan, Serta Telah
memperoleh Izin Dari Pem. Indonesia Utk Melakukan
Penangkapan Atau Pengambilan Hasil Laut

Semua Jenis Tumbuhan Laut, Ikan atau Hewan


Laut Yg Layak untuk dimakan Seperti Ikan, Udang,
HASIL LAUT
Kerang, dan Kepiting Yg belum atau sudah Diolah
Dlm Sarana Penangkap
Sarana Pengangkut
berbendera Indonesia
Surat Izin Penangkapan
Ikan (SIPI)
Sarana Pengangkut
berbendera Asing
PROSEDUR PEMBEBASAN
Surat
Pemberitahuan
DITOLAK Penolakan + Alasan
Penolakan
PERMOHONAN

SETUJU
IMPORTIR Menteri Keuangan
via Dirjend BC
Melampirkan:
• Surat Izin Usaha (API, Izin Usaha
Perikanan, Izin Penangkapan Hsl
Laut Di ZEE) Saat Pengimporan tdk
• NPWP & Pengukuhan Sbg PKP Sesuai dgn Jml Dlm
Keputusan Pembebasan
• SIPI (Surat Izin Penangkapan Ikan)
• Daftar Sarana Penangkap Yang
digunakan U/ menangkap Hsl Laut
• Rincian Jml, Perkiraan NP,
Pelabuhan Pembongkaran ATAS PERBEDAANNYA DIPUNGUT BM
Diberikan Pembebasan
atau Keringanan BM a. Kerusakan, penurunan mutu,
kemusnahan atau penyusutan

Syarat :
volume / berat dimaksud oleh
sebab alamiah

b. Terjadi antara waktu


pengangkutan dan diberikannya
persetujuan impor untuk dipakai
Importir Menagajukan permohonan

Disertai bukti dan rincian


DJBC / pejabat yang ditunjuk
jumlah & jenis barang
beserta nilai pabeannya
Jika sesuai

Persetujuan Pembebasan atau


keringanan BM
Departemen, Lembaga Non
Diberikan
untuk Departemen atau Gubernur Kepala
Pembebasan atau
Daerah Tingkat I atau Bupati atau
Keringanan BM
Walikota/Kepala Daerah Tingkat II

Diajukan kepada Menteri melalui DJBC


dengan dilampiri :
 Daftar barang yang dibutuhkan
 Uraian penggunaan barang
 Surat pernyataan bahwa barang-barang
yang diimpor untuk kepentingan umum
9. PEMBEBASAN BM ATAS IMPOR BRG UTK KEPERLUAN
OLAHRAGA YG DIIMPOR OLEH INDUK ORGANISASI
OLAHRAGA NASIONAL
PMK NO. 104/PMK.04/2007
MENOLAK
Surat pemberitahuan
penolakan + alasan
penolakan

PERMOHONAN
PEMBEBASAN BM
SETUJU

INDUK ORGANISASI
OLAHRAGA NASIONAL
DIRJEN BC
MELAMPIRKAN:
REKOMENDASI DARI KETUA JML/JENIS TDK SESUAI DG KEPUTUSAN
KONI / INSTANSI TEKNIS PEMBEBASAN BMATAS
TERKAIT PERBEDAANNYA DIPUNGUT BM

RINCIAN
JML,JENIS,PERKIRAAN
NP,PELABUHAN
PEMBONGKARAN IMPORTASI TDK SESUAI DG
TUJUAN PEMBERIAN BMWAJIB
BAYAR BM + S.A.
PINJAMAN / HIBAH
DASAR HUKUM :

 PMK Nomor 160/PMK.04/2018


 PMK Nomor 161/PMK.04/2018
DEFINISI KITE PEMBEBASAN

Pembebasan
Bea Masuk atas Impor /
Pemasukan Barang
PPN / PPN & PPnBM dan Bahan
tidak dipungut

Olah, Rakit, Pasang

Ekspor Hasil
Produksi

DEFINISI KITE PENGEMBALIAN

Pengembalian Bea atas Impor /


Masuk yang telah Pemasukan Barang
dibayar dan Bahan

Olah, Rakit, Pasang

Ekspor Hasil
Produksi
DEFINISI BARANG DAN BAHAN

Barang dan Bahan Diimpor


Baku
Termasuk Bahan Dimasukan dari TPB,
Penolong dan Kawasan Bebas,
Bahan Pengemas KEK
Dengan Fasilitas KITE yang berasal dari LDP
Pembebasan/Pengemb
alian Olah, Rakit, Pasang

Hasil Produksi
yang punya nilai
tambah
KRITERIA DAN PERSYARATAN KITE PEMBEBASAN

KRITERIA

Bidang Usaha Sistem


Industri Pengendalian
Manufaktur Internal yang
memadai
Bukti
Kepemilikan IT Inventory yg
atau dapat diakses
Penguasaan Bea Cukai
Lokasi min 3
tahun PERSYARATAN

Nomor Induk Izin Usaha


Berusaha Industri
PERIZINAN KITE

3 HK
Pemeriksaan
Berita Acara
Dokumen dan
Pemeriksaan
Lokasi
KPU / KPPBC
Permohonan
Elektronik /
Tertulis Pemaparan
Proses Bisnis dan
Kriteria
1 Jam KWBC / KPU

SKEP KITE Persetujuan Penolakan

#KiteGencarEks
por
KEWAJIBAN PERUSAHAAN & KWBC

IT Laporan
Penatausah Laporan Dampak
Inventory
aan Barang Keuangan Ekonomi
online
KITE

PERUSAHAAN
KITE

Memastikan pemenuhan Mendata dan mengelola


kewajiban IT Inventory data keuangan serta
online dampak ekonomi
Kanwil DJBC Kanwil DJBC
IMPOR / PEMASUKAN
Impor dari LDP /
Barang Contoh
Kawasan Bebas
harus berdasarkan - Bebas BM
persetujuan kepala - Tidak dipungut PPN /
Kantor Wilayah atau KPU PPnBM Impor

Pemasukan dari Impor dari KB,


PLB yg berasal GB, TPPB, KEK:
dari LDP - Bebas BM
- Bebas BM
- Tidak dipungut PPN / - pengusaha yang
PPnBM Impor menyerahkan barang
- Tidak dikenakan PPN / wajib memungut PPN /
PPnBM atas penyerahan PPnBM
DN

harus mencantumkan nomor dan tidak mencantumkan nomor dan


tanggal SKEP KITE pada tanggal SKEP KITE, tidak
pemberitahuan pabean mendapatkan fasilitas
Periode KITE Pembebasan

Periode yang diberikan untuk melaksanakan realisasi ekspor terhitung sejak


tanggal pendaftaran pemberitahuan pabean impor dan/atau
pemberitahuan pabean pemasukan
Jika memiliki masa
Paling lama 12 bulan Lebih dari 12 bulan
produksi lebih dari 12
bulan

Dapat diperpanjang paling lama 12 bulan


dalam hal: Dapat diperpanjang
Penundaan kembali
Force majeure paling lama 12 bulan
ekspor dari berdasarkan persetujuan
pembeli Pembatalan ekspor Direktur Jenderal / pejabat
Sisa Barang dan atau penggantian yg ditunjuk
Bahan karena adanya pembeli
batasan minimal Kondisi lain perpanjangan dapat
pembelian, sehingga berdasarkan manrisk dilakukan sebelum
belum dapat dan pertimbangan periode pembebasan
diproduksi KWBC/KPU berakhir
Jaminan
Jaminan harus diserahkan atas impor dan/atau pemasukan
Barang dan Bahan dengan fasilitas KITE Pembebasan pada
saat pemberitahuan pabean diajukan.

Jangka Waktu Jaminan Nilai Jaminan


paling singkat selama paling sedikit sebesar
penjumlahan waktu: BM + PPN / PPN & PPnBM

Periode KITE Penyampaian Penyelesaian


Penelitian BCLKT
Pembebasan BCLKT Jaminan

3 bulan
Dalam bentuk Corporate Guarantee: Perpanjangan
Periode KITE
MIT Low
AEO Pembebasan
A Risk jangka waktu jaminan
Kondisi Keuangan wajib diperpanjang
Baik
PEMERIKSAAN PABEAN

Pemeriksaan Pabean
secara selektif
Sesuai
berdasarkan manajemen
resiko

Impor atau
Pemasukan
tidak diberikan
Tidak Sesuai
fasilitas
Tarif / Nilai Pabean Jumlah Lebih /
tidak sesuai Jenis tidak sesuai

Penyesuaian Penelitian dan


Nilai Jaminan Proses Lebih Lanjut
PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN

Perusahaan KITE Pembebasan wajib


Tidak memenuhi ketentuan
membongkar dan menimbun
pembongkaran dan penimbunan:
Barang dan Bahan, Barang Contoh,
Fasilitas KITE Pembebasan
serta Hasil Produksi di lokasi yang
dibekukan
tercantum dalam keputusan.
Pembongkaran dan penimbunan di
lokasi lain (berlaku satu kali):

Mengajukan Menyampaikan Elektroni Tertulis


permohonan Pemberitahuan k 3 hari
5 jam kerja
Persetujuan dari kepada Kanwil / KPU Jika lokasi akan dipergunakan secara
Kanwil / KPU Khusus untuk AEO / MITA tetap / berulang, wajib melakukan
perubahan data Skep KITE Pembebasan
KONVERSI

Barang dan Diolah, Dirakit,


Dipasang
Hasil Produksi Ekspor
Bahan Fasilitas

sebelum proses sebelum tanggal Perubahan


Konversi
produksi dimulai ekspor Konversi

Konversi lewat batas waktu Konversi tidak


BLCKT ditolak diserahkan
BCLKT tidak diterima
SUBKONTRAK

Perusahaan KITE Pembebasan dapat mensubkontrakkan Penerima Subkontrak belum tercantum dalam
kepada penerima subkontrak yang tercantum SKEP KITE SKEP KITE Pembebasan:
Pembebasan:
• sebagian kegiatan produksi Mengajukan Menyampaikan
permohonan Pemberitahuan
• seluruh kegiatan produksi dengan ketentuan:
Persetujuan dari kepada Kanwil / KPU
Kanwil / KPU Khusus untuk AEO / MITA
1. berstatus perusahaan terbuka;
2. authorized economic operator;
3. Importir MITA Kepabeanan; atau
4. kategori risiko rendah.
Elektronik Tertulis
5 jam 3 hari
kerja
Tidak dikenai PPN / PPnBM
Subkontrak secara tetap / berulang, wajib
atas pemasukan / pengeluaran melakukan perubahan data Skep KITE
barang dan bahan dalam Pembebasan
rangka subkontrak
SUBKONTRAK LUAR DAERAH PABEAN

Perusahaan KITE Pembebasan dapat Atas impor kembali hasil subkontrak LDP:
mensubkontrakkan kegiatan produksi kepada
penerima subkontrak di luar daerah pabean:
dilakukan pemeriksaan fisik
dengan persetujuan
kepala Kantor Wilayah
atau KPU fasilitas KITE Pembebasan tetap
diberikan dalam hal barang terbukti
dalam hal pekerjaan subkontrak tersebut
sesuai
• tidak dapat dikerjakan di dalam daerah
pabean atau
• tidak dapat memenuhi standar mutu atas part pengganti atau ditambahkan,
dalam hal dikerjakan di dalam daerah R biaya pengerjaannya termasuk ongkos
pabean p angkutan dan asuransi dikenakan BM &
PDRI
Ekspor Hasil Produksi
Ekspor
langsung
Hasil Produksi Ekspor
melalui PLB
Ekspor
Gabungan

Ekspor melalui PLB


dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban
jika telah diekspor ke Luar Daerah Pabean
sebelum periode pembebasan berakhir.

Ekspor Gabungan
• harus digabungkan dengan Hasil
Perusahaan KITE wajib: Produksi Perusahaan KITE Lain dan
• Memberitahukan sebagai kategori wajib diekspor dalam satu kesatuan
ekspor fasilitas KITE Pembebasan unit.
pada BC 3.0 • dapat digunakan sbg pertanggung
• mencantumkan nomor dan jawaban jika telah diekspor ke LDP
tanggal skep KITE Pembebasan sebelum periode pembebasan berakhir.
pada BC 3.0 / BC 3.3
PENYELESAIAN BARANG DAN BAHAN

Barang dan Diolah, Dirakit,


Hasil Produksi
Bahan Fasilitas Dipasang

Tidak sesuai Rusak Barang WIP Rusak


spesifikasi Rusak

Ekspor
Diekspor Dimusnahkan Dimusnahkan
Kembali
Diekspor
Dikembalikan Kembali Dirusak dibawah pengawasan
Dirusak Kantor Pelayanan
Dikembalikan
Karena sifat BB / WIP / BJ dan membayar:
tidak dapat dimusnahkan 1. Bea Masuk 5%
R 2. PPN & PPnBM
Tidak dilakukan penyelesaian p
Bayar BM, PPN, PPnBM & Sanksi Administrasi
PPN & PPnBM tidak dapat dikreditkan
SISA PROSES PRODUKSI (WASTE/SCRAP)

Jika dijual, wajib:


1. Membayar Bea Masuk 5%
Waste / Scrap Dijual R 2. Membayar PPN & PPnBM
p 3. Memungut PPN & PPnBM dan
membuat faktur pajak

Tidak dilakukan
Dimusnahkan penyelesaian dan saldo fisik
tidak ada
Bayar BM, PPN, PPnBM
PERMOHONAN PENYELESAIAN
Penyelesaian barang yg lekas busuk
Penyelesaian dgn cara: Penyelesaian dgn
dan membahayakan kesehatan:
cara ekspor kembali
atas:
Dimusnahkan
Dimusnahkan Barang & Bahan
Sisa
Dirusak
Dirusak Barang & Bahan
Tidak sesuai spek
Dikembalikan

Dengan mengajukan Terlebih dahulu Dengan mengajukan


permohonan kepada menyampaikan permohonan kepada
Kantor Pabean pemberitahuan kepada Kantor Pabean
Pengawasan Kantor Pabean Pengawasan Pemuatan
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (BCLKT)

BCLKT meliputi: Periode KITE Pembebasan Waktu Pelaporan

Penyelesaian Paling lama 12 bulan Paling lama 30 hari


Barang dan Bahan

Pemakaian Barang 30 hari sebelum Pemberitahuan Pemberitahuan 30 hari sebelum batas


dan Bahan akhir periode Pertama Kedua waktu pelaporan

Waste / Scrap

Terlambat Pelaporan
Tidak menyampaikan laporan
Penegasan
Fasilitas KITE dibekukan pertanggungjawaban setelah dibekukan
Kewajiban BCL.KT dan diberi 30 hari Bayar BM, PPN & PPnBM, Sanksi Administrasi
tambahan waktu PPN & PPnBM tidak dapat dikreditkan
terpenuhi jika
pelaporan
mendapatkan register
LAMPIRAN BCLKT
Penyampaian BCLKT dilampiri dengan:

Pemberitahuan pabean: Bukti realisasi ekspor:


1. impor / pemasukan 1. Laporan hasil penelitian
2. ekspor ekspor (jika tidak tersedia
3. pemusnahan / dalam SKP)
perusakan 2. dokumen bukti transaksi
4. Reekspor barang / keuangan/ pembayaran
bahan spek tidak atas ekspor
sesuai
(jika tidak menerapkan
SKP)
PERSYARATAN PENGEMBALIAN BEA MASUK
Hasil produksi nyata-nyata telah Ekspor dilakukan paling lama:
diekspor • dalam waktu 12 bulan sejak
tanggal impor
Bea Masuk telah dilunasi dengan • lebih dari 12 bulan jika masa
R produksi lebih dari 12 bulan
bukti pembayaran akun BM KITE
p Pengembalian

Jangka Waktu Ekspor

Dapat diperpanjang paling lama 12 bulan dalam


hal: Dapat diperpanjang
kembali
Penundaan ekspor Force majeure paling lama 12 bulan
dari pembeli berdasarkan persetujuan
Pembatalan ekspor Direktur Jenderal / pejabat yg
Sisa Barang dan atau penggantian ditunjuk
Bahan karena pembeli
adanya batasan Kondisi lain berdasarkan perpanjangan dapat
minimal pembelian, manrisk dan dilakukan sebelum
sehingga belum pertimbangan jangka waktu ekspor
dapat diproduksi KWBC/KPU berakhir
PERMOHONAN PENGEMBALIAN

Untuk mendapatkan pengembalian Bea Masuk Perusahaan KITE


Pengembalian harus mengajukan permohonan kepada kepala Kantor
Wilayah atau KPU dilampiri dengan:

Pemberitahuan pabean: Bukti realisasi ekspor:


1. impor / pemasukan 1. Laporan hasil penelitian
disertai bukti ekspor (jika tidak tersedia
pembayaran dalam SKP)
2. Ekspor 2. dokumen bukti transaksi
(jika tidak menerapkan SKP) keuangan/ pembayaran
atas ekspor

Permohonan paling lama


6 bulan sejak tanggal
LHPRE
LAPORAN HASIL PENELITIAN REALISASI EKSPOR

Dilakukan secara otomatis

rekonsiliasi nomor dan tanggal PEB

PEB yang tidak rekon


PEB + OUTWAR
D
dilakukan penelitian
terhadap dokumen
LHPRE pendukung yang
dilampirkan
Kanwil DJBC
SELISIH KONVERSI

Atas selisih ditagih Selisih > Rp 10 juta Selisih dibawah Rp


BM, PPN & PPnBM, dilakukan konfirmasi 100rb
Sanksi Administrasi dan penelitian diakumulasi dan
ditagih pada akhir
tahun kalender
KEPUTUSAN BCLKT
paling lama 30 hari sejak register

PERSETUJUAN BCLKT PENOLAKAN BCLKT

Diberikan surat penolakan


diterbitkan surat persetujuan atas
laporan pertanggungjawaban;
Periode
Periode Pembebasan
Pembebasan
jaminan dikembalikan atau Belum Berakhir
Telah Berakhir
dilakukan penyesuaian jaminan.
BCLKT dapat diajukan kembali

Ekspor Tidak Terbukti


Ditagih BM, PPN/PPnBM
dan sanksi administrasi

Terkena sanksi administrasi Ekspor Terbukti


PPN & PPnBM tidak dapat dikreditkan Ditagih BM,
PPN/PPnBM, sanksi
PPN/PPnBM, tanpa
sanksi kepabeanan
PENGEMBALIAN

2. Permohonan Pembayaran Pengembalian BM


1. Persetujuan Atau Penolakan Pengembalian

Lama Tidak ada janji


Lama Baru
layanan
30 hari kerja 20 hari kerja
SKP.FPBM
Baru

Pengujian Sesuai:
5 HK terbit Surat Permintaan
3. Penerbitan Surat Perintah Membayar Pembayaran
Kembali Fasilitas Pengembalian BM
Pengujian Tidak Sesuai:
5 HK SPP
Lama Baru KPBC konfirmasi Jawaban
atau 3 HK
ke KWBC 3 HK KWBC 3 HK penolakan
15 hari kerja 5 hari kerja
KELEBIHAN PEMBAYARAN PENGEMBALIAN

Hasil MONEV

Digunakan sebagai dasar


pengagihan kelebihan
pengembalian BM

Hasil Audit Perusahaan wajib


Kanwil DJBC
mengembalikan
Diserahkan ke Kanwil kelebihan pembayaran
sebagai dasar Menerbitkan SPP
pengembalian
penagihan kelebihan
pengembalian
PEMBEKUAN
tidak melakukan tidak
impor / pemasukan mendayagunakan
fasilitas KITE selama 1 IT Inventory
tidak memasang papan
tahun
nama sesuai ketentuan
tidak mengajukan
permohonan
tidak menyerahkan LK
perubahan data
tahunan & laporan
tidak memenuhi dampak ekonomi
ketentuan bongkar / PEMBEKUAN tidak melakukan
timbun penatausahaan barang
asal fasilitas
tidak memenuhi
ketentuan subkontrak tidak menyerahkan
dokumen dan data
monev
tidak menyerahkan
melakukan tindak
BCLKT
pidana
PENCABUTAN
tidak melakukan
impor / pemasukan dinyatakan pailit
fasilitas KITE
1 tahun setelah
dibekukan
tidak mengajukan tidak lagi
permohonan memenuhi kriteria
perubahan data 60 hari KITE Pembebasan
sejak dibekukan
PENCABUTAN
diterbitkan surat paksa R
atas tagihan yang p pencabutan atas
tidak dilunasi permohonan perusahaan
sendiri

berubah status menjadi


Kawasan Berikat terbukti melakukan
tindak pidana
IMPOR KEMBALI HASIL PRODUKSI

Elektronik Dokumen
5 jam 3 hari kerja
Rework
Permohonan
Reject

Force
Maksimal 3 + 3 bulan
Majeure
Start
Impor Kembali Ekspor
Ekspor Kembali
bebas BM &
Hasil Produksi
tidak dipungut
PDRI
sudah
Jaminan
BCLKT?
Tanpa
Jaminan
belum
EKSPOR KEMBALI ATAS REIMPOR HASIL
PRODUKSI

Jenis ekspor:
“reekspor Wajib
sudah
lainnya” melunasi BM
Kategori ekspor: & PDRI
“umum” BCLKT?
Lampiran: wajib
menyampaikan BCLKT
PEB atas HP
laporan disertai belum ditolak
reimpor dokumen
pendukung
< 30 hari dari Jika tidak menyampaikan laporan
PEB
ekspor

#KiteGencarEkspor
K I T E IKM (UU Kepabeanan pasal 26 ayat (1) huruf k)

OLAH
Bea
Masuk
RAKIT EKSPOR
PPN
PPNBM

PASANG
UU
Kepabean
an Psl 26
ay (1)
huruf b
Kemudahan KITE IKM
Akses Kepabeanan
• Dimudahkan proses mendapatkannya

Modul KITE IKM


• Disediakan
Jaminan
• sampai kuota tertentu tidak perlu
mempertaruhkan jaminan

Ketentuan Pembatasan
• Belum berlaku
Barang Yang Mendapat
Fasilitas
Barang dan/atau Bahan
• Bahan baku, bahan penolong, dll
• Harus diproses u/ekspor atau penyerahan

Mesin
• Pengembangan, modernisasi & rehabilitasi
• Digunakan u/produksi paling kurang 2 tahun

Barang Contoh
• Digunakan u/menunjang proses produksi
• Hasil Produksi telah diekspor / penyerahan
Penerima fasilitas KITE IKM

Fasilitas KITE IKM diberikan kepada :


1. Industri kecil atau menengah yang telah ditetapkan
sebagai IKM
2. Badan usaha, IKM yang ditunjuk atau koperasi yang telah
ditetapkan sebagai Konsorsium KITE

Industri kecil
atau ditetapkan IKM
menengah

Badan usaha, IKM


ditunjuk atau Konsorsium
ditetapkan
koperasi KITE
MANFAAT FASILITAS KITE IKM
KITE IKM FASILITAS KEUNTUNGAN BAGI IKM

Bahan Penurunan biaya


Baku FISKAL
produksi
Bebas Bea Masuk, tidak
IMPOR dipungut PPN dan PPnBM,
atas impor: Peningkatan modal
1. bahan baku usaha
2. barang contoh
Peningkatan daya
3. barang modal/mesin
saing

OLAH,
RAKIT, PROSEDURAL
1. Kemudahan
PASANG
memperoleh Akses
Kepabeanan Arus barang dan
Hasil produksi lancar
2. Ketentuan pembatasan
Produksi impor belum berlaku
3. Impor dan ekspor melalui
EKSPOR
Pusat Logistik Berikat dan
Konsorsium KITE
4. Disediakan aplikasi
untuk pencatatan dan
pelaporan
FASILITAS KEPABEANAN
DI KAWASAN BEBAS
DASAR HUKUM
KAWASAN BEBAS

• UU No. 10/1995 jo. UU No.


17/2006

• UU No. 36/2000 PP No. 10/2012

• Keppres No. 56/P Tahun 2010

• Permenkeu No. 47/PMK.04/2012


Jo. 120/PMK.04/2017
OVERVIEW
KAWASAN BEBAS

 kawasan khusus yang ditetapkan pemerintah untuk kegiatan


memproduksi barang impor yang hasilnya terutama untuk
diekspor dengan mendapatkan pembebasan bea masuk.

 Kewajiban membayar bea masuk di kawasan ini ditiadakan


mengingat kawasan ini adalah kawasan khusus yang
ditetapkan dengan undang-undang untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi daerah tertentu.

 Persamaan kawasan bebas dengan kawasan berikat adalah


di dua kawasan ini terdapat kegiatan pengolahan barang eks
impor untuk selanjutnya hasilnya diekspor kembali

220
FASILITAS
KAWASAN BEBAS

Bebas dari pengenaan bea masuk, Pajak


Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, dan cukai

penyerahan barang di dalam Kawasan Bebas


juga dibebaskan dari pengenaan PPN

barang kena cukai yang diproduksi oleh pabrik


di Kawasan Bebas yang digunakan untuk
kebutuhan konsumsi penduduk di Kawasan
Bebas dapat juga diberikan pembebasan cukai

Add a Footer 22
Perizinan

Keperluan Konsumsi
Keperluan Industri
 pemasukan barang konsumsi
kebutuhan penduduk di Kawasan
Bebas yang berasal dari luar Daerah
 Pemasukan dan pengeluaran Pabean, hanya dapat dilakukan
barang ke dan dari Kawasan oleh pengusaha yang telah
Bebas hanya dapat dilakukan
mendapatkan izin usaha dari Badan
oleh pengusaha yang telah
Pengusahaan Kawasan, dalam
mendapat izin usaha dari
jumlah dan jenis yang ditetapkan
Badan Pengusahaan Kawasan.
oleh Badan Pengusahaan Kawasan
 Pengusaha yang telah
mendapat izin usaha tersebut  Pemasukan barang konsumsi untuk
hanya dapat memasukkan kebutuhan penduduk ke Kawasan
barang ke Kawasan Bebas dari Bebas dari tempat lain dalam
luar Daerah Pabean yang
Daerah Pabean dilakukan sesuai
berhubungan dengan
dengan ketentuan peraturan
kegiatan usahanya
perundang-undangan

Add a Footer 22
Dokumen Kepabeanan
Luar Daerah
Luar Daerah Pabean
Kawasan Bebas
Pabean

Tujuan Kawasan Bebas

 Atas pemasukan barang (impor atau


TLDDP), berlaku ketentuan pemasukan
barang ke kawasan bebas

 dokumen pabean PPFTZ-01 (Impor) dan


PPFTZ-03 (TLDDP)

TLDDP

22
Dokumen Kepabeanan Luar
Daerah
Pabean
Kawasan Bebas

Tujuan TPB/KEK

Dalam hal barang impor, berlaku ketentuan


umum impor ke TPB/KEK

Dalam hal barang TLDDP, berlaku ketentuan


pemasukan barang TLDDP ke TPB/KEK

dokumen pabean PPFTZ-02

22
Dokumen Kepabeanan Luar
Daerah
Pabean
Kawasan Bebas

Tujuan TLDDP
Dalam hal barang impor, berlaku
ketentuan umum impor (PPFTZ-01)
Dalam hal barang asal kawasan bebas,
berlaku ketentuan pengeluaran barang
dari kawasan bebas ke TLDDP
Dalam hal barang TLDDP, berlaku
ketentuan pengiriman antar pulau

22
Dokumen Kepabeanan Luar
Daerah
Pabean
Kawasan Bebas

Tujuan Luar Daerah Pabean


Dalam hal barang impor, berlaku
ketentuan angkut terus atau angkut lanjut

Dalam hal barang TLDDP, asal Kawasan


Bebas, asal TPB/KEK berlaku ketentuan
ekspor (PP FTZ-01)

22
Pengawasan arus barang
KAWASAN BEBAS

 Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari Kawasan Bebas berada di


bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pemasukan dan
pengeluaran barang ke dan dari Kawasan Bebas wajib dilakukan di pelabuhan
atau bandar udara yang ditunjuk.

 Pemenuhan Kewajiban Pabean ditetapkan hanya dapat dilakukan di Kantor


Pabean. Jika kedapatan barang dibongkar atau dimuat di suatu tempat yang
tidak ditunjuk sebagai Kantor Pabean berarti terjadi pelanggaran terhadap
ketentuan perundang-undangan.

 Pemeriksaan pabean dalam bentuk pemeriksaan fisik atas barang yang


dimasukkan ke Kawasan Bebas dari luar Daerah Pabean, Kawasan Bebas lain,
atau Tempat Penimbunan Berikat diupayakan seminimal mungkin sehingga hanya
227
dilakukan penelitian terhadap dokumennya
Pengawasan arus barang
KAWASAN BEBAS

Barang yang akan dikeluarkan dari Kawasan Bebas


ke luar Daerah Pabean, Kawasan Bebas lain,
Tempat Penimbunan Berikat, atau Kawasan
Ekonomi Khusus, dilakukan penelitian dokumen.

Dalam hal tertentu, antara lain barang yang


dikenai bea keluar, berdasarkan informasi dari
Direktorat Jenderal Pajak, atau terdapat informasi
intelijen, Barang yang akan dikeluarkan dari
Kawasan Bebas ke luar Daerah Pabean, Kawasan
Bebas lain, TPB, atau KEK, dapat dilakukan
pemeriksaan fisik

Add a Footer 22
IT Inventory
Luar Daerah
Luar Daerah Pabean
Kawasan Bebas
Pabean

 mencatat pemasukan, pengeluaran,


WIP, dan saldo barang, secara
berkelanjutan dan realtime

 menghasilkan laporan

 menggambarkan keterkaitan dengan


dokumen pabean

 penggunaan kode yang berbeda atas


barang dan/atau bahan yang diimpor
TLDDP
 laporan bisa diakses oleh DJBC

22

Anda mungkin juga menyukai