Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEJADIAN LUAR BIASA

KASUS GIZI BURUK


Kecamatan : Rawajitu Selatan Tanggal ditemukan : 18 Maret 2014
Puskesmas : Rawajitu Oleh : Bidan Desa
Desa/Kelurahan : Tr. 2 Hargo Mulyo Dokter yg menangani : dr. Effriliya

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Balita : Listari ( Anisa Intan Nuraini )
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 13 Januari 2011
Umur : 38 bln
Alamat : Tr 2 Hargo Mulyo
PB / TB : 8,4 kg / 83 cm
Berat Badan Awal : BB Lahir 3 kg
Diagnosa Utama : Gizi Buruk
Diagnosa Penyerta : Diare
Perkembangan Minimal : Duduk dibantu. Belum bias berjalan dan belum dapat bicara
Imunisasi : Lengkap
Kunjungan Ke Posyandu : Rutin saat anak masih mendapat imunisasi
Vitamin A : 6 x ( 1 Biru, 5 Merah )
II. KARAKTERISTIK KELUARGA
Ayah :
Nama : Heriyono
Pendidikan : Tamatan SD
Pekerjaan : Petani
Penghasilan : Tidak Tentu
Status Sosial : Keluarga Miskin
Jumlah Anggota Keluarga : 3 Orang
Jumlah Anak : 1 Anak
Ibu :
Nama : Weti Mardotilah
Pendidikan : Tamatan SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Peserta KB : PIL
Pola Makan : 3x / Hari
III. KARAKTERISTIK YANKES
Petugas Pembina Desa / Kelurahan : Bides, TPG, Satgas, Petugas Promkes
Frekuensi kunjungan petugas : 1 bulan sekali
Intervensi : Pemberian Multivitamin, penyuluhan
Tentang pemberian MP-ASI, Pemberian
Makanan tambahan
Cakupan program gizi posyandu :
Perubahan pola makan keluarga sekitar : Tidak ada
Jumlah GAKIN :-
IV. a. MP-ASI
Cara pembuatan : Dimasak ikut keluarga
Cara pemberian : Disuap
b. ASI
Cara pemberian :-
Frekuensi :-
Lamanya :-
c. Konsumsi
Ketersediaan : Dari hasil panen
Jumlah yang dimasak : 1,5 kg / hari
Kebiasaan makan : 3 x / hari
Cara pemberian : Disuap
Mitos, kepercayaan : Tidak Ada

V. LINGKUNGAN
Lantai : Semen + Tanah
Ventilasi : Baik
Dinding : Papan + Tembok
SPAL : Tidak ada
Sumber air minum : Air hujan dan Galon
Sumber mandi, cuci, kakus : Air sungai
Ukuran rumah : 6 x 7 m²
VI. PELAYANAN KESEHATAN
Penimbangan : Saat pengambilan Vitamin A
Imunisasi : Lengkap
Suplemen Vitamin A :6x
ANC : Rutin setiap bulan ke bidan
VII. KEPEDULIAN
Perhatian lingkungan RT sekitar : Tidak ada
Perhatian / bantuan RT (pamong) : Tidak ada
Perhatian / bantuan diluar wilayah
(Ormas, Profesi, LSM, dsb) : Tidak ada

Rawajitu, 19 Maret 2014


Mengetahui,
Ka.UPT Puskesmas Rawajitu

Baidullah S Siagian
NIP. 196901241989021001
KRONOLOGI KEJADIAN

Tgl 18 Maret 2014, Ny. Weti dan Tn. Heri datang ke Bidan desa untuk memeriksakan anaknya dengan
keluhan diare, dan anaknya demam.
Hasil pemeriksaan:
BB : 8,5 kg
Suhu : 38,5 °C
Badan lemah.
Diberikan obat penurun panas dan obat diare.
Tgl 19 Maret 2014, Petugas Gizi berkunjung kerumah pasien dan membujuk keluarga agar mau dirujuk
ke puskesmas. Keluarga bersedia dibawa kepuskesmas.
Pasien di periksa oleh dokter dan di berikan multivitamin serta konseling tentang pemberian makanan
tinggi kalori tinggi protein. Pada hari itu juga dilaporkan temuan kasus tersebut ke Dinas Kesehatan
Tulang Bawang.
Tgl 20 Maret 2014, Pimpinan Puskesmas bersama dengan Bidan Desa, TPG dan Satgas datang kembali ke
rumah pasien untuk memberikan penyuluhan tentang PHBS kepada keluarga, memberikan penjelasan
tentang kondisi pasien ( gizbur ), dan meminta keluarga bersedia membawa pasien ke Puskesmas
Perawatan ( Puskesmas Gedung Karya Jitu ). Pada Tanggal 21 Maret 2014, Puskesmas Gedung Karya Jitu
merujuk pasien ke Rumah Sakit Umum Menggala.

Riwayat Kesehatan Anak :


Anak lahir Spontan di Bidan, dari kehamilan aterm, dengan BB lahir 3 kg.
Pada umur 3 bulan, anak sakit batuk. Anak diperiksakan ke RS Griya Medika. Sejak saat itu anak sering
sakit dan rewel. Sudah mulai terlihat anak lemah, karena anak belum bisa menunjukkan perkembangan
motorik kasarnya. Anak rutin ke posyandu untuk mendapat imunisasi dasar, BB badannya memang
kurang karna berada di bawah garis merah. Sudah dilaporkan ke Dinas. Anak mendapat MP-ASI saat
anak berusia 6 bulan, tetapi BB nya tetap saja di bawah Garis merah. Saat anak berusia 8 bulan, dibawa
ke RSUD Abdoel Moeloek untuk memeriksakan keadaannya yang tak kunjung membaik. Anak tetap
tidak menunjukkan perkembangan motoriknya. Keterangan yang didapatkan dari dokter yang
memeriksanya adalah sang anak termasuk anak yang lama perkembangannya, tunggu hingga anak
berumur 2 tahun.
Petugas sempat kehilangan kontak dengan pasien karena pindah rumah, sehingga pasien tidak lagi
terpantau.
RUMAH TAMPAK DEPAN

Anda mungkin juga menyukai