Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIK PROFESI

KEPERAWATAN ANAK
TAHUN AKADEMIK 2021-2022 GENAP

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R DENGAN DEMAM TYPOID

NAMA PRECEPTEE : SABILA AININGRUM


NIM : 20210940100240

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Faks: 021-42802202
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU
KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA
Jl. Cempaka Putih Tengah I No. I Jakarta Pusat Telp/Fax : (021)
42802202
=======================================================================
PENGKAJIAN ANAK

Tanggal Pengkajian / jam : 23 Mei 2022


Tanggal Masuk RS : 22 Mei 2022
Ruangan : Bougenvile
Nomor RM : 146938
Dx. Medis : Demam Typoid

I. Identitas Pasien dan Orang Tua


A. Identitas Pasien
Nama Anak : An. R Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Panggilan : An. R Anak ke :2
Tempat / Tgl Lahir : Jakarta/29-6-2009 Pendidikan : SMP
Usia : 12 tahun 11 bulan

B. Identitas Orang tua Wali


Ibu Ayah Wali
Nama : Ny. T Tn. H

Usia : 46 Tahun 46 tahun


Pendidikan : SMA DIII
Pekerjaan : IRT Pelaut
Agama : Islam Islam
Suku Bangsa : Jawa Jawa
Alamat Rumah : Lagoa, Jakarta Utara
Pemberi Informasi : Ibu Hubungan dengan anak :Ibu kandung
GENOGRAM KELUARGA

Keterangan Genogram:
atau = Pria, wanita sehat

= Klien

atau = Meninggal

= serumah

II. Keluhan Utama


Pasien datang ke IGD tanggal 22 Mei 2022 pada pukul 18.02 dengan keluhan demam naik
turun ± 1 minggu, lemas, mual, pusing, dan tidak nafsu makan. Ibu pasien mengatakan anak
mual, tidak nafsu makan, muntah tidak ada, dan anak mengeluh kepala pusing. Ibu pasien juga
mengatakan anak mengeluh kepala pusing.

III. Keadaan Sakit Saat ini


A. Awitan
1. Tanggal awitan : 16 Mei 2022
2. Sifat awitan : bertahap √ Tiba-tiba
B. Karakteristik
1. Lokasi : seluruh badan
2. Faktor yang memperberat : sore hari
3. Faktor yang mengurangi : obat

IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


A. Riwayat kehamilan dan persalinan Ibu
1. Kehamilan
a. Gestasi: aterm
b. Usia Ibu Saat Kehamilan anak yg sakit: 39 minggu
c. Kesehatan Ibu Selama Kehamilan: Baik
d. Obat-obatan Yang Digunakan: Vitamin dari bidan
2. Persalinan
a. Tipe Persalinan: √ Pervaginam Operasi Dengan Bantuan
b. Tempat Melahirkan: Puskesmas

B. Riwayat Penyakit sebelumnya


a. Penyakit yang pernah diderita: Tidak ada
b. Pernah dirawat di rumah sakit : Ya Tidak 
c. Tindakan (operasi) : Ya Tidak 
d. Respon emosi pada hospitalisasi sebelumnya: Tidak ada
e. Obat-obatan yang digunakan: Tidak ada
f. Alergi: Tidak ada

C. Imunisasi
Heptitis B: I  II  III Polio : I  II  III IV
BCG:  DPT : I  II  III 
Campak:  Lain-lain: ----------------------- 

V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Pasien diasuh oleh kedua orang tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : Baik
4. Pembawaan secara umum : Baik
5. Lingkungan rumah : Lingkungan rumah tidak ada yang mempengaruhi
penyakit pasien

VI. Kebutuhan Dasar


1. Kebutuhan Nutrisi
Pola Nutrisi Sehat Sakit

Jam Makan Pagi 08.00 07.00


Makan
Makan Siang 13.00 12.00
Makan Malam 18.30 18.00
Porsi Makan 1 porsi 1/2 porsi karena mual
Jenis Makanan Pokok Nasi, lauk pauk Nasi Tim, Lauk Pauk
Hewani/Nabati, sayur
Jenis Makanan Selingan Chiki, snack warung (roti, Susu, puding, biskuit/kue
coklat)
Makanan Kesukaan Roti, coklat Tidak ada
Makanan yg tidak disukai Tidak ada Tidak ada
Kebiasaan makan Mandiri Partial

2. Kebutuhan Eliminasi
Pola Buang Air Kecil Sehat Sakit
(BAK)
Frekuensi 5-6 kali 3-4 kali
Warna Kurang jernih kuning
Keluhan saat BAK Tidak ada Tidak ada
Kebiasaan ngompol Tidak tidak
Kebiasaan BAK Mandiri Partial

Pola Buang Air Besar Sehat Sakit


(BAB)
Frekuensi 1 kali 2 hari sekali
Konsistensi Cair Padat ½ padat Cair Padat ½ padat
Waktu Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
Warna Kuning -
Bau Khas -
Keluhan saat BAB Tidak ada -
Kebiasaan BAB Mandiri -
3. Kebutuhan Aktivitas dan Istirahat
Pola Aktivitas Sehat Sakit
Bermain / Olah raga Bermain dengan teman Hanya tiduran
sebaya disekitar rumah
Temperamen Anak Ceria Pendiam

Pola Sehat Sakit


Tidur
Jam Tidur-Bangun Malam 9 – 10 jam 7 – 8 jam
Siang 2-3 jam 1-2 jam
Ritual menjelang tidur Menmbaca doa Menmbaca doa
Enuresis Tidak ada Tidak ada
Gangguan Tidur Tidak ada Rasa sakit, sering terbangun
saat demam tinggi
Kebiasaan yang membuat Tidak ada Setelah diberi obat
anak nyaman saat tidur

I. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan
a. Berat Badan : 53 kg
b. Tinggi/Panjang Badan : 160 cm
c. Lingkar Kepala :- cm
d. Lingkar dada :- cm
e. Lingkar Lengan Atas :- Cm

2. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


Usia Sosial Motorik Halus Motorik Kasar Bahasa
2 bulan  senyum  mengikuti gerak  mengangkat  mengoceh
kepala 45 dari
perut
4 bulan  senyum  menggenggam  membalikan  mencari
badan sumber suara
6 bulan  menggapai  memindahkan  duduk  mengeluarkan
mainan benda Dari tangan kata ma-ma-
satu ke tangan lain da-da
9 bulan  bermain ciluk  mengambil  berdiri  menirukan
ba benda dengan suara
ibu jari dan
telunjuk
12 bulan  minum dgn  menjumput  berjalan  dapat
cangkir benda dengan 5 menyebut 2
jari suku kata
18 bulan  menggunakan  mencoret-coret  naik tangga  menyebutkan
sendok kertas 3 kata
2 tahun  melepaskan  membuat garis  berdiri dgn satu  menyebutkan
pakaian kaki anggota tubuh
3 tahun  bermain  meniru membuat  mengayuh  menyebut
interaktif garis sepeda nama awal
dan nama
akhir
4 tahun  memasang  menggambar  melompat  menyebutkan
kancing baju dengan satu kaki nama dengan
lengkap
5 tahun  memakai baju  meniru gambar  menangkap bola  menjelaskan
tanpa dingin, lelah
pengawasan dan lapar

II. Tinjauan System


1. Keadaan umum dan tanda-tada vital
Keadaan Umum : Sakit sedang, pasien tampak lemas
Kesadaran : Compos mentis
Suhu : 37.8 0 C
Nadi : 89 x/ menit
Pernafasan : 22 x/ menit
Tekanan darah : 1 1 0 / 6 0 mmHg

2. Pengkajian Kardiovaskuler
a. Nadi
● Denyut apeks – frekuensi, irama dan kualitas : 89x/m reguler
● Nadi Perifer (ada/tidak ada); jika ada, frekuensi, irama, kualitas dan perbedaan
antar ekstremitas : 89x/m reguler, kuat, antar ekstremitas sama (tidak ada
perbedaan)
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
● Lingkar dada (toraks) : - cm
● Adanya deformitas : tidak ada
● Bunyi jantung : BJ I/II normal

c. Tampilan umum
● Tingkat aktivitas : Aktifitas klien menurun karena klien lemas
● Prilaku: apatis, gelisah, ketakutan : Takut
● Jari tabuh (dubbing) pada tangan dan kaki : Tidak ditemukan adanya jari tabuh
d. Kulit
● Warna : Sawo matang
● Elastisitas : elastis
● Suhu : 37.80C
e. Edema
● Periorbital : tidak ada
● Ekstremitas : tidak ada

3. Pengkajian Respiratori
a. Bernafas
● Frekuensi pernafasan, kedalaman dan kesimetrisan : 22x/menit, simetris
● Pola nafas; apnea, takipnea : regular (normal)
● Retraksi : tidak ada
● Pernafasan cuping hidung : tidak ada
● Posisi yang nyaman : terlentang dan miring
b. Hasil auskultasi toraks
● Bunyi nafas : vesikular
● Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang: tidak ada
c. Hasil pemeriksaan toraks
● Lingkar dada : - cm
● Bentuk dada : simetris kanan dan kiri

4. Pengkajian Neurologik
a. Tingkat kesadaran : compos mentis E4 M6 V5
b. Pemeriksaan kepala
● Bentuk kepala : bulat
● Fontanel : sudah tertutup
● Lingkar kepala (dibawah 2 tahun) : -
c. Reaksi pupil
● Ukuran : 2/2
● Reaksi terhadap cahaya : +/+
d. Aktifitas kejang
● Jenis : tidak ada
● Lamanya : tidak ada
e. Fungsi sensoris
● Reaksi terhadap nyeri : baik
f. Refleks
● Refleks tendo dan superficial : positif
● Refleks patologis : negatif
g. Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
● Perkembangan menulis dan menggambar: lancar menulis dan menggambar
● Kemampuan membaca : lancar membaca

5. Pengkajian Gastrointestinal
a. Hidrasi
● Turgor kulit : elastis
● Membran mukosa : lembab
● Asupan dan haluaran : seimbang
● Intake klien : 1.700 ml
Oral  : 400 ml
Infus : 1200 ml
Obat-Obatan : 100 ml
● Output klien : 1.554 ml
BAK : 4x150 ml = 600
IWL : (30-usia) ml/kgBB/hari 
(30-12) x 25 = 954 ml
● Balance cairan
Intake - output
1700 – 1554 => 146 ml
b. Abdomen
● Nyeri : tidak ada
● Kekakuan : tidak ada
● Bising usus : 15x/menit
● Muntah : Jumlah, frekuensi dan karakteristiknya : tidak ada
● Feses : Frekuensi & karakteristiknya: belum BAB
● Kram : tidak ada

6. Pengkajian Renal
a. Fungsi ginjal
● Nyeri tekan pinggang atau suprapubik : tidak ada
● Disuria : tidak ada
● Pola berkemih : lancar atau menetes : lancar
● Adanya acites : tidak ada
● Adanya edema scrotum, periorbital, tungkai bawah: tidak ada
b. Karakteristik urine dan urinasi
● Urine tampak bening atau keruh : bening
● Warna : kuning pekat
● Bau : amonia, aseton : amonia
● Berat jenis :-
● Menangis setelah berkemih : tidak ada
c. Genitalia
● Iritasi : tidak ada
● Sekret : tidak ada

7. Pengkajian Muskuloskletal
a. Kontrol postur
● Mempertahankan posisi tegak : dapat berdiri tegak
● Bergoyang-goyang : dapat bergoyang-goyang
b. Persendian
● Rentang gerak : aktif, tidak ada batasan
● Kontraktur : tidak ada
● Adanya edema dan nyeri: t i d a k a d a
● Tonjolan abnormal : tidak ada
3. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang : scoliosis, kifosis : normal

8. Pengkajian Hematologik
a. Kulit
● Warna : sawo matang
● adanya ptekie, memar : tidak ada
● Perdarahan dari membran mukosa atau dari luka suntikan atau fungsi vena: tidak
b. Abdomen
● Pembesaran hati : tidak ada
● Pembesaran limpa : tidak ada

9. Pengkajian Endokrin
a. Status hidrasi
● Poliuria : tidak ada
● polifagia : tidak ada
● Polidipsi : tidak ada
● kulit kering : tidak ada
b. Tampilan Umum
● Alam perasaan : pendiam
● Iritabilitas : tidak ada
● Sakit kepala : Ada
● Gemetar : tidak ada

10. Obat-obatan saat ini


Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
1. Paracetamol 3x500 mg Demam dan nyeri Riwayat Muncul ruam kulit yang
hipersensitivitas terasa gatal, sakit
dan penyakit hepartenggorokan, muncul
aktif derajat berat sariawan, nyeri
punggung, tubuh terasa
lemah, kulit atau mata
berwarna kekuningan,
timbul memar pada kulit,
urine berwarna keruh
atau berdarah, tinja
berwarna hitam atau
BAB berdarah
2. Ceftriaxone 1x2 gr Mengatasi bakteri Bayi prematur < Mual, muntah,
gram negatif dan 41 minggu, >41 kemerahan, pusing
gram positif minggu dengan
ikterus,
hipoalbuminemi
a, asidosis
3. Ranitidin 2x50 mg Mengatasi Pada pasien ginjal Mual muntah,sakit
radang,mengurangi dosis harus kepala, ruam, insomnia
sekresi asam lambung diperhatikan

4. IVFD RL 1500 ml/ Sebagai pengganti cairanTidak terdapatNyeri dada, Detak


24jam ekstrasel yang hilangkontraindikasi jantung abnormal,
atau mengatasi dehidrasiabsolut terhadapPenurunan tekanan
isotonic. Mengatasipenggunaan ringerdarah, Kesulitan
kekurangan garam.laktat. Namun,bernapas, Batuk, Bersin-
Mengatasi
penggunaannya bersin, Ruam, Gatal-
ketidakseimbangan asam
basa. Pengganti elektrolitbersamaan dengangatal, dan Sakit kepala
pada luka bakar. ceftriaxone
dilaporkan dapat
menimbulkan
presipitasi pada
aliran darah,
sehingga tidak
disarankan.
11. Pemeriksaan laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Interpretasi

Hemoglobin 13.9 g/dL 13.0-17.0 Normal


Leukosit 4.5 10 /uL
3
4.0-10.0 Normal
Eritrosit 5.49 106/uL 4.50-5.50 Normal
Hematokrit 40 % 40-50 Normal
Trombosit 182 103/uL 150-410 Normal
MCV 73 fL 83-101 Low
MCH 25 pg 27-32 Low
MCHC 35 % 32-34 Hight
Salmonella IgM Typhi
Positif Negatif
Rapid

12. Pemeriksaan diagnostic


Tidak ada

Ringkasan Riwayat Keperawatan


An. R umur 12 tahun 11 bulan, masuk keruang anak bougenvile dengan keluhan demam naik turun ± 1
minggu, lemas, mual, pusing, dan tidak nafsu makan. Ibu pasien mengatakan anak mual, tidak nafsu makan, muntah
tidak ada, dan anak mengeluh kepala pusing. Ibu pasien juga mengatakan anak mengeluh kepala pusing dan Ibu
pasien mengatakan panas cenderung naik pada sore hari. Ibu anak mengatakan makan hanya habis 1/2 porsi.
Hasil pemeriksaan fisik, didapatkan anak masih panas, tampak lemah, kesadaran compos mentis. TTV: TD:
110/60 mmHg, N: 89 x/ menit, RR: 22 x/ menit, S: 37.8 0 C, SpO2: 99%. Kelopak mata tidak cekung,
konjungtiva anemis, lidah tampak kotor, turgor kulit elastis, makan siang hanya ½ porsi, minum habis
400cc. BB: 53 kg, TB 160 cm. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan: Hemoglobin 13.9 g/dL,
Hematokrit 40 %, Leukosit 4.5 103/uL, Trombosit 182 103/uL, Eritrosit 5.49 106/uL dan Salmonella IgM typhi
rapid positif dan saat ini klien mendapat terapi paracetamol 500mg, ceftriaxon 1x2 gr, rantidin 2x50 mg,
IVFD RL.
Demam typoid merupakan
suatu infeksi sistemik bersufat
Kuman salmonella typhi akut yang disebebkan oleh
salmonella typhi

Masuk ke dalam saluran Manifestasi:


pencernaan 1. masa inkubasi berlngsung selama 10-
14 hari
2. pada minggu pertama gejala yang
Lolos dari asam lambung timbul bisa demam, nyeri kepala,
pusing, nyeri otot, anoreksia, mual,
muntah, konstipasi atau diare, perut
Bakteri masuk ke dalam usus halus tidak enak, epitaksis, batuk.
3. gejala minggu ke 2: demamm
bradikardi, lidah berselaput (kotor di
Pembuluh limfe inflamasi tengah, tepi dan ujung merah serta
tremor),hepatomegaly, splenomegaly,
Peredaran darah Masuk retikulo endothelial (RES) meteorismus, gangguan mental
terutama hati dan limfa seperti somnolen, sopor, koma
(bakteremia primer) delirium atau psikosis.

Inflamasi pada hati dan Masuk ke aliran darah


limfa

Endotoksin
Pembesaran limfa

Terjadinya kerusakan sel

splenomegali
Merangsang zat epirogen
oleh leukosit

Penurunan peristaltis usus


Mempengaruhi pusat
thermoregulasi di hipotalamus
Penurunan mortalitas usus

DX: Hipertermi
Peningkatan asam lambung

Mual, muntah DX : Defisit Nutrisi


Analisa Data
Nama Perseptee : Sabila Ainingrum Nama Klien (usia) : An. R/12 Th 11 Bln
Tanggal pengkajian : 23 Mei 2022 Jenis kelamin : Laki-laki
Ruang praktek : Bougenvile Diagnosa Medis : Demam Typoid

Data ( DS dan DO) Masalah Keperawatan Etiologi


DS: Hipertermi Proses infeksi Salmonella typhii
Keluarga klien mengatakan anak demam naik
turun ± 1 minggu sebelum masuk RS. Ibu
pasien mengatakan panas cenderung naik pada
sore hari

DO:
 N: 89 x/ menit, S: 37.8 0 C
 Kulit teraba hangat
 Salmonella IgM typhi rapid positif
DS: Resiko Defisit Nutrisi Ketidakmampuan menelan makanan
 Pasien mengatakan mual
 Pasien mengatakan tidak nafsu makan
 Ibu pasien mengatakan makan hanya habis
½ pors
DO:
 Antropometri
BB: 53 kg,
TB:160 cm
IMT: 20,7 (normal)
 Biochemical
Hasil laboratorium DPL:
Hemoglobin 13.9 g/dl
Hematokrit 40 %
 Clinical
Konjungtiva anemis
 Dietery History
Selama sakit anaknya makan 3x sehari,
mendapat makanan selingan berupa
susu/pudding/biskuit/kue, makan hanya
habis ½ porsi, dengan menu nasi tim, lauk
pauk, sayur, dan buah
Rencana Keperawatan

Nama Perseptee : Sabila Ainingrum Nama Klien (usia) : An. R/12 Th 11 Bln

Tanggal pengkajian : 23 Mei 2022 Jenis kelamin : Laki-laki

Ruang praktek : Bougenvile Diagnosa Medis : Demam Typoid

Diagnosa Keperawatan, Rencana Keperawatan


No Tujuan Tanggal &
Intervensi Dan Rasional Paraf
dan Kriteria Hasil Jam
1 Hipertermia berhubungan 23 Mei 2022 1. Identifikasi penyebab hipertermia Sabila
dengan proses infeksi Jam 18.00 2. Monitoring suhu tubuh
salmonella typhii 3. Monitoring TD, nadi dan pernapasan klien
Setelah dilakukan tindakan 4. Anjurkan klien banyak minum
keperawatan diharapkan 5. Anjukan ibu klien mengkompres anaknya
hipertermia berkurang. 6. Anjurkan klien menggunakan pakaian yang tipis
Dengan kriteria hasil: 7. Kolaborasi pemberian antipiretik sesuai dosis yang di tetapkan dokter
1. TTV dalam batas normal 8. Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai dosis yang ditetapkan dokter.
(sh 36-37,5, nadi 80-
140x/mnt, RR:20-40x/mnt
2. Tidak ada demam
3. Salmonella typii negatif.
2 Risiko defisit nutrisi 23 Mei 2022 1. Identifikasi status nutrisi anak Sabila
berhubungan dengan Jam 18.00 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient anak
ketidakmampuan menelan 3. Monitor asupan makan anak
makanan 4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium anak: Hb
Setelah dilakukan tindakan 5. Anjurkan orang tua agar melakukan oral hygiene kepada anak sebelum
keperawatan masalah defisit makan
nutrisi dapat tertasi,dengan 6. Sajikan makanan secara menarik dengan suhu yang sesuai
kriteria hasil: 7. Anjurkan orang tua untuk memberikan makan anak dalam keadaan hangat
1. Nafsu makan meningkat 8. Kolaborasi pemberian antiemetik pada anak, jika perlu
2. Mual tidak ada
3. Nilai lab DPL meningkat
(Hb>11,8 g/dl)
4. Makan habis lebih
dari>1/2 porsi
5. Konjungtiva tidak anemis
Catatan Perkembangan
Nama Perseptee : Sabila Ainingrum Nama Klien (usia) : An. R/12 Th 11 Bln
Tanggal pengkajian : 23 Mei 2022 Jenis kelamin : Laki-laki
Ruang praktek : Bougenvile Diagnosa Medis : Demam Typoid

Catatan Perkembangan
No Diagnosa
Tanggal &
Keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Jam
Hari ke 1 23/05/2022 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia Subjektif: Sabila
1 Jam: 20.00 R: Ibu klien mengatakan demam anaknya naik turun dan  Ibu klien mengatakan demam
penyebabnya adalah tipes anaknya masih naik turun
2. Memonitoring suhu, TD, N dan pernapasan klien  Ibu klien mengatakan akan
R: TD: 110/70 mmHg, S: 37.6 C, RR 22x/menit, N: 94xmenit mengikuti anjuran dari perawat
3. Menganjukan ibu klien mengkompres anaknya saat demam Objektif:
R: Ibu klien mengatakan akan mengikuti anjuran dari perawat  Kulit teraba hangat
4. Berkolaborasi pemberian paracetamol 500 mg via oral  TD: 105/63 mmHg, S: 37.6 C, RR:
5. Berkolaborasi pemberian antibiotik ceftriaxone 1x2 gram sesuai 22 x/menit, N: 94 x/menit
dosis yang ditetapkan dokter. Assesment: Masalah belum teratasi
Planning: Intervensi dilanjutkan:
2 23/05/2022 1. Mengidentifikasi status nutrisi anak Subjektif: Sabila
Jam: 20.00 R: BB 53 kg, TB 160 cm  An. R mengatakan masih mual dan
2. Memonitor asupan makan anak. tidak nafsu makan
R: An. R mengatakan masih mual dan tidak nafsu makan  Ibu klien mengatakan anaknya hanya
Ibu klien mengatakan anaknya hanya menghabiskan makan ½ porsi menghabiskan makan ½ porsi
3. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium anak: Hb dan albumin Objektif:
R: Hb: 13.9 g/dL  Status nutrisi: BB 53 kg, TB 160 cm
4. Menganjurkan orang tua untuk memberikan makan anak dalam  Klien tampak lemas dan pucat
keadaan hangat  Hb: 13.9 g/dL
R: Ibu klien mengatakan anaknya hanya menghabiskan makan ½ Assesment: Masalah belum teratasi
porsi Planning: Intervensi dilanjutkan
5. Berkolaborasi pemberian obat ranitidine 2x50 mg via oral
Hari ke 2 24/05/2022 1. Memonitoring TD, nadi, suhu dan pernapasan klien Subjektif: Sabila
1 Jam: 20.30 R: TD: 100/60 mmHg, N: 96 x/menit, S: 37.7 C, RR: 20x menit  Ibu klien mengatakan demam
2. Menganjurkan klien banyak minum anaknya mulai berkurang
R: An. R mengatakan akan mengikuti anjuran dari perawat Objektif:
3. Berkolaborasi pemberian pacacetamol 3x 500 mg oral  TD: 100/ 60 mmHg, N: 98xmenit, S:
4. Berkolaborasi pemberian antibiotik ceftriaxone 1x2 gram sesuai 37.7 C, RR: 20x menit
dosis yang ditetapkan dokter  Kulit teraba hangat
Assesment: Masalah teratasi sebagian
Planning: Intervensi dilanjutkan:
2 24/05/2022 1. Memonitor asupan makan anak Subjektif: Sabila
Jam: 20.30 R: An. R mengatakan mual sudah berkurang  An. R mengatakan mual sudah
Ibu klien mengatakan anaknya hanya menghabiskan makan tidak berkurang
sampai 1 porsi  Ibu klien mengatakan anaknya hanya
2. Memonitor asupan makan anak menghabiskan makan tidak sampai 1
R: An. R mengatakan mual sudah berkurang porsi
Ibu klien mengatakan anaknya hanya menghabiskan makan tidak Objektif:
sampai 1 porsi  An. R tampak menghabiskan makan
3. Berkolaborasi pemberian obat ranitidine 2x50 mg via oral hamper 1 porsi
Assesment: Masalah belum teratasi
Planning: Intervensi dilanjutkan
Hari ke 3 25/05/2022 1. Memonitoring TD, Nadi, suhu dan pernapasan klien Subjektif: Sabila
1 Jam: 20.30 R: TD: 110/65 mmHg, N: 86 x/menit, S: 36,7, RR: 20x menit  Ibu klien mengatakan anaknya sudah
Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak demam lagi tidak demam lagi
2. Berkolaborasi pemberian paracetamol 500 mg via oral Objektif:
3. Berkolaborasi pemberian antibiotik ceftriaxone 1x2 gram sesuai  TD: 110/65 mmHg, N: 86 xmenit S:
dosis yang ditetapkan dokter. 36,7, RR: 20x menit
Assesment: Masalah teratasi
Planning: Intervensi dihentikan
2 25/05/2022 1. Memonitor asupan makan anak. Subjektif: Sabila
Jam: 20.30 R: An. R mengatakan sudah tidak mual lagi  An. R mengatakan sudah tidak mual
Ibu klien mengatakan anaknya sudah menghabiskan makan 1 porsi lagi
2. Memonitor hasil pemeriksaan lab terbaru HB: 14,6 mg/dL  Ibu klien mengatakan anaknya sudah
3. Berkolaborasi pemberian antibiotik ceftriaxone 1x2 gram sesuai menghabiskan makan 1 pors
dosis yang ditetapkan dokter. Objektif:
 An. R tampak menghabiskan makan
1 porsi
 Hasil labpratorium HB 14,6 mg/dL
Assesment: resiko tidak terjadi
Planning: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai