Anda di halaman 1dari 2

TUGAS RUTIN 2

LATIHAN PEMANASAN

NAMA : NUR INDAH CHAIRIDAR TANJUNG


NIM : 6201111020
KELAS : PJKR V B
MATA KULIAH : AKTIFITAS KEBUGARAN JASMANI
DOSEN PENGAMPU : Dr. IBRAHIM, S.Pd, M.Or

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
AKTIVITAS KEBUGARAN JASMANI

Gerak pemanasan tidak hanya bertujuan untuk meminimalisir cedera. Tapi juga
sebagai langkah persiapan sebelum melakukan gerak berirama atau senam irama. Baca juga:
Gerak Berirama: Pengertian dan Asal Usulnya Gerakan pemanasan sangat penting sebelum
melakukan gerakan inti. Akan tetapi sering dilalaikan, sehingga mengakibatkan otot sakit
(cedera). Dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dijelaskan jika
gerak pemanasan dalam senam irama atau yang dalam Bahasa Inggris lebih dikenal
sebagai warm-up harus mengandung beberapa unsur penting. Berikut unsur-unsur saat
melakukan pemanasan: Suhu tubuh dan denyut nadi meningkat secara bertahap Melakukan
gerak pemanasan akan membuat suhu tubuh meningkat secara bertahap. Peningkatan suhu
tubuh ini akan diikuti dengan meningkatnya jumlah denyut nadi. Agar suhu tubuh dan denyut
nadi meningkat secara bertahap, berikut beberapa gerakan pemanasan yang bisa dilakukan:

 Kepala dimiringkan ke kiri serta kanan secara bergantian.


 Kepala diangkat ke atas dan diturunkan ke bawah secara bergantian.
 Kepala ditolehkan ke kiri dan kanan secara bergantian.
 Kedua tangan direntangkan ke samping.
 Tangan kiri diluruskan ke arah kanan, sedangkan tangan kanan memegang siku
tangan kiri.
 Tangan kanan diluruskan ke arah kiri, sedangkan tangan kiri memegang siku
tangan kanan.
 Memutar pinggang searah dan berlawan jarum jam.
 Menggerakkan pinggang maju ke depan serta mundur ke belakang secara
bergantian.
 Kedua kaki diangkat secara bergantian.
 Gerak pemanasan harus dilakukan secara rutin Gerak pemanasan sebaiknya
dilakukan secara rutin dan perlahan.

Salah satu alasannya agar otot tubuh terbiasa dengan berbagai gerakan pemanasan.
Gerak pemanasan juga tidak boleh dilakukan dengan paksaan. Pesenam harus mengerti dan
mengetahui batas kemampuan tubuhnya agar tidak cedera ketika melakukan pemanasan.
Misalnya, apabila gerakan tersebut dimulai dari kepala, maka urutannya adalah kepala, leher,
lengan, dada, pinggang dan kaki.

Anda mungkin juga menyukai