Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA

“ SENYAWA HIDROKARBON “

Dosen pengampu:

Haning Hasbiyati, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh :

Abdul Wafi (2003402081022)

Witri Hadini (2003402081025)

Muflihatul Aliyah (2003402081026)

Samsul Arifin (2003402081030)

Elok Ayu Mamdudah (2003402081038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alam memiliki senyawa yang sangat melimpah. Senyawa-senyawa ini dapat dimanfaatkan
oleh manusia dalam kehidupan. Setiap hal pasti berhubungan dengan senyawa. Salah satu
senyawa adalah senyawa hidrokarbon. Karbon merupakan sakah satu senyawa yang melimpah
di alam ini. Senyawa ini tersusun dari atom karbon dengan atom-atom lain yang terikat
padanya seperti oksigen, nitrogen, hidrogen, klorida dan atom karbon itu sendiri.
Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah
mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon
berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
Senyawa hidrokarbon sesuai dengan namanya tersusun dari hidrogen (H) dan karbon (C).
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan hidrokarbon seperti gas alam, minyak tanah,
dan lain-lain. Dengan mengetahui senyawa hidrokarbon maka kita akan mengetahui benda-
benda apa saja yang terbuat dari hidrokarbon di sekitar kita.
Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon
dioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap
air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama senyawa
karbon adalah minyak bumi dan batu bara.
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa
organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat menjadi urea
dilaboratorium.

1.2 Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mempelajari beberapa aspek yang terkait dengan reaksi-reaksi senyawa
karbon dan mampu mengidentifikasi adanya senyawa hidrogen dan karbon dalam kehidupan
sehari-hari.

2
1.3 Manfaat Praktikum

1. Memperkaya sumber informasi dan pengetahuan.


2. Mampu mengidentifikasi adanya senyawa hydrogen dan karbon dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Mampu mengenal lebih jauh tentang kegunaan hidrokarbon.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

3.1 Senyawa Hidrokarbon

Keberadaan senyawa karbon yang jumlahnya mencapai jutaan serta bagian unsur
dari hidrokarbon merupakan komponen utama penyusun makhluk hidup, sehingga karbon
lebih dikenal dengan senyawa organik.
Pada tahun 1807 Jons Jakob Berzelius (1779-1848) mengemukakan teori bahwa
senyawa-senyawa organik hanya dapat dibuat di dalam tubuh makhluk hidup dengan
bantuan “daya hidup”. Namun teori ini tidak bertahan lama karena ditumbangkan oleh
muridnya sendiri yang bernama “Friedrick Wohler”.
Pada Tahun 1823, Friedrick Wohler (1800-1882) seorang ahli kimia dari Jerman,
berhasil mensistensis senyawa organik yaitu urea CO(NH2)2 yang terdapat dalam urine
dengan pemanasan garam amonium sianat NH4OCN.
Sejak penemuan Wohler, para ahli kimia percaya bahwa senyawa organik dapat
disintesis di laboratorium. Sejak saat itulah senyawa organik banyak diproduksi untuk
berbagai keperluan. Setelah penemuan Wohler tersebut, penggolongan senyawa organik
dan anorganik tidak didasarkan pada asalnya, tetapi lebih didasarkan pada sifat dan
strukturnya.
Bagian ilmu kima yang membahas tentang senyawa hidrokarbon adalah kimia
karbon. Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana dan yang
banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Senyawa hidrokarbon terdiri atas karbon
dan hidrogen. Penggolongan senyawa hdrikarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai
karbon dan jenis ikatannya.
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon digolongkan menjadi 3
golongan, yaitu:
a. Hidrokarbon alifatik
Adalah hidrokarbon rantai terbuka, termasukdidalamnya adalah yang berantai lurus
dan berantai cabang.

4
b. Hidrokarbon alisiklik
Adalah Hidrokarbon yang memiliki rantai lingkar (cincin).

c. Hidrokarbon aromatic
Adalah hidrokarbon yang memiliki rantai lingkar (cincin), mengandung cincin
atom karbon yang sangat stabil karena rantai lingkarnya terkonjugasi (mempunyai
ikatan tunggal dan rangkap yang tersusun selang-seling).

Klasifikasi hidrokarbon yang dikelompokkan oleh tatanama organik adalah:

Hidrokarbon jenuh/ tersaturasi (alkana) adalah hidrokarbon yang paling sederhana.


Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus
umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh merupakan
komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun
bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda
dinamakan isomer struktur. Model tiruan dari molekul metana, CH4. Metana merupakan
salah satu contoh hidrokarbon yang masuk dalam kategori alkana, hanya mempunyai 1
jenis ikatan saja.

1. Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga. Hidrokarbon yang mempunyai
ikatan rangkap dua disebut dengan alkena, dengan rumus umum CnH2n. Hidrokarbon yang
mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna, dengan rumus umum CnH2n-2.
2. Sikloalkana adalah hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih cincin karbon. Rumus
umum untuk hidrokarbon jenuh dengan 1 cincin adalah CnH2n.

3. Hidrokarbon aromatik, juga dikenal dengan arena, adalah hidrokarbon yang paling tidak

mempunyai satu cincin aromatic. Hidrokarbon dapat berbentuk gas


(contohnya metana dan propana), cairan (contohnya heksana dan benzena), lilin atau
padatan dengan titik didih rendah (contohnya paraffin wax dan naftalena)
atau polimer (contohnya polietilena, polipropilena dan polistirena).

5
Ciri-ciri umum

Karena struktur molekulnya berbeda, maka rumus empiris antara hidrokarbon pun juga
berbeda: jumlah hidrokarbon yang diikat pada alkena dan alkuna pasti lebih sedikit karena atom
karbonnya berikatan rangkap.

Kemampuan hidrokarbon untuk berikatan dengan dirinya sendiri disebut dengan katenasi,
dan menyebabkan hidrokarbon bisa membentuk senyawa-senyawa yang lebih kompleks,
seperti sikloheksana atau arena seperti benzena. Kemampuan ini didapat karena karakteristik
ikatan di antara atom karbon bersifat non-polar.

Sesuai dengan teori ikatan valensi, atom karbon harus memenuhi aturan "4-hidrogen" yang
menyatakan jumlah atom maksimum yang dapat berikatan dengan karbon, karena karbon
mempunyai 4 elektron valensi. Dilihat dari elektron valensi ini, maka karbon mempunyai 4
elektron yang bisa membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.

Hidrokarbon bersifat hidrofobik dan termasuk dalam lipid.

Beberapa hidrokarbon tersedia melimpah di tata surya. Danau berisi metana dan etana cair
telah ditemukan pada Titan, satelit alam terbesar Saturnus, seperti dinyatakan oleh Misi Cassini-
Huygens.

Hidrokarbon sederhana dan variasinya

Jumla
h Alkana
Alkena(2 Sikloalkan
atom (1 Alkuna (3 ikatan) Alkadiena
ikatan) a
karbo ikatan)
n

1 Metana - - – –

2 Etana Etena (etilena) Etuna (asetilena) – –

6
Propena (propile Propuna (metilasetil Siklopropa
3 Propana Propadiena (alena)
na) ena) na

Butena (butilena Siklobutan


4 Butana Butuna Butadiena
) a

Siklopenta Pentadiena (piperyl


5 Pentana Pentena Pentuna
na ene)

Heksan Sikloheksa
6 Heksena Heksuna Heksadiena
a na

Siklohepta
7 Heptana Heptena Heptuna Heptadiena
na

Siklooktan
8 Oktana Oktena Oktuna Oktadiena
a

Siklononan
9 Nonana Nonena Nonuna Nonadiena
a

Siklodekan
10 Dekana Dekena Dekuna Dekadiena
a

3.2 Reaksi Senyawa Hidrokarbon

Reaksi senyawa karbon pada umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan


ikatan kovalen. Ada beberapa jenis reaksi senyawa hidrokarbon, yaitu:
1) Reaksi Substitusi

7
Pada reaksi ini, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul
digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi substitusi umumnya terjadi pada
senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal),
tetapi dengan kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh. Contoh:
Halogensi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen)
CH4 + Cl2→CH3Cl + HCl

2) Reaksi Adisi
Reaksi ini terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap atau
rangkap tiga, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain, seperti pada C=O
atau C≡N. Dalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap
menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan
tunggal. Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C ikatan
rangkap berbeda, makaarah adisi ditentukan oleh kaidah Markovnikov, yaitu atom
H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak atom H nya “(yang kaya makin
kaya)”. Contoh: (CH3)2C=CHCH3 + H_Cl→(CH3)2CCl_CH2CH3

3) Reaksi Eliminasi
Pada reaksi eliminasi innni, molekul senyawa berikatan tunggal berubah
menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil. Jadi, eliminasi
merupakan kebalikan dari reaksi adisi.
Contoh:
Eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan asam sulfat pekat
pada suhu sekitar 180o alkohol dapat mengalami dehidrasi membentuk alkena.
CH2 - CH2 H2SO4 CH2= CH2 + H2O

4) Reaksi Polemerisasi
Adalah proses bereaksi molekul monomer bersama dalam reaksi kimia
untuk membentuk tiga dimensi jaringan atau rantai polimer. Polimerisasi
digolongkan ke beberapa sistem: sistem adisi-kondensasi dan sistem pertumbuhan
rantai bertahap.

8
Bentuk lain dari polimerisasi adalah polimerisasi membuka cincin yang
serupa dengan polimerisasi rantai. Polimer alamiah mencakup protein seperti
sutera, enzim dan serat otot. Polimer disebut juga makromolekul. Polimer adisi
contohnya: polietilena, teflon, PVC, PVA, dan PMMA. Polimer kondensasi
contohnya: nilon, kevlar, silicon rubber, dan poliester.

3.3 Kegunaan Hidrokarbon

Selain untuk bahan bakar, hidrokarbon juga digunakan sebagai bahan baku industry
petrokomia yang dapat menghasilkan bahan-bahan yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang pangan, sandang, papan,
perdagangan, seni, dan estetika. Yaitu:

1. Bidang Pangan
Benzena digunakan untuk membuat senyawa turunannya, seperti:
a. BHA (Butil Hidroksi Anisol), digunakan sebagai zat antioksidan pada kentang
untuk mencegah oksidasi dari udara. Dengan anntioksidan ini, kentang dapat
bertahan 20 hari bahkan lebih.
b. Natrium Benzoat, digunakan sebagai pengawet pada makanan dalam kaleng atau
kemasan lain
c. Sakarin atauy NatriumSiklamat, digunakan sebagai pemanis.
d. Polistirena, digunakan untuk membuat gelas minuman ringan dan kemasan
makanan.

2. Bidang Sandang
a. Butadiena, digunakan untuk membuat silicon, yaitu suatu serat sintesis.
b. Benzena, digunakan untuk membuat detergen sintesis ABS (Alkil Benzena
Sulfonat) sebagai pembersih pakaian.
c. Gas Sintesis, dari pengolahan metana digunakan untuk membuat methanol sebagai
bahan serat

9
3. Bidang Papan
a. Etana, Untyk membuat Vinil Klorida sebagai bahan dasar PVC (Polivinil Clorida)
untuk pipa air, pembalut kabel, dan sebagainya.
b. Formaldehid, dari gas sintesis, untuk membuat resinure -formaldehid dan lem yang
banyak digunakn dlam industry kayu lapis.

4. Bidang Perdagangan
a. Isobutilena, sebagai bahan dasar pembuatan MTBE (Metil Tertiary Butyl Ether)
yang digunakan untuk meningkatkan kualitas bensin.
b. Polietilena, merupakan plastic yang digunakan untuk kentong plastic dan plastic
pembungkus barang dagangan.
c. Polipropilena, untuk membuat karung plastic untuk mengemas berbagai barang.

5. Bidang Seni
Polivinil Asetat adalah polimer dari vinil asetat digunakan untukmpengemulsi cat.
Dalam bidang seni, cat sangat diperlukan untuk memperindah dan meningkatkan nilai
suatu karya.

6. Bidang Estetika
Gliserol yang diperoleh dari propilena digunakn untuk bahan pelembap dan
pelembut pada lotion dan berbagai macam kosmetik. Aseton digunak untuk pelarut cat
kuku/ kutek.

10
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

A. Alat
1) Tabung Reaksi
2) Gelas Beaker
3) Neraca
4) Pembakar Spiritus
5) Spatula
6) Penjepit
7) Selang
8) Kaca Arloji

B. Bahan
1) CuO
2) Tepung Kanji
3) Roti
4) Air Kapur

3.2 Langkah Kerja

Sample 1 Roti

1) Timbanglah 5 gram roti, lalu haluskan


2) Timbanglah 2,5 gram CuO, berfungsi sebagai oksidator untuk mempercepat proses
pembakaran
3) Lalu campurkan CuO dengan roti yang telah dihaluskan dan aduk sampai rata.
4) Lalu masukkan campuran tersebut ke dalam tabung reaksi dengan menggunakan kertas
untuk mempermudah penuangan.

11
5) Kemudian tuanglah air kapur ke dalam gelas beaker kecil, pasaanglah selang pada tabung
reaksi dan masukkan ujung yang lain ke dalam larutan air kapur.
6) Kemudian jepitlah tabung reaksi dan bakar di atas pembakar spiritus dengan posisi tabung
reaksi miring, selama pembakaran berlangsung tabung reaksi sambil digerak-gerakan
7) Amatilah yang terjadi pada sample dan air kapur

Sample 2 Tepung Kanji

1) Timbanglah 5 gram tepung kanji


2) Timbanglah 2,5 gram CuO, berfungsi sebagai oksidator untuk mempercepat proses
pembakaran
3) Lalu campurkan CuO dengan tepung kanji dan aduk sampai rata.
4) Lalu masukkan campuran tersebut ke dalam tabung reaksi dengan menggunakan corong
kertas untuk mempermudah penuangan.
5) Kemudian tuanglah air kapur ke dalam gelas beaker kecil, pasanglah selang pada tabung
reaksi dan masukkan ujung yang lain ke dalam larutan air kapur.
6) Kemudian jepitlah tabung reaksi dan bakar di atas pembakar spiritus dengan posisi tabung
reaksi miring, selama pembakaran berlangsung tabung reaksi sambil digerak-gerakan
7) Amatilah yang terjadi pada sample dan air kapur

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Perlakuan Hasil Pengamatan


1. 5 Gram roti + 2,5 gram CuO+ Ketika sample dibakar dalam keadaan
larutan air kapur tabung reaksi tetutup, maka akan muncul
gelembung-gelembung kecil (CO2) pada
larutan air kapur yang mengakibatkan
warna air kapur menjadi keruh. Dan
terlihat adanya uap air (H2O) pada tabung
reaksi.
Warna pada sample berubah menjadi
hitam yang disebut dengan karbon atau
dikenal dengan arang. Ketika tabung
reaksi dibuka maka akan mengeluarkan
asap dan tercium bau arang
2. 5 Gram tepung kanji + 2,5 gram Ketika sample dibakar dalam keadaan
CuO + larutan air kapur tabung reaksi tetutup, maka akan muncul
gelembung-gelembung kecil (CO2) pada
larutan air kapur yang mengakibatkan
warna air kapur menjadi keruh. Dan
terlihat adanya uap air (H2O) pada tabung
reaksi.
Warna pada sample berubah menjadi
hitam yang disebut dengan karbon atau
dikenal dengan arang. Ketika tabung

13
reaksi dibuka maka akan mengeluarkan
asap dan tercium bau arang

4.2 Pembahasan

Keberadaan atom C dan H dapat diidentifikasikan melalui reaksi pembakaran dari


masing-masing sample yang menghasilkan karbon dan hydrogen.
Jadi, dari hasil pembakaran senyawa karbon kita dapat mengetahui bahwa adanya unsur
C dan H.

14
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana dan tersusun atas
atom karbon dan atom hydrogen.

Senyawa Hidrokarbon memiliki peran serta kegunaan yang penting dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam bidang pangan, sandang, papan, seni, estetika dal lain sebagainya. Serta
kita dapat didentifikasi bahwa adanya unsur C dan H dari hasil pembakaran senyawa karbon

5.2 Saran

Dari pembelajaran ini, diharapkan agar kita dapat mengerti dan memahami tentang
senyawa hidrokarbon. Jadi belajar itu tidak selalu harus dengan buku. Akan tetapi, melalui alam
pun kita dapat mempelajarinya, asalkan dengan kesungguhan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan laporan praktikum ini, dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Polimerisasi#

https://www.coursehero.com/file/38127160/Makalah-Kimiadocx/

P, Teguh, Nur Hidayah, “Buku Ajar Acuan Pengayaan Kimia untuk SMA/MA II Kelas X”, CV.
Sindunata, Solo.

16

Anda mungkin juga menyukai