PRAKTIKUM KIMIA
“ SENYAWA HIDROKARBON “
Dosen pengampu:
Disusun oleh :
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
Mahasiswa dapat mempelajari beberapa aspek yang terkait dengan reaksi-reaksi senyawa
karbon dan mampu mengidentifikasi adanya senyawa hidrogen dan karbon dalam kehidupan
sehari-hari.
2
1.3 Manfaat Praktikum
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Keberadaan senyawa karbon yang jumlahnya mencapai jutaan serta bagian unsur
dari hidrokarbon merupakan komponen utama penyusun makhluk hidup, sehingga karbon
lebih dikenal dengan senyawa organik.
Pada tahun 1807 Jons Jakob Berzelius (1779-1848) mengemukakan teori bahwa
senyawa-senyawa organik hanya dapat dibuat di dalam tubuh makhluk hidup dengan
bantuan “daya hidup”. Namun teori ini tidak bertahan lama karena ditumbangkan oleh
muridnya sendiri yang bernama “Friedrick Wohler”.
Pada Tahun 1823, Friedrick Wohler (1800-1882) seorang ahli kimia dari Jerman,
berhasil mensistensis senyawa organik yaitu urea CO(NH2)2 yang terdapat dalam urine
dengan pemanasan garam amonium sianat NH4OCN.
Sejak penemuan Wohler, para ahli kimia percaya bahwa senyawa organik dapat
disintesis di laboratorium. Sejak saat itulah senyawa organik banyak diproduksi untuk
berbagai keperluan. Setelah penemuan Wohler tersebut, penggolongan senyawa organik
dan anorganik tidak didasarkan pada asalnya, tetapi lebih didasarkan pada sifat dan
strukturnya.
Bagian ilmu kima yang membahas tentang senyawa hidrokarbon adalah kimia
karbon. Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana dan yang
banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Senyawa hidrokarbon terdiri atas karbon
dan hidrogen. Penggolongan senyawa hdrikarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai
karbon dan jenis ikatannya.
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon digolongkan menjadi 3
golongan, yaitu:
a. Hidrokarbon alifatik
Adalah hidrokarbon rantai terbuka, termasukdidalamnya adalah yang berantai lurus
dan berantai cabang.
4
b. Hidrokarbon alisiklik
Adalah Hidrokarbon yang memiliki rantai lingkar (cincin).
c. Hidrokarbon aromatic
Adalah hidrokarbon yang memiliki rantai lingkar (cincin), mengandung cincin
atom karbon yang sangat stabil karena rantai lingkarnya terkonjugasi (mempunyai
ikatan tunggal dan rangkap yang tersusun selang-seling).
1. Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga. Hidrokarbon yang mempunyai
ikatan rangkap dua disebut dengan alkena, dengan rumus umum CnH2n. Hidrokarbon yang
mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna, dengan rumus umum CnH2n-2.
2. Sikloalkana adalah hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih cincin karbon. Rumus
umum untuk hidrokarbon jenuh dengan 1 cincin adalah CnH2n.
3. Hidrokarbon aromatik, juga dikenal dengan arena, adalah hidrokarbon yang paling tidak
5
Ciri-ciri umum
Karena struktur molekulnya berbeda, maka rumus empiris antara hidrokarbon pun juga
berbeda: jumlah hidrokarbon yang diikat pada alkena dan alkuna pasti lebih sedikit karena atom
karbonnya berikatan rangkap.
Kemampuan hidrokarbon untuk berikatan dengan dirinya sendiri disebut dengan katenasi,
dan menyebabkan hidrokarbon bisa membentuk senyawa-senyawa yang lebih kompleks,
seperti sikloheksana atau arena seperti benzena. Kemampuan ini didapat karena karakteristik
ikatan di antara atom karbon bersifat non-polar.
Sesuai dengan teori ikatan valensi, atom karbon harus memenuhi aturan "4-hidrogen" yang
menyatakan jumlah atom maksimum yang dapat berikatan dengan karbon, karena karbon
mempunyai 4 elektron valensi. Dilihat dari elektron valensi ini, maka karbon mempunyai 4
elektron yang bisa membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.
Beberapa hidrokarbon tersedia melimpah di tata surya. Danau berisi metana dan etana cair
telah ditemukan pada Titan, satelit alam terbesar Saturnus, seperti dinyatakan oleh Misi Cassini-
Huygens.
Jumla
h Alkana
Alkena(2 Sikloalkan
atom (1 Alkuna (3 ikatan) Alkadiena
ikatan) a
karbo ikatan)
n
1 Metana - - – –
6
Propena (propile Propuna (metilasetil Siklopropa
3 Propana Propadiena (alena)
na) ena) na
Heksan Sikloheksa
6 Heksena Heksuna Heksadiena
a na
Siklohepta
7 Heptana Heptena Heptuna Heptadiena
na
Siklooktan
8 Oktana Oktena Oktuna Oktadiena
a
Siklononan
9 Nonana Nonena Nonuna Nonadiena
a
Siklodekan
10 Dekana Dekena Dekuna Dekadiena
a
7
Pada reaksi ini, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul
digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi substitusi umumnya terjadi pada
senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal),
tetapi dengan kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh. Contoh:
Halogensi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen)
CH4 + Cl2→CH3Cl + HCl
2) Reaksi Adisi
Reaksi ini terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap atau
rangkap tiga, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain, seperti pada C=O
atau C≡N. Dalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap
menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan
tunggal. Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C ikatan
rangkap berbeda, makaarah adisi ditentukan oleh kaidah Markovnikov, yaitu atom
H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak atom H nya “(yang kaya makin
kaya)”. Contoh: (CH3)2C=CHCH3 + H_Cl→(CH3)2CCl_CH2CH3
3) Reaksi Eliminasi
Pada reaksi eliminasi innni, molekul senyawa berikatan tunggal berubah
menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil. Jadi, eliminasi
merupakan kebalikan dari reaksi adisi.
Contoh:
Eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan asam sulfat pekat
pada suhu sekitar 180o alkohol dapat mengalami dehidrasi membentuk alkena.
CH2 - CH2 H2SO4 CH2= CH2 + H2O
4) Reaksi Polemerisasi
Adalah proses bereaksi molekul monomer bersama dalam reaksi kimia
untuk membentuk tiga dimensi jaringan atau rantai polimer. Polimerisasi
digolongkan ke beberapa sistem: sistem adisi-kondensasi dan sistem pertumbuhan
rantai bertahap.
8
Bentuk lain dari polimerisasi adalah polimerisasi membuka cincin yang
serupa dengan polimerisasi rantai. Polimer alamiah mencakup protein seperti
sutera, enzim dan serat otot. Polimer disebut juga makromolekul. Polimer adisi
contohnya: polietilena, teflon, PVC, PVA, dan PMMA. Polimer kondensasi
contohnya: nilon, kevlar, silicon rubber, dan poliester.
Selain untuk bahan bakar, hidrokarbon juga digunakan sebagai bahan baku industry
petrokomia yang dapat menghasilkan bahan-bahan yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang pangan, sandang, papan,
perdagangan, seni, dan estetika. Yaitu:
1. Bidang Pangan
Benzena digunakan untuk membuat senyawa turunannya, seperti:
a. BHA (Butil Hidroksi Anisol), digunakan sebagai zat antioksidan pada kentang
untuk mencegah oksidasi dari udara. Dengan anntioksidan ini, kentang dapat
bertahan 20 hari bahkan lebih.
b. Natrium Benzoat, digunakan sebagai pengawet pada makanan dalam kaleng atau
kemasan lain
c. Sakarin atauy NatriumSiklamat, digunakan sebagai pemanis.
d. Polistirena, digunakan untuk membuat gelas minuman ringan dan kemasan
makanan.
2. Bidang Sandang
a. Butadiena, digunakan untuk membuat silicon, yaitu suatu serat sintesis.
b. Benzena, digunakan untuk membuat detergen sintesis ABS (Alkil Benzena
Sulfonat) sebagai pembersih pakaian.
c. Gas Sintesis, dari pengolahan metana digunakan untuk membuat methanol sebagai
bahan serat
9
3. Bidang Papan
a. Etana, Untyk membuat Vinil Klorida sebagai bahan dasar PVC (Polivinil Clorida)
untuk pipa air, pembalut kabel, dan sebagainya.
b. Formaldehid, dari gas sintesis, untuk membuat resinure -formaldehid dan lem yang
banyak digunakn dlam industry kayu lapis.
4. Bidang Perdagangan
a. Isobutilena, sebagai bahan dasar pembuatan MTBE (Metil Tertiary Butyl Ether)
yang digunakan untuk meningkatkan kualitas bensin.
b. Polietilena, merupakan plastic yang digunakan untuk kentong plastic dan plastic
pembungkus barang dagangan.
c. Polipropilena, untuk membuat karung plastic untuk mengemas berbagai barang.
5. Bidang Seni
Polivinil Asetat adalah polimer dari vinil asetat digunakan untukmpengemulsi cat.
Dalam bidang seni, cat sangat diperlukan untuk memperindah dan meningkatkan nilai
suatu karya.
6. Bidang Estetika
Gliserol yang diperoleh dari propilena digunakn untuk bahan pelembap dan
pelembut pada lotion dan berbagai macam kosmetik. Aseton digunak untuk pelarut cat
kuku/ kutek.
10
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat
1) Tabung Reaksi
2) Gelas Beaker
3) Neraca
4) Pembakar Spiritus
5) Spatula
6) Penjepit
7) Selang
8) Kaca Arloji
B. Bahan
1) CuO
2) Tepung Kanji
3) Roti
4) Air Kapur
Sample 1 Roti
11
5) Kemudian tuanglah air kapur ke dalam gelas beaker kecil, pasaanglah selang pada tabung
reaksi dan masukkan ujung yang lain ke dalam larutan air kapur.
6) Kemudian jepitlah tabung reaksi dan bakar di atas pembakar spiritus dengan posisi tabung
reaksi miring, selama pembakaran berlangsung tabung reaksi sambil digerak-gerakan
7) Amatilah yang terjadi pada sample dan air kapur
12
BAB IV
4.1 Hasil
13
reaksi dibuka maka akan mengeluarkan
asap dan tercium bau arang
4.2 Pembahasan
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana dan tersusun atas
atom karbon dan atom hydrogen.
Senyawa Hidrokarbon memiliki peran serta kegunaan yang penting dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam bidang pangan, sandang, papan, seni, estetika dal lain sebagainya. Serta
kita dapat didentifikasi bahwa adanya unsur C dan H dari hasil pembakaran senyawa karbon
5.2 Saran
Dari pembelajaran ini, diharapkan agar kita dapat mengerti dan memahami tentang
senyawa hidrokarbon. Jadi belajar itu tidak selalu harus dengan buku. Akan tetapi, melalui alam
pun kita dapat mempelajarinya, asalkan dengan kesungguhan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan laporan praktikum ini, dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Polimerisasi#
https://www.coursehero.com/file/38127160/Makalah-Kimiadocx/
P, Teguh, Nur Hidayah, “Buku Ajar Acuan Pengayaan Kimia untuk SMA/MA II Kelas X”, CV.
Sindunata, Solo.
16