Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOKIMA

“ EMULSI LEMAK “

Dosen pengampu:

Evi Kristiana, M. Pd

Disusun oleh :

Renita Agustin (2003402081001)

Muhammad Syauqi (2003402081023)

Elok Ayu Mamdudah (2003402081038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

2021

1
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat memahami dam mengidentifikasi emulsi lemak

II. Tinjauan Praktikum

Emulsi adalah istilah yang mengacu pada suatu koloid yang terdiri dari dua atau lebih
jenis cairan yang tidak homogen dimana salah satu cairan mengandung dispersi dari
berbagai bentuk cairan.

Emulsi adalah campuran dua atau lebih cairan yang keadaan normalnya tidak dapat
bercampur. Emulsi adalah bagian dari kelas yang lebih umum dari sistem dua fase materi
yang disebut koloid. Meskipun istilah koloid dan emulsi kadang-kadang digunakan secara
bergantian, emulsi harus digunakan ketika kedua fase, tersebar dan kontinu, adalah cairan.
Dalam emulsi, satu cairan (fase terdispersi) terdispersi dalam yang lain (fase kontinu).
Contoh emulsi termasuk vinaigrette, susu yang dihomogenisasi, dan beberapa cairan
pemotongan untuk pengerjaan logam. Dua cairan dapat membentuk berbagai jenis emulsi.
Sebagai contoh, minyak dan air dapat membentuk, pertama, emulsi minyak-dalam-air, di
mana minyak adalah fase terdispersi, dan air adalah fase kontinu. (Lipoprotein, digunakan
oleh semua organisme hidup yang kompleks, adalah salah satu contohnya.) Kedua,
mereka dapat membentuk emulsi air-dalam-minyak, di mana air adalah fase terdispersi
dan minyak adalah fase kontinu. Beberapa emulsi juga dimungkinkan, termasuk emulsi
“air dalam minyak dalam air” dan emulsi “minyak dalam air dalam minyak”. [1]

Emulsi, sebagai cairan, tidak menunjukkan struktur internal statis. Tetesan yang tersebar
dalam fase kontinu (kadang-kadang disebut sebagai “media dispersi”) biasanya
diasumsikan terdistribusi secara statistik.

Istilah “emulsi” juga digunakan untuk merujuk pada sisi sensitif-foto dari film fotografi.
Emulsi fotografi semacam itu terdiri dari partikel koloid perak halida yang didispersikan
dalam matriks gelatin. Emulsi nuklir mirip dengan emulsi fotografi, kecuali bahwa mereka
digunakan dalam fisika partikel untuk mendeteksi partikel elementer berenergi tinggi.

2
Contoh Emulsi.
Emulsi pada dasarnya terdiri dari dispersi dua cairan yang tidak dapat bercampur satu
sama lain. Salah satu cairan bertindak sebagai media dispersi dan yang lainnya akan
bertindak sebagai fase terdispersi.
Dengan kata-kata sederhana, emulsi adalah koloid di mana fasa terdispersi dan medium
dispersi adalah cairan. Minyak dan campuran air adalah contoh emulsi saat dikocok
bersama. Bentuk minyak turun dan kemudian menyebar ke seluruh air. Istilah emulsi juga
diterapkan pada sekelompok sistem campuran yang disebut sebagai larutan, atau gel atau
suspensi. Sebagai contoh, emulsi fotografis adalah gel agar-agar yang terdiri dari kristal-
kristal kecil yang tersebar di dalamnya. Beberapa contoh emulsi lain termasuk mentega
yang merupakan emulsi air dalam lemak dan kuning telur yang mengandung lesitin.

III. Alat dan Bahan

A. Alat C. Bahan Percobaan


1. Gelas/ Botol Plastik Air Mineral 1. Minyak Goreng
2. Sendok 2. Minyak Tawon
B. Bahan Pereaksi 3. Mentega Cair
1. Air Panas 4. Garam
2. Sabun Cuci Piring (Mama Lime) 5. Gula

IV. Cara Kerja


1) Masukkan masing-masing 3 ml air panas ke dalam 2 tabung reaksi yang bersih,
2) Tambahkan masing-masing 2 tetes minyak kelapa ke dalam tabung reaksi (disertai
pengambilan foto)
3) Tambahkan 2 ml larutan sabun ke dalam tabung reaksi 1. Sedangkan tabung reaksi 2
tanpa larutan sabun. (foto)
4) Kocok kuat-kuat (1-2 menit) semua tabung reaksi, diamkan sebentar, amati apa yang
terlihat?
5) Bandingkan apa yang terjadi pada tabung reaksi 1 dan tabung reaksi 2.

3
6) Bandingkan tabung reaksi yang telah ditambah dengan larutan sabun dengan yang
tanpa larutan sabun.
7) Tuliskan hasil pengamatan ke dalam table hasil pengamatan.
8) Lakukan cara kerja 1-6 untuk bahan percobaan minyak tawon, dan mentega yang sudah
dicairkan.
9) Lakukan juga cara kerja 1-6 untuk bahan percobaan yang non lemak (gula da garam)
dengan menggunakan 1 botol/ gelas dan tanpa tambahan larutan sabun.

V. Hasil Praktikum dan Pembahasan

Hasil Pengamatan
No Larutan Botol/ gelas rekasi 2
Botol reaksi 1
(sabun 3 tetes)
1 sendok makan
1. minyak goreng + 50 ml Emulsi tak stabil Larutan
air panas
1 sendok makan
2. minyak tawon + 50 ml Emulsi stabil Larutan
air panas
1 sendok makan
3. mentega cair + 50 ml Emulsi tak stabil Larutan
air panas
1 sendok makan gula +
4. Larutan -
50 ml air panas
1 sendok makan garam
5. Larutan -
+ 50 ml air panas

Pembahasan

4
Dari hasil pengamatan di atas, menunjukkan bahwa lemak tidak dapat larut/ pecah
dalam air akan tetapi akan larut dalam pelarut lemak dalam hal ini sebagai bahan pereaksi.
Pelarut lemak adalah eter, chloroform, benzena karbon tetraklorida, alkohol panas dan
aseton. Pelarut yang umumnya digunakan dalam sehari-hari yaitu sabun, yang mana sabun
inidapat menghilangkan/ meluruhkan minyak atau lemak yang menempel. Minyak /lemak
tidak dapat larut dalam air tetapi dapat membentuk emulsi yang stabil bila ada bahan lain
sebagai emulgator. Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase
terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran yang terdiri
dari dua bahan tak dapat bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam fasa yang lain.
Salah satu dari zat cair tersebut tersebar berbentuk butiran-butiran kecil kedalam zat cair
yang lain distabilkan dengan zat pengemulsi (emulgator/emulsifiying/surfaktan). Emulsi
dikatakan stabil apabila dua larutan murni yang tidak saling campur/larut seperti minyak
dan air dicampurkan lalu dikocok kuat-kuat, maka keduanya akan membentuk sistem
dispersi yang disebut emulsi.
Secara fisik terlihat seolah-olah salah satu fasa berada di sebelah dalam fasa yang
lainnya. Bila proses pengocokkan dihentikan, dalam waktu singkat keduanya akan
mengalami pemisahan Kembali. Dengan demikian kondisi emulsi yang sesungguhnya
hanya dapat diamati dalam waktu yang singkat. Jika air dan lemak dikocokan akan terjadi
emulsi yang tidak stabil yaitu keduanya akan kembali kepada keadaan semula (campuran)
setelah didiamkan sejenak.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa untuk bahan lemak ini tidak dapat menjadi
larutan hanya saja menjadi emulsi dalam waktu singkat saja. Beda halnya jika kita
tambahkan larutan sabun didalamnya, maka lemak ini dapat larut. Sedangkan pada gula
dan garam sudah dapat dipastikan bahwa keduanya menjadi larutan bukan emulsi karena
tidak ada kandungan lemak di dalamnya (non lemak).

VI. Kesimpulan
Dalam kegiatan praktikum pembuatan indikator alami dapat disimpulkan bahwa untuk
menggetahui uji emulsi lemak yang terdapat pada minyak goreng, minyak tawon,
mentega, gula, dan garam yang di beri larutan air sabun dan air panas/ mendidih. Sehingga
dapat menentukan emulsi atau larutan.

5
Dari hasil pengamatan, kami dapat menyimpulkan bahwa masing-masing percobaan
memiliki sifat yang berbeda-beda. Hal ini ditentukan oleh ada tidaknya pelarut, lemak,
dan non lemak dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.

VII. Lampiran

Minyak goreng+larutan sabun+air Minyak goreng+air

Mentega cair+air Mentega cair

larutan sabun

air

Minyak tawon+air

Minyak tawon

Larutan sabun

air

Air+larutan garam Air

Larutan
garam garam

6
DAFTAR PUSTAKA

https://adalah.top/emulsi/#Metode_untuk_Mengidentifikasi_Jenis_Emulsi

Anda mungkin juga menyukai