Anda di halaman 1dari 25

PERJANJIAN KONTRAK KERJA

PEMBANGUNAN PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT PMKS


- KAPASITAS. 45 TON TBS/JAM
ANTARA
PT. BANGKIT PUTRA PERKASA
DENGAN
.........................................................
No : 007/KONTRAK/PPMKS/BPP-GGP /VIII/2021

Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan Pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit Kapasitas 45 Ton
TBS /Jam ini (Selanjutnya disebut “Perjanjian Kontrak”), dibuat dan ditandatangani pada hari ini
...... Tanggal ........, ......., ....... Bulan ......... Tahun ..... ..... ..... ...... , (..–..–...) bertempat di Pekanbaru,

oleh dan antara :

I. Nama : MUGIYANTO
Jabatan : DIREKTUR
Nama Badan Usaha : PT.BANGKIT PUTRA PERKASA CABANG SUMATERA
NPWP : 83.538.218.8- 216.000
Alamat : Jl. Kuantan V. Jl, Pinang Sejahtera No. 28 Kel.
Tanjung Rhu Kec. Limapuluh Kota Pekanbaru.

Dalam hal ini bertindak berdasarkan Akta Notaris No. 39 tanggal 14 Januari 2020 yang dibuat oleh
Notaris H. ZAINUDDIN, SH di Jakarta, beralamat di Jalan Kuantan V Jalan Pinang Sejahtera No.28
Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru – Riau, selaku Pemilik Proyek
Pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) Kapasitas 45 Ton TBS/Jam di di Desa Suka
Ramai Kepenghuluan Meranti Darusalam Kec. Tanjung Medan Kab. Rokan Hilir Provinsi Riau PT.
BANGKIT PUTRA PERKASA CABANG SUMATERA yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. Nama : ..................................................................


Jabatan : ..................................................................
Nama Badan Usaha : ..................................................................
NPWP : ..................................................................
Alamat : ..................................................................
..................................................................

.................................................... Perusahaan di bidang Konstruksi Civil, Mekanikal, Elektrikal


Pembangunan / Kontraktor sesuai Akta Notaris yang di terbitkan di Jakarta Selatan oleh Notaris
........................,SH. Yang berkantor di Jl.............................................. Nomor ; .. Tertanggal .. Bulan.................
Tahun ........ dalam hal ini di wakili oleh Bapak ..................................................... Selaku Direktur
Utama yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan (Selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”).
Terlebih dahulu PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA (untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA secara bersama-sama, akan disebut sebagai “PARA PIHAK”), akan menjelaskan
hal-hal sebagai berikut:
PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ......................................

Page 1
a. Bahwa PIHAK KEDUA bermaksud untuk melaksanakan Pembangunan Pabrik Minyak
Kelapa Sawit kapasitas 45 Ton TBS/jam milik PT. BANGKIT PUTRA PERKASA yang
berlokasi di Desa Suka Ramai Kepenghuluan Meranti Darusalam Kec. Tanjung Medan Kab.
Rokan Hilir Provinsi Riau Bahwa, untuk melaksanakan maksudnya di huruf “a” di atas,
PIHAK PERTAMA telah mengundang PIHAK KEDUA untuk Mengajukan Penawaran.

b. Bahwa, PIHAK KEDUA telah memberikan penawaran harga kepada PIHAK PERTAMA.

c. Bahwa PIHAK PERTAMA telah menerima harga yang disampaikan oleh PIHAK KEDUA
serta negosiasi final tanggal 02 Agustus 2021.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk mengikatkan
diri dalam ketentuan-ketentuan sebagai berikut

PASAL1
DEFINISI

Kecuali jika secara tegas dinyatakan lain dalam Perjanjian ini, maka istilah-istilah di bawah ini akan
memiliki definisi sebagai berikut:

a) Bank adalah institusi Perbankan yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA untuk melakukan
Pembayaran kepada PIHAK KEDUA.

b) Berita Acara Serah Terima Pertama (BAST I) adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh PIHAK
PERTAMA pada saat PIHAK KEDUA menyelesaikan 100% (seratus persen) dari Pekerjaan.

c) Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST II) adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah masa pemeliharaan selesai.

d) Harga Pekerjaan adalah sebagaimana diatur dalam PASAL 4.1 dari Perjanjian ini.

e) Hari adalah Hari Kerja.

f) Laporan Kemajuan Bulanan adalah dokumen berisi detail kemajuan Pekerjaan PIHAK
KEDUA pada bulan tertentu yang diterbitkan oleh PIHAK KEDUA beserta seluruh koreksi
dan revisinya (jika ada), dokumen mana yang akan menjadi dasar penertiban tagihan dari
PIHAK KEDUA terhadap PIHAK PERTAMA sebelum diterbitkan, dokumen ini wajib
disetujui oleh PIHAK PERTAMA terlebih dahulu.

g) Laporan Pelaksanaan Bulanan adalah dokumen berisi detail pelaksanaan pekerjaan dibulan
kalender tertentu oleh PIHAK KEDUA yang wajib diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA pada tiap awal bulan penagihan.

h) Lokasi Proyek adalah lokasi dimana Pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit Kapasitas
45 Ton TBS/Jam akan di dirikan, yaitu di Desa Suka Ramai Kepenghuluan Meranti
Darusalam Kec. Tanjung Medan Kab. Rokan Hilir Provinsi Riau Masa Pemeliharaan adalah
periode masa 180 ( Seratus Delapan Puluh) hari kalender setelah terbitnya BAST I dari
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, dimana dalam periode tersebut PIHAK KEDUA
wajib untuk melaksanakan seluruh perbaikan yang diperlukan atau diminta oleh PIHAK
PERTAMA atas seluruh kerusakan dan atau cacat mutu pekerjaan, atau menyempurnakan
pekerjaannya sehingga dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA.

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .......................................

Page 2
i) Nominated Subcontractor yang selanjutnya disebut NSC adalah sub-kontraktor yang
ditunjuk atau dinominasikan oleh PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan pekerjaan di luar
lingkup Pekerjaan.

j) Pekerjaan adalah pekerjaan Pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit Kapasitas 45 Ton
TBS/Jam yang akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA dengan berdasarkan Perjanjian ini
beserta seluruh dokumen pendukung yang secara tegas dinyatakan sebagai bagian
Perjanjian ini.

k) Perjanjian adalah Perjanjian Pekerjaan Pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit


Kapasitas 45 Ton TBS/Jam ini beserta seluruh dokumen pendukung yang secara tegas
dinyatakan sebagai bagian dari Perjanjian Kontrak ini, termasuk namun tidak terbatas pada
seluruh Lampiran dan Addendum dan atau Amandemen dari perjanjian ini (jika ada).

l) Tanggal Mulai Pekerjaan adalah kejadian paling akhir sebagaimana diatur dalam pasal 2.3.

m) RETENSI adalah jaminan dalam masa pemeliharaan, yang nilainya sebesar 5% (lima
persen) dari nilai kontrak pekerjaan yang dapat dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA, setelah masa pemeliharaan berakhir dan Berita Acara Serah Terima Kedua
ditandatangani bersama antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

n) Serah Terima Pekerjaan I adalah proses serah terima penyelesaian Pekerjaan dari PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, yang akan diadakan di Lokasi Proyek dan dihadiri oleh
wakil yang sah dari masing-masing pihak, sebagai tanda bahwa Pekerjaan Sesuai Pasal 2.2
pada Perjanjian ini telah selesai dikerjakan, proses mana yang akan dituangkan ke dalam
dokumen BAST I.

o) Serah Terima Pekerjaan II adalah proses serah terima penyelesaian Pekerjaan dari
Kontraktor kepada Pemberi Tugas, yang akan diadakan di Lokasi Proyek dan dihadiri oleh
wakil yang sah dari masing-masing, sebagai tanda bahwa seluruh perbaikan atas Cacat
Mutu atau penyempurnaan Pekerjaan dalam Masa Pemeliharaan telah selesai dilakukan
oleh PIHAK KEDUA untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, proses mana yang akan
dituangkan ke dalam dokumen BAST II.

p) Wakil Kontraktor adalah orang atau pihak tertentu yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dari
waktu ke waktu untuk melaksanakan Pekerjaan di bawah Perjanjian ini yang selanjutnya
disebut Kepala Proyek dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

q) Waktu Penyelesaian adalah waktu untk menyelesaikan Pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dalam pasal 2.3 Perjanjian ini.

r) Perintah Perubahan adalah perintah yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA untuk melakukan perubahan pekerjaan setelah sebelumnya mendapat persetujuan
dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 2
KETENTUAN UMUM

2.1. Penunjukan
PIHAK PERTAMA dengan ini menunjuk dan memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA
dan PIHAK KEDUA menyatakan menerima penunjukan dan pemberian tugas dari
PIHAK PERTAMA tersebut, yaitu untuk melaksanakan Pembangunan Pabrik Minyak
Kelapa Sawit Kapasitas 45 Ton TBS/Jam milik PIHAK PERTAMA di lokasi Proyek.

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ......................................

Page 3
2.2. Tahap Pekerjaan

Lingkup Pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan oleh PIHAK KEDUA adalan
sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Lingkup Pekerjaan, dengan rincian Lingkup
Pekerjaan adalah sebagai berikut:

a. As Build Drawing, Manual Book, Safety Halt Environment.

b. Pengadaan mesin-mesin/Equipmant, Pemasangan PMKS, pemeliharaan /maintenance


selama 1 (Satu) tahun atas Pekerjaan Mekanikal.

c. Pembangunan Gedung Pabrik PMKS, Kantor PMKS, Perumahan Manager, Ass Manager
dan Karyawan, Musholla, Pos Jaga (Terlampir di RAB)

Piping System dan Elektrikal yang terdiri dari :

- Stasiun penerima buah / Fruit Reception & Storage Station


- Stasiun Rebusan / Steilization Station
- Stasiun Penebah / Threshing Station
- Stasiun Press Buah / Pressing Station
- Stasiun Klarifikasi / Clarification Station
- Stasiun Penyimpanan Minyak / Bulk Storage Tank Station
- Stasiun Pemisah Biiji Ampas / Depericarping Station
- Stasiun Pengolah Biji Inti / Nut & Kernel Station
- Stasiun Pembangkit Tenaga Uap / Steam Plant Station
- Stasiun Pembangkit Tenaga Listrik / Power Plant Station
- Stasiun Pengolahan Air Boiler / Boiler Feed Water Treatment Station
- Instalasi Pemipaan & Listrik / Piping Installation & Electrical Work + Instrument
- Sistem Pengolahan Limbah
- Install Equipment

Pekerjaan Lain-Lain yang terdiri dari :

- Mobilisasi dan Demobilisasi


- Barak Kerja dan Direksi Kit, Base Camp
- Akomodasi dan Transportasi/Accomodation & Transportation
- Testing & Commissioning
- Penerangan listrik dan air kerja

2.3. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan

(i) PIHAK KEDUA wajib untuk menyelesaikan seluruh tahap pekerjaan sesuai
Pasal 2.2 diatas, dalam waktu paling lambat 14 ( Empat Belas) bulan kerja
terhitung sejak tanggal terakhir dari pemenuhan seluruh hal sebagai berikut:

a. Penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan,

b. Penyerahan Jaminan Pelaksanaan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK


KEDUA

c. Peneriman uang muka,

d. Penyerahan Lahan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA,

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ......................................

Page 4
e. Penerbitan Surat Perintah Kerja,

f. Selesainya pengurusan perijinan yang merupakan tanggung jawab PIHAK


PERTAMA yang tidak terbatas pada Amdal, IMB, IP, IPB dan dokumen-
dokumen perijinan lainnya yang terkait.

(ii) PARA PIHAK secara bersama-sama sepakat bahwa PIHAK KEDUA berhak atas
perpanjangan Jangka Waktu Pelaksanaan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:

a. Belum terselesaikannya segala Perijinan yang dibutuhkan,

b. Adanya Perubahan/Penambahan Pekerjaan dan Pemberi Tugas,

c. Adanya Force Majeure,

d. Adanya penghentian sementara,

e. Adanya keterlambatan, kesulitan atau hambatan yang disebabkan atau di


akibatkan oleh PIHAK PERTAMA,

f. Perubahan peraturan perundang-undangan atau kebijakan pemerintah yang


secara langsung mempengaruhi pelaksanaan Pekerjaan.

g. Adanya kondisi-kondisi di luar kendali PIHAK KEDUA.

(iii) Pelaksanaan Pekerjaan harus sudah dimulai oleh PIHAK KEDUA paling lambat
7 (tujuh) hari setelah diserahkannya down payment dari PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.

(iv) Sebagai pedoman pelaksanaan, PIHAK KEDUA wajib untuk membuat jadwal
kontruksi dalam bentuk Bar Chart/Time Schedule yang sisetujui oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

(v) PARA PIHAK secara bersama-sama sepakat bahwa apabila terjadi suatu
kegagalan kontruksi yang di akibatkan kesalahan dalam perencanaan/design
awal, maka PIHAK KEDUA akan diberikan perpanjangan waktu serta
penggantian kerugian yang timbul karenanya sesuai ketentuan dalam Perjanjian
ini, setelah di evaluasi secara bersama dengan pihak Konsultan Independence.

(vi) Permohonan perpanjangan waktu harus di ajukan oleh PIHAK KEDUA secara
tertulis selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum masa pelaksanaan
berakhir (penyerahan pertama). Apabila perpanjangan waktu disetujui, maka
harus dituangkan dalam amandemen kontrak.

(vii) Apabila Pekerjaan sudah selesai dikerjakan dengan baik oleh PIHAK KEDUA,
maka dapat diadakan serah terima pertma Pekerjaan yang dituangkan dalam
BAST I yang di tandatangani oleh PARA PIHAK.

(viii) Untuk masa pemeliharaan, PIHAK KEDUA wajib untuk menyelesaikan seluruh
perbaikan dalam Cacat Mutu atau seluruh perbaikan yang diperlukan sesuai
dengan checklist yang disampaikan dalam waktu maksimal 180 ( Seratus
Delapan puluh) hari sejak BAST I dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA.

(ix) Masa Pemeliharaan akan dinyatakan berakhir setelah PIHAK KEDUA


melaksanakan seluruh perbaikan cacat mutu atau seluruh perbaikan yang
PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .......................................

Page 5
diperlukan atas Pekerjaan sebagaimana dibuktikan dengan ditanda tanganinya
BAST II oleh PARA PIHAK.

(x) Selama jangka waktu penyelesaian PEKERJAAN ini, tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA tidak diperkenaankan
untuk menjual, membebankan atau menjadikan jaminan atas pembayaran
hutang atau dengan cara lain mengalihkan hak atau kepentingan PIHAK KEDUA
atas hasil Pekerjaan kepada pihak ketiga manapun termasuk institusi keuangan
dalam bentuk apapun.

2.4. Bahan dan Peralatan

(i) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas seluruh pengadaan, mobilisasi serta
penyimpanan (gudang) dari seluruh bahan material serta peralatan yang di
butuhkan dalam pelaksanaan Pekerjaan.

(ii) PIHAK PERTAMA Mempunyai Referensi Merk tertentu terhadap 7 (Tujuh) Unit
Bahan atau Alat yang meliputi;

1. Boiler
2. Steelizer
3. BPV
4. Chain & Motor dan Gerbok
5. Digester
6. Valve
7. Ganset Cammin
Spesifikasi lengkapnya ada di RAB yang terlampir.

(iii) Bahan dan material dalam Pelaksanaan Pekerjaan wajib mengacu kepada Bill of
Quantity dan Daftar Spesifikasi Material, sebagai mana terlampir pada
Perjanjian ini

(iv) Peralatan dalam pelaksanaan Pekerjaan wajib mengacu pada Daftar Peralatan
sebagaimana terlampir pada Perjanjian ini.

(v) PIHAK KEDUA juga wajib melakukan seluruh tindakan dan melaksanakan hal
apapun yang diperlukan agar PIHAK KEDUA dapat melaksanakan dan
memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagaimana diisyaratkan dalam
PERJANJIAN ini, termasuk, namun tidak terbatas pada, melakukan
perencanaan, spesifikasi teknik dan standarisasi spesifikasi tehnik sebagaimana
yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA, termasuk melakukan pemasokan,
pengiriman, kontruksi, mendapatkan perijinan, yang meliputi ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat umum untuk pelaksanaan pembangunan yang
tercantum dalam peraturan-peraturan Dewan Normalisasi Indonesia serta SII,
IPNKK, PBI-78, British Standard, JIS dan PUIL dan pada pokoknya berdasakan
PERJANJIAN ini wajib dilakukan dan di dapatkan sesuai dengan Spesifikasi
Teknis dan ketentuan-ketentuan lain dalam PERJANJIAN.

(vi) PIHAK KEDUA harus menyerahkan/menyampaikan pada PIHAK PERTAMA


contoh-contoh Bahan Baku atau material yang akan dipakai sebelum bahan-
bahan tersebut masuk atau dikirim Lokasi, disertai brosur-brosur untuk dapat
disetujui oleh PIHAK PERTAMA, Contoh Bahan Baku/Material tersebut yang
akan dipergunakan harus sama jenis dan mutunya dengan Bahan Baku/Material
yang telah dimintakan persetujuan PIHAK PERTAMA
PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .......................................

Page 6
2.5. Tenaga Kerja

(i) PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja dalam jumlah dan kualifikasi
yang cukup dan sesuai dengan pelaksanaan Pekerjaan.

(ii) Penyediaan tenaga kerja tersebut harus dilaporkan kepada PIHAK PERTAMA
dalam bentuk daftar yang dilengkapi dengan keterangan identitas dan kualitas
setiap tenaga kerja.

(iii) PIHAK KEDUA harus menyediakan kantor, barak karyawan, gudang, pagar
sementara selama periode pelaksanaan Pekerjaan.

(iv) Seluruh ongkos-ongkos dan upah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut
ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.

(v) Hubungan antara para pekerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak di atur
secara khusus tunduk pada peraturan perburuhan yang berlaku.

(vi) Segala hal yang berkaitan dengan persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun
sub kontraktor menjadi beban dan tanggung jawab sepenuhnya dari PIHAK
KEDUA, baik di luar maupun di dalam pengadilan.

2.6. Gambar Desain Kerja (Shop Drawing)

(i) PIHAK PERTAMA Menerima seluruh Gambar Desain Kerja (Shop Drawing)
yang telah dibuat oleh KONSULTAN untuk seluruh bagian yang termasuk dalam
Tahap pekerjaan seperti yang tersebut dalam pasal 2.1. perjanjian ini.

(ii) Sebelum pelaksanaan Pekerjaan, KONSULTAN harus membuat/


menyampaikan Shop Drawing kepada PIHAK PERTAMA, untuk diperiksa dan
disetujui.

(iii) Bilamana Gambar Desain Kerja (Shop Drawing) mengalami perubahan maka
setiap perubahan yang timbul akan mengacu pada ketentuan pasal 9 Perjanjian
ini, dan setiap gambar perubahan yang diajukan oleh PIHAK KEDUA maka
KONSULTAN menjamin proses Approvalnya tidak akan lebih dari 7(tujuh) hari.

(iv) Setiap perubahan gambar desain (sebagaimana yang dimaksud dalam point (iii)
ayat ini mempengaruhi waktu pelaksanaan dan biaya pelaksanaan pekerjaan,
maka PIHAK KEDUA berhak atas perpanjangan waktu dan biaya pekerjaan
serta biaya-biaya lain yang timbul karenanya.

2.7. Data Lapangan

(i) PIHAK PERTAMA harus menyediakan bagi PIHAK KEDUA, semua data dan
dokumen baik teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan Pekerjaan
termasuk namun tidak terbatas pada kondisi dibawah permukaan tanah dan
kondisi Hidrologis Lokasi Pekerjaan dan aspek lingkungan baik sebelum tanggal
mulai pekerjaan maupun sesudahnya.

(ii) PIHAK PERTAMA menjamin kebenaran atas seluruh data dan dokumen
tersebut kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan pekerjaan yang mana jika
PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ......................................

Page 7
dalam pelaksanaan terdapat ketidak sesuaian yang memerlukan waktu untuk
melakukan verifikasi atas informasi atau dokumen yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA dan bukan akibat kelalaian PIHAK KEDUA yang berdampak kepada
waktu pelaksanaan dan biaya maka PIHAK KEDUA berhak mendapat
perpanjangan waktu dan penggantian dampak biaya tersebut.

2.8. Kondisi Yang Tak Dapat Diprediksi (Unforseable Condition)


Apabila PIHAK KEDUA menemui fisik yang merugikan yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya, PIHAK KEDUA harus segera menyampaikan pemberitahuan kepada
PIHAK PERTAMA yang menyebutkan mengapa kondisi fisik tersebut disebut tidak
terduga, sehingga pengawasan dapat segera melakukan pemeriksaan ke lapangan,
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dapat memberikan intruksi-intruksi berkenaan dengan
kondisi tersebut. Bila intruksi merupakan suatu perubahan maka harus diberlakukan
sesuai dengan pasal 9 perjanjuan ini dimana PIHAK KEDUA berhak atas biaya dan
perpanjangan waktu.

PASAL 3
LAMPIRAN DAN DOKUMEN PENDUKUNG

PARA PIHAK dengan ini sepakat bahwa seluruh dokumen dibawah ini merupakan lampiran dan
bagian yang tidak terpisahsan dari Perjanjian dengan urutan hirarki sebagai berikut;

(i) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS), sebagaimana terlampir bersama

(ii) Addendum dan atau Amandemen dari Perjanjian ini yang disebut sesuai dengan
ketentuan dalam Perjanjian ini.

(iii) Surat Perjanjian Kontrak.

(iv) Surat Penawaran, Sebagaimana terlampir bersama Perjanjian ini.

(v) Gambar Teknis, Sebagaimana terlampir bersama perjanjian ini.

(vi) Daftar Spesifikasi Material, Sebagaimana terlampir bersama perjanjian ini.

(vii) Bill Of Quantity, Sebagaimana terlampir bersama perjanjian ini.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN

4.1. Hak dan Kewajiban dari PIHAK PERTAMA adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 1 di
bawah ini:

Tabel 1. Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA

HAK KEWAJIBAN
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan a. Menyerahkan uang muka dan
yang dilaksanakan oleh PIHAK melakukan pembayaran kemajuan
KEDUA, baik secara langsung maupun bulanan kepada PIHAK KEDUA,
PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ...................................

Page 8
melalui perwakilan PIHAK PERTAMA. b. Menyelesaikan seluruh perijinan yang
b. Mendapatkan Laporan Pelaksanaan dibutuhkan dalam pelaksanaan
Bulanan tiap bulan dari PIHAK Pekerjaan termasuk namun tidak
KEDUA, baik secara langsung atau terbatas pada IMB (izin mendirikan
melalui Pengawas PIHAK PERTAMA. bangunan), Izin Prinsip, Izin
c. Mengenakan Denda keterlambatan Penggunaan Bangunan, AMDAL, Izin
Pelaksanaan Pekerjaan. Penggunaan /Pemanfaatan Air serta
d. Memberikan intruksi sesuai jadwal. izin-izin terkait lainnya.
e. Mendapatkan seluruh perbaikan yang c. Memberikan izin kepada PIHAK
diperlukan dalam Masa Pemeliharaan. KEDUA untuk memasuki Lokasi
Proyek.
d. Menyetujui adanya perubahan desain
gambar dan perhitungan terhadap
pekerjaan tambah / kurang dan
menjamin pembayaran kepada PIHAK
KEDUA tepat waktu.

4.2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA

HAK KEWAJIBAN
a. Menerima penyerahan uang muka a. Menyerahkan uang jaminan pekerjaan
b. Menerima pembayaran atas Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian
dan pengembalian retensi, sesuai ini.
dengan ketentuan Perjanjian ini. b. Menyediakan seluruh bahan dan peralatan
serta material; yang layak dipakai
c. Mengajukan pekerjaan tambah
sebagaimana dibutuhkan dalam
/kurang akibat perubahan desain yang pelaksanaan Pekerjaan.
telah disetujui PIHAK PERTAMA atau c. Mengambil langkah-langkah yang
Pengawas PIHAK PERTAMA. memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar lokasi
proyek dan membatasi perusakan dan
pengaruh/gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya, sebagai akibat, polusi,
kebisingan dan kerusakan lain yang
disebabkan kegiatan PIHAK KEDUA.
d. Melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian serta
dokumen-dokumen pendukung lainnya,
seperti gambar kerja yang telah disetujui,
syarat-syarat dan spesifikasi teknis berikut
mutu dari pekerjaan tersebut sesuai
dengan yang telah ditetapkan.
e. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodic kepada PIHAK PERTAMA jika
diminta.
f. Memberikan peringatan dini dan
keterangan-keterangan yang diperlukan
untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan Pengawas
PIHAK PERTAMA.
g. Melaksanakan seluruh perbaikan terhadap
Cacat Mutu dari pekerjaan serta
PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .....................................

Page 9
penyempurnaan Pekerjaan dalam masa
Pemeliharaan.
h. Mematuhi semua peraturan perundang-
undangan tentang kontruksi serta aturan-
aturan khusus PIHAK PERTAMA.
i. Setelah Pekerjaan selesai 100% (seratus
persen), PIHAK KEDUA harus membuat
/menyampaikan As Built Drawing kepada
PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 1
(satu) Bulan setelah Berita Acara Serah
Terima Tahap Pertama (BAST Tahap
Pertama) Di tanda tangani oleh PARA
PIHAK.
j. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk
memberikan pelatihan/training kepada
manajer Pabrik PIHAK PERTAMA
mengenai penggunaan dan operasional
Pabrik sampai dengan maksimum loss
yaitu 1,65%.

PASAL 5
HARGA DAN PEMBAYARAN

5.1 a. Nilai Pekerjaan

Nilai Total Kontrak Pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp. 225.000.000.000 ,-


( Dua Ratus Dua Puluh Lima Milyar rupiah ) sudah termasuk PPN dan PPH,
sebagaimana tercantum detailnya di dokumen Bill Of Quantity yang terlampir
bersama perjanjian Kontrak ini.

b. Jaminan Pelaksanaan

Setelah Penanda Tanganan Kontrak, PIHAK KEDUA wajib menyerahkan Jaminan


Pelaksanaan sebesar 5% (lima prosen) dari nilai kontrak kerja dan diserahkan
Setelah Perjanjian Kontrak Kerja di tanda tangani oleh kedua belah Pihak, Jaminan
Pelaksanaan di serahkan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah penanda
tanganan kontrak berupa Bank Garansi 1832 MT /SKB ( surat keterangan bank) dan
Bukti Setoran pembuatan SKB.yang di keluarkan oleh Pihak penjamin Lembaga
Keuangan yang telah diakui oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk
dijadikan dasar acuan Kontrak perjanjian Pelaksanaan Pembangunan Pabrik Minyak
Kelapa Sawit (PMKS) kapasitas 45 Ton TBS/Jam yang berlokasi di Desa Suka Ramai
Kepenghuluan Meranti Darusalam Kec. Tanjung Medan Kab. Rokan Hilir Provinsi
Riau.

Untuk Pekerjaan/Contract Value, yang berlaku selama masa penyelesaian Pekerjaan


yaitu selama 14 ( empat belas) bulan dan atau sampai dengan BAST Tahap Pertama
di tandatangani oleh PARA PIHAK, hal mana terjadi terlebih dahulu.

5.2 Pembayaran

PIHAK PERTAMA tahap awal memberikan Uang Muka (DP) kepada PIHAK KEDUA
sebesar 20% ( Dua puluh persen) dari nilai kontrak Rp. 225.000.000.000 ,- Dua
Ratus Dua Puluh Lima Milyar rupiah yaitu

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ..........................................

Page 10
sebesar Rp. 45.000.000.000,- (Empat Puluh Lima Milyar rupiah) dalam jangka
waktu 21 (Dua Puluh Satu) hari kerja Bank.

Sisa Pembayaran selanjutnya akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA setelah kemajuan progress Pekerjaan di Lapangan per bulan yang dibuktikan
dengan Berita Acara (Hasil Opname Lapangan) dari Konsultan PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA, dengan cara di cover dengan SKBDN/Transfer/yang ditujukan ke No
Rek ........................Nama Bank .............................. dan Alamat Kantor Pusat Atas Nama :
.......................................................................

5.3 Retensi

Pembayaran Retensi 5% (lima persen) akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dengan ketentuan sebagai berikut:

(i) Sebesar 5% (lima persen) pertama akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA setelah tercapainya maksimum loss sebesar 1.65% (satu koma
enam puluh lima persen) dan telah ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima
Tahap Pertama (BAST Tahap Pertama) oleh PARA PIHAK atau paling Lambat 6
(enam) bulan setelah Commissioning.

(ii) Asli BAST Tahap Pertama ini wajib dilampirkan oleh PIHAK KEDUA pada saat
permintaan pembayaran.

(iii) Sebesar 5% (lima persen) terakhir, akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA setelah
Berita Acara Serah Terima Tahap Akhir (BAST Tahap Akhir) ditanda tangani oleh
PARA PIHAK yaitu 6 (enam) bulan setelah Commisioning dan telah diserahkannya
As Built Drawing oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

(iv) Asli BAST Tahap Akhir ini wajib dilampirkan oleh PIHAK KEDUA pada saat
pengajuan permintaan pembayaran.

5.4 Penagihan & Pembayaran

(i) Kalkulasi Pembayaran Kemajuan Pekerjaan


Pembayaran atas kemajuan pelaksanaan Pekerjaan mana yang akan diperhitungkan
secara proporsional sesuai dengan Progres Kemajuan Pekerjaan yang diajukan oleh
PIHAK KEDUA meliputi Prestasi Fisik yang telah didatangkan PIHAK KEDUA, yang
akan diakui sebagai Material On Site (MOS) Yang nilainya 60% dari harga satuan
Kontrak seperti tercantum dalam Laporan Kemajuan Bulanan (untuk selanjutnya
akan disebut sebagai “Pembayaran Kemajuan Bulanan” atau “PKB”.

a. Pembayaran Kemajuan Bulanan & Penagihan

Pada setiap akhir bulan akan diadakan pemeriksaan hasil pekerjaan bersama
antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA yang hasilnya akan
dituangkan dalam Laporan Kemajuan Bulanan, yang akan diterbitkan oleh
PIHAK KEDUA disetujui PIHAK PERTAMA paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
pemeriksaan lapangan bersama. PIHAK KEDUA menyerahkan Salinan Laporan
Kemajuan Bulanan tersebut bersamaan dengan Sertifikat PKB (Tagihan) yang
telah di cap oleh cap perusahaan dari PIHAK KEDUA dan di tanda tangani oleh
wakil yang sah sebagai syarat terbitnya Sertifikat PKB, PIHAK PERTAMA wajib

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .......................................

Page 11
membayarkan Tagihan tersebut dalam mata uang Rupiah paling lambat 7
(tujuh) hari sejak pemeriksaan Lapangan.
Progres Kemajuan Pekerjaan yang di ajukan oleh PIHAK KEDUA meliputi
Prestasi Fisik yang telah dikerjakan PIHAK KEDUA termasuk Material Fabrikasi
yang telah di datangkan PIHAK KEDUA akan diakui sebagai Material On Site
(MOS) yang nilainya 60% dari Harga satuan kontrak , dimana kebutuhan
material tersebut disesuaikan dengan kebutuhan yang wajar.

b. Jaminan Dan Sistem Pembayaran

PIHAK PERTAMA melakukan pembayaran pelaksanaan pekerjaan


pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit kapasitas 45 Ton TBS/Jam kepada
PIHAK KEDUA sebagai Alat Bayar menggunakan Stunding Instruction (SI) yang
diterbitkan dari Bank Pelaksana dari PIHAK PERTAMA, yang pencairan nya
berdasarkan termin/progres pekerjaan yang telah disepakati kedua belah pihak
dilampirkan berita acara.

(ii) Rekening Pembayaran

Seluruh pembayaran dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA akan dilakukan
melalui Stunding Intruction (SI) ditujukan ke rekening PIHAK KEDUA atas:

Nama : .............................................................
Nama Bank : ..............................................................
No Rekening : ............................................................
Alamat Bank : ............................................................

Yang akan diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA.

5.5 Bea Materai dan Pajak-Pajak

(i) Segala biaya sehubungan dengan pembuatan Surat Perjanjian ini termasuk
biaya Materai temple Rp.10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) dibebankan kepada
PIHAK KEDUA.

(ii) Segala hal berkaitan Pajak dilunasi dengan ketentuan-ketentuan perundang-


undangan yang berlaku.

(iii) PIHAK PERTAMA wajib mengutip dan menyetor Pajak Penghasilan (PPh) dan
menyerahkan Bukti Setoran Pajak (SSP) PPh dari Kantor Pelayanan Pajak
kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 6
DENDA KETERLAMBATAN

6.1. Denda Keterlambatan Atas Peneyelesaian Pekerjaan

(i) PIHAK PERTAMA berhak mengenakan denda sebesar 1/1000 (satu per
seribu) per hari dari nilai pekerjaan yang terlambat, dalam hal PIHAK KEDUA
gagal menyelesaikan Tahap pekerjaan sebagai mana tercantum dalam Pasal 2.2,
sesuai dengan jangka waktu yang diatur dalam Pasal 2.3 dari Perjanjian ini.

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .......................................

Page 12
(iii) Denda keterlambatan sebagaimana tercantum dalam Pasal 6.1 (i) di atas, akan
mulai di hitung sejak bulan ke 14 ( Empat Belas) berakhir + 1 (satu) hari sejak
tanggal penandatanganan Perjanjian ini menurut hari kerja, denda
keterlambatan mana yang akan diperhitungkan maksimal hingga 3 (tiga) bulan
sejak tanggal penandatanganan Perjanjian ini menurut hari kerja atau denda
keterlambatan telah mencapai jumlah kumulatif sebesar 15% (lima belas
persen) dari nilai pekerjaan yang terlambat.

(iv) Dalam hal kondisi Pasal 6.1. (ii) di atas tercapai, maka PIHAK PERTAMA berhak
memutus Perjanjian ini dengan mengirimkan surat pemutusan secara tertulis
kepada PIHAK KEDUA serta menahan semua pembayaran terhadap PIHAK
KEDUA.

PASAL 7
BPJS KETENAGA KERJAAN & KESELAMATAN KERJA

7.1. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan perlengkapan keamanan yang memadai untuk
keselamatan tenaga kerjanya. Demikian pula PIHAK KEDUA wajib menyediakan
perlengkapan pengamanan yang memadai untuk tenaga kerja dan keselamatan
kerjanya.

7.2. Apabila terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA
wajib memberikan pertolongan medis sepenuhnya kepada korban dan biaya yang
ditimbulkan akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

7.3. PIHAK PERTAMA di bebaskan dari semua tuntutan ganti rugi atau kompensasi lainnya
yang harus dibayarkan sebagai akibat terjadinya kecelakaan yang disebabkan
kesalahan PIHAK KEDUA kecuali terhadap kecelakaan yang disebabkan kesalahan
PIHAK PERTAMA dan orang-orangya.

PASAL 8
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

8.1. Yang dimaksud dengan Pekerjaan Tambah ialah pekerjaan yang diperintahkan oleh
PIHAK PERTAMA untuk dilaksanakan, yang sebelumnya tidak tercantum baik dalam
gambar-gambar maupun dalam Rencanan Kerja dan Syarat-syarat yang terdapat dalam
Perjanjian ini, termasuk perubahan terhadap gambar dan syarat-syarat tersebut
sehingga menimbulkan perubahan/pengurangan sifat, mutu atau kualitas pekerjaan.

8.2. Yang dimaksud dengan Pekerjaan Kurang ialah pekerjaan yang diperintahkan oleh
PIHAK PERTAMA untuk tidak dilaksanakan, yang sebelumnya tercantum baik dalam
gambar-gambar maupun dalam Rencanan Kerja dan Syarat-syarat yang terdapat dalam
Perjanjian ini, termasuk perubahan terhadap gambar dan syarat-syarat tersebut
sehingga menimbulkan perubahan/pengurangan sifat, mutu atau kualitas pekerjaan.

8.3. Pekerjaan tambah hanya dapat dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA setelah dicapai
kesepakatan harga dan waktu penyelesaian secara tertulis antara PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA serta setelah PIHAK KEDUA mendapat perintah tertulis dari
PIHAK PERTAMA.

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .......................................

Page 13
8.4. PIHAK KEDUA akan melaksanakan intruksi perubahan pekerjaan tersebut diatas
kecuali apabila PIHAK KEDUA segera memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA yang
menyatakan tidak dapat melaksanakan intruksi perubahan dengan menyertakan bukti-
bukti pendukung bahwa :

(i) PIHAK KEDUA tidak mampu menyiapkan bahan atau item yang dibutuhkan
untuk perubahan Pekerjaan.

(ii) Perubahan Pekerjaan tersebut memicu perubahan mendasar dalam


urutan/kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan atau penyelesaian Pekerjaan secara
keseluruhan.

(iii) Terdapat potensi resiko diluar kompetensi PARA PIHAK yang akan
mempengaruhi kinerja PARA PIHAK.

Setelah menerima alasan-alasan tersebut, PIHAK PERTAMA harus membatalkan,


memastikan, atau mengubah intruksi.

8.5. Jika instruksi Pekerjaan Tambah melebihi 5% (lima persen) dari Nilai Kontrak, maka
PIHAK KEDUA berhak mengajukan revisi daftar satuan harga pekerjaan. Dan instruksi
Pekerjaan Kurang melebihi 5% (lima persen) dari Nilai Pekerjaan, maka PIHAK
PERTAMA akan tetap membayar kepada PIHAK KEDUA nilai overhead atas pekerjaan
kurang tersebut.

8.6 Perubahan Nilai Pekerjaan akibat Pekerjaan Tambah atau Pekerjaan Kurang dihitung
berdasarkan penambahan atau pengurangan kuantitas pekerjaan (yang diukur atau
dihitung bersama oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA) dan harga pekerjaan
sesuai dengan ketentuan berikut ini.

(i) Untuk Pekerjaan Tambah yang sama dan dapat dilaksanakan dengan keadaan yang
sama dengan pekerjaan yang terdapat dalam perjanjian ini, akan dinilai
berdasarkan harga pekerjaan yang terdapat dalam perjanjian ini.

(ii) Untuk pekerjaan Tambah yang serupa dengan pekerjaan yang terdapat dalam
perjanjian ini namun pelaksanaanya dengan keadaan yang berbeda, maka akan
dinilai berdasarkan harga satuan pekerjaan serupa yang terdapat dalam Perjanjian
ini dengan penyesuaian harga yang disepakati oleh kedua belah pihak.

8.7. Perubahan pekerjaan ini akan diperhitungkan bersamaan dengan perhitungan PKB.

8.8. Apabila PIHAK KEDUA menyetujui Pengurangan Lingkup Pekerjaan (pekerjaan


kurang) maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

(i) Apabila Pengurangan Lingkup Pekerjaan yang disebabkan sebagai Ruang Lingkup
pekerjaan dihapuskan dan tidak diserahkan kepada Pihak manapun, maka PIHAK
KEDUA berhak atas kompensasi overhead dan profit sebesar 10% (sepuluh persen)
dari Nilai Pekerjaan yang dikurangi.

(ii) Apabila Pengurangan Lingkup Pekerjaan disebabkan karena PIHAK PERTAMA


menyerahkan kepada NSC atau PIHAK KEDUA lain, maka PIHAK KEDUA berhak
atas komprensasi overhead dan profit sebesar 10% (sepuluh pesen) dari Nilai
Pekerjaan yang dikurangi dan ditambah biaya koordinasi sebesar 5% (lima persen)
dari Nilai Pekerjaan yang dikurangi.

8.9. Terhadap negosiasi perubahan pekerjaan sebagaimana yang diatur dalam pasal ini,
maka berlaku ketentuan:
PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .......................................

Page 14
(i) Apabila terjadi kesepakatan mengenai volume dan harga, maka kesepakatan
tersebut harus dituangkan dalam Berita Acara Penambahan Pekerjaan.

(ii) Apabila tidak terjadi kesepakatan mengenai volume dan harga, maka berlaku
ketentuan Pasal Penyelesaian Perselisihan yang diatur dalam Pasal 23 Perjanjian
ini.

Apabila tidak ditentukan lain dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan, maka PIHAK
KEDUA harus melaksanakan instruksi Perubahan Pekerjaan tersebut selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terbitnya Berita Acara tersebut.

8.10. Pekerjaan Tambah atau Pekerjaan Kurang serta perubahan Nilai Pekerjaan dan
perpanjangan waktu pelaksanaan pekejaan (juka ada) akibat Pekerjaan Tambah atau
Kurang harus dituangkan dalam Amandemen dan Perjanjian ini yang di tandatangani
oleh kedua belah pihak yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan
dari perjanjian ini.

8.11. Pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan berdasarkan:

(i) Intruksi Tertulis dari PIHAK PERTAMA dan Perbedaan antara Gambar Kontrak
dan Gambar Pelaksanaan.

(ii) Final Mutual Check (measurement) pekerjaan tambah/kurang yang belum


disepakati kedua belah pihak, agar diselesaikan dalam waktu 1 (satu) bulan sebelum
serah terima (BAST I) dan dibuktikan dengan Berita Acara yang di tandatangani oleh
PARA PIHAK.

8.12. Pekerjaan tambah kurang akan di perhitungkan kembali apabila ada perubahan dan
kebijakan pemerintah.

PASAL 9
KEADAAN MEMAKSA / FORCE MAJEURE

9.1. Yang dimaksud keadaan memaksa (Force Majeure) adalah keadaan atau peristiwa yang
terjadi di luar dugaan, kemampuan dan kekuasaan PIHAK KEDUA yang mengakibatkan
terlambatnya pelaksanaan kewajiban PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan
Perjanjian Kontrak Kerja ini yaitu namun tidak terbatas pada hal-hal:

(i) Gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, samberan petir, kebakaran,
ledakan, benda-benda angkasa dan bencana alam lainnya, sebagimana diumumkan
oleh pihak yang berwenang.

(ii) Peperangan, huru-hara, terorisme, pemberontakan, embargo, sabotase, pemogokan


umum dan sebagainya sebagaimana diumumkan oleh pihak berwenang.

(iii) Keadaan atau peristiwa lain yang memenuhi batasan keadaan memaksa tersebut
diatas.

9.2. Keadaan Memaksa harus diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender
sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut.

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ......................................

Page 15
9.3. PIHAK PERTAMA dalam waktu 17 (tujuh belas) hari setelah menerima laporan PIHAK
KEDUA berhak menyetujui atau menolak laporan dari PIHAK KEDUA dan
persetujuan/penolakan tersebut harus disampaikan secara terulis kepada PIHAK
KEDUA.

9.4. Apabila dalam jangka waktu lebih dari 17 (tujuh belas) hari tersebut PIHAK PERTAMA
belum memutuskan, maka PIHAK PERTAMA dianggap telah menyetujui.

9.5. Dalam selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah berakhir suatu keadaan memaksa,
PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA, laporan mengenai
keadaan memaksa tersebut serta akibatnya pada pekerjaan.

9.6. Adanya persetujuan yang disampaikan secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA sama
sekali tidak mengurangi atau meniadakan kewajiban PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan tugas yang ditetapkan dalam perjanjian ini, tetapi hanya menunda
pelaksanaannya sampai pengaruh peristiwa tersebut berakhir serta pekerjaan tersebut
berdasarkan syarat dan perjanjian yang akan ditetapkan kedua belah pihak bersama-
sama secara musyawarah.

9.7. Dalam hal PIHAK PERTAMA menolak adanya peristiwa/kejadian yang dilaporkan oleh
PIHAK KEDUA, maka dalm waktu selambat-lambatnya 7(tujuh) hari kalender setelah
penolakan tersebut PIHAK KEDUA berkewajiban untuk segera melanjutkan kembali
pekerjaan sebagaimana mestinya.

PASAL 10
SUB KONTRAKTOR ATAU SUPPLIER

PIHAK KEDUA dapat mengalihkan pengerjaan sebagian Pekerjaan dibawah ini kepada
pihak ketiga, dengan ketentuan bahwa:

a. Penunjukkan Subkontraktror atau Supplier dilakukan oleh PIHAK KEDUA


berdasarkan kompetensi Subkontraktor atau supplier bersangkutan terhadap butir
Pekerjaan yang di alihkan, dan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA.

b. PIHAK KEDUA akan bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan oleh
Subkontraktor atau Supplier yang bekerja di bawah PIHAK KEDUA.

PASAL 11
NOMINATED SUBCONTRACTOR

11.1. PIHAK PERTAMA dapat menunjuk NSC untuk melaksanakan Pekerjaan diluar Lingkup
Pekerjaan.

11.2. Penunjukan NSC oleh PIHAK PERTAMA harus disampaikan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA untuk keperluan koordinasi dilapangan dimana kinerja NSC menjadi
tanggung jawab NSC tersebut. PIHAK KEDUA dapat mengajukan keberatan atas
penunjukan NSC tersebut secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA jika dinilai NSC
PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .......................................

Page 16
tidak mempunyai kompetensi, sumber daya, atau keuangan yang cukup yang dapat
menghambat progress keseluruhan Pekerjaan PIHAK KEDUA.

11.3. Apabila PIHAK PERTAMA menunjuk NSC dan PIHAK KEDUA menyetujuinya, maka
PIHAK KEDUA berhak atas biaya koordinasi, pengawasan dan penggunaan peralatan
yang tersedia dilapangan sebesar 2.5% (dua setengan persen) dari Nilai Pekerjaan yang
diberikan kepada NSC tersebut.

11.4. Apabila Pekerjaan yang diberikan kepada NSC memerlukan peralatan khusus yang
tidak tersedia di lapangan, maka NSC tersebut wajib menyediakan peralatan tersebut
atas biayanya sendiri.

11.5. Bilamana terjadi keterlambatan diakibatkan NSC maka PIHAK KEDUA berhak
mengajukan perpanjangan waktu pelaksanaan Pekerjaan dan biaya yang timbul
karenanya.

PASAL 12
RESIKO PARA PIHAK

12.1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas resiko yang dinyatakan dalan Perjanjian
sebagai resiko PIHAK PERTAMA, dan PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas resiko
yang dinyatakan dalam Perjanjian sebagai resiko PIHAK KEDUA.

12.2. Resiko PIHAK PERTAMA

a. Resiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan harta benda di luar


pekerjaan, perlatan instalasi dan bahan pelaksanaan pekerjaan yang disebabkan
oleh:

(i). Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan


pekerjaan yang tidak dapat dihindari sebagai akibat dari pekerjaan tersebut.

(ii) Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggung jawab, gangguan


terhadap hak yang legal oleh PIHAK PERTAMA atau orang
dipekerjakannya, kecuali disebabkan oleh PIHAK KEDUA.

b. Resiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan yang


disebabkan karena desain atau disebabkan oleh kesalahan PIHAK PERTAMA dan
keadaan memaksa.

c. Resiko yang terkait dengan kerugian atau kerusakan dari pekerjaan, peralatan,
instalasi dan bahan sejak saat pekerjaan selesai dampai berakhirnya Masa
Pemeliharaan, kecuali apabila:

(i) Kerusakan yang terjadi pada Masa Pemeliharaan.

(ii) Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang bukan


tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

12.3. Resiko PIHAK KEDUA


Kecuali resiko-resiko PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas
setiap cidera atau kematian dan semua kerugian atau kerusakan atas pekerjaan,

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ............................................

Page 17
peralatan, instalasi, bahan dan harta benda yang mungkin terjadi selama pelaksanaan
Perjanjian ini.

PASAL 13
LAPORAN HASIL PEKERJAAN

13.1. PIHAK KEDUA harus' menyampaikan dalam rangkap 2 (dua) laporan harian,
mingguan, dan Laporan Pelaksanaan Bulanan, Laporan-laporan ini ditujukan kepada
PIHAK PERTAMA.

13.2. Laporan harian adalah buku laporan harian yang diisi hari demi hari yang berisikan:

(i) Jumlah tenaga kerja;

(ii) Kemajuan pekerjaan sehari-hari;

(iii) Cuaca;

(iv) Pemasukan material;

(v) Apapun yang dikerjakan pada hari itu;

(vi) Catatan kejadian lainnya;

(vii) Catatan peringatan Pengawas PIHAK PERTAMA.

13.3. Laporan mingguan adalah laporan yang berisikan garis-garis besar dari apa yang telah
dicantumkan dalam laporan harian.

13.4. Laporan Pelaksanaan Bulanan adalah laporan yang berisikan kemajuan pekerjaan selama 1
(satu) bulan dan rencana kerja bulan berikutnya.

13.5. Laporan-laporan tersebut di atas harus dilengkapi dengan dokumentasi foto.

PASAL 14
PENGHENTIAN SEMENTARA

14.1. PIHAK KEDUA berhak untuk melakukan Penghentian Sementara atas pelaksanaan
pekerjaan dengan sebelumnya memperingatkan secara bertahap, apabila terjadi salah
satu dari hal-hal berikut:

(i) Keterlambatan pembayaran dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang
bukan disebabkan atau di akibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PIHAK KEDUA;

(ii) Terjadi Force Majeure.

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .........................................

Page 18
14.2. PIHAK PERTAMA berhak melakukan Penghentian Sementara atas pelaksanaan
pekerjaan apabila diperlukan terkait dengan perubahan desain pekerjaan.

14.3. Dalam haI PIHAK KEDUA mengalami keterlambatan dan mengeluarkan biaya akibat
dari penghentian sementara sesuai kondisi pada ayat 1 dan 2 diatas, maka PIHAK
PERTAMA berkewajiban untuk memberikan perpanjangan waktu pelaksanaan
Pekerjaan dan biaya tambahan.

14.4. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam pasal ini melebihi 60
(enam puluh) hari kalender setelah dilakukan pengehentian sementara oleh PIHAK
PERTAMA maka PIHAK KEDUA dapat mengajukan pemutusan perjanjian sesuai
ketentuan pasal 15 perjanjian ini.

PASAL 15
PEMUTUSAN PERJANJIAN

15.1. PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak dan seketika tanpa keputusan hakim
memutuskan Perjanjian Pemborongan ini setelah terlebih dahulu melakukan teguran
tertulis sebanyak tiga kali berturut-turut dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender
untuk setiap teguran tertulis, kepada PIHAK KEDUA dalam hal terjadinya salah satu
dari kondisi berikut ini:

(i) Bila setelah 7 (tujuh) hari terhitung sejak terpenuhinya seluruh kondisi
dalam Pasal 2.3 (i), PIHAK KEDUA belum dan tidak mulai melaksanakan
pekerjaan;

(ii) Terlambat menyerahkan Pekerjaan selama Iebih dari 50 (lima puluh) hari
kalender terhitung sejak berakhimya jadwal penyerahan Pekerjaan;

(iii) Tanpa persetujuan tertulis tedebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, PIHAK
KEDUA telah menyerahkan sebagian seluruh pekerjaan kepada pihak
ketiga;

(iv) Denda keterlambatan penyelesaian Pekerjaan telah mencapai 15% (lima


belas persen) dari harga sisa Pekerjaan;

(v) Dalam waktu 60 (enam puluh) hari berturut-turut menghentikan pekerjaan


tanpa alasan yang wajar;

(vi) Menolak atau mengabaikan perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA untuk
membongkar atau menyingkirkan pekerjaan atau bahan/barang yang tidak
memenuhi syarat-syarat/spesifikasi yang ditetapkan.

15.2. Dalam hal terjadi pemutusan perjanjian sebagaimana tersebut pada pasal 15.1 di atas,
PIHAK PERTAMA berhak menunjuk Pihak Ketiga untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut atas biaya PIHAK KEDUA, dan keterangan-keterangan yang berhubungan
dengan pelaksanaan Pekerjaan.

15.3. PIHAK KEDUA berhak untuk mengakhiri perjanjian ini secara sepihak dengan
memberitahukan secara tertulis hal tersebut kepada PIHAK PERTAMA, dalam hal:

(i) PIHAK PERTAMA terlambat melakukan pembayaran kepada PIHAK


KEDUA terhitung 60 (enam puluh) hari sejak batas akhir pembayaran yang
telah disepakati;
PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ......................................

Page 19
(ii) PIHAK PERTAMA tanpa alasan yang kuat tidak menerbitkan atau
menghambat penerbitan Berita Acara Serah Terima mana pun;

(ii) Pelaksanaan seluruh atau sebagian besar pekerjaan terhenti selama 30 (tiga
puluh) hari berturut-turut karena:

a. Force Majeure;
Perintah penghentian/penundaaan pelaksanaan pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA bukan karena kesalahan PIHAK KEDUA.

b. Kelalaian atau ketertambatan PIHAK PERTAMA maka dalam memberikan instruksi,


gambar, informasi, persetujuan yang diperlukan oleh PIHAK KEDUA untuk
pelaksanaan Pekerjaan.

c. Kelalaian atau keterlambatan NSC yang dipekerjakan oteh PIHAK PERTAMA dalam
melaksanakan pekerjaannya dengan terlebih dahulu PIHAK KEDUA mengajukan
pemberitahuan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali.

15.4. Pemutusan perjanjian sebagaimana tersebut pada Pasal 15.1 dan 15.3 di atas, cukup
disampaikan secara tertulis. Selanjutnya PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk
mengesampingkan berlakunya Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata tentang Pemutusan/Pembatalan Perjanjian.

15.5. Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir dalam hal PIHAK PERTAMA atau PIHAK
KEDUA:

(i) Jatuh pailit yang dinyatakan oteh keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap;

(ii) Pencabutan Ijin Usaha oteh instansi yang berwenang;

(iii) Perubahan peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi pelaksanaan


Pekerjaan;

(iv) IMB atau izin Iainnya sehubungan dengan Pekerjaan dicabut oleh instansi terkait.

15.6. Apabila terjadi pengakhiran perjanjian sebagaimana dimaksud pada Pasal 15.4 dan atau
Pasal 15.5 dari Perjanjian ini, maka:

(i) PIHAK KEDUA untuk mencegah terjadinya kecelakaan terhadap manusia s e r t a


kerusakan terhadap harta benda dan pekerjaan, berhak untuk memindahkan
bangunan sementara, peralatan, perkakas dan bahan/barang milik kantor di Lokasi
Proyek;

(ii) PIHAK PERTAMA harus membayarkan kepada PIHAK KEDUA:

a. Seluruh nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan hingga saat berakhimya


perjanjian ini

b. Nilal barang-barang yang telah didatangkan dan belum dipasang serta


ditinggalkan di lokasi pekerjaan dan belum dibayar;

c. Biaya barang yang telah dipesan dan telah atau harus dibayar oleh PIHAK
KEDUA, dengan ketentuan bahwa setelah pembayaran bahan/barang tersebut

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .........................................

Page 20
menjadi milik PIHAK PERTAMA yang dibuktikan dengan bukti pemesanan atau
pembayaran yang sah;

d. Biaya pemindahan keluar lokasi pekerjaan (termasuk biaya pencegahan,


kecelakaan dan kerusakan tersebut pada butir (I) dan Pasal 15.6 ini.

PASAL 16
CACAT MUTU

16.1. PIHAK PERTAMA, baik secara langsung maupun melalui Pengawas PIHAK
PERTAMA, berhak memeriksa pekerjaan PIHAK KEDUA dan memberitahukan PIHAK
KEDUA apabila terdapat cacat mutu dalam pekerjaan. PIHAK PERTAMA, baik secara
langsung maupun melalui Pengawas PIHAK PERTAMA, berhak memerintah PIHAK
KEDUA untuk melakukan pengujian terhadap basil pekerjaan yang dianggap memiliki
cacat mutu.

16.2. Apabila hasil pengujian memperlihatkan adanya Cacat Mutu yang diakibatkan
pekerjaan PIHAK KEDUA, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya. Sebaliknya apabila tidak ditemukan cacat mutu,
maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

16.3. Selain Cacat Mutu minor yang secara substansial tidak mempengaruhi penggunaan
Pekerjaan atau bagian Pekerjaan, sebagaimana telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA
sebagai Cacat Mutu minor, maka Pekerjaan dianggap selesai 100% (seratus persen) dan
penyerahan pertama dapat dilakukan dimana PIHAK KEDUA tetap bertanggung jawab
untuk memperbaiki Cacat Mutu minor selama Masa Pemeliharaan. Jika terdapat Cacat
Mutu yang atas penilaian PIHAK PERTAMA bukan merupakan cacat mutu minor maka
harus diperbaiki sebelum penyerahan pertama pekerjaan dan selama Masa
Pemeliharaan

16.4. PIHAK KEDUA akan melaksanakan pekerjaan perbaikan yang diperlukan untuk
memperbaiki cacat mutu atau kerusakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. PIHAK PERTAMA mengeluarkan notifikasi tentang terdapatnya Cacat Mutu kepada


PIHAK KEDUA secara tertulis, untuk kemudian akan dilakukan pengecekkan
bersama. Jika terbukti kerusakan akibat kelalaian PIHAK KEDUA maka PIHAK
KEDUA segera akan melakukan Perbaikan berdasarkan notifikasi tersebut.

b. Jika setelah dilakukan pengecekkan bersama terbukti kerusakan akibat salah guna
dan bukan akibat kelalaian PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan Pekerjaan, maka
PIHAK KEDUA dapat melakukan pekerjaan perbaikan setelah mendapatkan
persetujuan dari PIHAK PERTAMA, dengan biaya ditanggung oleh PIHAK
PERTAMA.

16.5. Notifikasi tentang terdapatnya Cacat Mutu, hanya dapat dikeluarkan sampai 30 (tiga
puluh) hari sebelum Masa Pemeliharaan berakhir (BAST II). ,.

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. .......................................

Page 21
PASAL 17
BAST I

17.1. PIHAK KEDUA akan mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK PERTAMA
yang menyatakan Pekerjaan telah selesai 100% (seratus persen) sesuai Tabel 1 kecuali
Masa Pemeliharaan, selambat lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal
penyerahan.

17.2. Cacat Mutu kecil di Serah Terima Pekerjaan I, hanya dapat diterima PIHAK PERTAMA
sebagai minor defect setelah mendapatkan persetujuan dari PIHAK PERTAMA.

17.3. PIHAK PERTAMA akan metakukan Pemeriksaan dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak
diterima Surat Pembentahuan sebagaimana yang dicantumkan dalam ayat 1.

17.4. Setelah dilakukan Pemeriksaan, maka:

(i) PIHAK PERTAMA memberikan pemberitahuan tertulis yang menyatakan bahwa


progress Pekerjaan belum mencapai 100%, dimana PIHAK KEDUA berkewajiban untuk
segera menyelesaikan sisa Pekerjaan yang belum terselesaikan; atau

(ii) PIHAK PERTAMA menerima penyelesaian pekerjaan yang diajukan PIHAK KEDUA
dan dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak disetujuinya laporan pemeriksaan Pekerjaan
harus mengeluarkan BAST I.

17.5. Apabila PIHAK PERTAMA bermaksud untuk menggunakan sebagian dari Pekerjaan
sebelum dikeluarkannya Berita Acara Serah Terima Pertama atau menyerahkan
sebagian dari Pekerjaan kepada PIHAK KETIGA sebelum dikeluarkannya Berita Acara
Serah Terima Pertama, maka:

(i) Bagian Pekerjaan tersebut otomatis dinyatakan telah diserah terimakan kepada PIHAK
PERTAMA sejak tanggal bagian pekerjaan tersebut telah diselesaikan oleh PIHAK
KEDUA;

(ii) Masa Pemeliharaan bagian Pekerjaan tersebut dimulai sejak PIHAK KEDUA
menyerahkan bagian tersebut kepada PIHAK PERTAMA;

(iii) Berkaitan dengan serah terima pertama atas sebagian Pekerjaan, untuk item-item yang
berkaitan dengan sistem keseluruhan Pekerjaan menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA sepanjang terjadi koordinasi dengan PIHAK KETIGA.

17.6. PIHAK KEDUA harus melaksanakan pemeliharaan terhadap seluruh hasil Pekerjaan
selama jangka waktu 6 (enam) bulan, terhitung sejak BAST Tahap Pertama. Dalam masa
pemeliharaan tersebut, pabrik harus dapat dijalankan dengan kapasitas beban penuh
selama 3 (tiga) bulan berturut-turut apabila TBS mencukupi target.

PASAL 18
BAST II

18.1. Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, PIHAK KEDUA mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk Serah Terima Pekerjaan II.

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ......................................

Page 22
18.2. PIHAK PERTAMA akan mengeluarkan BAST II setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan
perbaikan pekerjaan terhadap kerusakan yang terjadi selama Masa Pemeliharaan.

PASAL 19
PERCOBAAN PRODUKSI (TRIAL PRODUCTION )

19.1. Setelah commisioning disetujui oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA harus
melaksanakan Percobaan Produksi (Trial Production) terhadap seluruh unit dengan
beban penuh selama 1 (satu) minggu berturut-turut.

19.2. Percobaan Produksi ini di maksudkan untuk membuktikan kapasitas yang telah di
perjanjikan sebagaimana yang diatur dalam PERJANJIAN ini.

19.3. Apabila pada saat percobaan tersebut terdapat hal-hal yang tidak memenuhi Standar
Spesifikasi Teknis sebagaimana ditentukan dalam PERJANJIAN ini, maka PIHAK
KEDUA harus memperbaiki atau mengganti semua hasil kerja yang tidak memenuhi
Standar Spesifikasi Teknis.

19.4. Semua biaya yang timbul pada Comisioning & Test Run menjadi tanggung jawab dan
beban PIHAK KEDUA Kecuali TBS.

19.5 Percobaan Produksi ini dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dengan di saksikan oleh
Technical Advisor Engineering yang di tunjuk oleh PIHAK PERTAMA menurut
Prosedur Test On Completion.

19.6 Apabilahasil percobaan ini telah sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang telah di
tentukan oleh PIHAK PERTAMA, maka PARA PIHAK akan menandatangani Berita
Acara Percobaan Produksi (BAPP TRIAL PRODUCTION)

PASAL 20
KERAHASIAN

20.1 PARA PIHAK wajib menjadikan PERJANJIAN ini sebagai hal yang bersifat Rahasia yang
tidak boleh diketahui oleh umum, kecuali untuk kepentingan Perbankan, Audit dan
Pemeriksan Hukum oleh Aparat yang berwenang.

20.2 PARA PIHAK secara bersama-sama sepakat bahwa ketentuan ayat 1 di atas juga
mengikat bagi seluruh karyawan masing-masing pihak.

PASAL 21
BAHASA DAN HUKUM YANG BERLAKU

21. PARA PIHAK sepakat menggunakan bahasa Indonesia dan tunduk pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia yang berlaku dari
waktu kewaktu.

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ..........................................

Page 23
PASAL 22
BEA MATERAI DAN PAJAK

22. Bea Materai dan surat Perjanjian Kontrak ini serta pembayaran denda keterlambatan
yang di akibatkan oleh PIHAK KEDUA dan Pajak lain-lainnya di bebankan kepada
PIHAK KEDUA harus dilunasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

PASAL 23
PERUBAHAN KONTRAK

23.1. Bila mana karena sesuatu hal terjadi perubahan-perubahan terhadap lingkup pekerjan,
lingkup tugas dan tanggungjawab dan atau pasal-pasal lain dari PERJANJIAN ini, maka
perubahan tersebut hanya berlaku bilamana telah di setujui oleh PARA PIHAK dan
dinyatakan sebagai Amandemen atau Addendum yang menjadi kesatuan dalam
PERJANJIAN ini.

23.2 Prosedur pembuatan Addendum atau Amandemen PERJANJIAN dilakukan sebagai


berikut:

(i) PIHAK PERTAMA memberikan perintah tertulis kepada PIHAK KEDUA

Untuk melaksanakan perubahan terhadap PERJANJIAN, atau PIHAK KEDUA


mengusulkan perubahan PERJANJIAN kepada PIHAK PERTAMA.

(ii) PIHAK KEDUA harus memberikan tanggapan atas perintah perubahandan dan
PIHAK PERTAMA.

(iii) Atas tanggapan perubahan dilakukan negoisasi dan dituangkan dalam Berita
Acara Hasil Negosiasi.

(iv) Berdasarkan Berita Acara Hasil Negoisasi di buat Addendum atau Amandemen
PERJANJIAN.

PASAL 24
PERSELISIHAN

24. Setiap perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan
persyaratan-persyaratan KONTRAK harus di selesaikan secara musyawarah untuk
mufakat antara kedua belah pihak dan apabila tidak tercapai, maka perselisihan
tersebut harus diselesaikan dengan ketentuan-ketentuan Badan Arbitrasi Nasional
Indonesia (B.A.N.I) dan keputusannya di anggap final.

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ........................................

Page 24
PASAL 25
PENUTUP

Demikianlah PERJANJIAN ini dibuat dengan rangkap 2 (dua) asli yang masing-masing
mempunyai kekuatan Hukum yang sama, dimana masing-masing telah di tanda tangani dan di
bubuhi cap perusahaan serta materai secukupnya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. BANGKIT PUTRA PERKASA .........................................................
CABANG SUMATERA

MUGIYANTO ..............................................................
Direktur

Mengetahui/Menyetujui :

INDRIYANI ALAMSYAH
Komisaris Utama

PERJANJIAN KONTRAK KERJA PEMBANGUNAN PABRIK PMKS Tj. MEDAN KAB. ROKAN HILIR ANTARA PT.Bangkit Putra Perkasa DENGAN PT. ......................................

Page 25

Anda mungkin juga menyukai