Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH STANDARISASI K3

DI PT TELKOM

NAMA : DICKY EFELIN TEOLY MENDROFA


NPM : 2114210060
JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO
PRODI : STANDARISASI SISTEM KELISTRIKAN DAN K3

DAFTAR ISI
A. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
…………………………………………………………………………………

2. Rumusan Masalah
……………………………………………………………………………..
3. Tujuan
…………………………………………………………………………………
…………….
4. Metode Ilmiah
…………………………………………………………………………………..
5. Sistimatika
Penulisan………………………………………………………………………
….
6. Tinjauan
Pustaka…………………………………………………………………………
……..
B. BAB II PEMBAHASAN MATERI
C. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
D. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupakan
hal yang diinginkan oleh semua pekerja. Lingkungan yang sehat akan membuat seorang
pekerja dapat menjalankan tugasnya dan dapat terselesaikan sesuai dengan prosedur yang
baik. Lingkungan juga dapat menjadi tolak ukur fisik dan mental pekerja.
Lingkungan yang tidak sehat akan berdampak pada kesehatan yang menurun,
timbulnya berbagai penyakit dan biaya kesehatan yang besar. Di Indonesia sendiri
keselamatan dan kesehatan kerja masih terbilang terabaikan. Hal ini ditunjukan dengan
adanya kecelakaan kerja tiap tahun yang meningkat. Padahal seorang pekerja merupakan
orang berharga bagi perusahaan. Selain adanya kecelakaan juga akan berdampak pada
ekonomi yang menurun. Ekonomi yang menurun maka akan menyebabkan kondisi tempat
tinggal yang buruk. Dengan begitu perlu adanya keselamatan dan kesehatan dalam bekerja
sehingga akan berdampak pada kondisi tempat tinggal yang baik akan memberi pengaruh
pada kesehatan pekerja dan meningkatkan pelayanan dalam bekerja.
Dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 87 ayat 1 dinyatakan bahwa “Setiap
perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”. Selanjutnya ketentuan mengenai
penerapan Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja diatur dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI No. 05/MEN/1996 Pasal 3 Ayat 1 dan 2 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang menyatakan bahwa “Setiap perusahaan yang
mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi
bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,
pencemaran lingkungan dan penyakit kerja akibat kerja wajib menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom Indonesia atau Telkom) adalah
perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar
di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan
telepon seluler sebanyak 50 juta.
PT. TELKOM merupakan salah satu BUMN. Oleh karena adanya program perluasan
jaringan serta penyedia jasa maka peran dari pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
sangat diperlukan agar proses tersebut dapat berjalan secara lancer, efektif dan aman
menimbulkan potensi bahaya serta meningkatkan kepercayaan pada perusahaan yang
bekerja sama maupun pada investor, ditambah pula dengan upaya perusahaan tersebut
dalam mendapatkan kepuasan konsumen dengan memberikan tanggung jawab pada
masyarakat Indonesia yang meliputi komitmen dalam menjalankan usaha dengan
menjunjung Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tenaga kerja ditempat kerja dalam
menjaga produktifitas tenaga kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diatur dalam
suatu sistem manajemen yaitu Sistem Manajemen K3. Untuk menerapkan Sistem
Manajemen K3 tersebut maka harus berpedoman pada 5 prinsip berdasarkan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996. Beberapa diantaranya adalah komitmen,
kebijakan serta perencanaan K3 yang harus diterapkan sebagai langkah awal dalam Sistem
Manajemen K3.

Anda mungkin juga menyukai