Anda di halaman 1dari 2

5.

Metode – Metode Untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi

Perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan efisiensi produksi, yaitu diindikasikan dengan biaya
yang lebih rendah untuk jumlah output dan tingkat mutu tertentu.

Efisiensi produksi adalah hal yang paling penting bagi perusahaan jasa sekaligus pula perusahaan
manufaktur. Banyak perusahaan menentukan tujuan efesiensi produksi dengan menggunakan tolak
ukur, yaitu metode pengevaluasian kinerja dengan melakukan perbandingan terhadap beberapa tingkat
tertentu. Perusahaan dapat meningkatkan efesiensi produksi melalui metode berikut :

 Teknologi

Perusahaan dapat meningkatkan efesiensi produksinya dengan menerapkan teknologi baru. Mesin –
mesin baru yang menggunakan teknologi yang telah dikembangkan dapat melakukan pekerjaan dengan
lebih cepat.

Banyak proses produksi telah terotomatisasi atau dengan istilah lain, pekerjaan – pekerjaannya telah
diselesaikan oleh mesin tanpa menggunakan tenaga manusia. Karena mesin dapat lebih murah biayanya
daripada sumber daya manusia, maka otomatisasi dapat meningkatkan efesiensi produksi.

Untuk dapat secara efektif memanfaatkan keuntungan dari otomatisasi, berikut ini bebarapa panduan
yang sebaik nya di pertimbangkan :

1. Rencana. Perencanaan adalah hal yang perlu dilakukan untuk memutuskan bentuk otomatisasi
yang paling tepat.
2. Menggunakan otomatisasi di tempat yang memberikan manfaat terbesar. Melakukan alokasi
otomatisasi secara merata pada seluruh bagian proses produksi bias jadi merupakan hal yang
kurang efesien. Beberapa pekerja tidak mampu menggunakan computer untuk jenis pekerjaan
yang mereka lakukan.
3. Pelatihan. Untuk memastika otomatisasi yang telah diterapkan dapat dimanfaatkan secara
efektif, setiap pekerja yang menggunakan computer atau mesin baru seharusnya mendapat
pelatihan.
4. Terus melakukan evaluasi biaya dan manfaat. Dengan memperhitungkan biaya dan mangaat
otomatisasi, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk menerapkan tambahan otomatisasi
atua mengubah otomatisasi yang sudah ada.

 Skala Ekonomis

Perusahaan juga dapat mengurangi biaya dengan mencapai skala ekonomis, yaitu biaya rata – rata yang
lebih rendah yang timbul akibat melakukan produksi dalam jumlah yang lebih besar. Untuk memahami
bagaimana skala ekonomis dapat terjadi, ada dua jenis biaya yang terkait dalam produksi suatu produk,
yiatu :
A. Biaya tetap adalah beban – beban operasi yang tidak mengalami perubahaan sebagai akibat
dari jumlah produk yang di produksi. Sebagai contoh, biaya sewa sebuah pabrk tidak akan
dipengaruhi oleh jumlah produksi yang diproduksi di sana.
B. Biaya variable adalah beban – beban operasi yang berubah secara langsung mengikuti
jumlah produk yang di produksi. Seiring dengna kenaikan output, maka biaya variable juga
akan ikut mengalami kenaikan, tetpai biaya tetap akan tetap konstan. Biaya rata – rata per
unit umumnya akan menurun seiring dengan meningkatnya output bagi perusahaan –
perusahaan yang memiliki biaya tetap yang tinggi.

 Restrukturisasi

Restrukturisasi berkaitan dengan perubahaan proses produksi sebagai salah satu usaha untuk
meningkatkan efesiensi. Ketika restrukturisasi mengurangi beban produksi barang atau jasa, maka
restrukturisasi dapat meningkatkan laba perusahaan dan oleh Karena itu meningkatkan nilai perusahaan
tersebut. Restrukturisasi adalah tindakan atau kegiatan untuk merubah struktur permasalahan dengan
tujuan untuk memperbaiki dan memaksimalisasi kinerja perusahaan.

Banyak perusahaan yang melakukan rekayasa ulang, yaitu perancangan ulang struktur organisasi dan
operasi sebuah perusaaan. Rekayasa ulang mengakibatkan terjadinya beberapa perubahaan kecil,
seperti pengubahan prosedur yang digunakan untuk menerima pesan telepon atau mengirimkan paket.

Perampingan. Pada umumnya perusahaan juga akan melakukan perampingan yaitu pengurangan jumlah
karyawan. Perusahaan akan menentukan berbagai posisi jabatan yang dapat dihilangkan tanpa
memengaruhi volume atau mutu produk yang dihasilkan. Beberapa perampingan terjadi sebagai akibat
dari teknologi karena proses produksi yang terotomatisasi telah menggantikan sumber daya manusia.
Akan tetapi perusahaan melakukan perampingan bahkan ketika mereka tidak memliki rencana untuk
mengotomatisasi proses produksinya.

Kekuragan dari perampingan yaitu :

1. Biaya yang terkait dengan hilangya posisi jabatan seseorang.


2. Akan terdapat biaya yang dapat dikaitkan engan pelatihan beberapa karyawan yang masih ada
mengalami perluasan tanggung jawab.
3. Apabila ada karyawan yang masih ada merasa yakin bahwa posisi mereka saat ini mungkin akan
dihapuskan, maka moral mereka turun dan hasil kerja tidak maksimal.
4. Dapat menyebabkan terjainya penurunan mutu, karena para karyawan yang masih tersisa dapat
diberikan lebih banyak pekerjaan dan mungkin tidak dapat mendeteksi terjadinya kekurangan
dalam proses produksi.

Anda mungkin juga menyukai