Anda di halaman 1dari 4

A.

SIFAT SYAJA’AH
Pengertian
Kata syaja'ah secara etimologis berarti kebenaran. Secara istilah, menurut Imam Ghazali
syaja'ah adalah "ketaatan kekuatan emosi terharap akal pada saat nekat atau menahan diri".
Orang yang memiliki sifat syaja'ah disebut syuja' (pemberani). Lawan dari kata syaja'ah
adalah jubun atau jabanah yang berarti lemah hati (pendirian) dan takut. Orang yang memiliki
sifat jabanah disebut Jabban (yang sangat penakut/pengecut).

Dalil

Artinya:
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang
diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan
dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang
beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al
Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud
menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik.
Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka
hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi.

Jenis Syaja’ah
1. Syaja’ah harbiyyah, yaitu keberanian yang kelihatan atau tampak. Misalnya keberanian
dalam medan tempur di waktu perang.
2. Syaja’ah nafsiyyah, yaitu keberanian menghadapi bahaya atau penderitaan dan
menegakkan kebenaran.

Ciri-ciri orang memiliki sifat syaja’ah


1. Berani memperjuangkan yang benar dan meluruskan yang salah
2. Segala sesuatu yang diperbuat ikhlas niatnya karena Allah SWT.
3. Semangatnya tak pernah kenal patah arang
4. Tidak malu mengakui kesalahannya
5. Senantiasa sabar dan tawakal dalam menjalankan usaha dan menjalani ujian
6. Memiliki pendirian yang kuat, teguh dan tetap
Faktor seseorang memiliki sifat syaja’ah
1. Adanya rasa takut kepada Allah SWT
2. Lebih mencintai kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia
3. Adanya perasaan tidak takut mati
4. Tidak pernah ragu dengan kebenaran
5. Biasakanlah untuk bersikap tawakal dan yakin akan adanya pertolongan dari Allah
Swt.

Cara menerapkan syaja’ah


1. Berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt.
2. Banyak membaca dan belajar tentang ilmu akhirat
3. Mempelajari sirah Nabawiyah agar menambah motivasi dan pengetahuan
4. Senantiasa percaya dan yakin akan segala jenis pertolongan Allah Swt.
5. Meningkatkan sikap istiqamah, ketenangan dan optimis akan segala sesuatu hal

Hikmah Syaja’ah
1. Timbulnya sikap ingin mencapai kemajuan
2. Menghilangkan perasaan merasa sulit dan menghilangkan rasa tidak mampu
3. Mendorong seseorang untuk kreatif dan produktif
4. Mendatangkan ketentraman

B. SIFAT JUJUR
Pengertian
Jujur dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah shidqu atau shiddiq yang berarti berkata benar
atau nyata. jujur artinya tidak melakukan kecurangan, mengikuti kaidah atau aturan yang
berlaku dan memiliki kelurusan hati.

Dalil

Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan
orang-orang yang benar.

Jenis jujur
1. Jujur dalam niat dan kemauan (shidqu an-niyyah wa al-‘azm)
Yang dimaksud jujur dalam niat dan kemauan adalah melakukan segala sesuatu dilandasi
motivasi hanya karena dalam kerangka mendapatkan ridha Allah SWT. Nilai sebuah amal
di hadapan Allah SWT sangat ditentukan oleh niat atau motivasi seseorang.
2. Jujur dalam ucapan (shidqu al-lisan)
Jujur dalam bertutur kata adalah bentuk kejujuran yang paling populer di tengah
masyarakat. Orang yang selalu berkata jujur akan dikasihi oleh Allah SWT dan dipercaya
oleh orang lain. Sebaliknya, orang yang berdusta, meski hanya sekali apalagi sering
berdusta maka akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat.
3. Jujur ketika berjanji (shidq al-wa’ad)
Seorang muslim yang jujur akan senantiasa menepati janji-janjinya kepada siapapun,
meskipun hanya terhadap anak kecil. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang
berkata kepada anak kecil, mari kemari, saya beri korma ini, kemudian dia tidak
memberinya, maka dia telah melakukan kebohongan” (HR. Ahmad)
4. Jujur dalam bermu’amalah (shidq al-mu’amalah)
Jujur dalam niat, lisan dan jujur dalam berjanji tidak akan sempurna jika tidak dilengkapi
dengan jujur ketika berinteraksi atau bermu’amalah dengan orang lain. Seorang muslim
tidak pernah menipu, memalsu, dan berkhianat sekalipun terhadap non muslim. Ketika ia
menjual tidak akan mengurangi takaran dan timbangan. Pada saat membeli tidak akan
memperberat timbangan dan menambah takaran.

Orang yang jujur dalam bermu’amalah juga senantiasa bersikap santun, tidak sombong
dan tidak pamer (riya). Jika orang tersebut melakukan atau meninggalkan sesuatu,
semuanya dalam koridor Allah SWT. Ia tidak tamak dan serakah dalam bermu’amalah

5. Jujur dalamberpenampilan sesuai kenyataan (shidq al-hal)


Seorang yang jujur akan senantiasa menampilkan diri apa adanya sesuai kenyataan yang
sebenarnya. Ia tidak memakai topeng dan baju kepalsuan, tidak mengada-ada dan
menampilkan diri secara bersahaja.

Manfaat Jujur
1. Menjadi jalan menuju surga
2. Dinaikkan derajat kita
3. Dicintai Allah dan rasul
4. Terhindar dari sifat munafik
5. Mendatangkan pahala dan diampuni dosa

Hikmah Jujur
1. Kejujuran akan membuat hati menjadi lebih tenang
2. Kejujuran akan mendatangkan pahala yang berkah
3. Kejujuran akan membuat kita dipercaya orang
4. Kejujuran akan membawa kita dalam kebahagiaan
5. Kejujuran akan membuat kita mendapat pertolongan dari Allah
6. Kejujuran akan menghindarkan kita dari mara bahaya
7. Kejujuran akan menjadikan kita sebagai suatu kebiasaan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/AmeliaFebiani/materi-syajaah
https://www.islampos.com/5-jenis-sifat-jujur-yang-wajib-dimiliki-setiap-muslim-
apa-saja-198772/
https://ingatallah.com/hikmah-perilaku-jujur/#Dalil_Mengenai_Perilaku_Jujur
http://yellokie.blogspot.com/2018/09/makalah-pendidikan-agama-islam-berani.html
https://tafsirweb.com/1889-quran-surat-al-maidah-ayat-5.html

Anda mungkin juga menyukai