BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
CHF atau sering disebut gagal jantung yaitu penyakit yang dapat menimpa
siapa saja dan kapan saja, apabali dengan gaya hidup yang tidak baik,
sehingga menyebabkan seseorang berisiko terkena penyakit ini. Kenapa bisa
disebut gagal jjantung? Karena pada dasarnya jantung tidak dapat memompa
dengan baik ini adalah efek dari ketidak elastisan otot pada jantung untuk
memompa darah keseluruh tubuh (Price, 2006). Kemudian, Universitas Jambi
(2016) pun mengamati tentang Risiko CHF, dan Universitas tersebut
mengatakan “Risiko CHF akan meningkat pada orang lanjut usia(lansia)
karena penurunan fungsi ventrikel akibat penuaan. CHF ini dapat menjadi
kronik apabila disertai dengan penyakit-penyakit seperti: hipertensi, penyakit
katub jantung, kardiomiopati, dan lain-lain. CHF juga dapat menjadi kondisi
akut dan berkembang secara tiba-tiba pada miokard infark.”
Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi penyakit gagal jantung di
Indonesia tahun 2013 sebesar 0,13% atau diperkirakan sekitar 229.696 orang,
sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/ gejala sebesar 0,3% atau
diperkirakan sekitar 530.068 orang. Kemudian sesuai pada data bahwa jumlah
penderita penyakit gagal jantung terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur,
yaitu sebanyak 54.826 orang (0,19%), sedangkan Provinsi Maluku Utara
memiliki jumlah penderita paling sedikit, yaitu sebanyak 144 orang (0,02%)
dan berdasarkan diagnosis/ gejala, estimasi jumlah penderita penyakit gagal
jantung terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak 96.487 orang
(0,3%), sedangkan jumlah penderita paling sedikit ditemukan di Provinsi Kep.
Bangka Belitung, yaitu sebanyak 945 orang (0,1%) (InfoDatIn KemKes RI,
2013). Resiko kematian yang diakibatkan oleh CHF adalah sekitar 5-10 % per
tahun pada kasus gagal jantung ringan, dan meningkat menjadi 30-40% pada
gagal jantung berat. Menurut penelitian, sebagian besar lansia yang
didiagnosis menderita CHF tidak dapat hidup lebih dari 5 tahun (Kowalak,
2011).
Berdasarkan masalah tersebut, kami sebagai mahasiswa keperawatan
STIKes Faletehan perlu memahami dan mengetahui konsep teoritis dan
keterampilan profesional yang harus dimiliki dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan pasien dengan penyakit
Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung, maka kelompok 2 dari
kelompok besar 2 membuat makalah mengenai Congestive Heart Failure
(CHF) dan Asuhan Keperawatan klien dengan Congestive Heart Failure
(CHF).
1
Makalah ASKEP CHF Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
1.3 Tujuan
Kami memiliki tujuan untuk penulisan ini, yaitu tujuannya adalah untuk
pasien yang sudah terdiagnosa CHF, apalagi untuk kita yang masih menjadi
mahasiswa Ilmu Keperawatan dan ini adalah ladang untuk kita mencari lebih
2
Makalah ASKEP CHF Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
kiri atau gagal jantung kiri, menimbulkan kongesti pada vena pulmonalis,
kapiler paru melebihi tekanan osmotic maka akan terjadi proses transudasi ke
ruang instisial. Bila kasus ini terus meningkat, maka akan terjadi edema paru.
pompa darah oleh jantung yang tidak adekuat untuk mencapai kebutuhan
metabolism tubuh (Wilkinson & Ahern, 2012). Pada pasien dengan diagnosis
medis CHF, akan adanya penurunan curah jantung, karena jantungnya tidak
3
Makalah ASKEP CHF Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
kuat untuk memompa (tidak elastis). Dengan adanya ciri-ciri ini dapat
dilakukan tindakan keperawatan ini teraba atau terasa air, yang seharusnya
pada abdomen itu cairan sesuai dengan kebutuhan organ yang ada. Sehingga
2.2 Gejala
kaget dengan suara keras karena frekuensi tekanan pada jantung saat
merespon suara tersebut cukup ekstra, padahal pada kondisi ini jantung sangat
tidak elastis maka dari itu menyebabkan oksigen tidak kaya saat dialirkan
keseluruh tubuh. Pada saat pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, suara paru
terdengar ronki basah karena adanya secret yang berlebih pada paru, kemudian
bunyi jantung ketiga (tapi ada juga yang hanya cepat saja), saat diperiksa EKG
2.3 Pencegahan
gaya hidup sehat guna meminimalisir terjadinya CHF, dengan cara tenaga
berisiko penuh terhadap penyakit ini, tidak merokok dan lain sebagainya guna
4
Makalah ASKEP CHF Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
2.4 Penanganan
5
Makalah ASKEP CHF Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
BAB III
ASKEP
6
Makalah ASKEP CHF Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
Crt 2 detik,nadi periper lemah, turgor kulit baik, akral dingin, tidak adanya
edema, dan skala kekuatan otot (5). Perut cembung, bernapas dengan
pernapasan perut, warna kulit sawo matang, palpasi perut adanya asites.
3.2 Patoflow
7
Makalah ASKEP CHF Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
8
Makalah ASKEP CHF Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
perut kembung.
Do : Suplai oksigen menurun
- TD 150/100 mmHg
Retensi H+ menurun
- RR 20x/ menit
- Suhu 36oc
Tekanan pembuluh darah
Perfis : naik
Dada : nadi apikal
Volume aliran pembuluh
teraba,kardiomegali,retraksi darah menurun
dada,frekuensi jantung
cepat,pulmonic berisik. Hipertropi ventrikel kiri
Abdomen : perut cembung Elastisitas kelebihan
adanya asites. Otot volume
Menurun cairan
/hipervolemi
Naiknya
Frekuensi
Jantung
Penurunan
Curah jantung
9
No Diagnosa Perencananaan
Tujuan (NOC) NIC (label) Aktivitas
Makalah ASKEP CHF Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
1 Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen - Monitor
berhubungan dengan naiknya selama 1x24 jam penurunan curah hipervolemia hemodinamik,
frekuensi jantung. Ditandai jantung dapat teratasi, dengan kriteria (4170) denyut
dengan : hasil sebagai berikut: darah,MAP,CU
Ds : - menerima diagnosis di WP,CO,dan
Pasien mengtakan sesak dan bertahankan pada level 5 tersedia.
kaget jika mendengar suara - memantau denyut dan irama - Monitor perna
keras. jantung ditingkatkan pada level mengetahui ad
Do : 3 edema
TTV: - kecepatan nafas di stabilkan\ pulmonar(misa
TD 150/100 mmHg - memantau tekanan darah di sesak
NADI 50x/menit tingkatkan ke level 4 nafas,ortopnea
RR 20x/menit - mengikuti pembatasan cairan di hipnea,batuk,p
Suhu 36oC tingkatkan ke level 5 sputtum kenta
Perfis: - menghindarai asap roko di sesak).
Adanya retrakasi dada,nadi tingkatkan pada level 3 - Monitor sua
apikal - menyeimbangkan aktivitas dan abnormal
teraba,kardiomegali,pulmonic istirahat pada level 5 - Batasi intake
berisik,jantung cepat. - menyesuaikan kehidupan rutin pada pasie
untuk mencapai kesehatan yg hipnapremia d
optimal pada level 5 - Instruksikan
keluarga
intervensi
rencanakan
mrnangani hip
- Batasi asup
Bantuan sesuai indikasi
Ventilasi
(3390) - Pertahankan
jalan nafas
- Posisikan pa
menurangi dys
- Anjurkan
lambat yan
berbalik, dan b
10
- Monitor kele
pernafasan
Makalah ASKEP CHF Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
3.4 Intervensi
11
Makalah ASKEP CHF | Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
(misalnya,obaxxan,monitor
tekanan darah, dan pembatasan
cairan).
- Menginstruksikan pasien
mengenai diet jantung sehat
(misalnya,rendah
natrium,kolestrol,lemak).
- Pertahankan kepatenan jalan
nafas
13
Makalah ASKEP CHF | Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
edema
pulmonar(misalnya,cemas,sesak
nafas,ortopnea,dispnea,trachipn
ea,batuk,produksi sputtum
kental dan nafas sesak).
- Monitor suara jantung
abnormal
- Batasi intake cairan
bebas pada pasien dengan
hipnapremia dilusi
- Instruksikan pasien dan
keluarga mengenai intervensi
yang di rencanakan untuk
mrnangani hipervolrmia.
- Batasi asupan natrium
sesuai indikasi.
3.5 Implementasi
3.6 Evaluasi
dan tenang.
A = teratasi
P = intervensi di hentikan
2 S = klien mengatakan
perutnya mulai tidak
kembung.
O = klien tanpak perutnya
mulai mengecil
diameternya.
A = teratasi
P = intervensi di hentikan
15
Makalah ASKEP CHF | Kelompok 2 besar dan kelompok 2 kecil, Kelas 2A PSIK 2018/2019
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menurut kelompok kami, jantung adalah bagian terpenting bagi tubuh karena
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu oksigen yang kaya, bila tidak bercukupi
oleh oksigen maka sistem seluruh tubuh lainnya tidak akan berfungsi dengan
baik. CHF yaitu penyakit yang amat berbahaya karena penyakit ini adalah
penyakit yang disfungsi pada miokardium. Penyakit ini dapat dicegah dengan
berbagai cara yaitu dengan gaya hidup yang sehat. Kemudian bila sudah terkena
4.2 Saran
Menurut kelompok kami, untuk para perisiko dapat mencegah terlebih dahulu,
karena bilamana tidak ada pencegahan maka angka yang terkena CHF akan terus
bertambah.
16