Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Cashflow Quadrant


- Mata kuliah : Pengantar Kewirausahaan (entrepreneur)
- Program Studi : PSIK
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit),
TT (3x170 menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM, MKM
Amalia, S.Kep,Ners, M.Kes, M.Kep
- Mhs penyusun bahan : Nama : Ayu Lestari
NPM : 21142019028.P
Kelas : Reg B1
SMST : 7

MASALAH POKOK
CASHFLOW QUADRANT

A. PENGERTIAN CASHFLOW QUADRANT


Seorang penulis dan juga investor dari Amerika Serikat bernama Robert T.
Kiyosaki adalah orang yang pertama kali memperkenalkan istilah cashflow
quadrant.
Dirinya menulis buku cashflow quadrant dan menjadi sangat terkenal di
berbagai negara karena konsep di dalamnya yang menjelaskan tentang profesi
dan keuangan yang dianggap mencerminkan realita yang terjadi di lingkungan
masyarakat.
Tujuan sederhananya dari buku ini adalah untuk membantu setiap individu dalam
meraih kebebasan finansial. Dengan terwujudnya kebebasan finansial, maka
seseorang memiliki kebebasan waktu dan juga utang yang bisa menghancurkan,
serta mampu memiliki bisnis yang mampu mendatangkan profit yang besar.
Jadi, sederhananya cashflow quadrant adalah suatu diagram yang
menggambarkan cara setiap individu dalam memperoleh penghasilan. Cashflow
quadrant ini selanjutnya mempunyai berbagai macam cara dalam hal mengatur
keuangan, termasuk didalamnya cara mengelola utang dan juga aset setiap
individu.

B. JENIS CASHFLOW QUADRANT
Berikut ini adalah penjelasan penting terkait 4 jenis cashflow quadrant:
1. Kuadran E (Employee)
Quadrant  E atau quadrant employee atau dalam bahasa Indonesianya adalah
kuadran karyawan cenderung memilih keamanan dan juga kenyamanan
dalam mendapatkan penghasilan dengan cara bekerja dan memperoleh gaji
tetap perbulannya.
Dengan menjadi seorang pegawai atau karyawan, dan mampu memenuhi
berbagai persyaratan serta kualifikasi yang ditetapkan pada suatu
perusahaan, sudah pasti pekerjaan tersebut akan membantu seseorang dalam
taraf kenyamanan finansial seperti apa yang sebelumnya sudah diharapkan.
Mereka yang berada di dalam jenis cashflow quadrant E pada umumnya
akan rela menukar semua waktu yang dimilikinya untuk bekerja, atau hampir
60% waktu yang dimilikinya untuk bekerja dan 40% sisanya untuk diri
sendiri. Jika mereka yang berada di dalam jenis ini tidak bekerja, maka
mereka tidak mampu mendapatkan penghasilan.
Dengan mempunyai jenjang karir yang sudah jelas, harapannya adalah
mempunyai jenis taraf kehidupan yang jauh lebih layak. Mereka yang berada
pada cashflow quadrant E ini adalah para karyawan yang mempunyai rasa
nyaman karena mereka sudah pasti memiliki penghasilan ataupun gaji yang
tetap perbulannya.
Namun, pada saat yang bersamaan mereka juga tidak memiliki keberanian
untuk menempuh resiko yang lebih tinggi pada suatu pekerjaannya.
Mereka yang berada di dalam quadrant E umumnya memiliki mental
berikut:
a. Cenderung enggan untuk meningkatkan kualitas dirinya.
b. Sudah terbiasa di dalam zona nyaman
c. Lebih menunggu untuk disuruh
d. Tidak memiliki inisiatif.
e. Lebih cenderung mengandalkan kemampuan otaknya atau bekerja
cerdas.
f. Lebih sering memikirkan dirinya sendiri saja

2. Quadrant S (Self-Employee Business)


Jenis selanjutnya adalah Quadrant S atau self-employed business.  Dalam
hal ini, S memiliki arti pada mereka yang sudah mempunyai dan
mengerjakan jenis usahanya sendiri. Contoh sederhana dari quadrant
S adalah para agen asuransi, arsitek, desainer, dan dokter.
Jenis pekerjaan tersebut cenderung memiliki bentuk pengelolaan bisnis
sendiri dan tidak tidak bisa terlepas dari bisnis tersebut secara instan.
Mereka yang berada pada jenis quadrant  ini pun pastinya memerlukan
kerja keras dan juga ide usaha dari pemilik pemilik bisnis.
Hampir sama dengan cashflow quadrant E yang sudah bersama kita
tuliskan di atas, untuk bisa mendapatkan keuangannya, mereka harus rela
menukar waktunya yang banyak untuk bekerja.
Apabila orang lain masih memiliki waktu istirahat setelah jam kerja atau
jam kantornya selesai, maka mereka yang berada pada cashflow quadrant
S masih harus mengelola bisnisnya sendiri, dan hal itulah yang membuat
mereka harus bekerja lebih keras.
Mereka yang berada di dalam quadrant S umumnya memiliki mental
berikut:
a. Mempunyai tingkatan yang lebih baik daripada mental quadrant E
b. Bisa menunda kenyamanan
c. Cenderung mempunyai usaha untuk meningkatkan kualitas dirinya
dan terus belajar.
d. Memiliki inisiatif yang tinggi.
e. Mau bekerja lebih keras dan cerdas
f. Bisa bekerja secara mandiri tapi kesulitan untuk bekerja secara tim.
g. Selalu berusaha untuk inisiatif
h. Berusaha untuk selalu bekerja keras dan cerdas
i. Mereka juga kurang mampu mengelola atau mendidik para
bawahannya jika diberikan tugas menjadi atasan, sehingga akan
berdampak pada kerja sama tim yang kurang.
j. Selain itu, mereka juga cenderung hanya memikirkan
kesuksesannya sendiri saja.

3. Kuadran B (Big Business)


Tingkat keseriusan dari para pebisnis dalam jenis self-employed
business nantinya akan terus meningkat dan membawa mereka pada
level quadrant B atau big business. Mereka yang termasuk dalam jenis big
business merupakan para pebisnis dari perusahaan besar yang didalamnya
memiliki 500 lebih karyawan.
Para pebisnis ini tentunya akan bisa lebih berkembang jika mereka memiliki
niat yang kuat untuk bisa bekerja keras dan merintis bisnisnya sendiri dari
awal.
Mereka juga nantinya akan cenderung mampu dalam mengelola sumber daya
yang terdapat di dalam perusahaan, seperti bahan atau barang dari perusahaan,
hingga sumber daya manusia atau SDM yang ada di dalamnya.
Mereka yang berada di dalam quadrant B umumnya memiliki mental berikut:
a. Memiliki tingkatan lebih baik daripada quadrant  S, terlebih
lagi quadrant E
b. Rela menunda kenyamanannya
c. Memiliki usaha yang keras untuk meningkatkan kualitas dirinya.
d. Memiliki tingkat inisiatif yang tinggi.
e. Bisa keberka keras dan kerja cerdas.
f. Bisa bekerja secara individu atau tim.
g. Bisa mendistribusikan pekerjaanya dengan baik pada tim.
h. Bisa mengelola dan juga memberikan informasi yang baik pada
bawahannya dengan berbagai cara agar tercipta tim yang kompak dan
bisa terus berkembang.
i. Bisa memimpin tim untuk mencapai tujuan atau goals nya
j. Lebih cenderung memikirkan kesuksesan tim dan orang disekitarnya
daripada kesuksesannya sendiri
k. Rendah hati, baik, jujur, dan juga bisa dipercaya.

4. Quadrant I (Investor)
Jenis quadrant  terakhir yang terdapat dalam cashflow
quadrant adalah quadrant I atau investor. Mereka yang berada
pada quadrant I ini memiliki level yang lebih tinggi daripada tiga
jenis quadrant  sebelumnya, dimana mereka yang berada pada
jenis quadrant  ini sudah mencapai kebebasan finansial dan juga kebebasan
waktu.
Mereka yang sudah berada pada quadrant ini juga biasanya memperoleh
penghasilannya dari hasil investasi yang sudah mereka lakukan.
Hampir serupa dengan quadrant B, mereka yang berada pada quadrant I
juga tidak akan terjun langsung dalam aktivitas perusahaan tempatnya
menanamkan modal. Mereka yang sudah berada pada quadrant B akan
cenderung berusaha keras agar bisa masuk pada quadrant  I karena nilai
penghasilan yang didapatkan pada quadrant I jauh lebih besar.
Umumnya, sumber pendapatan mereka tidak hanya berasal dari satu sumber
saja, melainkan dari berbagai sumber investasi.
Mereka yang berada pada quadrant  ini adalah quadrant  yang banyak
diimpikan oleh banyak orang. Pada level ini, mereka tidak perlu pusing lagi
terkait masalah finansialnya, karena penghasilan yang bisa mereka dapatkan
juga sudah sangat besar.
Mereka juga umumnya tidak perlu kerja lebih keras dan menghabiskan
banyak waktu untuk bekerja, namun untuk mencapai level ini diperlukan
usaha dan waktu yang sulit. Ada banyak pengorbanan yang harus mereka
lakukan untuk mencapainya.
Mereka yang berada di dalam quadrant I umumnya memiliki mental
berikut:
a. Memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada quadrant lainnya.
b. Seluruh mental yang terdapat pada quadrant B juga umumnya terdapat
pada quadrant I. Hal tersebut ditambah dengan kemampuan untuk bisa
menciptakan suatu sistem pada perusahaan dengan berbagai cara
sehingga sistem yang diciptakannya bisa berjalan dan juga
berkembang dengan sendirinya.

C. 7 LANGKAH MENEMUKAN JALUR CEPAT FINANSIAL


1. Urus bisnis anda sendiri
a. Isi laporan keuangan pribadi anda,seperti yang ada dalam permainan
cashflow
b. Tentukan target finansial:
 Target finansial jangka panjang 5 tahun
 Target jangka pendek : 12 bulan
 Kembangkan laporan keuangan untuk 5 tahun sejak sekarang
2. Kendalikan cashflow anda
a. Utang baik dan utang buruk
b. Balap tikus versus jalur cepat
c. Teliti laporan keuangan anda
d. Tentukan sumber (kuadran) penghasilan anda saat ini dan 5 tahun yang
akan datang
e. Mulailah rencanakan cashflow anda: fokus rekening tabungan
investasi dan kurangi utang pribadi
 Gunting kartu kredit anda
 Sisih kan penghasilan tambahan untuk modal investasi
3. Ketahui perbedaan resiko dan beresiko
a. Ada perbedaan antara harta, aset dan liabilitas
b. Melek finansial : Kemampuan merubah uang kontan/kerja menjadi
aset yang menghasilkan cash flow
c. Bertindaklah
 Definisikan resiko dengan kata-kata anda sendiri
 Gunakan waktu anda membaca halaman bisnis, mendengar berita
finansial,membaca majalah finansial,bermain cashflow
4. Tentukan mau jadi investor tipe apa
a. Tipe A : mencari masalah
b. Tipe B : mencari jawaban
c. Tipe C : aku tidak tahu apa-apa
d. Cara menemukan jalur cepat
 Mengurus bisnis anda sendiri
 Mengendalikan cashflow anda
 Mengetahui perbedaan antara resiko dan beresiko
 Mengetahui perbedaan tipe A,B,dan C
 Pelajari dunia investasi
 Hadiri seminar finansial
 Cari tanda “dijual” dilokasi anda
 Temui pialang saham dan dengarkan saran mereka
 Berlangganan buletin investasi
 Terus membaca,mendengarkan rekaman,menonton acara finansial
di tiv dan mainkan cash flow
 Temui beberapa pialang bisnis untuk meliahat bisnis apa saja yang
dijual didaerah anda
 Hadiri seminar pemasaran jaringan untuk mempelajari seluk beluk
sistem bisnis
 Hadiri konversi peluang bisnis atau pameran dagang
 Jadilah pelanggan surat kabar dan majalah bisnis
5. Carilah pembimbing
a. Carilah orang didunia investasi dan bisnis yang bisa bertindak sebagai
pembimbing anda
b. Dengan siapa anda melewatkan waktu , itulah masa depan anda
 Tulis nama 6 orang yang paling sering melewatkan waktu bersama
ansa, tulislah dibelakang namanya,kuadran mereka,tuliskan
masing masing investor
 Menggunskan cashflow quadran letakkan inisial orang-orang yang
menhabiskan waktu bersama anda di kuadran yang sesuai lalu
letakkkan posisi anda saat ini
6. Jadikan kekecewaan sebagai kekuatan
a. Bersiap untuk kecewa
b. Didampingi seorang pembimbing
c. Bersikap baiklah pada diri sendiri
d. Katakanlah yang sebenarnya
e. Bertindak :
 Buatlah kesalahan
 Pakai sedikit uang untuk berinvestasi
 Kunci langkah bertindak adalah BERTINDAK
7. Kekuatan keyakinan
a. Bercermin dan mendengarkan
b. Pikiran adalah refleksi
c. Kata kata adalah cermin
d. Uang tidak menetap pada orang yang tidak mempercayai dirinya
sendiri
e. Kebenaran pribadi juga merupakan kebohongan pribadi
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ackert F. Lucy dan Brian F. Smith. 1993. “Stock price volatility, ordinary
dividends, and other cash flows to shareholders”. The journal of finance no.4.

Ali, A. 1994. “The incremental Information Content of Earnings, Working Capital


from Operation and Cash Flows”. Journal of Accounting Research, vol. 32, No. 1
(Spring): 61-73.

Aryani Y. Anni & Rahmawati. 2003. Model Prediksi Arus Kas. Empirika, vol.16
no.2, 166-186.

Anda mungkin juga menyukai