Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

“ S”
DENGAN DIAGNOSA DBD
DI RSU BUNDA PALEMBANG

OLEH :

NAMA :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN”A”
DENGAN DBD
DI RSU BUNDA PALEMBANG

I. DATA PASIEN

A. DATA UMUM
1. NamaInisial Pasien :An “ A”
2. TTL : 14 Desembwer 2016
3. Usia : 9 tahun
4. Alamat : Jl. Tnjung Barangan T . 8 Bukit Baru IB 1
5. Agama : Islam
6. Tanggal MasukRS/PKM : 07/01/2024
7. Nomor RekamMedis : 248021
8. Bangsal : IGD

B.DATA UMUM PENANGGUNG JAWAN PASIEN


1. Nama Orang tua : Tn”A”
2. Umur : 42 tahun
3. Suku/ Bangsa : Sumatra
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : PNS

II. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Prenatal :-
2. Intra natal :-
3. Post natal :-

III. GENOGRAM
KETERAGAN :

: Perempuan

: Pasien

: Laki laki

: Tinggal serumah

IV. RIWAYAT SOSIAL


a. Yang mengasuh:
Pasien diasuh oleh ibu kandungnya
b. Hubungan dengan anggota keluarga :
Hubungan dengan anggota keluarga baik
c. Hubungan dengan teman sebaya:
Hubungan dengan teman sebayanya baik. Saat tidak sakit
pasien bermain pulang sekolah dengan teman sebayanya
d. Pembawaan secara umum:
Pasien merupakan anak yang ceria dan aktif
FISIOLOGI
1. Sirkulasi
Faktor Risiko
Kekurangan volume cairan √
Hopiksia -
Hipertermia √
Hipokalemia / hiperkalemia -
Hipoglikemia / hiperglikemia -
Asidosis -
Toksin (mis. Keracunan, overdosis obat) -
Tamponade jantung -
Tension pneumothorax -
Trombosis jantung -
Trombosis paru (emboli paru) -
e Resiko penurunan curah jantung
Faktor Risiko
Perubahan afterload -
Perubahan frekuensi jantung -
Perubahan irama jantung -
Perubahan kontraktilitas -
Perubahan preload -
f Resiko Perdarahan
Faktor Risiko
Aneurisma -
Gangguan gastrointestinal (mis, ulkus lambung, polip , varises) -
Gangguan fungsi hati (mis, serosis hepatis) -
Komplikasi kehamilan (mis pecah ketuban sebelum waktunya, plasenta previa/abrupsio, -
kehamilan kembar)
Gangguan koagulasi (mis, trombositopenia) √
Efek agen farmakologis -
Tidakan pembedahan -
Trauma -
Kurang terpapar informasitentang pencegahan pendarahan -
Proses keganasan -
g Resiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
Faktor Risiko
Perdarahan gastrointestinal akut -
Trauma abdomen -
Sindroma kompartemen abdomen -
Aneurisma aorta abdomen -
Varises gastroesofagus -
Penurunan kerja ventrikel kiri -
Koagulopati (anemia sel sabit, koagulopati intravaskuler diseminata) -
Penurunan konsentrasi hemoglobin -
Keabnormalan masa protombin dan atau masa tromboplastin parsial -
Disfungsi hati (mis. serosis, hepatis) -
Disfungsi gastrointestinal (mis. ulkus duodenum, atau ulkus lambung, kolitis -
iskemik,
pankreatitis iskemik)
Hiperglikemia -
Ketidakstabilan hemodinamik -
Efek agen farmakologis -

2. Nutrisi dan cairan


a Berat badan berlebih
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
IMT > 25 kg/m2 (pada dewasa) atau - Tebal lipatan kulit trisep >25 mm √
berat badan dan panjang badan lebih
dari persentil ke
85-95 pada anak (2-18 tahun)
b Defisit nutrisi
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Berat badan menurun minimal 10% - Cepat kenyang setelah makan -
dibawah
rentang ideal
Kram / nyeri abdomen -
Nafsu makan menurun -
Bising usus hiperaktif -
Otot pengunyah lemah -
Membran mukosa pucat √
Sariawan -
Serum albumin turun -

Rambut rontok berlebih -


Diare -

c Diare
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam - Urgency -
Feses lembek atau cair - Nyeri atau kram abdomen -
Frekuensi peristaltik meningkat -
Bising usus hiperaktif -

d Disfungsi motilitas gastrointestinal


GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapkan flatus tidak ada - Merasa mual √
Nyeri / kram abdomen - Residu lambung meningkat atau -
menurun
Suara perstaltik abdomen (tidak ada, - Muntah √
hipoaktif,
hiperaktif)
Regurgitasi -
Pengosongan lambung cepat -
Distensi abdomen -
Diare -
Feses kering dan sulit keluar √
Feses keras √

e Hipervolemia
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Ortopnea - Distensi vena jugularis -
Dispnea - Terdengar suara nafas tambahan -
Paroxsimal Noctural Dyspnea (PND) - Hepatomegali -
Edema anasarka dan atau edema perifer - Kadar Hb atau Ht menurun -
Berat badan meningkat dalam waktu singkat - Oliguria -
Jugular Venous Pressure (JPV) dan atau - Intake lebih banyak dari output (balans -
Central Venous Pressure (CPV) meningkat cairan positif)
Reflek hepatojugular positif - Kongesti paru -
f Hipovolemia
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Frekuensi nadi meningkat √ Merasa lemah √
Nadi teraba lemah - Mengeluh haus √
Tekanan darah menurun √ Pengisian vena menurun -
Takanan nadi menyempit - Status mental berubah -
Turgor kulit menurun √ Suhu tubuh meningkat √
Membran mukosa kering √ Konsentrasi urine meningkat -
Volume urine menurun √ Berat badan turun tiba tiba -
Hematokrit meningkat √
g Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengekspresikan keinginan untuk - Urine berwarna kuning dan berat jenis -
meningkatkan keseimbangan cairan dalam rentang normal
Membran mukosa lembab - Haluaran urine sesuai dengan hasupan -
Asupan makanan dan cairan adekuat untuk - Berat badan stabil -
kebutuhan harian
Turgor jaringan baik - -
Tidak ada tanda edema atau dehidrasi - -
j Obesitas
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
IMT > 27 kg/m2 (pada dewasa) atau - Tebal kulit trisep > 25 mm -
lebih dari
persentil ke 95 untuk usia dan jenis
kelamin (pada anak )
k Risiko berat badan lebih
Faktor
Risiko
Kurang aktifitas harian fisik -
Kelebihan konsumsi gula -
Gangguan kebiasaan makan -
Gangguan persepsi makan -
Kelebihan konsumsi alkohol -
Penggunaan energi kurang dari asupan √
Sering mengemil -
Sering makan makanan berminyak / berlemak -
Faktor keturunan (mis. distribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktivitas -
lipase
lipoprotein , sintesis lipid, lipolisis)
Penggunaan makanan formula atau makanan campuran pada bayi -
Asupan kalsium rendah pada anak berat badan bertambah cepat -

3. Keamanan dan proteksi


a Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
Gejaladan Tanda Mayor Gejaladan Tanda Minor
Kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit - Nyeri -
Perdarahan -
Kemerahan -
Hematoma -
b Hipertermia
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Suhu tubuh diatas nilai normal √ Kulit merah -
Kejang -
Takikardi √
Takipnea √
Kulit terasahangat √
c Hipotermia
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Peningkatan area permukaan tubuh terhadap rasio bera tbadan -
Kebutuhan oksigen meningkat -
Perubahan laju metabolisme -
Proses penyakit (mis.Infeksi) √
Suhu lingkungan yang ekstrem -
Suplai lemak subkutan tidak memadai -
Proses penuaan -
Berat badan ekstrem -
Efek agen farmakologis (mis.sedasi) -
s TermogulasiTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Kulitdingin/hangat √ Piloereksi -
Pengisiankapiler >3detik -
Tekanandarahmeningkat -
Menggigil √ Pucat -
Frekuensi nafas meningkat √
Takikardia √
Suhu tubuh fluktuatif √ Kejang -
Kulitkemerahan -
Dasarkukusianotik -

Pengobatan sekarang :
N Nama-Obat Dosis Kandungan Manfaat
o
1 Sanmol tab 3x ½ Paracetamol Menurunkan panas
tab
2
3 Cefixime syr 2x 1 Antibiotik
cth
4
5

RiwayatImunisasi (padaanak) :
JenisImunisasi Ke- Ke-2 Ke-3
1
BCG √
Hepatitis B √
DPT √ √ √
Polio √ √ √
Campak √
Imunisasi lain yang
pernahdijalani

Pemeriksaan tingkat perkembangan (DDST)


a. Kemandirian dan bergaul
Pasien dapat makan sendiri dan kekamar mandi sendiri, pasien juga
mudah bergaul dengan orang asing seperti perawat

b. Motorik Halus
Pasien dapat melakukan cuci tangan sendiri

c. Kognitif dan bahasa


Pasien berbicara menggunakan bahasa indonesia yang jelas dan
dapat melihat serta mendengar dengan jelas

d. Motorik Kasar
Pasien dapat melompat lompat

ANALISA DATA

Nama Klien : An “ A” No.Med Reg : 248021


Ruang : Ranak Anak Hari/Waktu :
Jenis Kelamin : Perempuan Shift :

No Tanda (Sign) dan Gejala (Symptom) Penyeb Faktor Masalah


Mayo Minor ab risiko (Problem)
r
Subjektif Objektif Subjektif Objektif (Etiolo
gi)
1. Ibu pasien  Mukosa Ibu pasien  Pasien peningkata Penggunaaan Hivopolemi
mengatakan mulut mengatakan tampak n energi kurang
pasien muntah kering pasien lemah permeabili dari asupan
muntah, dan  Suhu 39 badannya  Pasien tas kapiler
malas banyak  Turgor lemas dan tampak
minum. Minum kulit demam mengel
per 8 jam hanya menuru uh haus
200 cc n  Suhu
 Nadi tubuh
terba 39.5 C
lemah
 Frekuen
si
110x/m
nt
 Mata
tampak
cekung
 Td :
90/60
mmhg
2 Ibu pasien  Pasien Ibu pasien  Pasien Proses Proses penyakit hipertermi
mengatakan tampak mengatakan akral penyakit (infeksi)
anaknya demam demam kulit pasien teraba
tinggi dan terasa panas hangat
mengigi  Pernapa
l san
 Akral cepat /
teraba takipne
hangat a
 Suhu  Nadi
39,5 C cepat/
takikard
i
120x/m
nt
3 Ibu pasien  Trombo Ibu pasien  Trombo Koagulasi tromositopen Resiko
mengatakan sit mengatakan sit ( tromosito ia perdarahan
anaknya demam 98000 anaknya lemas 98000 penia)
tinggi dan  Ht 63  Ht 63
mimisan sedikit  Suhu  Suhu
39,5 39,5
 Nadi  Nadi
110x/m 110x/m
nt nt
 Pasien
tampak
lemas

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Hipovolemi berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit
3. Resiko perdarahan berhubungan dengan koagulasi ( trombositpenia)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipovolemi peningkatan permeabilitas kapiler Ditandai dengan :
DS : Ibu pasien mengatakan pasien muntah muntah, dan malas banyak
minum. Minum per 8 jam hanya 200 cc, Ibu pasien mengatakan pasien
badannya lemas dan demam
DO :
 Mukosa mulut kering
 Suhu 39
 Turgor kulit menurun
 Nadi terba lemah
 Frekuensi 110x/mnt
 Mata tampak cekung
 Td : 90/60 mmhg
 Pasien tampak lemah
 Pasien tampak mengeluh haus
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit ditandai dengan :
DS : Ibu pasien mengatakan anaknya demam tinggi
DO :
• Pasien tampak demam dan mengigil
• Akral teraba hangat
• Suhu 39,5
• Nadi cepat/ takikardi 120x/mnt
• Pasien akral teraba hangat
• Pernapasan cepat / takipnea
• Nadi cepat/ takikardi 120x/mnt

3. Resiko perdarahan berhubungan dengan koagulasi ( trombositpenia) ditandai


dengan :
DS : Ibu pasien mengatakan anaknya demam tinggi dan mimisan sedikit, Ibu
pasien mengatakan anaknya lemas.
DO :

• Pasien tampak lesu


• Trombosit 98000
• Ht 63
• Suhu 39,5
• Nadi 110x/mnt
RENCANA KEPERAWATAN

vf : An “ A” No.Med Reg : 248021


Ruang : Ranak Anak Hari/Waktu :
Jenis Kelamin : Perempuan Shift :

TGL/ DIAGNOSIS(SKI) TUJUAN DAN KRITERIA HASIL(SLKI) INTERVENSI (SIKI) NAMA/


TTD
JAM

1 Hipovolemi Tujuan :  Manajemen Hipovolemia (I.03116)


berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi keperawatan 3 x 24 jam Tindakan :
peningkatan per gagngguan volume cairan dapat teratasi (L.03028 ) Observasi
meabilitas kapiler Kriteria Hasil : 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis:
(D.0023)  Kekuatan nadi meningkat frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
 Output urin meningkat lemah, tekanan darah menurun, tekanan
 Membran mukosa lembab meningkat nadi menyempit, turgor kulit menurun,
 Frekuensi nadi membaik membran mukosa kering, volume urin
 Tekanan darah membaik menurun, hematokrit meningkat, haus,
 Turgor kulit membaik lemah)
 Hematokrit membaik 2. Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
1. Hitung kebutuhan cairan
2. Berikan asupan cairan oral
Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan
oral
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
(mis: NaCL, RL)

2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam Manajemen Hipertermi (I.15506):


Hipertermi diharapkan masalah termorogulasi membaik dengan Tindakan
berhubungan dengan kriteria hasil: ( L.14134) Observasi :
penyakit  Suhu tubuh membaik 1. Identifikasi penyebab hipertermi
( D.0130)
 Takipnea menurun 2. Monitor suhu tubuh
 Takikardi menurun 3. Monitor komplikasi akibat hiperrtermi
 Menggigil menurun Teraupetik
4. Sediakan lingkungan yang dingin
5. Longgarkan pakaian
6. Berikan cairan oral
7. Berikan kompres dingin
Edukasi
8. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian cairan elektrolit dan
obat intervena

3 Resiko perdarahan berhubungan Setelah dilakukan tindakaan keperawatan selama 3x 24 Pencegahan Perdarahan (I.02067)
dengan koagulasi (trombositpenia) jam diharapkan tidak terjadi perdarahan dengan kriteria Observasi
( D.0012) hasil (L.02017): 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
 Membran mukosa lembab meningkat 2. Monitor nilai hematokrit/hemoglobin
 Kelembaban kulit meningkat 3. Monitor tanda-tanda vital ortostatik
 Hematokrit membaik Terapeutik
1. Batasi tindakan invasive, jika perlu
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
untuk menghindari konstipasi
3. Anjurkan meningkatkan asupan makanan
dan vitamin K
4. Anjurkan segera melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN

vvNama Klien : An “ S” No.Med Reg :


Ruang : IGD Hari/ Waktu : Senin/ 09.00
Jenis Kelamin : Laki- laki Shift :

LABEL TGL IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA/TTD


DIAGNOSISDAN JA M

I 13/11/2023 1. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia (mis:1. Pasien lemas, mukosa mulut kering, turgor kulit
Jam 10.00 frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tidak elastis,frekuensi nadi 110x/ menit, nadi teraba
tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, TD 90/60 mmhg dan hasil lab Ht 63
menyempit, turgor kulit menurun, membran
mukosa kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkat, haus, lemah) 2. Pasien minum hanya 200 cc selama 6 jam, urine
2. Memonitor intake dan output cairan yang dikeluarkan kurang lebih 50 cc
3. Pasien diberikan minum sebanyak 500 cc dan habis
3. Memberikan asupan cairan oral diminum

4. Pasien habis 500 cc air putih yang diberikan


4. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan
oral 5. Pasien dipasang unfus Rl gtt 15x/ makro
5. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis:
NaCL, RL)

13/11/2023 1. Mengientifikasi penyebab hipertermi 1. Hasil lab Hb: 11, Ht : 63 trombosit 98000
II Jam 10.00
2. Memonitor suhu tubuh 2. Suhu tubuh pasien 38,5 C
3. Memonitor komplikasi akibat hipertermi 3. Pasien menggigil, takikardi
4. Menyediakan lingkungan yang dingin 4. Pasien diistirahatkan diruang dingin
5. Melonggarkan pakaian 5. Pasien membuka jaketnya
6. Memberikan cairan oral 6. Pasien minum air putih sebanyak 500 cc sekali
minum
7. Memberikan kompres dingin 7. Pasien sudah dikompres dingin, hasil suhu 37,5 C
8. Pasien baring di igd puskesmas
8. Menganjurkan tirah baring 9. Pasien diberikan obat sanmol ½ tab
9. Kolaborasi pemberian cairan elektrolit dan obat
intervena

III 13/11/2023 1. Memonitor tanda dan gejala perdarahan Pasien lemas dan mimisan 1 kali dirrumah
Jam 10.00 Hasil lab Hb: 11, Ht : 63 trombosit 98000
2. Memonitor nilai hematokrit/hemoglobin
Td pasien 90/60 mmhg, pernapasan 20x/mnt, nadi
3. Memonitor tanda-tanda vital ortostatik 110x/ menit, suhu 39,5 c
4. Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan Pasien dapat mengulangi tanda tanda perdarahan
5. Menganjurkan meningkatkan asupan makanan
dan vitamin K Pasien mengerti perlunya makanan dan vitamin yang
cukup untuk pasien
6. Menganjurkan segera melapor jika terjadi
Pasien mengerti
perdarahan
EVALUASI

Nama Klien : An “ A” No.Med Reg : 248021


Ruang : Ranak Anak Hari/Waktu :
Jenis Kelamin : Perempuan Shift :

LABEL TGL EVALUASI NAMA/TTD


DIAGNOSIS DAN JAM

I 13/11/2023 S: Ibu pasien mengatakan badannya masih lemas dan masih 2 kali
Jam 10.00
muntah
O:
Pasientampak lemas
mukosa mulut kering
turgor kulit tidak elastis
frekuensi nadi 110x/ menit, nadi teraba menyempit, TD 90/60 mmhg
hasil lab Ht 63
Pasien minum hanya 200 cc selama 6 jam, urine yang dikeluarkan
kurang lebih 50 cc
Pasien diberikan minum sebanyak 500 cc dan habis diminum
Pasien habis 500 cc air putih yang diberikan
Pasien dipasang unfus Rl gtt 15x/ makro
A: masalah hipovalemi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis: frekuensi nadi meningkat,
nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit,
turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkat, haus, lemah)
2. Monitor intake dan output cairan
3. Berikan asupan cairan oral
4. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis: NaCL, RL)

II 23/10/2023 S : ibu pasien mengatakan badan pasien panas dan mengigil


Jam 10.00
O:
Pasien tampak lesu
Hasil lab Hb: 11, Ht : 63 trombosit 98000
TTV Td pasien 90/60 mmhg, pernapasan 20x/mnt, nadi 110x/ menit,
suhu 39,5 c
Akral teraba hangat
A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : Lanjut intervensi
Monitor suhu tubuh
Sediakan lingkungan yang dingin
Longgarkan pakaian
Berikan cairan oral
Berikan kompres dingin
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi pemberian cairan elektrolit dan obat

\ 23/10/2023 S : Ibu pasien mengatakan Pasien lemas dan mimisan 1 kali dirrumah
III Jam 10.00
O:
Pasien tampak lemah
Hasil lab Hb: 11, Ht : 63 trombosit 98000
Td pasien 90/60 mmhg, pernapasan 20x/mnt, nadi 110x/ menit, suhu
39,5 c
Pasien dapat mengulangi tanda tanda perdarahan
Pasien mengerti perlunya makanan dan vitamin yang cukup untuk
pasien
A : Masalah resiko perdarahan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
2. Monitor nilai hematokrit/hemoglobin
3. Monitor tanda-tanda vital ortostatik
4. Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai