Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Dosen Pengajar : Rismayanti

Oleh :

Fahreza Aqmal A031221029


Qailah Virgianna Eka A021221030
Andi Fadhlullah Nabil A031221031
Andi Muhammad Faa’iz La Bolonk Thio A021221032
Nasriani A021221033
Djibril Ashafa Mahanggi A021221034
Berliana Aby Syahputri A021221035
Viola Finanda A031221053

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia,
dengan judul “Penalaran Dalam Penulisan”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan dao, saran, kritik, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan

Kami menyadar sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Makassar, September 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Penalaran ......................................................................................................................... 3
B. Ciri-ciri berpikir ................................................................................................................................ 3
C. Bentuk-bentuk penalaran .................................................................................................................. 4
D. Penalaran dalam Karya Ilmiah .......................................................................................................... 6
BAB III ......................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .................................................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menulis adalah proses berpikir. Saat menulis suatu topik, kita harus berpikir, menghubungkan,
dan membandingkannya dengan berbagai fakta. Selama hidup kita, terutama saat tidak tidur, kita
terus-menerus berpikir. Menulis adalah aktivitas mental . Ketika kita berpikir, serangkaian
gambar muncul di pikiran yang sebenarnya tidak ada. Kegiatan ini tidak terkendali dan dapat
terjadi secara spontan tanpa kesadaran sadar, seperti fantasi. Kegiatan yang lebih tinggi
dilakukan secara sadar, disusun dalam urutan yang konsisten, dan bertujuan untuk mencapai
suatu kesimpulan. Jenis aktivitas berpikir yang terakhir ini disebut aktivitas berpikir. Proses
berpikir atau menalar secara singkat dapat dikatakan sebagai proses berpikir yang sistematis
untuk sampai pada suatu kesimpulan berupa: pengetahuan. Pikiran bisa ilmiah atau non-ilmiah.
Dari segi proses, penalaran dapat dibagi menjadi penalaran induktif dan penalaran deduktif. Dari
uraian berpikir di atas, kita dapat mengatakan bahwa berpikir adalah proses berpikir manusia
yang menghubungkan data dan fakta yang ada untuk menarik kesimpulan. Dalam sebuah esai,
penalaran berarti menggunakan pikiran Anda untuk menarik kesimpulan secara tertulis. Dengan
penalaran yang benar, apa yang dituangkan ke dalam karangan menjadi lebih kuat. Penyajian
materi karangan mengikuti pemikiran yang benar. Oleh karena itu, pengungkapan harus
dipertimbangkan terlebih dahulu untuk menghindari memasukkan konten yang tidak pantas
dalam esai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penalaran?
2. Apa saja ciri-ciri penalaran?
3. Apa saja bentuk-bentuk penalaran?
4. Bagaimana penalaran dalam karya ilmiah?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penalaran
2. Untuk mengetahui ciri-ciri penalaran
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penalaran
4. Untuk mengetahui bagaimana penalaran dalam karya ilmiah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penalaran

Menurut Widjono, (2007:209), mengungkapkan penalaran dalam beberapa definisi yaitu :

1. Suatu proses berpikir yang logis dan sistematis yang diorganisasikan dalam suatu urutan
yang berhubungan dengan suatu kesimpulan.
2. Menghubungkan fakta atau data dengan kesimpulan.
3. proses menganalisis suatu subjek untuk sampai pada suatu kesimpulan atau kesimpulan
arti baru.
4. Dalam karangan yang terdiri dari dua variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan
sebagai penelitian, pembahasan, atau analisis dengan menghubungkan variabel yang
diteliti dan menjalin hubungan dengan kesimpulan.
5. Mendiskusikan masalah dan mengambil kesimpulan berupa pengetahuan atau
pemahaman baru. Dari beberapa definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
penalaran adalah proses berpikir logis manusia untuk menggabungkan fakta atau data
sistematis untuk sampai pada suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Dengan kata lain,
penalaran adalah proses berpikir untuk mencapai kesimpulan logis. sebuah Inferensi
terdiri dari premis dan kesimpulan. Premis (antecedent) adalah pernyataan yang menjadi
dasar kesimpulan, dan kesimpulan disebut kesimpulan (hasil).\

B. Ciri-ciri berpikir
 Ada pola pikir yang biasa digambarkan sebagai logika (penalaran adalah proses berpikir
logis).
 sifat analitis dari proses berpikir; Analisis pada dasarnya adalah suatu kegiatan Pikirkan
dalam hal langkah-langkah konkret. intuisi adalah caranya Berpikir secara analitis.

3
C. Bentuk-bentuk penalaran

1. Penalaran induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang dimulai dengan pengamatan data, argumen,
dan bukti pendukung dan diakhiri dengan kesimpulan umum. Kesimpulan ini dapat berupa
prinsip yang berlaku umum atau sikap terhadap fakta tertentu. Contoh penalaran induktif:

Pengamatan: Dingin di atas, dingin di daerah Batu, dingin di daerah Lembang. Ringkasan:
Semakin dingin di ketinggian yang lebih tinggi (dataran tinggi). Ada tiga jenis penalaran
induktif: generalisasi, analogi, dan sebab-akibat.

Generalisasi adalah proses inferensi berdasarkan pengamatan atas sekumpulan data khusus yang
disusun secara logis dan diakhiri dengan kesimpulan umum. contoh:

• Mangga berwarna hijau dan manis.


• Buah jambu biji berwarna hijau dan rasanya manis. Generalisasi: Semua buah
hijau rasanya manis
Analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan data tertentu. Dengan membandingkan
atau membayangkan objek yang diidentifikasi secara positif dengan objek yang sesuai dengan
kesimpulan yang diterima secara umum. Penalaran serupa juga dapat diartikan sebagai proses
penalaran berdasarkan fakta atau persamaan, atau proses membandingkan dua peristiwa (hal)
yang berbeda. Dari persamaan tersebut dapat ditarik kesimpulan. contoh:

 Persija Jakarta Club mampu melaju ke final berkat latihan harian mereka.
 Persive Bandung Club bisa mencapai final jika berlatih setiap hari.
Sebab adalah proses berpikir berdasarkan kausalitas atau hubungan antar data yang mengikuti
kausalitas. contoh:

• Penebangan hutan secara liar menyebabkan tanah longsor.


• Tembaga memuai saat dipanaskan, emas memuai saat dipanaskan

4
2, Penalaran deduktif
Penalaran deduktif adalah proses berpikir (inferensi) yang dimulai dengan pernyataan yang
sudah ada dan mengarah pada pernyataan baru berupa kesimpulan. Dalam penalaran deduktif,
penulis tidak perlu mengumpulkan fakta. Yang dia butuhkan adalah proposisi umum dan
proposisi yang mengidentifikasi peristiwa-peristiwa khusus yang terkait dengan proposisi umum
itu. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Penalaran deduktif adalah proses berpikir yang
mengarah dari peristiwa umum ke pernyataan khusus.

Ada 2 cara dalam penarikan simpulan dalam penalaran deduktif, yaitu penarikan langsung dan
penarikan tidak langsung.

1. Penarikan simpulan langsung Penarikan simpulan langsung diperoleh dari satu premis untuk
menghasilkan pernyataan – pernyataan baru. Contoh :
 Semua makhluk hidup akan mati.
 Semua yang akan mati adalah makhluk hidup.

2. Penarikan simpulan tidak langsung Penarikan simpulan tidak langsung memerlukan 2 premis.
Premis yang pertama bersifat umum, sedangkan yang kedua bersifat khusus. Penarikan
simpulan ini menggunakan pola silogisme.

Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang
berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi ketiga. Proporsisi
merupakan pernyataan yang dapat dinyatakan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan
yang terkandung didalamnya. Silogisme terdiri atas tiga bagian: premis mayor, premis minor,
dan kesimpulan.

Premis mayor mengandung term mayor dari silogisme, merupakan generalisasi atau proposisi
yang dianggap benar bagi semua unsur atau anggota kelas tertentu. Premis minor mengandung
term minor atau tengah dari silogisme, berisi proposisi yang mengidentifikasi atau menunjuk
sebuah hasil atau peristiwa khusus sebagai anggota dari kelas itu. Kesimpulan adalah proposisi
yang menyatakan bahwa apa yang berlaku bagi seluruh kelas akan berlaku pula bagi anggota-
anggotanya. Contoh : Premis Umum : semua cendikiawan adalah pemikir.

5
Premis Khusus : Josh adalah cendikiawan.

Simpulan : Jadi, Josh adalah pemikir.

D. Penalaran dalam Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah didasarkan pada observasi, verifikasi, atau penelitian sistematis mengatur
penelitian di bidang tertentu dengan cara tertentu

Penulisan, susunan kata, dan konten yang sopan dapat dibenarkan. Diskusi merupakan bagian
penting dalam proses penulisan karya ilmiah. Penalaran masalah adalah pemikiran logis yang
mengesampingkan unsur emosi, emosi individu, atau emosi kelompok. Oleh karena itu metode
penalaran ilmiah dibagi menjadi pemikiran/penalaran induktif dan Apriori, Anda tidak pernah
bisa menyerah. Penulisan akademik menggunakan penalaran deduktif .

Suatu pernyataan umum/dasar, yang dapat berupa teori atau sesuatu yang lain. Kemudian
dikembangkan dengan pernyataan atau fakta tertentu. Penulisan akademik menggunakan
penalaran induktif

Pernyataan atau fakta tertentu. Kemudian diakhiri dengan kesimpulan berupa pernyataan umum
(generalization).

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penalaran adalah proses berpikir logis manusia yang menghubungkan fakta atau data sistematis
dengan kesimpulan yang berupa pengetahuan. Berpikir memiliki dua karakteristik: berpikir logis
dan berpikir analitis. Penalaran dapat dibagi menjadi dua bagian: penalaran deduktif, yaitu
proses berpikir menarik kesimpulan logis dari satu atau lebih pernyataan umum, dan penalaran
induktif.

Penalaran berbasis bukti khusus/khusus untuk sampai pada kesimpulan umum. Karya tulis ilmiah
ditulis menurut metode tertentu dalam penulisan sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan
secara santun, lisan, dan substantif, berdasarkan pengamatan, tinjauan, atau penelitian dalam
bidang tertentu. Diskusi merupakan bagian penting dalam proses penulisan karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai