ُك ُت ُقۡل ِاۡن َكا ٰاَبٓاُؤ ُك َاۡبَنٓاُؤ ُك ِاۡخ اُنُك َاۡز ا ُك َعِش
ۡم َو َو ۡم َو َو ُج ۡم َو َرۡي ۡم َن ۡم َو
َو َاۡمَواُل ۨ اۡقَرَتۡفُتُمۡوَها َوَجِتاَر ٌة ۡخَتَش ۡوَن َكَس اَدَها َو َمٰس ِكُن َتۡر َض ۡوَهَنۤا
ا ۡا ىّٰت ا َّب َف ٖهِل ِب ٍد ا ِج ٖهِل ِهّٰلل ا ِّم ُك َلِا َّب َا
َىِت ُهّٰلل َي َح ۡو ُص َه
َوَر ُس َو ۡىِفَس ۡي َرَت ۡو َن ۡي ۡم َح
ِبَاۡمِر ٖهؕ ا اَل َيۡهِد ى اۡلَق اۡلٰفِس ِق
َنۡي ۡوَم َو ُهّٰلل
Qul in kaana aabaaa'ukum wa abnaaa'ukum wa ikhwaanukum wa azwaajukum wa 'ashiiratukum wa amwaaluniq
taraftumuuhaa wa tijaaratun takhshawna kasaadahaa wa masaakinu tardawnahaaa ahabba ilaikum minal laahi
wa Rasuulihii wa Jihaadin fii Sabiilihii fatarabbaso
Juz ke-10
Tafsir
Ayat ini turun berkenaan dengan keengganan sebagian kaum muslim untuk berhijrah ke Madinah karena
diberatkan oleh hal-hal yang bersifat duniawi. Padahal, hijrah merupakan wujud nyata kecintaan kaum mukmin
kepada Allah dan Rasul-Nya. Katakanlah, wahai Rasul, "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu,
istri-istrimu yang selalu mendampingimu, keluargamu yang selalu melindungimu, harta kekayaan yang kamu
usahakan dengan susah payah, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai yang dibangun dengan biaya yang cukup besar, lebih kamu cintai daripada Allah dan
Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggu-lah sampai Allah memberikan keputusan-Nya, dengan
k h k N tid k ki k l kk P d h l h l it k ik
menurunkan hukuman-Nya yang tidak mungkin kamu elakkan. Padahal, hal itu merupakan sikap orang-orang
fasik, karena keluar dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang fasik.
Ayat ini memberikan peringatan bahwa jika orang beriman lebih mencintai bapaknya, anak-anaknya, saudara-
saudaranya, istri-istrinya, kaum keluarganya, harta kekayaan, perniagaan dan rumah-rumahnya, daripada
mencintai Allah dan Rasul-Nya serta berjihad menegakkan syariat-Nya, maka Allah akan mendatangkan siksa
kepada mereka cepat atau lambat. Mereka yang bersikap demikian itu adalah orang-orang fasik yang tidak akan
mendapat hidayah dari Allah swt.
Berikut ini beberapa alasan mengapa orang mencintai anak, suami, istri, ibu, bapak, keluarga, dan sebagainya:
1. Bahwa cinta anak terhadap ibu bapak adalah naluri yang ada pada tiap-tiap diri manusia. Anak sebagai
keturunan dari ibu bapaknya mewarisi sebagian sifat-sifat dan tabiat-tabiat ibu bapaknya.
2. Bahwa cinta ibu bapak kepada anaknya adalah naluri juga, bahkan lebih mendalam lagi, karena anak
merupakan jantung hati yang diharapkan melanjutkan keturunan dan meneruskan sejarah hidupnya. Dalam hal
ini ibu bapak rela menanggung segala macam pengorbanan untuk kebahagiaan masa depan anaknya.
3. Bahwa cinta kepada saudara dan karib kerabat adalah cinta yang lumrah dalam rangka pelaksanaan hidup dan
kehidupan tolong-menolong, bantu-membantu dan bela-membela dalam kehidupan rumah tangga, dan
kehidupan bermasyarakat. Cinta yang demikian akan menumbuhkan perasaan hormat-menghormati dan sayang-
menyayangi.
4.Bahwa cinta suami istri adalah cinta yang terpadu antara dua jenis makhluk yang membina keturunan dan
membangun rumah tangga untuk kebahagiaan hidup dan kehidupan dunia dan akhirat. Oleh karena itu keutuhan
hubungan suami istri yang harmonis menjadi pokok bagi kerukunan dan kebahagiaan hidup dan kehidupan yang
diidam-idamkan.
5. Bahwa cinta terhadap harta dengan segala jenis bentuknya baik harta usaha, warisan, perdagangan maupun
rumah tempat tinggal dan lain-lain adalah cinta yang sudah menjadi kodrat manusia. Semua yang dicintai
merupakan kebutuhan yang tidak terpisahkan bagi hidup dan kehidupan manusia yang diusahakannya dengan
menempuh segala jalan yang dihalalkan Allah.
6.Cinta perdagangan, merupakan naluri manusia, karena ia merupakan sumber pengembangan harta benda.
7.Cinta tempat tinggal, karena rumah merupakan tempat tinggal dan tempat istirahat sehari-hari.
Adapun cinta kepada Allah wajib didahulukan daripada segala macam cinta tersebut di atas karena Dialah yang
memberi hidup dan kehidupan, dengan segala macam karunia-Nya kepada manusia dan Dialah yang bersifat
sempurna dan Mahasuci dari segala kekurangan. Begitu juga cinta kepada Rasulullah saw, haruslah lebih
diutamakan karena Rasulullah saw diutus Allah swt untuk membawa petunjuk dan menjadi rahmat bagi alam
semesta.
Firman Allah:
k l h " ik k (b b ) i i ll h ik l h k i ll h ihi d i
Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutlah aku niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu." (Ali-'Imran/3: 31)
Dan sabda Rasulullah saw:
Tidaklah sempurna iman seseorang sebelum ia mencintai Aku lebih daripada mencintai orang tuanya, anak-
anaknya dan manusia seluruhnya. (Riwayat al-Bukhari, Muslim dari Anas)
sumber: kemenag.go.id
Surat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan At Taubah
yang berarti pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga
dengan Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan,
disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum
musyrikin. Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari
surat ini. Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena
surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi
seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah. Surat ini diturunkan
sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini
disampaikan oleh Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.
QS. At-Taubah
88
Shares
Rekomendasi
Doa Doa Meminta Kesembuhan untuk Diri Sendiri Berdasar Hadits Nabi SAW
Meminta
Kesembuhan
untuk Diri
Sendiri
Berdasar
Hadits Nabi
SAW
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat
Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada
orang banyak lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian? Orang-orang menjawab,
Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman
kepada-Ku dan ada yang kafir, orang yang berkata bahwa Hujan turun kepada kita karena karunia Allah subhanahu wa
ta'ala dan rahmat-Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang
berkata bahwa Hujan turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada
bintang-bintang.
Edukasi Infografis