Nama : Frichenia
Hallo
NIM : 20110005
Kelas : A17
Peminatan : KLKK_Kelompok 1
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
2022
DAFTAR ISI
Cover .....................................................................................................................i
a. Kecoa .....................................................................................................5
b. Jenis Kecoa ............................................................................................5
c. Morfologi Kecoa ....................................................................................6
d. Siklus Hidup Kecoa ...............................................................................7
e. Kebiasaan Umum Kecoa .......................................................................7
f. Indeks Kepadatan Kecoa .......................................................................8
a. Kesimpulan ...........................................................................................13
ii
b. Saran .....................................................................................................13
c. Daftar Pustaka .......................................................................................13
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan terima kasih Saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan bimbingan-Nya, Saya bisa menyelesaikan laporan praktikum ini
dengan baik dan benar. Terima kasih yang sebesar-sebesarnya untuk keluarga dan
teman-teman yang telah mendukung Saya sehingga makalah ini bisa selesai. Terima
kasih juga untuk Ibu dosen yang sudah memberikan waktu yang sepantasnya dalam
pengerjaan makalah ini.
Kecoa merupakan serangga yang seringkali kita temui sehari-hari. Hanya dengan
keberadaannya saja sudah membuat kita risih. Oleh karena itulah kecoa sering kita
bunuh dengan berbagai cara. Tetapi perlu diketahui bahwa kecoa ini memiliki kekuatan
untuk bertahan hidup dan tentu saja menjadi salah satu pembawa bibit penyakit serius.
Untuk itulah hewan satu ini perlu juga diidentifikasi dan dikendalikan, agar tidak
menyebabkan KLB di lingkungan bermasyarakat.
Salam Sehat
Mahasiswa,
iii
BAB 1 . PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Terdapat setidaknya lebih dari 3.500 jenis serangga kecoa yang hidup di
lingkungan sekitar manusia. Kecoa sendiri menyukai tempat-tempat yang gelap,
lembab, sempit, dan kotor. Untuk itulah mengapa seringkli kemunculan kecoa lebih
sering kita lihat di belakang lemari, di bawah tempat tidur, lubang-lubang kecil di
tanah, dan tempat-tempat sempit lainnya.
Meskipun memiliki tubuh yang tidak terlalu besar, kecoa merupakan salah
satu dari banyak jenis serangga yang membawa bibit penyakit. Contohnya adalah
penyakit kolera, tifus, asma, hepatitis, dan sebagainya.
Kecoa sendiri terdiri dari beberapa jenis. Ada dari beberapa dari mereka
yang sering kita temui, contohnya adalah german cockroach, american cockroach,
oriental cockroach, australian cockroach, dan lain-lain. Semua jenis kecoa tersebut
berpotensi menimbulkan penyakit. Oleh sebab itu langkah pengamanan dan
pengendalian terhadap populasi kecoa harus dilakukan.
b. Rumusan Masalah
1) Bagaimana cara mengidentifikasi kecoa dewasa?
2) Bagaimana cara mengentahui ciri-ciri telur, nimfa, dan kecoa dewasa Periplaneta
Americana?
3) Bagaimana cara surveilan kecoa?
c. Tujuan
1) Dapat mengetahui cara mengidentifikasi kecoa dewasa
2) Dapat mengetahui ciri-ciri telur, nimfa, dan kecoa dewasa
3) Dapat melakukan surveilan dan pengendalian kecoa
d. Manfaat
1) Mengetahui cara mengidentifikasi telur, nimfa, dan kecoa dewasa
2) Mengetahui ciri-ciri telur, nimfa, dan kecoa dewasa
3) Mengetahui cara surveilan dan pengendalian kecoa
4
BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA
a. Kecoa
Kecoa termasuk jenis seranggan dengan bentuk tubuh oval, pipih dorso-
ventral. Kepalanya tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang
mata majemuk dan satu mata tunggall, antena panjang, sayap dua pasang, dan tiga
pasang kaki. Pronotum dan sayap licin, tidak berambut dan tidak bersisik, berwarna
coklat sampai coklat tua kehitaman. Panjang tubuhnya berkisar antara 0,6 sampai
0,76 mm.
b. Jenis Kecoa
1) Periplaneta americana
2) Periplaneta australasiae
3) Blatella orientalis
5
4) Supellalongipalpa
5) Blatella germanica
c. Morfologi Kecoa
1) Kepala
2) Thoraks (dada)
Terdapat tiga pasang kaki dengan sepasang sayap tiga lapis yang
menyebabkan kecoa bisa terbang dan berlari secara cepat. Terdapat juga struktur
lempengan besar yang berfungsi melindungi/menutupi dasar kepala dan sayap di
pronotum.
3) Abdomen (perut)
Badan atau perut kecoa merupakan bangunan dan sistem reproduksi mereka.
Kecoa akan mengandung telur-telurnya sampai nantinya akan menetas. Dari ujung
abdomen terdapat sepasang cerci yang berfungsi sebagai alat indera. Cerci ini akan
berhubungan langsung dengan kaki melalui ganglia saraf abdomen (otak sekunder)
yang penting dalam pertahanan. Jika kecoa merasa adanya gangguan pada cerci,
kakinya akan bergerak lari tanpa menunggu sinyal dari otak.
ii
d. Siklus Hidup Kecoa
1) Telur
Telur dihasilkan oleh kecoa betina secara bergerombol dan dilindungi oleh
kulit yang disebut ootheca. Ootheca dapat disimpan / dibawa entah secara internal /
eksternal. Bentuk ootheca digunakan untuk membedakan spesies.
Berbentuk seperti kecoa dewasa tetapi ukurannya lebih kecil. Nimfa tidak
mempunyai sayap dan organ seksualnya belum berkembang. Pertumbuhan terjadi
dengan keluarnya eksoskleton dari tubuhnya. Proses ini disebut pergantian kulit /
molting. Biasanya kecoa mengalami pergantian kulit 5 – 10 kali sebelum menjadi
kecoa dewasa.
3) Dewasa
Kecoa jantan lebih cepat dewasa dibandingkan kecoa betina, karena mereka
(kecoa betina) mengalami pergantian kulit lebih sedikit selama menjadi nimfa.
Kecoa dewasa mempunyai 2 (dua) pasang sayap. Sebagian kecoa bukan penerbang
ulung tetapi dapat berlari dengan cepat.
Kecoa hidup secara berkelompok dan mencari makan di tempat yang sama.
Pada masa kawin kecoa jantan akan mengeluarkan cairan sperma yang cukup
membuahi telur-telur betina selam hiduo. Telur-telur ini akan dihasilkan dalam
beberapa hari.
5
Berbagai kuman penyakit bisa menempel pada tubuh kecoa karena dia menyukai
tempat-tempat kotor. Oleh karena itu kecoa bisa menjadi penyebab berbagai jenis
penyakit berbahaya seperti tipus, tokoplasma, kolera, dan sebagainya
No
Kategori Kepadatan kecoa
.
1. Bersih 0–1
2. Rendah 1–3
3. Sedang 3–8
4. Tinggi 8 – 26
5. Sangat tinggi 26 – 50
6. Sangat tinggi sekali > 50
ii
BAB 3 . ALAT, BAHAN, DAN METODE
Bahan
Kloroform
Kecoa
Metode
1) Langkah-langkah
Menyiapkan alat dan bahan
Berikan kloroform pada kapas
Masukan pada botol yang berisi kecoa
Ambil kecoa yang mati / pingsan
Identifikasi visual menggunakan lup / mikroskop
Dokumentasikan hasil kegiatan dalam log book atau worksheet mahasiswa
5
2) Cara kerja minute pinning (jarum serangga)
Lakukan untuk serangga yang bertubuh lunak dan sayap tipis
Gunakan jarum khusus serangga untuk menusuk (ukuran 2 / 3)
Jarum ditusukkan pada pertengahan thoraks dari arah dorsal menuju ventral
Jika membutuhkan penyibakan kaki dan sayap, tusukan jarum menyilang tanpa
merusak serangga
b. Surveilan kecoa
ii
BAB 4 . PEMBAHASAN
a. Hasil identifikasi
Pengamatan dan
Parameter Gambar
pengukuran
Panjang badan 3,5 cm
Bentuk abdomen
Bentuk kepala
Bentuk thorax
5
Kesimpulan: berdasarkan hasil pengamatan disimpulkan bahwa jenis kecoa adalah
periplaneta americana dengan jumlah 8 buku-buku dan 6 kaki. Kecoa ini juga berjenis
kelamin betina yang memiliki 4 sayap yaitu 2 sayap di luar dan 2 sayap lainnya di
dalam.
No. Keterangan
1. Alamat pengamatan Kost Reza
2. Area pengamatan Dapur, kamar mandi, ruang tamu, parkiran
3. Waktu pengamatan 11.00 WIB – 06.30 WIB
4. Jumlah kecoa 3
5. Jumlah telur 0
6. Jumlah nimfa 1
7. Index kepadatan kecoa 4
=1
4
8. Foto dokumentasi
ii
tetapi saran saya area kost harus dijaga kebersihannya agar tidak mengundang lebih
banyak kecoa yang mengakibatkan potensi terjadinya penyakit.
BAB 5 . PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
Karena area Kost Reza berada pada kategori bersih ke rendah, maka tidak
perlu dilakukan pengendalian. Hanya saja saya menyarankan agar penghuni kost
tetap menjaga kebersihan area kost agar populasi kecoa tetap terkendali. Hal ini
dilakukan agar menimimalisir dan mengurangi potensi terjadinya penyakit di area
kost.
c. Daftar pustaka