Anda di halaman 1dari 2

CONTOH PENERAPAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

GURU DAN DOSEN ( BAB II : KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN ).

Kelompok 2 :

1. Awaluddin Irmansyah (11910613868)


2. Putri Ramadani (11910620124)
3. Sonia Juliana (11910620192)

Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.

Contoh dalam Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2017 di LPTK Rayon dan Subrayon
bahwasannya dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan
bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional harus memiliki
kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi
(pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun


2005 tentang Guru dan Dosen mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi. Sebagai tenaga profesional, guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan
perannya sebagai agen pembelajaran dan pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan
nasional. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional tersebut dibuktikan dengan sertifikat
pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi.

Berkaitan dengan sertifikat pendidik yang harus dimiliki oleh guru profesional, amanat UUGD
telah dilaksanakan sejak tahun 2007 melalui program sertifikasi guru dalam jabatan setelah
diterbitkannya Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.
Mulai tahun 2009 landasan hukum pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan adalah Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Berdasarkan hasil kajian pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan yang telah dilaksanakan dan
kajian terhadap guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik, mulai tahun 2016 pelaksanaan
sertifikasi guru melalui Pendidikan dan latihan Profesi guru (PLPG) mengalami beberapa perubahan
mekanisme pelaksanaan PLPG, diantaranya teknis pelaksanaan, kurikulum, syarat kelulusan, dan ujian
kompetensi yang dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu ujian akhir PLPG, dan Uji Kompetensi Guru
(UKG)/Ujian Tulis Nasional (UTN).

Selanjutnya pada tahun 2017 ini dilakukan penyempurnaan kurikulum, antara lain memasukkan
pembekalan peserta dalam bentuk belajar mandiri di bawah bimbingan mentor ke dalam struktur
kurikulum PLPG dan perubahan jumlah jam pelajaran (JP) untuk pendalaman materi, sehingga dengan
perubahan ini diharapkan diperoleh guru yang memiliki kompetensi yang tinggi sesuai dengan tuntutan
sebagai guru profesional.

Sanjaya (2008: 24) menyebutkan fungsi-fungsi guru secara umum, antara lain yaitu:

- Merencanakan tujuan belajar


- Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar
- Memimpin, yang meliputi memberikan motivasi, mendorong, dan memberikan stimulus pada
siswa
- Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam
rangka pencapaian tujuan
- Terlihat dari fungsi-fungsi yang dimiliki dan harus dilakukan guru sebagai manager atau
pengelola pembelajaran sudah cukup komplek, belum lagi guru juga harus menjalankan peran
pentingnya yang lain.
- Contoh dari fungsi guru yaitu : Melakukan pengelolaan kelas dengan menciptkan suasana
belajar yang kondusif agar siswa dapat dengan mudah dalam memahami pelajaran yang di
sampaikan.

Tujuan dari guru itu sendiri yaitu mampu meningkatkan prestasi muridnya, mengajar dengan kreatif
dan inovatif, serta mengembangkan kompetensi dirinya. Salah satu contoh dari tujuan pada guru itu
sendiri yaitu Memberikan pandangan yang bervariasi dengan cara melihatkan bahan yang dipelajari dari
berbagai sudut pandang dan melihat masalah dalam kombinasi yang bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai