Kelompok 2 :
Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
Contoh dalam Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2017 di LPTK Rayon dan Subrayon
bahwasannya dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan
bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional harus memiliki
kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi
(pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Berkaitan dengan sertifikat pendidik yang harus dimiliki oleh guru profesional, amanat UUGD
telah dilaksanakan sejak tahun 2007 melalui program sertifikasi guru dalam jabatan setelah
diterbitkannya Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.
Mulai tahun 2009 landasan hukum pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan adalah Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Berdasarkan hasil kajian pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan yang telah dilaksanakan dan
kajian terhadap guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik, mulai tahun 2016 pelaksanaan
sertifikasi guru melalui Pendidikan dan latihan Profesi guru (PLPG) mengalami beberapa perubahan
mekanisme pelaksanaan PLPG, diantaranya teknis pelaksanaan, kurikulum, syarat kelulusan, dan ujian
kompetensi yang dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu ujian akhir PLPG, dan Uji Kompetensi Guru
(UKG)/Ujian Tulis Nasional (UTN).
Selanjutnya pada tahun 2017 ini dilakukan penyempurnaan kurikulum, antara lain memasukkan
pembekalan peserta dalam bentuk belajar mandiri di bawah bimbingan mentor ke dalam struktur
kurikulum PLPG dan perubahan jumlah jam pelajaran (JP) untuk pendalaman materi, sehingga dengan
perubahan ini diharapkan diperoleh guru yang memiliki kompetensi yang tinggi sesuai dengan tuntutan
sebagai guru profesional.
Sanjaya (2008: 24) menyebutkan fungsi-fungsi guru secara umum, antara lain yaitu:
Tujuan dari guru itu sendiri yaitu mampu meningkatkan prestasi muridnya, mengajar dengan kreatif
dan inovatif, serta mengembangkan kompetensi dirinya. Salah satu contoh dari tujuan pada guru itu
sendiri yaitu Memberikan pandangan yang bervariasi dengan cara melihatkan bahan yang dipelajari dari
berbagai sudut pandang dan melihat masalah dalam kombinasi yang bervariasi.