Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah islam dan ham sebagai tugas akhir
ujian akhir semester 2019/2020 dengan dosen pengampu RENI
TRIANASARI.,SH.
Disusun oleh;
Nama : DEDI SAPUTRA
Nimko : 1215.18.2961
Prodi : HPI
Semester : IV
PANDEMIC COVID-19
ini, kita dapat merujuk pada konsep hak KBB itu sendiri.
berpindah agama. Hak dalam kategori forum internum ini berlaku absolut,
tak dapat dibatasi bahkan pada saat darurat public atau perang sekalipun atau
(4) Hak berkomunikasi dengan individu atau kelompok tingkat nasional dan
Dalam Kovenan Hak Sipil dan Politik pembatasan hak KBB harus
1) keselamatan masyarakat;
2) ketertiban masyarakat;
3) kesehatan masyarakat;
4) moral masyarakat;
5) hak dan kebebasan mendasar orang lain.
Idham Azis serta anggotanya melindungi hak asasi masyarakat saat bertugas.
1. Sekolah
Selama PSBB, dilarang melaksanakan kegiatan sekolah. Penghentian
2. Bekerja di Kantor
Tempat kerja juga diliburkan saat PSBB. Proses bekerja di kantor akan
work from home, sehingga produktivitas pekerja tetap terjaga. Namun ada
jumlah minimum karyawan. Hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 13 ayat
3 yang berbunyi:
(1) huruf a dikecualikan bagi kantor atau instansi strategis yang memberikan
Kemudian, terkait dunia usaha, ada 8 sektor yang dikecualikan, yakni sektor
kesehatan, sektor pangan makanan dan minuman, sektor energi seperti air,
gas, listrik, dan pompa bensin, sektor komunikasi, sektor keuangan dan
perbankan serta pasar modal, sektor logistik dan distribusi barang, sektor
3. Keagamaan
rumah dan dihadiri keluarga terbatas, dengan menjaga jarak setiap orang.
Selain itu, tak boleh lebih dari 20 warga yang diperbolehkan menghadiri
4. Fasilitas Umum
perundang-undangan.
medis kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar minyak, gas, dan
energi.
b) Fasilitas layanan kesehatan, seperti rumah sakit dan semua instansi medis
akan tetap berfungsi. Transportasi untuk semua tenaga medis, perawat, staf
beroperasi.
5. Sosial Budaya
Saat PSBB diterapkan, warga juga dilarang melakukan kegiatan sosial dan
pada pandangan lembaga adat resmi yang diakui pemerintah dan peraturan
perundang-undangan.
ketaqwaan dan penuh tanggung jawab untuk kesejahteraan umat manusia, oleh
manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia,
bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati,
dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh
siapapun. Bahwa selain hak asasi, manusia juga mempunyai kewajiban dasar
antara manusia yang satu terhadap yang lain dan terhadap masyarakat secara
dan jelas mengatur jenis-jenis non-derogable rights itu: hak untuk hidup, hak
untuk tidak dijadikan budak ataupun diperbudak, tidak boleh ada penyiksaan
atau diperlakukan secara tidak manusiawi, tiap orang harus diakui sebagai
kebebasan beragama, telah dilanggar oleh negara karena rakyat dilarang atau
dibatasi secara ketat untuk berkumpul di masjid, gereja, pura, dan wihara.
Kebijakan pembatasan atau larangan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya
yang kita saksikan melalui layar televisi, ada aparat negara di daerah yang
mempersoalkan ikhtiar kita itu atas nama hak asasi manusia (HAM). Mereka
hukum HAM.
hanya tidak melanggar segala ketentuan yuridis yang berkaitan dengan HAM,
negara.
Covid-19 adalah bencana dunia yang nyata-nyata hadir dan mengancam
Hak-hak Sipil dan Politik 1966, dengan Indonesia menjadi salah satu negara
penanda tangan konvensi, dengan jelas dan tegas menyatakan pada Pasal 4,
atau darurat umum harus memenuhi dua unsur utama, yaitu memengaruhi
Dalam hal pendapat yang Bpk. Dadan Dania sampaikan, Pemerintah telah
maupun yuridis.
pengaturan yang lain. Secara yuridis, ketentuan tersebut dapat terlihat dari
beberapa hal:
• (PP Nomor 21 Tahun 2020) disusun dengan dasar hukum yaitu UUD 1945,
2020).
kondisi kesehatan masyarakat/wabah yang sedang dihadapi pada saat ini atau
19
Forum Asia untuk Hak Asasi Manusia dan Pembangunan, bersama dengan
menjamin HAM dan martabat manusia, sebagai prinsip inti dalam menangani
memberi tahu publik tentang wabah, selama tiga bulan terakhir. Negara-
dicurigai telah menunda atau membatasi rilis informasi, untuk menjaga citra
mereka.
Lebih mengkhawatirkan lagi, lanjut Asia Times, belum ada kasus yang