PEMERSATU BANGSA
Disusun oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sandya Mahendra,(Surakarta,)2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana peran pancasila sebagai pemersatu bangsa?
2. Bagaimana peran moderasi beragama sebagai pemersatu bangsa?
3. Bagaimana hubugan pancasila dan moderasi beragama sebagai
pemersatu bangsa?
C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui peran Pancasila sebagai pemersatu bangsa
2. Untuk mengetahui peran Moderasi Beragama sebagai pemersatu
bangsa
3. Untuk mengetahui hubungan Pancasila dan Moderasi Beragama
sebagai pemersatu bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi pancasila :
Pancasila lahir dari jiwa bangsa Indonesia dengan segala perbedaan yang
ada. Persatuan menjadi sendi kehidupan yang damai sejahtera ditengah lautan
keberagaman nusantara. Tanpa adanya suatu persatuan maka negara dan bangsa
akan mudah hancur dalam kurun waktu yang singkat.
B. Peran Moderasi Beragama segai pemersatu bangsa
1. Pengertian Moderasi Beragama
Kata moderasi dalam bahasa Arab diartikan “alwasathiyyah”.
Secara bahasa “al-wasathiyyah” berasal dari kata “wasath”). Al-
Asfahaniy mendefenisikan “wasathan” dengan “sawa’un” yaitu
tengah-tengah diantara dua batas, atau dengan keadilan, yangtengah-
tengan atau yang standar atau yang biasabiasa saja. Wasathan juga
bermakna menjaga dari bersikap tanpa kompromi bahkan meninggalkan
garis kebenaran agama.
Kata “al-wasathiyyah” berakar pada kata “alwasth” (dengan huruf
sin yang di-sukun-kan) dan“al-wasth” (dengan huruf sin yang di-fathah-
kan) yang keduanya merupakan mashdar (infinitife) dari kata kerja
(verb) “wasatha”. Selain itu katawasathiyyah juga seringkali
disinonimkan dengankata “al-iqtishad” dengan pola subjeknya
“almuqtashid”. Namun, secara aplikatif kata “wasathiyyah” lebih
populer digunakan untuk menunjukkan sebuah paradigma berpikir
paripurna, khususnya yang berkaitan dengan sikap beragama dalam
Islam.
Pertama, pilar keadilan, pilar ini sangat utama, beberapa makna
keadilan yang dipaparkan adalah: pertama, adil dalam arti “sama” yakni
persamaan dalam hak. Seseorang yang berjalan lurus dan sikapnya
selalu menggunakan ukuran yang sama,bukan ukuran ganda. Persamaan
itulah yang menjadikan seseorang yang adil tidak berpihakkepada salah
seorang yang berselisih. Adil jugaberarti penempatan sesuatu pada
tempat yang semestinya. Ini mengantar pada persamaan, walau dalam
ukuran kuantitas boleh jadi tidak sama.Adiladalah memberikan kepada
pemilik hak-haknya melalui jalan yang terdekat. Ini bukan menuntut
seseorang memberikan haknya kepada pihak lain tanpa menunda-
nunda. Adil juga berarti moderasi ‘tidak mengurangi tidak juga
melebihkan”.
Kedua, pilar keseimbangan. Menurut Quraish Shihab,
keseimbangan ditemukan pada suatu kelompok yang di dalamnya
terdapat beragam bagian yang menuju satu tujuan tertentu, selama
syarat dan kadar tertentu terpenuhi oleh setiap bagian. Dengan
terhimpunnya syarat ini, kelompok itu dapat bertahan dan berjalan
memenuhi tujuan kehadirannya. Keseimbangan tidak mengharuskan
persamaan kadar dan syarat bagi semua bagian unit agar seimbang. Bisa
saja satu bagian berukuran kecil atau besar, sedangkan kecil dan
besarnya ditentukan oleh fungsi yang diharapkan darinya.
Bagian pancasila sila yang sila 1 yang pada awalnya piagam jakarta,
masyarakat timur menolak dengan alasan karena mayoritas masyarakat
Indonesia yang ikut berjuang melawan penjajah tidak beragama islam dan
adanya perbedaan keberagaman dengan landasan sila yang ke 3 dengan bunyi
persatuan Indonesia agar tidak terpecah belah.
Pasal 28 E Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya.
Dari salah satu prinsip moderasi beragama Tasamuh (toleransi), yaitu
mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek keagamaan dan
berbagai aspek kehidupan lainnya. Musawah (egaliter), yaitu tidak bersikap
diskriminatif pada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal
usul seseorang.
Jadi pancasila dan moderasi beragama saling berhubungan satu sama lain
agar tidak terpecah belahnya Indonesia
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
https://prosiding.iahntp.ac.id/index.php/seminar-nasional/article/view/179
Brata Ida Bagus, Lahirnya pancasila sebagai pemersatu bangsa. Denpasar. Jurnal
Santiaji Pendidikan,Volume7, Nomor1 Januari 2017