Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TEORI DAN PERBANDINGAN KONSTITUSI

Oleh :
M. GUGUS PERDANA
NPM 213020509

PROGRAM PASCASARJANA
MEGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konstitusi atau Undang-Undang Dasar menempati hierarki tertinggi dalam
tata urutan peraturan perundang-undangan suatu Negara. Constitutie is de hoogste
wet. Pasal 7 ayat (1), huruf a Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan menempatkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) pada hierarki tertinggi dari
peraturan perundang-undangan RI. Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2004
menempatkan UUD 1945 selaku hukum dasar dalam peraturan perundang-undangan.
Penjelasan pasal 3 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2004 menyatakan UUD 1945 yang
memuat hukum dasar Negara merupakan sumber hukum bagi peraturan perundang-
undangan di bawah UUD.
Konstitusi (atau UUD) merupakan hukum dasar yang menjadi pegangan para
warga (the citizen) dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Konstitusi tidak
hanya memuat norma tertinggi (een hoogste normen) tetapi merupakan pula pedoman
konstitusional (een constitutionale richtsnoer) bagi para warga (rakyat banyak) dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Konstitusi harus secara sadar diinternalisasi
dalam perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi rakyat banyak selaku
pemegang kedaulatan.
Sri Soemantri Martosoewignjo menjabarkan konstitusi dalam dua pengertian,
yaitu: 1. Konstitusi dalam arti luas menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa kumpulan-kumpulan peraturan yang
membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-peraturan tersebut ada
yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis
berupa usages, understanding customs, or conventions. 2. Konstitusi dalam arti
sempit dituangkan dalam suatu dokumen seperti UUD.
Istilah perbandingan hukum, dalam, bahasa asing, diterjemahkan
Comparative Law (bahasa Inggris), Vergleihende Rechstlehre (bahasa Belanda),
Droit Compare (bahasa Perancis). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

1
Perbandingan Hukum adalah cabang ilmu hukum yang mempergunakan metode
perbandingan satu atau beberapa aspek hukum tata negara atau dua negara atau lebih.
Sebagian besar negara di dunia menggunakan konstitusi berupa konstitusi
tertulis termasuk negara Indonesia namun pada makalah ini penyaji akan mengulas
konstitusi tidak tertulis dengan mengambil contoh negara Inggris. Dengan melakukan
perbandingan muatan konstitusi kedua negara tersebut maka akan diperoleh
perbedaan dan persamaan dari masing-masing konstitusi serta akan diperoleh
kelebihan serta kekurangannya sehingga akan memperkaya wawasan serta
pengetahuan kita mengenai hukum konstitusi. Untuk itu, perlu dilakukan studi
perbandingan materi muatan konstitusi antara negara Indonesia dengan negara
Inggris.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perbandingan Konstitusi Negara Inggris dilihat dalam Sistem
Peradilan dan Konstitusi, Perbedaan Konstitusi, Kepala Pemerintahan dan Sistem
Administrasi dan Sistem Peradilan?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Konstitusi
Negara Inggris dilihat dalam aspek Sistem Administrasi dan Sistem Peradilan.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Sistem Peradilan dan Konstitusi


Praktik sistem peradilan Kerajaan Inggris sangatlah kontradiktif dengan
praktik peradilan di Indonesia, di mana praktik peradilan di Kerajaan Inggris yang
telah berlangsung dan hidup selama berabad-abad, serta sistem hukum Anglo-Saxon
yang di anutnya sehingga dalam perkembangannya, praktik peradilan tersebut dapat
dibenarkan dan telah menjadi bagian dari konstitusi Kerajaan Inggris. sangatlah
berbeda sistem peradilan tersebut dengan Indonesia secara struktural hierarkisnya.

2
Namun, terdapat beberapa poin menarik dari pembahasan di atas, yakni dalam hal
pembagian yurisdiksi pengadilan-pengadilan di daerah beserta otonominya.
Inggris memiliki tiga sistem hukum yang terpisah; masing untuk Inggris dan
Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara. Ini mencerminkan asal-usul historisnya dan fakta
bahwa Skotlandia dan Irlandia, dan kemudian Irlandia Utara, mempertahankan sistem
dan tradisi hukum mereka sendiri di bawah Undang-undang Uni 1707 dan 1800. secara
singkat Tribunals Service, yang meluas ke Skotlandia, dan Mahkamah Agung Inggris,
yang memiliki yurisdiksi atas seluruh Inggris sejak menggantikan Komite Yudisial House
of Lords pada bulan Oktober 2009.
Sistem peradilan adalah salah satu dari tiga cabang negara. Dua cabang lainnya
adalah eksekutif, atau pemerintah, dan legislatif, yang merupakan dua Gedung
Parlemen. Di kebanyakan negara demokrasi ketiga cabang negara ini terpisah satu sama
lain. Mereka memiliki peran dan fungsi yang didefinisikan dalam konstitusi tertulis,
mencegah konsentrasi kekuasaan di cabang manapun dan memungkinkan masing-masing
cabang berfungsi sebagai cek pada dua cabang lainnya. Ini dikenal sebagai pemisahan
kekuasaan.
Inggris, yang terkenal dan hampir unik, tidak memiliki konstitusi yang terkandung
dalam instrumen konstitusional tertulis. Konstitusinya dapat ditemukan dalam undang-
undang yang disahkan oleh Parlemen dan dalam common law, undang-undang tersebut
berkembang selama berabad-abad dalam keputusan pengadilan. Hanya dua negara lain,
Israel dan Selandia Baru, seperti Inggris yang tidak memiliki instrumen konstitusional
tertulis. Ketiga negara ini berbeda dengan cara ini dari hampir semua negara
lain. Instrumen konstitusional semacam itu, misalnya di Amerika Serikat, yang memiliki
salah satu konstitusi tertulis paling terkenal, seringkali memiliki status lebih tinggi
daripada peraturan perundang-undangan biasa dan ketentuan konstitusional hanya dapat
diundangkan dan dicabut dengan prosedur khusus yang berbeda dengan prosedur untuk
membuat dan membatalkan undang-undang biasa.

2. Perbedaan Konstitusi
Konstitusi Negara Indonesia dan negara Inggris yang selanjutnya yaitu adanya
perbedaan sistem konstitusi. Indonesia menggunakan sistem konstitusional Pancasila

3
dengan menerapkan nilai-nilai dasar Pancasila, sedangkan Inggris menggunakan sistem
monarki konstitusional. Arti dari sistem monarki konstitusional adalah Inggris
menggunakan sistem kerajaan namun dengan tetap berdasarkan pada konstitusi yang
berlaku.

3. Kepala Pemerintahan
Konstitusi negara Indonesia, yaitu UUD 1945 menyebutkan secara tersirat bahwa
sistem pemerintahan yang digunakan di Indonesia ialah sistem pemerintahan
presidensial sehingga yang menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan adalah
presiden. Sebaliknya, sistem pemerintahan yang digunakan di Inggris adalah sistem
pemerintahan parlementer. Artinya, kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri.
Di sisi lain, yang menjadi kepala negara adalah Raja atau Ratu.
Uraian yang telah disampaikan di atas merupakan penjelasan secara lengkap
mengenai materi perbedaan konstitusi negara indonesia dan negara Inggris  yang dapat
penulis sampaikan kepada pembaca dalam kesempatan yang indah kali ini. Semoga
dengan membaca artikel ini pembaca dapat memahami secara lebih baik apa itu
konstitusi dan bagaimana perbedaan penerapannya di Indonesia dan Inggris.
Perlu kita pahami bersama bahwa konstitusi merupakan hal yang tidak akan
pernah lepas dari kehidupan kita sebagai rakyat Indonesia dan sebagai rakyat dunia ini.
sampai jumpa pada kesempatan yang lain dan semoga kesuksesan senantiasa mengiringi
langkah pembaca dalam menjalani hidup.

4. Sistem Administrasi dan Pemerintahan Inggris:


Negara Inggris (United Kingdom) merupakan negara kesatuan atau unitary state
yang terdiri dari Skotlandia, Wales, Inggris, dan Irlandia Utara yang memiliki bentuk
pemerintahan monarki atau kerajaan. Inggris dikenal sebagai ibu atau pencetus sistem
pemerintahan parlementer (the mother of parliament) sebab Inggris lah yang membuat
sebuah sistem pemerintahan parlemen yang dapat diterapkan dengan baik untuk pertama
kali. Sistem ini memeberikan hak kepada masyarakat untuk memilih wakilnya melalui
pemilihan umum yang demokratis untuk dapat mengatasi persoalan sosial ekonomi
kemasyarakatan sehingga tercipta kesejahteraan rakyat.

4
Kostitusi di inggris tidak tertulis(konvensi) dalam bentuk teks namun tersebar
dalam bentuk berbagai hukum, peraturan, dan konvensi. Sistem Pemerintahan Inggris
Pemerintahan Inggris dijalankan oleh Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan
dibantu para menteri. Ratu dan Raja Inggris hanyalah kepala negara yang berfungsi
sebagai simbol kenegaraan(simbol kedaulatan, keagungan dan persatuan negara).
Parlemen atau Dewan Perwakilan  terdiri dari dua ruang (bikameral), yakni House
of Commons & House of Lord. House of Commons atau disebut juga Majelis Rendah
adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di antara
calon-calon partai politik. House of Lord atau Mejelis Tinggi adalah perwakilan yang
berisi para bangsawan dengan berdasarkan warisan. House of Commons memiliki
keuasaan yang lebih besar daripada House of Lord. Inggris menerapkan Parliament
Soverengnity, artinya kekuasaan yang sangat besar pada diri parlemen.
Kabinet merupakan menteri-menteri yang dipimpin oleh perdana menteri. Kabinet
tersebut yang benar-benar melaksanakan roda pemerintahan. Anggota kabinet pada
umumnya berasal dari House of Commons. Perdana menteri merupakan pemimpin dari
partai mayoritas di House of Commons. Masa jabatan kabinet sangat tergantung pada
kepercayaan dari House of Commons. Parlemen memiliki kekuasaan membubarkan
kabinet dengan mosi tidak percaya. Terdapat oposisi yang dijalankan oleh partai yang
kalah dalam pemilu. Para pemimpin oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika
sewaktu-waktu kabinet runtuh, partai oposisi dapat menggantikan penyelenggaraan
pemerintahan. 
Inggris menggunakan sistem dwipartai. Di Inggris berdiri 2 partai yang saling
bersaing dan memerintah. Partai tersebut adalah Partai Buruh dan Partai Konservatif.
Partai yang menang dalam pemilu dan mayoritas di parlemen merupakan partai yang
memerintah, sedangkan partai yang kalah menjadi partai oposisi. Badan Peradilan
ditentukan oleh kabinet sehingga tak ada hakim yang dipilih. Meskipun demikian,
mereka melaksanakan peradilan yang adil (bebas dan tidak memihak), termasuk juga
memutuskan sengketa antara warga dengan pemerintah.
Inggris sebagai negara kesatuan menerapkan sistem desentralisasi. Kekuasaan
pemerintah daerah berada pada Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di daerah.

5
Sekarang ini, Inggris terbagi dalam tiga daerah, yaitu England, Wales dan Greater
London.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan mengenai perbedaan materi muatan konstitusi di negara Indonesia dan
negara Inggris dari segi dalam Sistem Peradilan dan Konstitusi, Perbedaan Konstitusi,
Kepala Pemerintahan dan Sistem Administrasi dan Sistem Peradilan. Maka dapat
disimpulkan bahwa cukup banyak perbedaan mendasar dari konstitusi negara Inggris
dengan negara Indonesia dilihat dari beberapa aspek sebagaimana yang telah dijelaskan
pada bab II. Demikianlah pemaparan mengenai perbandingan konstitusi antara negara
Indonesia dengan Negara Inggris.

Anda mungkin juga menyukai