Anda di halaman 1dari 13

BALANCED SCORECARD ACE HARDWARE DAN IKEA

AKUNTANSI MANAJEMEN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

RAYHAN ALTSANY (KETUA) (1402204237)


`ASHRIYANI FADHILAH (1402204087)
IDA BUJANGGA AYU DIAH PARMITA (1402204215)
NURUL AULIA RACHMAWATI (1402204120)
PUTRI NUR HIDAYANTI NASUTION (1402200302)

KELAS: AK-44-02

DOSEN PENGAMPU:
Dra. DJUSNIMAR ZULTILISNA, Akt., M.M.

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
2021
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Revolusi industri 4.0 sudah berkembang sangat pesat di negara Indonesia, hal ini tentu
saja berpengaruh terhadap dunia bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif yang
menyebabkan perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan bisnis. Tentunya
perkembangan ini merupakan salah satu tantangan bagi setiap perusahaan untuk tetap bertahan
serta mampu berkembang sesuai dengan kebutuhan permintaan baik itu dari segi produksi,
pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia serta penanganan transaksi yang semakin
beragam dan pastinya mampu bersaing dengan perusahaan yang lainnya.
Persaingan dalam dunia bisnis di pasar global yang ketat membuat beberapa hal harus
diperhatikan, hal ini bertujuan untuk mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Maka dari itu para pemangku perusahaan khususnya manajemen diharapkan lebih
memperhatikan suatu proses bisnis yang dijalankan, baik itu dari segi internal maupun
eksternal dan melakukan pengkajian ulang prinsip-prinsip yang selama ini digunakan agar
dapat bertahan serta tumbuh di dalam persaingan yang semakin ketat.
Sebagian besar pengukuran terhadap kinerja perusahaan hanya dilakukan dari financial
perspective. Tentu saja hal ini tidaklah cukup dan memadai lagi bagi kebutuhan kinerja
perusahaan, yang di mana lingkungan persaingan bergerak dengan sangat cepat dan tidak
memberikan informasi mengenai upaya-upaya apa saja yang harus diambil saat ini. Maka hal
ini diharapkan setiap perusahaan melakukan perbaikan serta perubahan yang signifikan dalam
kegiatan operasional perusahaannya, sehingga perusahaan tersebut dapat mengikuti
perkembangan dan pertumbuhan pada industri saat ini.
Dalam akuntansi manajemen terdapat metode analisis yang bernama Balanced Scorecard
(BSC). BSC ini merupakan metode pengukuran kinerja di suatu perusahaan secara menyeluruh
yang menjabarkan mengenai visi dan strategi perusahaan ke dalam 4 perspective, yaitu terdiri
dari Financial perspective, Customer perspective, Internal Business Process perspective dan
Learning and Growth perspective. Penerapan metode ini dikatakan mampu mengukur
bagaimana bisnis perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan tersebut dengan tetap
mempertimbangkan kepentingan-kepentingan di masa mendatang. Selain itu tujuan dari
penggunaan metode BSC ini memungkinkan karyawan memiliki sudut pandang dan
pemahaman mengenai peran mereka yang mempengaruhi rencana strategis organisasi di
perusahaan. Dengan demikian pengukuran kinerja secara komprehensif tidak semata-mata
mengenai keuangan melainkan penggabungan antara ukuran-ukuran keuangan dan non
keuangan yang nantinya perusahaan dapat menjalankan bisnisnya lebih baik dari sebelumnya.
1.2 Gambaran Umum PT ACE Hardware Indonesia Tbk.
Perseroan didirikan pada 1995 dan bergerak di bidang usaha perlengkapan rumah tangga
dan gaya hidup. Produk-produk Perseroan dipasarkan di bawah berbagai merek dagang,
termasuk “ACE”, “Krisbow” dan “Kris”.
Perseroan membuka gerai pertama pada 1996 di Karawaci, Tangerang. Sejak saat itu,
Perseroan terus berkembang sebagai perusahaan ritel dan kini telah menjadi salah satu
perusahaan ritel terkemuka yang menyediakan beragam perlengkapan rumah tangga dan gaya
hidup di Indonesia.
Dengan jaringan gerai modern yang dikelola secara profesional dan didukung proses
pengadaan, operasi dan penjualan terpadu, Perseroan semakin dikenal sebagai one-stop
shopping untuk produk-produk perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup berkualitas. Sistem
pengelolaan usaha terintegrasi mampu menciptakan nilai tambah produk yang bersifat value
for money, sehingga menjadikan Perseroan sebagai ‘The Helpful Place’ bagi pelanggan
maupun pemangku kepentingan lainnya.
Untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai wilayah Tanah Air, Perseroan
terus melakukan ekspansi pembukaan gerai. Saat ini, Perseroan telah memiliki 215 gerai ACE
Hardware dengan total luas mencapai 506.400 m2, tersebar di 50 kota dan 27 provinsi serta 57
gerai Toys Kingdom dengan total luas 31.400 m2, tersebar di 21 kota dan 14 provinsi, termasuk
pembukaan ACE Xpress di tahun 2018 yang berupa gerai dengan luas kurang dari 1.000 m2.
ACE Xpress menjadi tempat berbelanja yang memudahkan konsumen, terutama di daerah
perumahan dengan penawaran produk-produk kebutuhan sehari-hari dan saat ini berjumlah 10
gerai.
Saat ini, Perseroan telah terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia sejak 6
November 2007 dengan kode bursa “ACES”. Perseroan melakukan penawaran saham sebesar
30% kepada publik, dan kini saham free float Perseroan telah mencapai jumlah 40%. Selain
itu, likuiditas perdagangan dan perluasan kepemilikan saham juga ditingkatkan melalui
pemecahan saham dengan rasio 1:10 sejak 1 November 2012.

Sekilas tentang ACE Hardware


Berdiri pada tahun 1995 sebagai anak usaha PT Kawan Lama Sejahtera, PT ACE
Hardware Indonesia Tbk. merupakan pemegang lisensi/master franchise merek ACE
Hardware di Indonesia yang ditunjuk oleh ACE Hardware Corporation, AS.
1.3 Gambaran umum IKEA
IKEA merupakan sebuah peritel perabot untuk rumah tangga yang berasal dari Swedia.
Perusahaan ini didirikan oleh Ingvar Kamprad pada tahun 1943. IKEA adalah singkatan dari
pendirinya, yaitu: IK merupakan nama inisialnya, E (Elmitaryd) merupakan tempat ia
dilahirkan dan A (Agunnaryd) merupakan nama desanya. Pada awalnya IKEA menjual
berbagai barang, dari pulpen, dompet, bingkai foto hingga jam tangan. Penjualan perabotan
rumah tangga dimulai pada tahun 1947 dan penjualannya dilakukan melalui pos.
Produk IKEA dikenal dengan rancangannya yang modern dan terkadang terbilang aneh.
Biasanya, toko IKEA terdiri dari dua lantai dengan ruang pamer dan market-hall di atas dan
gudang bawah, selain itu di toko IKEA sendiri terdapat pula restoran yang menjual makanan
Swedia Termasuk Bakso Swedia. Logo IKEA hampir tidak berubah selama sejarah perusahaan
dan versi tahun 1967 tetap menjadi simbol yang konsisten dari bisnis IKEA. Konsep unik
IKEA sebagai bagian dari pertumbuhan perusahaan yang di mana kebebasan total dan struktur
kepemilikan jangka panjang sehingga pasar saham bukanlah pilihan, ditambah lagi bahwa
semua perusahaan yang beroperasi di bawah merek IKEA harus membangun sumber daya
sebelum mereka bisa berkembang. Maka dibuatnya sistem waralaba IKEA. Kini, semua toko
IKEA (kecuali toko IKEA Delft di Belanda, yang dimiliki oleh sistem B.V. Inter IKEA.)
beroperasi di bawah perjanjian waralaba. Sistem B.V. Inter IKEA adalah pemilik dari konsep
IKEA dan waralaba IKEA di seluruh dunia.
IKEA membuka toko pertamanya di Indonesia pada tanggal 15 oktober 2014 di Alam
Sutera, Tangerang. Lisensi IKEA di Indonesia dipegang oleh perusahaan PT. Hero
Supermarket Tbk (HERO) yang merupakan anak perusahaan terdaftar Hongkong Dairy Farm
International Holdings. Pada tanggal 1 September 2021, diumumkan bahwa PT Hero
Supermarket Tbk (HERO) akan menjual aset tanah dan bangunan IKEA Sentul City milik PT
Rumah Mebel Nusantara senilai Rp280 miliar kepada PT Archipelago Property Development
(APD) yang merupakan afiliasi HERO. Hingga November 2021, IKEA memiliki secara total
5 toko dan 10 pick-up point di seluruh Indonesia dan dari 11 pick-up point yang tersedia; 7
berlokasi di JABODETABEK, 1 di Bandung, Jawa Barat, 1 di Surabaya, Jawa Timur dan 1 di
Semarang, Jawa Tengah. Beberapa produk IKEA juga bisa dikirim dan di-pick-up pada outlet
Indomaret tertentu di daerah Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
PEMBAHASAN
BALANCED SCORECARD
Pengertian Balanced Scorecard
Balanced Scorecard (BSC) merupakan metode pengukuran hasil kinerja yang digunakan
oleh suatu perusahaan atau strategi manajemen dengan tetap mempertimbangkan strategi dan
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Peran BSC sangat membantu perusahaan untuk
memberikan pandangan yang lebih komprehensif dengan cara menerjemahkan setiap visi dan
strategi ke dalam serangkaian ukuran yang bersifat koheren dalam empat perspektif yang
berimbang, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal
serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur). Dengan peranan dari keempat
perspektif ini mendefinisikan strategi dalam pengembangan ukuran kinerja dan strategi
perusahaan tersebut, sehingga pengujian perspektif yang lebih detail akan lebih terjamin.
● Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan merupakan penetapan tujuan kinerja keuangan dalam jangka waktu
pendek dan jangka waktu panjang yang mengacu terhadap konsekuensi keuangan global
dari ketiga perspektif lainnya. BSC menggunakan perspektif keuangan sebagai tolak ukur
pengembangan tujuan dan ukuran operasional spesifik.
● Perspektif Pelanggan
Perspektif Pelanggan berkaitan erat dengan cara perusahaan melayani pelanggan. Ukuran
perspektif pelanggan yang ditetapkan perusahaan yaitu: (1) Seberapa besar omzet
penjualan, (2) tingkat keuntungan yang didapatkan perusahaan, (3) Berapa banyak
pelanggan yang didapatkan, (4) persentase loyalitas pelanggan terhadap produk, (5)
tingkat kepuasan pelanggan, (6) tingkat profitabilitas pelanggan, dan (7) kebutuhan
pelanggan.
● Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif Proses Bisnis Internal ini merupakan sarana penciptaan nilai pelanggan dan
pemegang saham, yang di mana prosesnya mencakup identifikasi proses yang diperlukan
untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan. Perspektif ini memungkinkan unit bisnis
untuk memberikan value proposition yang mampu menarik dan mempertahankan
pelanggannya di segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang
saham melalui financial returns.
● Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini mengembangkan tujuan dan ukuran yang mendorong pembelajaran dan
pertumbuhan perusahaan. Tujuan dalam perspektif ini adalah menyediakan suatu
infrastruktur yang memungkinkan tujuan yang ambisius dalam ketiga perspektif lainnya
dapat terwujud

2.1 Implementasi Balanced Scorecard di Perusahaan ACE Hardware Tbk


1. Perspektif Keuangan
Dalam mengatasi penurunan penghasilan dalam keadaaan seperti yang terjadi pada
Tahun 2020 awal yang dikarenakan pandemi yang terjadi. ACE Hardware melakukan
beberapa langkah penghematan seperti menurunkan bonus karyawan, tidak lagi
melakukan perekrutan, dan bernegosiasi untuk pengurangan biaya sewa dengan pemilik
tanah. Hal ini dilakukan dengan harapan agar pada akhir tahun tersebut pendapatan
dapat dicapai sesuai target sehingga dapat menghasilkan laba yang diharapkan..
2. Perspektif Pelanggan
ACE Hardware memiliki konsep “The Helpful Place”. Maksud dari konsep tersebut
yaitu, ACE Hardware tidak hanya menyediakan produk, namun juga pengetahuan yang
diperlukan dalam memasang, mengoperasikan, serta memelihara produk tersebut
dengan tepat. Selain itu, ACE Hardware juga terus berinovasi dalam memberikan
layanan terbaik kepada pelanggan. Adapun beberapa titik fokus dari perspektif
pelanggan di perusahaan Ace Hardware yaitu seberapa banyak pelanggan yang
didapatkan, Jumlah persentase loyalitas pelanggan terhadap produk, tingkat kepuasan
pelanggan, serta kebutuhan pelanggan.
3. Perspektif Bisnis Internal
ACE Hardware merupakan perusahaan ritel yang menyediakan produk rumah tangga
yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. ACE Hardware mementingkan
kenyamanan dan kemudahan pelanggan dalam membeli dan mengoperasikan
produknya, sehingga ACE Hardware menjual perlengkapan rumah tangga yang dapat
dipasang serta dioperasikan dan dirawat dengan mudah oleh pelanggan. Sebagaimana
dengan konsep yang diterapkan oleh mereka, yaitu “Do-It-Yourself”.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Dalam Pembelajaran dan pertumbuhan sumber daya manusia, ACE Hardware
memberikan pelatihan dan pengembangan kompetensi perseroan menerapkan program
pembelajaran inovatif yang bertujuan untuk memberikan kesempatan berkembang juga
pelatihan untuk karyawan untuk merubah sikap, perilaku, pengalaman, dan performa
kinerja. ACE Hardware pun setiap tahunnya dalam 3 tahap yaitu self-appraisal,
superior appraisal, dan super superior appraisal untuk mengevaluasi sumber daya di
dalamnya.

2.2 Implementasi Balanced Scorecard di Perusahaan IKEA


Proposisi nilai IKEA merupakan keunggulan operasional karena semua desainer IKEA
mendesain setiap produk yang dimulai dengan kebutuhan fungsional dan harga. Kemudian
mereka juga menggunakan kreativitas dan pengetahuan mereka serta menggunakan bahan baku
dan proses manufaktur berbiaya rendah untuk menciptakan produk fungsional. Kemudian besar
volume dibeli untuk mendorong harga turun lebih jauh. Adapun misi IKEA adalah
menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang, dengan menawarkan
berbagai macam produk perabot rumah tangga yang dirancang dan fungsional dengan harga
yang sangat rendah sehingga sebanyak mungkin orang akan mampu membayar mereka. faktor
penentu keberhasilan keuangan pada perusahaan Ikea terdapat pada pertumbuhan dan
perkembangan dari peningkatan penjualan, peningkatan nilai pelanggan serta struktur biaya.
Dari data yang didapat dari annual report perusahaan IKEA yang telah
dianalisis, di bawah ini merupakan implementasi penggunaan balanced scorecard sesuai
dengan indikator yang ada
Ukuran Strategis
Tujuan Strategis Pendorong Kinerja (Lead
Hasil Utama (Lag Indicator)
Indicator)
Perspektif Keuangan:
meningkatkan pendapatan Rasio laba bersih
penggunaan dana secara Rasio Pengembalian Modal
Meningkatkan efisiensi
optimal Ekuitas

pengurangan biaya penjualan Rasio markup


toko ritel baru
Pengembangan lebih lanjut Jumlah toko
pasar baru
dan ekspansi Omset tahunan (miliar €)
investasi yang ditargetkan
Perspektif Pelanggan:
tempat yang lebih baik

Meningkatkan kesadaran partisipasi dalam promosi Jumlah pelanggan (jutaan)


merek kampanye Donasi (juta €)

sumbangan
rasio kualitas / harga yang
Pembuatan produk Murah Jumlah Supplier
sangat baik
toko ritel Ukuran toko dan showroom
Simulasi ruangan
area pameran (juta meter persegi)

Katalog Biasa (juta


Katalog dengan konten yang bentuk fisik eksemplar)
kaya Aplikasi Katalog (juta
bentuk elektronik
unduhan)
Perspektif Bisnis Internal:
biaya penyimpanan
Optimalisasi Pasokan Rantai Rasio efesiensi jaringan
waktu dan biaya pengiriman
jaminan kualitas & pengujian
saya Produk cacat
Memastikan kualitas produk
Pengembalian produk
umpan balik untuk yang baru
bahan produksi
Produk baru Jumlah produk baru
desain baru
produksi yang lebih baik

teknik
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan:
e-learning
program latihan
Pelatihan staf sistematis Jumlah peserta pelatihan
workshop

IKEA college
berbagi pengalaman, ide,
Penggantian eksekutif
Kelestarian budaya inovasi, dan pengetahuan
perusahaan Mendorong penggantian
promosi pekerja
eksekutif yang sering
kenaikan upah

Penghargaan staff program loyalitas (tack) deposit tack (jutaan €)

bonus produktivitas
KESIMPULAN
3.1 Perusahaan Ikea dan Ace Hardware
Berdasarkan hasil pemaparan di atas, Balanced Scorecard (BSC) merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur kinerja suatu organisasi di perusahaan khususnya pada perusahaan
ACE Hardware dan IKEA. Di mana BSC sebagai penyeimbang dalam pengukuran kinerja
seperti financial dengan non-financial, jangka pendek dan jangka panjang. Balanced Scorecard
mempunyai peran penting dalam strategi organisasi yang di mana visi dan misi organisasi di
terjemahkan ke dalam 4 perspektif, dari keempat perspektif tersebut harus saling berhubungan
satu dengan yang lain agar visi dan tujuan suatu organisasi di perusahaan tersebut dapat
tercapai. Penggunaan Balanced Scorecard juga memberikan manfaat bagi organisasi di
perusahaan tersebut, antara lain meningkatkan komunikasi antar individu, manajemen dapat
fokus pada proses organisasi secara keseluruhan, membawa setiap unit organisasi ke arah yang
sama yaitu melayani masyarakat, memotivasi pekerja, meningkatkan sistem penghargaan serta
kepuasan pekerja. ketidakmampuan organisasi dalam memilih dan menggunakan ukuran
kinerja yang tepat, ketidakmampuan sistem informasi yang ada untuk menyediakan data yang
diminta dan pekerja kurang mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan sehingga ha -
hal tersebut bisa menjadi kendala yang harus diperhatikan dalam pengimplementasian
Balanced Scorecard pada organisasi perusahaan.

3.2 Keunggulan dan Kekurangan IKEA dan ACE HARDWARE


IKEA
Keunggulan:
- Menjual furnitur yang sama di seluruh dunia, sehingga dapat menembus ekonomi skala
besar dari ukuran toko dan produksi besar berjalan diperlukan untuk menyediakannya.
- Menawarkan harga yang kompetitif rendah karena skala ekonomi lebih rendah dari
pesaing.
- Hubungan eksklusif antara IKEA dan pemasoknya, menawarkan desain modern dan
eksklusif. Desainer juga bekerja sama dengan pemasok, menjaga biaya rendah.
- Merakit produk di rak-rak untuk mempertahankan persediaan yang lebih besar.
- Pelanggan bisa pergi ke rak langsung untuk mengumpulkan produk dan pulang untuk
membangun sendiri.
- Penggunaan Keberhasilan dari mulut ke mulut dan penggunaan katalog dalam rangka
untuk mengurangi biaya iklan .
- Memiliki tingkat staf sederhana dan memberikan lebih banyak kebebasan untuk
karyawannya. Ini struktur manajemen juga membantu membuat keputusan dalam cara
yang lebih cepat.

Kekurangan:
- Korelasi yang buruk antara ukuran perspektif non-finansial dan hasilnya. Tidak ada
jaminan bahwa keuntungan masa depan akan mengikuti pencapaian target dalam
perspektif non-finansial.

ACE HARDWARE
Keunggulan:
- Memiliki track record sebagai pengecer perlatan rumah tangga berkualitas.
- Diversifikasi produk yang baik.
- Lokasi dan ukuran outlet yang fleksibel sesuai kebutuhan.

Kekurangan :
- Low entry barrier di industri.
- Setiap perubahan nilai mata uang asing
- Dapat berdampak pada margin laba.
- Belum memiliki market share yang kuat pada industrinya
- Membutuhkan investasi yang besar untuk mengimbangi pertumbuhan industrinya yang
tinggi

3.2 Saran
Penggunaan balanced scorecard terutama di masa pandemi saat ini sangatlah penting
sehingga harus digunakan secara benar dan berkelanjutan dengan berdasarkan terhadap 4
perspektif yang ada. Sehingga kita bisa mengukur kinerja untuk masa depan, serta mengukur
kinerja non keuangan juga. Dengan begitu meskipun di awal pandemi Covid-19 aktivitas jual
beli sedikit dihentikan yang mengakibatkan rendahnya pemasukan terhadap perusahaan,
dengan adanya balanced scorecard ini bisa dijadikan sebagai acuan, apa yang harus tercapai
nanti kedepannya sehingga bisa menghasilkan pendapatan bagi kedua perusahaan, perusahaan
juga harus memberikan pelayanan extra terhadap customer, pelayanan saat ini amatlah penting
sehingga dapat mengembalikan kepercayaan customer agar senantiasa tetap royal. Selain itu,
perusahaan juga harus memperhatikan kepuasan serta motivasi karyawannya agar tetap
semangat untuk bekerja karena merupakan salah satu peranan penting. Dengan para pekerja
perusahaan merasa sejahtera sehingga mereka dapat menciptakan produk yang inovatif, kreatif
yang berdasarkan juga terhadap evaluasi dari keluhan pelanggan sebelum-sebelumnya. Pada
akhirnya perusahaan tidak akan kalah di pasar karena customer mempercayainya. Meskipun
barang yang dijual oleh kedua perusahaan ini sama di bidang retail tetapi dapat membuat
persaingan yang sehat.
DAFTAR ISI

Louis, W., & Yansen, Y. (2015). Paper Strategi Perusahaan ACE Hardware Indonesia. 47.

Jurnal entrepreneur. (t.thn.). Diakses pada Desember 2021, dari Balanced Scorecard: Definisi,
Konsep dan Perspektifnya: https://www.jurnal.id/id/blog/balanced-
scorecard/#1_Perspektif_Keuangan
The Balanced Scorecard Framework (mini presentation, case study of IKEA). (2016).
IKEA. (2021). Diakses pada Desember 2021, dari IKEA: https://www.ikea.co.id/in/tentang
ACE Hardware. (2021). Diakses pada Desember 2021, from ACE The Helpful Place:
https://corporate.acehardware.co.id/id/profil-perusahaan

Anda mungkin juga menyukai