Di susun oleh :
Nim : 2115081045
Kelas :B
Semester :3
i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya
saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini
berjudul “ASSASMENT DAN EVALUASI “. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun
kemampuan saya, agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi saya khususnya sebagai penulis.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mereka dan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian mereka dalam berbagai
konteks. Karim (2004:5) menyatakan bahwa asesmen kinerja menuntut para siswa untuk
secara aktif melaksanakan tugas-tugas yang kompleks dan signifikan serta menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk menyelesaikan masalah-masalah
realistik dan otentik. Selain itu, Nitko (Enger & Yager, 2001:18) menjelaskan bahwa
asesmen kinerja merupakan prosedur penggunaan tugas-tugas yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa baik siswa telah belajar. Asesmen kinerja dapat digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai pengetahuan matematika (mathematical knowledge),
pengetahuan strategik (strategical knowledge) dan komunikasi matematik
(communication). Dalam pengetahuan matematika yang diukur adalah (1) Apakah siswa
telah menunjukkan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep matematika, (2)
Apakah siswa telah menggunakan terminologi dan notasi matematika dengan benar, dan
(3) Apakah siswa telah menggunakan prosedur matematika dengan benar dan lengkap
(Parke, dkk, 2003:151). Dalam pengetahuan strategik yang diukur adalah bagaimana
strategi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah matematika, dan
apakah proses penyelesaian yang digunakannya sistematis dan lengkap. Dan dalam
komunikasi yang dilihat apakah siswa dapat mengkomunikasikan penyelesaiannya dan
menjelaskan strategi pemecahan yang digunakan baik secara lisan maupun tulisan kepada
guru dan siswa lain.
2.4. Jenis Asesmen Kinerja
Asesmen mengenal dua jenis istilah, yaitu istilah asesmen tradisional dan. Asesmen
otentik. Asesmen tradisional adalah asesmen dalam pembelajaran dengan menggunakan
teknik pen and paper tests, yaitu tes menggunakan soal- soal pada lembar soal. Asesmen
tradisional lebih lanjut dijelaskan oleh Gulikers (2004:67) bahwa asesmen tradisional pada
pembelajaran di kelas meliputi tes dengan jawaban singkat atau pilihan ganda. Salah sam
asesmen alternatif yang menyediakan cara mengevaluasi pembelajaran selain asesmen
tradisional adalah asesmen otentik. Kemendikbud (2013) menyatakan asesmen otentik
merupakan asesmen yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari
masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ataç (2012:9) juga mendefinisikan asesmen otentik
sebagai bentuk asesmen dengan menggunakan aktivitas dan tugas yang mencerminkan
tujuan pembelajaran. kurikulum sesuai dengan real life situation. Asesmen ini menekankan
pada evaluasi yang bermakna dalam pembelajaran, yang menggunakan bermacam-macam
4
bentuk asesmen yang menggambarkan pelajaran, kemampuan, motivasi dan sikap siswa
yang relevan dengan aktivitas kelas.
2.5.Karakteristik dan Kriteria Penilaian Kinerja (performance assessment)
Karakteristik penilaian kinerja
a. Karakteristik penilaian kinerja menurut Norman (dalam Siti Mahmudah, 2000:18) adalah
(1) tugas-tugas yang diberikan lebih realistis atau nyata: (2) tugas-tugas yang diberikan
lebih kompleks sehingga mendorong siswa untuk berpikir dan ada kemungkinan
mempunyai solusi yang banyak: (3) waktu yang diberikan untuk asesmen lebih banyak; (4)
dalam penilaiannya lebih banyak menggunakan pertimbangan.
b. Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan (task).
Dalam menilai kinerja siswa tersebut, perlu disusun kriteria. Kriteria yang menyeluruh
disebut rubric. Dengan demikian wujud asesmen kinerja yang utama adalah task (tugas)
dan rubrics (kriteria penilaian). Tugas- tugas kinerja digunakan untuk memperlihatkan
kemampuan siswa dalam melakukan suatu keterampilan tentang sesuatu dalam bentuk
nyata. Selanjutnya rubrik digunakan untuk memberikan keterangan tentang hasil yang
diperoleh siswa (Zainul, 2001:9-11).
2.6.Metode Asesmen Kinerja (Performance Assessment
Menurut Zainul (2005:5) tugas-tugas asesmen kinerja dapat diwujudkan dengan
berbagai bentuk, yaitu: (1) Computer adaptive testing (sepanjang tidak berbentuk tes
objektif), yang menuntut peserta tes untuk mengekspresikan diri sehingga dapat
menunjukkan tingkat kemampuan yang nyata, (2) Tes pilihan ganda yang diperluas, yaitu
bentuk tes objektif ini dapat digunakan apabila tes tidak sekedar memilih jawaban yang
dianggap benar. Tes ini harus menuntut siswa berpikir tentang alasan mengapa memilih
jawaban tersebut, sebagai jawaban yang benar, (3) Extended-response atau open ended
question dapat juga digunakan, asal tidak hanya menuntut adanya satu jawaban "benar"
yang terpola, (4) Group performance assessment yaitu tugas-tugas yang harus dikerjakan
oleh siswa secara berkelompok, (5) Individual performance assessment yaitu tugas-tugas
individual yang harus diselesaikan secara mandiri, (6) Interview yaitu siswa harus
merespon pertanyaan-pertanyaan lisan guru, (7) Nontraditional test items, yaitu butir soal
yang tidak bersifat objektif tetapi merupakan suatu perangkat respon yang mengharuskan
siswa memilih berdasarkan kriteria yang ditetapkan, (8) Observasi, meminta siswa
melakukan suatu tugas.
5
2.7.Kelebihan dan kekurangan Asesmen Kinerja (Performance Assessment)
Kelebihan dan kekurangan Asesmen Kinerja (Performance Assessment
Beberapa kelemahan lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan asesmen kinerja.
Kelemahan-kelemahan tersebut adalah: (1) Tugas-tugas asesmen ini biasanya sulit untuk
diselesaikan dengan lengkap oleh siswa, (2) Ada unsur subjektivitas dalam menilai kinerja
siswa. (3) Memberikan banyak variasi performens yang biasanya berakhir terbuka, (4)
Menilai kinerja merupakan tugas yang spesifik, (5) Perlu mengatur waktu dan kelompok
dengan baik. (6) Memerlukan waktu untuk merancang, mengimplementasikan dan
mengevaluasi kinerja siswa, dan (7) Sulit untuk merancang tugas dan rubrik dengan baik
(8) memakan banyak waktu (Enger & Yager, 2001:18).
Kelebihan dari penggunaan asesmen kinerja yaitu (1) Memberikan kesempatan untuk
mengaplikasikan ketrampilan menemukan, (2) Memberikan peluang untuk aplikasi-
aplikasi pertanyaan-pertanyaan berakhir terbuka, (3) Mengembangkan kemampuan berfikir
kritis siswa. (4) Memberikan bukti mengenai apa yang dapat siswa lakukan. (5)
Memberikan kesempatan untuk kreatifitas siswa (Marzano, 1993:29). Berdasarkan
penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa asesmen kinerja merupakan prosedur
penggunaan tugas-tugas yang bertujuan untuk mengetahui seberapa baik siswa telah belajar
dan menuntut para siswa untuk secara aktif melaksanakan tugas-tugas yang kompleks dan
signifikan serta menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk
menyelesaikan masalah-masalah realistik dan otentik.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Asesmen kinerja merupakan prosedur penggunaan tugas-tugas yang bertujuan
untuk mengetahui seberapa baik siswa telah belajar dan menuntut para siswa untuk
secara aktif melaksanakan tugas-tugas yang kompleks dan signifikan serta
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk menyelesaikan
masalah-masalah realistik dan otentik. Asesmen kinerja dapat digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai pengetahuan matematika (mathematical knowledge),
pengetahuan strategik (strategical knowledge) dan komunikasi matematik
(communication). Selain itu, asesmen kinerja memiliki beberapa keunggulan, yaitu (1)
Memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ketrampilan menemukan, (2)
Memberikan peluang untuk aplikasi-aplikasi pertanyaan-pertanyaan berakhir terbuka,
(3) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis siswa, (4) Memberikan bukti mengenai
apa yang dapat siswa lakukan, (5) Memberikan kesempatan untuk kreatifitas siswa.
Penggunaan tugas kinerja yang berpadu dengan pembelajaran matematika perlu
dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Hal ini bertujuan untuk membangun
komunitas belajar yang dewasa.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bryant & Mark. 1998. Exploring Classroom Assessment In Mathematic. A Guide for
Professional Development. Reston, VA: The National Council of Teachers Mathematics, Inc.
Enger & yager. 2001. Asseesing Student Understanding in Science. California: Corwin