Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ASSASMENT DAN EVALUASI

Di susun oleh :

Nama : I Gede Agus Pradana Putrawan

Nim : 2115081045

Kelas :B

Semester :3

Mata Kuliah : Assasmen Dan Evaluasi

PENDIDIKAN VOKASIONAL SENI KULINER

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIDKAN GANESHA

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya
saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini
berjudul “ASSASMENT DAN EVALUASI “. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun
kemampuan saya, agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi saya khususnya sebagai penulis.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................. Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 2
1.3 TUJUAN ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1. Pengertian asesmen ..................................................................................................... 3
2.2. Tujuan Asesmen ........................................................ Error! Bookmark not defined.
2.3. Asesmen kinerja ........................................................ Error! Bookmark not defined.
2.4. Jenis asesmen ............................................................ Error! Bookmark not defined.
2.5. Karakteristik dan Kriteria Penilaian Kinerja (performance assessment) ........... Error!
Bookmark not defined.
2.6. Metode asesmen kinerja (performance assessment)? Error! Bookmark not defined.
2.7. Kelebihan dan kekurangan asesmen kinerja ............. Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 7
3.1. KESIMPULAN ........................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Asesmen atau penilaian merupakan proses untuk mendapatkan informasi mengenai
apa saja yang telah dipelajari oleh siswa dan bagaimana tingkat keberhasilan siswa
mempelajarinya (Abidin, 2014). Tingkat keberhasilan atau hasil pembelajaran ini akan
menjadi bahan pengambilan keputusan untuk memperbaiki proses belajar. Asesmen
dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai hasil belajar peserta didik dalam
mencapai sebuah kompetensi dasar ( Uno dan Koni, 2012 ). Penilaian hasil belajar peserta
didik dalam kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian hasil belajar pada kompetensi keterampilan dapat menggunakan asesmen kinerja
(Tim Penyusun, 2014). Asesmen kinerja merupakan salah satu alternatif penilaian terhadap
perolehan, penerapan, pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan kemampuan
siswa dalam proses dengan mengacu pada standar tertentu (Wulan, 2013). Asesmen kinerja
dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Asesmen kinerja dilaksanakan menggunakan instrumen penilaian. Instrumen penilaian
adalah alat yang digunakan untuk menilai peserta didik dalam mencapai pembelajaran (Tim
Penyusun, 2014).
Langkah pertama yang dilakukan dalam pembelajaran adalah membuat
perencanaan. Perencanaan ini penting disusun oleh guru karena berpengaruh terhadap isi
materi, media, dan aktivitas pengajaran. Perencanaan merupakan petunjuk yang membantu
guru dan siswa dalam menentukan arah pembelajaran. Ada tiga komponen dasar dalam
perencanaan yaitu perumusan tujuan pengajaran, proses belajar-mengajar, dan penilaian
(Ngalim, 2004:4). Bahan atau materi pengajaran apa yang akan diajarkan dan metode apa
yang akan digunakan sangat bergantung pada tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
Demikian pula bagaimana prosedur penilaian yang harus dilakukan serta bentukbentuk tes
atau alat penilaian mana yang akan dipakai untuk menilai hasil pengajaran tersebut harus
diterkaitkan dan mengacu kepada bahan dan metode mengajar yang digunakan dan tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan. Selain itu, penilaian berperan untuk melihat sampai
sejauh mana tujuan pembelajaran sudah tercapai dan hasil penilaian menjadi umpan balik
bagi upaya perbaikan pembelajaran. Dengan demikian fungsi penilaian terhadap
pembelajaran adalah: (1) Untuk memberikan umpan balik kepada guru mengenai proses
1
pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar serta menyelenggarakan program remidi bagi siswa,
(2) Untuk menentukan hasil atau kemajuan belajar siswa, (3) Untuk menempatkan siswa
dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan kemampuan dan minat masing-
masing siswa, dan (4) Untuk mengenali latar belakang kesulitan belajar siswa
(Subiyanto,1988:17). Menurut Zainul (2005:1.5) penilaian dapat digunakan untuk menilai
kinerja terhadap proses perolehan, penerapan pengetahuan, dan ketrampilan melalui proses
pembelajaran yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses maupun produk.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan umum latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa pokok masalah, antara lain yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan asesmen?
2. Apa tujuan dari asesmen?
3. apa yang dimaksud asesmen kinerja?
4. apa saja jenis asesmen?
5. Bagaimana Karakteristik dan Kriteria Penilaian Kinerja (performance assessment)
6. Bagaimana metode asesmen kinerja (performance assessment)?
7. Apa Kelebihan dan kekurangan Asesmen Kinerja (Performance Assessment)
1.3 TUJUAN
1. untuk mengetahui yang dimaksud dengan asesmen
2. untuk mengetahui tujuan dari asesmen
3. untuk mengetahui yang dimaksud asesmen kinerja
4. untuk mengetahui saja jenis asesmen
5. untuk mengetahui Bagaimana Karakteristik dan Kriteria Penilaian Kinerja (performance
assessment)
6. untuk mengetahu Bagaimana metode asesmen kinerja (performance assessment)
7. untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan Asesmen Kinerja (Performance
Assessment)

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Asesmen


Pengertian Asesmen Shrock dan Coscarelli dalam (Karim, 2003:1) menyatakan bahwa
asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi (dapat bersifat kualitatif maupun
kuantitatif) yang dilakukan secara sistematis tanpa memperhatikan keputusan tentang nilai.
Pengertian asesmen dalam kaitan dengan pembelajaran, menurut Hart (Karim, 2003:1)
merupakan suatu proses pengumpulan informasi tentang apa yang diketahui dan apa yang
dapat dikerjakan siswa. Beberapa istilah yang sering dikenal dan digunakan dalam suatu
kegiatan asesmen menurut Karim (2003:5) yaitu: (1) Asesmen alternatif (alternative
asessment), (2) Asesmen kinerja (performance assessment), dan (3) Asesmen otentik
(authentic assessment). Ketika digunakan, ketiga istilah ini sering dipertukarkan karena
mempunyai pengertian atau makna yang sama atau hampir sama. Sebenarnya ketiga istilah
tersebut mempunyai pengertian atau makna yang berbeda.
2.2.Tujuan Asesmen
Tujuan dari asesmen adalah: (1) Untuk meningkatkan proses mengajar siswa dengan
mengidentifikasi sumber-sumber kesalahan spesifik siswa yang memerlukan
remedial/perbaikan, atau perilaku spesifik dalam pembelajaran yang memerlukan
penguatan dan pengembangan atau dihilangkan dan diganti, (2) Untuk meningkatkan
proses mengajar pelajaran dengan mengidentifikasi strategistrategi pengajaran yang paling
berhasil, (3) Untuk menginformasikan kekuatan dan kelemahan siswa, baik dalam
pengetahuan juga dalam strategi pengajaran, (4) Menginformasikan kepada guru mengenai
kompetensi siswanya. Hal ini dapat digunakan guru untuk mengadaptasikan pengajarannya
sesuai dengan kebutuhan siswa, dan (5) Untuk menginformasikan kepada orang tua siswa
mengenai kemajuan anaknya, Jackson (Jannete, dkk, 1999:271).
2.3. Asesmen Kinerja
Asesmen kinerja merupakan asesmen yang mengharuskan siswa mempertunjukkan
kinerja, bukan menjawab atau memilih jawaban dari sederetan kemungkinan jawaban yang
sudah tersedia (Zainul, 2005:8). Misalnya dalam kinerja, siswa diminta untuk menjelaskan
dengan kata-kata dan caranya sendiri terhadap permasalahan matematika. Menurut
Marzano, dkk (1993:3) Asesmen kinerja merujuk pada tugas-tugas matematika dan situasi-
situasi yang memungkinkan siswa untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pemikiran

3
mereka dan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian mereka dalam berbagai
konteks. Karim (2004:5) menyatakan bahwa asesmen kinerja menuntut para siswa untuk
secara aktif melaksanakan tugas-tugas yang kompleks dan signifikan serta menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk menyelesaikan masalah-masalah
realistik dan otentik. Selain itu, Nitko (Enger & Yager, 2001:18) menjelaskan bahwa
asesmen kinerja merupakan prosedur penggunaan tugas-tugas yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa baik siswa telah belajar. Asesmen kinerja dapat digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai pengetahuan matematika (mathematical knowledge),
pengetahuan strategik (strategical knowledge) dan komunikasi matematik
(communication). Dalam pengetahuan matematika yang diukur adalah (1) Apakah siswa
telah menunjukkan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep matematika, (2)
Apakah siswa telah menggunakan terminologi dan notasi matematika dengan benar, dan
(3) Apakah siswa telah menggunakan prosedur matematika dengan benar dan lengkap
(Parke, dkk, 2003:151). Dalam pengetahuan strategik yang diukur adalah bagaimana
strategi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah matematika, dan
apakah proses penyelesaian yang digunakannya sistematis dan lengkap. Dan dalam
komunikasi yang dilihat apakah siswa dapat mengkomunikasikan penyelesaiannya dan
menjelaskan strategi pemecahan yang digunakan baik secara lisan maupun tulisan kepada
guru dan siswa lain.
2.4. Jenis Asesmen Kinerja
Asesmen mengenal dua jenis istilah, yaitu istilah asesmen tradisional dan. Asesmen
otentik. Asesmen tradisional adalah asesmen dalam pembelajaran dengan menggunakan
teknik pen and paper tests, yaitu tes menggunakan soal- soal pada lembar soal. Asesmen
tradisional lebih lanjut dijelaskan oleh Gulikers (2004:67) bahwa asesmen tradisional pada
pembelajaran di kelas meliputi tes dengan jawaban singkat atau pilihan ganda. Salah sam
asesmen alternatif yang menyediakan cara mengevaluasi pembelajaran selain asesmen
tradisional adalah asesmen otentik. Kemendikbud (2013) menyatakan asesmen otentik
merupakan asesmen yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari
masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ataç (2012:9) juga mendefinisikan asesmen otentik
sebagai bentuk asesmen dengan menggunakan aktivitas dan tugas yang mencerminkan
tujuan pembelajaran. kurikulum sesuai dengan real life situation. Asesmen ini menekankan
pada evaluasi yang bermakna dalam pembelajaran, yang menggunakan bermacam-macam

4
bentuk asesmen yang menggambarkan pelajaran, kemampuan, motivasi dan sikap siswa
yang relevan dengan aktivitas kelas.
2.5.Karakteristik dan Kriteria Penilaian Kinerja (performance assessment)
Karakteristik penilaian kinerja
a. Karakteristik penilaian kinerja menurut Norman (dalam Siti Mahmudah, 2000:18) adalah
(1) tugas-tugas yang diberikan lebih realistis atau nyata: (2) tugas-tugas yang diberikan
lebih kompleks sehingga mendorong siswa untuk berpikir dan ada kemungkinan
mempunyai solusi yang banyak: (3) waktu yang diberikan untuk asesmen lebih banyak; (4)
dalam penilaiannya lebih banyak menggunakan pertimbangan.
b. Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan (task).
Dalam menilai kinerja siswa tersebut, perlu disusun kriteria. Kriteria yang menyeluruh
disebut rubric. Dengan demikian wujud asesmen kinerja yang utama adalah task (tugas)
dan rubrics (kriteria penilaian). Tugas- tugas kinerja digunakan untuk memperlihatkan
kemampuan siswa dalam melakukan suatu keterampilan tentang sesuatu dalam bentuk
nyata. Selanjutnya rubrik digunakan untuk memberikan keterangan tentang hasil yang
diperoleh siswa (Zainul, 2001:9-11).
2.6.Metode Asesmen Kinerja (Performance Assessment
Menurut Zainul (2005:5) tugas-tugas asesmen kinerja dapat diwujudkan dengan
berbagai bentuk, yaitu: (1) Computer adaptive testing (sepanjang tidak berbentuk tes
objektif), yang menuntut peserta tes untuk mengekspresikan diri sehingga dapat
menunjukkan tingkat kemampuan yang nyata, (2) Tes pilihan ganda yang diperluas, yaitu
bentuk tes objektif ini dapat digunakan apabila tes tidak sekedar memilih jawaban yang
dianggap benar. Tes ini harus menuntut siswa berpikir tentang alasan mengapa memilih
jawaban tersebut, sebagai jawaban yang benar, (3) Extended-response atau open ended
question dapat juga digunakan, asal tidak hanya menuntut adanya satu jawaban "benar"
yang terpola, (4) Group performance assessment yaitu tugas-tugas yang harus dikerjakan
oleh siswa secara berkelompok, (5) Individual performance assessment yaitu tugas-tugas
individual yang harus diselesaikan secara mandiri, (6) Interview yaitu siswa harus
merespon pertanyaan-pertanyaan lisan guru, (7) Nontraditional test items, yaitu butir soal
yang tidak bersifat objektif tetapi merupakan suatu perangkat respon yang mengharuskan
siswa memilih berdasarkan kriteria yang ditetapkan, (8) Observasi, meminta siswa
melakukan suatu tugas.

5
2.7.Kelebihan dan kekurangan Asesmen Kinerja (Performance Assessment)
Kelebihan dan kekurangan Asesmen Kinerja (Performance Assessment
Beberapa kelemahan lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan asesmen kinerja.
Kelemahan-kelemahan tersebut adalah: (1) Tugas-tugas asesmen ini biasanya sulit untuk
diselesaikan dengan lengkap oleh siswa, (2) Ada unsur subjektivitas dalam menilai kinerja
siswa. (3) Memberikan banyak variasi performens yang biasanya berakhir terbuka, (4)
Menilai kinerja merupakan tugas yang spesifik, (5) Perlu mengatur waktu dan kelompok
dengan baik. (6) Memerlukan waktu untuk merancang, mengimplementasikan dan
mengevaluasi kinerja siswa, dan (7) Sulit untuk merancang tugas dan rubrik dengan baik
(8) memakan banyak waktu (Enger & Yager, 2001:18).
Kelebihan dari penggunaan asesmen kinerja yaitu (1) Memberikan kesempatan untuk
mengaplikasikan ketrampilan menemukan, (2) Memberikan peluang untuk aplikasi-
aplikasi pertanyaan-pertanyaan berakhir terbuka, (3) Mengembangkan kemampuan berfikir
kritis siswa. (4) Memberikan bukti mengenai apa yang dapat siswa lakukan. (5)
Memberikan kesempatan untuk kreatifitas siswa (Marzano, 1993:29). Berdasarkan
penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa asesmen kinerja merupakan prosedur
penggunaan tugas-tugas yang bertujuan untuk mengetahui seberapa baik siswa telah belajar
dan menuntut para siswa untuk secara aktif melaksanakan tugas-tugas yang kompleks dan
signifikan serta menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk
menyelesaikan masalah-masalah realistik dan otentik.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Asesmen kinerja merupakan prosedur penggunaan tugas-tugas yang bertujuan
untuk mengetahui seberapa baik siswa telah belajar dan menuntut para siswa untuk
secara aktif melaksanakan tugas-tugas yang kompleks dan signifikan serta
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk menyelesaikan
masalah-masalah realistik dan otentik. Asesmen kinerja dapat digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai pengetahuan matematika (mathematical knowledge),
pengetahuan strategik (strategical knowledge) dan komunikasi matematik
(communication). Selain itu, asesmen kinerja memiliki beberapa keunggulan, yaitu (1)
Memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ketrampilan menemukan, (2)
Memberikan peluang untuk aplikasi-aplikasi pertanyaan-pertanyaan berakhir terbuka,
(3) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis siswa, (4) Memberikan bukti mengenai
apa yang dapat siswa lakukan, (5) Memberikan kesempatan untuk kreatifitas siswa.
Penggunaan tugas kinerja yang berpadu dengan pembelajaran matematika perlu
dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Hal ini bertujuan untuk membangun
komunitas belajar yang dewasa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Bryant & Mark. 1998. Exploring Classroom Assessment In Mathematic. A Guide for
Professional Development. Reston, VA: The National Council of Teachers Mathematics, Inc.

Enger & yager. 2001. Asseesing Student Understanding in Science. California: Corwin

Press, Inc. Jackson. 2006. Penggunaan Asesmen Kinerja (performance assessment)


dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas 7 SMP Negeri 13 Malang. Pascasarjana UM:
Tesis tidak diterbitkan Karim, Muchtar Abdul. 2003. Evaluasi Ketrampilan Membaca
Matematika Berbasis Kelas. Makalah Disajikan pada Pelatihan Nasional Membaca dan
Menulis Training Of Trainer (TOT) Ungaran-Jawa Tengah, Jawa Tengah 14-26 Juli 2003.

Anda mungkin juga menyukai