Anggota:
KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran aktif orang tua terhadap pencegahan ISPA sangat penting dalam
melakukan perawatan kepada Balita, karena yang biasa terkena dampak dari
ISPA adalah usia Balita yang kekebalan tubuhnya masih rentan terserang oleh
penyakit, sehingga orang tua harus mengerti tentang dampak negatif dari
penyakit ISPA serta mengetahui cara-cara pencegahan ISPA yaitu dengan
mengatur pola makan Balita, menciptakan lingkungan yang nyaman, dan
menghindari faktor pencetus (Sukarto dkk, 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Variabel apa saja yang diperlukan untuk tujuan penelitian tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan kasus ISPA pada balita di Desa Z?
2. Apakah definisi operasional dari setiap variabel dalam penelitian?
3. Apa alat ukur penelitian yang sesuai untuk kasus tersebut?
C. Tujuan
1. Mengetahui variabel yang diperlukan untuk tujuan penelitian tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan kasus ISPA pada balita di Desa Z
2. Mengetahui definisi operasional dari setiap variabel tersebut
3. Mengetahui alat ukur penelitian yang sesuai untuk kasus
BAB II
ISI
A. Overview Kasus
Puskesmas Z ingin meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan kasus ISPA pada balita di Desa Z. Buatlah alat ukur penelitian untuk
digunakan dalam penelitian terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan
kasus ISPA tersebut.
B. Pembahasan Kasus
1. Variabel apa saja yang diperlukan untuk tujuan penelitian tersebut?
Buatlah kerangka konsep!
Menurut (Sugiyono, 2015:95) “Variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut”. Sedangkan
variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) dan variabel
dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Pada kasus ini pengelompokannya sebagai
berikut:
a) Variabel Dependen : ISPA pada balita
b) Variabel Independen :
Faktor ibu (pendidikan),
Faktor keluarga (perilaku),
Faktor balita (riwayat ASI eksklusif, status gizi balita, status
imunisasi), dan
Faktor lingkungan (kepadatan hunian, jenis lantai, ventilasi,
pencahayaan, jenis dinding, jenis atap, kelembaban, suhu,).
b. Variable Independen
PENUTUP
A. Kesimpulan
ISPA berlangsung sampai 14 hari yang dapat ditularkan melalui air
ludah, darah, bersin maupun udara pernapasan yang mengandung kuman,
dimana ISPA diawali dengan gejala seperti pilek biasa, batuk, demam, bersin-
bersin, sakit tenggorokan, sakit kepala, sputum menjadi kental, nausea, muntah
dan anoreksia.
Peran aktif orang tua terhadap pencegahan ISPA sangat penting dalam
melakukan perawatan kepada Balita karena yang biasa terkena dampak dari
ISPA adalah usia Balita yang kekebalan tubuhnya masih rentan terserang oleh
penyakit, sehingga orang tua harus mengerti tentang dampak negatif dari
penyakit ISPA serta mengetahui cara-cara pencegahan ISPA.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan berdasarkan kasus tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Masyarakat dapat meningkatkan kualitas hunian sehingga memenuhi syarat
kesehatan dengan prioritas pertama adalah lingkungan rumah yang sehat.
2. Rutin membersihkan rumah dari debu, membuka jendela dan pintu, serta
PHBS setiap anggota keluarga dan membuat hal tersebut menjadi kebiasaan
dengan cara melakukannya setiap hari.
3. Memperbaiki pencahayaan hunian dengan pemasangan genteng kaca pada
atap dan membuat ventilasi yang cukup
4. Ibu-ibu yang memiliki balita harus memberikan ASI secara eksklusif selama
6 bulan kepada anaknya, memperhatikan status gizi keluarga memakan
makanan yang beragam dan berimbang, sera melakukan imunisasi secara
lengkap pada anaknya.
DAFTAR PUSTAKA