KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga buku Petunjuk Praktikum Fisika Dasar ini dapat kami susun tepat pada
waktunya. Materi perkuliahan yang diberikan di kelas merupakan kegiatan pemberian konsep
teoritis yang untuk pemahaman lebih lanjut perlu ditunjang oleh kegiatan eksperimen di
laboratoruim. Sehingga diharapkan dengan kedua macam kegiatan tersebut seorang
mahasiswa yang telah melaksanakn proses pembelajaran mampu memahami konsep-konsep
secara benar dan baik. Selain itu, kegiatan praktikum diharapkan dapat menambah
keterampilan seorang mahasiswa dalam melakukan kerja di laboratorium dan membina sikap
ilmiah yang akan diperlukannya kelak.
Oleh karena itu, demi kelancaran dan kemudahaan dalam pelaksanaan praktikum,
diharapkan para mahasiswa membaca dan memahami terlebih dahulu semua materi praktikum
yang akan dilakukan di laboratorium serta mengerjakan semua tugas pendahuluan untuk
dikumpulkan kepada asisten percobaan yang bersangkutan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan buku ini, terutama kepada rekan-rekan dosen fisika di lingkungan FKIP
Universitas Muhammadiyah Mataram.
Akhirnya, diharapkan buku ini dapat membantu peserta praktikum Fisika Dasar dan
dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Tim Penyusun
****1****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
DAFTAR ISI
Daftar Isi.............................................................................................................................. 2
Petunjuk Praktikum
Percobaan 4 Listrik........................................................................................................... 31
****2****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
A. Sebelum Praktikum
1. Praktikan dapat mengikuti praktikum bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Terdaftar pada KRS
Membawa kartu kontrol praktikum
Berpakaian rapi dan sopan. Tidak dibenarkan memakai kos tanpa kerah (T-Shirt)
atau celana pendek.
2. Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai, praktikan yang terlambat
lebih dari 15 menit, tidak diperkenankan mengikuti praktikum pada hari tersebut.
3. Praktikan harus memahami apa yang akan dikerjakan dalam praktikum yang akan
dilaksanakan dan menyerahkan tugas pendahuluan untuk praktikum yang akan
dilakukan.
4. Praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum apabila:
Tidak membawa kartu tanda praktikum (KTP), apabila kartu tanda praktikumnya
hilang, praktikan harus melaporkannya ke penanggung jawab harian 30 menit
sebelum praktikum dimulai dan hanya diberikan kesempatan satu kali untuk
mengganti dengan yang baru.
5. Ketika memasuki laboratorium, praktikan:
Harus tenang, tertib dan sopan
Dilarang membawa makanan, minuman, rokok dan barang lain yang tidak
diperlukan. Tas, jaket dan alat hitung harus dititipkan.
B. Selama Praktikum
1. Praktikan dapat memulai praktikan setelah lulus tes pendahuluan dan mendapat
petunjuk serta persetujuan dari asisten yang bersangkutan untuk memasang alat.
2. Praktikan diwajibkan menulis semua perangkat praktikum (alat-alat yang dibutuhkan
selama praktikum) pada formulir peminjaman alat dan menyerahkannya kepada
petugas laboratorium.
3. Praktikan diwajibkan memeriksa kelengkapan alat-alat yang dipinjamkannya pada
serah terima alat.
4. Selama praktikum berlangsung, praktikan:
Dilarang meninggalkan ruangan tanpa seizin asisten atau penanggung jawab.
Harus dapat menjaga keselamatan diri, alat-alat, kebersihan laboratorium dan
ketertiban.
Dilarang atau membentuk kelompok lain
Harus dapat memperoleh data dari hasil percobaan sendiri, bila menyalin data dari
pihak lain, maka praktikum hari tersebut dinyatakan gagal.
5. Praktikan harus mengganti alat-alat yang rusak atau hilang selama praktikum
berlangsung dengan alat yang sama, sebelum melanjutkan praktikum minggu
berikutnya.
****3****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
C. Selesai Praktikum
1. Setelah percobaan selesai dan disetujui asisten, praktikan:
Melaporkan kelengkapan dan merapikan perlalatan yang digunakan kepada asisten
yang berasangkutan.
Mengembalikan semua perangkat praktikum (alat-alat yang digunakan selama
praktikum) dan harus sesuai dengan daftar barang yang dipinjam kepada petugas
laboratorium.
Menuliskan data percobaan dengan sesungguh-sungguhnya.
Harus meminta tanda tangan/paraf asisten pada lembar data pengamatan dan kartu
praktikum.
Dapat meminta keterangan atau cara pengolahan dan penganalisaan data kepada
asisten yang bersangkutan.
D. Ketentuan lain
1. Bagi praktikan yang tidak hadir/gagal:
2. Bagi praktikan yang sakit, dapat menunjukan surat keterangan dari Dokter dan orang
tua, dan surat ini diberikan paling lambat pada saat pelaksanaan praktikum minggu
berikutnya. Melampaui batas waktu tersebut, surat dinyatakan tidak berlaku lagi dan
praktikan dinyatakan gagal.
3. Bagi praktikan yang sudah gagal/tidak ikut praktikum sebanyak 3 kali berturut-turut
dinyatakan tidak lulus dan diulang pada semester berikutnya.
4. Praktikan dapat diberikan peringatan, dikeluarkan ataupun digagalkan jika melanggar
tata tertib ini.
5. Tata tertib ini untuk dilaksanakan dengan penuh kesadaran.
TTD
****4****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
PERHITUNGAN RALAT
Pada setiap alat ukur terdapat suatu nilai skala yang tidak dapat dibagi-bagi yang
disebut nilai skala terkecil (NST). Ketelitian alat ukur tergantung pada NST ini, untuk
membantu mengukur dengan lebih teliti melebihi yang dapat ditunjukan oleh NST, maka
digunakanlah nonius. Skala nonius akan meningkatkan ketelitian pembacaan alat ukur.
Umumnya terdapat suatu pembagian sejumlah skala utama dengan sejumlah skala nonius
yang akan menyebabkan garis skala titik nol dan titik maksimum skala nonius berimpit
dengan skala utama.
Beberapa alat ukur dasar yang akan dipelajari dalam praktikum ini adalah jangka
sorong, mikrometer sekrup, termometer, neraca pegas, dan stopwatch. Masing-masing alat
ukur memiliki cara untuk mengoperasikannya dan cara untuk membaca hasil yang terukur.
Ketidakpastian Mutlak
∆ =
= ±∆
Kesalahan ½ - Rentang
+ + + +. . .
****5****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
Standar Deviasi
Bila dalam pengukuran dilakukan kali pengukuran dari besaran dan terkumpulan
data , , , … , maka nilai rata-rata dari besaran ini adalah:
1 1
̅= ( + +. . . + )=
Kesalahan dari nilai rata-rata ini terhadap nilai sebenarnya besaran (yang tidak
mungkin kita ketahui nilai sebenarnya ) dinyatakan dengan Standar Deviasi (SD).
∑ ( − ̅)
=
( − 1)
Standar deviasi diberikan pada persamaan di atas, sehingga kita hanya dapat
menyatakan bahwa nilai benar dari besaran terletak dalam selang ( ̅ − ) sampai
( ̅ + ). Jadi penulisan hasil pengukurannya adalah ( ̅ ± ).
****6****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
∆
( )=
= ± (KTP × 100 %)
Jika suatu variabel merupakan fungsi dari variabel lain yang disertai oleh
ketidakpastian, maka variabel ini akan disertai pula oleh ketidakpastian. Hal ini disebut
dengan perambatan ketidakpastian. Untuk jelasnya ketidakpastian variabel yang
merupakan hasil operasi variabel-variabel lain yang disertai oleh ketidakpastian akan
disajikan dalam tabel berikut ini. Misalkan dari suatu pengukuran diperoleh ( ± ∆ ) dan
( ± ∆ ). Kepada kedua hasil pengukuran tersebut akan dilakukan operasi matematik dasar
untuk memperoleh besaran baru. Untuk lebih memperjelas operasi matematik dasar ini,
berikut ditampilkan pada tabel di bawah ini.
Variabel yang
Operasi Hasil Ketidakpastian
dilibatkan
Penjumlahan = + ∆ =∆ +∆
Pengurangan = − ∆ =∆ −∆
∆ ∆ ∆
Perkalian = × = +
∆ ∆ ∆
Pembagian = = +
∆ ∆
Pangkat = =
Contoh (1):
Sebuah balok yang akan ditentukan volumenya, diukur panjang (p), lebar (l), dan tingginya (t)
secara langsung satu kali pengukuran dengan menggunakan penggaris yang NST-nya 1 mm,
dengan hasil:
p = (4,0 ± 0,05) cm; l = (3,0 ± 0,05) cm; t = (2,0 ± 0,05) cm.
Maka volumenya dapat dihitung dari hubungan:
V = p.l.t
sehingga didapat nilai rata-ratanya adalah:
V p x l x t = 4,0 x 3,0 x 2,0 = 24,0 cm3
dan ralatnya adalah:
V p l t 0,05 0,05 0,05
0,053
V p l t 4,0 3,0 2,0
V 0,053 x 24,0 = 1,272 cm 3
****7****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
Contoh (2):
Jika pengukuran dimensi balok seperti contoh (1) dilakukan berulang dengan hasil:
p = (4,0 ± 0,02) cm; l = (3,0 ± 0,02) cm; t = (2,0 ± 0,02) cm
maka nilai rata-ratanya adalah:
V p x l x t = 4,0 x 3,0 x 2,0 = 24,0 cm3
dan ralatnya adalah:
2
Z
Z X
Xi
2 2 2
V V V
Z p l t
p l t
****8****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
Usahakan agar skala pada kertas grafik sekecil mungkin (skala kertas grafik ≤ ralat
pengukuran). Hal ini dimaksudkan agar kelelitian yang didapatkan dengan susah payah
dari proses penngukuran tidak hilang sia-sia di atas kertas grafik
****9****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
Ralat secara grafik merupakan ralat relatif. Salah satu cara menentukan besarnya ralat
adalah dengan membuat kurva bantuan yang sejajar dengan kurva utama. Dalam membuat
kurva bantuan, perhatikan bobot titik-titik data (lihat gambar 3). Selanjutnya dari titik
centroid X , Y , tarik garis vertikal yang tegak lurus sumbu X dan memotong kedua kurva
bantuan. Dari perpotongan garis vertikal dengan kurva bantuan tersebut, tarik garis
horizontal yang memotong sumbu Y, tandai sebagai Ya dan Yb. Selanjutnya ralat relatifnya
ditentukan oleh:
Ya Yb
R x 100 %
2Y
****10****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
n X i Yi X i Yi
a
n X i X i
2 2
Y a X i
2
i
b
n
Untuk jumlah data yang cukup banyak maka ralat pada a dan b berupa deviasi standar, yaitu:
n
a
n X i X i
2 2
X
2
i
b
n X X
2 2
i i
Pembulatan
Untuk angka < 5, dibulatkan ke bawah
Untuk angka > 5, dibulatkan ke atas
Untuk angka = 5, maka
dibulatkan ke bilangan genap terdekat jika sebelumnya bilangan genap
dibulatkan ke atas jika sebelumnya bilangan ganjil
Khusus untuk angka 1 di depan, pembulatannya hanya sampai angka di belakangnya.
Contoh
0,067 → 0,07
0,062 → 0,06
0,065 → 0,06
0,035 → 0,04
0,0176 → 0,018 (bukan 0,02)
0,19 → 0,19 (bukan 0,2)
****11****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
****12****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
I. Tujuan Praktikum
Tujuan tentang apa yang akan dicapai dalam percobaan.
VI. Pembahasan
Hasil percobaan dibahas dan dibandingkan dengan literatur atau teori yang relevan
dengan percobaan.
VII. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil percobaan disesuaikan dengan tujuan praktikum.
Daftar Pustaka
Berisi daftar literatur yang digunakan dalam menyusun laporan praktikum.
Lampiran
Berisi data-data yang diperoleh pada saat percobaan (laporan sementara) dan lampiran-
lampiran lain yang dianggap perlu.
****13****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
FAKULTAS PERTANIAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
UM MATARAM
Tujuan : 1. Mengenal cara kerja alat ukur mekanik (jangka sorong dan mikrometer sekrup).
2. Memahami dasar pengukuran dan kesalahan pengukuran.
Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran dan mengukur?
2. Sebutkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan
pengukuran?
3. Apakah yang menentukan ketelitian suatu pengukuran?
4. Tuliskan satuan panjang dan massa dalam satuan mks dan cgs?
5. Alat ukur apakah yang dipergunakan untuk mengukur :
a. Tebal selembar kertas
b. Diameter sebuah pensil
c. Panjang sebatang kapur
6. Jika anda melakukan pengukuran sebuah benda dengan jangka sorong, angka yang
diperoleh 3,4 mm. Apakah arti angka tersebut?
7. Keselamatan kerja merupakan hal penting di dalam melakukan kegiatan pengukuran. Hal-
hal apakah yang karus diperhatikan tentang keselamatan kerja dalam pengukuran?
****14****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
1. Pendahuluan
Tujuan praktikum ini adalah diharapkan mahasiswa mengerti tentang prinsip
pengukuran dengan menggunakan alat ukur mekanik (antara lain jangka sorong dan
mikrometer sekrup) mampu dan mahir dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan
kedua alat tersebut secara benar, serta dapat menentukan ketebalan dari beberapa benda yang
disediakan dengan ketelitian tinggi.
2. Landasan Teori
Alat ukur adalah seperangkat alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau
besaran dari suatu kuantitas atau variabel fisis. Umumnya, alat ukur dasar terdiri dari dua
jenis yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital.
Jenis pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Pengukuran Langsung
Adalah ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur secara langsung menyatakan nilai
besaran yang diukur, tanpa perlu dilakukan penambahan, mengambil rata-ratanya, ataupun
menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan. Contoh : mengukur massa
dengan neraca, panjang dengan mistar, dan lain-lain. Sedangkan berdasarkan banyaknya
pengukuran yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
Pengukuran Tunggal : pengukuran yang dilakukan sekali.
Pengukuran berulang : pengukuran yang dilakukan berulang-ulang.
****15****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
a. Jangka Sorong
Jangka sorong seperti ditunjukkan oleh Gambar 1.1 dan 1.2, memiliki bagian utama
yang disebut rahang tetap dan rahang sorong (rahang geser). Skala panjang yang tertera pada
jangka sorong disebut skala nonius (vernier). Skala nonius memiliki panjang 9 mm dan
terbagi atas 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala utama adalah 1mm-
0,9 mm. Nilai 0,1 mm atau 0,01 cm merupakan ketelitian jangka sorong.
****16****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
Hasil Ukur (l) = Angka pasti pada skala utama + (angka pada skala nonius yang berimpit
dengan skala utama x batas ketelitian dalam satuan tertentu)
Penentuan panjang benda yang diukur dengan jangka sorong, seperti yang terlihat
pada Gambar 2.1. Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan (sebelum melewati) angka 0
pada skala nonius. Dalam kasus gambar 1.2, angka tersebut adalah 3,58 cm
2) Perhatikan garis skala nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama
adalah garis ke 7
3) Dengan memilih batas ketelitian dalam skala cm, dan dari (1) dan (2) diperoleh
bacaan jangka sorong adalah :
= 3,58 + (7 x 0,01 cm)
= 3,65 cm
Tanpa ada angka yang ditaksir. Karena hasil pengukuran selalu mengandung angka terakhir
sebagai angka taksiran, maka pengukuran diatas dilaporkan sebagai 3,650 cm.
****17****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
b. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan benda-
benda yang tipis seperti kertas, rambut, diameter kawat yang kecil dan sebagainnay, alat ini
juga lebih teliti sepuluh kali dari jangka sorong yaitu sampai 0,01 mm. Bagian-bagiannya
ditunjukkan oleh gambar 1.3 dan 1.4
****18****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
Rumus :
Hasil Ukur (l) : Angka pasti pada skala utama +(angka pada skala nonius yang
berimpit dengan garis horizontal skala utama x batas ketelitian dalam mm)
1) Perhatikan garis skala utama yang terdekat dengan tepi selubung luar. Dalam kasus
pada gambar 1.4, garis skala tersebut adalah 4,5 mm lebih.
2) Perhatikan garis mendatar pada selubung luar yang berimpit dengan garis mendatar
pada skala utama. Dalam kasus pada gambar 1.4, garis mendatar pada selubung luar
yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama adalah garis ke-12 (Lihat
gambar 1.4 dengan saksma).
3) Dengan memilih batas ketelitian dalam satuan mm, dan dari (1) dan (2) diperoleh
bacaan mikrometer sekrup adalah :
= 4,5 mm + (12 x 0,01) mm
= 4,5 mm + 0,12 mm
= 4, 62mm
Tanpa ada angka yang ditaksir. Karena hasil pengukuran selalu mengandung angka terakhir
sebagai angka taksiran, maka pengukuran diatas dilaporkan sebagai 4,620 mm.
3. Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
Untuk percobaan ini alat dan bahannya antara lain: 1 buah jangka sorong, 1 buah
mikrometer sekrup, 1 buah gelas minuman plastik, 1 keping uang 500 rupiah, 1 buah
kelereng, dan 1 lembar kertas ukuran A4.
****19****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
****21****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
FAKULTAS PERTANIAN
UM MATARAM PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Tujuan : Menentukan periode bandul matematis dan tetapan percepatan gravitasi bumi
dengan menggunakan bandul matematis.
Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan bandul matematis?
2. Turunkan persamaan periode osilasi bandul matematis:
T = 2
3. Jelaskan dua hal yang menjadi syarat terjadinya osilasi harmonik bandul matematis
****22****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
1. Pendahuluan
Tujuan praktikum ini di harapkan mahasiswa mengerti tentang prinsip gerak osilasi
pada bandul matematis, dapat menentukan periode bandul matematis dari hasil
percobaan dan tetapan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan bandul
matematis.
2. Landasan Teori
Prinsip ayunan pada hakekatnya jika suatu benda digantungkan pada seutas tali kemudian
diberikan simpangan, lalu dilepaskan maka benda tersebut akan berayun bolak-balik menuju
titik keseimbangan. Berarti ketika benda berada di kiri akan dipercepat ke kanan dan ketika
benda sudah berada di sebelah kanan akan diperlambat dan berhenti, lalu dipercepat ke kiri
dan seterusnya, sehingga dari gerakan ini terlihat bahwa benda mengalami percepatan selama
gerakannya.
Menurut hukum II Newton ( F = ma ) percepatan hanya timbul ketika ada gaya. Arah
percepatan dan arah gaya selalu sama, berarti dalam eksperimen ini ternyata ada gaya ke arah
gerakan benda , yaitu gerakan yang membentuk lingkaran.
Gaya yang bekerja pada bandul ini seperti digambarkan pada gambar 3.1. Semua gaya
ini berasal dari gravitasi bumi dan gaya pada tali. Arah gaya gravitasi F tegak lurus ke
bawah, arah gaya tali ini F ke arah tali. Sedangkan gaya F yang mempercepat benda,
bekerja kearah gerakan berarti kearah lingkaran yang tegak lurus dengan tali atau kearah
tangen lingkaran, sehingga gaya ini disebut gaya tangensial (F ) , besar F yang
mempercepat benda diperoleh dengan membagi gaya gravitasi (F ) ke dalam dua
bagian yaitu F searah gerakan dan gaya normal yang (F ), yang arahnya
berlawanan dengan arah gaya tegangan tali F sehingga kedua gaya ini saling meniadakan.
Dengan memahami gaya-gaya yang bekerja pada bandul, maka gerakan osilasi bandul
dapat dimengerti dengan mudah, ketika bandul sedang diam disebelah kiri, maka gaya
tangensial mempercepat bandul kearah kanan sehingga keceptan kearah kanan bertambah,
selama bergerak kearah kanan, sudut simpangan menjadi semakin kecil dan gaya tangensial
ikut semakin kecil, maka percepatan akan semakin kecil. Tetapi perhatikanlah percepatan
semakin kecil (belum nol) berarti kecepatan masih bertambah terus, ketika simpangan bandul
nol derajat. Hal ini menunjukkan posisi bandul tepat ditengah, gaya tangensial menjadi nol,
maka percepatan menjadi nol, maka percepatan menjadi nol dan bandul bergerak terus dengan
kecepatan konstan ke kanan. Ketika simpangan banduk kearah kanan semakin besar, maka
gaya tangensial juga semakin besar tetapi arahnya ke kiri. Gaya tangensial kearah kiri ini
****23****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
melawan arah gerakan bandul yang masih ke kanan, maka terdapat percepatan ke kiri
sehingga kecepatan bandul masih kearah kanan akan berkurang terus sampai bandul berhenti.
Ketika bandul berhenti posisinya sudah memiliki sudut simpangan ke sebelah kanan. Dalam
posisi ini terdapat gaya tangensial kearah kiri yang akan mempercepat bandul ke kiri, proses
dalam gerakan ke kiri berjalan dengan cara yang sama persis dengan proses bergerak ke
kanan, maka bandul akan terus berayun ke kiri dan ke kanan.
2
= T = 2
Dengan nilai T adalah : (3.1)
atau
g = (3.2)
****24****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
Keterangan :
= frekuensi bandul matematis
T = periode bandul matematis
g = percepatan gravitasi bumi
l = panjang tali
Dengan menghitung nilai periode dan panjang tali bandul, maka tetapan percepatan gravitasi
dapat ditentukan.
3. Percobaan
3.1. Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan antara lain : 1 paket bandul matematis, 1
buah stopwatch, 1 buah mistar, benang (tali), dan 1 buah neraca pegas.
3.2. Prosedur Percobaan
1. Timbang salah satu neraca beban
2. Aturlah panjang tali pada 5 panjang tali berbeda, mulai dari panjang tali terbesar
sampai panjang tali sebesar l = 10 cm. Setiap panjang tali, ukurlah waktu untuk
10 kali ayunan. Masukanlah hasil pengamatan pada Tabel 3.1.
1 30
2 25
3 20
4 15
5 10
****25****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
****26****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
FAKULTAS PERTANIAN
UM MATARAM PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PERCOBAAN 3 ELASTISITAS
Tugas pendahuluan
****27****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
1. Tujuan pendahuluan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu memahami tentang hukum Hooke
dan dapat menentukan nilai tetapan pegas dari hasil percobaan.
2. Landasan teori
Sifat elastik atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk
awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda tersebut dihilangkan. Benda
tak elastis (plastis) adalah beberapa benda yang tidak kembali ke bentuk awalnya segera
setelah gaya luar di hilangkan. Contoh: tanah liat (lempung), adonan tepung kue, lilin mainan,
plastisin, dll. Benda elastic kebalikan dari benda plastis, contoh: karet, pegas, gelang, dll.
Jika suatu benda terkena gaya F, maka bentuk benda itu akan berubah, besar perubahan
bentuk benda (misalnya panjang atau lebar) sebesar Δx, dalam banyak situasi berbanding
lurus dengan besar gaya F yang diberikan oleh persamaan:
F = - k . Δx (4.1)
Pernyataan di atas dapat dinyatakan dalam kalimat: jika gaya tarik tidak melampaui
batas elastik pegas, pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya.
Pernyataan ini dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang ditugaskan
untuk membangun kembali gedung-gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahun
1666. Oleh karena itu persamaan ini dikenal dengan Hukum Hooke. Dalam persamaan
tersebut k merupakan suatu konstanta yang menunjukkan sifat benda itu. Konstanta ini
disebut konstanta Hooke.
****28****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
Dalam percobaan ini kita memakai pegas sebagai contoh benda ketika belum diberi
gaya. Pegas sepanjang xo kita beri gaya pada pegas dengan menggantungkan beban dengan
massa m pada pegas. Beban tersebut mengalami gaya gravitasi Fg = mg. Gaya gravitasi ini
menarik pegas ke bawah sehingga panjang pegas bertambah sejauh Δx, maka panjang pegas
menjadi x1. Berarti dengan persamaan di atas terdapat hubungan antara panjang pegas x dan
besar gaya Fg sebagai berikut:
F = k . Δx = k (x – xo)
Atau
x = Fg + xo (4.2)
3. Percobaan
3.1. Alat dan bahan
Untuk percobaan ini dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut:
- 1 set statif
- 1 buah penggaris
- 1 set bahan gantung, dan
- 1 lembar kertas grafik
3.2. Prosedur percobaan
1. Gantungkan beban mula-mula (mo) sedemikian sehingga pegas teregang, baca
kedudukan jarumnya (xo)
2. Tambahkan beban menjadi (m) dan catat pula kedudukan jarumnya
3. Ulangi kegiatan di atas dengan setiap kali memperbesar beban dan mencatat
kedudukan jarum penunjuknya
4. Catat hasilnya dalam tabel pengamatan berikut ini:
mo = ………………… g = 9,8 m/s2 lo = …………………
Beban m - mo ΔF = (m –mo) .g Δl = l - lo
No l (m)
(m)(kg) (kg) (N) (m)
1
2
3
4
5
****29****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
4. Petunjuk laporan
4.1. Pembahasan
1. Apakah grafik yang anda peroleh sesuai dengan makna hokum Hooke?
Jelaskan !
2. Dari grafik yang anda peroleh, hitunglah tetapan gaya pegas yang anda gunakan
pada percobaan ini !
****30****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
FAKULTAS PERTANIAN
UM MATARAM PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PERCOBAAN 5 LISTRIK
5.1 Tujuan
Praktikum ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan yaitu:
1. Menganalisis besar hambatan, tegangan dan arus DC pada rangkaian seri dan paralel.
2. Mengukur arus dan tegangan listrik DC pada rangkaian seri dan paralel.
Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan apa yang dimaksud rangkaian seri dan paralel?
2. Sebut dan jelaskan minimal 5 jenis penggunaan rangkaian listrik seri dan paralel
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tunjukkan bahwa persamaan rangkaian seri bahwa:
Rtotal = R1 +R2+R3+R4 + .... + Rn
4. Tunjukkan persamaan rangkaian paralel bahwa:
1 1 1 1 1 1
...
Rtot R 1 R 2 R 3 R 4 Rn
Rangkaian Seri
Ketika arus hanya dapat mengalir mengikuti satu jalur saat arus tersebut mengalir
melalui dua atau lebih resistor yang dihubungkan satu sama lain, dikatakan resistor-
resistor tersebut terangkai secara seri. Dengan kata lain, jika satu dan hanya satu
terminal reisistor dihubungkan secara langsung ke satu dan hanya satu terminal resistor
yang lain, keduanya terangkai secara seri dan arus yang sama mengalir melewati
keduanya. Dalam rangkaian seri, tidak ada simpul antara elemen-elemen rangkaian (
seperti kapasitor, resistor, dan batrei ). Kasus umum dapat dilihat pada gambar 1. Untuk
beberapa resistor yang terangkai secara seri, hambatan ekuivalennya R ditentukan
oleh :
R =R = R + R + R + +Rn (1.1)
****31****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
Rangkaian Paralel
Beberapa resistor dihubungkan secara paralel antara dua simpul jika satu ujung
dari masing-masing resistor dihubungkan ke salah satu simpul dan ujung yang lain dari
setiap resistor dihubungkan dengan simpul yang lain. Kasus umum dapat dilihat pada
gambar 2, dimana titik-titik a dan b adalah simpul. Hambatan Ekivalennya R
ditentukan oleh:
1 1 1 1 1 1
... (1.3)
R tot R 1 R 2 R 3 R 4 Rn
Hambatan ekivalen dalam rangkaian paralel selalu lebih kecil dari pada hambatan-
hambatan individu terkecil. Penambahan hambatan dalam rangkaian paralel mengurangi
R rangkaian tersebut. Penurunan potensial V pada satu resistor dalam rangkaian
paralel adalah sama dengan penurunan potensial dari setiap resistor lainnya. Arus yang
melewati resistor ke n adalah I = V/R dan jumlah arus yang memasuki rangkaian
****32****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
tersebut sama dengan jumlah arus pada setiap cabang. Rangkaian hambatan parallel
tampak pada Gambar 1.3 berikut.
Berdasarkan Gambar 1.3 di atas maka dapat ditentukan nilai hambatan ekivalen paralel
sebagai berikut:
1 1 1 1 1
... (1.4)
Rtot R1 R2 R3 Rn
5.3 Komponen dan Alat
1. Resistor dengan beberapa ukuran
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Power supply
5. Kabel penghubung
6. Papan rangkaian
5.4 Prosedur Percobaan
Rangkaian Seri
a. Tentukan nilai setiap hambatan R1 = 2KΩ, R2= 4K Ω, R3= 6K Ω, dan R4= 3K Ω.
Boleh menggunakan nilai R1, R2, R3 dan R4 sesuai persediaan.
b. Susun rangkaian seperti dibawah ini.
****33****
Lab. Fisika Dasar UMM Petunjuk Praktikum Fisika Dasar untuk Pertanian
h. Buktikan dan bandingkan konsep rangkaian seri antara hasil pengukuran dengan
teori. Jelaskan.
Rangkaian Paralel
a. Tentukan nilai setiap hambatan R1 = 2KΩ, R2= 4K Ω, R3= 6K Ω, dan R4= 3K Ω.
Boleh menggunakan nilai R1, R2, R3 dan R4 sesuai persediaan
b. Susun rangkaian seperti dibawah ini.
Tabel 5.2. Hasil pengukuran arus dan tegangan listrik rangkaian paralel
V Arus (Ampere) Tegangan (Volt)
N0
(Volt) IT I1 I2 I3 I4 VT VR1 VR2 VR3 VR4
1 4
2 6
3 8
4 10
5 12
h. Buktikan dan bandingkan konsep rangkaian paralel antara hasil pengukuran
dengan teori. Jelaskan.
*************
****34****