Anda di halaman 1dari 16

BUSINESS PLAN

“TIKET MERSI”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pengembangan Bisnis

Dosen Pengampu
Iskandar Bukhori, SE., S.H., M.Si.
Disusun oleh:
Irfan Mahasin Anwar 20200410279
Shinta Irfanni Putri 20200410282
Melinda Anis Wijayanti 20200410284

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2022
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya
kami dapat menyelesaikan tugas business plan yang diberikan oleh bapak Iskandar
Bukhori, SE., S.H., M.Si. sebagai dosen pengampu mata kuliah pengembangan bisnis.
Business Plan merupakan salah satu faktor pengukur bagi mahasiswa dalam
memenuhi mata kuliah pengembangan bisnis, dimana dari rencana bisnis yang dibuat
bisa menjadi jembatan bagi seseorang untuk memulai suatu usaha.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari
teknik penulisan maupun materi mengingat kemampuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Sebelumnya, kami mohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Semoga dengan penyusunan makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca
sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aamiin.

Yogyakarta, 06 November 2022


3

Daftar Isi

Ringkasan Eksekutif .................................................................................................... 4


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 5
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 5

1.2. Produk ............................................................................................................. 6

1.3. Benchmarking ................................................................................................. 6

1.4. Empathy Map .................................................................................................. 7

1.5. Lean Canvas .................................................................................................... 8

BAB II ANALISIS KELAYAKAN BISNIS .............................................................. 9


2.1. Aspek Pemasaran .............................................................................................. 9

2.2. Aspek SDM .................................................................................................... 11

2.3. Aspek Operasi ................................................................................................ 12

2.4. Aspek Keuangan ............................................................................................ 13

Exit Strategy ............................................................................................................... 16


4

Ringkasan Eksekutif

TiKet MERSI merupakan sebuah makanan ringan yang memproduksi dan


menjual roti kentang tetapi tidak seperti biasanya. Dengan adanya modifikasi varian
isi sosis dan bakso dari roti kentang tersebut yang membuat berbeda serta unik dengan
berbagai varian isi tersebut. Proses produksi TiKet MERSI itu sendiri termasuk ke
dalam homemade yang kemudian dipromosikan melalui media sosial (Instagram dan
WhatsApp). Roti kentang ini merupakan makanan ringan yang mudah karena kami
terpikir untuk membuat usaha ini sebelumnya hanya dengan melihat salah satu video
pendek yang ada di media sosial. Selain itu, roti kentang juga dapat dijadikan pilihan
untuk sarapan dan cocok dengan secangkir teh hangat.

Executive Summary

TiKet MERSI is a snack that produces and sells potato bread but not as usual.
With the modification of the sausage and meatball content variants from the potato
bread, which makes it different and unique with the various variants of the contents.
The MERSI TiKet production process itself is included in homemade which is then
promoted through social media (Instagram and WhatsApp). This potato bread is an
easy snack because we thought about making this effort before just by looking at one
of the short videos on social media. In addition, potato bread can also be used as an
option for breakfast and goes well with a cup of hot tea.
5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Peluang bisnis atau berwirausaha pada sektor makanan sangat terbuka lebar
karena semua manusia pasti membutuhkan makanan. Pengusaha harus pandai dan
kreatif dalam menciptakan suatu usaha dalam bidang makanan. Karena pada era
zaman sekarang, semakin kreatif seseorang membuat suatu usaha akan semakin
menarik perhatian konsumen untuk mencoba kuliner tersebut.

Roti kentang merupakan salah satu makanan kreatif baru masyarakat


Indonesia yang dapat disajikan di pagi hari sebagai sarapan. Siapa yang tidak tahu
makanan sederhana seperti kroket dengan isian kentang dan sayur yang cocok
ditemani dengan secangkir teh hangat. Namun, pada saat ini roti kentang tersebut
belum terlalu ramai pada pasaran masyarakat Yogyakarta.

Oleh karena itu, dengan adanya peluang yang menjanjikan ini maka kami
berencana untuk merancang usaha kuliner “TiKet MERSI” yang tentunya kami
melakukan diferensi dalam bidang usaha ini agar para konsumen lebih tertarik untuk
membeli produk kami. “TiKet MERSI” yang dimaksud disini ialah kentang tumbuk
yang dicampur dengan sayur dan bakso atau varian lainnya yang akan dibalut dengan
roti tawar. Pembuatan roti kentang ini yang bersifat kreatif dengan cara yang sangat
sederhana, tetapi lebih higienis serta akan dijual dengan harga yang sangat terjangkau
maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.

TiKet MERSI merupakan sebuah produk makanan ringan yang di produksi


dan dijual tidak seperti biasanya, dimana TiKet MERSI itu sendiri berbahan dasar roti
yang diberi isian kentang tumbuk dengan tambahan sayuran serta tambahan olahan
daging seperti bakso dan sosis. Proses produksi TiKet MERSI sendiri ini juga
termasuk ke dalam golongan yang mudah karena pada dasarnya kami terpikirkan
usaha ini hanya dengan menonton video pendek di salah satu media sosial. Usaha
TiKet MERSI ini adalah salah satu usaha homemade yang kemudian di promosikan
melalui platform media sosial yang kita punya, yaitu WhatsApp dan Instagram.
6

1.2. Produk
Produk usaha TiKet MERSI terdiri dari satu pcs roti tawar yang dibagi
menjadi beberapa bagian lalu diberi isi kentang tumbuk yang ditambah sayuran
lainnya dan terdiri dari berbagai varian isian, yaitu:
– TiKet Sis (Roti Kentang Sosis)
– TiKet So (Roti Kentang Bakso)
– TiKet Mix (Roti Kentang Sosis + Bakso)
Tekstur dari TiKet MERSI sendiri pastinya berbeda dengan yang lainnya
karena crispy pada bagian luar namun lembut pada bagian dalam ketika dimakan.
TiKet MERSI juga menawarkan kemudahan kepada pelanggan nya, yaitu dengan
memberikan layanan antar dengan jarak kilometer yang tidak begitu jauh dari tempat
berjualan. Selain itu, TiKet MERSI juga menawarkan kemudahan lainnya, seperti
adanya produk roti kentang yang belum digoreng bila ada pelanggan yang
menginginkan produk yang fresh dan dinikmati selagi masih hangat.

1.3. Benchmarking

https://youtu.be/av2uYEDuv-0
https://youtu.be/EO4WsuzC1iA

Kami melakukan wawancara kepada Ibu Uswatun selaku owner dari usaha
“Oys Roti & Kue”. Usaha Ibu Uswatun sendiri termasuk ke dalam usaha rumahan
seorang ibu rumah tangga yang awalnya beliau seorang guru di salah satu SMA
Muhammadiyah 1 Yogyakarta, lalu melakukan resign setelah menikah dan selang 2
tahun mulai coba-coba mendirikan usaha roti rumahan tersebut. Usaha roti Ibu
Uswatun berfokus kepada roti manis saja karena beliau sendiri gemar makan makanan
manis.
Beliau mendirikan usaha “Oys Roti & Kue” dibantu oleh suaminya sendiri.
Suami dari Ibu Uswatun memiliki pengaruh yang besar untuk usahanya karena beliau
memberikan bantuan modal awal saat itu. Selain itu, kritik dan saran serta support
dari suaminya yang membuat Ibu Uswatun akhirnya yakin untuk memulai usahanya.
Usaha “Oys Roti & Kue” milik Ibu Uswatun untuk saat ini belum memiliki
cabang namun usahanya sudah terkenal di beberapa daerah Yogyakarta karena beliau
telah melakukan promosi lewat sosial media nya, seperti Instagram dan WhatsApp
serta Ibu Uswatun juga menitipkan beberapa roti dan kue nya kepada beberapa
7

pedagang roti basah yang berjualan di sekitar daerah rumahnya (Kasihan dan
Geblagan) pada pagi hari.
Ibu Uswatun juga menceritakan beberapa kendala saat baru memulai usahanya,
seperti roti dan kue nya yang banyak tidak terjual habis serta beberapa kue nya yang
bantat atau tidak mau mengembang saat di produksi. Lalu, beliau juga memberi saran
kepada kami untuk fokus ketika baru memulai usahanya dan harus mempertahankan
kualitas dari produk usaha yang kami buat.

1.4. Empathy Map

Kami telah melakukan emphaty map dengan cara menyebarkan kuesioner


kepada beberapa responden yang telah mencoba produk dari “TiKet MERSI”. Ada
beberapa pertanyaan yang kami ajukan kepada responden, seperti:
1. Apakah produk yang buat layak untuk dipasarkan?
2. Bagaimana tampilan dari produk yang kami buat?
3. Bagaimana rasa dari produk yang kami buat?
4. Berapakah nilai yang akan Anda berikan berikan untuk produk yang kami buat?
Selain itu, kami juga meminta kritik atau saran atas produk yang kami buat
kepada responden sehingga dapat menghasilkan map value untuk kami.
8

1.5. Lean Canvas

Untuk dasar bisnis plan, kami membuat sebuah lean canvas yang dapat
dijadikan sebagai gambaran atas produk yang akan kami buat. Adapun gambaran dari
lean canvas produk kami sendiri, yaitu seperti:
9

BAB II

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS

2.1. Aspek Pemasaran

1. Analisis STP

Segmentasi 1. Demografis
– Mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
– Masyarakat yang tinggal di sekitar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Geografis
– Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (Kasihan, Gamping, Geblagan, Tamantirto, dan lainnya).
3. Psikiografis
– Pria dan wanita yang tidak memiliki banyak waktu membuat sarapan yang
ribet.
– Anak-anak hingga orang dewasa yang menggemari olahan roti ataupun
kentang.

Targeting – Mahasiswa/ mahasiswi dan masyarakat yang tinggal di sekitar Universitas


Muhammadiyah Yogyakarta.

Positioning – Memasarkan roti kentang yang belum memiliki pesaing dengan menawarkan
harga yang low value.

Promotion – Melakukan promosi melalui media cetak (pamflet) dan melalui media sosial
(WhatsApp story dan Instagram story).

2. Marketing Mix 4P

a) Promotion

Kami melakukan promosi TiKet MERSI melalui dua cara, yaitu dengan media
cetak dan media digital. Melalui media cetak kami membuat sebuah pamflet,
sedangkan melalui media digital kami masing-masing anggota memanfaatkan media
sosial yang ada seperti WhatsApp story dan Instagram story.
10

b) Product

Produk makanan ini berupa makanan ringan yang dapat dijadikan pilihan saat
sarapan yaitu roti kentang yang diberi nama “TiKet MERSI”. Roti kentang kami
terdiri dari berbagai jenis varian isian. Varian isian roti kentang kami, yaitu TiKet Sis
(Roti Kentang Sosis), TiKet So (Roti Kentang Bakso), dan TiKet Mix (Roti Kentang
Sosis dan Bakso).

c) Price

Varian Harga/ Porsi Bundling 2 porsi


Tiket Sis (Sosis) Rp 10.000/ Porsi 2@ Rp 18.000
Tiket So (Bakso) Rp 10.000/ Porsi 2@ Rp 18.000
Tiket Mix (Sosis + Bakso) Rp 12.000/ Porsi 2@ Rp 22.000

Harga TiKet MERSI kami tetapkan karena kami sudah menghitung semua
biaya pengeluaran dan biaya tenaga yang telah kami keluarkan serta harga yang kami
tetapkan ini sudah sangat affordable jika produk yang kami pasarkan diberi harga
tersebut. Selain itu, menurut kami harga tersebut juga sudah mendapatkan bahan baku
yang bagus dan mudah didapatkan. Kemudian, kelompok juga menerima request isian
Tiket yang diminta oleh pelanggan.

d) Place

Kami menjual TiKet MERSI melalui dua cara yaitu, offline dan online.
Melalui offline kami menjual di depan halaman kos salah satu anggota kelompok,
sedangkan melalui online kami menjual dengan memanfaatkan media sosial seperti
WhatsApp dan Instagram.
11

2.2. Aspek SDM

1. Struktur Kelompok

Irfan Mahasin Anwar


(20200410279)
Ketua

Shinta Irfanni Putri Melinda Anis Wijayanti


(20200410282) (20200410284)
Bendahara Sekretaris

2. Tabel Pembagian Tugas

NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS


1. Irfan Mahasin Anwar Ketua – Survei kebutuhan pasar.
– Survei lokasi jualan.
– Menghubungi dan meminta
perizinan owner usaha.
– Melakukan promosi.
2. Shinta Irfanni Putri Bendahara – Survei kebutuhan pasar.
– Membuat rincian biaya.
– Melakukan promosi.
3. Melinda Anis Sekretaris – Mencatat hal yang dibutuhkan/
Wijayanti diperlukan.
– Menyusun laporan.
– Melakukan promosi.
12

2.3. Aspek Operasi

1. Proses Produksi
Cara membuat roti kentang TiKet MERSI:
Example: pembuatan TiKet MERSI Sis (Roti Kentang Sosis)
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat roti kentang.
2. Cuci bersih kentang dan potong-potong kecil. Rebus sampai matang bila sudah
matang angkat tiriskan. Bila sudah dingin, haluskan kentang dengan bantuan
garpu.
3. Potong-potong kecil sosis dan rebus sebentar.
4. Potong dadu kecil wortel, cuci bersih dan rebus sebentar. Lakukan hal yang sama
untuk jagung
5. Campurkan semua bahan yang sudah disiapkan. Kemudian beri bumbu-bumbu,
seperti penyedap rasa, merica bubuk, dan mayonaise.
6. Siapkan roti tawar dan potong menjadi beberapa bagian semua yang kita mau.
7. Ambil satu roti tawar , beri isian sesuai kebutuhan. Tutup lagi dengan roti tawar,
tekan-tekan agar roti dan isian tidak terlepas.
8. Pelapis: Campur tepung terigu, penyedap rasa, merica bubuk, dan air. Aduk
hingga merata.
9. Ambil satu roti kentang masukkan ke dalam bahan pelapis basah. Bila sudah
terlapis merata angkat dan baur dengan tepung panir secara merata.
10. Masukkan ke dalam lemari pendingin terlebih dahulu kurang lebih 60 menit agar
roti kentang lebih set/ keras dan ketika digoreng tepung panir serta isian tidak
lepas.
11. Goreng sesuai kebutuhan diatas api cenderung sedang. Bila sudah matang angkat
dan tiriskan.
12. Roti kentang siap disajikan, selamat menikmati.

2. Strategi Lokasi
Pemilihan lokasi usaha merupakan salah satu hal yang sangat penting dan
menunjang untuk perkembangan usaha kami. Dalam menentukan lokasi usaha,
berikut ini beberapa hal yang kami pertimbangkan:
1. Lokasi usaha yang yang strategis, berdekatan dengan keramaian dan beberapa
target pasar yang sudah kami tentukan.
13

2. Lokasi usaha yang berada tepat di tengah-tengah, sehingga memudahkan


anggota kelompok lainnya untuk berkumpul.
3. Lokasi usaha yang berada tidak terlalu jauh dari Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Untuk itu, kami telah memilih lokasi tempat usaha TiKet MERSI yaitu di halaman
depan kos salah satu anggota kami (Kos Mayang BoardingHouse, Gamping Tengah).

2.4. Aspek Keuangan

1. Analisis BEP

ANALISIS BEP per-sesi ( produksi 12 porsi )


No Keterangan Biaya Tetap Biaya Variabel

1 Biaya Bahan Baku

Saos Rp14.400
Bakso Rp3.000
Sosis Rp21.600
Kentang Rp21.600
Wortel Rp36.000
Mayo Rp36.000
Daun Bawang Rp7.200
Jagung Rp21.600
Roti Rp25.200
Minyak Goreng Rp21.600
Kemasan Rp2.400
Bumbu Penyedap Rp7.200
Lada bubuk Rp2.000

2 Biaya Overhead

Gas Rp3.600
Biaya Depresiasi Rp6.850

3 Biaya Operasi

Biaya Transportasi Rp4.167


Kuota Rp2.083
Pamflet dan Stiker Rp4.167

Total Biaya Rp20.867 Rp219.800


14

BEP UNIT A Fixed cost/ sales price per unit - variabel cost per unit
= 20.867/10.000 - 3.261,11
= 20.867/6.738,89
= 3

BEP UNIT B Fixed cost/ sales price per unit - variabel cost per unit
= 20.867/10.000 - 3.261,11
= 20.867/6.738,89
= 3

BEP UNIT C Fixed cost/ sales price per unit - variable cost per unit
= 20.867/12.000 - 3.261,11
= 20.867/ 8.738,89
= 2

BEP (Rp) Unit A 3 x Rp 10.000 = Rp 30.000


BEP (Rp) Unit B 3 x Rp 10.000 = Rp 30.000
BEP (Rp) Unit C 2 x Rp 12.000 = Rp 24.000
Total BEP ABC Rp 84.000

Berdasarkan analisis BEP di atas dalam unit 8 atau penjualan sebesar Rp 84.000. BEP
usaha TiKet MERSI layak dijalankan karena BEP lebih rendah dibandingkan dengan
proyeksi penjualan dalam 1 sesi.

2. Payback Period

Payback periode mengukur berapa lama investasinya kembali. Untuk


menghitung payback periode berdasarkan cash flow atau aliran kas.
Cash flow = Laba + depresiasi
Berdasarkan perhitungan kami, diasumsikan laba yang didapatkan setiap bulannya
sama yaitu sebesar Rp 1.013.150.
Cash flow = 1.013.150 + 6.850 = 1.020.000
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤
429.500
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 1.020.000 = 0,4 bulan atau 8 hari

Berdasarkan payback periode kembalinya modal dalam jangka 0,4 bulan atau 8 hari.
Kalau dibandingkan dengan umur ekonomisnya maka investasi tersebut layak, karena
kurang dari 1 bulan.
15

3. Penetapan Harga

Alasan kami menetapkan harga TiKet MERSI karena kami sudah menghitung
semua biaya pengeluaran dan biaya tenaga yang telah kami keluarkan serta harga
yang kami tetapkan ini sudah sangat affordable jika produk yang kami pasarkan diberi
harga tersebut. Selain itu, menurut kami harga tersebut juga sudah mendapatkan
bahan baku yang bagus dan mudah didapatkan.

Keterangan BEP Payback Period


Unit A 3 pcs 8 hari
Unit B 3 pcs 8 hari
Unit C 2 pcs 8 hari
16

Exit Strategy

Dalam sebuah usaha, tentunya segala kondisi dapat terjadi. Hal tersebut yang
harus dipertimbangkan secara matang oleh kami agar dapat menerapkan berbagai
strategi untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang dinamis. Dalam
kaitannya dengan strategi keluar (exit strategy), kami harus menerapkan strategi yang
tepat ketika memutuskan untuk meninggalkan usaha yang sudah ada. Keputusan
untuk meninggalkan sebuah usaha bisa tidak hanya disebabkan oleh kondisi yang
buruk, namun juga kondisi yang baik dimana kami memang sudah tidak ingin lagi
mengelola usahanya tersebut dan ingin beralih pada usaha yang lain untuk
memperluas lini bisnisnya.
Papan Atas Pro telah mempertimbangkan strategi keluarnya pada dua kondisi tersebut
dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

Membuka peluang
usaha baru

Merger dengan
pedagang lain

Menjual kepada
pihak lain

Pada saat kondisi baik, merupakan saat yang tepat untuk membuka peluang usaha
baru di bidang makanan ringan lainnya, seperti Fruit Sando. Hal ini akan semakin
menguatkan posisi Papan Atas Pro dihadapkan pesaing karena keberadaan peluang
usaha baru yang dapat mendukung usaha sebelumnya. Sebaliknya pada kondisi buruk,
maka langkah pertama yang dilakukan dengan melakukan merger dengan pedagang
lain sehingga kekurangan masing-masing pedagang dapat saling tertutupi. Jika merger
tidak dapat dilakukan, makan jalan terakhir dengan menjual usaha tersebut kepada
pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai