PERPAJAKAN
Disusun Oleh:
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Kesimpulan .................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
1. Untuk mengetahui pengertian dari PPh pasal 23
2. Untuk mengetahui objek pajak penghasilan pasal 23
3. Untuk mengetahui cara menghitung PPh pasal 23
4. Untuk mengetahui tentang pengertian dari pajak penghasilan pasal 25
5. Untuk mengetahui cara penghitungan PPh tahun 25
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
f. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa
konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah
dipotong Pajak penghasila dalam pasal 21
2. Pengecualian Objek pemotongan PPh pasal 23
a. Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank
b. Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa
guna usaha dengan hak opsi
c. Deviden atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan
terbatas sebagai wajib pajak dalam negri, koperasi, BUMN,
BUMD dan sebagainya. Dengan syarat sebagai berikut:
Deviden berasal dari cadangan labayang ditahan.
Bagi perseroan terbatas, BUMN, dan BUMD yang menerima
deviden, kepemilikan saham pada badan yang memberikan
deviden paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor
d. Deviden yang diterima orang pribadi
e. Bagi laba yang diterima oleh anggota perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan,
perkumpulan, firma, dsb, termasuk pemegang unit penyertaan
kontrak investasi kolekif
f. Sisa hasil usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada
anggotannya
g. Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas
jasa keuangan yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman atau
pembiayaan yang diatur dalam peraturan mentri keuangan.
4
Jawab : 15% × Rp. 200.000.000,00 = Rp. 30.000.000,00
Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang
Contoh :
PT karya utama membayar bunga atas pinjaman kepada PT indo
jaya sebesar Rp. 80.000.000,00 .PPH pasal 23 yang dipotong PT
karya utama adalah?
Jawab : 15% × Rp. 80.000.000,00 = Rp. 12.000.000,00
Royalty
Contoh :
CV Selera makan membayar royalty kepada Ny, sulastri atas
pemakaian merk ayam goring “Bu Lastri” sebesar Rp.
30.000.000,00 PPh pasal 23 yang dipotong CV selera makan
adalah?
Jawab : 15% × Rp. 30.000.000,00 = Rp. 4.500.000,00
Apabila Ny. Sulastri belum memiliki NPWP maka PPh pasal 23
yang dipotong CV selera makan yaitu :
30% × Rp. 30.000.000 = Rp. 9.000.000,00
Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah
dipotong pada PPh pasal 21
Contoh :
CV perdana mendapat hadiah sebuah mobil senilai Rp.
200.000.000,00 sebagai distributor terbaik dari Pt Artha Raya PPh
pasal 23 yang dipotong PT artha raya adalah?
Jawab : 15% × Rp. 200.000.000,00 = Rp. 30.000.000,00
2. Potongan sebesar 2% atas bruto
Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
Contoh :
PT sejahtera raya menyewa sebuah traktor milik susanto dengan
nilai sewa sebesar Rp. 10.000.000,00 PPh pasal 23 yang dipotong
PT sejahtera raya adalah?
Jawab : 2% × Rp. 10.000.000,00 = Rp. 200.000,00
5
Apabila Santoso belum memiliki NPWP maka PPh pasal 23 yang
dipotong PT sejahtera raya yaitu :
4% × Rp. 10.000.000,00 = Rp. 400.000,00
Atas imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa
konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain
Contoh :
CV duta bangsa membayarkan jasa cleaning servis kepada PT
Mitra makmur sebesar Rp. 15.000.000,00 PPh pasal 23 yang
dipotong oleh CV Duta Bangsa adalah sebesar?
Jawab : 2% × Rp. 15.000.000,00 = Rp. 300.000,00
Apabila PT mitra makmur belum memiliki NPWP maka PPh pasal
23 yang dipotong CV duta bangsa yaitu :
4% × Rp. 15.000.000,00 = Rp. 600.000,00
6
PPh Pasal 21: Bagi yang memiliki NPWP, pembayaran kredit pajak
sesuai dengan tarif (Pasal 17 Ayat 1) dan tambahan 20% bagi yang
tidak memiliki NPWP.
PPh Pasal 22: Pungutan sebesar 100% bagi yang tidak memiliki
NPWP.
PPh Pasal 23: Potongan sebesar 15% berdasarkan dividen, bunga,
royalti, dan hadiah. Potongan 2% berdasarkan sewa, imbalan jasa,
serta penghasilan lain.
PPh Pasal 24: Pajak penghasilan yang dibayarkan di luar negeri dan
boleh dikreditkan sesuai ketentuan dalam pasal 24.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran
rakyat. PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak.
Pajak penghasilan pasal 25 mengatur tentang besarnya angsuran
pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib
Pajak untuk setiap bulan.
Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menetapkan
penghitungan besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan dalam
hal-hal tertentu, sebagai berikut : Wajib Pajak berhak atas kompensasi
kerugian, Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur, Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun yang lalu disampaikan
setelah lewat batas waktu yang ditentukan, Wajib Pajak diberikan
perpanjangan jangka waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan, Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang mengakibatkan angsuran
bulanan lebih besar dari angsuran bulanan sebelum pembetulan, Terjadi
perubahan keadaan usaha atau kegiatan Wajib Pajak.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/17959951/Makalah-pajak-pph-25/
https://verdynovrizal.blogspot.com/2014/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x.html
10