BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………...
1.2 Visi & Misi………………………………………………………………………….
1.2.1 Visi………………………………………………………………………….
1.2.2 Misi……………………………………………………………………………
1.3 Manfaat Proposal……………………………………………………………………...
1.4 Tujuan Proposal……………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN……………………………..………………………………………...
2.1 Profil Produk…………………………………………………………………………..
2.2 Strategi Pengembangan Usaha………………………………………………………...
2.3 Pemasaran……………………………………………………………………………..
2.4 Analisis Swot………………………………………………………………………….
2.5 Manajemen Produksi………………………………………………………………….
2.6 Rencana Anggaran…………………………………………………………………….
2.7 Proses Pembuatan……………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP………………………......………………………………………………...
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………………………………..
PROFIL USAHA
PENDAHULUAN
Berbicara bisnis, Bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan. Dalam ilmu
ekonomi bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Mengutip Pengantar Bisnis Modern, bisnis
merupakan salah satu kegiatan di bidang ekonomi. Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah
umum yang menggambarkan suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa
dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan
sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan
barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
memperoleh keuntungan melalui transaksi. Menurut Hugher dan Kapoor dalam Arifin (2009),
bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan
menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi dan memuaskan
Terdapat beberapa jenis bisnis sebagaimana dijelaskan dalam buku Pengantar Bisnis:
Etika, Hukum & Bisnis Internasional. Berdasarkan kegiatan dan kegunaannya, terdapat empat
jenis bisnis, yaitu: Bisnis agraris, yaitu aktivitas bisnis yang dilakukan di bidang pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan lainnya. Bisnis ekstraktif, yaitu aktivitas bisnis yang
tambang, seperti batu bara, besi, tembaga, minyak, gas bumi, dan sebagainya. Bisnis jasa,
yaitu aktivitas bisnis yang dilakukan di bidang jasa yang menghasilkan produk seperti
pariwisata, asuransi, pendidikan, konsultan, kesehatan, dan sebagainya. Bisnis industri, yaitu
aktivitas bisnis yang dilakukan di bidang manufaktur, seperti industri pesawat terbang,
Beralih ke wirausaha yang mana kita tau bahwa Kewirausahaan (entrepreneurship) atau
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan atau Wirausaha dalam
kehidupan yang berujung dengan dibentuknya sebuah usaha. Wirausaha kerap disebut juga
Proposal ini membahas bisnis mengenai sektor swasta yang mana berfokus ke industri
kuliner, yang mana kuliner yang di maksud dalam proposal ini adalah puding. Puding adalah
makanan yang terbuat dari telur dan tepung. Dibuat dengan cara direbus, dikukus ataupun
dipanggang. Puding merupakan sajian penutup, yang dibuat dari krim atau susu, dimasak
dengan tepung yang bersifat mudah mengental. Yaitu tepung tapioka atau pun tepung jagung.
Berbeda dari agar-agar yang cenderung kaku, proses pemasakan puding menghasilkan tekstur
yang kenyal dan lembut. Akan tetapi, puding tidak setahan lama seperti agar-agar.
Singkatnya, puding adalah sajian penutup atau yang juga dikenal dengan dessert. Puding juga
bisa diartikan sebagai macam-macam pai, yang isinya buah-buah yang dipanggang, hingga
Sejarah puding diawali dari Perancis, pada istilah “boudin” yaitu sosis darah.
Sedangkan dari Bahasa Latin “botellus” atau sosis kecil. Kemudian sebutan pudding, sering
digunakan di zaman pertengahan Eropa, untuk sajian yang terbuat dari daging yang
dibungkus. Puding manis mulai berkembang pada abad ke-17 dimana ada 2 varian yakni
gurih dan manis, adapun pembuatannya dilakukan dengan cara direbus dalam kantong kusus
(cetakan). Kala itu hidangan puding biasa dimakan dengan tambahan mentega dan tentu saja
sangat populer serta sudah menjadi makanan masyarakat umum di abad-17 tersebut.
Sementara di abad ke-19 puding masih diolah dengan cara direbus namun menghasilkan
tekstur yang mirip seperti kue. Biasanya hidangan ini hanya disajikan saat hari raya Natal.
Bahkan masih di abad ke-19 juga, di Amerika, tercipta hidangan custard yang mirip dengan
akustik (tata suara). Hal ini masih minim diperhatikan di Indonesia. Hal paling sering
dirasakan adalah gangguan suara dari lingkungan, misalnya jalan raya atau daerah di sekitar
bandara. Penanganan noise (suara yang mengganggu) bisa dilakukan dengan penambahan
elemen akustik seperti barrier atau mengganti material penyusun gedung dengan
transmission loss (suara yang melewati suatu material) yang tinggi. Selain Gangguan suara,
hal yang diperhatikan juga adalah kualitas suara pada gedung. Gedung pertunjukan dan studio
musik biasanya sudah memperhatikan hal ini. Kualitas suara oleh pendengar (penonton)
Kontribusi Industri Makanan dan Minuman Tembus 37,77 Persen. Industri makanan
dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor penting yang menunjang kinerja industri
pengolahan nonmigas. Pada triwulan I tahun 2022, industri mamin menyumbang lebih dari
sepertiga atau sebesar 37,77% dari PDB industri pengolahan nonmigas. Perkembangan
industri kuliner semakin meningkat saat ini, karena kuliner merupakan kebutuhan sehari-hari
dari masyarakat. Namun, seiring dengan perkembangan zaman kuliner tidak hanya menjadi
produk konsumsi saja, melainkan saat ini kuliner sudah menjadi gaya hidup dari masyarakat.
1.2.1 Visi
secara global, yang produknya sangat berkualitas dan juga higienis dan lebih
1.2.2 Misi
lingkungan civitas akademik serta memberikan pengetahuan dan pemahaman baru pada
bisnis puding yang dijalani dan telah dijalani sebagai sumber pengetahuan yang sahih bagi
mahasiswa terkait.
BAB II
PEMBAHASAN
Pudding mama Ansari adalah puding yang diolah sedemikian rupa serta dalam
prosesnya dilakukan secara higienis, tentu rasa yang ditawarkan cukup bervariasi, hal yang
terutama menjadi keunggulan produk ini adalah campuran buah buahan segar, sehingga
saat dinikmati pelanggan akan merasakan kesejukan yang bercampur dengan kesegaran
Gambar 1.1
Strategi yang dilakukan penulis untuk menaikan omset yang akan ditentukan
kedepannya adalah memakai strategi dari mulut ke mulut, juga strategi selanjut nya yang
penulis pakai dalam usaha ini adalah menaikan eksistensi usaha puding melalui branding di
Pemasaran dilakukan secara offline dengan membuka lapak kecil-kecilan sebagai upaya
perintisan, tentunya dengan pemasaran dengan modal minim kita mampu melakukan save
kedepannya.
Strength (kekuatan)
1. Dari usaha Puding yang kami lakukan, memiliki beberapa kekuatan, yaitu:
2. Mempunyai bentuk yang simple namun enak, bisa dikonsumsi semua usia.
3. Kualitasnya bagus karena kami membuat Pudding ini dengan cara higienis agar tetap
bersih .
4. Kami juga menjual kue kering ini untuk semua kalangan masyarakat.
5. Harga yang kami berikan juga sangat terjangkau dan bersahabat dengan masyarakat.
Weakness (kelemahan)
2. Pudding kami juga mudah ditiru dan banyak dijumpai berbagai pasar manapun,
3. kami belum mempunyai bentuk kreasi/rasa terbaru, karena kami belum profesional
4. jika harga bahan-bahan naik, otomatis juga harga Pudding ini juga ikut naik.
Opportunity (peluang)
Usaha Pudding ini juga mempunya peluang, diantaranya:
1. Menerima pesanan Puding untuk acara-acara tertentu misal arisan dan acara keluarga
Threat(ancaman)
1. banyaknya yang menjual Puding dengan harga yang sangat murah, supaya barangnya
cepat laku.
3. kejenuhan konsumen terhadap produk kami karena kurang bervariasi lagi, maka dari
itu Pudding kami butuh variasi yang lebih baik lagi agar konsumen tertarik dengan
produk kami.
Dalam proses pembuatan pudding ini, kami mengerjakannya di pagi hari, satu hari
sebelum dijual dan dipasarkan. Bahan-bahan dibeli sehari sebelum kami mengerjakannya.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di beberapa tempat dalam waktu dari yaitu :
Hari Berjualan : Jum’at & Sabtu dari awal april – akhir april sebanyak 7 kali.
1 kg Gula = Rp.12.000 ,-
12 Butir Telor = Rp.15.000 ,-
Laporan Keuangan
Penjualan :
Bahan-Bahan :
1. 4 Agar Agar Bola Dunia
2. 1 kg Gula
3. 6 Butir Telor
4. 1 Kaleng Susu
5. 100kg Mentega Blueband
6. 3 Perasa Makanan(Marizon)
7. 100 Cup Wadah
Peralatan :
Mixer, Loyang Kecil, Wadah lainnya.
Pembuatan:
1. Pertama, kocok gula dan telur sampai mengembang, didihkan agar agar 3 bungkus
dengan air sebanyak 3 gelas saja di Panci.
2. Setelah itu masukkan mentega blueband dan susu kedalam mixer sampai mengental
lalu dinginkan adonan yang mengental,
3. masukan lagi adonan kocokan gula dan telur ke mixer sampai adonan yang
dicampurkan menjadi rata, kasih perasa yang diinginkan lalu aduk adonan yang diberi
perasa sampai rata.
4. lalu masukan adonan yang telah dikasih perasa kedalam cetakan yang diinginkan dan
didinginkan sebentar.
5. Selanjutnya masukan agar agar 1 bungkus dan air 3 gelas diSangrai sampai agak
kuning kecoklatan , dinginkan sebentar.
6. lalu siram kan ke atas adonan puding yang sudah didinginkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis ini adalah bisnis yang cukup prospektif apabila dilakukan dengan ulet dan tekun,
kendati banyak rintangan kedepannya, penulis percaya usaha ini mampu beradaptasi dengan
cukup baik dalam keadaan zaman yang semakin cepat, sebab yang kita tau industri di bidang
kuliner adalah sesuatu yang cukup prospektif di indonesia, selain budaya kita yang suka
ngemil juga puding adalah makanan yang sangat familiar di telinga masyarakat.
3.2 Saran
Dari apa yang kita bahas di atas, perlu adanya proses adaptasi pada kondisi zaman,
sehingga usaha puding dapat selalu relevan di zaman hari ini, meski sepele jika kita
melakukan inovasi, niscaya usaha di bidang puding membuahi omzet yang cukup berlimpah.