Anda di halaman 1dari 12

KELAINAN ORGAN

REPRODUKSI PRIA
kelompok 7

Hilda Pebrianti
Nazla Aula Nisa
Putri Feby Andini
Vina Nurelisa
kelainan organ reproduksi pria

Terdapat beberapa gangguan sistem reproduksi yang


rentan menyerang pria. Salah satunya adalah
disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan untuk
mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang kuat
ketika berhubungan seksual. Gangguan sistem
reproduksi pria yang satu ini dapat disebabkan oleh
berbagai kondisi, seperti kadar testosteron yang
rendah.”
Beberapa gangguan sistem reproduksi pada pria

1. Disfungsi Ereksi

Dilansir dari Healthline, disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan untuk


mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan
hubungan seksual. Kadang-kadang disebut sebagai impotensi, meskipun istilah ini
sekarang lebih jarang digunakan. Gangguan sistem reproduksi pria yang satu ini
dapat disebabkan oleh berbagai kondisi.

Misalnya seperti mengidap penyakit kardiovaskuler, diabetes, hipertensi,


kolesterol tinggi, obesitas, mengalami stres, depresi, hingga kadar testosteron
yang rendah. Di samping itu, disfungsi ereksi pada pria juga dapat disebabkan oleh
ketidakseimbangan kadar hormon pada tubuh, hingga bertambahnya usia.
2. Balanitis

Salah satu gangguan sistem reproduksi pada pria adalah balanitis. Nah, balanitis sendiri
merupakan kondisi ketika kepala penis teriritasi dan meradang. Gangguan kesehatan
tersebut rentan dialami mereka yang tidak disunat, kurang menjaga higienitas area
genital, mengidap diabetes, hingga memiliki sensitivitas terhadap bahan kimia tertentu.

Biasanya, pengidap dari balanitis akan merasakan beberapa gejala atau


ketidaknyamanan. Misalnya seperti kulup bengkak dan kemerahan, otot kulup penis yang
terasa tegang, keluarnya cairan yang tidak biasa dari kulup penis, hingga rasa sakit atau
gatal di sekitar area genital.
Balanitis
3. Penyakit Peyronie

Penyakit Peyronie merupakan salah satu jenis gangguan sistem reproduksi


yang terjadi akibat timbulnya jaringan parut pada penis. Nah, jaringan parut
tersebut menyebabkan penis menekuk atau melengkung secara tidak
normal ketika ereksi. Selain lengkungan penis yang abnormal, seseorang
yang mengalami penyakit Peyronie biasanya akan merasakan beberapa
gejala lainnya.

Misalnya seperti timbulnya benjolan keras atau jaringan di bagian bawah


atau samping batang penis atau area di sekitarnya, hingga penyusutan
ukuran penis. Di samping itu, penyakit Peyronie juga dapat menimbulkan
rasa sakit atau ketidaknyamanan ketika seorang pria mengalami ejakulasi.
Peyronie
4. Prostatitis

Menurut Institute of Aging, prostat merupakan kelenjar kecil pada pria yang berfungsi untuk
membantu produksi air mani pada tubuh. Kelenjar prostat sendiri terletak tepat di bawah kandung
kemih pada depan rektum. Perlu diketahui bahwa seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat akan
semakin membesar. Jika prostat tumbuh terlalu besar, kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah
masalah kesehatan.

Salah satu masalah pada prostat yang rentan dialami oleh pria adalah prostatitis. Prostatitis sendiri
merupakan peradangan kelenjar prostat yang dapat terjadi secara akut (tiba-tiba), atau kronis
(berkembang dalam waktu yang lama. Gangguan sistem reproduksi tersebut biasanya ditandai
dengan adanya nyeri dan kesulitan untuk buang air kecil.
Prostatitis
5. Hipogonadisme

Hipogonadisme pada pria merupakan kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan


cukup hormon testosteron. Padahal, hormon testosteron pada pria adalah
hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
maskulinitas selama masa pubertas pria.

Jika hipogonadisme menyerang pria dewasa, gangguan tersebut dapat


menyebabkan berbagai gangguan reproduksi sebagai gejalanya. Misalnya
seperti gangguan produksi sperma, penurunan libido, penurunan fungsi organ
reproduksi, hingga infertilitas atau kemandulan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai