DISUSUN OELH:
PERNILASARI
2010003423018
2022/2023
i
LEMBARAN PERSETUJUAN
TUGAS RANCANGAN ELEMEN MESIN
OLEH:
PERNILASARI
2010003423018
Disetujui Oleh:
ii
PENILAIAN TUGAS PERANCANGAN
Nama : PERNILASARI
No BP : 2010003423018
Judul :
Semester : GANJIL
Nilai :
Angka Huruf
Diketahui:
iii
Lembaran Tugas
Diberikan Kepada :
Nama : PERNILASARI
No.Bp : 2010003423018
Spesifikasi Tugas
Padang,
Dosen Pembimbing
Ir, Mukhnizar, MT
iv
Lembaran Asistensi
Nama : PERNILASARI
No. Bp : 2010003423018
v
LEMBAR DATA HASIL SURVEY
Poros
Plat gesek
Diameter Spline = 25 mm
Diameter Naf = 21 mm
Jumlah gigi = 21 mm
Panjang Spline =30,9 mm
Pegas Kejut
Diameter Pegas = 20 mm
Jumlah = 4 mm
Panjang Pegas = 22,5 mm
Panjang dalam keadaan terbeban= 33 mm
vi
Paku Keling
Paku Keling B
Jumlah = 16 buah
Diameter = 7,5 mm
Jarak pakukeporos = 49 mm
Paku Kelinng C
Jumlah = 4 buah
Diameter = 9,5 mm
Diameter Inti = 49 mm
Panjang Baut
Baut
Jumlah = 6 buah
Diameter inti = 10 mm
Diameter = 8 mm
Panjang Baut = 16 mm
Bantalan
Diameter = 75 mm
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala Rahmat dan Karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Perancangan Elemen Mesin ini.
1. Teristimewah kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga yang saya
cintai, Yang telah memberi motivasi, Do’a dan dukungan.
2. Bapak Dr. Otong Rosadi, S.H,. M.Hum. Selaku Rektor Universitas Eksakti
Padang
3. Bapak Drs. Risal Abu, ST, M,Eng selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Perencanaan Universitas Ekasakti Padang.
4. Bapak Ir, Mukhnizar, MT. Selaku ketua prodi Teknik Mesin dan Dosen
Pembimbing Rancangan elemen mesin, yang telah meluangkan waktu dan
pikirannya untuk membimbing menyelesaikan tugas rancangan ini.
5. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh staf Tata Usaha Fakultas Teknik dan
Perencanaan Universitas Ekasakti Padang.
6. Para rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis berharap agar laporan ini nantinya
bisa bermanfaat bagi adik-adik kelas dan pembaca lainnya. Aamiin
viii
Padang, November 2022
Pernila Sari
2010003423018
ix
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
A. Kopling................................................................................................. 4
B. Poros..................................................................................................... 15
C. Spline ................................................................................................... 17
D. Plat pegas ............................................................................................. 18
E. Pegas .................................................................................................... 19
F. Pegas kejut ........................................................................................... 20
G. Pegas matahari (diafragma).................................................................. 22
H. Paku keeling ......................................................................................... 23
I. Baut ...................................................................................................... 24
J. Bantalan................................................................................................ 26
x
C. Langkah – langkah perancangan .......................................................... 29
A. Poros..................................................................................................... 30
B. Spline ................................................................................................... 32
C. Plat gesek ............................................................................................. 35
D. Paku keeling ......................................................................................... 38
E. Pegas kejut ........................................................................................... 41
F. Baut ...................................................................................................... 43
G. Pegas matahari ..................................................................................... 47
H. Bantalan................................................................................................ 49
I. Flaywheel ............................................................................................. 52
A. Kesimpulan .......................................................................................... 55
B. Saran ..................................................................................................... 55
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Perbandingan Data Hasil Perhitungan dengan Hasil Survey ................ 55
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan laju perkembangan teknologi, para ahli mesin dituntut untuk
merancang sistem pemutusan dan pemindahan daya dan putaran yang meliputi
kopling, roda gigi, dan rantai. Pada sebuah kendaraan atau mesin, kopling
memegang peranan penting, sebab sebelum kopling ditemukan. Motor dimatikan
dengan mematikan mesinnya, tetapi setelah kopling ditemukan pada motor,
pemindahan dan pemutusan daya putaran dapat dilakukan dengan aman dan mudah
tanpa terlebih dahulu mematikan mesinnya.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi permasalahannya
yaitu perhitungan pada komponen-komponen yang dibutukan dalam
perancangan sebuah kopling. bentuk merancang ulang sebuah kopling gesek
untuk tenaga maksimum 100 Ps pada putaran 6000 Rpm. Perancangan meliputi:
a. Ukuran-ukuran utama
b. Bahan dari komponenutama
c. Gambar asembeling dan gambar detail.
1
2
Daya(N) : 100 PS
E. Manfaat Perancangan
Manfaat perancangan kopling ini adalah:
a. Untuk memperoleh kopling yang lebih efektif dan tahanlama.
b. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai cara
kerjakopling.
F. Sistematika
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, batasan ruang lingkup
masalah, tujuan tugas rancangan, dan manfaat perancangan, maka sistematika
penulisan tugas rancangan ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAIIULUAN
Berisi tentang dasar teori dan tinjauan pustaka berkaitan dengan pengertiankopling.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kopling
1) Pengertian Kopling
Kopling adalah suatu bagian yang mutlak diperlukan pada mobil-
mobil bensin, diesel dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya
diperoleh dari hasil pembakaran didalam mesin silinder mesin yang
terhubung dengan roda gila atau flywheel. Kopling terletak diantara
flywheel dan transmisi. Kopling adalah alat yang digunakan untuk
menghubungkan dua poros ketika beroperasi, namun saat ini ada kopling
yang memilki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau terputus ketika
batas torsi dilewati. Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua
bagian yang dapat berputar.
Manfaat kopling yaitu untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi,
lalu transmisi berubah tingkat kecepatan sesuai sama dengan yang diidamkan.
Saat ini ada beragam tipe kopling salah satunya kopling gesek, kopling fluida,
kopling sentrifugal, serta kopling magnet. Namun yang paling banyak dipakai
oleh kendaraan bermotor yaitu tipe kopling gesek jenis plat, serta kopling
gesek jenis kerucut, dimana untuk kopling jenis plat ini dapat berbentuk
kopling plat basah serta kopling plat kering. Kopling plat basah yaitu kopling
yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Umumnya kopling tipe
ini dipakai oleh sepeda motor, sedang tipe kopling plat kering yaitu tipe
kopling yang plat-platnya tak direndam oleh minyak pelumas.
2) Fungsi Kopling
Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran
dari mesin dan disalurkan ke transmisi. Kopling ini merupakan bagian dari
sistem pemindahan tenaga dari kendaraan (Rahmanto, 2014:27).
Berikut ini adalah fungsi dari kopling agar mesin bakar dapat
meneruskan daya ke transmisi perancangan Elemen Mesin:
a. Untuk memutus dan menghubungkan putaran dari flywheel ke poros
input transmisi. Untuk memperlembut perpindahan gigi (N, l, 2, 3, 4,
5, R).
b. Untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin
hidup.
c. Untuk menghubungkan dua unit poros yang dibuat secara terpisah,
poros motor dengan roda atau poros generator dengan mesin.
d. Kopling mampu memisahkan dan menyainbung dna poros untuk
kebutuhan perbaikan dan penggantian komponen.
4
5
3) Syarat Kopling
Kopling dalam pemakaian dikendaraan, harus memiliki syarat-
syarat minimal (Harahap, 2017) yaitu:
a. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke
transmisi dengan lembut. Kenyamanan berkendara menuntut
terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga mesin
berlangsung dengan lembut. Lembut berarti terjadinya proses
pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.
b. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip.Jika
kopling sudah menghubung penuh maka antara flywheel dan plat
kopling tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin
terpindahkan 100%.
c. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
Pada saat kita operasionalkan, kopling harus dapat memutuskan
daya dan putaran dengan sempurna, yaitu daya dan putaran harus
betul-betul tidak diteruskan, sedangkan pada saat kopling tidak
dioperasionalkan,kopling harus menghubungkan daya dan
putaran l00%. Kerja kopling dalam memutus dan
menghubungkan daya dan putaran tersebut harus cepat atau tidak
banyak membutuhkan waktu.
4) Jenis-Jenis Kopling
Pada umumnya kopling dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kopling tetap dan kopling tidak tetap.
a. Kopling tetap
Kopling tetap berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros
penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana
sumbu kedua poros terletak pada satu garis lurus atau dapat berbeda sedikit letak
6
Kopling luwes atau fleksibel ini digunakan apabila kedudukan yang baik
antara kedua ujung poros satu sama lain tidak dapat diharapkan sehingga kedua
ujung poros itu disambungkan sedemikian rupa sehingga dapat bergerak satu sama
lain. Jenis-jenis kopling luwes:
Kopling ini terdiri dari dua paruh yang identik dilengkapi dengan
pena penggerak dan lubang dalam jumlah yang sama. Keuntungan kopling
ini adalah aman dari tembusan aliran.
d. Kopling gigi
Silinder luar
Cincin –O
Silinder dalam
1. Kopling cakar
2. Kopling plat
3. Kopling kerucut
Kopling kerucut adalah suatu kopling gesek dengan kontruksi
sederhana dan mempunyai keuntungan dimana dengan gaya aksial yang
kecil dapat memindahkan momen yang besar.
4. Kopling friwi
Kopling ini adalah kopling yang dapat lepas dengan sendirinya, bila
poros penggerak berputar lebih lambat atau dalam arah berlainan dari poros
yang digerakkan.
11
Keterangan gambar:
Terjadi slip
sangat kecil
3. Kopling Kerucut Gaya aksial kecil Dayanya tidak
menghasilkan seragam
momen torsi
besar
4. Kopling Friwil Kopling ini dapat Tidak dapat
lepas dengan dihubungkan
sendirinya bila dalam keadaan
poros penggerak berputar
mulai lambat kencang
dalam keadaan bebas diantara plat penekan dan flywheel. Pada aat ini tidak
terjadi transmisi daya dan putaran.
B. Poros
Pada dasamya poros transmisi dapat mengalami beban punter atau
beban lentur dan juga fiungan keduanya. Melihat pada konstruksinya maka
tegangan lentur yang terjadi sangat kecil sehingga dapat di abaikan, dengan
deinikian dapat dipastikan bahwa poros hanya mendapat beban puntir
saja.Selanjutnya untuk mendapatkan diameter poros yang sesuai maka dipilih
beberapa faktor koreksi dan faktor keamanan sebagai berikut:
a. Faktor koreksi daya (fc).
b. Faktor koreksi momen puntir (Kt).
c. Faktor koreksi lenturan (Cb).
d. Faktor keamanan tegangan geser (Sf)
Untuk mencari daya yang ditransmisikan (Pd) digunakan rumus
berikut:
Pd= fc x P
Di mana
fZ = Faktor koreksi
P = Daya nominal keluaran mesin
𝜎𝑏
Tg= 𝑠𝑓1−𝑠𝑓2
Dimana:
Sf1= faktor keamanan untuk pengaruh massa dari bahan S-C dangan
harga.
Sf2=faktor keamanan kedua akibat pengaruh konsentrasi tegangan
cukub besar dengan harga.
Poros merupakan komponen yang berfungsi untuk mentransmisikan
16
daya dan putaran lain suatu konstruksi mesin. Jenis-jenis poros berdasarkan
pembebanan yaitu:
1. Poros trasmisi
Pada poros ini daya dapat ditransmisikan melalui kopling, sabuk puly, roda
gigi, spooket rantai dan lain-lain.
2. Poros spindle
Poros spindle ini harus mempunyai deformasi yang sangat kecil, bentuk dan
ukurannya kecil dan sangat pendek.
3. Poros ganda
Jenis poros ganda ini hanya dapat berputar dan mendapat beban puntir,
kecuali jika digerakkan oleh penggerak yang mengalami beban puntir juga.
Dalam perancanaan kopling Eni dipilih jenis “poros transmisi”. Poros ini
mendapat beban puntir mumi atau gabungan beban puntir dan lentur. Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi,pully,dll.
b. Kekakuan poros
Wa1aupun sebuah poros mempunyai kekuatan yans cukup
tinggi tetapi jika lenturan atau cefleksi puntimya terlalu besar, akan
lnengakibatkan teriadinya getaran dan suara. Oleh karena itu
disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus dipertimbangkan
sesuai dengan jenis mesin yang dilayani.
c. Putaran kritis
Suatu mesin bila putarannya dinaikkan, maka pada harga putaran
tertentu akan terjadi getaran yang sangat besar dan disebut putaran kritis.
Putaran ini harus dihindari dengan membuat putaran kerja lebih rendah dari
putaran kritisnya.
d. Bahan Poros
Bahan poros transmisi biasa dibuat dari bahan yang ditarik dingin
17
dan difinishing seperti baja karbon yang dioksidasikan dengan ferra silicon
dan dicor. Pengerjaan dingin membuat poros menjadi keras dan
kekuatannya menjadi besar.
C. Spline
ds = diameter seplain
h = tinggi seplain
b = lebar seplain
T = tegangan seplain
𝜋.𝑑𝑠
L = 2
Syarat aman :
𝜏<rg
D. Plat Gesek
rm = jari-jari rata-rata
Jari-jari rata-rata(Rm) :
(𝐷1+𝐷2)
4
Diameter luar plat gesek (D2) dapat dihitung dengan rumus berikut:
T= 𝜇. 𝐹. 𝑟𝑚
E. Pegas
Pegas adalah suatu elemen yang dapat meredam getaran dan tumbukan
dengan memanfaatkan sifat elastisitasnya. Pegas adalah suatu benda elastis,
yang jika diberi beban akan berubah bentuknya, dan jika beban itu dihilangkan
maka bentuknya akan kembali seperti semula (Universitas Lumbung
20
Mangkurat, 2014).
jenis-jenis pegas yaitu:
a. Pegas tekan
b. Pegas tarik
c. Pegas punter
d. Pegas daun
e. Pegas poring
f. Pegas batang
g. Pegas spiral
h. Pegas matahari (diafragma)
F. Pegas Kejut
Syarat aman
𝜏 < 𝜏g
Keterangan :
T = Momen puntir/torsi
d = Diameter kawat
22
k = Konstanta pegas
G = Modulus geser
c = indeks pegas
Prinsip kcrja pegas ini pada dasamya berbeda dengan pegas yang biasa
digunakan. Refleksi yang terjadi pada pegas ini diakibatkan oleh gaya yang
diberikan oleh bantalan penekan.
∑𝑚 ≥ 0
H. Paku Keling
T = momen puntir
𝜎𝑔 = 0,8 x 𝜎𝑡
𝑇.4
d =√𝑛.𝜋.𝜎𝑔
I. Baut
Sf = faktor keamanan
n = Jumlah baut
D = diameter baut
Fd = 1,50 . Fr
Diameter baut
4.𝐹𝑑
d ≥ √𝑛.𝜎𝑔.0,64
4.𝑓𝑑
𝜏 = 𝜋(0,8.𝑑)2
𝑤 𝑑2 𝜎𝑎
√
2
T = F.R.n
J. Bantalan
Bantalan adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai tumpuan
untuk poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak - baliknya
berlangsung secara halus, aman tahan lama.
Beban ekivalen :
Pa = x . v . Fr + Y .Fa
v = factor rotasi
Y = factor aksial
27
Fa = beban aksial
f = gaya
3 33,3
fa = √ 𝑛
Lh = 500 (fh)3
nner roce
se0oroto
r
METODOLOGI PERANCANGAN
1. Bahan
Bahan-bahan materi dari buku media online dan sumber-sumber
internet.
2. Alat
Alat yang dipergunakan dalam penulisan tugas perancangan kopling ini
adalah buku- buku bacaan yang berasal dari internet.
C. Langkah-langkah Perancangan
Pada proses pelaksanaan yang pertama kali dilakukan kajian literatur
jurnal, karya arah, buku baik cetak maupun dari internet, selanjutnya dari
banyak sumber referensi dan akan pustaka tersebut mendapatkan gambaran
bagaimana melakukan rancangan tentang Kopling pada mobil Daihatsu
Gtanmax dengan daya 100 ps (pferdestarke), dan putaran 6000 rpm
(revolutions per minute), dari data tersebut kemudian dilakukan
perencanaan.
Perancangan yaitu dengan memperhitungkan komponen-komponen
pada sebuah kopling seperti perhitungan pada poros, seplain, plat gesek,
paku keling, pegas kejut, baut, pegas matahari, bantalan, flywheel.
Selanjutnya adalah pengolahan data dari data yang sudah didapatkan. Data
tersebut diolah untuk dianalisis dan disimpulkan pada tugas rancangan.
29
BAB IV
A. Poros
Pd=fc x P
fZ = Faktor koreksi
P = Daya nominal keluaran mesin
1 Ps = 0,735 KW
Bahan poros yang dipakai adalah batang baja JIS Ci450l dengan
lambang S55C, maka 𝜎b= 66 Kg /m2 . ini diperoleh dari Tegangan geser yang
diijinkan (𝜎a ) dalam satuan (Kg/m2) adalah:
30
31
𝜎𝑏
Tg= 𝑠𝑓1−𝑠𝑓2
Dimana:
Sf1= faktor keamanan untuk pengaruh massa dari bahan S-C dangan harga
Sf2=faktor keamanan kedua akibat pengaruh konsentrasi tegangan cukub besar
dengan harga (1,3-3,0) diambil 2.
Karena daya dalam satuan PS maka untuk mendapatkan daya dalam satuan KW,
maka dikalikan 0,735.
Daya rencana
Pd = fc.p
= 1,5 . 73,5 KW
= 110,25
73,5 KW
= 9,74 . 105 6000 rpm
= 11931,5 kg.mm
= 11,9315 kg.m
72 kg/mm 2
= 6.2
= 6 kg/mm2
= 6000 kg/m2
Diameter poros
5,1.
d2 =[ .K. Cb. T ] 1⁄3
𝑡𝑔
32
5.1
= [ 6 𝑘𝑔.𝑚𝑚2 (2) (1,5) (11931,5 kg.mm) 1⁄3
= 36 m
= 0,036 m
(5.1)(11931,5 𝑘𝑔.𝑚𝑚)
= (36 𝑚𝑚)3
= 1,3 kg/mm2
= 1300000 kg/m2
Syarat aman
𝜏 < 𝜏g
B. Spline
Bahan spline sama dengan bahan poros yaitu batang baja defnis dingin
dengan kode 555C-D dengan kekuatan tarik 72 kg/mm2 dengan tegangan ijin 𝜏𝑔 =
6 kg/mm2 . Dalam rancangan ini jumlah spline yang direncanakan n=16 dengan
33
n = 16
b = 0,095 D
h = 0.95 D
d = 0,810 D
H = tinggi spline
W = lebar spline
L = panjang spline
Perhitungan seplain
Dalam perencanaan ini jumlah spline yang direncanakan n=16. Dengan mengetahui
jumlah spline yang direncanakan kita dapat mengetahui ukuran-ukuran spline yang
direncanakan kita dapat mengetahui ukuran-ukuran spline.
Diperoleh: n = 16
w = 0,098 D
h = 0,095 D
d = 0,810 D
36 𝑚𝑚
D = = 44,44 mm
0,81
= 0,04444 m
34
Tinggi spline
h = 0,095
h = (0,095)(44,44mm) = 4,22 mm
= 0,00422 m
Lebar spline
b = 0,095 D
b = (0,095)(44,44) = 4,22 mm
= 0,00422 m
36+44,44
ts = = 20,11 mm
4
= 0,02011 m
(3,14).(36)
L = = 56,52 mm
2
= 0,05652 m
= 740000 kg/m2
35
Syarat aman
𝜏<rg
C. Plat Gesek
Plat gesek adalah suatu plat yang digunakan sebagai media gesekan
antara plat penekan dengan flywheel dalam meneruskan daya/putaran pada
mekanisme kopling.
F= 0,006 D2 kg/mm2
(𝐷1+𝐷2)
Jari-jari rata-rata(Rm) = 4
(0,6+1)𝐷2
(Rm) = 4
(Rm) = 0,4 D2
Diameter luar plat gesek (D2) dapat dihitung dengan rumus berikut:
T= 𝜇. 𝐹. 𝑟𝑚
T= (0,4).(0,06 D22)(0,4D2)
= 11931,5
D23 0,00096
11931,5
D23 = 0,00096
3 11931,5
D2 = √0,00096
37
3
D2 = √24817520
D2 = 268,64 mm
= 0, 26864 m
D1 = 0,6.D2
= 0,6 . 268,64
= 161,18 mm
= 0,16118 m
= 5,373 m
= 15,018 mm2
= 0,01502 m2
= 696,15 kg
Jika dipilih kopling plat tunggal kering dengan pelayanan elektromagnetik dengan
nomor 70 maka diperoleh volume dari plat adalah 150 cm2 atau 1,5 . 103 mm3,
maka:
V = A.t
38
D. Paku keling
1. Dimensi perancangan
Paku keling dapat didefinisikan sebagai pengikat sambungan tetap dari dua buah
plat atau lebih. Dari perhitungan sebelumnya momen puntir (T) = 8775 kg. Bahan
yang digunakan untuk paku keling pada perencanaan ini adalah S40C dengan
kekuatan tarik 55 kg/mm2 dengan faktor keamanan.
11931,5,𝑘𝑔/𝑚𝑚
F = (107,5 𝑚𝑚).(18)
F = 6,1 kg
𝜎𝑔 = 0,8 x 𝜎𝑡
= 0,8 x 62 kg/mm2
= 49,69 kg/mm2
= 49690000 kg/m2
𝑇.4
d =√𝑛.𝜋.𝜎𝑔
(11931,5 𝑘𝑔.𝑚𝑚).(4)
d=√ 𝑘𝑔 \
(18).(3,14).(49,6 )
𝑚𝑚2
d = 5,15 mm ≈ 5,3 mm
d = 0,0053 m
40
1. Dimensi perancangan
18613,14 𝑘𝑔/𝑚𝑚
F= (44,77 𝑚𝑚)(4)
F = 103,93 kg
(18613,14𝑘𝑔𝑚𝑚).(4)
= √(4).(3,14).(52,8𝑘𝑔/𝑚𝑚2)
d = 10,59 mm ≈ 10,5 mm
d = 0,0105 m
41
E. Pegas kejut
Pegas kejut disebut juga dengan pegas tekan/kompresi yang berfungsi untuk
meredam kejutan
Dimensi perancangan
Diameter kawat d = 4 mm
11931,5 𝑘𝑔.𝑚𝑚
= 16 𝑚𝑚/2
= 1491,43 kg
8.16 𝑚𝑚 .1491,43 𝑘𝑔
= (4𝑚𝑚)3
= 4653,28 kg/mm2
= 4653280000 kg/m2
8.16 𝑚𝑚 .2326,64 𝑘𝑔
= (4𝑚𝑚)3
= 12166,56 kg/mm2
= 12166560000 kg/m2
8.4.16 3𝑚𝑚.12166,56 𝑘𝑔
𝜎= 4.8,3 𝑥 10 3 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
𝜎 = 159,46 mm
43
= 0,15946 m
= 16,21
Syarat aman
𝜏 < 𝜏g
F. Baut
Dimensi perancangan:
55 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
= 6.1,5
= 6,1 kg/mm2
= 6100000 kg/m2
4.31,02
= 3,14 .(0,8.3,5) 2
= 5,04 kg/mm2
= 20,68 kg
Fd = 1,50 . Fr
Diameter baut
4.𝐹𝑑
d ≥ √𝑛.𝜎𝑔.0,64
4.31,02 𝑘𝑔
d ≥ √3,14.6,1 𝑘𝑔/𝑚𝑚2 .0,64
d ≥ 3,18 mm ≈ M 3,5
d ≥ 0,00318 m
Dari hasil diameter baut pada perhitungan diatas maka umtuk menentukan ukuran
baut kita sesuaikan dengan tabel 7.1 (a) (Sularso, 2016 : 289). Diperoleh dengan
ukuran d = 3,5 mm (M3,5):
4.31,02
= 3,14.(0,8.3,5)2
= 5,04 kg/mm2
= 5040000 kg/m2
𝑤 𝑑2 𝜎𝑎
√
2
Untuk baja liat yang mempunyai kadar karbon (0,2 – 0,3)%. 𝜎𝑎 = 6 𝑘𝑔/𝑚𝑚2 bila
difinis tinggi,
2𝑤
D≥ 𝜎𝑎
2𝑤
8,3 mm = √6 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
2𝑤
(8,3 mm)2 = √6 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
2𝑤
68,9 mm2 = 6 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
413,3 𝑘𝑔
W = 2
W = 206,7 kg
206,7 𝑘𝑔
𝜎𝑔 = 3,14
( )(8,376)2 𝑚𝑚2
4
206,7 𝑘𝑔
𝜎𝑔 = 55 𝑚𝑚2
𝜎𝑔 = 3,76 kg/mm2
T = F.R.n
8775 𝑘𝑔 𝑚𝑚
F = 45 𝑚𝑚 .4
F = 48,75 kg
dimana qa adalah tekanan permukaan yang diijinkan, yang dipillih adalah baja liat
dengan
qa = 3 kg/mm2, sehingga :
𝑤
z≥ 𝜋.𝑑2.ℎ.𝑞𝑎
𝑤
z≥ 𝑘𝑔
(3,14 𝑚𝑚)(9,026 𝑚𝑚)(0,812 𝑚𝑚)(3 )
𝑚𝑚2
206,7 𝑘𝑔
z≥ 69 𝑘𝑔
z≥ 3
𝑤
q = (3,14 𝑚𝑚)(9,026 𝑚𝑚)(0,812 𝑚𝑚)3
206,7 𝑘𝑔
q= 23𝑚𝑚2
q = 8,98 kg/mm2
q = 8980000 kg/m2
G. Pegas matahari
Keterangan : L1 = 45 mm = 0,045 m
L2 = 20 mm = 0,02 m
Pada perencanaan pegas matahari ini, diameter luar pegas matahari (Da) sam
dengan diameter luar plat gesek D = 210mm = 0,21 m
Besar gaya pada yang pada setiap daun pegas matahari (F2):
Dari perhitungan sebelumnya telah di dapat bahwa besar tekanan yang diterima
oleh Permukaan plat gesek (F) adalah 353,8 kg, sehingga:
𝐹
F2 = 𝑛
353,8 𝑘𝑔
F2 = 12
F2 = 29,48 kg
∑𝑚 ≥ 0
F1 ≥ 157,24 kg
H. Bantalan
Bantalan adalah salah satu elemen mesin yang menumpu poros terbeban. Sehingga
putaran atau gesekan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus dan aman.
Bantalan harus kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya dapat
bekerja dengan.
Perhitungan Bantalan:
Bantalan Aksial
Untuk diameter dalam bantalan (d) = 35 mm, dengan jenis bantalan terbuka. dan
nomor 6007.
Beban ekivalen
Pa = x . Yr + Y . Fa
Dimana :
3 33,3
fa =√ 𝑛
3 33,3
fa = √6000
fa = 0,22
1250 𝑘𝑔
fh = 0,22 157,24 𝑘𝑔
fa = 1,74
Lh = 500 (fh)3
Untuk bantalan radial kita pilih diameter yang lebih kecil dari bantalan
aksial yang telah dihitung sebelumnya karena menumpu beban yang cukup kecil.
Dalam perancangan bantalan ini dipakai nomor 6004.
Beban ekivalen :
Pa = x . v . Fr + Y .Fa
v = factor rotasi :1
Y = factor aksial :0
Fa = beban aksial :0
Maka,
Pa = x . v . Fr . Y . Fa
Pa = 0,56 . 1 . 6 kg + 0 . 0
Pa = 3,36 kg
3 33,3
= √6000
f = 0,22
735 𝑘𝑔
fh = 0,22 3,36 𝑘𝑔
fh = 48,125
Lh = 500 (fh)3
I. Flywheel
53
D0 = 300 mm = 0,3 m
D1 = 286 mm = 0,286 m
D2 = 210 mm = 0,21 m
D3 = 130 mm = 0,13 m
D4 = 42 mm = 0,m42 m
V = 65,94 m/s
= 3,14 0,21 m
= 0,66
= 99,909 putaran/s
BAB V
A. Kesimpulan
Tabel 5.1 Perbandingan Hasil Perhitungan dengan
Hasil Survey
Nama Bahan Bahan Hasil Perhitungan Hasil
Survey
Diameter poros = 0,036 m 0,035 m
Poros S55C-D
Panjang poros = 0,2 m 0,02 m
Diameter spline = 0,04444 m 0,025 m
Lebar spilne = 0,00422 m 0,03 m
Spline S55C Tinggi spline = 0,0042 m 0,03 m
Panjang spline = 0,05652 m 0,03 m
Jumlah spline = 16 buah 16 buah
Diameter luar = 0,26864 m 0,2125 m
Diameter dalam = 0,16118 m 0,15 m
Plat gesek Asbes
Tebal plat gesek = 0,004 m 0,0086 m
Lebar plat gesek = 0,05652 m 0,065 m
Diameter dalam = 0,042 m
Flywheel S55CD
Diameter luar = 0,3 m
Diameter dalam = 0,21 m
Pegas matahari Baja
Diameter luar = 0,05 m
Jumlah pegas = 4 buah 4 buah
Pegas kejut SF40 Diameter luar = 0,02 m 0,02 m
Diameter dalam = 0,012 m 0,012 m
Tipe baut = M7 M7
Baut pengikat S40C
tutup
Diameter luar = 0,007 m
Kopling dengan Diameter dalam = 0,005917 m
flywheel Jumlah baut = 4 buah
Setelah hasil perhitungan diatas tersebut diperoleh,maka dilakukan
pemeriksaan keamanan terhadap tegangan yang timbul, ketahanan. Dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan ternyata elemen-elemen tersebut cukup aman, dan
dapat disimpulkan bahwa bahan-bahan yang dipakai untuk konstruksi adalah cukup
aman dan siap untuk dipakai pada mesin tersebut.
B. Saran
1. Untuk mengenal dan mengetahui bentuk dan cara krja kopling sebaiknya
dilakukan survey ke laboratorium atau ke bengkel mobil atau mesin.
2. Dalam hal perencanaan, sebaiknya bahan-bahan yang dipilih harus sesuai
dengan standar, dapat dipakai sesuai dengan yang direncanakan.
55
56
Sigalingging, FA, 2020. Tugas Rancangan Elemen Mesin, Kopling Mobil Daihatsu
Granmax. Diunduh pada tanggal 5 Desember 2021, dari
http://repository.uma.ac.id.
57