Anda di halaman 1dari 12

TUGAS RUANG KOLABARASI DAN DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

LAPORAN OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

1. Budaya Sekolah
Hasil pengamatan :
a. Apakah suasana sekolah mendukung pembelajaran dan interaksi yang optimal?
a) Adanya kedekatan guru dengan murid yang ada membuat interaksi antar siswa
dan guru juga lebih menyenangkan.
b) Tersedianya fasilitas yang memadai seperti proyektor, ruang kelas yang bersih
membuat pembelajaran lebih optimal.
c) Pembelajaran yang interaktif karena saat guru memberikan pertanyaan dan
berinteraksi kepada siswa, siswa dapat merespon atau menanggapi pertanyaan
yang diberikan dengan antusias
b. Secara umum, apakah profil pelajar Pancasila dihidupkan dalam sekolah?
a) Secara umum profil pelajar Pancasila sudah di hidupkan atau di terapkan
dalam sekolah, contohnya setiap pagi dan jam pulang akan di putarkan lagu
Nasional serta bel tanda sekolah menggunakan nada lagu Nasional.

Intepretasi :
Suasana pembelajaran yang interaktif dilakukan dengan cara guru yang
memberikan apresepsi pada awal pembelajaran yang di tanggapi secara optimal oleh
seluruh siswa di kelas. Adanya proses interaksi yang intensif ditunjukan dengan,
setiap guru memberikan pertanyaan, akan di jawab berdasarkan materi yang di
ajarkan.
Interpretasi profil pelajar Pancasila ditunjukan dengan setiap awal masuk sekolah
para siswa membacakan doa sebagai bentuk profil pelajar Pancasila. Kegiatan
pembelajaran di dalam kelas setiap serta tanda sekolah menggunakan nada lagu
Nasional, program p5 sudah berjalan.
2. Budaya kelas
Hasil pengamatan :
a. Bagaimana guru dan peserta didik melakukan kesepakatan kelas?
Kesepakatan kelas yang dilakukan oleh guru kepada siswa terjadi pada saat
pembelajaran di kelas. Guru yang bertugas sebagai pemimpin kegiatan di kelas
ketika membuat keputusan di dalam kelas siswa akan menyetujui hasil keputausan
yang telah diberikan dan di sepakati oleh siswa.
a) Bagaimana guru menekankan nilai-nilai profil pelajar Pancasila kepada
peserta didik?
Dalam menekankan nilai-nilai profil pelajar Pancasila kepada peserta didik,
guru sudah melakukan hal tersebut dengan mendorong siswa untuk berpikir
kritis, mandiri, gotong royong dan berkebinekaan global

Intepretasi :
Interpretasi guru dalam melakukan kesepakatan dalam kelas yaitu, guru
membagi kelompok untuk berdiskusi tentang materi yang di ajarkan. Pembagian
kelompok tersebut dilaksanakan oleh guru pengampu dan terlihat tidak ada siswa
yang protes terhadap pemilihan yang di pilih oleh guru serta disepakati oleh para
siswa.
Interpretasi penekanan nilai-nilai profil pelajar Pancasila kepada peserta didik
dilakukan dengan mendorong siswa untuk berpikir kritis seperti contoh siswa
berdiskusi dalam kelompok yang sudah dibagi. Siswa dalam pelaksanaan di kelas
sudah mandiri dalam mencari sumber referensi terkasi materi yang di diskusikan.
Siswa diajarkan gotong royong dalam membangun pembelajaran di kelas dengan
belajar secara berkelompok, agar siswa dapat saling memberikan pendapat untuk
menyelesaikan tugasnya.
3. Keterlibatan Peserta Didik
Hasil Pengamatan
a. Apakah peserta didik terlihat antusias saat pelajaran berlangsung?
Berdasarkan hasil pengamatan, antusiasme peserta didik sudah terlihat ditunujkan
dengan aktifnya peserta didik dalam menjawab pertanyaan dan aktif dalam
kegiatan kelompok.
b. Apakah peserta didik banyak terlibat selama proses pembelajaran ini?
Keterlibatan pembelajaran ditandai dengan terjadinya pembelajaran dua arah
antara guru dan siswa dengan interaksi yang baik
c. Apakah peserta didik turut aktif selama proses pembelajaran berlangsung?
Peserta didik sudah aktif selama pembelajaran berlangsung, terlihat dengan
kegiatan kelompok yang interaktif.
d. Apakah peserta didik aktif dalam merespon setiap pertanyaan yang di lontarkan
oleh guru?
Peserta didik aktif merespon pertanyaan guru selama pembelajaran, baik itu
pertanyaan diawal pembelajaran untuk mengingat materi pada pertemuan
sebelumnya, pertanyaan mengenai materi yang saat ini sedang dipelajari, ataupun
yang lainnya
e. apa yang membuat peserta didik bisa memiliki motivasi yang baik?
guru memotivasi peserta didik agar terlibat dalam pembelajaran dengan
melemparkan pertanyaan pemantik kepada peserta didik dan mempersilahkan
mereka untuk menjawab apa yang mereka ketahui
Intepretasi :
Berdasarkan hasil observsi pada SMA Negeri 12 Semarang, siswa aktif
mengikuti pembelajaran yang berlangsung, yang di tandai dengan kegiatan guru
memberikan pertanyaan pemantik yang kemudian terjadi diskusi antara peserta
didik dan guru. Keaktifan peserta diidk juga ditandai dengan pertanyaan yang
dibeirkan peserta diidk kepada guru baik dalam kegiatan kelompok yang tengah
terjadi maupun saat presentasi kelompok.
Dengan kondisi siswa yang aktif dalam pembelajaran, menimbulkan proses
belajar yang interaktif dan positif, sehingga peserta didik merespon apa yang
sudah di bahas oleh guru. Hal tersebut menandakan adanya antusis peserta didik
dalam proses pembelajaran. Keaktifan peserta didik juga terlihat selama
pembelajaran, ditunjukan dengan adanya pertanyaan diawal pembelajaran untuk
mengingat materi pada pertemuan sebelumnya, pertanyaan mengenai materi yang
saat ini sedang dipelajari, ataupun yang lainnya yang di respon oleh peserta didik.
Cara guru memotivasi peserta didik agar terlibat dalam pembelajaran dengan
melemparkan pertanyaan pemantik kepada peserta didik dan mempersilahkan
mereka untuk menjawab apa yang mereka ketahui. Memotivasi secara langsung
juga diberikan saat akhir pembelajaran untuk memberikan semangat peserta didik.
4. Perkembangan Kognitif peserta didik
Hasil pengamatan
a. Bagaimana guru melatih ketrampilan bahasa peserta didik?
Guru melatih keterampilan bahasa dengan meminta siswa saat pembelajaran
menggunakan bahasa Indonesia. Pada saat kegiatan presentasi juga harus
menggunakan bahasa Indonesia yang baku, selain itu peserta didik diberi
kesempatan untuk menyampaikan pendapat dengan bahasa yang baku untuk
meningktakan keterampilan penggunaan bahasa Indonesia.
b. Bagaimana guru mengimplementasikan aspek-aspek kognitif dalam
pembelajaran?
Implementasi aspek kognitif sesuai tahap perkembangan peserta didik dilakukan
dengan menerapkan pembelajaran yang berbasis masalah atau berbasis proyek.

Intepretasi :
Berdasarkan hasil yang telah diamati, guru melatih ketrampilan bahasa
siswa dengan cara meminta siswa dalam proses pembelajaran menggunakan
bahasa Indonesia untuk menumbuhkan kebiasaan berkomunikasi dengan bahasa
indonesia yang baik. Kegiatan presentasi di dalam kelas juga memberikan
dampak yang positif bagi ketrampilan bahasa peserta didik. setiap peserta didik
diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat (berkaitan dengan tugas) di
depan kelas untuk meningkatkan ketrampilan bahsa mereka. Implementasi aspek
kognitif sesuai tahap perkembangan (tahap operasional formal) peserta didik
salah satunya dengan menerapkan pembelajaran yang berbasis masalah. Peserta
didik diminta untuk berikir kritis dan logis terhadap suatu permasalahan yang
timbul dilingkungan sekitar mereka.

5. Perkembangan sosial
Hasil pengamantan :
a. Secara umum, bagaimana guru membangun atmosfer yang mendukung peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi? misalnya peka terhadap
situasi sekitar, berempati, saling menghargai, serta berinteraksi dan
berkomunikasi?
Secara umum guru dalam membangun atmosfer peserta didik untuk bersosialisasi
yaitu, guru dalam pembawaan di kelas, melakukan pembelajaran dengan
menyenangkan, interaktif, mengajak siswa untuk empati, dan mengenalkan
pemahaman atau pengalaman baru kepada peserta didik
b. Bagaimana guru memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan keterampilan
sosial peserta didik dalam kegiatan belajar (contoh, kerja kelompok, mengerjakan
proyek bersama)?
Guru memberikan fasilitas/memfasilitasi peserta didik dengan melakukan diskusi
belajar dengan kelompok, mengizinkan siswa untuk bertukar pendapat,
mengemukakan tanggapan dan saran dalam berdiskusi, serta memeberikan
kesempatan kelompok lain untuk bertanya, menyanggah dan membantu kelompok
lain dalam menjawab

6. Perkembangan emosional
Hasil pengamatan :
a. Sejauh mana kelas dan ruang pembelajaran lainnya menjadi ruang ekspresi diri
yang sehat untuk peserta didik?
Peserta didik bisa mengekspresikan diri melalui ide kepercayaan diri yang tinggi,
dikarenakan mereka menganggap kelas-kelas beserta isinya merupakan sarana dan
prasarana untuk peserta didik mengembangkan minat dan bakat. Seperti ruang
laboratorium Bahasa, ruang musik, Aula, ruang computer, lingkungan sekolah,
dan ruang kelas mereka sendiri.
b. Bagaimana guru merespons peserta didik yang belum bisa mengekspresikan diri
dengan tepat?
Guru merespons peserta didik yang belum bisa mengekspresikan diri dengan tepat
melalui kegiatan diskusi dalam belajar yang kemudian di presentasikan, dan
metode komunikasi lisan.

Intepretasi :
Dalam menuntut ilmu siswa perlu adanya sarana yang mendukung sebagai
tempat mengekspresikan minat dan bakat peserta didik. Hasil observasi pada
SMA N 12 Semarang yaitu sudah terpenuhinya ruang kelas yang dilengkapi
dengan LCD proyektor, speaker bluetooth, dan jaringan wifi. Terkait dengan
penyediaan ruang ekspresi siswa ditunjukan dengan adnya laboratorium siswa,
ruang computer, aula sekaligus ruang seni musik, dan lapangan yang luas.
Pemenuhan kebutuhan siswa dengan adanya peralatan tersebut semakin
mendukung peserta didik dalam proses belajar didalam ruangan maupun di luar
ruangan. Perlakuan guru dalam menghadapi siswa yang kurang dapat
mengekspresikan diri dengan baik dalam pembelajaran di kelas yaitu guru
membuat metode belajar secara berkelompok, yang kemudian hasil dari diskusi
kelompok dipresentasikan. Hal tersebut membuat anak yang kurang minat dalam
belajar, maka dirinya akan terpacu untuk berekspresi dalam kelompok

7. Perkembangan moral
Hasil pengamatan
a. Apakah peserta didik senantiasa menghormati seluruh guru dan staff yang ada di
sekolah?
Peserta didik sangat menghormati guru dan staf di sekolah, ditunjukan dengan
siswa selalu mencium tangan guru saat berangkat sekolah. Saat bertemu guru
siswa juga menundukan kepala atau penyapa guru atau staf yang ada.
b. Apakah peserta didik senantiasa menjaga kebersihan di lingkungan kelas dan
sekolahnya?
Dibuatnya jadwal piket harian utuk semua siswa yang ada di SMA N 12
Semarang menunjukan salah satu bentuk menjaga kebersihan lingkungan oleh
peserta didik.
c. Apakah peserta didik senantiasa mematuhi peraturan yang dibuat oleh sekolah?
Sebagian besar siswa SMA N 12 Semarang telah mematuhi peraturan sekolah,
seperti berangkat tepat waktu. menggunakan seragam yang ditentukan, tidak
merokok dan lainnya.
d. Apakah peserta didik selalu berlaku dan berkata sopan di lingkungan sekolah?sil
pengamatan
Tingkahlaku dan perkataan yang diperlihatkan oleh siswa SMA N 12 Semarang
sudah sesuai dengan peraturan yang diberikan sekolah seperti dilarang berkata
kasar, dan berkata kotor. Tingkah laku yang ditunjukan juga diawasi oleh guru,
jika terdapat siswa yang memiliki perilaku kurang baik maka akan segera diberi
teguran.

Interpretasi
Peserta didik sangat menghormati guru dan staf diskolah, ditunjukan
dengan mencium tangan guru saat berangkat sekolah, budaya ini diterapkan saat
siswa hendak berangkat sekolah. Saat bertemu guru, siswa juga melakukan hal
yang sama. Siswa mendengarkan dan memperhatikan guru saat menjelaskan
materi juga merupakan bentuk menghormati kepada guru. Dibuatnya jadwal piket
harian utuk semua siswa yang ada di SMA N 12 Semarang menunjukan salah
satu bentuk menjaga kebersihan lingkungan oleh peserta didik. bukti lain yaitu
siswa juga mebuang sampah pada tempat yang sudah disediakan supaya menjaga
kebersihan sekolah. Sebagian besar siswa SMA N 12 Semarang telah mematuhi
pertauran sekolah seperti berangkat tepat waktu, menggunakan seragam yang
ditentukan, tidak merokok dan lainnya. Berangkat terlambat merupakan salah
satu pelanggaran yang dilanggar oleh sebagian kecil siswa SMA N 12 Semarang,
namun sanksi yang diberikan juga bersifat kontruktif. Tingkahlaku dan perkataan
yang diperlihatkan oleh siswa SMA N 12 Semarang sudah sesuai dengan
peraturan yang diberikan sekolah speerti dilarang berkata kasar, dan berkata
kotor. Jika terdapat siswa yang berkata tidak sopan, guru akan segera memberi
teguran kepada peserta didik, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Tingkah
laku yang ditunjukan juga diawasi atau diperhatikan oleh guru SMA N 12
Semarang, jika terdapat siswa yang memiliki perilaku kurang baik maka akan
segera diberi teguran oleh guru yang bersangkutan

8. Perkembangan Spiritual
Hasil pengamatan
a. Apa saja yang dilakukan guru dalam membangun nilai-nilai integritas dan spiritual
peserta didik?
Membiasakan peserta didik berdoa sebelum dan sesudah proses pembelajaran,
melakukan sholat duhur dan ashar berjamaah, membiasakan mengucap salam
dalam pembelajaran maupun saat berjabat tangan dengan guru saat masuk sekolah
b. Apakah setiap peserta didik terlihat menerapkan kegiatan spiritual selama berada
di lingkungan kelas/sekolah?
Peserta didik turut menerapkan kegiatan spiritual selama berada dilingkungan
sekolah. Siswa turut berdoa sesuai agaman dan kepercayaanya, melkaukan ibadah
sesuai ajaran agama masing-masing.

Interpretasi
Berdasarkan hasil observasi pada SMA N 12 Semarang, guru sudah
membangun nilai-nilai spiritual peserta didik, yaitu dengan mengucap salam
pada dan berjabat tangan dengan guru saat penerapan 5S, senyum, sapa, salam,
sopan, santun. Pembelajaran di awali dengan membaca Asmaul Husna dan doa
belajar yang dilakukan serentak untuk seluruh kelas. Guru mengajak siswa untuk
melakukan sholat duhur, ashar, dan sholat jum’at di masjid sekolah, dan
melakukan kegiatan keagamaan lainnya. Peserta didik turut menerapkan
kegiatan spiritual selama berada dilingkungan sekolah. Siswa turut berdoa sesuai
agaman dan kepercayaanya,kegiatan ini dilakukan diawal pembelajaran
denganmembaca asmaul husna dan doa sebelum belajar, bagi siswa yang non
muslim diperkenankan membaca doa sesuai kepercayaan masing-masing. Siswa
juga melakaukan ibadah sesuai ajaran agama masing-maisng, seperti solat
dhuhur, solat ashar, solat jumat bagi siswa yang islam. Bagi siswa yang non
muslim mengikuti kegiatan sesuai dengan kepercayaan mereka.

KESIMPULAN

Faktor penting dalam memaksimalkan proses pembelajaran adalah dengan


menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif karena dapat
meningkatkan konsentrasi dan kemampuan peserta didik, suasana yang tidak tegang
dan stress, meningkatkan gairan belajar peserta didik, dan hasil belajar dan interaksi
menjadi optimal. Maka Kesimpulan dari observasi karakteristik peserta didik di
SMA N 12 Semarang sebagai berikut :

1. Karekter peserta didik SMA N 12 Semarang ditinjau dari aspek-aspek yang ada
tergolong baik. Hasil yang diperoleh menunjukan siswa dalam peorses
pembelajaran sudah aktif, moral dan emosional peserta didik juga menunjukan
hal yang positif. Peran satuan pendidikan menjadi salah satu faktor pembentuk
karakter yang positif dari siswa/siswi SMA N 12 Semarang.

2. Profil pelajar Pancasila di SMA Negeri 12 Semarang dihidupkan dengan


beberapa strategi diantaranya; pertama, melalui budaya sekolah. Sebagai bagian
dari budaya sekolah, 6 dimensi profil pelajar Pancasila diintegrasikan ke dalam
iklim sekolah, kebijakan sekolah, pola interaksi dan komunikasi antar warga
sekolah, serta norma yang berlaku di sekolah. Kedua, melalui pembelajaran
intrakurikuler. Dimana profil pelajara Pancasila diintegrasikan dalam capaian
pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran, atau topik pembelajaran. Ketiga,
melalui pembelajaran kurikuler yaitu dalam kegiatan project yang diberikan
kepada peserta didik. Keempat, melalui pembelajaran ekstrakurikuler. Profil
pelajar Pancasila diintegrasikan dalam setiap pembelajaran ekstrakurikuler untuk
mengembangkan bakat dan minat peserta didik. Sebagai guru, mempunyai
kapasitas untuk mengembangkan potensi peserta didik yang berprofil pelajar
pancasila, guru bisa mengintegrasikan nilai-nilai profil pelajar Pancasila dalam
kegiatan pembelajaran intrakurikuler, kurikuler maupun nonkurikuler,
mengorganisasikan peserta didik untuk aktif melaksanakan enam konsep profil
pelajar Pancasila.

3. Adanya motivasi yang diberikan guru, peserta didik akan senantiasa semangat
untuk terus belajar tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Cara
menumbuhkannya tentu bukan perkara mudah karena setiap peserta didik kelas
X memiliki karakter dan minat berbeda-beda. Untuk meningkatkan motivasi
belajar peserta didik tentu bukan pekerjaan mudah. Namun, guru tetap harus
mencoba dengan semangat dan selalu optimis

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran/Topik Geografi/Pemetaan, Penginderaan Jauh, dan SIG


Sekolah/ Kelas SMA Negeri 12 Semarang/ X.2
Nama Guru Pamong Dra. Kuwindarsih
Kompetensi Dasar 3.2 Memahami dasar-dasar pemetaan, penginderaan jauh,
dan sistem informasi geografis (SIG)

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di


kelas tersebut, hal apa
(tuliskan apa yang terjadi dan
yang akan Anda lakukan
alasannya)
berbeda?

Apakah semua peserta didik Peserta didik dapat mengikuti Saya akan membersamai
benar-benar telah belajar pembelajaran dengan baik. siswa saat dilaksanakannya
tentang topik pembelajaran Peserta didik mengajukan pembelajaran secara
hari ini? Bagaimana proses pertanyaan-pertanyaan terhadap diskusi, agar siswa yang
mereka belajar? materi yang disampaikan. Jika masih mendapatkan ilmu
terdapat hal yang belum mereka atau informasi dapat satu
pahami, mereka mengajukan pemahaman dan kesesuaian
pertanyaan dan guru menjawab dengan tujuan
pertanyaan tersebut sampai pembelajaran.
peserta didik
memahaminya.Saat dilakukan
pembelajaran dengan diskusi
siswa aktif mencari informasi
dari berbagai sumber.

Peserta didik mana yang tidak Sebagian besar peserta didik Saya akan memastikan
dapat mengikut kegiatan telah mengikuti kegiatan kondisi kelas dalam
pembelajaran pada hari ini? pembelajaran dengan baik dan keadaan yang baikdan
fokus, namun masih ada peserta nyaman. Setelah itu, saya
didik yang kurang maksimal akan memberikan orientasi
dalam mengikuti pembelajaran, atau motivasi awal kepada
yaitu peserta didik yang peserta didik.
mengantuk, sudah merasa lapar,
dan sudah merasa lelah

Mengapa peserta didik Peserta didik terlihat kurang Saya akan memberikan
tersebut tidak dapat belajar fokus karena merasa lapar, lelah waktu untuk melakukan
dengan baik? Menurut Anda dan mengantuk. Lalu peserta ice-breaking atau
apa penyebabnya dan didik bermain HP untuk peregangan agar anak
bagaimana alternatif mengalihkan perhatian, namun merasa segar dan bisa
solusinya? hal tersebut mengurangi fokus kembali pada
kefokusan peserta didik pada pembelajaran.
pembelajaran. Solusi alternatif
untuk membuat peseta didik
tetap fokus pada pembelajaran
yaitu dengan guru membuat
kesepakatan dengan peserta
didik sebelum pembelajaran
dimulai, agar selama
pembelajaran berlangsung
peserta didik tidak
menggunakan HP untuk
bermain, namun menggunakan
HP hanya untuk mendukung
pembelajaran seperti membuka
bahan ajar, mencari informasi di
internet. Guru juga dapat
memberikan ice-breaking dan
waktu istrahat misalnya 5 menit
untuk peregangan agar tidak
pegal duduk dalam waktu yang
cukup lama.
Bagaimana usaha guru model Usaha yang dilakukan guru agar Upaya yang saya lakukan
dalam mendorong peserta peserta didik yang tidak aktif yaitu sama seperti guru
didik yang tidak aktif untuk dalam belajar menjadi aktif model yaitu dengan
belajar? Apakah usaha yaitu dengan memberikan memberikan pertanyaan
tersebut berhasil pertanyaan-pertanyaan pemantik pemantik pada peserta
langsung pada peserta didik didik yang kurang
yang kurang aktif sehingga termotivasi dalam belajar,
termotivasi menjawab walaupun dan saya akan mendekat ke
sebelumnya ragu-ragu untuk dekat tempat duduk peserta
menjawab, namun jika diberi didik serta berkeliling agar
pertanyaan langsung peserta semua peserta didik bisa
didik akan mau mencoba mendapat perhatian dan
menjawab semampu dia. bisa diberi pertanyaan
pemantik agar semua
peserta didik berani
mengungkapkan
pendapatnya dan
termotivasi untuk aktif
belajar

Apakah pembelajaran Pembelajaran berlangsung Saya akan memberikan


berjalan dengan efektif? dengan efektif. Guru contoh nyata kepada
(Semua kegiatan yang memberikan memberikan peserta didik berdasarkan
diberikan bermakna untuk kesempatan kepada peserta pengalaman pribadi, atau
peserta didik, semua peserta didik untuk membuktikan materi memeberikan kesempatan
didik terlibat aktif dan tidak yang disampaikan dengan kepada peserta didik untuk
ada yang idle) melakukan atau mununjukan menunjukan contoh nyata
praktik nyata. berdasarkan pengalaman
pribadi mereka.

Bagaimana usaha guru Guru memberikan kesempatan Memberikan motivasi


membantu peserta didik yang kepada peserta didik untuk kepada peserta didik,
mengalami kesulitan dalam bertanya terkait materi atau memberikan apresiasi atas
mencapai tujuan istilah yang belum dipahami, usaha yang diupayakan
pembelajaran? serta menjawab pertanyan peserta didik, membuat
peserta didik disertai contoh rangkuman materi untuk
nyata yang ditemui dikehidupan peserta didik, dan
sehari-hari. melakukan pendekatan
peserta kepada peserta
didik yang mengalami
kesulitan dalam mencapai
tujuan pembelajaran.

Bagaimana usaha guru dalam Guru membuat kelompok Saya akan melakukan
memfasilitasi peserta didik dengan anggota kelompok yang metode pembelajaran
yang lebih cepat dari rata-rata bervariasi dimana salah satu jigsaw melihat dari usaha
kelas dalam mencapai tujuan anggotanya terdapat peserta yang dilakukan guru, yaitu
pembelajaran? didik dengan pemahaman yang setiap kelompok akan
lebih tinggi. Kelompok tersebut diminta untuk saling
diharapkan dapat membantu memberikan feedback antar
peserta didik yang lain untuk seluruh kelompok secara
memahami materi melalui bergantian.
pembelajaran teman sejawat.

Apakah guru melakukan Ya, guru melakukan modifikasi Ya, saya akan melakukan
modifikasi dari modul modul ajar, khususnya pada modifikasi menyesuaikan
ajar/RPP? Apakah modifikasi bagian alur tujuan pembelajaran. kondisi kelas dan peserta
tersebut merupakan Hal tersebut dilakukan oleh guru didik. Saya akan
keputusan guru untuk untuk merespon kondisi kelas memastikan terlebih dahulu
merespons situasi kelas dan dan peserta didik. Secara nyata, kesiapan belajar peserta
peserta didik? kondisi kelas dan peserta didik didik sekaligus
belum cukup siap untuk memberikan orientasi atau
menerima pembelajaran. motivasi.
Menyadari kondisi tersebut,
guru melakukan perubahan alur
tujuan pembelajaran agar
kondisi kelas dan peserta didik
siap menerima pembelajaran
sehingga selanjutnya proses
pembelajaran berlangsung
dengan efektif.

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?

Interaksi intens antara guru dan peserta didik sangat vital dalam pembelajaran di
kelas. Guru memberikan wadah bagi murid yang cepat menyerap pembelajaran dan
memberikan stimulus lebih untuk murid yang kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran.

Kesimpulan:

Guru model melakukan kegiatan pembelajaran dengan efektif dan efisien. Langkah-langkah
pembelajaran sesuai perencanaan pebelajaran yang sistematis dan terstruktur. Guru telah
mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan dengan melakukan modifikasi sesuai
kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai