Kelompok B1
Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510, Indonesia
________________________________________________________________________
ABSTRAK:
Paru-paru adalah organ yang berfungsi memberi oksigen ke seluruh tubuh dengan bernafas.
Paru-paru umumnya memiliki dua bagian yaitu paru kiri dan kanan. Bagian-bagian di dalam
paru-paru seperti alveolus dan lainnya memiliki pekerjaan spesifik yang berbeda yang
membantu proses pernapasan ini. Dalam kehidupan manusia, pernapasan ini berbeda dalam
dua kondisi yaitu ketika anda aktif dan anda sedang tidur. Apnea atau bisa disebut tidak ada
pergerakan paru-paru dapat terjadi selama tidur dan juga dipengaruhi oleh kondisi Ph dalam
tubuh kita.
ABSTRACT :
Lungs are an organ that functions to give oxygen throughout the body by breathing. Lungs
have two parts generally which are the left and the right lung. Parts inside the lungs like
alveolus and others have a different specific job that helps this respiration process. In human
life, this breathing is different in two conditions that are when you are active and you are
sleeping. Apnea or can be called no movement of lungs can happen during sleep and also
affected by the Ph condition in our body.
LATAR BELAKANG
Tidur adalah satu proses alami yang dilakukan oleh manusia untuk menjaga
kesehatannya. Tidur bertujuan untuk merehatkan tubuh manusia setelah lama bekerja dan juga
membantu untuk meningkat sistem imunisasi dalam badan.1 Departemen kesehatan dan
pelayanan kemanusiaan Amerika telah mengkaji dan menyatakan ada hubungan yang berkait
rapat tentang sistem imun dan tidur.1 Tapi apnea boleh berlaku ketika tidur. Ada tiga jenis
apnea yang utama yaitu Obstructive Sleep Apnea (OBS), Central Sleep Apnea (CSA), dan
PEMBAHASAN
PARU-PARU
Paru-paru secara anatomi berada di bagian dada kita. Lebih persis lagi, bagian puncak paru
berada di tulang rusuk pertama. Paru juga mempunyai tiga batas dan tiga permukaan. Tiga batas yaitu,
anterior, posterior dan inferior. Refleksi pleura dihubungkan dengan batas anterior yang membentuk
lengkung jantung. Lengkung itu ada karena adanya jantung pada paru kiri. 3 Batas inferior pula
mempunyai batas yang sangat tipis yang memisahkan pangkal paru dengan permukaan kosta. 3 Bagian
posterior mempunyai batas tebal dan panjangnya adalah dari tulang belakang bagian C7 ke T10
Permukaan bagi paru ada tiga yaitu permukaan kosta, permukaan medial, dan permukaan
diafragma. Permukaan kosta adalah bagian paru yang ditutupi oleh pleura kosta dan berada pada
tulang dada dan rusuk.3 Permukaan kosta bergabung dengan medial pada batasan anterior dan
posterior dan juga bergabung juga dengan permukaan diafragma di batasan inferior. 3 Secara anterior
permukaan medial berhubungan dengan sternum, dan posterior pula dengan tulang belakang.
Permukaan diafragma (bawah) cekung dan bergantung pada bentuk diafragma. Diafragma kanan lebih
Paru kanan mempunyai tiga lobus dan kiri mempunyai dua lobus. Lobus pada paru kanan
iyalah: lobus kanan atas, lobus kanan tengah dan lobus kanan bawah. Paru-paru kiri Cuma lobus kiri
atas dan lobus kiri bawah. Perbedaan antara lobus kanan dan lobus kiri adalah Fissura Horizontalis
yang merupakan retak horizontal yang membagi lobus superior dan medius pada lobus kanan sahaja. 3
Kedua-dua lobus mempunyai Fissura Obliqua yaitu retak miring yang memisahkan lobus superior dan
inferior.3
Kemudian lobus ini terbagi jadi segmen yang menyambung dengan bronkus segmental yang
spesifik. Bronkus segmental ini merupakan orde-ketiga dari cabang orde-kedua (lobar bronkus)
Bagian paru kanan mempunyai sepuluh segmen yaitu: 3 segmen di superior (apical, anterior
dan posterior), 2 di tengah (medial dan lateral), dan 5 di inferior kanan (superior, medial, anterior,
lateral dan posterior). Retak miring memisahkan lobus kanan atas dan lobus kanan tengah, tapi retak
horizontal pula memisahkan lobus inferior kanan dari lobus medius kanan dan lobus superior kanan. 3
Pada paru kiri, terdapat pembagian lobus yang menyebabkan paru kiri ada 8 atau 9 lobus. 3
Umum, empat segmen di superior kiri (anterior, apicoposterior, lingual superior dan superior). Di
lobus inferior kiri pula ada 4 atau 5 segmen (lateral, anteromedial, superior, dan posterior). 3
Permukaan yang lengkung pada medial paru kanan dan kiri adalah dipanggil hilum. Hilum
terletak pada anterior kepada T5, 6 dan 7 vertebra. Hilum adalah dimana berbagai struktur seperti
pembuluh darah keluar dan masuk paru-paru. Hilum sebagian besar terdapat pembuluh darah bronkus
dan paru, saraf frenikus, limfatik, kelenjar bening dan pembuluh bronkial. Hilum juga dikelilingi oleh
pleura yang memanjang ke bawah membentuk ligament paru. Kedua hilum kiri dan kanan
mengandungi arteri pulmonaris, vena pulmonaris (superior dan inferior), dan arteri bronkial. Hilum
kiri ada satu bronkus yaitu bronkus utama dan di hilum kanan ada dua bronkus yaitu bronkus
eparterial dan hipaterial. Dari anterior ke posterior hilum adalah vena, arteri dan bronkus. 3
Arteri pulmonari paru bermula dari ventrikel kanan dan bercabang menjadi arteri pulmonari
utama kiri dan kanan. Cabang arteri selalunya menjejaki dan memanjang mengikuti bronkial dan
akhirnya menjadi kapilari sekitar alveolus. 3 Vena pulmonari menerima darah beroksigen dari kapilari
alveolus dan darah berdioksigen dari arteri bronkial dan visceral pleura. 4 vena pulmonari datang
Sirkulasi bronkial adalah bagian sirkulasi sistemik. Arteri bronkialis kiri menjadi dua (superior dan
inferior) dari aorta thorasic. Arteri bronkialis kanan selalu datang daripada satu daripada tiga arteri
berikut: arteri intercostal kanan, atau dari arteri bronkialis kiri superior bukan dari aorta, atau dari dari
aorta. Vena bronkialis ini mengambil darah tidak beroksigen dan mengosongkan vena azygos.
Saraf paru berasal dari dua sumber utama, pleksus pulmonari dan nervus phrenicus. Pleksus
ditemukan pada dasar paru dan terdiri dari serabut sel saraf otonom eferen dan aferen. Cabang pleksus
di sekitar pembuluh darah paru dan bronkus. Pesarafan parasimpatis menyebabkan penyempitan
bronkus, peebaran pembuuh paru, dan meningkatkan sekresi kelenjar. Persarafan simpatis
Terdapat beberapa sel yang berperan dalam paru-paru antaranya adalah alveolus,
sakus alveolaris, sel pneumosit tipe 1, sel pneumosit tipe 2, san sel debu. Pertama alveolus
adalah tempat dimana terjadi penukaran gas oksigen dengan CO2 (Karbon Dioksida) secara
difusi. Sakus alveolaris merupakan kantung yang kurang fungsinya tersusun atas 2 alveolus
atau lebih. Sel pneumonia tipe 1 adalah sel yang menyusun alveolus.7 Bagi tipe 2 adalah sel
yang menghasilkan surfaktan (menyebabkan ketagangan pada permukaan alveolus) dan sel ini
mampu bereplikasi melalui mitosis. Sel debu merupakan sel fagosit sifatnya yang memakan
partikel asing.7
FUNGSI PARU-PARU
Bernapas dalam disebut inhalasi. Otot inhalasi yang paling penting adalah diafragma.
Ditemukan di bawah paru-paru, diafragma adalah otot berbentuk kubah. Ketika otot ini menjadi lebih
kencang (berkontraksi), ia menjadi rata dan paru-paru bertambah besar. 8 Beberapa oksigen di udara
kemudian dapat ditransfer ke aliran darah. Beberapa karbon dioksida dalam darah ditransfer ke udara
yang ada di paru-paru. Ini mengontrol kadar oksigen dan karbon dioksida dalam aliran darah. 8
Breathing out (pernafasan) adalah kebalikan dari inhalasi. Diafragma dan otot dada lainnya rileks. Ini
membuat paru-paru berkurang ukurannya sehingga udara didorong keluar dari paru-paru dan keluar
BREATHING MECHANISME
Irama dasar pernapasan dikendalikan oleh otak. Bagian otak yang disebut batang otak
memiliki area khusus yang didedikasikan untuk mempertahankan pola pernapasan. Impuls saraf dari
batang otak mengendalikan kontraksi diafragma dan otot-otot pernapasan lainnya. Ini semua dilakukan
tanpa berpikir. Namun, bagian lain dari otak untuk sementara dapat menolak batang otak. Ini adalah
bagaimana kita dapat secara sadar menahan napas atau mengubah pola pernapasan kita. 8 Sementara
otak mengendalikan ritme dasar pernapasan, otak juga menerima informasi dari sensor dalam tubuh.
Sensor-sensor ini adalah sel-sel saraf dan memberikan informasi yang memengaruhi kecepatan dan
kedalaman pernapasan. Sensor utama memantau kadar CO2 dalam darah. 8 Ketika tingkat CO2 naik,
sensor mengirimkan impuls listrik ke otak. Impuls-impuls ini menyebabkan otak mengirimkan lebih
banyak sinyal listrik ke otot-otot pernapasan. Bernafas kemudian menjadi lebih dalam dan lebih cepat
dan lebih banyak CO2 dihembuskan (dihembuskan). Tingkat CO2 darah kemudian menurun kembali
ke tingkat normal.8
CHEMICAL FACTORS
a) Irama intrinsik dari neuron pernapasan medula oblongata. Ritme ini tergantung pada suplai oksigen
ke neuron yang terlibat. Ini diatur oleh mekanisme refleks dan kimia. 9
b) Regulasi respirasi kimia menyangkut kandungan ion hidrogen dari neuron pernapasan yang pada
gilirannya tergantung pada tekanan karbon dioksida dari darah dan laju aliran darah melalui medula.
Variasi dalam tekanan oksigen darah dalam kondisi normal tidak dianggap berkaitan dengan efek
pengaturan langsung pada neuron pernapasan. Namun, pada anoksemia berat, neuron pernapasan
Hering-Breuer. Neuron pernapasan dapat digerakkan secara refleks, oleh impuls dari tubuh karotis
yang ujung saraf ke-9nya dirangsang oleh kebutuhan oksigen yang parah. Demikian pula, respirasi
dapat didorong oleh impuls yang masuk ke dalam medula di atas semua neuron aferen seperti pada
nyeri, dan pada neuron dari pusat otak yang lebih tinggi. 9
Bernapas pada dasarnya otomatis dan hanya dapat diubah sementara dengan upaya sukarela. tidak bisa
secara sadar berhenti bernapas dalam waktu lama. Pernapasan disesuaikan dengan baik untuk
mempertahankan arteri.10
PO2, PCO2, dan pH dalam kisaran yang sempit. Untuk mencapai pengaturan ketat ini, reseptor
periferal mengirim informasi ke pusat pernapasan SSP yang outputnya menyesuaikan inisiasi, durasi,
kedalaman, dan laju pernapasan. Otot interkostal dan diafragma adalah otot rangka yang tidak akan
berkontraksi kecuali jika distimulasi. Jadi pernapasan tergantung pada eksitasi siklis dari neuron
motorik yang menginervasi otot-otot ini. Penghancuran saraf-saraf ini oleh virus polio, misalnya,
PO2 rendah akan meransang kemoreseptor arteri sehingga meningkatkan ventilasi alveolar berbanding
normal. Kenaikan ventilasi paru yang mendadak pada saat kita naik ke tempat tinggi akan
menghilangkan sejumlah besar karbon dioksida, sehingga PCO2, turun, dan meningkatkan pH cairan
tubuh. Semua perubahan itu akan menghambat pusat pernapasan batang otak dan dengan demikian
melawan efek PO2 yang rendah untuk merangsang pernapasan menggunakan kemoreseptor
pernapasan perifer di badan karotis dan badan aortik. Namun, efek hambatan ini perlahan-lahan hilang
dalam waktu dua sampai lima hari, sehingga pusat pernapasan dapat mengadakan respons maksimal
terhadap rangsangan kemoreseptor perifer sebagai akibat dari hipoksia, dan ventilasi meningkat sekitar
• Hipotesis diterima, saat diluar kawal, tubuh kekurangan C02 dan nilai ph tinggi
menyebabkan Apnea
DAFTAR PUSTAKA
1. Pusalavidyasagar S. What Is Sleep? | Taking Charge of Your Health & Wellbeing [Internet].
Taking Charge of Your Health & Wellbeing. 2016 [cited 26 April 2020]. Available from:
https://www.takingcharge.csh.umn.edu/enhance-your-wellbeing/health/sleep/what-sleep
2. Viozzi C. Sleep apnea - Symptoms and causes [Internet]. Mayo Clinic. 2018 [cited 26 April
2020]. Available from:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sleep-apnea/symptoms-causes/syc-
20377631
3. 9. Chaudhry R, Bordoni B. Anatomy, Thorax, Lungs [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov.
2015 [cited 26 April 2020]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470197/
4. ReaserchGate. Veterbra Position [Internet]. 2017 [cited 26 April 2020]. Available from:
https://www.researchgate.net/figure/a-Trunk-separation-of-segments-between-C7-and-
PSIS-level-into-T4-T7-T10-L1-and-L4_fig8_320062704
5. The Respiratory System. Lungs [Internet]. 2017 [cited 26 April 2020]. Available from:
https://www.therespiratorysystem.com/lungs/
6. Anatomy note. Lungs blood flow [Internet]. 2016 [cited 26 April 2020]. Available from:
https://www.anatomynote.com/human-anatomy/respiratory-system-anatomy/pulmonary-
lung-artery-and-vein-anatomy/
7. Nonomura K, Woo S, Chang R, Gillich A, Qiu Z, Francisco A et al. Piezo2 senses airway stretch
and mediates lung inflationinduced apnoea [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2017 [cited 26 April
2020]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5267560/pdf/nihms840557.pdf
8. Tidy C. The respiratory system | Lung Function and Chest Anatomy [Internet]. Patient.info.
2018 [cited 26 April 2020]. Available from: https://patient.info/news-and-features/the-
respiratory-system
9. Haney H. The Reflex and Chemical Control of Respiration [Internet]. ScienceDirect. 2016
[cited 26 April 2020]. Available from:
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0096021715304969
10. Carbry J, Jakol E. Resp Reg of Breathing [Internet]. Web.duke.edu. 2017 [cited 26 April 2020].
Available from: https://web.duke.edu/histology/MBS/Videos/Phys/Phys%205.7%20Resp
%20Reg%20of%20Breathing/Phys%205.7%20Resp%20Reg%20of%20Breathing
%20NOTES.pdf