Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI 

AKUNTANSI

Kunci dari sistem informasi kelas dunia (world-class information system-WCIS)


adalah integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem. Integrasi adalah
perekat yang mengikat berbagai sistem bersama dan meliputi aplikasi akuntansi
dasar, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, perencanaan kebutuhan bahan
baku, perencanaan kapasitas, pengendalian persediaan, daftar kebutuhan bahan
baku, jadwal produksi induk, perkiraan, entri pesanan, CAD, CAM, dan saluran
komunikasi EDI.

Konsep WCIS dimulai dengan tinjauan atas sistem informasi tradisional untuk
menggambarkan perbedaan nyatanya dengan sistem informasi kelas dunia.
Sebagai contoh untuk WCIS, akan dilihat secara umum berbagai fitur umum
sistem yang disebut SAP. SAP adalah pemimpin pasar di antara sistem informasi
kelas dunia yang disebut sebagai sistem perencanaan sumber Jaya perusahaan
(ERP). Tahun-tahun belakangan ini, SAP telah mencapai posisi yang terdepan dan
dianggap sebagai standar untuk penilaian ERP lainnya.

Karakteristik Sistem Informasi Tradisional

Dalam lingkungan produksi tradisional, teknologi umumnya digunakan secara


tidak beraturan dan tanpa rencana. Tujuannya sering kali untuk mengatasi masalah
berulang tertentu untuk bagian tertentu tanpa melihat integrasi teknologi dalam
keseluruhan proses. Hasilnya adalah berbagai teknologi berdiri sendiri yang tidak
terintegrasi dan sering kali dapat diintegrasikan hanya dengan biaya yang tinggi.
Hal- ini berlaku tidak hanya untuk teknologi otomatisasi pabrik tetapi juga untuk
sistem informasi dan berbagai aplikasi bisnis.

Teknologi informasi yang digunakan oleh produsen tradisional akan terdiri atas
sebuah mainframe yang menangani berbagai fungsi utama akuntansi, seperti
pemrosesan pesanan penjualan, pemrosesan pembelian, dan pengajian. Berbagai
aplikasi akuntansi dasar ini dapat atau tidak dapat diintegrasikan. Aplikasi
mainframe terutama akan berorientasi pada batch, dan hanya ada sedikit sistem
real time.

Mainframe mungkin akan memiliki beberapa jenis perhitungan biaya pekerjaan


dan sistem pengendalian persediaan untuk barang jadi dan bahan baku. Akan
tetapi, dalam banyak lingkungan produksi tradisional, sistem akuntansi biaya tetap
dalam komputer pribadi (personal computer-PC) terpisah, dan membutuhkan
banyak sekali estri data secara manual untuk membuat informasinya tetap terkini.
Bahkan, sistem akuntansi biaya dapat saja tidak lebih berupa spreadsheet.

Umumnya, PC digunakan oleh produsen tradisional untuk mengatasi masalah


bisnis yang independen, dan ke mainframe melalui jaringan adalah hal terakhir
yang dipikirkan dan dianggap menyulitkan. Banyak dan berbagai PC yang dibeli
oleh berbagai bagian fungsional ditujukan untuk mengatasi masalah bisnisnya
sendiri dan digunakan secara tidak beraturan. Tidak seperti aplikasi mainframe,
yang menghasilkan dokumen otorisasi dan laporan untuk mendukung sistem
pengendalian internal perusahaan, sistem berbasis PC hanya memiliki sedikit atau
tidak memiliki pengendalian internal di dalamnya. Oleh karenanya, potensi
terjadinya kesalahan dan ketidakberesan (penipuan) dapat signifikan.
Sistem informasi produsen tradisional sangat tergantung pada transaksi berbasis
kertas, yang harus dimasukkan dan dimasukkan kembali ke komputer sejalan
dengan perpindahan dokumen kertasnya dari satu bagian ke tempat kerja, atau ke
bagian berikutnya. Usaha yang berualng-ulang ini adalah hal yang mendasar
dalam lingkungan ini, dan meningkatkan peluang kesalahan entri data serta
menimbulkan tingkat integritas data yang rendah.

Terakhir, jaringan telekomunikasi produsen tradisional biasanya dibatasi untuk


lingkungan internal perusahaan. Biasanya, tidak ada kemampuan komunikasi
eksternal, atau bahkan keinginan untuk memiliki kemampuan tersebut, kecuali
jika perusahaan dipaksa mengimplementasikan EDI oleh pelanggan atau pemasok.
Bukan saja implementasi teknologi produsen tradisional adalah rangkaian dari
teknologi yang terpisah, produsen tradisional itu sendiri juga merupakan
hubungan yang berdiri sendiri dari komunitas bisnis global.

SAP : Contoh Sistem Informasi Kelas Dunis

SAP AG adalah perusahaan Jerman yang didirikan pada tahun 1972 di Waldorf,
Jerman, oleh beberapa karyawan IBM. Tujuan pembukaan usaha mereka adalah
untuk menciptakan paket bisnis terintegrasi yang dapat melayari perusahan besar
dalam industri manufaktur. Peranti lunaknya, yang disebut SAP, mendukung
berbagai proses yang berkaitan dengan penjualan, pemasaran, produksi, dan
sumber daya manusia. Dalam bahasa Inggris, SAP adalah singkatan dari Systems,
Applications, and Products in Data Processing (sistem, aplikasi, dan produk dalam
pengolahan data)

SAP R/3

Produk terpenting SAP disebut sebagai SAP R/3. Ini adalah sistem berbasis klien/
server (jenis khusus dari arsitektur jaringan ini dibahas dalam Bab 12) yang
beroperasi di bawah sejumlah sistem operas: dan konfigurasi jaringan. SAP R/3
bekerja dalam berbagai platform peranti keras, termasuk PC Windows NT, sistem
UNIX (termina! kerja multipengguna), dan IBM AS 400 (minikomputer). R/3
juga mendukung berbagai basis data termasuk Informix, Oracle, DB2, ADABAS
D, MS SQL, dan DB2/4000. Sistem ini dapat disesuaikan agar dapat berinteraksi
dengan EDI dan berbagai sistem lainnya dalam bahasa standar seperti C, C++,
COBOL, dan SQL

Arsitektur R/3 adalah struktur hierarkis. Daynya adalah lapisan pertama dalam
dasar tempat R/3 dibuat. Ini meliputi berbagai modul aplikasi, arsitektur jaringan,
dan platform perann kerasnya. Basis datanya, yang dapat didistribusikan di antara
berbagai komputer, adalah lapisan terakhir dalam sistem tersebut. Tabel-tabel
basis datanya terdiri atas perincian transaksi yang dibutuhkan untuk mendukung
kebutuhan berbagai pengguna. Kamus datanya menjelaskan tampilan berbaga
pengguna sistem tersebut. Lapisan ini menyediakan pemetaan hubungan data
antarentitas bisnis.

R/3 menyediakan model bisnis siap pakai yang mendukung ratusan proses bin
yang diatur dalam empat kategori umum berikut ini: keuangan, logistik, sumber
daya manusia, dan pendukung proses bisnis. Beberapa tahun yang lalu, perusahan
akan harus mendesain dan memprogram aplikasi khusus secara internal untuk
mendukung berbagai fungsi ini. Akan tetapi, para pengguna R/3 dapat
menggabungkan dan mencocokkan komponen peranti lanak yang siap pakai untuk
merakit aplikasi ERP yang memenuhi kebutuhan bisnis mereka. Salah satu
pendorong di belakang revolusi ERP adalah keinginan banyak perusahaan untuk
lebih dekat dengan status kelas dania melalui rekayasa ulang proses bisnisaya.
Sistem R/3 yang terintegrasi dapat memperbaiki layanan pelanggan, mengurangi
waktu produksi berbagai produk, meningkatkan produktivitas, dan memperbaiki
pengambilan keputusan.

ISU PENGENDALIAN DALAM WCIS

Tingginya tingkat otomatisasi dalam WCIS menciptakan sejumlah isu


pengendalian khusus yang menjadi perhatian para akuntan. Tujuan dalam
pembahasan ini adalah untuk mengarahkan perhatian pada berbagai potensi risiko
yang harus ditangani oleh pihak manajemen dan akuntan.

LINGKUNGAN TANPA KERTAS

WCIS sebenarnya dapat meniadakan arus dokumen kertas tradisional dalam siklus
pesanan pengiriman-faktur-pembayaran karena sistem tersebut memungkinkan
berbagai transaksi dilakukan, dicatat, disetujui, dan dilaksanakan secara
elektronik. Dokumen kertas sangat mahal dari segi biaya penanganannya dan
kesalahan entri datanya. Oleh karena itu, dokumen kertas akan dicetak, ditangani,
dan disimpan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Sebagian dari pengurangan
kertas berasal dari penggunaan otomatisasi data sumber secara ekstensif, terutama
dengan kode baris (barcode). Jika memungkinkan, semua persediaan bahan baku
dan persediaan barang jadi seharusnya juga diberi kode baris. Situasi idealnya
adalah untuk memberi kode ke bahan baku. Untuk menelusuri dan memonitor
biaya tenaga kerja serta dengan pertimbangan otorisasi dan keamanan, para
karyawan menggunakan kartu identitas berkode baris atau yang memiliki strip
magnetis. Bahkan, semua sumber daya (bahan baku, perlengkapan yang dapat
dibawa, dan karyawan) yang berpindah di sekitar pabrik seharusnya diberi kode
baris untuk tujuan penelusuran dan pengawasan.

Lingkungan tanpa kertas tersebut memiliki dampak signifikan atas sistem


pengendalian internal perusahaan. Hasilnya adalah bukti pengendalian akan dapat
ditemukan dalam format yang dapat dibaca oleh mesin dan yang dapat berada di
lokasi yang tidak menembus berbagai batasan organisasional tradisional. Mungkin
tidak ada dokumen tradisional untuk dipelajari oleh auditor internal atau eksternal.

TRANSAKSI OTOMATIS

Penggunaan EDI secara ekstensif untuk pemrosesan transaski meniadakan


dokumen sumber tradisional yang memiliki tanda tangan dan yang memberi bukti
otorisasi transaks. Berdasarkan kejadian peristiwa seperti penerimaan pesanan
penjualan atau persediaan yang jatuh di titik pemesanan ulang, transaksi akan
secara otomatis dijalankan oleh sistem MRP dan ditransmisikan melalui EDI.
Dengan tidak adanya keterlibatan manusia dalam sistem pemrosesan transaksi,
kekhawatiran akan pengendalian terpusat pada validitas, kelengkapan, dan akurasi
berbagai transaksasi yang dihasilkan secara otomatis. Satu-satunya dokumen
kertas mungkin adalah kontak asli antarmitra dagang, Pihak manajemen dan para
akuntan mencari berbagai kepastian berikut ini dalam kaitannya dengan kinerja
sistem:

 Sistem memasukkan pesanan hanya ketika persediaan dibutuhkan


 Pesanan persediaan dimasukkan hanya untas pemasok yang disetujui.
 Jumlah barang yang dipesan benar sesuai kebutuhan perusahaan
 Prosedur yang diprogram secara tepat mencocokkan dokumen pengendali
elektroniknya (contohnya, pesanan penjualan, laporan penerimaan, dan
faktur) sebelum memulai fungsi pembayaran.

PERTIMBANGAN PEMBENTUKAN JARINGAN

WCS akan didesain di sekitar rangkaian local area network, minikomputer, dan/
atau tergantung pada kebutuhan produsennya. Arsitektur jaringan dapat
melibatkan distribusi basis data dan/atau tanggung jawab pemrosesan transaksi di
antara berbagai pengguna di beberapa lokasi. Teknologi terdistribusi memiliki
berbagai implikasi dalam hal akurasi dan konsistensi catatan akuntansi.
Contohnya, para auditor khawatir apakah berbagai akun di buku besar
mencerminkan secara akurat jumlah total berbagai transaksi yang diproses di
berbagai lokasi yang terdistribusi.

Anda mungkin juga menyukai