Anda di halaman 1dari 48

85

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

MANAJEMEN KEBIDANANANTE NATAL CARE (ANC)

I. PENGUMPULAN DATA

1. Identitas

Ny. S berumur 33 tahun, pendidikan terakhir SMA, berkerja sebagai ibu

rumah tangga, suaminya Tn. W berumur 35 tahun, pendidikan terakhir

SMA, Berkerja sebagai Satpam, suku Aceh, Bangsa Indonesia, beragama

Islam dan alamatnya di Desa Rancung.

2. Anamnesa (Data Subjektif)

Alasan melakukan kunjungan ini ingin memeriksakan kehamilannya,

keluhan yang dirasakan tidak ada, dengan  Riwayat Mentruasi menarche

pada usia 13 tahun, Siklus 28 hari, banyaknya 3 x ganti duk, dismenorea

ada, lamanya 7 hari, kosistensinya kental.

3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu : GIV PIII A0

jarakantara kehamilan yang lalu 8 tahun, imunisasi TT lengkap,

komplikasi pada waktu hamil tidak ada, persalinan normal di tolong oleh

bidan.
86

4. Riwayat kehamilan sekarang yaitu, Hari Pertama Haid Pertama (HPHT) 20-06-

2017, dengan Tafsiran Tanggal Persalinan (TTP) 27-03-2018. Keluhan–keluhan

yang dirasakan ibu pada trimester 1 mual – muntah, trimester II susah tidur dan

trimester III merasa cepat lelah susah tidur dan sering BAK, pergerakan anak

pertama kali pada usia kehamilan 16 minggu dan pergerakan anak 24 jam terakhir

20 kali. Diet makan 3x sehari, komposisi: nasi, lauk sayur, nafsu makan

berkurang, seksualitas selama hamil berkurang, pola eliminasi, BAK 6x/hari, BAB

2x/hari, aktifitas sehari – hari mengurus rumah tangga, pola istirahat dan tidur

siang ± 2 jam/hari, malam ± 8 jam/hari.

5. Riwayat Penyakit sekarang, ibu mengatakan tidak sedang tidak menderita sakit

apapun seperti batuk, flu dan demam. Ibu juga mengatakan ibu tidak menderita

penyakit sistemik seperti penyakit jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, DM,

hipertensi, epilepsi.

6. Riwayat penyakit keluarga, ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang

menderita penyakit menular, seperti hepatitis, TBC, dan dalam keluarganya juga

tidak ada penyakit menurun yaitu hipertensi dan asma.

7. Riwayat sosial

Ibu menikah di KUA pada usia 20 tahun dengan suami 22 tahun lama perkawinan

13 tahun dan sudah memiliki dua orang anak. Kehamilan ini direncanakan dan

akan diasuh sendiri.

8. Pemeriksaan  fisik (Objektif)

a) Keadaan  Umum : Baik


87

b) Status Emosional : Stabil

c) TB : 154 cm

d) BB sebelum hamil : 47 kg

e) BB sekarang : 58 kg

f) Lila : 26 cm

Tanda- tanda Vital :

TD : 120/80 mmHg

Pols : 80 x/menit

Suhu : 36 0C

Respirasi : 20 x/menit

g) Kepala

- Kulit kepala : Bersih

- Distribusi Rambut : Banyak

h) Wajah

- Oedema : Tidak Ada

- Cloasma gravidarum : Tidak Ada

i) Mata

- Oedema Palpebra : Tidak Ada

- Conjuctiva palpebra inferior : Sedikit Pucat

- Sclera : Tidak Ikterik


88

j) Hidung

- Folip : Tidak ada

- Pengeluaran Cairan : Tidak ada

k) Mulut

- Lidah : Bersih

- Stomatitis : Tidak ada

- Gigi : Bersih

- Epulis pada gusi : Tidak ada

- Tonsil : Tidak ada

- Pharynx : Tidak ada

l) Telinga

- Serumen : Tidak ada

- Pengeluaran cairan : Tidak ada

m) Leher

- Luka operasi : Tidak ada

- Kelenjar Thyroid : Tidak ada

- Kelenjar limfe (aksila) : Tidak ada

i) Dada

- Mammae : Simetris

- Areole Mammae : Membesar

- Papila  Mammae : Menonjol

- Benjolan/ Tumor : Tidak ada


89

- Pengeluaran dari putting susu : Belum ada

j) Aksila

- Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada

k) Posisi punggung : Lordosis

l) Abdomen

- Pembesaran : Pembesaran sesuai dengan usia kehamilan

- Linea / striase : Tidak ada

- Bekas luka operasi : Tidak ada

- Pergerakan janin : Aktif

- Kontraksi : Ada

- Palpasi : subra public

- kandung kemih : Kosong

- Leopold I: TFU pertengahan antara  pusat  dan processus Xiphoidius (px) 

menurut Mc Donal (30 cm)

- Leopold II:  Teraba kerasdan memanjang seperti papan di sebelah kiri ibu

(PUKI)

- Leopold III: Teraba keras, bulat dan melinting di bagian bawah (presentasi

kepala) dan  belum masuk Pintu Atas Panggul (PAP)

- Leopold IV: Tidak  dilakukan

- Aukultasi DJJ : 140 x/menit

- Estimate Body Weirht (EBW) : [(30-12)x155] = 2.790 gram


90

m) Pinggang (Perkusi)

- Nyeri Pinggang : Tidak ada

n) Genatalia (inspeksi)

- vulva/ vagina

- Pengeluaran : Tidak ada

- Varises : Tidak ada

- Kemerahan : Tidak ada

- Perenium : Bekas luka di perut

Ada Tidak

- Anus : Ada

o) Ekstremitas

- Oedema pada tangan / jari : Tidak ada

- Oedema ekstremitas bawah : Tidak ada

- Varises tungkai : Tidak ada

- Kemerehan : Tidak ada

- Refleksi patella kanan dan kiri : +/+

- Kekakuan sendi : Tidak ada

p) PemeriksaanLaboratorium

- Hemoglobin : 10 gram/%

- Protein urine : (-)

- Glukosa urine : (-)

-
91

II. INTERPRETASI DATA

Diagnose: Ny. S GIV PIII A0 dengan usia kehamilan 34 minggu > 3 hari,

dengan anemia ringan

Data dasar:

1. Ibu mengatakan ini kehamilan ke dua dan tidak pernah mengalami keguguran.

2. Ibu mengatakan HPHT: 10-07-2017

3. Ibu mengatakan gerakan janin aktif

Data Objektif:

1. Palpasi Abdomen

- Leopold I: TFU pertengahan antara pusat dan processus Xiphoidius (px) 

menurut Mc Donal (28 cm)

- Leopold II: Teraba keras dan memanjang seperti papan di sebelah kiri ibu

(PUKI)

- Leopold III: Teraba keras, bulat dan melinting di bagian bawah (presentasi 
kepala) belum masuk Pintu Atas Panggul  (PAP)
- Leopold IV: Tidak dilakukan
2. Aukultasi

- Denyut jantung janin (DJJ) : 140 x/menit

3. Pemeriksaan Lab

- Hb : 10 gram%

III. ANTISIPASI DIAGNOSE DAN MASALAH POTENSIAL

Tidak ada
92

IV. TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI

Tidak ada

V. RENCANA MANAJEMEN

1. Bina hubungan baik dengan ibu dan keluarga.

2. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu.

3. Beritahu ibu bahwa mengalami anemia ringan

4. Beritahu ibu cara mengatasi anemia ringan dengan banyak makan sayuran

hijau dan buah bit agar HB ibu kembali meningkat

5. Beritahu ibu untuk minum tablet FE dan diminum pada malam hari, jangan

diminum dengan teh/kopi, dan efek sampingnya feses berwarna kehitaman.

6. Berikan konseling kepada ibu tentang:

a. Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi yang mengandung

protein dan zat besi seperti bayam, telur, ikan, daging, buah-buahan,

tahu, tempe dan kacang-kacangan.

b. Anjurkan ibu menjaga personal hygiene seperti mengganti celana setiap

buang air kecil.

c. Anjurkan ibu untuk beraktifitas fisik seperti banyak berjalan di pagi

hari.

d. Beritahu tanda-tanda bahaya kehamilan lanjut: pendarahan pervaginam,

sakit kepala yang hebat, perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan

kabur), nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka atau tangan, dan

bayi kurang bergerak.


93

e. Jelaskan mengenai ketidak nyamanan pada ibu hamil terutama pada

kehamilan trimester III, seperti sering buang air kecil, varises, keputihan,

nyeri dibagian pinggang, insomnia dan sembelit.

f. Beritahu ibu tanda- tanda persalinan: perasaan sering atau susah buang air

kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin, perasaan

sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi- kontraksi lemah dari

uterus dan keluar lendir bercampur darah (blood show).

g. Beri dukungan pada ibu hamil trimester III.

h. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran yaitu

mempersiapkan perlengkapan ibu seperti baju dan handuk yang bersih bagi

ibu dan mempersiapkan perlengkapan bayi seperti kain bedong, selimut,

baju, handuk, penutup kepala dan lain-lain.

i. Beritahu ibu persiapan kegawat daruratan seperti sarana transportasi,

persiapan biaya, pembuatan keputusan dalam keluarga dan pendonor darah.

j. Jadwalkan kunjungan ulang pada tanggal 3 Maret 2018.

VI. IMPLEMENTASI/ PELAKSANAAN

1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga yaitu dengan cara

menyapa dan mendengar semua keluhan ibu dengan penuh empati.

2. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin dalam keadaan

baik.

3. Menjelaskan bahwa ibu mengalami anemia ringan


94

4. Memberitahu ibu cara mengatasi anemia ringan dengan banyak makan

sayuran hijau dan buah bit agar HB ibu kembali meningkat

5. Memberitahu ibu untuk minum tablet FE dan diminum pada malam hari,

jangan diminum dengan teh/kopi, dan efek sampingnya feses berwarna

kehitaman.

6. Memberikan Konseling:

a. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi yang

mengandung protein dan zat besi seperti bayam, telur, ikan, daging,

buah-buahan, tahu, tempe dan kacang-kacangan.

b. Menganjurkan ibumenjaga personal hygiene (kebersihan dirinya)

sepertimengganticelana setiap buang air kecil

c. Menganjurkan ibu untuk beraktifitas fisik seperti banyak berjalan di pagi

hari.

d. Memberitahu tanda-tanda bahaya kehamilan lanjut: pendarahan

pervaginam, sakit kepala hebat, perubahan visual secara tiba-tiba

(pendarahan kabur), nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka

atau tangan, dan bayi kurang bergerak.

e. Menjelaskan mengenai ketidak nyamanan pada ibu hamil terutama pada

kehamilan trimester III, seperti sering buang air kecil, varises,

keputihan, nyeri dibagian pinggang, insomnia dan sembelit.

f. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan: perasaan sering atau susah

buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah
95

janin, perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-

kontraksi lemah dari uterus dan keluar lendir bercampur darah (blood show).

g. Memberi dukungan pada ibu hamil trimesterIII.

h. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran yaitu

mempersiapkan perlengkapan ibu seperti baju dan handuk yang bersih bagi

ibu dan mempersiapkan perlengkapan bayi seperti kain bedung, selimut,

baju, handuk, penutup kepala dan lain-lain.

i. memberitahu ibu persiapan kegawat daruratan seperti sarana transportasi,

persiapan biaya, pembuatan keputusan dalam keluarga dan pendonor darah.

j. Menjadwalkan kunjungan ulang tanggal 3 Maret 2018.

VII. EVALUASI

1. Ibu mengerti dan memahami apa yang dianjurkan bidan dan segera kembali

ke klinik jika terjadi tanda- tanda bahaya pada kehamilannya.

2. Ibu merasa nyaman mendapatkan konseling dan pemeriksaan dari bidan.

3. Ibu memilih suami dan keluarga sebagai pendamping saat proses persalinan

dan keluarga sudah mengetahui keadaaan ibu saat ini dan bersedia

meklaksanakanan ajuran bidan termasuk melakukan kunjungan ulang,

persalinan akan dilakukan di Bidan Praktek MardianiIlyas.


96

1. CATATAN PENDOKUMENTASIAN ANTE NATAL CARE

Kunjungan I

Hari / Tanggal : Jumat, 16 Februari 2018

Pukul : 16.40WIB

S :

1. Ibu mengatakan hamil keempat, sudah pernah melahirkan 3 kali dan tidak

pernah keguguran.

2. Ibu mengatakan HPHT 20-6-2017

O :

Tanda-tanda vital, T: 120/70 mmHg, S: 36,0°C, N: 80 x/menit, P: 20

x/menit, BB 57 kg, LILA 26 cm, pemeriksaan kebidanan leopold I setinggi

px (29 cm), leopold II punggung janin berada disebelah kiri perut ibu

(PUKI), leopold III presentasi kepala (belum masuk PAP) masih bisa

digoyangkan , DJJ 140 x/menit, TBJ (29-12) x 155 = 2790 gram, TTP 27

Maret 2017. Hasil laboratorium, HB 10 gram%, protein urine (-) negatif,

glukosa urine (-) negatif.

A : Ibu GIV PIII A0 dengan usia kehamilan 34 minggu > 3 hari dengan anemia

Ringan
97

P :

1. Membina hubungan baik dengan ibu dan hubungan sudah terbina dengan

baik.

2. Menjelaskan pada ibu mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan dan ibu

mengizinkan untuk dilakukannya pemeriksaan.

3. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin baik, tapi ibu

mengalami anemia ringan dan ibu sudah mengetahui kondisinya

4. Memberitahu ibu cara mengatasi anemia ringan dengan makan-makanan yang

mengandung zat besi seperti sayuran hijau dan buah bit agar HB ibu kembali

normal

5. Memberi konseling : tentang gizi untuk mengkonsumsi makanan yang

mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu seimbang) dan

ibu sudah mengerti.

6. Menjelaskan mengenai ketidak nyamanan pada ibu hamil terutama pada

kehamilan trimester III, seperti sering buang air kecil, varises, keputihan,

nyeri dibagian pinggang. Ibu sudah mengerti mengenai ketidak nyamanan

padanya.

7. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup, siangnya tidur/berbaring 1-2 jam,

malam 6-8 jam posisi tidur sebaiknya miring kekiri. Ibu mengerti dan mau

mengikuti apa yang sudah dianjurkan


98

8. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene ( kebersihan dirinya) agar

terhindar dari berbagai macam infeksi.Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan untuk

selalu menjaga personal hygiene nya.

9. Menganjurkan ibu untuk beraktifitas fisik seperti banyak berjalan di pagi hari

untuk membantu posisi bayi agar masuk ke jalan lahir. Ibu bersedia mengikuti

anjuran bidan.

10. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan seperti : perdarahan

pervaginam, sakit kepala berat, gangguan penglihatan, bengkak pada wajah dan

eksremitas, nyeri perut dan janin tidak bergerak. Ibu sudah mengerti dengan

tanda-tanda bahaya kehamilan.

11. Menjelaskan pada ibu tentang tanda tanda persalinan berupa his yang sering,

semakin kuat dan berlangsung lama, keluar air ketuban, adanya lendir bercampur

darah. Ibu sudah faham dengan tanda-tanda persalinan.

12. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran yaitu

mempersiapkan perlengkapan ibu seperti baju dan handuk yang bersih bagi ibu

dan mempersiapkan perlengkapan bayi seperti kain bedung, selimut, baju,

handuk, penutup kepala dan lain-lain. Persiapan kelahiran sudah disiapkan.

13. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kemungkinan darurat yang

akan terjadi mengidentifikasikan penolong dan tempat bersalin, pendamping ibu

saat bersalin, biaya dan transportasi. Ibu memilih keluarga yang mendampingi

saat melahirkan dan ibu memilih BPM Syamsiah untuk tempat bersalin.
99

Kunjungan II ANC

Hari / Tanggal : Jumat, 3 Maret 2018

Pukul : 16.40WIB

S :

1. Ibu mengatakan hamil keempat, sudah pernah melahirkan 3 kali dan tidak

pernah keguguran.

2. Ibu mengatakan HPHT 20-6-2017

O :

Tanda-tanda vital, T: 120/70 mmHg, S: 36,0°C, N: 80 x/menit, P: 20

x/menit, BB 58 kg, LILA 26 cm, pemeriksaan kebidanan leopold I setinggi

px (32 cm), leopold II punggung janin berada disebelah kiri perut ibu

(PUKI), leopold III presentasi kepala sudah masuk PAP, leopold IV

Divergent, DJJ 140 x/menit, TBJ (32-11) x 155 = 3255 gram, TTP 27 Maret

2017. Hasil laboratorium, HB 9,8 gram%, protein urine (-) negatif, glukosa

urine (-) negatif.

A : Ibu GIV PIII A0 dengan usia kehamilan 36 minggu > 4 hari dengan anemia

ringan

P :

1. Membina hubungan baik dengan ibu dan hubungan sudah terbina dengan

baik.
100

2. Menjelaskan pada ibu mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan dan ibu

mengizinkan untuk dilakukannya pemeriksaan.

3. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin baik, tapi ibu

mengalami anemia ringan dan ibu sudah mengetahui kondisinya

4. Memberitahu ibu cara mengatasi anemia ringan dengan makan-makanan yang

mengandung zat besi seperti sayuran hijau dan buah bit agar HB ibu kembali

normal

5. Memberi konseling : tentang gizi untuk mengkonsumsi makanan yang

mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu seimbang) dan juga

tambahan tablet FE, diminum saat malam hari sebelum tidur dengan jus dan tidak

boleh dengan teh/kopi dan efek sampingnya seperti feses berwarna kehitaman dan

ibu sudah mengerti.

6. Menjelaskan mengenai ketidak nyamanan pada ibu hamil terutama pada

kehamilan trimester III, seperti sering buang air kecil, varises, keputihan, nyeri

dibagian pinggang. Ibu sudah mengerti mengenai ketidak nyamanan padanya.

7. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup, siangnya tidur/berbaring 1-2 jam, malam

6-8 jam posisi tidur sebaiknya miring kekiri. Ibu mau mengikuti anjuran.

8. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene ( kebersihan dirinya) agar

terhindar dari berbagai macam infeksi. Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan untuk

selalu menjaga personal hygiene nya.

9. Menganjurkan ibu untuk banyak berjalan di pagi hari untuk membantu posisi bayi

agar masuk ke jalan lahir. Ibu mau mengikuti anjuran


101

10. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan seperti : perdarahan

pervaginam, sakit kepala berat, gangguan penglihatan, bengkak pada wajah dan

eksremitas, nyeri perut dan janin tidak bergerak. Ibu sudah mengerti dengan

tanda-tanda bahaya kehamilan.

11. Menjelaskan pada ibu tentang tanda tanda persalinan berupa his yang sering,

semakin kuat dan berlangsung lama, keluar air ketuban, adanya lendir bercampur

darah. Ibu sudah faham dengan tanda-tanda persalinan,dan apabila salah satu

tanda terjadi ibu segera ke BPM.

12. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran yaitu

mempersiapkan perlengkapan ibu seperti baju dan handuk yang bersih bagi ibu

dan mempersiapkan perlengkapan bayi seperti kain bedung, selimut, baju,

handuk, penutup kepala dan lain-lain. Persiapan kelahiran sudah disiapkan.

13. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kemungkinan darurat yang

akan terjadi mengidentifikasikan penolong dan tempat bersalin, pendamping ibu

saat bersalin, biaya dan transportasi. Ibu memilih keluarga yang mendampingi

saat melahirkan dan ibu memilih BPM Syamsiah untuk tempat bersalin.
102

2. CATATAN PENDOKUMENTASIAN INTRA NATAL CARE (INC)

Tanggal Masuk : 19 Maret 2018

Pukul : 04.00Wib

a. Kala I Pembukaan

Hari / tanggal : Senin, 19 Maret 2018

Pukul : 05.30 wib

S :

1. Ibu mengatakan merasa nyeri di bagian perut menjalar ke sympisis

2. Ibu mengatakan merasa mules

O : Keadaan umum baik, T: 120/80 mmHg, P: 24 x/menit, N: 84 x/menit, S:

36,5 0C, pembukaan servik 10 cm, ketuban pecah, porsio lunak, perenium

tipis, penurunan kepala 0/5  hodge   IV, kontraksi /his: 4x dalam 10

menit, lamanya his 45 detik, DJJ: 150 x/menit,

A : Ibu Inpartu kala I fase aktif

P :

a. Menjaga hak dan privasi pasien dalam persalinan yaitu menggunakan

penutup/tirai. Ibu sudah nyaman dengan posisinya saat ini.

b. Memberikan dukungan asuhan: mengatur ibu untuk mengubah

kenyamanan dengan mengajarkan ibu teknik menarik nafas dengan

benar. Ibu bersedia untuk melakukan apa yang diajarkan.


103

c. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital: T: 120/80 mmHg, N: 84x/menit,

P: 24x/menit, S: 36,5 °C. Ibu sudah mengetahui tentang kondisinya.

d. Menjelaskan kemajuan persalinan, Kontraksi 4x dalam 10 menit durasi 40

detik, ketuban pecah, DJJ: 153x/menit, ibu sudah mengerti kemajuan

persalinan yang dialaminya.

e. Memenuhi kebutuhan ibu dan mencegah dehidrasi dengan cara memberikan

ibu cukup minum dan makan.

b. Kala II Pengeluaran bayi

Hari / tanggal : Senin, 19 Maret 2018

Pukul : 05.50 wib

S : Ibu mengatakan adanya rasa ingin meneran, merasa nyeri yang hebat di

bagian pinggang, adanya dorongan meneran dan merasa seperti mau BAB

O : Pembukaan lengkap, kepala tampak didepan vulva, perenium menonjol,

vulva membuka, pembukaan 10 cm, ketuban jernih, penurunan kepala 0/5,

DJJ : 140x/menit, kontraksi 5 dalam 10 menit durasi 45 detik

A : Ibu Inpartu Kala II persalinan normal

P :

a. Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu, dengan cara

mendampingi ibu agar ibu lebih nyaman. Ibu sudah merasa nyaman

b. Mengajarkan ibu cara mengedan dan cara mengatur nafas yang baik yaitu

dengan cara menarik nafas panjang. Ibu sudah dapat melakukannya.


104

c. Memimpin mengedan saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran.

Ibu sudah mengedan dengan baik

d. Meletakkan kain untuk mnegringkan bayi diatas perut ibu ketika kepala bayi

telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.

e. Melindungi perenium saat kepala janin terlihat pada vulva 5-6 cm dan tangan

satu lagi menahan puncak kepala bayi agar tidak terjadi defleksi yang terlalu

cepat.

f. Memeriksa tali pusat untuk memastikan lilitan tali pusat, kepala bayi putar paksi,

kemudian memegang dengan kedua tangan pada kepala bayi, selanjutnya

melakukan tarikan ke bawah untuk melahirkan bahu depan dan tarikan keatas

untuk melahirkan bahu belakang.

g. Menyelipkan satu tangan di leher dan lengan bagian belakang bayi setelah kedua

bahu lahir sambil menyanggah kepala dan selipkan tangan lainnya kepunggung

tubuh seluruhnya.

h. Melakukan penilaiaan bayi selintas yaitu: warna kulit bayi merah, bayi menangis

spontan, tonus otot aktif, kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu, dilakukan

penghisapan lendir dengan bola karet. Bayi lahir dengan keadaan normal

i. Mengeringkan tubuh bayi agar tidak terjadi hipotermi.

j. Memeriksa kembali uterus ibu memastikan tidak ada bayi ke dua. Uterus sudah

diperiksa dan tidak adanya bayi kedua

k. Memberi tahu ibu bahwa ibu akan disuntikkan oksitosin agar merangsang uterus

untuk berkontraksi.
105

l. Menyuntikkan oksitosin 10 unit (intramuscular) di 1/3 distal lateral paha (lakukan

aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).

m. Memegang tali pusat dengan satu tangan pada sekitar 5 cm dari pusat bayi,

kemudian jari telunjuk dan jari tengah tangan lain menjepit tali pusat dan geser

hingga 3 cm proksimal dari pusat bayi. Klem tali pusat pada titik tersebut

kemudian tahan klem pada posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah tangan

lain untuk mendorong isi tali pusat kearah ibu ( sekitar 5 cm) dan klem tali pusat

pada sekitar 2 cm distal dari klem pertama.

n. Melakukan pemotongan dan mengikat tali pusat

o. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan bayi.

Meluruskan bahu bayi sehingga badan bayi menempel di dada ibunya.

Mengusahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih

rendah dari putting susu atau areola mamae ibu.

p. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi di kepala

bayi.

q. Membiarkan bayi melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam

r. Membiarkan bayi berada di dada ibunya selama 1 jam walaupun bayi sudah

berhasil menyusu.
106

c. Kala III Pengeluaran Plasenta

Hari / tanggal : Senin, 19 Maret 2018

Pukul : 05.56 wib

S : Ibu mengatakan perutya terasa nyeri dan mules

O : Tidak ada bayi kedua, kontraksi baik, uterus menjadi bundar, adanya

semburan darah dan tali pusat memanjang

A : Ibu inpartu Kala III persalinan normal

P :

a. Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva

b. Melakukan penegangan tali pusa terkendali dengan cara: menegangkan

tali pusat sejajar lantai ke bawah dengan satu tangan. Tangan yang lain

mendorong uterus kearah belakang secara hati-hati untuk mencegah

inversion uterus

c. Melakukan penegangan dan mendorong kearah belakang hingga

plasenta terlepas,

d. Menarik tali pusat sejajar lantai kemudian kearah mengikuti jalan lahir,

saat plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan

kedua tangan, pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin,

kemudian menempatkan plasenta pada tempatnya, plasenta lahir

lengkap dengan kotiledon 20 cm dan tidak ada sisa plasenta yang

tertinggal
107

e. Melakukan masase uterus agar menimbulkan kontraksi. Masase telah

dilakukan

f. Memeriksa pendarahan, perdarahan dalam keadaan normal

g. Memeriksa adanya laserasi jalan lahir dan perenium utuh

d. Kala IV Pengawasan

Hari / tanggal : Senin, 19 Maret 2018

Pukul : 06.00 wib

S : Ibu mengatakan sudah bisa menyusu dan ibu mengatakan nyeri dibagian

perut

O : Keadaan umum baik, T: 120/80 x/menit, N: 80 x/menit, P: 21 x/menit,

S: 37 °C, TFU: 2 jari dibawah pusat, pendarahan: 100 cc, kontraksi

uterus: baik, kandung kemih: kosong, perenium: utuh

A :Ibu kala IV pengawasan

P :

a. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase yang baik. Ibu dan keluarga

sudah mengerti cara masase yang baik

b. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian yang bersih

dan kering. Ibu sudah dibersihkan dan pakaian ibu sudah diganti

c. Memastikan ibu merasa nyaman. Ibu sudah nyaman dengan kondisinya

saat ini
108

d. Melakukan dekontaminasi tempat bersalin dengan laurat klorin 0,5%.

Dekontaminasi telah dilakukan

e. Merendam semua alat dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Alat

telah direndam

f. Menganjurkanpemenuhannutrisiuntukibudanbayi. Dan ibu bersedia

mengikuti anjuran

g. Menganjurkanibuuntukmenjagakebersihandidaerahgenetalianya. Dan

ibu bersedia mengikuti anjuran

h. Memeriksa tanda-tanda vital, kontraksi, TFU, kandung kemih dan

pendarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam ke

dua

i. Mencatat semua hasil tindakan pemantaun tanda vital, tinggi fundus

uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, perdarahan tiap 15 menit pada

jam pertama dan 30 menit pada jam ke 2 di patograf

3. CATATAN PENDOKUMENTASIAN BAYI BARU LAHIR

a. Kunjungan 1 jam

Hari / tanggal : Senin, 19 Maret 2018

Pukul : 07.00 wib

S : Ibu mengatakan bayinya begerak sangat aktif, menangis kuat dan mulai  

menyusu
109

O : Keadaan umum bayi Baik, Jenis kelamin Perempuan, APGAR: 8/9/10 N:

140x/menit, P: 50 x/menit, S: 36,5 °C, BB: 3300 gram, panjang badan 51

cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 36 cm, reflek moro, reflek rooting,

reflek graph dan reflek sucking positif, tidak ada kelainan congenital

A : Bayi Baru Lahir normal 1 jam

P :

a. Mempertahankan suhu tubuh bayi tetap kering dan hangat dengan cara

Memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dan

kulit ibu, mengganti handuk/kain yang basah dan membungkus bayi

dengan selimut. Bayi sudah terselimuti.

b. Melakukan pemeriksaan fisik bayi, bayi normal tidak ada cacat

congenital.

c. Melakukan IMD selama 1 jam untuk mencegah hipotermi karena dada

ibu bisa menghangatkan bayi sehingga terjadi kontak antara kulit bayi

dan kulit ibu.

d. Melakukan penyuntikan vitamin K intramuscular di 1/3 paha kiri

anterolateral dan penyuntikan sudah dilakukan dan salap mata telah

diberikan.

e. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan ibu mengikuti

anjuran
110

f. Memberikan konseling cara perawatan tali pusat dengan dibiarkan tetap

kering, tidak membubuhi apapun dan menjaga agar tidak lembab. Dan

ibu mengikuti anjuran bidan.

g. Mengajarkan pada ibu tanda bahaya pada bayi seperti: Suhu bayi terlalu

panas atau dingin,menggigil, warna kulit bayi biru atau pucat,tali pusat

merah dan berbau busuk, hisapan bayi lemah, mengantuk berlebihan,

dan banyak muntah. Ibu mengerti tanda bahaya pada bayi

h. Memandikan bayi setelah 6 jam dan ibu mengerti

b. Kunjungan 6 hari

Hari / Tanggal : Minggu, 25 Maret 2018

Pukul : 08.30 WIB

S : Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif dan bayinya diberikan ASI Eksklusif

O : N: 140x / menit, P: 40 x/ menit, S: 37 ̊C, BB 3400 gram lingkar kepala 35

cm, mata simetris, tidak ada infeksi, hidung simetris, mulut reflek hisap yang

kuat, leher normal, dada normal, puting simetris, reflek normal, kelamin

normal, gerakan kaki normal 10 jari, punggung normal, reflek menghisap

dan menelan ada.

A : Bayi baru lahir cukup bulan usia 6 hari


111

P :

a. Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benar (ASI

Eksklusif) selama 6 bulan tanpa memberikan makanan apapun

b. Menjaga bayi agar tetap hangat dan bersih dengan cara membungkus bayi

dengan kain yang halus dan kering, pastikan kepala bayi terlindungi dengan

baik untuk menghindari hilangnya panas tubuh.

c. Memberitahu ibu untuk personal hygine pada bayinya, seperti kain bedong

diganti setiap BAB/BAK dan memandikan bayinya 1x sehari. Ibu bersedia

mengikuti anjuran.

d. Menganjurkan kepada ibumelakukan perawatan tali pusat dengan benar

yaitu dengan cara menjaga agar tali pusat bersih dan kering dan tanpa

dibubuhi apapun. Ibu bersedia mengikuti anjuran

e. Mengajarkan pada ibu tanda bahaya pada bayi seperti, jika suhu bayi terlalu

panas atau dingin, jika warna kulit bayi biru atau sangat kuning, muntah

terus-menerus. Ibu sudah tau tanda bahaya pada bayi.

f. Memberitahu ibu kunjungan ulang 2 minggu dan ibu sudah tau.

c. Kunjungan 2 minggu

Hari / Tanggal : Minggu, 1 April 2018

Pukul : 08.30 WIB

S : Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif dan menangis spontan


112

O : Denyut jantung 136 x/menit, pernafasan 40 x/menit, paru - paru bersih,

suhu 36,8 ̊C, BB 3500 gram lingkar kepala 36 cm, mata simetris, tidak ada

infeksi, hidung simetris, mulut reflek hisap yang kuat, leher normal, lingkar

dada 37 cm warna normal, puting simetris, gerakan tangan normal 10 jari,

reflek normal, kelamin normal, gerakan kaki normal 10 jari, punggung

normal, reflek menghisap dan menelan ada, dan tali pusat puput hari ke 7.

A : Bayi baru lahir cukup bulan usia 2 minggu

P :

a. Melakukan pemeriksaan fisik bayi yaitu warna kulit, tonus ototnya,

reflek menghisap, usaha nafas dan denyut jantung. Pemeriksaan sudah

dilakukan

b. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan dengan cara menganjurkan ibu

untuk memberikan ASI eksklusif dan kebutuhan cairan terpenuhi

c. Menganjurkan ibu untuk tidak menidurkan bayi di dekat kipas angin agar

terhindar dari hipotermi

d. Menganjurkan ibu untuk menyusu bayi sesering mungkin minimal 2 jam

sekali

e. Memberitahu ibu untuk personal hygine pada bayinya, seperti kain

bedong diganti setiap BAB/BAK dan memandikan bayinya 1x sehari. Ibu

bersedia mengikuti anjuran.


113

f. Mengajarkan pada ibu tanda bahaya pada bayi seperti, jika suhu bayi

terlalu panas atau dingin, jika warna kulit bayi biru atau sangat kuning,

muntah terus-menerus. Ibu sudah tau tanda bahaya pada bayi

g. Memberitahu ibu kunjungan ulang 6 minggu dan ibu sudah tau.

d. Kunjungan 6 minggu

Hari / Tanggal : Minggu, 29 April 2018

Pukul : 08.30 WIB

S : Ibu mengatakan bayinya bergerak sangat aktif

O : N: 136 x/menit, P: 39 x/menit, S: 36,8 ̊C, BB 3700 gram, lingkar kepala 37

cm, mata simetris, tidak ada infeksi, hidung simetris, mulut reflek hisap

yang kuat, leher normal, lingkar dada 38 cm warna normal, puting simetris,

gerakan tangan normal 10 jari, reflek normal, kelamin normal, gerakan kaki

normal 10 jari, punggung normal, reflek menghisap dan menelan positif.

A : Bayi baru lahir cukup bulan usia 6 minggu

P :

a. Melakukan pemeriksaan fisik bayi yaitu warna kulit, tonus ototnya, reflek

b. Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benar (ASI

eksklusif)
114

c. Memberitahu ibu untuk personal hygine pada bayinya, seperti kain bedong

diganti setiap BAB/BAK dan memandikan bayinya 1x sehari. Ibu bersedia

mengikuti anjuran.

d. Mengajarkan pada ibu tanda bahaya pada bayi seperti, jika suhu bayi

terlalu panas atau dingin, jika warna kulit bayi biru atau sangat kuning,

muntah terus-menerus. Ibu sudah tau tanda bahaya pada bayi

e. Menjaga bayi agar tetap hangat dan bersih. Ibu bersedia mengikuti

anjuran.

f. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi sesering mungkin. Ibu bersedia

mengikuti anjuran.

4. CATATAN PENDOKUMENTASIAN POST NATAL CARE (PNC)

1) SOAP 6 Jam Post Partum

Tanggal : 19 Maret 2018 Pukul : 12.00 Wib

S :Ibu mengatakan sudah merasa baikan dan merasa bahagia atas kelahiran
bayinya. Sehingga bayinya sudah mulai menyusu dan hisapannya sudah
mulai kuat.
O :

Keadaan umum: baik, T: 120 mmHg, N: 83 x/menit, P: 22 x/menit, S:

37 °C, TFU: 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, pendarahan

normal, lokhea rubra, kandung kemih kosong, perenium utuh


115

A : Ibu 6 jam post partum normal.

P :

a. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan ibu mengizinkan untuk

dilakukan pemeriksaan.

b. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, kontraksi

uterus, kandung kemih dan pendarahan dalam keadaan normal dan ibu

sudah tau kondisinya

c. Melakukan pemeriksaan genitalia eksterna dan perenium yaitu cairan

vagina dan pemeriksaan sudah dilakukan

d. Memberikan konseling pada ibu tentang kebersihan diri, kecukupan

istirahat, gizi dan mobilisasi dini seperti menganjurkan ibu untuk

membersihkan seluruh tubuh dan menganjurkan ibu untuk menjaga

kebersihan kelamin dan payudara. Ibu bersedia mengikuti anjuran.

e. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup, ±2 jam pda siang hari dan ±6-8

jam malam hari. Ibu bersedia mengikuti anjuran.

f. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan

berprotein tinggi, seperti: karbohidrat, protein hewani, protein nabati,

sayur dan buah-buahan.

g. Mengajarkan ibu cara memberi ASI yang baik dan benar, yaitu: kepala

dan badan bayi dalam satu garis lurus, wajah bayi menghadap payudara
116

dan dagu bayi menempel pada payudara ibu. Ibu mengerti tentang pemberian

ASI yang benar.

h. Memberikan konseling kepada ibu untuk pemberian ASI selama 6 bulan

tanpa memberikan makanan apapun karena ASI merupakan makanan pokok

bagi bayi

i. Menganjurkan ibu untuk membersihkan payudara terlebih dahulu sebelum

menyusui bayinya. Ibu bersedia melakukannya.

j. Mengawasi perdarahan dengan cara melihat jumlah perdarahannya yaitu 60

cc dengan lochea rubra

k. Melakukan rooming-in (dalam satu ruangan) ibu dan bayi agar terjalin

hubungan yang baik

2) SOAP 6 Hari Post Partum

Hari / Tanggal : Minggu, 25 Maret 2018

Pukul : 08.30 Wib

S : Ibu mengatakan sudah bisa beraktifitas secara perlahan dan bayinya aktif

menyusu

O :

Keadaan umum baik, T: 110/80 mmHg, N: 75 x/menit, P: 20 x/menit, S:

36,5 °C, muka: tidak adanya tanda enemis, payudara tidak adanya

komplikasi, TFU pertengahan pusat dan sympisis, pendarahan normal,

lochea sanguilenta, kontraksi uterus baik, ASI lancar


117

A : Ibu post partum hari ke 6

P :

a. Membina hubungan baik dengan ibu dan hubungan telah terbina

dengan baik

b. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan ibu mengizinkan untuk

dilakukan pemeriksaan.

c. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik pada

ibu mulai TD, pols, RR, Suhu, muka, payudara, abdomen, genitalia

eksterna, dan anus dalam keadaan normal dan ibu sudah tau

kondisinya

d. Memastikan involusio uterus berjalan dengan baik dan normal dengan

cara meraba tinggi fundus uteri pertengahan pusat dan sympisis, uterus

berkontraksi baik, pendarahan yang normal dan tidak berbau dan

sudah dilakukan dengan baik dan normal

e. Menganjurkan ibu untuk beristirahat cukup 8 jam sehari jika ibu

kurang istirahat akan mempengaruhi ibu seperti mengganggu produksi

ASI. Ibu bersedia mengikuti apa yag sudah dianjurkan.

f. Memberitahu kepada ibu tentang gizi untuk ibu yaitu mengonsumsi

makan-makanan yang kaya protein dan zat besi dengan teratur dan

minum cairan yang banyak. Ibu bersedia makan-makanan yang bergizi

dan berprotein.
118

g. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dan

perenium setelah BAB/BAK dan mengganti pembalut secara teratur. Ibu

bersedia mengikuti apa yag sudah dianjurkan

h. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada ibu seperti pendarahan yang

banyak, perdarahan dari vagina dan berbau busuk, payudara memerah

bengkak, demam dan sakit kepala yang hebat. Ibu mengerti tentang

tanda-tanda bahaya.

i. Menjelaskan keuntungan dari menyusui yaitu menyusui sebagai alat

kontrasepsi yang alami, sumber nutrisi yang aman bagi bayi. Ibu mengerti

keuntungan dari menyusui.

j. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang pada minggu ke dua.

3) SOAP 2 Minggu Post Partum

Hari / Tanggal : Minggu, 1 April 2018

Pukul : 08.30 Wib

S :

Ibu mengatakan keadaannya sudah membaik dan sudah melakukan

perawatan bayinya, ibu mengatakan bayinya menyusu dengan baik dan

bayinya sehat, ibu mengatakan asinya banyak dan lancar

O :

Keadaan umum baik, T: 110/80 mmHg, N: 75 x/menit, P: 20 x/menit, S:

36,5 °C, muka: tidak adanya tanda enemis, payudara tidak adanya
119

komplikasi, TFU sejajar sympisis, pendarahan tidak ada, lochea serosa,

ASI lancar

A : Ibu post partum ke 2 minggu

P :

a. Membina hubungan baik dengan ibu dan hubungan telah terbina

dengan baik

b. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan ibu mengizinkan

untuk dilakukan pemeriksaan.

c. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik pada

ibu mulai TD, pols, RR, Suhu, muka, payudara, abdomen, genitalia

eksterna, dan anus dalam keadaan normal dan ibu sudah tau

kondisinya

d. Memastikan involusio uterus berjalan dengan baik dan normal dengan

cara meraba tinggi fundus uteri sejajar sympisis, uterus berkontraksi

baik, pendarahan yang normal dan tidak berbau dan sudah dilakukan

dengan baik dan normal

e. Menganjurkan ibu untuk beristirahat cukup 8 jam sehari jika ibu

kurang istirahat akan mempengaruhi ibu seperti mengganggu produksi

ASI. Ibu bersedia mengikuti apa yag sudah dianjurkan.

f. Memberitahu kepada ibu tentang gizi untuk ibu yaitu mengonsumsi

makan-makanan yang kaya protein dan zat besi dengan teratur dan
120

minum cairan yang banyak. Ibu bersedia makan-makanan yang bergizi dan

berprotein.

g. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan

dan perenium setelah BAB/BAK. Ibu bersedia mengikuti apa yag sudah

dianjurkan

h. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada ibu seperti pendarahan yang

banyak, perdarahan dari vagina dan berbau busuk, payudara memerah

bengkak, demam dan sakit kepala yang hebat. Ibu mengerti tentang

tanda-tanda bahaya.

i. Menjelaskan keuntungan dari menyusui yaitu menyusui sebagai alat

kontrasepsi yang alami, sumber nutrisi yang aman bagi bayi. Ibu mengerti

keuntungan dari menyusui.

j. Memberikan konseling KB pada ibu tentang keuntungannya dan

kerugiannya dan ibu sudah mengerti.

k. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang pada minggu ke enam.


121

4) SOAP 6 Minggu Post Partum

Hari / Tanggal : Minggu, 1 April 2018

Pukul : 08.30 Wib

S :

Ibu mengatakan keadaannya sudah membaik dan sudah melakukan

perawatan bayinya, ibu mengatakan bayinya menyusu dengan baik dan

bayinya sehat, ibu mengatakan asinya banyak dan lancar

O :

Keadaan umum baik, T: 110/80 mmHg, N: 75 x/menit, P: 18 x/menit, S:

36,5 °C, muka: tidak adanya tanda enemis, payudara tidak adanya

komplikasi, TFU tidak teraba, pendarahan tidak ada, lochea tidak ada lagi,

ASI lancar

A : Ibu post partum ke 6 minggu

P :

a. Membina hubungan baik dengan ibu dan hubungan telah terbina

dengan baik

b. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan ibu mengizinkan

untuk dilakukan pemeriksaan.

c. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik pada

ibu mulai TD, pols, RR, Suhu, muka, payudara, abdomen, genitalia
122

eksterna, dan anus dalam keadaan normal dan ibu sudah tau kondisinya

d. Memastikan involusio uterus berjalan dengan baik dan normal dengan cara

meraba tinggi fundus uteri tidak teraba, dan sudah dilakukan dengan baik dan

normal

e. Menganjurkan ibu untuk beristirahat cukup 8 jam sehari jika ibu kurang istirahat

akan mempengaruhi ibu seperti mengganggu produksi ASI. Ibu bersedia

mengikuti apa yag sudah dianjurkan.

f. Memberitahu kepada ibu tentang gizi untuk ibu yaitu mengonsumsi

makan-makanan yang kaya protein dan zat besi dengan teratur dan minum cairan

yang banyak. Ibu bersedia makan-makanan yang bergizi dan berprotein.

g. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dan

perenium setelah BAB/BAK. Ibu bersedia mengikuti apa yag sudah dianjurkan

h. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada ibu seperti pendarahan yang banyak,

perdarahan dari vagina dan berbau busuk, payudara memerah bengkak, demam

dan sakit kepala yang hebat. Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya.

i. Menjelaskan keuntungan dari menyusui yaitu naluri keibuan menjadi lebih peka,

menyusui sebagai alat kontrasepsi yang alami, sumber nutrisi yang aman bagi

bayi. Ibu mengerti keuntungan dari menyusui.

j. Memberikan konseling KB pada ibu tentang keuntungannya dan kerugiannya dan

ibu memilih MAL


123

B. PEMBAHASAN

1. Ante Natal Care (ANC)

Pada tanggal 16 Februari 2018 pemeriksaan kehamilan telah dilakukan

pada Ny. S secara normal di BPM Syamsiah Kecamatan Dewantara, usia

kehamilan ibu 34 minggu 3 hari, dari pengkajian data subjektif ibu mengeluh

sering buang air kecil. Dari pengkajian data objektif secara keseluruhan

ditemukan ibu mengalami anemia ringan. Kemudian hasil pemeriksaan

diberitahukan pada ibu dan keluarga.

Asuhan yang diberikan pada ibu selama melakukan kunjungan ANC

pertama antara lain yaitu timbang berat badan dan ukur tinggi badan , ukur

tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT pemberian,

Pemberian tablet Fe 90 tambet selama kehamilan, pemeriksaan HB, temu

wicara dalam rangka persiapan rujukan, pemeriksaan protein urine atas

indikasi, pemeriksa reduksi urine atas indikasi, Pada kunjungan ulang tanggal

3 Maret 2018 usia kehamilan 36 minggu 4 hari. Dari pengkajian data objektif

secara keseluruhan hasil pemeriksaan ditemukan kepala janin sudah masuk

PAP.

Menurut Rukiah (2014), standar minimal ANC adalah dengan

melakukan metode 14 T yaitu, timbang berat badan dan ukur tinggi badan ,

ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT

pemberian, Pemberian tablet Fe 90 tablet selama kehamilan, Test penyakit

menular seksual (PMS), pemeriksaan HB, Pemberian obat malaria, perawatan


124

payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran / senam hamil, temu wicara dalam

rangka persiapan rujukan, pemeriksaan protein urine atas indikasi, pemeriksa

reduksi urine atas indikasi, pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah

endemis gondok.

Sehingga terdapat kesenjangan antara teori dan praktek, karena ada 5

standar yaitu Test penyakit menular seksual (PMS), Pemberian obat malaria,

pemeliharaan tingkat kebugaran / senam hamil, pemberian terapi kapsul yodium

untuk daerah endemis gondok dari 14 standar Ante Natal Care yang tidak

dilakukan di BPM Syamsiah

2. Intra Natal Care

Pada tanggal 19 Maret 2018 pukul 05.50 WIB. Proses persalinan Ny. S

berjalan normal dan baik tidak mengalami penyulit, lama Kala I yang dihitung

dari mulai ibu merasakan mules sampai pembukaan lengkap berlangsung selama

1 jam 30 menit. Kala II berlangsung selama 20 menit. Pasien datang ke BPM

Syamsiah, dan saat dilakukan vagina toucher pembukaan 6 cm his 4 x dalam 10

menit dengan durasi 40 detik, ketuban utuh. Dalam hal ini dianjurkan kepada ibu

untuk mengatur posisi senyaman mungkin, menganjurkan ibu berjalan,

menganjurkan ibu makan dan minum air putih. Pada pukul 05.30 WIB dilakukan

vagina toucher pembukaan lengkap his 5x dalam 10 menit dengan durasi 45

detik, ketuban pecah spontan, menganjarkan kepada ibu posisi dan cara meneran

yang baik. Kala III berlangsung secara normal dengan manajemen aktif Kala III,
125

plasenta lahir 6 menit setelah bayi lahir. Plasenta lahir lengkap. Kala IV tidak

ditemukan komplikasi, pendarahan normal.

Menurut Johariyah dan Ningrum (2012), persalinan merupakan proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu)

tanpa disertai adanya penyulit atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).

Pada persalinan, bidan telah memberikan 60 langkah APN asuhan

persalinan normal, bayi lahir spontan jam 05.50 bayi normal, menangis kuat,

melakukan IMD letakkan bayi di atas perut ibu, asuhan sayang ibu dan sayang

bayi, pencegahan infeksi. Asuhan kala II yang telah diberikan pada Ny. M

meliputi telah melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan,

menghadirkan pendamping persalinan, menjaga privasi ibu, sentuhan jika

diperlukan, menghindari intervensi yang tidak perlu memberitahu ibu dan

keluarga tentang keadaannya, anjurkan ibu untuk meneran setelah pembukaan

lengkap, dan beristirahat antara kontraksi.

Kala II pada Ny. S berlangsung 20 menit dari pembukaan lengkap pada

pukul 05.30 WIB dan bayi lahir spontan belakang kepala pukul 05.50 WIB. Bayi

segera menangis, warna kulit kemerahan, gerakan aktif, pernafasan 40 x/menit.

Berat badan 3300 gram, panjang badan 51 cm, jenis kelamin Perempuan.

Menurut Johariyah dan Ningrum (2012), Lama kala II pada primigravida

adalah dari 1,5 jam sampai dengan 2 jam, sedangkan pada multigravida adalah

0,5 jam sampai dengan 1 jam.


126

Setelah bayi lahir penulis melakukan MAK III yaitu, pemberian suntikan

pitogin dosis 1, posisi perenggangan tali pusat terkendali dan plasenta lahir 6

menit setelah bayi lahir. Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir

dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban Kala III berlangsung tidak lebih

dari 06.00 menit, biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan

keluar spontan atau dengan menahan fundus uteri.

Setelah plansenta lahir bidan melakukan pemantauan perdarahan dan pada

Ny. M tidak terdapat robekan jalan lahir.

Pada kala IV dilakukan pemantauan vital sign, kontraksi uterus, dan ukuran

atau tinggi fundus, perdarahan, kandung kemih kosong, selama 2 jam untuk

mendeteksi dan mencegah terjadinya perdarahan, penulis juga memantau

keberhasilan IMD, dan selama pemantauan kala IV, vital signs dalam batas

normal, kontraksi uterus baik, dan perdarahan tidak terjadi dan bayi sudah

menyusu. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Astuti dkk (2015), asuhan

yang diberikan pada kala IV adalah Memantau keadaan umum dan tanda-tanda

vital ibu dan bayi, melakukan evaluasi perdarahan ibu dan kandung kemih,

memantau tinggi fundus uteri ibu, memantau pola eliminasi ibu, menganjurkan

ibu untuk istirahat dan pemenuhan cairan dan nutrisi pasca persalinan.

Pada proses asuhan persalinan normal di BPM Syamsiah terdapat kesenjangan

antara tafsiran tanggal persalinan (TTP) tanggal 27 maret 2017 dengan persalinan

pada tanggal 19 maret 2018, hal ini bisa disebabkan oleh ibu yang salah dalam
127

menginformasikan tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) sehingga penulis

menetapkan sesuai informasi yang diberikan.

3. Bayi Baru Lahir

Proses persalinan berlangsung normal dan bayi Ny. S lahir dalam keadaan

sehat dengan jenis kelamin perempuan, berat badan 3300 gram, panjang badan

51 cm. Bayi tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kelainan apapun, hasil

pemeriksaan fisik semua dalam batas normal. Bayi Ny. S telah diberikan vitamin

K dengan menyuntikkan pada paha sebelah kiri secara intramuskular dengan

dosis 1 mg, dan imunisasi hepatitis B dengan menyuntikkan pada paha sebelah

kanan dengan IM dengan dosis 0,5 cc. Asuhan yang diberikan adalah

mengajarkan ibu tehnik menyusui yang benar dan menganjurkan kepada ibu

untuk tetap menjaga kehangatan dan kebersihan

Menurut teori Dewi (2013), mempertahankan suhu tubuh BBL dan

mencegah hipotermi : mengeringkan tubuh bayi segera setelah lahir. Kondisi

bayi lahir dengan tubuh basah karena air ketuban atau aliran udara melalui

jendela / pintu yang terbuka akan mempercepat terjadinya penguapan yang akan

mengakibatkan bayi lebih cepat menghilangkan suhu tubuh, untuk mencegah

terjadinya hipotermia, bayi yang baru lahir harus segera di keringkan dan

dibungkus dengan kain kering kemudian diletakkan telungkup di atas dada ibu

untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu, menunda memandikan BBL

sampai tubuh bayi stabil ini sesuai dengan teori.


128

Pada BBL cukup bulan dengan berat badan lebih dari 2.500 gram dan

menangis kuat bila dimandikan ± 24 jam setelah kelahiran dengan tetap

menggunakan air hangat. Pada BBL berisiko yang berat badannya kurang dari

2.500 garam atau keadaannya sangat lemah sebaiknya jangan di mandikan

sampai suhu tubuh nya stabil dan mampu mengisap ASI dengan baik,

menghindari kehilangan panas pada bayi baru lahir. Ada empat cara yang

membuat bayi kehilangan panas, yaitu melalui radiasi, evaporasi, konduksi, dan

konveksi.

4. Asuhan Masa Nifas

Pada masa nifas dilakukan kunjungan pada Ny. SS sebanyak 4 kali, yaitu

kunjungan pertama 2 jam post partum, 6 jam post partum, kunjungan kedua pada

6 haripost partum, kunjungan ketiga pada 2 minggu post partum, dan kunjungan

keempat pada 6 minggu post partum.Semua berjalan dengan lancar dan tepat

waktu.

Kunjungan pertama, 2 jam post partum dan 6 jam post partum pada Ny. S

tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, konsistensi uterus

keras, kandung kemih kosong, mengeluarkan lochea berwarna rubra, semua

hasil pemantauan tidak ada kelainan ataupun tanda-tanda infeksi pada luka

jahitan perineumdan tidak terjadi perdarahan.

Kunjungan kedua pada minggu ke 1 keadaan ibu baik, hubungan ibu

dengan bayi pun baik, pengeluaran ASI lancar ibu menyusui bayinya dengan

baik, tidak ada masalah dalam proses eliminasi (BAK dan BAB), TFU
129

pertengahan antara pusat dan simfisis, pengeluaran pervaginam (lochea)

sanguilenta berwarna merah kuning, bau khas konsistensi cair, ibu memakan

makanan yang bergizi, tidak ada pantangan dan ibu beristirahat cukup dengan

berat badan bayi 3500 gr

Kunjungan ketiga pada 2 minggu post partum pada Ny. S adalah keadaan

ibu baik, tinggi fundus uteri sudah tidak teraba lagi dan pengeluaran lochea

sanguielenta, berwarna merah kuning, ibu memakan makanan yang bergizi tidak

ada pantangan selama masa nifas dan ibu istirahat yang cukup, pengeluaran ASI

lancar, ibu menyusui bayinya dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bayi.

Ny. S memberi bayinya ASI tanpa makanan tambahan lainnya. Kunjungan

keempat pada 6 minggu post partum adalah Ny. S dalam keadaan baik tidak ada

kendala dalam masa nifas, tinggi fundus uteri sudah tidak teraba lagi dan

pengeluaran lochea tidak ada lagi, ibu memakan makanan yang bergizi, tidak ada

pantangan selama masa nifas, dan ibu istirahat yang cukup, menganjurkan ibu

berKB dan ibu ingin MAL. Bayi sehat tidak di beri makanan apapun selain ASI

dan tidak ditemukan tanda bahaya lainnya.

Pengertian nifas menurut Nugroho dkk, 2014 adalah masa nifas adalah

dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali

seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu.


130

Menurut eddyman (2013), masa nifas puerperium adalah masa pulih

kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti

pra hamil. Lama masa nifas 6-8 minggu.

Setelah dilakukan asuhan pada Ny.S dari 2 jam post partum sampai dengan

6 minggu post partum ibu dalam keadaan normal/fisiologis, tidak terdapat tanda-

tanda bahaya pada ibu seperti demam, bengkak pada mamae, lecet pada putting

susu serta infeksi pada perineum, dan tidak terdapat tanda dan gejala bahaya pada

ibu semuanya berjalan dengan normal.

5. Keluarga Berencana (KB)

Berdasarkan riwayat sebelumnya Ny. S tidak pernah memakai alat

kontrasepsi KB, dari hasil pengkajian Ny. S tidak ingin memakai alat

kontrasepsi karena takut mengganggu ASI pada anaknya

Menurut Kemenkes RI (2015), KB Pasca Persalinan terdapat beberapa

pilihan metode kontrasepsi yang dapat digunakan setelah persalinan karena tidak

menganggu proses menyusui. Kontrasepsi yang aman bagi ibu yang menyusui

yaitu, MAL, Kondom, diafragma, spermisida, pil andalan (laktasi), suntik 3

bulan, implan, KB IUD. Setelah dilakukan konseling dan menjelaskan semua alat

kontrasepsi.

Ternyata setelah dikaji Ny. S tetap memilih MAL dengan alasan ibu lebih

nyaman dan sedang menyusui.


131

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan asuhan manajemen kebidanan yang berkesinambungan

(komprehensif) pada masa kehamilan, persalinan, BBL, nifas dan KB pada Ny. S

dengan GIV PIII A0 di BPM Syamsiah Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh

Utara Tahun 2018 sesuai standar pelayanan kebidanan dengan pendekatan

manajemen kebidanan menurut Hellen Varney dan didokumentasikan dengan

metode SOAP, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Telah mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny. S sesuai dengan standar

asuhan ANC.

2. Telah mampu melakukan asuhan pada Ny. S dalam proses persalinan dengan

kehamilan aterm dalam usia kehamilan 38 minggu > 6 hari dengan

standarAPN.

3. Telah mampu melakukan asuhan kebidanan Nifas pada Ny. S dalam masa nifas

4 kali kunjungan dengan standar asuhan nifas.

4. Telah mampu melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. S sesuai dengan

standar BBL

5. Telah mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan standar KB.
132

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi instutusi pendidikan

Sebagai metode penilaian pada mahasiswa agar dalam melaksanakan tugasnya

dapat menyusun studi kasus, mendidik dan membimbing mahasiswa lebih

terampil dalam memberikan asuhan kebidanan.

2. Bagi Lahan praktik

Diharapkan kepada seluruh BPM melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan meningkatkan fasilitas

seperti pemeriksaan PMS dan senam hamildi PKM Dewantara

3. Bagi Klien

a. Diharapkan ibu hamil melakukan ANC yang teratur agar dapat membantu

mendeteksi setiap sehingga memudahkan proses persalinan.

b. Diharapkan segera periksa ketenaga kesehatan apabila mengalami

gangguan dalam kehamilan, persalinan, BBL, nifas, KB.

c. Diharapkan ibu mau bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk

kesehatan ibu dan bayi .

4. Bagi peneliti

Sebagai bahan masukan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan

melalui pendekatan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin,

nifas, bayi baru lahir, dan KB secara komprehensif

Anda mungkin juga menyukai