. Coba saudara jelaskan yg di maksud dengan hukum Agraria, Apa Pula Objek Hukum
Agraria tersebut
Jawaban : Secara Etimologi ,Hukum adalah seperangkat aturan tingkah laku manusia yang
berlaku dalam masyarakat, sedangkan Agraria artinya tanah,ladang,tanah pertanian,segala, yang
berkaitan dengan tanah. Jadi Hukum Agraria adalah keseluruhan peraturan hidup manusia/kaidah
hukum yang mengatur masalah agraria. objek materiil oleh UUPA telah disebutkan secara tegas
yaitu, Bumi, air, dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya,
sebagai pembeda terhadap cabang-cabang ilmu lainnya. Objek formalnya yaitu, UUPA sendiri
yang merupakan dasar atau pedoman dalam Penyusun hukum agraria nasional.
3
. Coba saudara jelaskan Apakah landasan Hukum berlakunya Hukum Agraria
Jawaban : Landasan hukum Agraria adalah Undang-Undang Pokok Agraria atau UU No. 5 Tahun
1960 merupakan landasan peraturan perundang-undangan terkait agraria atau pertanahan.
Sumber Falsafah atau yang menjadi jiwa dari pembuatan UUPA adalah UUD 1945, khususnya
pasal 33 UUD 1945.
2
. Apa saja kah yang termasuk kajian hukum agraria
Jawaban : Pasal 33 ayat (3) Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia, mengamanahkan
kepada Negara agar Bumi, Air, Ruang Angkasa dan Kekayaan Alam dapat menjadi instrument
untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Sebagai salah satu negara yang
kaya sumberdaya agraria bila dikelola dengan baik, mampu meningkatkan kesejahteraan bagi
rakyat seluruhnya. Pengelolaan sumberdaya agraria yang meliputi tanah, air, ruang angkasa dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya belum sepenuhnya memberikan keadilan,
kemanfaatan, dankepastianhukumbagirakyat.Berbagaipermasalahanhukum yang terjadi berkaitan
dengan hukum keagrariaan telah menyebabkan terdegradasinya kepercayaan masyarakat
1
terhadap institusi Negara. Kekayaan Negara yang melimpah di berbagai sector, misalnya sektor
pertambangan, kehutanan, perikanan, dan berbagai sektor lainnya, belum mampu mengangkat
harkat dan martabat masyarakat Indonesia, terlebih lagi berbagai sector tersebut dikuasai oleh
investor asing. Sengketa, konflik, ataupun kasus pertanahan terkait dengan status kepemilikan
dan penguasaan tanah yang terjadi semakin meningkat, antara lain disebabkan karena instrument
4
hukum belum sepenuhnya memberikan jaminan kepastian hukum, sehingga kehadiran Negara
sangat diperlukan dalam penyelesaian masalah tersebut.