Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL EKONOMI LINGKUNGAN

Hubungan Kebersihan Lingkungan Gedung B, C, D FKIP UNS terhadap Kenyamanan


Lingkungan Belajar Mahasiswa

Guna memenuhi tugas ujian tengah semester dengan dosen pengampu bapak Dr.Salman
Alfarisy Totalia, S.Pd., M. Si.

Disusun Oleh :

1. Ahmad Khoirul Amin / K7620001


2. Hanif Prasetyo Wibowo / K7620042
3. Jenny Anatasia Avivi / K7620044
4. Tina Fepriyanti / K7620091
5. Widya Astuti Wulandari / K7620096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2022
ABSTRAK
Hubungan Kebersihan Lingkungan Gedung B, C, D FKIP UNS terhadap Kenyamanan
Lingkungan Belajar Mahasiswa. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa angakatan 2020
dan 2021. Dengan rincian 26 responden dari Angkatan 2020 (65%), sedangkan 14 sisanya
berasal dari Angkatan 2021 (35%), Sampel penelitian berjumlah 40 mahasiswa. Teknik
penentuan sampel yang digunakan adalah teknik proposional random sampling. Analisis
statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi korelasi produk moment. Dari
penelitian didapatkan hubungan yang signifikan anatara kebersihan lingkungan dengan
kenyamanan lingkungan belajar mahasiswa, dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 dan nilai
Correlation Coenfficient sebesar 0,492. Hal ini membuktikan bahwa kebersihan lingkungan
mempengeruhi dengan kuat terhadap kenyamanan belajar. Pembahasan dalam penulisan ini
mengenai kebersihan dan kenyamanan peserta didik dalam belajar. Sangat penting untuk
memperhatikan kebersihan lingkungan Untuk interaksi belajar mengacu pada hubungan yang
terjalin antara peserta didik dan pendidik. Lingkungan belajar dapat dikatakan ideal ketika
lingkungan tersebut dipandang dapat meberikan hal positif dan membuat mereka merasa aman
dan terlindungi oleh peserta didik sehingga peserta didik merasa nyaman belajar dilingkungan
tersebut.

Kata kunci : lingkungan belajar, kebersihan, kenyamanan, mahasiswa

i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 5
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 5
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 6
C. TUJUAN PENULISAN .............................................................................................................. 6
D. MANFAAT PENULISAN .......................................................................................................... 6
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA & KERANGKA BERPIKIR .................................................................... 7
A. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................... 7
B. KERANGKA BERPIKIR ........................................................................................................... 9
BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................................................... 11
BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN ........................................................................... 12
A. HASIL PENELITIAN............................................................................................................... 12
B. PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 13
BAB V PENUTUP ............................................................................................................................... 15
A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi , Presentase Responden ...................................................................... 12
Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi dan Presntase Kebersihan Lingkungan ............................................... 12
Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kenyamanan Belajar .................................................. 13
Tabel 4. 4 Uji Spearman Hubungan Kebersihan Lingkungan terhadap Kenyamanan Lingkungan
Belajar Mahasiswa ................................................................................................................................ 13

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka berpikir............................................................................................................. 10

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lingkungan belajar adalah komponen paling penting yang mempengaruhi hasil
belajar peserta didik yang mana lingkungan belajar memiliki hubungan positif dengan
kenyaman belajar dan keberhasilan pembelajaran peserta didik. Lingkungan belajar
yang kondusif dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu lingkungan belajar dan
interaksi belajar. Dijabarkan lebih lanjut bahwa lingkungan belajar mengacu pada
lingkungan yang dialami peserta didik dalam proses belajar. Untuk interaksi belajar
mengacu pada hubungan yang terjalin antara peserta didik dan pendidik. Lingkungan
belajar dapat dikatakan ideal ketika lingkungan tersebut dipandang dapat meberikan
hal positif dan membuat mereka merasa aman dan terlindungi oleh peserta didik
sehingga peserta didik merasa nyaman belajar dilingkungan tersebut.
Menurut Dalyono (dalam Aziz:2010, 131) lingkungan sekolah merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak terutama bagi
kecerdasannya. Lingkungan sekolah memiliki peran penting dalam meningkatkan pola
berpikir anak, karena kelengkapan sarana dan prasarana dalam belajar serta kondisi
lingkungan sekolah yang sangat baik penting guna untuk mendukung terciptanya
suasana lingkungan belajar mengajar yang menyenagkan. Sebagai suatu lembaga yang
memberikan kesempatan belajar dan menyelenggarakan pengajaran harus memenuhi
bermacam-macam persyaratan antara lain: Murid, guru, program pendidikan, asrama,
sarana dan fasilitas.
Salah satu aspek dari kenyaman lingkungan belajar yaitu tergantung pada
kebersihan lingkungan belajar. Kebersihan lingkungan belajar ini yang akan
menciptakan kesehatan lingkungan sekolah. Berdasarkan UU No.36 Tahun 2009
tentang Kesehatan menyebutkan “Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat,
sehingga peserta didik dapat belajar tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualiatas”. Hal ini dapat
diartikan bahawa kebersihan lingkungan belajar yang baik akan memberikan dampak
baik bagi peserta didik dalam menerima pembelajaran. Karena apabila lingkungan
belajar besih, sejuk, dan nyaman itu akan membuat otak dapat menjalankan fungsinya
dengan sempurna.

5
Berdasarkan permasalahan di atas kami bermaksud untuk membuat penelitian
mengenai hubungan kebersihan di lingkungan Gedung B.C,D FKIP UNS terhadap
kenyamanan belajar mahasiswa.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan kebersihan lingkungan belajar Gedung B,C, D FKIP UNS
dengan kenyamanan lingkungan belajar mahasiswa?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan kebersihan lingkungan belajar Gedung
B,C, D FKIP UNS dengan kenyamanan lingkungan belajar mahasiswa
2. Untuk mengetahui bagaimana dampak dari hubungan kebersihan lingkungan
belajar Gedung B,C,D FKIP UNS dengan kenyaman lingkungan belajar mahasiswa

D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan mampu memberikan manfaat
kepada akademisi dalam penelitiannya mengenai hubungan kebersihan linkungan
belajar dengan kenyamanan lingkungan belajar mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran akan tanggung jawabnya
terhadap kebersihan lingkungan belajar, khususnya di gedung B,C,D FKIP
UNS
b. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk memberikan informasi mengenai kondisi kebersihan
di lingkungan gedung B,C,D FKIP UNS

6
BAB 2
KAJIAN PUSTAKAN & KERANGAKA BERPIKIR

A. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Kebersihan Lingkungan
Anisah (2018:93) menyatakan bahwa kebersihan lingkungan adalah
menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai
penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan lainnya. Hal ini dapat dicapai
dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan nyaman. Hardiana
(2018:498) menyatakan kebersihan lingkungan mempunyai arti sebuah keadaan
bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Oleh sebab itu
disimpulkan bahwasannya kebersihan lingkungan ialah upaya menciptakan
lingkungan sekitar yang sehat, bersih, dan bebas dari kotoran. Bagi mahasiswa,
lingkungan kampus merupakan lingkungan yang paling sering digunakan untuk
kegiatan pembelajaran dimulai dari kelas hingga Gedung dalam kampus. Dengan
menjaga kebersihan lingkungan kampus, mahasiswa akan merasa nyaman selama
mengikuti kegiatan belajar di dalamnya (Harahap, 2018; 183). Gedung B dan
Gedung C FKIP UNS merupakan Gedung yang paling sering digunakan oleh
mahasiswa Pendidikan Ekonomi di dalamnya, mka dari itu penting bagi setiap
mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan Gedung B dan Gedung C agar dapat memberikan mereka kenyamanan
selama mengikuti kegiatan pembelajaran di dalamnya.
2. Indikator Kebersihan Lingkungan
Indikator kebersihan lingkungan digunakan untuk mengetahui keadaan
kebersihan lingkungan (Munawarah, 2019:62). Berdasarkan Peraturan Rektor
Universitas Sebelas Maret tentang pedoman pengelolaan kampus ramah lingkungan
(green campus) Universitas Sebelas Maret, Meyatakan bahwa indikator kebersihan
lingkungan Gedung dalam kampus adalah sebagai berikut:
a. Tata letak dan pengembangan bangunan
b. Efisiensi dan konversi energi
c. Konversi Air
d. Sumber daya material dan pendingin ruangan
e. Kesehatan dan kenyamanan ruangan
f. Manajemen lingkungan bangunan

7
Adapun keenam indikator tersebut dijadikan sebagai dasar pembuatan
kuesioner untuk pengumpulan data.

3. Pengertian Kenyamanan Belajar


Secara harfiah pengertian kenyamanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah suatu keadaan yang nyaman (Hanifah, 2019:31). Kenyamanan merupakan
suatu penilaian yang timbul akibat adanya rangsangan dari lingkungan sekitar yang
memberikan keadaan stabil, cukup baik dan memuaskan. Saputra (2015:71)
menyatakan dalam penelitiannya bahwa kenyamanan belajar merupakan faktor
yang sangat berperan penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Oleh sebab
itu kenyamanan belajar disimpulkan sebagai perasaan nyaman yang dirasakan
mahasiswa ketika mengalami proses perubahan tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman interaksi dengan lingkungan.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenyaman Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyaman belajar terdiri dari faktor eksternal
dan faktor internal (Hanifah, 2018:91). Faktor internal terdiri dari minat, kemauan,
dan kesadaran. Faktor ini tentunya dapat dikontrol oleh masing-masing individu.
Adapun salah satu faktor eksternalnya yaitu kondisi lingkungan. Kondisi
lingkungan ini terdiri dari beragam hal seperti kebersihan lingkungan di lokasi
belajar, fasilitas yang ada di lokasi belajar dan metode belajar yang dilakukan oleh
pihak pengajar. Lingkungan yang bersih tentunya akan membuat proses belajar
menjadi nyaman. Kondisi lingkungan yang kondusif juga akan memberikan
pengaruh positif bagi kenyamanan belajar (Saputra, 2015:49). Pada faktor eksternal
diperlukan kerja sama banyak pihak untuk membuat proses belajar menjadi
nyaman. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwasannya faktor internal dan faktor
eksternal menjadi faktor pengaruh kenyamanan belajar.
5. Indikator Kenyamanan Belajar
Karwati dalam Putro, Lestari & Bella (2017; 39) Indikator kenyamanan belajar
digunakan untuk mengetahui keadaan kenyamanan belajar. Adapun beberapa
indikator kenyaman belajar terdiri dari:
a. Suara
b. Pencahayaan dan sirkulasi udara
c. Kebersihan kelas
d. Keamanan kondisi ruang kelas

8
e. Kondisi perabot dan pemasangan media
f. Kebisingan
g. Lingkungan sekitar
6. Hubungan Kebersihan Lingkungan Dengan Kenyamanan Belajar
Kebersihan lingkungan yang dimaksud dalam hal ini adalah lingkungan Gedung
B dan Gedung C FKIP UNS. Dengan bersihnya lingkungan tersebut, mahasiswa
akan merasakan kenyamanan untuk belajar di dalamnya. Rasa nyaman untuk
belajar akan mendorong motivasi mahasiswa untuk giat belajar dan meningkatkan
prestasinya, yang pada akhirnya kebersihan lingkungan tersebut akan membantu
tercapainya tujuan pembelajaran (Harahap, 2018; 183-184).

B. KERANGKA BERPIKIR
Kebersihan lingkungan ialah upaya menciptakan lingkungan sekitar yang sehat, bersih,
dan bebas dari kotoran. Bagi mahasiswa, lingkungan kampus merupakan lingkungan yang
paling sering digunakan untuk kegiatan pembelajaran dimulai dari kelas hingga gedung
dalam kampus. Indikator kebersihan lingkungan gedung dalam kampus antara lain tata
letak dan pengembangan bangunan, efisiensi dan konversi energi, konversi air, sumber
daya material dan pendingin ruangan, kesehatan dan kenyamanan ruangan, manajemen
lingkungan bangunan.
Kenyamanan belajar merupakan perasaan nyaman yang dirasakan mahasiswa ketika
mengalami proses perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman interaksi dengan lingkungan Berikut ini adalah kerangka berpikir yang
digunakan untuk mempermudah alur pemikiran. Terdapat faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi kenyamanan belajar, Adapun kebersihan belajar termasuk dalam
faktor eksternal yang mempengaruhi kenyamanan belajar.
Kebersihan lingkungan yang dimaksud dalam hal ini adalah lingkungan Gedung B dan
Gedung C FKIP UNS. Dengan bersihnya lingkungan tersebut, mahasiswa akan
merasakan kenyamanan untuk belajar di dalamnya. Rasa nyaman untuk belajar akan
mendorong motivasi mahasiswa untuk giat belajar dan meningkatkan prestasinya, yang
pada akhirnya kebersihan lingkungan tersebut akan membantu tercapainya tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan diatas, berikut ini adalah alur kerangka berpikir yang
digunakan untuk memecahkan masalah pada penelitian ini.

9
Kebersihan Lingkungan Gedung Kenyamanan Belajar Mahasiswa
B, C & D (X1) (Y)

Gambar 2. 1 Kerangka berpikir


Berdasarkan alur kerangka berpikir diatas, berikut ini adalah hipotesis yang akan
digunakan dalam pemecahan masalah penelitian:
H0 : Tidak terdapat hubungan secara signifikan antara kebersihan lingkungan
Gedung B, C & D terhadap Kenyamanan Belajar Mahasiswa.
H1 : Terdapat hubungan secara signifikan antara kebersihan lingkungan Gedung B,
C & D terhadap Kenyamanan Belajar Mahasiswa.

10
BAB 3
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling
dengan jumlah sampel 41 orang yang berstatus sebagai mahasiswa. Penelitian ini telah
dilakukan di FKIP UNS pada bulan Oktober – November 2022. Hasil data penelitian dianalisa
menggunakan Uji Spearman.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi dan
kuesioner.

1) Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan. Pengamatan dilakukan
dengan cara non-participant observation terhadap lingkungan gedung B, C, D FKIP UNS.
2) Kuesioner
Penyebaran kusioner dilakukan untuk melengkapi data dan upaya memperoleh data yang
akurat serta sumber data yang tepat. Dalam penelitian ini, penulis memeperoleh 40 orang
responden, dengan rincian 26 responden dari Angkatan 2020 (65%), sedangkan 14 sisanya
berasal dari Angkatan 2021 (35%).

Tahapan dalam proses penelitian, yaitu 1) Tahap pertama : peneliti meminta izin kepada
calon responden dan memberikan format data lingkungan, 2) Tahap kedua : peneliti
mengajukan kuesioner dan mengukur tingkat kenyamanan dan motivasi belajar mahasiswa, 3)
Tahap ketiga : peneliti melakukan analisis data univariat dan bivariat dengan menghubungkan
antara variabel independent dan variabel dependent dengan memakai sistem komputerisasi.

11
BAB IV
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden (N = 40)

Data demografis dari penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas respon yang
mengisi yaitu mahasiswa angakatan 2020 dan 2021. Dengan rincian 26 responden dari
Angkatan 2020 (65%), sedangkan 14 sisanya berasal dari Angkatan 2021 (35%).

Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi , Presentase Responden

Angkatan Frekuensi Presentase


n %
2020 26 65 %
2021 14 35 %
Total 40 100%

Kebersihan Lingkungan Belajar

Dari hasil penelitian didapatkan nilai distribusi kebersihan lingkungan belajar adalah
kategori ringan 13 (32,5%), sedang 23 (57,5%), dan berat 4 (10%).

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi dan Presntase Kebersihan Lingkungan

Kebersihan Lingkungan Frekuensi Presentase


Belajar n %
Ringan 13 32,5%
Sedang 23 57,5%
Berat 4 10 %
Total 40 100%

12
Kenyamanan Belajar

Dari hasil penelitian didapatkan nilai distribusi frekuensi kenyamanan belajar adalah
ringan 13 (32,5%), sedang 24 (60%), dan berat 3 (7,5%).

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kenyamanan Belajar

Kenyamanan Belajar Frekuensi Presentase


n %
Ringan 13 32,5%
Sedang 24 60%
Berat 3 7,5 %
Total 40 100%

Hubungan Kebersihan Lingkungan terhadap Kenyaman Lingkungan Belajar


Mahasiswa

Dari penelitian didapatkan hubungan yang signifikan anatara kebersihan lingkungan


dengan kenyamanan lingkungan belajar mahasiswa, dengan nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,001 dan nilai Correlation Coenfficient sebesar 0,492.

Tabel 4. 4 Uji Spearman Hubungan Kebersihan Lingkungan terhadap Kenyamanan


Lingkungan Belajar Mahasiswa

Spearman Correlation Coefficient Sig


(2-tailed)
Kebersihan Lingkungan 0,492 0,001
Kenyamanan Belajar
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

B. PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hubungan yang signifikan


antara kebersihan lingkungan belajar dengan motivasi belajar, dengan nilai sig 0,001.
13
Hal ini membuktikan bahwa kebersihan lingkungan mempengeruhi dengan kuat
terhaadap kenyamanan belajar. Asumsi awal penyusun akan adanya penurunan
kenyamanan belajar akibat kebersihan lingkungan yang akan mempengaruhi motivasi
belajar dan akhirnya menurunkan prestasi dari siswa tersebut.

Di tengah perkuliahan di lingkungan yang FKIP yang dibersamai dengan


adanya pembangunan di sekitar gedung perkuliahan dapat menimbulkan kebisingan
yang menimbilkan distraksi kegiatan mahasiswa maupun dosen. Kondisi fasilitas di
FKIP dapat dikatakan masih banyak yang perlu diperbaiki dan dievaluasi, setidaknya
ada lima hal yang perlu menjadi sorotan untuk dibenahi. Lima hal tersebut ialah terkait
toilet yang sanitasinya tidak lancar, air yang kurang bersih, keterbatasan keran air,
kamar mandi yang juga termasuk minim, dan juga tempat pembuangan sampah yang
belum tersedia di beberapa titik.

Menurut Lastriyah (2011:83) “Kebersihan lingkungan merupakan hal yang


tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental
dalam ilmu kesehatan dan pencegahan. Kebersihan merupakan sebuah cerminan bagi
setiap individu dalam menjaga kesehatan yang begitu penting dalam kehidupan sehari-
hari”. Kebersihan lingkungan merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran
dan penyakit, yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan dan
perilaku lingkungan masyarakat, dimana kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial.

14
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahwa hasil penelitiannya itu terbukti kalau kebersihan kelas punya hubungan
kuat dengan kenyamanan belajar. Pada materi dan pembahasan diatas dapat kita
simpulkan bahwa kebersihan lingkungan ialah upaya menciptakan lingkungan sekitar
yang sehat, bersih, dan bebas dari kotoran. Bagi mahasiswa, lingkungan kampus
merupakan lingkungan yang paling sering digunakan untuk kegiatan pembelajaran
dimulai dari kelas hingga Gedung dalam kampus. Dengan menjaga kebersihan
lingkungan kampus, mahasiswa akan merasa nyaman selama mengikuti kegiatan
belajar di dalamnya. Seperti yang kita ketahui saat ini Gedung B dan Gedung C FKIP
UNS merupakan Gedung yang paling sering digunakan oleh mahasiswa Pendidikan
Ekonomi di dalamnya, mka dari itu penting bagi setiap mahasiswa Pendidikan Ekonomi
FKIP UNS untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan Gedung B, Gedung C dan
Gedung D agar dapat memberikan mereka kenyamanan selama mengikuti kegiatan
pembelajaran di dalamnya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metode penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).
Anisah, R., dkk. (2018). Analisis kesadaran diri mahasiswa akan kebersihan lingkungan
kampus stkip muhammadiyah sampit. Jurnal Paedagogie, 6 (2). Hlm 99-106.
Aziz, A. H. (2018). Kontribusi lingkungan belajar dan proses pembelajaran terhadap prestasi
belajar siswa di sekolah. Jurnal Tarbiyah, 25 (2). Hlm 1-20.
Gunawan, I. (2022). Metode penelitian kualitatif: teori dan praktik. Bumi Aksara.
Hanifah. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan belajar siswa di
lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Bina Madina Denpasar. Undergraduate
Thesis: Politeknik Kesehatan Denpasar.
Harahap, N. (2018). Pengaruh kebersihan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa
pada pembelajaran ipa di SDN 101751. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Dasar. Hlm 181-189.

Hardian, D. (2018). Perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan lingkungan


Pantai Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Buana, 2 (2).
Hlm 495-506.
Jailani., Rizal, M.,& Jumarsa. (2021). Masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan di
gampong cot siren samalanga kabupaten bireuen. Jurnal Biologi : 2(8), 109-121.
Lastriyah. 2011. Kebersihan Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Munawarah, R. (2019) .persepsi civitas akademika fakultas dakwah dan komunikasi Uin Ar-
Raniry Banda Aceh tentang kebersihan lingkungan kampus. Undergraduate
Thesis: UIN Ar Raniry Banda Aceh.
Nugrahani. F. & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books.
Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret No. 827A/UN27/KP/2013 tentang Pedoman
Pengelolaan Kampus Ramah Lingkungan (Green Campus) Universitas Sebelas
Maret.
Putro ,S. C , Dyah L., & Haya M. F. B. (2017). Hubungan antara kenyamanan belajar dan
ketersediaan sumber belajar dengan kemandirian belajar pada siswa SMK
Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di Kabupaten Tulungagung, Jurnal
Teknologi, Elektro, dan Kejuruan, 27 (1). Hlm 37-44.
Saputra, I.N.W. (2015). Hubungan kondisi kelas dengan minat belajar siswa Kelas XI Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 6 Malang. Skripsi: Fakultas Teknik Universitas
Negeri Malang.

16

Anda mungkin juga menyukai