Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi

Vol. 40, No.2, Maret/April 2003
Halaman 157–178

Panduan untuk melakukan terapi pelatihan ulang tinnitus wawancara

awal dan tindak lanjut

James A.Henry, PhD; Margaret M. Jastreboff, PhD; Pawel J. Jastreboff, PhD, ScD; Martin A.Schechter, PhD;
Stephen A. Fausti, PhD
Departemen Urusan Veteran (VA) Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi, Pusat Penelitian Auditori Rehabilitasi
Nasional, Pusat Medis VA, Portland, OR; Departemen Otolaringologi, Universitas Ilmu Pengetahuan dan Kesehatan
Oregon, Portland, OR; Departemen Otolaringologi, Universitas Emory, Atlanta, GA; Layanan Audiologi dan Patologi
Pidato, VA Medical Center, Portland, OR

Abstrak-Tinnitus Retraining Therapy (TRT) adalah
metode pengobatan tinnitus terstruktur yang telah
dilakukan sejak tahun 1990. Formulir Wawancara Awal
TRT dikembangkan untuk memandu dokter dalam
memperoleh informasi penting dari pasien yang akan
menentukan kebutuhan pengobatan. Formulir
Wawancara Tindak Lanjut TRT serupa dengan formulir
wawancara awal dan dirancang untuk mengevaluasi
hasil pengobatan. Dokter mengelola formulir ini secara
lisan. Formulir telah digunakan dalam format yang
sangat singkat dengan potensi administrasi wawancara
yang tidak konsisten antara penguji. Proyek ini adalah
untuk memperluas formulir untuk memberikan kata-
kata khusus untuk setiap pertanyaan. Formulir yang
diperluas disajikan dalam artikel ini, dan maksud dari
setiap pertanyaan dijelaskan.
Hazel [2]. Model tersebut mengidentifikasi berbagai area otak yang
dapat terlibat dalam tinnitus dan berteori tentang bagaimana area
tersebut berinteraksi untuk menciptakan kondisi klinis tinnitus
[5,6]. Pendekatan pengobatan ditujukan untuk menginduksi dan
memfasilitasi pembiasaan oleh pasien terhadap tinitusnya.
Habituasi adalah konsep yang telah menjadi bagian dari
literatur pembelajaran dan pengkondisian selama bertahun-
tahun dan mengacu pada penurunan daya tanggap karena
stimulasi berulang dengan stimulus yang tidak penting [7].
Diperkirakan bahwa sekitar 80 persen individu yang
mengalami tinnitus konstan secara alami terbiasa dengan
tinnitus mereka sedemikian rupa sehingga tinnitus mereka
bukan merupakan masalah yang memerlukan intervensi klinis
[1,8]. Habituasi alami seperti itu tampaknya tidak terjadi pada
sekitar 20 persen dari individu-individu ini.

Kata kunci:audiologi, diagnosis, hyperacusis, kuesioner,

terapi, tinnitus.
PENGANTAR
Tinnitus Retraining Therapy (TRT) adalah metode yang
terdefinisi dengan baik untuk pengobatan individu yang
menderita tinnitus [1-4]. TRT didasarkan pada "model
neurofisiologis" yang awalnya dijelaskan oleh Jastreboff dan
159
DOI: 10.1682/JRRD.2003.03.0159
Singkatan:TRT = Terapi Pelatihan Ulang Tinnitus, VAMC = Pusat
Medis Urusan Veteran.
Materi ini didasarkan pada pekerjaan yang didukung oleh
Departemen Urusan Veteran, Layanan Penelitian dan
Pengembangan Rehabilitasi (RR&D) (C891-RA dan RCTR 597-0160 ).
Alamat semua korespondensi dan permintaan cetak ulang ke
James A. Henry, PhD; Pusat Penelitian Auditori Rehabilitasi
Nasional, VA Medical Center (NCRAR), PO Box 1034, Portland, OR
97207; 503-220-8262 , ext. 57466; faks: 503-402-2955 ; surel:
James.henry @med.va.gov.
160
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi Vol. 40, No.2, 2003
Perawatan dengan TRT memiliki dua komponen, dan
setiap komponen membahas aspek pembiasaan yang berbeda.
Individu dengan masalah tinitus pertama-tama harus terbiasa
dengan respons emosional apa pun terhadap tinnitus. Kedua,
dia harus terbiasa dengan persepsi tinnitus. Habituasi
terhadap persepsi tinnitus hanya dapat terjadi jika telah terjadi
habituasi terhadap respons emosional yang terkait. TRT
menggunakan "terapi suara," yang merupakan penggunaan
jangka panjang dari suara tingkat rendah yang konstan, untuk
mempromosikan pembiasaan terhadap persepsi tinnitus [4].
Terapi suara dianggap efektif hanya jika respons emosional
telah dinetralkan. "Konseling direktif" adalah program
pendidikan terstruktur yang dirancang untuk menghilangkan
ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan tinnitus.
Protokol konseling direktif dianggap sebagai aspek yang paling
penting dari TRT [9].
Studi terkontrol prospektif belum dilaporkan untuk
mendokumentasikan hasil pengobatan dengan TRT [10,11].
Data hasil telah dilaporkan dari sejumlah klinik, bagaimanapun,
menunjukkan bahwa pengobatan dengan TRT secara signifikan
menguntungkan 70 sampai 85 persen pasien mereka (ditinjau
oleh Henry et al. [12]).
Pertumbuhan TRT
TRT pertama kali ditawarkan kepada pasien di University of
Maryland Tinnitus dan Hyperacusis Center pada tahun 1990.
Pusat tersebut telah merawat lebih dari 1.800 pasien dengan
TRT [13]. Pada tahun 1999, Jastreboff mendirikan pusat lain
untuk merawat pasien tinnitus dan hyperacusis di Emory
University School of Medicine di Atlanta, Georgia. Dalam 7
tahun terakhir, dia telah mengadakan 13 kursus pengajaran
tiga hari di Amerika Serikat yang telah ditawarkan kepada
dokter dan audiolog untuk mempelajari protokol TRT. Dua
puluh satu kursus semacam itu telah ditawarkan di luar negeri.
Kursus juga ditawarkan di London oleh Dr. Jonathan Hazell.
Pelatihan yang tepat untuk melakukan TRT memerlukan
kehadiran di salah satu kursus ini, yang telah diselesaikan oleh
lebih dari 300 profesional kesehatan di Amerika Serikat dan
lebih dari 600 di negara lain.
Penggunaan Formulir Wawancara TRT
Implementasi klinis TRT mengharuskan pasien untuk
menerima evaluasi medis dan audiologi menyeluruh sebelum
memasuki perawatan [6]. Selain itu, pasien harus menunjukkan
bahwa kondisi tinitus mereka cukup bermasalah untuk
menjamin penerapan pengobatan jangka panjang dengan TRT.
Persetujuan pasien untuk menerima perawatan mewakili
komitmen 1 hingga 2 tahun untuk hadir
sesi konseling berulang dan menggunakan pengayaan suara (dalam
sebagian besar kasus melibatkan penggunaan perangkat setinggi
telinga yang dapat dikenakan, yaitu alat bantu dengar dan/atau
generator suara). Oleh karena itu penting untuk secara akurat menilai
kondisi pasien, kebutuhan akan pengobatan, dan motivasi untuk
mematuhi semua persyaratan pengobatan.
Pemeriksa merekomendasikan pengobatan untuk TRT
terutama berdasarkan hasil tes audiologis pasien dan tanggapan
verbal mereka dari wawancara awal TRT [14]. Wawancara awal TRT
adalah serangkaian pertanyaan terstruktur yang dirancang khusus
untuk menentukan penempatan pasien yang tepat ke dalam
kategori perawatan TRT (dijelaskan di bagian Kategori Pasien TRT).
Selain pertanyaan tentang tinitus, wawancara TRT mencakup
pertanyaan tentang penurunan toleransi suara (hyperacusis) dan
tentang kesulitan pendengaran subjektif [6,15]. Hyperacusis adalah
suatu kondisi yang diamati terjadi sampai tingkat tertentu pada
sekitar 30 sampai 40 persen pasien yang dievaluasi untuk TRT
[4,16,17]. Untuk beberapa pasien, hyperacusis adalah masalah
utama dan harus ditangani dengan tepat. Misophonia
mencerminkan ketidaksukaan terhadap suara [6, 18] dan hadir di
sebagian besar pasien [17]. Kesulitan mendengar subyektif adalah
masalah yang sering diasumsikan oleh pasien sebagai akibat dari
tinitus mereka [6,19]. Dalam sebagian besar kasus ini, penilaian
pendengaran menunjukkan berkurangnya sensitivitas
pendengaran tipe sensorineural. Dengan demikian, kemungkinan
besar, tinnitus tidak menyebabkan kesulitan pendengaran mereka
melainkan penurunan populasi sel sensorik di koklea yang
menyebabkan hilangnya pendengaran mereka [6,20].
Wawancara awal TRT dirancang untuk menggambarkan
masalah relatif pasien dengan tinitus, gangguan pendengaran, dan
intoleransi terhadap suara keras. Dengan menggunakan formulir
Wawancara Awal TRT, masing-masing dari tiga masalah potensial
ini didiskusikan secara individual, memungkinkan dokter untuk
menilai dampak subjektif dari masing-masing secara berbeda.
Selain itu, penggunaan wawancara mendidik pasien untuk
memahami masalah ini dan perbedaannya. Proses ini membantu
pemeriksa dan pasien untuk saling menentukan pengobatan yang
optimal.
TUJUAN
Formulir Wawancara Awal dan Lanjutan TRT versi asli
tampil dalam format ringkas yang dimaksudkan untuk
mempermudah administrasi wawancara serta pencatatan
[14]. Setiap "pertanyaan" ditulis secara telegrafis agar
sesuai dengan setiap formulir pada satu halaman. Itu

sifat singkat dari item kuesioner mengharuskan dokter untuk
sepenuhnya memahami maksud dari setiap item untuk
menyusun pertanyaan dengan tepat dan merupakan
pengingat untuk memastikan bahwa semua pertanyaan
diajukan. Untuk membantu melakukan wawancara dengan
cara standar, pertanyaan utama disajikan secara verbatim di
bagian bawah formulir. Variabilitas inheren dalam mengelola
wawancara TRT dapat dikurangi lebih lanjut dengan
menuliskan setiap pertanyaan. Selain itu, untuk hasil
penelitian, standarisasi kata-kata sangat penting untuk
memastikan administrasi wawancara yang konsisten di dalam
dan di antara pasien dan di dalam dan di antara pemeriksa.
Karena TRT sering digunakan untuk mengobati tinitus,
praktisi harus memiliki akses ke alat penilaian TRT standar.
Oleh karena itu, wawancara awal dan lanjutan TRT telah
direvisi dan diperluas. Makalah ini memberikan bentuk
yang diperluas dari wawancara awal dan tindak lanjut
kepada dokter yang sedang berlatih, atau yang berniat
untuk berlatih, TRT dengan pasien tinnitus mereka.
Selanjutnya, untuk memastikan bahwa praktisi TRT
memahami sepenuhnya maksud dari setiap pertanyaan,
penjelasan terperinci disediakan. Rincian lebih lanjut
mengenai administrasi formulir Wawancara Awal telah
disediakan di tempat lain [6]. Formulir Wawancara Tindak
Lanjut TRT adalah versi singkat dari formulir Wawancara
Awal karena beberapa item dalam wawancara awal tidak
akan relevan untuk mengevaluasi hasil pengobatan pada
kunjungan tindak lanjut. Formulir Wawancara Lanjutan juga
berisi petunjuk khusus untuk memperoleh informasi hasil.
Dengan formulir ini dan instruksi yang diberikan di sini,
dokter TRT memiliki alat yang diperlukan untuk mengelola
wawancara TRT dengan cara standar.
KATEGORI PASIEN TRT
Di akhir formulir Wawancara Awal TRT terdapat ruang untuk
menunjukkan “kategori pasien”, yang mencakup kategori 0, 1, 2, 3,
atau 4. Kategori ini telah dijelaskan secara lengkap di tempat lain
[4–6,21] dan dengan demikian hanya dijelaskan secara singkat di
sini (lihatMeja). Kategori 0 mengidentifikasi pasien yang kondisi
tinitusnya hanya memerlukan konseling dasar dan terapi suara
tanpa memerlukan generator suara atau alat bantu dengar yang
dapat dipakai. Biasanya, pasien ini mencapai pengayaan latar
belakang suara mereka menggunakan generator suara meja dan
perangkat penghasil suara lainnya [22]. Pasien-pasien ini
memerlukan kunjungan tindak lanjut yang lebih sedikit daripada
pasien dalam kategori TRT lainnya.
161
HENRY dkk. Formulir wawancara TRT
Meja.
Kriteria penentuan kategorisasi pasien TRT.
Sabar
Kriteria
Kategori
0 Tinnitus masalah minimal
1 Tinnitus masalah yang signifikan Gangguan
pendengaran bukan subyektif yang signifikan
masalah
2 Gangguan pendengaran masalah subyektif yang signifikan
Tinnitus masalah yang signifikan
3 Hyperacusis masalah yang signifikan
Kesulitan mendengar tidak relevan
Tinnitus tidak relevan
4-Tinnitus Eksaserbasi tinitus berkepanjangan yang disebabkan oleh
suara
Kesulitan mendengar tidak relevan
4-Hyperacusis Eksaserbasi hyperacusis yang berkepanjangan disebabkan
oleh suara
Kesulitan mendengar tidak relevan
Tinnitus tidak relevan
Pasien kategori 1 memerlukan perawatan lanjutan untuk kondisi
tinitus mereka tetapi tidak memerlukan penggunaan alat bantu dengar.
Mereka dilengkapi dengan generator suara setinggi telinga yang dapat
dikenakan dan dikonseling berulang kali, biasanya selama 1 hingga 2
tahun. Pasien kategori 2 juga membutuhkan perawatan yang lebih
lama untuk kondisi tinitus mereka, tetapi sebagai tambahan, mereka
melaporkan kesulitan pendengaran yang signifikan. Mereka menerima
perawatan yang sama seperti untuk pasien Kategori 1 kecuali bahwa
mereka dilengkapi dengan alat bantu dengar atau perangkat kombinasi
setinggi telinga yang menggabungkan alat bantu dengar dan generator
suara. Pasien kategori 3 memiliki masalah utama hiperakusis dan
dirawat untuk kondisi ini dengan protokol TRT khusus yang melibatkan
penggunaan generator suara yang dapat dipakai atau instrumen
kombinasi. Pasien kategori 4 relatif tidak umum dan menderita kondisi
di mana tinnitus atau hyperacusis mereka memburuk secara signifikan
karena paparan jenis suara tertentu. Pasien kategori 4 adalah yang
paling sulit diobati dengan sukses [21,23].
Kategorisasi pasien yang tepat mengharuskan dokter untuk
memahami dengan jelas kesulitan subyektif pasien dengan
masing-masing kondisi tinnitus, penurunan toleransi suara, dan
gangguan pendengaran. Penyelesaian wawancara awal TRT akan
memberikan informasi ini. Pendekatan pengobatan akan bervariasi
menurut kategori; dengan demikian, penempatan pasien yang
akurat ke dalam kategori ini sangat penting untuk memberikan
perawatan yang tepat.
162
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi Vol. 40, No.2, 2003
PENGELOLAAN WAWANCARA AWAL TRT
Instruksi
Di awal formulir Wawancara Awal TRT (Gambar 1)
adalah instruksi tertulis untuk dibacakan oleh dokter
kepada pasien. Instruksi ini menekankan kepada pasien
pentingnya memahami perbedaan fungsional antara
“tinnitus”, “toleransi suara”, dan “gangguan pendengaran”.
Sangat penting untuk mengatasi kesalahpahaman umum
bahwa tinitus adalah masalah karena mengganggu
kemampuan mendengar dengan jelas [20]. Formulir
kuesioner dibagi menjadi empat bagian: (1) evaluasi tinitus,
(2) evaluasi penurunan toleransi suara (jika ada), (3) evaluasi
kesulitan pendengaran subjektif, dan (4) peringkat umum
keluhan yang dilaporkan [14 ].
Pertanyaan 1 sampai 4
Pertanyaan-pertanyaan ini memperoleh informasi
deskriptif mengenai persepsi tinnitus. Jawaban atas
pertanyaan ini tidak memengaruhi kategorisasi TRT pasien.
Deskripsi tinnitus mendefinisikan gejala untuk pasien dan
dokter, memberikan referensi umum untuk sisa pertanyaan
terkait tinnitus. Gambaran dasar ini mungkin juga berguna
bagi dokter untuk membandingkan selama dan setelah
pengobatan untuk menentukan apakah karakteristik
tinnitus pasien telah berubah sebagai akibat dari
pengobatan. Sebuah studi oleh Sheldrake et al. melaporkan
bahwa pengobatan dengan TRT mengurangi atau
menghilangkan persepsi tinitus pasien pada sekitar 20
persen populasi klinis [24]. Penelitian ini merupakan analisis
data klinis dari 149 pasien, di mana 28 pasien melaporkan
tidak adanya sama sekali tinnitus mereka bahkan ketika
mencoba untuk memusatkan perhatian mereka pada hal
itu. Waktu rata-rata untuk menghilangkan persepsi tinitus
adalah sekitar 10 hari.
Pertanyaan 5
Pertanyaan ini berusaha untuk menentukan durasi
tinitus kronis pasien. Memahami riwayat tinitus alami
pasien dianggap penting untuk konseling [8]. Selanjutnya,
informasi ini dapat berguna dalam menentukan etiologi
tinnitus. Veteran militer AS yang dievaluasi untuk tinnitus
berbeda karena mereka umumnya melaporkan paparan
kebisingan sebagai penyebab tinnitus mereka [25]. Dari
kelompok 784 pasien tinnitus nonveteran, bagaimanapun,
47 persen dilaporkan tidak dapat mengidentifikasi peristiwa
pencetus yang dapat dikaitkan dengan onset tinnitus
mereka [26]. Sub ini
kelompok akan diklasifikasikan sebagai memiliki tinnitus dari etiologi yang
tidak diketahui. Jika dapat digeneralisasikan, data ini akan menunjukkan
bahwa sekitar setengah dari populasi pasien tinnitus nonveteran tidak
mengetahui penyebab tinnitus mereka, dan ini mungkin menjadi alasan
utama mengapa mereka mencari bantuan profesional. Temuan ini
mengarah pada pertanyaan, Apakah tinnitus dengan onset yang tidak
diketahui mengakibatkan tekanan tinnitus yang lebih besar daripada ketika
penyebabnya diidentifikasi dengan jelas?
Tinnitus onset baru (sampai sekitar durasi 6 bulan) mungkin lebih labil daripada tinitus durasi lebih lama dan
dengan demikian dapat sembuh secara spontan [27]. Potensi perbaikan spontan penting untuk dipertimbangkan
dalam penilaian pasien untuk pengobatan. Dengan peningkatan durasi tinnitus, kemungkinan tinnitus menjadi kondisi
permanen juga meningkat. Ada dua aliran pemikiran tentang masalah ini. Yang pertama adalah bahwa pasien yang
baru saja mengalami tinitus harus memulai pengobatan penuh sesegera mungkin. Alasannya adalah kondisi tinnitus
dapat menjadi lebih parah ketika pasien memasuki “lingkaran setan” untuk berpikir tentang tinnitus dan bereaksi
terhadapnya [1]. Semakin cepat pengobatan dimulai, semakin cepat lingkaran setan ini dapat diputus dan kehidupan
normal pasien dapat dipulihkan. Aliran pemikiran kedua adalah bahwa pasien harus diberi tahu tentang sifat tinnitus
yang berpotensi labil selama beberapa bulan pertama. Apakah tinnitus sembuh total atau tidak, ketakutan pasien
mungkin cukup terobati oleh informasi yang penuh harapan. Tak satu pun dari aliran pemikiran ini yang selalu benar
dalam setiap kasus. Setiap pasien harus dirawat secara individual, dan keputusan pengobatan harus dibuat semata-
mata sesuai dengan apa yang akan memberikan manfaat terbesar bagi pasien. Pendekatan umum dengan TRT adalah
bahwa pasien dengan tinnitus yang baru muncul terutama membutuhkan evaluasi dan konseling penuh. Oleh karena
itu, pasien-pasien ini pada awalnya dikategorikan sebagai Kategori 0. Namun, tindak lanjut sangat penting untuk
menentukan apakah perawatan lebih lanjut diperlukan. Apakah tinnitus sembuh total atau tidak, ketakutan pasien
mungkin cukup terobati oleh informasi yang penuh harapan. Tak satu pun dari aliran pemikiran ini yang selalu benar
dalam setiap kasus. Setiap pasien harus dirawat secara individual, dan keputusan pengobatan harus dibuat semata-
mata sesuai dengan apa yang akan memberikan manfaat terbesar bagi pasien. Pendekatan umum dengan TRT adalah
bahwa pasien dengan tinnitus yang baru muncul terutama membutuhkan evaluasi dan konseling penuh. Oleh karena
itu, pasien-pasien ini pada awalnya dikategorikan sebagai Kategori 0. Namun, tindak lanjut sangat penting untuk
menentukan apakah perawatan lebih lanjut diperlukan. Apakah tinnitus sembuh total atau tidak, ketakutan pasien
mungkin cukup terobati oleh informasi yang penuh harapan. Tak satu pun dari aliran pemikiran ini yang selalu benar
dalam setiap kasus. Setiap pasien harus dirawat secara individual, dan keputusan pengobatan harus dibuat semata-
mata sesuai dengan apa yang akan memberikan manfaat terbesar bagi pasien. Pendekatan umum dengan TRT adalah
bahwa pasien dengan tinnitus yang baru muncul terutama membutuhkan evaluasi dan konseling penuh. Oleh karena
itu, pasien-pasien ini pada awalnya dikategorikan sebagai Kategori 0. Namun, tindak lanjut sangat penting untuk
menentukan apakah perawatan lebih lanjut diperlukan. dan keputusan pengobatan harus dibuat semata-mata sesuai
dengan apa yang akan memberikan manfaat terbesar bagi pasien. Pendekatan umum dengan TRT adalah bahwa pasien dengan tinnitus yang b
Pertanyaan 6
Dari populasi lebih dari 1.800 pasien tinnitus, 43 persen
dilaporkan menggambarkan tinnitus mereka terdiri dari
beberapa suara [28]. Untuk 57 persen sisanya, hanya satu
suara berbeda yang dapat dirasakan. Berdasarkan data ini,
tinnitus kemungkinan terdiri dari beberapa suara untuk
sekitar setengah dari semua pasien yang datang ke klinik
tinnitus. Untuk evaluasi TRT, penting bagi pasien untuk
mengidentifikasi suara tinitus mana yang paling
mengganggu. Membatasi evaluasi psikoakustik pada suara
tinitus yang paling mengganggu dapat menyelamatkan a
 163

HENRY dkk. Formulir wawancara TRT

WAWANCARA AWAL TRT

Nama: ____________________________________________Tanggal: __________________________________________________
Sebelum saya mengajukan pertanyaan ini, saya perlu menjelaskan bahwa kami mengevaluasi tiga hal berbeda: (1) tinitus, (2) toleransi suara, dan
(3) pendengaran. Setiap pertanyaan khusus untuktinnitus,toleransi suara, ataupendengaran.Tinnitusmengacu pada segala jenis suara di kepala
Anda—dering, desis, dan sebagainya.Toleransi suaramengacu pada bagaimana Anda bereaksi terhadap suara yang berbeda di lingkungan
Anda.Pendengaranmengacu pada kemampuan Anda untuk mendeteksi suara di lingkungan Anda atau kemampuan Anda untuk memahami
ucapan orang lain. Sebelum kita melanjutkan, apakah jelas perbedaannya?

Pertanyaan tentang tinitus Anda umumnya mengacu padabulan lalu. Jawab pertanyaan ini sambil memikirkan tinitus Andaselama
sebulan terakhir. Saya juga perlu memberi tahu Anda bahwa beberapa dari pertanyaan ini mungkin tampak berulang atau berlebihan
bagi Anda. Namun, saya ingin semua jawaban datang langsung dari Anda, bahkan jika saya mungkin sudah tahu jawabannya. Ini karena
kita harus konsisten dengan setiap pasien untuk meminimalkan kemungkinan bias. Juga, perlu diketahui bahwa adatidak ada jawaban
yang salah.

TINNITUS
Rangkaian pertanyaan pertama khusus untuk Andatinnitus. Tolong pikirkan hanya tentang Andatinitusketika Anda menjawab pertanyaan-
pertanyaan ini.

1.Di manakah lokasi tinitus Anda?

Kepala Telinga kanan Telinga kiri Kedua telinga

2.Apakah tinitus Anda lebih keras di satu sisi kepala daripada sisi lainnya?

Kanan > Kiri Kiri > Kanan Kedua telinga

3.Apakah tinitus Anda berupa suara konstan atau terputus-putus? Konstan Berselang

4.Apakah volume tinitus Anda berfluktuasi? (yaitu, apakah volumenya berubahdengan dirinya sendiri?) Tidak Ya
(JIKA YA)Seberapa sering fluktuasi? _____________ kali per _____________

(Pewawancara:Jika responden wanita, tanyakan apakah fluktuasi volume tinitus berhubungan dengan siklus menstruasi.)

5.Tolong jelaskan timbulnya tinnitus Anda: Mendadak Bertahap

Kapan itu dimulai? ____________________________________________________________________________

6.Apa yang Andapaling menyusahkanterdengar seperti tinnitus? ______________________________________________

7.Apakah Anda memiliki hari-hari ketika tinitus Anda lebih mengganggu daripada hari-hari lainnya? Tidak iya

(JIKA YA)Seberapa sering Anda mengalami "hari-hari buruk" ini? ________________hari per minggu/bulan

8.Apakah ada jenis suara yang berdampak pada tinitus Anda? Artinya, apakah suara membuat tinitus Anda lebih keras, lebih lembut, atau tidak
ada efeknya?

Tidak berpengaruh Lebih lembut Lebih keras

(JIKA “LEBIH KERAS” ATAU “LEMBUT”)Jenis suara apa yang berdampak pada tinitus Anda? ___________________

Berapa lama ini berlangsung? ______________________________________________________________________

Gambar 1.
TRT Wawancara Awal berupa instruksi tertulis untuk dokter untuk dibacakan kepada pasien.
164

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi Vol. 40, No.2, 2003

Apakah masih lebih keras sampaisetidaknyakeesokan paginya setelah Anda tidur? Tidak Ya (Lingkari salah satu)(
JIKA EFEK TERAKHIRSETIDAKNYASAMPAI PAGI BERIKUTNYA)Tolong beri contoh jenis suara yang menyebabkan
hal ini terjadi. ____________________________________________________________________________________________

9.Apakah Anda menggunakan pelindung telinga (penutup telinga atau penutup telinga)? Tidak iya

(JIKA YA)Kapan Anda menggunakan pelindung telinga? ___________________________________________________

(Pewawancara:Tentukan apakah pasien menggunakan pelindung telinga secara khusus karena tinitus—hal ini biasanya untuk
mencegah tinitus menjadi lebih keras, yang seharusnya tidak disarankan kepada pasien karena “konseling negatif”.)

(JIKA PERLINDUNGAN TELINGA DIGUNAKAN UNTUK TINNITUS)Berapa persen dari waktu Anda menggunakan penyumbat telinga atau penutup telinga
untuk tinitus Anda? ______%

Apakah Anda menggunakan penyumbat telinga atau penutup telingauntuk tinitus Andasaat itu cukup tenang? Tidak Ya
(Pewawancara:Apakah sabarterlalu melindungitelinga karena tinnitus? Tidak Ya

10.Apakah saat ini Anda menerima perawatan lain khusus untuk tinitus Anda? Tidak Ya
(JIKA YA)Apa? _______________________________________________________________________

(Pewawancara:Ini bisa berupa terapi "alternatif" profesional atau yang dikelola sendiri, misalnya jamu, vitamin, kaset.)

11.Apakah yangalasan utamatinnitus Anda bermasalah? ____________________________________________

12.Saya akan menjelaskan aktivitas tertentu yang mungkin menjadi bagian dari hidup Anda. Tolong beri tahu saya jika tinnitus menghalangi
Anda melakukan aktivitas ini atau jika tinnitus Anda memengaruhi aktivitas ini secara negatif dengan cara apa pun.

Dicegah Terpengaruh Tidak berpengaruh

Konsentrasi?
Tidur?
Aktivitas istirahat yang tenang (membaca, bersantai, dll.)?

Kerja?

Pergi ke restoran?
Berpartisipasi dalam atau mengamati acara olahraga?

Kegiatan sosial?

Ada yang lain? _____________________________

Orang bisamenyadaridari tinnitus mereka beberapa waktu dan tidak menyadarinya di lain waktu.

13.Berapa persen dari Andatotal waktu terjaga, selama sebulan terakhir, apakah Anda pernahmenyadaridari tinnitus Anda? Harap berikan
persentase rata-rata selama sebulan terakhir. ______%

14.Berapa persen dari Andatotal waktu terjaga, selama sebulan terakhir, apakah Andakesal, tertekan, atau jengkeloleh tinitus
Anda? Harap berikan persentase rata-rata selama sebulan terakhir. ______%

Gambar 1. (Lanjutan)
TRT Wawancara Awal berupa instruksi tertulis untuk dokter untuk dibacakan kepada pasien.
 165

HENRY dkk. Formulir wawancara TRT

(Pewawancara:Periksa kembali apakah pasien menjawab dengan tepat pertanyaan 13 dan 14, yaitu untuktotal waktu terjaga
untuk setiap kondisikesadarandangangguan.)

Sekarang saya akan meminta Anda untuk memberi peringkat pada tinnitus Anda, pada skala 0 sampai 10, sehubungan dengan tingkat keparahan, gangguan, dan pengaruhnya

terhadap hidup Anda. Tolong jangan sertakan kesulitan mendengar ketika Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

15.Bagaimanakuat, ataukeras, apakah rata-rata tinitus Anda selama sebulan terakhir? "0" akan menjadi "tidak ada tinnitus"; "10" akan menjadi
"sekeras yang Anda bayangkan".

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
16.Berapa tinnitusmembuatmu kesal, rata-rata, selama sebulan terakhir? “0” berarti “tidak mengganggu sama sekali”; "10" akan menjadi
"menyebalkan seperti yang bisa Anda bayangkan".

0123 4 5 6 7 8 9 10
17.Berapa banyak tinnitusberdampak pada hidup Anda, rata-rata, selama sebulan terakhir? “0” akan menjadi “tidak sama sekali”; "10" akan menjadi
"sebanyak yang dapat Anda bayangkan".

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
18. Apakah Anda memiliki komentar lain tentang tinnitus Anda?___________________________________________

TOLERANSI SUARA
Rangkaian pertanyaan berikutnya hanya tentang Andakemampuan untuk mentolerir suara. Tolong pikirkan hanya tentang Andatoleransi suara
ketika Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

19.Apakah Anda memilikipenurunan toleransiuntuk menyuarakan? Artinya, terdengar mengganggu atau tidak menyenangkan bagi Anda saat terdengar
tampak normal bagi orang lain(keluarga dan teman) di sekitar Anda? Tidak atau ya(JIKA TIDAK, LANJUTKAN KE PERTANYAAN 31.)

(Contoh:TV, anak-anak berteriak, piring-piring berdenting, mesin pencuci piring beroperasi, dll.)

20. (JIKA YA)Apakah suara menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik? Tidak iya

21.Apakah Anda memiliki hari-hari ketika toleransi suara Anda lebih bermasalah daripada hari-hari lainnya? Tidak iya (JIKA

YA)Seberapa sering Anda mengalami “hari-hari buruk” ini? ____________ hari per ____________

22.Apakah jenis suara apa pun berdampak pada kemampuan Anda untuk mentolerir suara? Artinya, apakah paparan suara membuat toleransi
suara Anda lebih baik, lebih buruk, atau tidak ada efeknya?

Tidak berpengaruh Lebih baik Lebih buruk

(JIKA “LEBIH BURUK” ATAU “LEBIH BAIK”)Jenis suara apa yang berdampak pada toleransi suara Anda?
_______________________________________________________________________________________________

Berapa lama ini berlangsung?

_______________________________________________________________________________________________

Apakah efeknya bertahan lamasetidaknyasampai keesokan paginya setelah Anda tidur? Tidak iya

(JIKA EFEK BERAKHIRSETIDAKNYASAMPAI PAGI BERIKUTNYA)Tolong beri contoh jenis suara yang
menyebabkan hal ini terjadi. ___________________________________________________________________

Gambar 1. (Lanjutan)
TRT Wawancara Awal berupa instruksi tertulis untuk dokter untuk dibacakan kepada pasien.
166

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi Vol. 40, No.2, 2003

23. (Pewawancara:Rujuk ke pertanyaan 9. Jika pasien tidak menggunakan pelindung pendengaran, lanjutkan ke pertanyaan 24. Jika pasien
menggunakan pelindung pendengaran, tentukan apakah penggunaan tersebut khusus karena toleransi suara.)

Apakah Anda menggunakan penyumbat telinga atau penutup telinga khususkarena toleransi suara? Tidak iya

(JIKA YA)Berapa persen dari waktu Anda menggunakan pelindung telingakarena toleransi suara? ______%

(JIKA YA)Apakah Anda menggunakan penyumbat telinga saat itu cukup sepikarena toleransi suara? Tidak iya

(Pewawancara:Apakah sabarterlalu melindungitelingakarena toleransi suara? Tidak iya)

24.Apakah saat ini Anda sedang menerima pengobatan lain khusus untuktoleransi suara? Tidak iya
(JIKA YA)Perawatan apa? ________________________________________________________________

25.Apa alasan utama Andatoleransi suaraadalah masalah? ____________________________________

26.Saya akan menjelaskan aktivitas tertentu yang mungkin menjadi bagian dari hidup Anda. Tolong beri tahu saya jika toleransi suara
menghalangi Anda melakukan aktivitas ini, atau jika toleransi suara Anda berdampak negatif pada aktivitas ini dengan cara apa
pun.

Dicegah Terpengaruh Tidak berpengaruh

Konser?
Belanja?
Film?
Kerja?
Pergi ke restoran?
Menyetir?

Berpartisipasi dalam atau mengamati acara olahraga?

Menghadiri gereja?

Kegiatan rumah tangga?

Penitipan anak?

Kegiatan sosial?
Ada yang lain? ___________________________

Sekarang saya akan meminta Anda untuk menentukan peringkat Andatoleransi suara, pada skala 0 sampai 10, berkenaan dengan tingkat keparahan, gangguan, dan pengaruhnya

terhadap hidup Anda.

27.Bagaimanaberatapakah toleransi suara Anda, rata-rata, selama sebulan terakhir? “0” berarti “Anda dapat mentolerir semua
suara”; "10" berarti "Anda tidak bisa mentolerir suara apa pun."

012345 6 7 8 9 10
28.Berapa banyak masalah Anda dengan toleransi suaramembuatmu kesal, rata-rata, selama sebulan terakhir? “0” berarti “tidak mengganggu
sama sekali”; "10" akan menjadi "menyebalkan seperti yang bisa Anda bayangkan".

01234567 8 9 10

Gambar 1. (Lanjutan)
TRT Wawancara Awal berupa instruksi tertulis untuk dokter untuk dibacakan kepada pasien.
 167

HENRY dkk. Formulir wawancara TRT

29.Seberapa besar toleransi suara memengaruhi hidup Anda, rata-rata, selama sebulan terakhir? “0” akan menjadi “tidak sama sekali”; "10" akan menjadi
"sebanyak yang dapat Anda bayangkan".

0123 4 5 6 7 8 9 10
30.Apakah Anda memiliki komentar lain tentang Andatoleransi suara? ___________________________________

PENDENGARAN

Sekarang saya hanya memiliki beberapa pertanyaan tentang kemampuan pendengaran Anda.

32.Apakah Anda pernah memakai alat bantu dengar? Tidak iya

33.Apakah Anda pernah merekomendasikan alat bantu dengar kepada Anda? Tidak iya

(JIKA YA)Dari siapa: Seorang profesional? Keluarga? Teman? ___________________________________________

MASALAH PERINGKAT
Pada skala 0 sampai 10, saya ingin Anda mengurutkan pentingnya tinnitus, toleransi suara, dan pendengaran, sehubungan dengan seberapa
besar masalah tersebut bagi Anda.rata-rata selama sebulan terakhir. “0” akan menjadi “tidak ada masalah sama sekali”; "10" akan menjadi
"sebanyak yang dapat Anda bayangkan".

34.Seberapa besar masalahnyatinnitus? “0” akan menjadi “tidak ada masalah sama sekali”; "10" akan menjadi "sebanyak yang dapat Anda
bayangkan".

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
35.Seberapa besar masalahnyatoleransi suara? “0” akan menjadi “tidak ada masalah sama sekali”; "10" akan menjadi "sebanyak yang dapat
Anda bayangkan".

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36.Seberapa besar masalahnyapendengaran? “0” akan menjadi “tidak ada masalah sama sekali”; "10" akan menjadi "sebanyak yang dapat Anda
bayangkan".

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pewawancara:

1. Tunjukkan TRT pasienkategori: _______________________________________________________________

2. Rekomendasi: ____________________________________________________________________________________
3. Keputusan pasien: ________________________________________________________________________
4. Kunjungan berikutnya: _______________________________________________________________________________

Gambar 1. (Lanjutan)
TRT Wawancara Awal berupa instruksi tertulis untuk dokter untuk dibacakan kepada pasien.

banyak waktu dan, oleh karena itu, selanjutnya digunakan
sebagai referensi selama prosedur pencocokan tinnitus.
Ketika pengobatan diberikan dengan TRT, karakterisasi
psikoakustik dari tinitus tidak relevan dan hanya disebutkan
secara singkat selama konseling. Jadi,
penggambaran yang tepat dari semua komponen tinnitus tidak
diperlukan.
Bagi banyak pasien, suara tinitus “paling mengganggu”
mereka selanjutnya akan dirujuk saat menyesuaikan keluaran dari
perangkat setinggi telinga selama perawatan. Pasien dilengkapi
168
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi Vol. 40, No.2, 2003
dengan generator suara atau instrumen kombinasi diinstruksikan
untuk menyesuaikan output dari generator suara mereka sehingga
suara hanya "bercampur" atau "menyatu" dengan tinitus, tanpa
menutupi (menutupi) tinnitus [1,22].
Pertanyaan 7
Sebagian besar pasien yang menanggapi wawancara awal TRT
akan memiliki emosi negatif yang terkait dengan tinnitus mereka,
dengan konsekuensi efek pada aktivitas kehidupan tertentu.
Pertanyaan ini berusaha untuk menentukan apakah ada hari-hari
ketika efek tinitus ini terasa lebih buruk daripada hari-hari lainnya.
Pasien ditanya seberapa sering "hari buruk" ini terjadi per minggu
atau per bulan. Informasi ini memberikan satu variabel hasil ketika
menilai kemanjuran pengobatan. Penting bagi klinisi untuk peka
terhadap kebutuhan potensial pasien untuk evaluasi dan
pengobatan psikologis atau psikiatri dan untuk merujuk pasien jika
diperlukan [6].
Pertanyaan 8
Pertanyaan 8 memperoleh informasi penting untuk
menentukan penempatan Kategori 4. Pasien umumnya
melaporkan bahwa tinnitus mereka menjadi lebih keras akibat
paparan suara tertentu. Efek ini biasanya berlangsung selama
beberapa menit atau berjam-jam. Namun, jika tinnitus tetap lebih
keras hingga hari berikutnya, kondisi eksaserbasi yang
berkepanjangan” atau “kindling” diindikasikan [4,6]. Pasien dalam
Kategori 4 adalah yang paling sulit diobati secara efektif, dan
variasi khusus TRT diimplementasikan untuk pasien ini [21,23].
Pertanyaan 9
Butir ini terdiri dari serangkaian pertanyaan yang berkaitan
dengan penggunaan pelindung pendengaran oleh pasien.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan merangsang diskusi tentang
perlunya memberikan perlindungan pendengaran dalam situasi
bising yang berbahaya, tetapi tujuan utamanya adalah untuk
menentukan apakah pasien terlalu melindungi pendengarannya.
Banyak pasien dengan tinnitus menggunakan penyumbat telinga
atau penutup telinga untuk mencegah tinitus mereka menjadi lebih
buruk. Tindakan seperti itu sebenarnya akan menghasilkan tinitus
yang terdengar lebih keras, karena efek oklusi, dan dilaporkan
menyebabkan berkurangnya toleransi kenyaringan [29-35]. Oleh
karena itu, ini adalah masalah penting, tetapi pemeriksa harus
berhati-hati selama interogasi agar tidak memberi pasien
kekhawatiran baru bahwa suara dapat memperburuk tinnitus
mereka.
Pertanyaan 10
Pertanyaan 10 langsung menanyakan apakah pasien
menerima pengobatan tinnitus lainnya. Bentuk lain dari
pengobatan tinnitus bisa dari penyedia layanan kesehatan
alternatif (misalnya, ahli akupunktur, ahli hipnotis) atau
berbagai jenis pengobatan sendiri (misalnya, pengobatan
herbal, generator suara di samping tempat tidur). Informasi ini
penting bagi dokter untuk membantu pasien menentukan
pengobatan terbaik secara keseluruhan. Banyak dari jenis
pengobatan lain ini tidak memiliki dasar ilmiah dan pasien
harus dididik tentang harapan yang realistis.
Pertanyaan 11
Pertanyaan terbuka ini mengidentifikasi aspek tinitus pasien
yang paling mengganggu. Jawaban pasien harus menunjukkan
tujuan utama pengobatan. Pasien akan memberikan tanggapan
yang sangat berbeda untuk pertanyaan ini. Beberapa akan
melaporkan bahwa tinitus mereka mengganggu tidur. Orang lain
akan menunjukkan efek pada konsentrasi atau konsekuensi
emosional. Banyak pasien akan melaporkan bahwa masalah utama
tinitus adalah mengganggu kemampuan pendengaran mereka.
Contoh-contoh ini mewakili jenis masalah yang sangat berbeda
yang akan menunjukkan strategi perawatan yang berbeda.
Pertanyaan 12
Pertanyaan 12 mengidentifikasi aspek-aspek tinnitus yang
mengganggu dari serangkaian aktivitas berbeda yang dapat
dipengaruhi secara negatif oleh tinnitus. Seringkali, pasien belum
menganalisis secara spesifik mengapa tinnitus menjadi masalah bagi
mereka dan daftar ini mendorong mereka dengan kekhawatiran yang
paling mungkin terjadi. Setiap kegiatan dalam daftar harus didiskusikan
secara individual. Tanggapan akan berfungsi sebagai dasar untuk
memantau kemajuan selama pengobatan.
Pertanyaan 13 dan 14
Kedua pertanyaan ini akan mendapatkan perkiraan
persentase jam bangun yang secara sadar disadari oleh pasien,
dan terganggu oleh tinitus mereka. Pasien diminta untuk
menghitung rata-rata persentase tersebut selama bulan
sebelumnya. Karena pembiasaan adalah tujuan utama TRT,
pertanyaan-pertanyaan ini sangat membantu dalam menilai hasil
pengobatan ini. Pertanyaan 13 menentukan jumlah waktu yang
dihabiskan pasien untuk memikirkan tinnitus mereka; dengan
demikian, ini khusus untuk pembiasaan persepsi tinnitus.
Pertanyaan 14 mengevaluasi berapa banyak waktu mereka
terganggu oleh tinnitus mereka, yang membantu untuk
menentukan apakah mereka terbiasa dengan reaksi tinnitus
mereka. Pembiasaan terhadap persepsi dan reaksi terhadap
tinnitus akan menunjukkan bahwa program tersebut telah berhasil

[1,36,37]. Jika perawatan berhasil sepenuhnya, persentase waktu
ini akan turun menjadi nol atau mendekati nol.
Soal 15 sampai 17
Untuk ketiga pertanyaan ini skala analog visual dari 0 sampai 10
digunakan. Pasien diminta untuk mengurutkan tinnitus mereka
sehubungan dengan kenyaringan, gangguan, dan dampak kehidupan.
Hanya titik akhir dari setiap tangga nada yang memiliki label; dengan
demikian, pasien harus memilih nomor pada kontinum dalam
kaitannya dengan dua ekstrem. Pemeringkatan ini sangat berguna saat
menilai hasil pengobatan.
Pertanyaan 18
Pasien diberi kesempatan untuk memberikan informasi
tambahan mengenai tinnitus mereka. Dalam kebanyakan
kasus, wawancara awal TRT akan mencakup semua masalah
dan pasien tidak perlu menambahkan apa-apa lagi.
Pertanyaan 19
Pertanyaan ini memulai rangkaian pertanyaan yang
dikhususkan untuk toleransi suara. Pasien harus memahami
dengan jelas maksud dari Pertanyaan 19 karena tanggapan
mereka akan menentukan apakah mereka diidentifikasi
memiliki masalah dengan toleransi suara atau tidak. Jika tidak,
sisa pertanyaan di bagian ini dilewatkan. Pertimbangan utama
adalah untuk menentukan apakah pasien mengalami kesulitan
menoleransi suara sehari-hari yang dapat ditoleransi dengan
nyaman oleh sebagian besar orang lain. Jika ini terjadi, pasien
umumnya dapat mengingat jenis suara sehari-hari yang
menyebabkan ketidaknyamanan kenyaringan.
Pertanyaan 20
Penurunan toleransi suara dapat melibatkan berbagai
komponen, termasuk hiperakusis, misofonia, dan fonofobia [4].
Kondisi ini memiliki perbedaan halus yang sering membuat
diferensiasi mereka menjadi sulit. Hyperacusis adalah respons
fisiologis terhadap suara tertentu; dengan demikian, beberapa
tingkat ketidaknyamanan fisik terlibat. Misophonia mengacu
pada "ketidaksukaan terhadap suara" yang tidak termasuk
ketidaknyamanan fisik [6,15,38]. Jika orang tersebut tidak
menyukai suara tetapi juga takut pada suara, fonofobia
diindikasikan.
Soal 21 sampai 30
Pertanyaan-pertanyaan ini sama dengan pertanyaan 7 sampai
18 untuk tinitus, tetapi berfokus pada efek dari pengurangan
toleransi suara. Pasien akan sering mengacaukan efek fungsional
dari penurunan toleransi suara dengan efek tinnitus. Demikianlah
169
HENRY dkk. Formulir wawancara TRT
penting untuk memandu pasien untuk merespons dengan tepat,
dengan mengingat berbagai komponen penurunan toleransi suara
seperti yang dijelaskan untuk Pertanyaan 20. Ini adalah proses
pendidikan bagi beberapa pasien yang secara bertahap akan mulai
memahami bagaimana berbagai faktor ini memengaruhi
kehidupan mereka secara berbeda.
Pertanyaan 8 adalah pertanyaan tinnitus kunci untuk
menentukan penempatan Kategori 4. Ada juga penempatan
Kategori 4 khusus untuk hyperacusis seperti yang ditunjukkan
pada Meja,halaman 159. Dalam kasus terakhir, suara tertentu
akan memperburuk hyperacusis untuk waktu yang lama
(setidaknya sampai hari berikutnya).
Soal 31 sampai 33
Pertanyaan 31 adalah yang pertama dari tiga pertanyaan khusus
untuk gangguan pendengaran. Tidak ada hubungan yang jelas antara
audiogram pasien dan bagaimana perasaan mereka tentang
pendengaran mereka [39]. Beberapa pasien akan mengungkapkan
penurunan yang signifikan dalam sensitivitas pendengaran namun
tidak akan terganggu terutama oleh gangguan pendengaran mereka.
Pasien lain mengeluh tentang kesulitan pendengaran yang cukup besar
yang tampaknya tidak sesuai dengan gangguan pendengaran ringan
mereka. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menentukan perasaan
subyektif pasien tentang pendengarannya, terlepas dari ambang
pendengarannya. Tanggapan akan menentukan apakah penempatan di
Kategori 2 sesuai, yang akan menunjukkan penggunaan amplifikasi.
Soal 34 sampai 36
Skala analog visual dari 0 sampai 10 sekali lagi digunakan untuk
pertanyaan-pertanyaan ini. Selama pertanyaan sebelumnya, pasien
akan belajar membedakan antara kondisi tinitus, toleransi suara yang
berkurang, dan gangguan pendengaran. Tiga pertanyaan ini sekarang
memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan seberapa besar
setiap kondisi merupakan masalah dalam hubungannya dengan yang
lain. Tanggapan harus memberikan informasi akhir yang diperlukan
untuk menentukan penempatan kategori.
MENGELOLA WAWANCARA TINDAK
LANJUT TRT
Formulir Wawancara Tindak Lanjut TRT (Gambar 2)
menduplikasi pertanyaan-pertanyaan dari wawancara awal TRT
yang dianggap perlu untuk memantau kemajuan pengobatan
dan untuk menentukan hasil pengobatan [14]. Beberapa dari
pertanyaan ini telah dimodifikasi relatif terhadap wawancara
awal yang sesuai untuk evaluasi tindak lanjut.
170

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi Vol. 40, No.2, 2003

WAWANCARA TINDAK LANJUT TRT

Nama: ______________________________________________Tanggal: ________________________________
Pertanyaan-pertanyaan ini pada dasarnya sama dengan pertanyaan yang saya ajukan pada evaluasi awal Anda. Ingatlah bahwa kita
mengevaluasi tiga hal berbeda: (1) tinitus, (2) toleransi suara, dan (3) pendengaran. Setiap pertanyaan khusus untuk tinnitus,toleransi suara,
ataupendengaran.Tinnitusmengacu pada segala jenis suara di kepala Anda—dering, desis, dan sebagainya. Toleransi suaramengacu pada
bagaimana Anda bereaksi terhadap suara yang berbeda di lingkungan Anda.Pendengaranmengacu pada kemampuan Anda untuk mendeteksi
suara di lingkungan Anda, atau kemampuan Anda untuk memahami ucapan orang lain. Sebelum kita lanjutkan, apakah sudah jelas?

Pertanyaan tentang tinitus Anda umumnya mengacu padabulan lalu. Jawab pertanyaan ini sambil memikirkan tinitus Andaselama
sebulan terakhir. Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin tampak berulang atau berlebihan bagi Anda. Namun, saya ingin semua jawaban
datang langsung dari Anda, meskipun saya mungkin sudah mengetahui jawabannya. Kita harus konsisten dengan setiap pasien untuk
meminimalkan kemungkinan bias. Juga, ingat bahwa adatidak ada jawaban yang salah.

TINNITUS
Rangkaian pertanyaan pertama khusus untuk Andatinnitus. Tolong pikirkan hanya tentang Andatinitusketika Anda menjawab pertanyaan-
pertanyaan ini.

1.Apakah Anda memiliki hari-hari ketika tinitus Anda lebih mengganggu daripada hari-hari lainnya? Ya
Tidak (JIKA YA)Seberapa sering Anda mengalami "hari-hari buruk" ini? ______ hari per minggu/

Tidak YA)Ya
bulan (JIKA YA)Apakah merekasebagai seringseperti sebelum Anda memulai perawatan? (JIKA

Apakah merekaseburukseperti sebelum Anda memulai perawatan? Tidak Ya

2.Apakah ada jenis suara yang berdampak pada tinitus Anda? Artinya, apakah suara membuat tinitus Anda lebih keras atau lebih lembut atau
tidak ada efeknya?

Tidak berpengaruh Lebih lembut Lebih keras

(JIKA “LEBIH KERAS” ATAU “LEMBUT”)Jenis suara apa yang berdampak pada tinitus Anda? ___________________

Berapa lama ini berlangsung? _______________________________________________________________________

Apakah masih lebih keras sampaisetidaknyakeesokan paginya setelah Anda tidur? Tidak iya

(JIKA EFEK BERAKHIRSETIDAKNYASAMPAI PAGI BERIKUTNYA)Tolong beri contoh jenis suara yang
menyebabkan hal ini terjadi. _____________________________________________________________________

3.Apakah Anda menggunakan pelindung telinga (penutup telinga atau penutup telinga)? Tidak iya

(JIKA YA)Kapan Anda menggunakan pelindung telinga? _______________________________________________________

(Pewawancara:Tentukan apakah pasien menggunakan pelindung telinga secara khusus karena tinitus—Hal ini
biasanya untuk mencegah tinitus menjadi lebih keras, yang tidak disarankan kepada pasien karena “konseling
negatif.”)

(JIKA PERLINDUNGAN TELINGA DIGUNAKAN UNTUK TINNITUS)Berapa persen dari waktu Anda menggunakan penyumbat telinga atau penutup telinga untuk

tinnitus Anda? ______%

(Pewawancara:Apakah sabarterlalu melindungitelinga karena tinnitus? Tidak Ya)

Gambar 2.
Formulir Wawancara Tindak Lanjut TRT.
 171

HENRY dkk. Formulir wawancara TRT

4.Apakah saat ini Anda menerima perawatan lain khusus untuk tinitus Anda? Tidak iya

(Jika ya)Apa? ____________________________________________________________________________

(Pewawancara:Ini bisa berupa terapi "alternatif" profesional atau yang dikelola sendiri, misalnya jamu, vitamin, kaset.)

5.Saya akan menjelaskan aktivitas tertentu yang mungkin menjadi bagian dari hidup Anda. Tolong beri tahu saya jika tinnitus menghalangi
Anda melakukan aktivitas ini atau jika tinnitus Anda memengaruhi aktivitas ini secara negatif dengan cara apa pun.

(Pewawancara: Menunjukkan tanggapan pasien sebelumnya. Memberitahu pasien "perbaikan" tidak apa-apa, tetapi jangan memberi tahu mereka jawaban

sebelumnya.)

Dicegah Terpengaruh Tidak berpengaruh

Konsentrasi?
Tidur?
Aktivitas istirahat yang tenang (membaca, bersantai, dll.)?

Kerja?

Pergi ke restoran?
Berpartisipasi dalam atau mengamati acara olahraga?

Kegiatan sosial?

Ada yang lain? ____________________________

Orang bisamenyadaridari tinnitus mereka beberapa waktu dan tidak menyadarinya di lain waktu.

6.Berapa persen dari Andatotal waktu terjaga, selama sebulan terakhir, apakah Anda pernahmenyadaridari tinnitus Anda? Harap berikan
persentase rata-rata selama sebulan terakhir. ______%

Apakah persentase ini berubah sejak awal pengobatan? Tidak Ya

(Pewawancara:Tunjukkan respons pasien sebelumnya. ______%)

7.Berapa persen dari Andatotal waktu terjaga, selama sebulan terakhir, apakah Andakesal / tertekan / jengkeloleh tinitus Anda?
Harap berikan persentase rata-rata selama sebulan terakhir. ______%

Apakah persentase ini berubah sejak awal pengobatan? Tidak Ya

(Pewawancara:Tunjukkan respons pasien sebelumnya. ______%)

(Pewawancara:Periksa kembali apakah pasien menjawab dengan tepat pertanyaan 6 dan 7, yaitu, untuktotal waktu terjaga
untuk setiap kondisikesadarandangangguan.)

Sekarang saya akan meminta Anda untuk memberi peringkat pada tinnitus Anda, pada skala 0 sampai 10, sehubungan dengan tingkat keparahan, gangguan, dan pengaruhnya

terhadap hidup Anda. Tolong jangan sertakan kesulitan mendengar ketika Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

(Pewawancara:Garis bawahi tanggapan pasien sebelumnya untuk pertanyaan 8, 9, dan 10; memberi tahu pasien "peningkatan" tidak apa-apa, tetapi
jangan memberi tahu mereka angka sebelumnya.)

Gambar 2. (Lanjutan)
Formulir wawancara tindak lanjut TRT.
172

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi Vol. 40, No.2, 2003

8.Bagaimanakuat, ataukeras, apakah rata-rata tinitus Anda selama sebulan terakhir? "0" akan menjadi "tidak ada tinnitus"; "10" akan menjadi
"sekeras yang Anda bayangkan".

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9.Berapa tinnitusmembuatmu kesal, rata-rata, selama sebulan terakhir? “0” berarti “tidak mengganggu sama sekali”; "10" akan menjadi
"menyebalkan seperti yang bisa Anda bayangkan".

0123 4 5 6 7 8 9 10
10.Berapa banyak tinnitusmemengaruhi atau memengaruhi hidup Anda, rata-rata, selama sebulan terakhir? “0” akan menjadi “tidak sama sekali”; "10"
akan menjadi "sebanyak yang dapat Anda bayangkan".

01234 5 6 7 8 9 10
11.Apakah Anda memiliki komentar lain tentang tinnitus Anda?

____________________________________________________________________________________________

TOLERANSI SUARA
Rangkaian pertanyaan berikutnya hanya tentang Andakemampuan untuk mentolerir suara. Tolong pikirkan hanya tentang Andatoleransi suaraketika
Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

(Pewawancara:Ajukan pertanyaan ini hanya jika pasien memiliki masalah toleransi suara pada kunjungan awal.)

12.Jelaskan suara yang menyebabkan Anda sakit atau ketidaknyamanan fisik.

____________________________________________________________________________________________

13.Apakah Anda memiliki hari-hari ketika toleransi suara Anda lebih bermasalah daripada hari-hari Tidak Ya
lainnya? (JIKA YA)Seberapa sering Anda mengalami “hari-hari buruk” ini? __________ hari per _________

(JIKA YA)Apakah merekasebagai seringseperti sebelum Anda memulai perawatan? Tidak Ya

(JIKA YA)Apakah merekaseburukseperti sebelum Anda memulai perawatan? Tidak Ya
14.Apakah jenis suara apa pun berdampak pada kemampuan Anda untuk mentolerir suara? Artinya, apakah paparan suara membuat toleransi
suara Anda lebih baik, lebih buruk, atau tidak ada efeknya?

Tidak berpengaruh Lebih baik Lebih buruk

(JIKA “LEBIH BURUK” ATAU “LEBIH BAIK”)Jenis suara apa yang berdampak pada toleransi suara Anda?
____________________________________________________________________________________________

Berapa lama ini berlangsung?

____________________________________________________________________________________________

Apakah efeknya bertahan lamasetidaknyasampai keesokan paginya setelah Anda tidur? Tidak iya

(JIKA EFEK BERAKHIRSETIDAKNYASAMPAI PAGI BERIKUTNYA)Tolong beri contoh jenis suara yang
menyebabkan hal ini terjadi. __________________________________________________________________

15.(Pewawancara:Lihat pertanyaan 3. Jika pasien tidak menggunakan pelindung pendengaran, lanjutkan ke pertanyaan 16. Jika pasien
menggunakan pelindung pendengaran, tentukan apakah penggunaan tersebut khusus karena toleransi suara.)

Gambar 2. (Lanjutan)
Formulir wawancara tindak lanjut TRT.
 173

HENRY dkk. Formulir wawancara TRT

Apakah Anda menggunakan penyumbat telinga atau penutup telinga khususkarena toleransi suara? Tidak Ya
(JIKA YA)Berapa persen dari waktu Anda menggunakan pelindung telingakarena toleransi suara? ______% (JIKA

YA)Apakah Anda menggunakan penyumbat telinga saat itu cukup sepikarena toleransi suara? Tidak iya

(Pewawancara:Apakah sabarterlalu melindungitelingakarena toleransi suara? Tidak iya)

16.Apakah saat ini Anda sedang menerima pengobatan lain khusus untuktoleransi suara? Tidak Ya
(JIKA YA)Perawatan apa? ___________________________________________________________________
17.Saya akan menjelaskan aktivitas tertentu yang mungkin menjadi bagian dari hidup Anda. Tolong beri tahu saya jika toleransi suara
menghalangi Anda melakukan aktivitas ini, atau jika toleransi suara Anda berdampak negatif pada aktivitas ini dengan cara apa
pun.

(Pewawancara:Garis bawahi tanggapan pasien sebelumnya. Memberitahu pasien "perbaikan" tidak apa-apa, tetapi jangan memberi tahu mereka jawaban
sebelumnya.)

Dicegah Terpengaruh Tidak berpengaruh

Konser?
Belanja?
Film?
Kerja?
Pergi ke restoran?
Menyetir?

Berpartisipasi dalam atau mengamati acara olahraga?

Menghadiri gereja?

Kegiatan rumah tangga?

Penitipan anak?

Kegiatan sosial?
Ada yang lain? _____________________________

Sekarang saya akan meminta Anda untuk menentukan peringkat Andatoleransi suara, pada skala 0 sampai 10, berkenaan dengan tingkat keparahan, gangguan, dan pengaruhnya

terhadap hidup Anda.

(Pewawancara:Garis bawahi jawaban pasien sebelumnya untuk pertanyaan 18, 19, dan 20. Memberi tahu pasien “peningkatan” tidak apa-apa,
tetapi jangan beri tahu mereka nomor sebelumnya.)

18.Bagaimanaberatapakah toleransi suara Anda, rata-rata, selama sebulan terakhir? “0” berarti “Anda dapat mentolerir semua
suara”; "10" berarti "Anda tidak bisa mentolerir suara apa pun."

012345 6 7 8 9 10
19.Berapa banyak masalah Anda dengan toleransi suaramembuatmu kesal, rata-rata, selama sebulan terakhir? “0” berarti “tidak mengganggu
sama sekali”; "10" akan menjadi "menyebalkan seperti yang bisa Anda bayangkan".

01234567 8 9 10

Gambar 2. (Lanjutan)
Formulir wawancara tindak lanjut TRT.
174

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi Vol. 40, No.2, 2003

20.Seberapa besar toleransi suara memengaruhi hidup Anda, rata-rata, selama sebulan terakhir? “0” akan menjadi “tidak sama sekali”; "10" akan menjadi
"sebanyak yang dapat Anda bayangkan".

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

21.Apakah Anda memiliki komentar lain tentang Andatoleransi suara? ______________________________________

PENDENGARAN

22.Apakah Anda pikir Anda memiliki masalah pendengaran? Tidak iya

MASALAH PERINGKAT
Pada skala 0 sampai 10, saya ingin Anda mengurutkan pentingnya tinnitus, toleransi suara, dan pendengaran, sehubungan dengan seberapa
besar masalah tersebut bagi Anda.rata-rata selama sebulan terakhir. “0” akan menjadi “tidak ada masalah sama sekali”; "10" akan menjadi
"sebanyak yang dapat Anda bayangkan".

(Pewawancara:Garis bawahi jawaban pasien sebelumnya untuk pertanyaan 23, 24, dan 25. Memberi tahu pasien “peningkatan” tidak apa-apa,
tetapi jangan beri tahu mereka nomor sebelumnya.)

23.Seberapa besar masalahnyatinnitus? “0” akan menjadi “tidak ada masalah sama sekali”; "10" akan menjadi "sebanyak yang dapat Anda
bayangkan".

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

24.Seberapa besar masalahnyatoleransi suara? “0” akan menjadi “tidak ada masalah sama sekali”; "10" akan menjadi "sebanyak yang dapat Anda
bayangkan".

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

25.Seberapa besar masalahnyapendengaran? “0” akan menjadi “tidak ada masalah sama sekali”; "10" akan menjadi "sebanyak yang dapat Anda
bayangkan".

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

26.Mempertimbangkan tinitus, toleransi suara, dan pendengaran, apakah menurut Anda masalah Anda secara umum adalah
sama, lebih baik,atau lebih buruk? ___________________________________________________________________________________

27.Bagaimana perasaan Anda jika Anda harus mengembalikan instrumen Anda? ______________________________________

28.Apakah Anda senang telah memulai program ini? Tidak Ya Tidak yakin

Pewawancara:

1. Tunjukkan masalah utama yang dibahas selama kuesioner ini:

____________________________________________________________________________________________

2. Rekomendasi: _______________________________________________________________________________

3. Kunjungan berikutnya: _________________________________________________________________________________

Gambar 2. (Lanjutan)
Formulir wawancara tindak lanjut TRT.

Dalam instruksi tertulis untuk wawancara lanjutan, pasien
diberitahu untuk mempertimbangkan tinnitus mereka dan
pengaruhnya selama bulan sebelumnya saat menjawab pertanyaan.
Dengan demikian, mereka tidak diminta untuk menanggapi
sehubungan dengan hari atau keadaan tertentu, tetapi untuk
memikirkan bagaimana tinitus telah mempengaruhi mereka secara
umum selama 30 hari sebelumnya.
pertanyaan 1
Pertanyaan 1 berisi serangkaian pertanyaan tentang apakah
pasien mengalami hari-hari tertentu yang lebih dipengaruhi oleh
tinitusnya daripada yang lain. Pertanyaan tambahan telah
ditambahkan untuk menentukan apakah pasien merasa bahwa
"hari-hari buruk" ini lebih sedikit daripada sebelum pengobatan
dimulai. Karena itu penting untuk mengetahui apakah pasien
merasa bahwa mereka mengalami lebih sedikit hari buruk
daripada sebelumnya. Dokter harus menyadari jika pasien secara
bersamaan menerima pengobatan dengan ansiolitik atau obat
psikotropika lainnya dan harus mempertimbangkan efek potensial
dari pengobatan tersebut.
Pertanyaan 5
Pertanyaan 5 menentukan dampak tinitus pada berbagai
aktivitas, begitu juga dengan Pertanyaan 12 dari wawancara awal.
Klinisi harus memiliki tanggapan pasien terhadap wawancara awal
selama pelaksanaan wawancara lanjutan. Menunjukkan tanggapan
sebelumnya pada formulir wawancara lanjutan sangat membantu
ketika menanyakan tentang kegiatan ini. Pasien dapat diberi tahu
apakah mereka telah menunjukkan perbaikan atau tidak, tetapi
tidak disarankan untuk memberi tahu mereka tentang tanggapan
mereka sebelumnya.
Pertanyaan 6 dan 7
Pertanyaan 6 dan 7 adalah pertanyaan kunci yang membantu
dalam menentukan apakah pasien masing-masing terbiasa dengan
persepsi tinnitus dan reaksi tinnitus. Mirip dengan Pertanyaan 1,
pasien diminta untuk melaporkan jika mereka merasa bahwa
jumlah waktu mereka menyadari tinnitus mereka, atau terganggu
oleh tinitus mereka, telah berubah selama bulan sebelumnya.
Pertanyaan 8, 9, dan 10
Pertanyaan 8, 9, dan 10 meminta pasien untuk memperkirakan
masing-masing, kenyaringan tinitus, gangguan, dan dampak hidup
mereka. Untuk pertanyaan-pertanyaan ini, serta Pertanyaan 23, 24, dan
25, dokter sekali lagi disarankan untuk menyediakan jawaban pasien
sebelumnya untuk menunjukkan kepada pasien apakah perbaikan telah
dicatat. Sebuah kesadaran bahwa
175
HENRY dkk. Formulir wawancara TRT
perbaikan telah terjadi dapat sangat membesarkan hati pasien
dan merupakan insentif penting untuk memaksimalkan
kepatuhan terhadap protokol pengobatan.
Tentu saja beberapa pasien tidak akan menunjukkan
perbaikan apapun. Jika perbaikan tidak dicatat setelah 1 sampai 2
tahun pengobatan, dokter harus menilai secara jujur apakah
melanjutkan pengobatan dengan TRT adalah kepentingan terbaik
pasien. Dalam beberapa kasus, TRT membutuhkan waktu hingga 4
tahun untuk menunjukkan hasil yang positif (S. Gold, komunikasi
pribadi, 2002). Jadi, untuk beberapa pasien, ini hanya soal terus
mendorong mereka meskipun mereka kurang berkembang.
Namun, pada titik tertentu, dokter dan pasien harus sama-sama
memutuskan apakah bentuk pengobatan lain adalah pilihan
terbaik.
Soal 12 sampai 21
Pertanyaan 12 sampai 21 khusus untuk mengurangi
toleransi suara. Jika toleransi suara yang berkurang tidak
dicatat sebagai masalah selama wawancara awal, pertanyaan-
pertanyaan ini dilewati selama wawancara lanjutan. Jika
pengurangan toleransi suara dilaporkan pada awalnya,
menyelesaikan pertanyaan ini akan memungkinkan evaluasi
kemanjuran pengobatan.
Pertanyaan 22
Pertanyaan 22 adalah satu-satunya pertanyaan tentang
kesulitan mendengar. Pertanyaannya hanya membutuhkan
jawaban ya atau tidak, tetapi tujuannya adalah untuk mengangkat
masalah tersebut sebagai poin diskusi untuk mengevaluasi apakah
pasien menganggap gangguan pendengaran sebagai masalah
[39]. Persepsi ini sering berubah dari janji temu ke janji temu, yang
berpotensi mengakibatkan perubahan pada perangkat tingkat
telinga. Perubahan seperti itu biasanya akan melibatkan
penambahan amplifikasi karena pasien mengenali sejauh mana
gangguan pendengaran merupakan masalah. Banyak pasien akan
menjadi kandidat alat bantu dengar "batas" selama evaluasi awal
mereka, dan mungkin yang terbaik adalah melakukan kesalahan
pada pemasangan amplifikasi jika keputusannya tidak jelas. Jika
tidak, ada kemungkinan pasien akan terus-menerus frustrasi
karena kesulitan mendengar. Untuk pasien yang awalnya
dipasangi alat bantu dengar, tentu saja penting untuk memberikan
perawatan lanjutan yang tepat untuk memastikan bahwa
amplifikasi berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, pasien yang
menggunakan amplifikasi harus diberi pertanyaan yang penting
untuk menilai masalah apa pun.
176
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi Vol. 40, No.2, 2003
Soal 23, 24, dan 25
Pertanyaan 23, 24, dan 25 sangat penting bagi
seorang dokter untuk menentukan efek relatif dari
tinnitus, penurunan toleransi suara, dan gangguan
pendengaran pada kehidupan pasien. Dalam beberapa
kasus, hanya satu dari ini yang menjadi masalah di awal
perawatan dan perawatan akan dikhususkan untuk
kondisi tersebut selama program berlangsung. Dalam
kasus lain, lebih dari satu kondisi ini akan menjadi
masalah pada awal pengobatan dan efek relatifnya
dapat berubah selama pengobatan. Misalnya, jika
hyperacusis adalah masalah utama pada awal
pengobatan, protokol pengobatan akan dikhususkan
untuk hyperacusis tersebut. Pada kunjungan tindak
lanjut, hyperacusis mungkin menjadi kurang masalah
dan tinitus mungkin menjadi perhatian utama. Dalam
kasus seperti itu, upaya pengobatan akan bergeser
untuk mengatasi terutama kondisi tinnitus.
Soal 26 sampai 28
Pertanyaan 26 menentukan apakah pasien merasa bahwa kondisi
pendengaran mereka menguntungkan secara keseluruhan, dengan
mempertimbangkan tinitus, toleransi suara, dan gangguan pendengaran.
Pertanyaan 27 agak tidak biasa karena menanyakan kepada pasien
bagaimana perasaan mereka tentang mengembalikan perangkat setinggi
telinga mereka. Tanggapan mereka terhadap pertanyaan ini bisa sangat
terbuka. Dalam kebanyakan kasus, pasien akan menunjukkan dengan tegas
bahwa mereka tidak akan nyaman menyerahkan perangkat mereka.
Pertanyaan 28 cukup umum untuk menanyakan apakah pasien senang atau
tidak karena mereka memulai program. Ini memberikan indikator global
tentang kepuasan mereka secara keseluruhan terhadap program tersebut.
DISKUSI
Artikel ini menyediakan alat untuk mengevaluasi pasien
untuk pengobatan dengan TRT dan untuk memantau
kemanjuran pengobatan dengan TRT. Formulir wawancara satu
halaman asli, baik awal maupun tindak lanjut [14], dapat
bekerja secara efektif untuk dokter TRT yang berpengalaman.
Namun, banyak dokter, terutama mereka yang relatif baru
dalam TRT, telah menyatakan perlunya membuat skrip
pertanyaan dan menjelaskan berbagai pertanyaan dalam
formulir. Makalah ini menjawab kebutuhan tersebut. Harapan
kami, informasi ini akan berguna untuk mendorong
standarisasi yang lebih tinggi dalam melakukan TRT.
Formulir Wawancara Awal dan Tindak Lanjut TRT direvisi
terutama untuk membantu menentukan hasil pengobatan
dengan cara standar untuk studi klinis acak yang saat ini
dilakukan di Portland Department of Veterans Affairs (VA)
Medical Center (VAMC) di mana subjek menerima pengobatan
dengan Tinnitus Masking atau TRT. Karena semua subjek di
kedua kelompok akan menerima wawancara awal dan tindak
lanjut TRT, mengelola wawancara dengan cara yang konsisten
sangat penting. Oleh karena itu, formulir wawancara direvisi
sehingga kata-kata yang tepat dari setiap pertanyaan akan
diberikan pada setiap formulir. Formulir yang direvisi ini
sekarang digunakan dalam seminar pelatihan TRT, dan
penerapan klinisnya akan meminimalkan variabilitas dalam
administrasi kuesioner.
Ada metode yang diterima untuk mengembangkan dan
menguji skala yang mengukur kesehatan atau status
fungsional. Metode tersebut akan menilai keandalan, validitas,
dan daya tanggap skala. Pendekatan seperti itu belum
dilakukan dengan formulir wawancara TRT, yang awalnya
dikembangkan oleh penulis kedua dan ketiga dari makalah ini
karena persepsi mereka bahwa kuesioner yang dibawa pulang
tidak memadai untuk menilai pasien tinnitus [14]. Oleh karena
itu penulis merancang wawancara terstruktur untuk menjadi
panduan untuk memperoleh informasi dari pasien dan untuk
mengevaluasi potensi perubahan selama pengobatan. Formulir
wawancara adalah alat klinis untuk melakukan TRT dan, meski
tidak diklaim sebagai teknik penilaian tinitus universal,
berpotensi digunakan dengan jenis metode pengobatan
tinnitus lainnya.
Literatur substansial ada mengenai instrumen hasil
tinitus — beberapa di antaranya telah mengalami metode
pengembangan dan pengujian yang lebih tradisional. Tak
satu pun dari instrumen ini, bagaimanapun, telah mencapai
konsensus disiplin sebagai metode standar untuk
mengevaluasi efek negatif dari tinnitus. Meikle dan Grist
telah meninjau berbagai ukuran hasil yang telah
dikembangkan dan mencatat banyak perbedaan di antara
mereka [40]. Meikle dan Grist menekankan perlunya
instrumen standar tunggal untuk menilai tekanan terkait
tinitus dan gangguan fungsional yang dihasilkan.
Sehubungan dengan komentar sebelumnya, ada
kebutuhan untuk memberikan pengembangan dan pengujian
lebih lanjut agar formulir wawancara TRT didokumentasikan
sebagai valid dan dapat diandalkan. Upaya saat ini sedang
dilakukan untuk mencapai tujuan ini. Sebuah kelompok kerja
telah dibentuk yang saat ini mengevaluasi empat instrumen
hasil tinnitus, termasuk formulir wawancara TRT, Tinnitus
Handicap Inventory [41,42], Kuesioner Tinnitus Handicap [19],
dan Tinnitus Severity Index [43]. Dengan saran dari para ahli
dalam evaluasi hasil dan pengembangan kuesioner,

instrumen ini diperiksa dengan cermat untuk menentukan
perbedaan dalam domain kontennya (topik yang dibahas)
dan konstruksi item (misalnya, ungkapan pertanyaan,
jumlah kategori respons, dan apakah subpertanyaan
diminta atau tidak) [40]. Yang paling penting, keempat
kuesioner sedang dievaluasi sehubungan dengan
bagaimana pasien itu sendiri menanggapi item kuesioner.
Analisis semacam itu dimungkinkan karena masing-masing
kuesioner telah digunakan dalam studi pengobatan tinitus
yang saat ini dilakukan di Portland VAMC. Hasil penting dari
upaya ini adalah penilaian kinerja formulir wawancara TRT
yang diperluas sehubungan dengan tiga instrumen tinitus
yang dikelola sendiri yang telah didokumentasikan validitas
dan reliabilitasnya. Menyusul upaya tersebut, formulir
wawancara TRT yang direvisi lebih lanjut dapat diusulkan
yang akan membutuhkan pengujian validitas dan
reliabilitas. Kemungkinan besar, versi umum dari instrumen
hasil tinnitus yang dikelola sendiri akan dikembangkan dan
dipromosikan untuk aplikasi klinis dan penelitian standar.
Namun untuk TRT, format wawancara akan dipertahankan
untuk tujuan yang baru saja disebutkan [14].
Akhirnya, perlu dicatat bahwa pengembang formulir
wawancara TRT asli mengelola Tinnitus Handicap Inventory
kepada semua pasien mereka selain melakukan wawancara
[41,42]. Jastreboff dan Jastreboff menyatakan bahwa pilihan
kuesioner tambahan adalah masalah preferensi pribadi
penyedia [14]. Dobie juga membahas masalah evaluasi
keefektifan pengobatan [11]. Dia merekomendasikan
penggunaan Tinnitus Handicap Inventory atau Tinnitus
Handicap Questionnaire sebagai “kandidat terbaik untuk
ukuran konsensus” [41,42,19]. Dengan demikian, untuk
klinisi atau peneliti yang terlibat aktif dalam melakukan TRT,
kami menyarankan agar formulir wawancara digunakan
bersama dengan salah satu kuesioner yang diisi sendiri
yang telah menjalani dokumentasi untuk validitas dan
reliabilitas.
PENGAKUAN
Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusi
signifikan dari Tara Zaugg, MS; dan Barbara Tombleson, BS.
REFERENSI
1. Jastreboff PJ, Hazell JWP. Pengobatan tinitus berdasarkan
model neurofisiologis. Di dalam: Vernon JA, editor. Tinni-
177
HENRY dkk. Formulir wawancara TRT
tus pengobatan dan bantuan. Needham Heights: Allyn &
Bacon; 1998. hal. 201–17.
2.Jastreboff PJ. Persepsi pendengaran hantu (tinnitus):
mekanisme generasi dan persepsi. Neurosci Res
1990;8:221–54.
3. Jastreboff PJ, Hazell JWP. Pendekatan neurofisiologis untuk
tinnitus: implikasi klinis. Brit J Audiol 1993;27:7–17.
4. Jastreboff PJ, Jastreboff MM. Tinnitus Retraining Therapy (TRT)
sebagai metode untuk pengobatan pasien tinnitus dan
hyperacusis. J Am Acad Audiol 2000;11:162–77.
5. Jastreboff PJ, Jastreboff MM. Terapi Pelatihan Tinnitus. Sem
Hearing 2001;22:51–63.
6. Henry JA, Jastreboff MM, Jastreboff PJ, Schechter MA,
Fausti SA. Penilaian pasien untuk pengobatan dengan
Tinnitus Retraining Therapy. J Am Acad Audiol 2002;
13:523–44.
7. Domjan M, Burkhard B. Prinsip belajar dan perilaku.
Pacific Grove, California: Perusahaan Penerbitan
Brooks/Cole; 1986.
8. Davis A, Refaie AE. Epidemiologi tinitus. Di dalam: Tyler
R, redaktur. Buku pegangan tinitus. San Diego: Grup
Penerbitan Tunggal; 2000. hal. 1–23.
9.Jastreboff PJ. Tinnitus Habituation Therapy (THT) dan
Tinnitus Retraining Therapy (TRT). Di dalam: Tyler RS,
editor. Buku pegangan tinitus. San Diego: Grup
Penerbitan Tunggal; 2000. hal. 357–76.
10. Dobi RA. Tinjauan uji klinis acak pada tinitus.
Laringoskop 1999;109:1202–11.
11. Uji klinis acak Dobie R. untuk tinnitus: bukan kata terakhir?
Di dalam: Patuzzi R, editor. Prosiding Seminar Tinnitus
Internasional VII. Perth: Departemen Fisiologi, University
of Western Australia; 2002. hal. 3–6.
12. Henry JA, Schechter MA, Nagler SM, Fausti SA. Tinnitus
Retraining Therapy dan Tinnitus Masking: Bagaimana
perbandingannya? Di dalam: Patuzzi R, editor. Prosiding
Seminar Tinnitus Internasional VII. Perth: Departemen
Fisiologi, University of Western Australia; 2002. hal. 247–54.
13. SL Emas, Formby C, WC Abu-abu. Merayakan satu dekade
evaluasi dan pengobatan: University of Maryland Tinnitus
dan Hyperacusis Center. Am J Audiol 2000;9: 69–74.
14. Jastreboff MM, Jastreboff PJ. Kuesioner untuk penilaian
pasien dan hasil mereka. Di dalam: Hazell JWP, editor.
Prosiding Seminar Tinnitus Internasional Keenam
1999. London: Pusat Tinnitus dan Hyperacusis; 1999.
hal. 487–91.
15. Jastreboff PJ, Jastreboff MM, editor. Kursus pembaruan TRT,
San Diego, 22 April 2001.
16. Coles RRA. Tinnitus: Epidemiologi, etiologi dan klasifikasi.
Di dalam: Reich G, Vernon JA, editor. Prosiding dari
178
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Rehabilitasi Vol. 40, No.2, 2003
Seminar Tinnitus Internasional Kelima 1995. Portland:
American Tinnitus Association; 1996. hal. 25–29.
17. Jastreboff MM, Jastreboff PJ. Penurunan toleransi suara
dan Tinnitus Retraining Therapy (TRT). Aust NZ J Audiol
2002;24:74–81.
18. Jastreboff PJ, Jastreboff MM. Tinnitus dan hiperakusis. Di
dalam: Ballenger JJ, Snow JB, editor. Bedah kepala dan leher
Ballenger's otorhinolaryngology. edisi ke-16. San Diego:
Penerbitan Tunggal; 2002. hal. 456–71.
19. Kuk FK, Tyler RS, Russell D, Jordan H. Sifat
psikometri dari kuesioner tinnitus handicap. Telinga
Mendengar 1990;11:434–45.
20. Zaugg T, Schechter MA, Fausti SA, Henry JA. Kesulitan yang
disebabkan oleh kesalahpahaman pasien bahwa masalah
pendengaran disebabkan oleh tinnitus. Di dalam: Patuzzi R,
editor. Seminar Tinnitus Internasional VII. Perth: Departemen
Fisiologi, University of Western Australia; 2002. hal. 226–28.
21. Jastreboff PJ. Kategori pasien di TRT dan hasil
pengobatan. Di dalam: Hazell JWP, editor. Prosiding
Seminar Tinnitus Internasional Keenam 1999. London:
Pusat Tinnitus dan Hyperacusis; 1999. hal. 394–98.
22. Henry JA, Schechter MA, Nagler SM, Fausti SA.
Perbandingan Tinnitus Masking dan Tinnitus
Retraining Therapy. J Am Acad Audiol 2002;13:559–81.
23. Jastreboff PJ. Tinnitus: Metode Pawel J. Jastreboff. Di
dalam: Gates G, editor. Terapi terkini dalam otolaringologi
—Bedah kepala dan leher. Louis: Mosby-Year Book, Inc.;
1998. hal. 90–95.
24. Sheldrake JB, Jastreboff PJ, Hazell JWP. Perspektif untuk
penghapusan total persepsi tinnitus. Di dalam: Reich GE,
Vernon JA, editor. Prosiding Seminar Tinnitus
Internasional Kelima 1995. Portland: American Tinnitus
Association; 1996. hal. 531–36.
25. Schechter MA, Henry JA. Penilaian dan pengobatan pasien
tinitus menggunakan "pendekatan penyamaran". J Acad
Audiol 2002;13:545–58.
26. Meikle MB, Griest SE. Perbedaan berdasarkan gender dalam
karakteristik tinitus. Mendengar J 1989;42:68–76.
27. Meikle MB. Metode untuk evaluasi prosedur bantuan
tinnitus. Di dalam: Aran JM, Dauman R, editor. Prosiding
Seminar Tinnitus Internasional IV, Bordeaux. New York:
Publikasi Kugler; 1991. hal. 555–62.
28. Meikle M, Walsh ET. Karakteristik tinnitus dan observasi
terkait pada lebih dari 1800 pasien tinnitus. Di dalam:
Shulman A, Ballantyne J, editor. Seminar Tinnitus
Internasional Proc II. Ashford, Kent: Invicta Press; 1984.
29. Formby C, Sherlock LP, Gold SL. Sebuah studi eksperimental untuk
menguji konsep kalibrasi ulang adaptif dari perolehan
pendengaran kronis: temuan sementara. Di dalam: Patuzzi R,
editor. Prosiding Seminar Tinnitus Internasional VII. Perth: Fi-
Departemen ologi, University of Western Australia; 2002. hal.
165–69.
30. Formby C, Gold SL. Modifikasi tingkat ketidaknyamanan
kenyaringan: bukti peningkatan pendengaran kronis adaptif
dan relevansi klinisnya. Sem Hearing 2002;23:21–35.
31. Hazell JWP, Sheldrake JB. Hiperakusis dan tinitus. Di dalam:
Aran JM, Dauman R, editor. Tinnitus 91: Prosiding Seminar
Tinnitus Internasional Keempat. Amsterdam/ New York:
Publikasi Kugler; 1992. hal. 245–48.
32. Gold SL, Frederick EA, Formby C. Pergeseran dalam rentang
dinamis untuk pasien hiperakusis yang menerima Tinnitus
Retraining Therapy (TRT). Di dalam: Hazell J, editor. Prosiding
Seminar Tinnitus Internasional Keenam 1999. London: Pusat
Tinnitus dan Hyperacusis; 1999. hal. 297–301.
33. McKinney CJ, Hazell JWP, Graham RL. Perubahan tingkat
ketidaknyamanan kenyaringan dan kepekaan terhadap suara
lingkungan dengan terapi berbasis pembiasaan. Di dalam:
Hazell J, editor. Prosiding Seminar Tinnitus Internasional
Keenam. London: Pusat Tinnitus dan Hyperacusis; 1999. hal.
499–501.
34. Vernon JA, Tekan L. Perawatan untuk hyperacusis. Di dalam:
Vernon JA, editor. Pengobatan dan pereda tinitus. Needham
Heights: Allyn & Bacon; 1998. hal. 223–27.
35. Wolk C, Seefeld B. Efek pengelolaan hyperacusis dengan
masker (generator kebisingan). Di dalam: Hazell J, editor.
Prosiding Seminar Tinnitus Internasional Keenam.
London: Pusat Tinnitus dan Hyperacusis; 1999.
p. 512–14.
36. Jastreboff PJ. Implikasi klinis dari model neurofisiologis
tinnitus. Di dalam: Reich GE, Vernon JA, editor.
Prosiding Seminar Tinnitus Internasional Kelima 1995.
Portland: American Tinnitus Association; 1996.
p. 500–7.
37. Jastreboff PJ, Grey WC, Gold SL. Pendekatan neurofisiologis
untuk pasien tinitus. Am J Otol 1996;17:236–40.
38. Jastreboff MM, Jastreboff PJ. Hiperakusis. Audio Online
2001; 18 Juni 2001.
39. Berry J, Martin RL. Anda tidak mendengar dengan telinga Anda. Dengarkan J
2002;55:52–54.
40. Meikle MB, Griest SE. Tingkat keparahan dan kecacatan tinnitus:
upaya prospektif untuk mengembangkan serangkaian tindakan
inti. Di dalam: Patuzzi R, editor. Seminar Tinnitus Internasional VII.
Perth: Departemen Fisiologi, University of Western Australia;
2002. hal. 157–61.
41. Newman CW, Jacobson GP, Spitzer JB. Pengembangan
Inventarisasi Tinnitus Handicap. Arch Otolaryngol—Head
Neck Surg 1996;122:143–48.
42. Newman CW, Sandridge SA, Jacobson GP. Kecukupan
psikometri dari Tinnitus Handicap Inventory (THI) untuk

mengevaluasi hasil pengobatan. J Am Acad Audiol 1998;9:
153–60.
43. Meikle MB, Griest SE, Stewart BJ, Tekan LS. Mengukur dampak
negatif tinitus: Indeks keparahan singkat. Di dalam: Ryan A,
editor. Pertemuan Pertengahan Musim Dingin: Asosiasi untuk
179
HENRY dkk. Formulir wawancara TRT
Penelitian di Otolaringologi. Des Moines: Asosiasi
Penelitian di Otolaryngology; 1995. hal. 167.
Diserahkan untuk publikasi 1 April 2002. Diterima dalam
bentuk revisi 8 Januari 2003.