Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEORI BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

Guna untuk memenuhi tugas matakuliah Teori Bimbingan Kelompok


Dosen Pengampu: Dr. Naharus Surur, M.Pd

Disusun Oleh:
RITAWATI
921862010068

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( STIKIP MUHAMMADIYAH BARRU)
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Matakuliah Teori Bimbingan Kelompok.
Makalah ini berisi materi tentang Layanan Bimbingan Kelompok Teknik
Pemecahan Masalah (Problem Solving). Meskipun dengan banyak keterbatasan yang ada,
penulis bersyukur bisa menyusun makalah hingga selesai, sehingga dapat bermanfaat pada
perkuliahan Bimbingan dan Konseling.
Dengan terselesaikannya makalah ini, maka tidak lupa penulis ucapkan terimakasih
kepada Bapak Dr. Naharus Surur, M.Pd atas penjelasan dan bimbingannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis bukanlah ahli dalam menyusun
makalah dan materi di dalamnya, barangkali terdapat kesalahan penulisan atau materi yang
dijabarkan, mohon diberikan kritik dan saran agar makalah ini bisa lebih baik kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Parepare 13 Agustus 2022

Penyusun

RITAWATI

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok 3
B. Pengertian Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving) 3
C. Langkah-Langkah Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving) 4
D. Kelebihan Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving) 4
E. Kelemahan Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving) 5
F. Kerangka Kerja Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Pemecahan Masalah
(Problem Solving) 5
G. Proses Implementasi, Adaptasi Dan Adopsi Dari Teknik Problem Solving (pemecahan
masalah) Dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok 7
BAB III 9
PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
DAFTAR REFRENSI 10

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat peserta didik belajar bidang akademik maupun
non-akademik. Selain memperlajari tentang berbagai pelajaran yang ada di sekolah,
peserta didik juga diberikan layanan oleh Guru Bimbingan dan Konseling (BK).
Bimbingan dan Konseling merupakan proses interaksi antara konselor (Guru BK)
dengan konseli (Peserta Didik) baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
rangka membantu konseli untuk mengembangkan potensi dirinya dan untuk
membantu menyelesaikan masalah yang dialaminya.
Penerapan layanan Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan layanan
yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di sekolah. Seperti layanan
bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok,
dsb. Layanan tersebut bisa digunakan oleh guru BK dengan menggunakan teknik
yang bisa diterapkan.
Makalah ini berfokus pada layanan bimbingan kelompok yang di dalamnya
membahas tentang teori bimbingan kelompok. Menurut Romlah (2006)
mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan
yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara
optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan
dilaksanakan dalam situasi kelompok. Teknik dalam bimbingan kelompok ada
berbagai macamnya, namun dalam makalah ini penulis akan lebih fokus pada teknik
penyelesaian masalah (problem solving). Teknik ini biasa digunakan oleh guru BK
dalam memberikan layanan kepada peserta didiknya di sekolah.

B. Rumusan Masalah
Makalah bimbingan kelompok dengan teknik problem solving memiliki rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan kelompok?
2. Apa yang dimaksud teknik pemecahan masalah (problem solving)?
3. Bagaimana langkah-langkah teknik pemecahan masalah (problem solving)?

1
4. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari teknik pemecahan masalah (problem
solving)?
5. Bagaimana kerangka kerja dari bimbingan kelompok menggunakan teknik
pemecahan masalah (problem solving)?
6. Mengapa teknik pemecahan masalah perlu di implementasikan ke dalam layanan
bimbingan kelompok?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah bimbingan kelompok dengan teknik problem solving adalah
untuk :
1. Menjelaskan pengertian dari bimbingan kelompok
2. Menjelaskan pengertian dari teknik pemecahan masalah (problem solving)
3. Megetahui dan memaparkan langkah-langkah bimbingan kelompok
menggunakan teknik pemecahan masalah (problem solving)
4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari teknik pemecahan masalah (problem
solving)
5. Memahami kerangka kerja dari bimbingan kelompok menggunakan teknik
pemecahan masalah (problem solving)
6. Memaparkan dan memahami proses implementasi bimbingan kelompok
menggunakan teknik pemecahan masalah (problem solving).

D. Manfaat
Makalah ini berguna untuk memenuhi tugas dari matakuliah Teori Bimbingan
Kelompok yang diberikan oleh dosen pembimbing. Selain itu, makalah ini bisa
digunakan sebagai sumber referensi dan sebagai bahan presentasi untuk
pembelajaran dalam matakuliah Teori Bimbingan Kelompok oleh pembaca maupun
penulis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok


● Prayitno (1995) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika
kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi,
bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain sebagainya;
apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang
bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya.
● Sementara Romlah (2006) mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok
merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar
dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan,
bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi
kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah
pada siswa dan mengembangkan potensi diri siswa.
● Menurut Nurihsan (2007) Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah
berkembangannya masalah atau atau kesulitan pada diri konseli (siswa). Isi
kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan
dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan masalah sosial yang telah
disajikan dalam bentuk pelajaran.
● Berdasarkan pengertian di atas, maka yang dimaksud Bimbingan Kelompok
dalam penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berkelompok untuk
membahas topik yang bersifat umum dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

B. Pengertian Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving)


● Menurut Romlah (2006: 93) teknik problem solving adalah suatu proses kreatif
dimana individu-individu menilai perubahan-perubahan yang ada pada diri dan
lingkungannya, dan membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan, atau
penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai hidupnya.
● Djamarah (2010: 91) juga menambahkan bahwa metode problem solving bukan
hanya sekedar metode belajar mengajar, tetapi juga merupakan metode berpikir,
sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lainnya yang dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

3
● Menurut Majid (2011: 142) metode pemecahan masalah (problem solving)
merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk
memperhatikan, menelaah dan berpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya
menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah.
● Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik problem solving adalah
suatu proses melatih siswa untuk berpikir ilmiah, siswa diajak untuk menilai
perubahan-perubahan yang ada pada diri dan lingkungannya, dan membuat
pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan, atau penyesuaian yang selaras dengan
tujuan-tujuan dan nilai hidupnya.

C. Langkah-Langkah Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving)


● Teknik problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar
metode belajar mengajar, tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam
problem solving dapat menggunakan metode lainnya yang dimulai dengan
mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
● Menurut Majid (2011: 143) penggunaan metode ini dengan mengikuti langkah-
langkah dan prosedur tertentu. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam
metode problem solving adalah sebagai berikut:
1) Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh
dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti,
bertanya, berdiskusi, dan lain-lain.
3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban
ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh.
4) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa
harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa
jawaban tersebut itu betul-betul cocok.
5) Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan
terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.

D. Kelebihan Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving)


Djamarah (2010:92-93) mengemukakan beberapa kelebihan menggunakan
metode/teknik problem solving, antara lain:

4
1) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan
kehidupan khususnya dengan dunia kerja.
2) Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para
siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila
menghadapi permasalahan di dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, dan
bekerja kelak, suatu kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan
manusia.
3) Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif
dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya siswa banyak melakukan
mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka
pemecahan.

E. Kelemahan Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving)


Kekurangan teknik problem solving menurut Djamarah (2010: 94) antara lain sebagai
berikut:
1) Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat
berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman
yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
Sering orang beranggapan keliru bahwa metode pemecahan asalah hanya cocok
untuk SLTP, SLTA, dan PT saja. Padahal, untuk siswa SD sederajat juga bisa
dilakukan dengan tingkat kesulitan permasalahan yang sesuai dengan taraf
kemampuan berpikir.
2) Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan
waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
3) Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima
informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan
permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai
sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

F. Kerangka Kerja Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Pemecahan


Masalah (Problem Solving)
● Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berkelompok
untuk membahas topik yang bersifat umum dengan memanfaatkan dinamika
kelompok. Bimbingan kelompok dalam penelitian akan digunakan sebagai

5
perlakuan (treatment) dengan lebih dikhususkan pada penggunakan bimbingan
kelompok teknik problem solving. Teknik problem solving adalah suatu proses
melatih siswa untuk berpikir ilmiah, siswa diajak untuk menilai perubahan-
perubahan yang ada pada diri dan lingkungannya, dan membuat pilihan-pilihan
baru, keputusan-keputusan, atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan
dan nilai hidupnya.
● Prosedur pelaksanaan bimbingan kelompok menggunakan teknik problem solving
mengikuti pelaksanaan bimbingan kelompok secara umum yang meliputi tahap
pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran.
Pelaksanaan teknik problem solving pada saat tahap kegiatan. Pada tahap kegiatan
anggota kelompok, membahas topik beserta sub topik yang sudah ditentukan
pemimpin kelompok. Setelah topik selesai dibahas dan didiskusikan, pemimpin
kelompok memberikan permasalahan untuk diselesaikan, kemudian anggota
kelompok dapat menyampaikan permasalahan pribadi yang sedang dialami untuk
dicari penyelesainnya.
● Adapun pelaksanaan secara khusus dari bimbingan kelompok teknik problem
solving adalah sebagai berikut:

N Tahapan Pemimpin Kelompok Anggota Kelompok


o.
1. Pembentuk 1. Menerima kehadiran Merespon dengan
an (10 anggota kelompok membalas ucapan
menit) secara terbuka dan kembali kasih.
mengucapkan
terima kasih.
2. Memimpin berdo’a. Berdo’a.
3. Menjelaskan pengertian Memperhatik
dan tujuan bimbingan an,
kelompok. mendengarka
n.
4. Menjelaskan cara Memperhatikan
pelaksanaan dan
bimbingan kelompok mendengarkan.
diantaranya :
- Format kegiatan.
- Peran
anggota
kelompok.
- Suasana interaksi.
5. Menjelaskan asas-asas Memperhatikan.
bimbingan kelompok
6
(kesukarelaan,
keterbukaan, kegiatan,
kenormatifan,
kekinian, kerahasiaan).
6. Menyampaikan kesepakan Menyepakati waktu
waktu. kegiatan.
7. Perkenalan dilanjutkan Memperkenalkan diri
Permainan “Jika-Maka” secara bergantian dan
untuk menghangatkan melaksanakan
suasana agar saling permainan.
terbuka, saling percaya,
saling menerima sehingga
tercipta
dinamika kelompok.
2. Peralih 8. Mengkondisikan anggota Memberikan respon
an (5 kelompok agar siap jawaban atas
menit) melanjutkan ketahap kesiapan anggota
berikutnya. kelompok.
9. Menjelaskan kembali Memperhatikan.
pengertian dan
pelaksanaan
bimbingan kelompok.
3. Kegiata 10. Menyampaikan topik yang Memperhatikan.
n (20 akan dibahas.
menit) 11. Menjelaskan pentingnya Mendengarkan
topik tersebut dibahas dan
dalam memperhatikan
kelompok.

G. Proses Implementasi, Adaptasi Dan Adopsi Dari Teknik Problem Solving


(pemecahan masalah) Dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok
Dalam proses kegiatan impelentasi teknik pendekatan pemecahan masalah
dalam kegiatan bimbingan dan konseling, dilakukan dengan menempatkan teknik
yang digunakan pada tahapan yang tepat saat proses melaksanakan kegiatan
bimbingan kelompok. Dimana teknik pemecahan masalah digunakan pada tahapan
transisi sebagai langkah awal pengenalan terjadap topik bahasan yang akan
dibawakan, serta berusaha untuk menyesuaikan diri terhadap teknik kegiatan yang
akan digunakan. Serta tahapan selanjutnya dilakukan pada tahap kerja, dimana
tahapan ini merupakan tahap utama yang berkaitan langsung dengan implementasi
teknik pemecahan masalah dalam proses kegiatan bimbingan kelompok, hal tersebut
diimplementasikan dengan guru BK kepada peserta didik untuk mencoba memulai
pemecahan masalah terhadap salah satu topik yang digunakan dalam proses

7
bimbingan kelompok. Dalam implementasi teknik pemecahan masalah menurut
Piaget (Santrock, 2003 : 108) menjelaskan bahwa khsusnya remaja pada usia 11/12
s.d 15 tahun sudah mampu membayangkan situasi rekaan dan mencoba mengolahnya
dengan pemikiran logis, dan memungkinkan remaja tersebut trampil dalam
menentukan penyelesaian masalahnya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Dari
pernyataa tersebut implemetasi teknik pemecahan masalah dalam layanan bimbingan
kelompok dapat diigunakan untuk mengajak peserta didik mengenal lebih dalam
terkait dengan masalah atau topik layanan yang sedang dibahas. Dalam ranah
implementasi juga tidak lepas dari adanya adaptasi dan adopsi pelaksanaan layanan
bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik pemecahan masalah:
a) Adaptasi
Analisis untuk pelaksanaan adaptasi dalam proses kegiatan bimbingan dan
konseling dilakukan dengan melaksanakan pengembangan terhadap kegiatan
bimbingan kelompok itu sendiri, serta melaksanakan kegiatan untuk
menyesuaikan topik bahasan yang terjadi dilingkungan sekitar. Dimana topik yang
dipilih sesuai dengan topik bahasan yang digunakan dalam prose skegiatan
bimbingan kelompok. Dalam kegiatan adaptasi bimbingan dan konseling
diakukan dengan tetap bertuju pada teknik pendekatan yaitu pemecahan masalah
untuk menyempurnakan keterkaitan kegiatan bimbingan dengan teknik yang akan
digunakan.
b) Adopsi
Analisis dalam proses adopsi yang digunakan untuk pengembangan kegiatan
bimbingan kelompok secara mendetail dilaksanakan dengan mengadopsi topik
bahasan yang sudah ada sebelumnya, dengan diolah terlebih dahulu melalui
proses pembahasan sehingga menghasilkan hasil data yang diinginkan sesuai
dengan proses kegiatan dan teknik bimbingan yang digunakan. Dalam
mengadopsi suatu teknik bimbingan dalam kegiatan layanan bimbingan
kelompok, dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan topik yang
sebelumnya dipilih untuk diadaptasi dan diadopsi.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan kelompok dengan teknik problem solving merupakan suatu proses melatih
siswa untuk berpikir ilmiah, siswa diajak untuk menilai perubahan-perubahan yang ada
pada diri dan lingkungannya, dan membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan,
atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai hidupnya. Prosedur dari
teknik problem solving dimulai dari ketersediaan masalah yang akan dibahas,
menyiapkan data terkait masalah yang akan dibahas, menetapkan hipotesis kemudian
mengujinya, dan yang terakhir menyimpulkan jawaban dari masalah yang dibahas.
Teknik problem solving bisa membuat siswa menjadi lebih relevan terhadap kehidupan di
luar. Siswa juga bisa lebih terampil dalam menyelesaikan masalahnya dan mereka bisa
lebih kreatif serta menyeluruh dalam mencari solusi dari masalahnya.
Kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan bimbingan kelompok diantaranya
ada tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kerja, dan tahap pengakhiran. Tahap kerja
merupakan tahap utama yang berkaitan langsung dengan implementasi teknik pemecahan
masalah dalam proses kegiatan bimbingan kelompok, hal tersebut diimplementasikan
oleh guru BK kepada peserta didik untuk mencoba memulai pemecahan masalah terhadap
salah satu topik yang digunakan dalam proses bimbingan kelompok.

9
DAFTAR REFRENSI

Nurihsan, Achmad Juntika. 2007. Strategi Layanan Bimbingan & Konseling. Cetakan Kedua.
Bandung: Refika Aditama.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta:
Ghalia Indonesia.

Romlah Tatik. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri
Malang.

Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.

Majid, Abdul. 2011. Perencanaa Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.


Cetakan Kedelapan. Bandung: Rosda Karya.

Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.

Rosidah, A. 2016. Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Problem Solving Untuk


Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa Terisolir. Program Studi Bimbingan dan
Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

Andrian, R. 2021. Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dengan Tehnik Problem Solving


Dalam Meningkatkan Konsep Diri Peserta Didik Di SMPN 3 Bukit Kemuning
Lampung Utara. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung.

10
11

Anda mungkin juga menyukai