Anda di halaman 1dari 65

BUKU PANDUAN PENULISAN

PROPOSAL
SKRIPSI
&
SKRIPSI
Fakultas Agama Islam

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


2022

i
Tim Penyusun

Penanggung Jawab
Dr. Aip Syarifudin, M.Pd.I

Ketua
Abdul Muaz, M.Ud

Anggota
Dr. Adang Darmawan Achmad Atamimi, M.Pd.I
Dr. Toto Santi Aji, M.Ag
Dr. Sri Maryati, MA
Dr. Sudrajat, M. Pd.I
Dr. Abdul Basit Atamimi, M. Hum
Siti Hajar, M. Th. I
Subhan, M.Pd.I
M. Aziz Husnarrijal, M.Pd.I
Nur Khaeriyah, M. Si
Ahmad Zaeni, M. Ag
Abdul Muiz, M.Ud
Riza Awal Novanto, M.Pd.I

Administrasi/Kesekretariatan
Ahmad Yani Sutarman, S.Pd.I

Desain dan Tata Letak: Abu Biru

Cetakan 1/Maret 2022


Diterbitkan oleh FAI Press
Jl. Watubelah No. 40 Kel. Watubelah Kec. Sumber
Cirebon, Jawa Barat
Telp: (0231)-209608, Surel: fai@umc.ac.id
www.umc.ac.id | fai.umc.ac.id | tp.fai.umc.ac.id | iat.fai.umc,ac.id

ii
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt. atas segala


keberkahan yang senantiasa diberikan kepada kita semua.
Alhamdulillah, saat ini telah terbit Buku Panduan Penulisan
Proposal Skripsi dan Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Cirebon (FAI-UMC). Saya, selaku Dekan FAI-
UMC menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya bagi Tim Penyusun yang telah menyelesaikan dengan
baik penyusunan buku pedoman ini.
Buku panduan ini wajib digunakan sebagai acuan utama
untuk seluruh mahasiswa Fakultas Agama Islam dalam menyusun
tugas akhir berupa karya tulis ilmiah. Untuk kepentingan
keseragaman karya tulis ilmiah di lingkungan FAI-UMC maka
mohon buku ini menjadi pegangan bagi para dosen pembimbing
yang ditugaskan untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa.
Buku ini pun jika diperlukan akan diperbaharui secara periodik
agar senantiasa selaras dengan perkembangan keilmuan. Masukan
dan juga saran konstruktif dari seluruh civitas akademika di
lingkungan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Cirebon dalam upaya penyempurnaan buku ini sangat diharapkan.
Semoga Buku Panduan Penulisan Proposal Skripsi dan Skripsi ini
dapat dipergunakan dengan sebaik mungkin dalam rangka
perbaikan kualitas penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa dan
seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Cirebon.

Cirebon, Maret 2022


Dekan FAI-Universitas Muhammadiyah Cirebon

Dr. Aip Syarifudin, M. Pd.I


NIDN: 0402018402

iii
Pengantar Penyusun

Alhamdulillah wassyukrulillah, segala puji hanya milik


Allah Swt., semoga kita semua selalu mendapatkan nikmat dari-
Nya dan pandai mensyukurinya. Akhirnya, kami bisa
merampungkan Buku Panduan Penulisan Proposal Skripsi dan
Skripsi ini.
Buku ini adalah pedoman teknis untuk segenap mahasiswa
dalam menulis tugas akhir berbentuk karya ilmiah sebagai syarat
kelulusan di lingkungan akademis Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Cirebon (FAI-UMC). Tentu saja,
buku ini juga akan berguna untuk para dosen yang menjadi
pembimbing skripsi dalam mendampingi mahasiswa
menyelesaikan tugas akhirnya.
Beberapa konten dalam buku ini sudah disesuaikan dengan
pelbagai rujukan, seperti Buku Panduan Penyelesain Tugas Akhir
Program Sarjana (S1) Universitas Muhammadiyah Cirebon (2021)
dan beberapa rujukan relevan yang memang memiliki ciri khas
prodi-prodi kajian keislaman di Tanah Air.
Akhir kalam, kami mengucapkan ribuan terima kasih
kepada beberapa pihak yang membantu dalam penulisan buku ini.
Tiada gading yang tak retak. Begitu pula dalam penyusunan buku
ini. Untuk itu, kami mohon maaf jika masih ada kekeliruan di sana-
sini serta saran dan kritik konstruktifnya.

Cirebon, medio Maret 2022


Ketua Tim Penyusun

Abdul Muaz, M. Ud
NIDN. 0412057805

iv
Visi
Fakultas Agama Islam
Menjadi Fakultas Agama Islam
Unggulan dalam Menghasilkan Sarjana
Agama Islam yang Islami, Profesional,
dan Mandiri di Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2024

Daftar Isi
v
Tim Penyusun i
Kata Pengantar iii
Pengantar Penyusun iv
Daftar Isi vi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Landasan Pemikiran 2
B. Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi 4

BAB II. PROPOSAL SKRIPSI


A. Syarat Pengajuan Proposal 7
B. Sistematika Penulisan Proposal 7
C. Prosedur Bimbingan Proposal Skripsi dan Sidang Ujian
Proposal (SUP) 13

BAB III. FORMAT PENULISAN SKRIPSI


A. Sampul Skripsi 17
B. Ukuran Kertas 17
C. Sistem Penulisan 17
D. Margin dan Paragraf 17
E. Penulisan dan Pemenggalan Kata 18
F. Penomoran Halaman 19
G. Penulisan Sumber Rujukan 20
H. Penulisan Tabel dan Gambar 25
I. Peulisan Daftar Pustaka 25
J. Pedoman Transliterasi 26
K. PLagiarisme dan Etika Penulisan 26
L. Isi Skripsi 27
M. Penjilidan Skripsi 29

BAB IV. BIMBINGAN & SIDANG SKRIPSI


A. Bimbingan Skripsi 31

vi
B. Ujian Sidang Skripsi 32
C. Persyaratan Ujian Sidang Skripsi 32
D. Pendaftaran Ujian Sidang Skripsi 33

Lampiran-Lampiran

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1
A. Landasan Pemikiran

Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh


mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan
akademisnya pada jenjang sarjana (S-1). Untuk itu, sebagai sebuah
karya ilmiah yang notabene hasil penelitian, skripsi sudah
seyogyanya mematuhi kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang
dipersyaratkan, baik dari aspek substantif (problem riset,
metodologi riset, kajian literatur, unsur novelty (kebaruan) riset,
dan lain-lainnya) maupun aspek teknis-administratif (redaksi
penulisan sesuai pedoman KBBI, checking plagiasi, persetujuan
pembimbing, dan lain-lainnya).
Di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Cirebon yang menanungi 2 (Dua) Program studi (Prodi), Prodi
Ilmu Alquran dan Tafsir dan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi
sendiri, salah satu profil utama lulusannya adalah Asisten Peneliti
pada konsentrasi keilmuannya. Hal tersebut merujuk pada Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL) Program Studi Jenjang Sarjana pada Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam (PTKI) dan Fakultas Agama Islam (FAI) pada
Perguruan Tinggi yang diterbitkan Direktorat Pendidikan Tinggi
Keagamaan Islam Kementrian Agama Republik Islam 2018 yang
memang sudah berdasakan KKNI dan SNPT. Berikut adalah profil
utama Prodi Tasawuf dan Psikoterapi dan Ilmu Alquran dan Tafsir:

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

1. Praktisi Sarjana agama yang memiliki kemampuan kerja,


Tasawuf dan penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial dan
Psikoterapi tanggung jawab sebagai praktisi tasawuf dan psikoterapi
yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan
mutakhir dibidangnya serta mampu melaksanakan tugas
dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran dan etika
keislaman, keilmuan dan keahlian.

2
2. Asisten Peneliti Sarjana agama yang memiliki kemampuan kerja,
Bidang Tasawuf, penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial dan
Psikoterapi dan tanggung jawab sebagai asisten peneliti dalam bidang
Sosial tasawuf dan psikoterapi yang berkepribadian baik,
Keagamaan berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta
mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab
berlandaskan ajaran dan etika keislaman,
keilmuan dan keahlian.
3. Pengembang Sarjana agama yang memiliki kemampuan kerja,
Amaliyah penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial dan
Tasawuf dan tanggung jawab sebagai pengembang amaliyah tasawuf dan
Psikoterapi psikoterapi yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas
dan mutakhir dibidangnya serta mampu melaksanakan
tugas dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran dan etika
keislaman,
keilmuan dan keahlian.

Tabel.1 Profil Lulusan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

1. Mufasir Pemula Sarjana Agama yang berkepribadian baik, berpengetahuan


luas dan mutakhir yang mampu mengkaji, menerjemahkan,
dan menyajikan kandungan Al- serta Tafsirnya
dalam pengembangan ajaran Islam yang moderat dan
toleran dalam masyarakat multi agama berdasarkan etika
keislaman, keilmuan dan keahlian.

2. Akademisi Sarjana agama yang berkepribadian baik, memiliki


Bidang Al- kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan
dan manajerial dan tanggung jawab sebagai akademisi / ahli
Tafsir bidang Al- dan Tafsir dalam pengembangan ajaran
Islam yang moderat dan toleran dalam masyarakat multi
agama.

3. Asisten Peneliti Sarjana agama yang memiliki kemampuan kerja,


Al- penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial dan
Tafsir dan Sosial tanggung jawab sebagai asisten peneliti bidang Al-
Keagamaan dan Tafsir yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas
dan mutakhir dibidangnya serta mampu melaksanakan
tugas dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran dan etika
keislaman, keilmuan dan keahlian.

3
Tabel.2 Profil Lulusan Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir

Karenanya, tidak aneh, jika selama perkuliahan mahasiswa


diminta para dosen untuk membuat makalah dalam salah satu
tugasnya. Hal ini sebetulnya untuk mengasah kecakapan meneliti
mahasiswa dan memang diharapkan menjadi Asisten Peneliti pada
bidangnya masing-masing.

B. Perbedaan Tugas Akhir, Skripsi, Tesis dan Disertasi

Tugas Akhir, Skripsi, Tesis dan Disertasi adalah karya


ilmiah mahasiswa. Semuanya adalah penugasan terakhir. Dan
semuanya adalah hasil penelitian. Sebagian kita boleh jadi belum
mampu membedakanya secara spesifik hingga terjebak dalam
proses penulisannnya. Agar tidak membingungkan, kita perlu
membedakan tiga jenis karya ilmiah ini. Berikut perbedaanya:

1. Tugas Akhir (TA)


Tugas Akhir adalah karya ilmiah berbentuk artikel jurnal
yang wajib ditulis oleh mahasiswa S-1 sebagai bagian dari
persyaratan akhir pendidikan akademiknya.
Tujuan TA antara lain: mahasiswa dituntut mampu
meneliti, mampu menuliskan hasil priset dalam karya ilmiah, dan
mampu menerapkan atau menggunakan teori yang pernah
diajarkan selama menempuh jenjang S-1.

2. Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh
mahasiswa S-1 sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan
akademiknya.
Tujuan Skripsi serupa dengan TA, yakni: mahasiswa
dituntut mampu meneliti, mampu menuliskan hasil priset dalam
karya ilmiah, dan mampu menerapkan atau menggunakan teori
yang pernah diajarkan selama menempuh jenjang S-1.

4
3. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh
mahasiswa S-2 sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan
akademiknya.
Tujuan Tesis, antara lain: mahasiswa dituntut mampu
meneliti, mampu menuliskan hasil riset dalam karya ilmiah, dan
mampu menjelaskan dan menguraikan penyebab suatu gejala.

4. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh
mahasiswa S-3 sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan
akademiknya.
Tujuan Disertasi, antara lain: mahasiswa dituntut mampu
meneliti, mampu menuliskan hasil riset dalam karya ilmiah, dan
mampu menghasilkan temuan (teori) baru berdasarkan hasil
risetnya.

5
BAB II
PROPOSAL
SKRIPSI

6
Proposal skripsi adalah dokumen berisi rancangan rencana
pelaksanaan penelitian yang disusun mahasiswa S-1 dalam rangka
penyusunan tugas akhir akademik. Umumnya, proposal skripsi
berisi penjelasan tentang masalah dan topik yang hendak diteliti,
alasan masalah tersebut perlu diteliti dan bagaimana penelitian
tersebut hendak dilaksanakan. Proposal skripsi disusun dengan
menggunakan Bahasa Indonesia, dan dapat menggunakan Bahasa
Arab atau Bahasa Inggris. Proposal skripsi yang disusun dengan
bahasa Indonesia wajib mengikuti ketentuan tata bahasa Indonesia
yang baik dan benar menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) tahun 2016 (https://kbbi.kemdikbud.go.id).
Adapun proposal skripsi yang disusun menggunakan Bahasa Arab
atau Inggris diatur dalam pedoman tersendiri.
Untuk mengajukan proposal skripsi plus penyusunan dan
penulisannya, Fakultas Agama Islam mengacu pada Pedoman
Penyelesaian Tugas Akhir Program Sarjana (2021) yang
diterbitkan Universitas Muhammadiyah Cirebon. Tentu saja,
karena FAI-UMC memiliki karakteristik keilmuan terkait
keagamaan Islam, maka diperlukan beberapa penyesuaian dengan
merujuk beberapa literatur yang relevan.

A. Syarat Pengajuan Proposal


Mahasiswa dapat menyusun proposal skripsi apabila telah
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Tercatat sebagai mahasiswa aktif pada semester 7 (tujuh);
2. Telah menempuh beban minimal 120 SKS; dan
3. Telah lulus mata kuliah Metodologi Riset (Penelitian).

B. Sistematika Penulisan Proposal


Proposal skripsi harus memenuhi sistematika penulisan
sebagai berikut:

1. Bagian Depan Proposal

a. Sampul Judul

7
Sampul proposal skripsi terdiri 2 (dua) rangkap pada sisi
luar dijilid soft-cover berwarna abu-abu dan kertas putih
pada bagian dalam. Sampul dicetak dengan tinta hitam,
memuat logo Universitas Muhammadiyah Cirebon, Judul,
Usulan Penelitian Skripsi, Disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Agama Islam, Nama dan NIM, Program
Studi, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Cirebon dan Tahun. (Contoh terlampir)

b. Abstrak
Abstrak adalah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah
yang berfungsi sebagai alat bantu seorang pembaca agar
bisa mengerti inti dari tujuan seorang penulis. Dalam
abstrak memuat sekilas latarbelakang tema dan topik riset
yang diangkat, metode riset, tujuan dan manfaat penelitian,
serta hipotesa yang ingin dibuktikan. Abstrak ditulis antara
150-200 kata, 1 (satu) halaman, dan diketik 1 (satu) spasi
dengan font Times News Roman.

c. Daftar Isi (Outline)


Kerangka proposal berisi daftar isi dengan garis besar sub-
tema-sub tema yang akan menjadi fokus kajian keislaman
dalam penelitian mahasiswa.

2. Bagian Isi Proposal

a. Judul

Judul adalah frasa yang menyiratkan isi dan maksud tema


riset dalam sebuah karya ilmiah. Judul bisa
menggambarkan sekilas masalah (problem) riset yang
hendak diteliti, meski ia bukan problem riset itu sendiri.
Bahkan, seringkali antara judul dan problem riset berjalan
secara simultan. Judul sebaiknya: singkat, jelas, memuat
konsep-konsep, dan berkaitan dengan disiplin ilmu

8
penelitinya (mahasiswanya). Jika judul terlalu panjang,
mahasiswa bisa membuat anak judul sehingga judul terdiri
dari judul induk dan anak judul. Maksimum kata dalam
judul 20 kata. Judul diketik dengan jenis font Times New
Roman, Center, Huruf Besar, Bold, 16 pt, dan jika ada anak
judul diketik 14 pt. (Contoh terlampir)

b. Latar Belakang

Bagian ini intinya menegaskan kenapa mahasiswa


mengangkat topik riset yang akan diteliti. Isinya memuat
urgensi riset yang akan dibahas dari aspek disiplin ilmu
yang ditempuh, aspek gap antara das sollen dan das sein,
antara idealita dan realita, antara teori dan praktik, dan
penjelasan relevansinya pada konteks lokal dan nasional.
Sebelum menulis bagian penting ini sangat dianjurkan
mahasiswa sudah menelusuri literatur up to date dari
pelbagai sumber (google scholars,
garuda.kemendikbud.go.id, moraref.kemenag.go.id, media,
dan lain-lainnya). Untuk mengukur keberhasilan deskripsi
menulis latar belakang, mahasiswa bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut: 1). Apa urgensi dan
signifikansi problem riset anda sehingga layak diteliti? 2).
Adakah relevansi dan kegunaannya bagi keilmuan jurusan
atau program studi anda? 3). Apakah jawaban dari problem
riset anda tersebut akan menghasilkan sesuatu yang baru?
4). Sejauhmana batas dan ruanglingkup masalah riset anda
tersebut? 5). Apakah masalah yang akan anda teliti itu
tersedia cukup data dan informasinya? 6). Apakah anda
sebagai peneliti benar-benar tertarik dan mempunyai
fasilitas penunjangnya (waktu, finansial, dan lain-lainnya)?

c. Rumusan Masalah

9
Untuk memudahkan dalam pembahasan riset yang akan
ditulis, mahasiswa terlebih dulu sudah menetapkan dan
memastikan batasan dan rumusan masalah yang akan
diteiliti. Rumusan masalah ini dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya (eksploratif dan eksplanatif), seperti apa,
kenapa, bagaimana dan sejauhmana. Rumusan itu
hendaklah padat dan jelas. Selain itu rumusan masalah pun
seyogyanya memberikan petunjuk tentang
ketermungkinan pengumpulan data guna menjawab
pertanyaan pertanyaan yang terkandung dalam rumusan
itu. Contoh rumusan masalah:

Contoh Judul Skripsi: Dampak Islamic Hypno-Teaching


terhadap Perkembangan Belajar Anak Usia Dini: Studi
Kasus di Lab. Paud UMC.

Contoh Rumusan Masalah: Apa yang dimaksud islamic


hypno-teaching dalam wacana hipnoterapi? Bagaimana
islamic-hypno teaching memengaruhi proses
perkembangan belajar anak usia dini? Sejauhmana
pengaruh islamic hypno-teaching terhadap semangat
belajar anak usia dini si sekolah Lab. Paud UMC?

d. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian umumnya berisi maksud dari


pertanyaan-pertanyaan riset yang sudah didesain.
Sementara manfaat penelitian lebih kepada manfaat
teoritis dan praktis; teoritis berarti kontribusi ilmu
pengetahuan keislaman, dan praktis berarti mahasiswa
menyinggung manfaat pada lingkup Fakultas Agama
Islam, Prodi, dan Tanah Air. Dalam penulisanya dibuat
persub-bab terpisah.

e. Tinjauan Pustaka

10
Bagian ini berisi hasil-hasil riset sebelumnya terkait
masalah penelitian sejenis, sehingga dapat diketahui
secara jelas posisi dan kontribusi mahasiswa dalam
wacana yang ditelitinya (state of art). Poin dilakukan agar
tidak terjadi duplikasi dengan penelitian sebelumnya. Pada
langkah ini mahasiswa diasumsikan sudah melakukan pra-
penelitian dengan melakukan survei data secukupnya.
Bagian ini berisi dua sub-bab: Penelitian Terdahulu; dan
Landasan Teori dan Konseptual.

f. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah-langkah dan cara-


cara yang akan ditempuh mahasiswa dalam melakukan
penelitiannya. Dalam menjelaskan metode penelitian yang
dipakai, mahasiswa menjelaskan antara lain:

1. Jenis Penelitian (kualitatif, kuantitatif, dan atau


campuran keduanya)
2. Sumber data (data primer dan data sekunder)
3. Jenis data (literer atau lapangan)
4. Teknik pengumpulan data (dokumentasi,
wawancara, observasi, Focus Group Discussion,
kusioner)
5. Teknik pengolahan data (analisis atau
interpretatif)
6. Pendekatan (normatif, hermeneutis, psikologis,
sosiologis, antropologis, filosofis, dan lain-
lainnya)
7. Lokasi penelitian dan sampel populasi (penelitian
lapangan).

Hal-hal di atas sebaiknya dijelaskan bukan sekadar


deskripsi dan eskplanasi definitif, tapi operasi
metodologisnya.

11
g. Sistematika Pembahasan

Bagian ini menjelaskan argumentasi dan rasionalisasi bab


dan sub-bab yang dibahas dalam skripsi mahasiswa. Isinya
bukan sekadar narasi daftar isi, tapi uraian kenapa bab dan
sub-bab tersebut perlu diangkat.

Sistematika penyajian penelitian skripsi mencakup berikut


ini:
1. Bagian Awal Skripsi (Cover Luar, Cover Dalam,
Lembar Persetujuan, Lembar Pengesahan, Lembar
Pernyataan Keaslian, Abstrak, Halaman
Persembahan (Peneliti), Kata Pengantar, Daftar
Isi)

2. Bagian Pokok Skripsi yang terdiri dari:


A. Bab I. Pendahuluan
B. Bab 2. Tinjauan Pustaka
C. Bab 3. Metode Penelitian
D. Bab 4. Hasil dan Pembahasan
E. Bab 5. Penutup (Kesimpulan & Saran)

3. Bagian Akhir Skripsi (Daftar Pustaka dan


Lampiran-Lampiran)

h. Daftar Pustaka
Bagian ini menjelaskan sumber rujukan sementara
mahasiswa dalam menyusun dan menuliskan proposal
skripsi. Sumber literatur dalam proposal skripsi terdiri dari
sumber rujukan primer dan sekunder dari berbagai sumber,
baik buku, jurnal ilmiah, majalah, website, dan bahan
pustaka lainnya yang relevan dan mutakhir (maksimum 10
tahun terakhir, kecuali rujukan "babon" dalam khazanah

12
spesifik keilmuan). Sumber referensi primer sebanyak 70%
dan sisanya, sumber rujukan sekunder sebanyak 30%.
Jumlah minimal daftar pustaka skripsi sekurang-kurangnya
15 (limabelas) rujukan.

C. Prosedur Pembimbingan Proposal Skripsi dan Sidang


Ujian Proposal (SUP)

Berdasarkan ketentuan PERMENPAN & RB Republik


Indonesia No 17 Tahun 2013 tentang Wewenang dan
Tanggungjawab Dosen dalam Bimbingan Tugas Akhir,
Pembimbing Proposal Skripsi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:

1. Dosen Tetap dengan jabatan fungsional minimal Asisten


Ahli dengan Pendidikan Terakhir Magister; dan
2. Tidak sedang mendapatkan sanksi disiplin.
3. Jika ada Asisten Pembimbing Proposal Skripsi
(Pembimbing 2) sekurang-kurangnya adalah Dosen Tetap
atau Calon Dosen Tetap dan tidak sedang mendapatkan
sanksi disiplin.

Tugas dan Kewenangan Pembimbing Proposal adalah:

1. Membimbing mahasiswa menemukan masalah penelitian;


2. Membimbing mahasiswa merumuskan judul penelitian;
3. Membimbing mahasiswa menyusun proposal skripsi sesuai
sistematika proposal skripsi dalam Buku Panduan Proposal
Skripsi dan Skripsi FAI-UMC;
4. Memberikan catatan bimbingan pada Form Bimbingan
Proposal Skripsi (Terlampir) dan menandatanganinya di
setiap bimbingan menggunakan Form Bimbingan Proposal
Skripsi.
5. Menyetujui serta mengesahkan judul dan proposal skripsi
menggunakan Form Persetujuan Pembimbing Proposal

13
(Terlampir)

Prosedur pembimbingan proposal skripsi mahasiswa


Fakultas Agama Islam-Universitas Muhammadiyah
Cirebon sebagaimana penjelasan berikut:

1. Mahasiswa mengajukan masalah penelitian kepada


Pembimbing.
2. Pembimbing melaksanakan pembimbingan dan
memberikan catatan seperlunya pada Form Bimbingan
Proposal Skripsi.
3. Berdasarkan hasil konsultasi dengan Pembimbing,
mahasiswa mengajukan masalah penelitian dan judul
skripsi kepada Pembimbing.
4. Pembimbing melaksanakan pembimbingan dan menuliskan
catatan pembimbingan seperlunya pada Form Bimbingan
Proposal Skripis; apabila dinyatakan layak, Pembimbing
menandatangani Form Bimbingan Proposal; dan bila
dinyatakan belum layak, Pembimbing wajib menyarankan
masalah penelitian dan judul penelitian alternatif dan
mencatatnya di formulir pembimbingan.
5. Setelah masalah penelitian dan judul disetujui oleh
Pembimbing, Mahasiswa menyusun proposal skripsi di
bawah arahan Pembimbing.
6. Pembimbing harus memastikan bahwa mahasiswa
menyusun Proposal Skripsi sesuai dengan Buku Panduan
Proposal Skripsi dan Skripsi FAI-UMC.
7. Mahasiswa mengajukan proposal skripsi hasil bimbingan
kepada Pembimbing.
8. Pembimbing melaksanakan pembimbingan proposal
dengan memberikan catatan seperlunya dan
menandatangani Form Bimbingan Proposal Skripsi.
9. Pembimbing mengesahkan Proposal Skripsi apabila
proposalnya dinyatakan layak dan memenuhi ketentuan
Buku Panduan Proposal Skripsi dan Skripsi FAI-UMC

14
untuk dilanjutkan pada tahap Sidang Ujian Proposal (SUP)
dengan menandatangani Form Persetujuan Bimbingan
Proposal. Pada tahap ini, sebagai bukti sah mengikuti SUP
mahasiswa mesti mendapatkan Formulir Pendaftaran SUP
dengan ditandatangai Pembimbing (Proposal) Skripsi dan
Kaprodi.
10. Setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing
proposal skripsi, mahasiswa berhak mengikuti SUP yang
akan diuji oleh sekurang-kurangnya dua dosen penguji
proposal skripsi yang memenuhi syarat sebagai penguji
proposal skripsi. Jika proposal skripsi mahasiswa lolos dan
tidak ada catatan perbaikan dari penguji proposal skripsi,
maka mahasiswa berhak mendapatkan Form Persetujuan
Penguji Proposal Skripsi untuk kemudian mendapatkan
Form Pengesahan Proposal Skripsi dari pembimbing
proposal skripsi. Sebaliknya, jika proposal mahasiswa
mendapatkan banyak catatan perbaikan dari penguji
proposal skripsi, maka mahasiswa harus memperbaikinya
terlebih dahulu sebelum mendapatkan Form Pengesahan
Proposal Skripsi dari pembimbing proposal skripsi.
11. Pembimbing dan kaprodi wajib menandatangani Form
Pengesahan Proposal Skripsi jika mahasiswa sudah
mendapatkan Form Persetujuan Pembimbing Proposal
Skripsi.
12. Mahasiswa menjilid proposal yang telah disahkan dengan
jilid soft cover sebanyak 2 (dua) eksemplar dan
menyerahkannya kepada Kepala Tata Usaha untuk
kemudian diserahkan kepada Kaprodi. Pada tahap ini
mahasiswa berhak mendapatkan Formulir Pengesahan
Judul Proposal Skripsi yang sudah ditandatangani
Mahasiswa, Pembimbing dan Kaprodi.

15
BAB II
FORMAT
PENULISAN SKRIPSI

16
Dalam teknis penulisan skripsi, formatnya tidak jauh berbeda
dengan penulisan proposal skripsi. Berikut beberapa petunjuk
teknisnya:

A. Sampul Skripsi

Sampul depan dan belakang (front-back cover) skripsi dijilid hard


cover berwarna abu-abu sesuai dengan warna resmi Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon. Maksimum
kata dalam judul 20 kata. Judul diketik dengan jenis font Times
New Roman, Huruf Besar, Bold, 16 pt, dan jika ada anak judul
diketik 14 pt. (Contoh terlampir)

B. Ukuran Kertas

Naskah proposal dan skripsi diketik di atas kertas HVS 80 gram,


ukuran kwarto (A4) berwarna putih (21 cm. x 29,7 cm.), dan tidak
dicetak bolak balik.

C. Sistem Penulisan

Untuk huruf Latin, font yang digunakan adalah Times New Roman
dengan ukuran 12 untuk body text dan ukuran 10 untuk catatan kaki
(footnote). Sedangkan yang ditulis dalam bahasa Arab, font yang
digunakan adalah Sakkal Majalla atau Traditional Arabic dengan
ukuran 16 untuk body text dan ukuran 12 untuk catatan kaki
(footnote).

D. Margin dan Paragraf

17
Skripsi diketik 1,5 spasi dengan batas pinggir kertas (margin) yang
harus dikosongkan adalah 4 cm pada tepi kiri (left margin) untuk
huruf Latin, dan 3 cm pada tepi kanan (right margin) untuk huruf
Arab; sedang tepi sebelah atas (top margin) dan tepi sebelah bawah
(bottom margin) yang harus dikosongkan masing-masing adalah 3
cm, untuk tulisan huruf Latin maupun huruf Arab. Sementara untuk
setiap alinea (paragraf) baru, diketik menjorok (tabbing) dari garis
margin.

E. Penulisan dan Pemenggalan Kata

1. Pemenggalan suku kata (hypenation) mengikuti aturan


Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dan mengacu pada Kamus
Besar Bahasa Indonesia terbaru (bisa dirujuk KBBI online
(kbbi.kemdikbud.go.id) jika tidak punya versi cetaknya).
2. Kutipan langsung yang lebih dari 5 (lima) baris diketik 1
(satu) spasi pada alinea tersendiri. Semua baris diketik pada
batas lima ketukan dan garis margin sebelah kiri tanpa
tanda kutip. Sedang kutipan langsung yang kurang dari
lima baris, dintegrasikan ke dalam teks dengan diberi tanda
kutip ganda pada awal dan akhir.
3. Nama bab ditulis dengan huruf kapital dan ditebalkan
(bold) secara simetris tanpa tanda titik.
4. Setiap judul sub-bab dan anak sub-bab diawali dengan
huruf kapital.
5. Pada akhir baris, hindari pemenggalan suku kata, baik di
awal maupun di akhir kata, yang hanya terdiri dari satu
huruf. Contoh: mempunyai dan menyadari apabila
dipenggal tidak boleh mempunya-i dan menyadar-i. Yang
benar; mempu-nyai dan menya-dari.
6. Bilangan seperti Rp 50,00, pukul 12.00, tidak boleh
dipenggal. Sementara apabila nama itu ditulis sesudah
nama bilangan dan bukan singkatan, pemenggalan boleh
dilakukan, seperti 10 kilometer, 15.000 rupiah, dan
sebagainya.

18
7. Tulisan Arab tidak ada pemenggalan kata, termasuk kata
ganti yang berhubungan dengan kata yang bersangkutan.
8. Bilangan-bilangan dalam teks yang terdiri dari satu atau
dua angka hendaknya ditulis penuh dengan huruf, tidak
boleh ditulis dengan angka. Sedang bilangan lebih dari dua
angka ditulis dengan huruf. Contoh: Rata-rata penduduk
Indonesia makan tiga kali sehari, Jarak Jakarta--Cirebon
sejauh 300 kilometer dapat ditempuh dalam waktu lima

9. Persen, tanggal, jumlah uang, nomor rumah, nomor


telepon, pecahan desimal, dan bilangan yang disertai
dengan singkatan harus ditulis dengan angka. Contoh: 10%,
26 Desember 2007, Rp 10.000, Jalan Jeruk nomor 5,
telepon 7401925, 0,08, 7 km;
10. Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk
menghindari itu, susunan kalimat harus diubah. Kalau
terpaksa kalimat itu tidak dapat diubah susunannya, maka
angka itu ditulis penuh dengan huruf.
11. Judul buku, nama majalah, koran, jurnal, dan kata asing
termasuk kata yang berasal dari daerah, yang bukan kata
baku dalam bahasa Indonesia, diketik miring (italic).
Sementara nama-nama asing, seperti nama lembaga, tidak
diketik miring. Contoh: World Health Organization,
Râbitah al- Alam al-Islâmî.

F. Penomoran Halaman

1. Nomor halaman Bagian Awal pada karya ilmiah yang


menggunakan huruf Latin berupa angka Romawi kecil,
yaitu i, ii, iii, iv dan seterusnya, dimulai dari halaman Kata
Pengantar dan diletakkan di tengah bagian bawah (bottom-
center) halaman tersebut.
2. Pada Bagian Tengah dan Bagian Akhir, dimulai dari Bab
Pendahuluan dan seterusnya, nomor halamannya berupa 1,
2, 3 dan seterusnya ditulis pada sudut kanan atas. Semua
nomor halaman tidak diberi tanda titik.

19
3. Nomor pada Bab ditulis dengan angka Romawi besar,
seperti BAB I, BAB II, BAB III dan seterusnya, diletakkan
di tengah (center) di atas judul bab.
4. Penomoran selanjutnya, yaitu nomor sub-bab, anak sub
bab, dan seterusnya digunakan kombinasi angka dan huruf
Latin.
5. Nomor pada catatan kaki dimulai dari angka 1 pada setiap
bab baru. Oleh karena itu, penulisan pada setiap bab baru
sumber tulisannya ditulis dengan lengkap.

G. Penulisan Sumber Rujukan

Penulisan sumber rujukan mesti menggunakan APA Style atau


Chicago Style. Dalam skripsi, sumber rujukan mencakup tiga hal:
kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Penjelasannya sebagai
berikut:

1. Kutipan

Kutipan digunakan untuk memperkuat uraian atau argumen sejauh


diperlukan oleh penulis. Sumber kutipan bisa diperoleh melalui
tulisan (terbit atau belum terbit), hasil wawancara, observasi
lapangan, dan kuesioner (angket). Kutipan dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:

a. Kutipan Langsung, yakni jenis kutipan yang harus sama


dengan aslinya dalam hal susunan kata, ejaan, maupun tanda baca.
Untuk kutipan langsung ini terdapat dua cara pengutipan:

1) Kutipan ditulis sesuai bahasa aslinya baik bahasa Indonesia


maupun bahasa asing.

2). Kutipan berbahasa asing harus diterjemahkan ke dalam bahasa


Indonesia.

20
b.Kutipan Tidak Langsung, yakni kutipan yang disimpulkan oleh
penulis yang memuat intisari atau ide pokok dari suatu tulisan atau
hasil wawancara dengan menggunakan bahasa penulis sendiri,
namun penulis tetap harus mencantumkan sumber rujukan (catatan
kaki).

Semua kutipan dan sitasi sangat dianjurkan menggunakan RMS


(Reference Management Software), seperti Mendeley, Zotero atau
EndNote.

2. Catatan Kaki

a. Nama Pengarang
1) Gelar kesarjanaan tidak dicantumkan.

2) Pengarang yang memiliki nama lebih dari dua suku kata,


tidak dibalik serta ditulis secara benar dan konsisten. Jika
nama pengarang mengandung singkatan, ditulis apa
adanya, misalnya AR. Fakhruddin, AM. Fatwa.

3) Pengarang yang terdiri dan 2 (dua) orang, nama mereka


harus dicantumkan semuanya.

4) Pengarang yang terdiri dan 3 (tiga) orang atau lebih


dicantumkan nama pengarang pertama yang diikuti dengan
singkatan (dkk.) Jika salah seorang diantara mereka
menjadi editornya, maka nama editor itulah yang
dicantumkan dengan diikuti singkatan (ed).

5) Jika tidak ada nama pengarang, maka dicantumkan nama


badan, lembaga, perkumpulan, perusahaan, atau negara
yang menerbitkan. Contoh: Departemen Agama, Al-Qur an
dan Terjemahnya (Semarang: Menara Kudus, 1990), hlm.
10.

b. Nama Buku, Majalah, Jurnal, dan Surat kabar

21
1) Nama buku, termasuk kamus, ensiklopedi, majalah, jurnal
dan surat kabar harus dicetak miring.

2) Penulisan judul harus lengkap, termasuk subjudul.


Contoh: a) Buku dengan satu orang pengarang: Nashir,
Agama & Krisis Kernanusiaan Modern (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1997), hlm. 67; b) Buku dengan dua orang
pengarang: S. Woodworth dan Donal G. Marquis,
Psychology (New York: Henry Hoit and Company, 1947),
hlm. 47; c) Buku dengan tiga pengarang atau lebih: Arifin
(dkk.), Spiritualitas Islam dan Peradaban Masa Depan
(Yogyakarta: Sipress, 1996), hlm. 76. d) Artikel yang ditulis
di dalam buku yang merupakan kumpulan karangan: M.
Yusuf, Tafsir al- dalam M. Alfatih Surya dilaga
(ed.), Membahas Kitab Tafsir (Yogyakarta: TH Press, 2006),
hlm. 98. e) Buku yang diterjemahkan, ditulis nama asli
pengarangnya, judul buku terjemahan bukan judul aslinya
dan nama penerjemahnya: W. Crapps, Dialog Psikologi dan
Agama terj. A.M. Hardjana (Yogyakarta: Kanisius, 1993),
hlm. 45.

Hal-hal lain selain di atas, yang perlu diperhatikan juga:


1) Nama penulis buku ditulis lengkap diikuti dengan koma.

2) Judul buku dicetak miring (Italic).

3) Nama penerjemah harus dicantumkan dan ditempatkan


sesudah judul buku terjemahan yang diikuti tanda baca koma
dan singkatan (terjemahan).

4) Sebelum tanda buka kurung yang mendahului tempat


terbit tidak ada tanda baca apapun.

5) Tempat terbit diikuti dengan titik dua (:).

22
6) Singkatan (dan kawan-kawan) dan (editor)
diletakkan dalam dua tanda kurung dan diakhiri dengan tanda
titik.

7) Halaman disingkat dengan

c. Majalah, Jurnal dan Surat Kabar

1) Nama pengarang
2) Judul artikel di antara dua tanda kutip
3) Nama majalah dan jurnal dicetak miring
4) Nomor seri penerbitan ditulis dengan angka Romawi besar
5) Edisi dan tahun penerbitan
6) Nomor halaman yang dikutip.

Contoh majalah: Basit, Mengapa Orang Kerawang


Merantau ke Tempo, 31 Januari 2022, hlm. 61.

Contoh jurnal: Atho Mudzhar. Teori-Teori tentang


Jatuhnya Daulat Bani Umayyah dan Bangkitnya Daulat
Bani Al- Jami ah, XV, Oktober 1997, hlm. 67.

Contoh Surat Kabar: Ahmad Zaeni, Khotib-


Khotib di Cirebon dalam Republika, 4 Maret 2022, hlm.
6.

e. Karya yang Tidak Diterbitkan

Contoh: Siti Hajar, Wanita dalam Pandangan Alquran:


Kajian Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Cirebon, Cirebon, 2022, hlm. 25.

f. Ensikiopedi

23
Jika penulis mengutip dari ensiklopedia, maka aturanya
menulis nama pengarang artikel, judul, jilid dan halaman yang
dikutip. Contoh: J. Boullata. dalam The Encyclopedia of
Religion, VIII, hIm. 8789.

g. Bahan yang Dikutip dan Pengarang Lain

Jika penulis mengutip bahan rujukan dari pengarang lain.


Contoh: Sebagaimana dikutip oleh Majid Fakhry dalam A
History of Islamic Philosophy (New York: Columbia
University Press, 1983), hlm. 65.

h. Wawancara

Jika penulis mengutip dari hasil wawancara, maka ditulis


nama orang yang diwawancarai, jabatannya, tempat dan
tanggal wawancara dengan tetap mempertimbangkan kode
etik penelitian lapangan. Contoh: Wawancara dengan M. Aziz
Husnarrijal, Pengasuh Pondok Al-Islah Bobos, Cirebon, di
Cirebon tanggal 7 Mei 2022.

i. Sumber dari Internet

Untuk mengutip sumber internet, penulis menuliskan nama


penulis, judul artikel dengan tanda petik, alamat website dan
tanggal akses.

Contoh: Abdul Muaz, di Putaran dalam


www.catatanmuaz.com, diakses tanggal 24 Agustus 2021.

j. Referensi Video dan Film

Cara penulisannya menuliskan nama individu atau kelompok


yang mengunggah video tersebut (jika itu seorang individu,
gunakan nama aslinya), nama layar pengunggah video,

24
tanggal terlampir di video (termasuk tahun, bulan, tanggal),
judul video, URL halaman video.

Contoh Video: TVMuh. 2019, 11 November. Keputusan


Ramadan 2022 Muhammadiyah [Video]. YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=nUm5mvH3SDbeD.

Contoh Film: Subhan (Produser) & Djubaedi, A. (Sutradara).


2023. Jejak Langkah Pendiri Tarekat, Cirebon: FAI
Entertainment, 120 menit.

k. Pengulangan Penulisan Sumber

Perlu diperhatikan bahwa istilah ibid., op.cit., dan loc. cit tidak
diberlakukan lagi. Sebagai gantinya penulisan sumber yang
berulang atau diambil dari sumber yang sama dengan sumber
sebelumnya, dengan atau tanpa diselingi sumber lainnya,
ditulis dengan menulis nama pengarang, tiga kata pertama dari
judul, halaman, tanpa data publikasi, sebagaimana contoh
berikut:

K. Hitti, History of the Arabs (London:McMillan & Co. Ltd., 1961), hlm. 76.

K. Hitti, History of the Arabs, hlm. 89.

Fatimah Husein, Muslim Christian Relation in the New Order Indonesia


(Bandung: Mizan, 2005), hlm. 25.

K. Hitti, History of the Arabs, hlm. 89.

H. Penulisan Tabel dan Gambar

Tabel dan gambar diletakkan secara simetris dalam naskah


skripsi dan dinomori dengan angka Arab. Judul tabel dan
gambar yang menyertai nomor diletakkan simetris di bawah
tabel dan gambar tanpa diakhiri dengan titik. Keterangan tabel
dan gambar ditulis pada halaman yang sama dengan halaman

25
tabel dan gambar tersebut. Apabila di dalam skripsi terdapat
sejumlah tabel dan gambar, maka perlu dibuat daftar tabel dan
daftar gambar di bagian lampiran skripsi.

I. Penulisan Daftar Pustaka

Untuk penulisan daftar pustaka, jika menggunakan bisa dibuat


secara otomatis, tanpa perlu bersusah payah mengetiknya. Jika
anda mengetik via Microsoft Word, maka tipsnya sebagai
berikut: buka dokumen dalam microsoft word, pilih
menyisipkan daftar pustaka di akhir dokumen. Lalu, klik tab
dan kemudian klik untuk membuat
daftar pustaka, kemudian tentuka gaya (APA atau Chicago)
yang ditentukan.

J. Pedoman Transliterasi

Untuk pedoman transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam


penulisan skripsi ini adalah Pedoman transliterasi yang merupakan
hasil Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor: 158
Tahun 1987 dan Nomor : 0543b/U/1987. (Terlampir)

K. Plagiarisme dan Etika Penulisan

Dalam mengerjakan karya ilmiah (skripsi, jurnal, dan lain-lainnya)


pada prinsipnya harus menjunjung asas kejujuran dan obyektivitas
ilmiah. Hal-hal yang bertentang dengan nilai kejujuran dan
obyektivitas dapat berupa: 1) memanipulasi data yang sebenarnya
tidak ada atau membuat data fiktif; 2) mengubah data sesuai
dengan keinginan peneliti, terutama untuk mendukung simpulan
yang diinginkan; 3) mengambil kata-kata atau teks orang lain tanpa
memberikan kutipan atau plagiat. Plagiat menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI, 1988) adalah pengambilan karangan
(pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-
olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya

26
menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri;
jiplakan. Berikut adalah beberapa contoh tindakan plagiat:
1. Mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri;
2. Menyalin kata-kata atau ide orang lain tanpa
menjelaskan sumbernya;
3. Memberi info tidak benar tentang sumber kutipan;
4. Mengubah kata-kata dari salinan kalimat yang dikutip
tanpa menjelaskan sumber rujukannya;
5. Menyalin terlalu banyak kata atau ide dari suatu
sumber meskipun dicantumkan sumbernya;

Untuk itulah, prinsipnya semua pendapat orang lain harus


dicantumkan sumbernya, baik yang berasal dari buku, jurnal, koran
dan majalah, lagu, program televisi, film, sumber elektronik, surat
dan e-mail, program komputer, pengumuman, atau media- media
lain yang merupakan hasil karya seseorang atau kelompok. Untuk
menghindari plagiasi, mahasiswa dapat melakukan cara parafrasa.
Sedang untuk mengecek plagiasi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Cirebon secara resmi menggunakan
aplikasi Turnitin, tidak yang lain.

L. Isi Skripsi

Komposisi isi skripsi terdiri atas 3 (tiga) bagian: bagian awal,


bagian pokok, bagian akhir. Penjelasannya sebagai berikut:

I. Bagian Awal Skripsi


1. Sampul Luar
2. Sampul Dalam
3. Lembar Judul
4. Lembar Pernyataan Keaslian Karya
5. Lembar Persetujuan Pembimbing
6. Lembar Pengesahan Penguji
7. Abstrak

27
8. Halaman Persembahan (Peneliti)
9. Kata Pengantar
10. Daftar Isi
11. Pedoman Transliterasi
12. Daftar Tabel (jika ada)
13. Daftar gambar (jika ada)
14. Daftar Istilah (jika ada)

Secara keseluruhan, bagian awal ini diberi nomor angka


Romawi kecil (misalnya: i, ii, iii, dan seterusnya) sebagai
penanda halaman.

II. Bagian Pokok Skripsi yang terdiri dari:


1. Bab I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian

2. Bab 2. Tinjauan Pustaka


a. Penelitian Terdahulu
b. Landasan Teori dan Konseptual
3. Bab 3. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
b. Sumber Data Primer
c. Sumber Data Sekunder
d. Jenis Data
e. Teknik Pengumpulan Data
f. Teknik Pengolahan Data
g. Pendekatan
h. Lokasi Penelitian
i. Sampel Penelitian

4. Bab 4. Hasil dan Pembahasan


a. Hasil
b. Pembahasan

28
5. Bab 5. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran

III. Bagian Akhir Skripsi


1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

Untuk melihat gambaranya, bisa lihat lampiran.

M. Penjilidan Skripsi

1. Skripsi dijilid menggunakan hard-cover dengan


warna abu-abu dan tinta di sampul berwarna hitam.
2. Punggung skripsi memuat judul skripsi, nama, prodi,
dan NIM penulis serta tahun cetak
3. Pembatas skripsi antar bab berwarna hijau dengan
watermark logo UMC.

29
30
BAB IV
BIMBINGAN DAN
SIDANG SKRIPSI

A. Bimbingan Skripsi

Setelah proposal diseminarkan dan dinyatakan diterima,


dalam waktu paling lama dua minggu, mahasiswa harus melakukan
perbaikan proposal dengan pembimbing yang telah ditunjuk.
Setelah itu, mahasiswa dapat memulai penyusunan skripsi dan
secara intensif melakukan proses pembimbingan. Pembimbingan
dilakukan bersama dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk
menyangkut: materi, tata tulis, referensi dan analisis. Dalam proses
penyusunan dan pembimbingan skripsi ini perlu di perhatikan hal--
hal berikut:

1. Mahasiswa diharuskan mengadakan/menyusun skripsi


secara individu, yaitu setiap orang menyusun satu skripsi.
2. Konsultasi dengan dosen pembimbing minimal harus enam
kali pertemuan intensif (baik luring maupun daring).
3. Mahasiswa harus menggunakan Form Kartu Bimbingan
selama pembimbingan berlangsung. Setiap kali konsultasi,

31
dosen pembimbing menuliskan uraian hasil konsultasi pada
kolom yang telah disediakan dan menandatanganinya.
4. Jadwal konsultasi diatur bersama antara mahasiswa dengan
dosen pembimbing. Jika dosen pembimbing sulit untuk
ditemui, diharapkan mahasiswa dapat mendiskusikan
terlebih dahulu jadwal konsultasi yang dikehendaki dengan
dosen pembimbing yang ditunjuk. Jika dengan cara ini
dosen susah ditemui mahasiswa, maka segera menemui
Kaprodi untuk mencari jalan keluar.
5. Apabila menurut dosen pembimbing skripsi sudah
dianggap selesai, dan layak diujikan, maka pembimbing
akan menandatangani Formulir Persetujuan Pembimbing
sebagai rekomendasi bagi mahasiswa untuk mendaftarkan
skripsinya dalam Ujian Sidang Skripsi.
6. Mahasiswa tidak diperbolehkan untuk meminta persetujuan
pembimbing dengan membawa skripsi yang sudah jadi
tanpa melalui prosedur bimbingan, dengan alasan apapun.
7. Mahasiswa atau dosen pembimbing dimungkinkan
mengajukan permohonan pergantian dosen pembimbing
kepada program studi apabila muncul masalah atau hal-hal
yang mengharuskan pergantian dosen pembimbing,
misalnya dosen pembimbing mendapat tugas belajar ke luar
negeri dan lain-lainnya yang bersifat darurat. Keputusan
pergantian dosen pembimbing skripsi ini menjadi
wewenang program studi.

B. Ujian Sidang Skripsi

Ujian Sidang Skripsi adalah proses evaluasi komprehensif


dan terstruktur untuk mengukur capaian pembelajaran pada aspek
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Umum dan Keterampilan
Khusus calon lulusan. Ujian Sidang merupakan tahapan yang tidak
terpisahkan dari penyusunan skripsi. Ujian Sidang adalah ajang
pertanggungjawaban akademik mahasiswa atas skripsi sebagai
tugas akhir karya ilmiah yang telah disusunnya, juga sebagai
bagian dari upaya penciptaan suasana akademik di lingkungan

32
UMC. Oleh karena itu perlu dirumuskan ketentuan-ketentuan
standar, prosedur standar dan kode etik dalam pelaksanaannya.

C. Persyaratan Ujian Sidang Skripsi

Mahasiswa dapat mengikuti ujian Sidang apabila telah


memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Telah lulus semua mata kuliah (termasuk praktikum
komputer, bahasa Arab dan bahasa Inggris) dan tidak ada
mata kuliah dengan nilai D, dibuktikan dengan Academic
Record.
2. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif, dibuktikan dengan
Fotokopi Kartu Mahasiswa dan Slip Pembayaran SPP.
3. Telah mengikuti Masa Taaruf, dibuktikan dengan Fotokopi
Piagam peserta Masa Taaruf.
4. Telah Lulus Matrikulasi, dibuktikan dengan Fotokopi
Sertifikat Matrikulasi.
5. Telah megikuti kegiatan seminar atau workshop pada
masing-masing fakultas.
6. Telah mendapatkan nilai bimbingan skripsi dari Dosen
Pembimbing, dibuktikan dengan adanya nilai dalam
Formulir Nilai Bimbingan Skripsi Asli. (Terlampir)

D. Pendaftaran Sidang Ujian Skripsi

1. Mahasiswa mengisi Formulir Pendaftaran Sidang


(terlampir) di Kantor Prodi/Fakultas.
2. Mahasiswa menyerahkan naskah skripsi sebanyak 3 (tiga)
eksemplar dilampiri Form Pendaftaran yang telah diisi dan
persyaratan sebagaimana ketentuan huruf A angka 1- 6
kepada staf Prodi dalam stopmap tersendiri terpisah dari
naskah skripsi.
3. Staf Prodi memeriksa kelengkapan persyaratan
menggunakan Check List Persyaratan Sidang.

33
4. Apabila belum lengkap, mahasiswa kembali ke langkah
huruf B angka 2;
5. Apabila dinyatakan lengkap, Staf prodi membuatkan tanda
terima bukti pendaftaran sidang.
6. Staf prodi menyerahkan naskah skripsi kepada Kaprodi dan
menyerahkan tanda terima bukti pendaftaran Sidang
kepada mahasiswa.
7. Mahasiswa menerima tanda bukti pendaftaran Sidang.

34
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lampiran Transliterasi Arab-Indo

PEDOMAN TRANSLITERASI
DARI HURUF ARAB KE LATIN

Pedoman Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam


penulisan skripsi ini adalah Pedoman transliterasi yang merupakan

35
hasil Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor: 158
Tahun 1987 dan Nomor : 0543b/U/1987.
Di bawah ini daftar huruf-huruf Arab dan transliterasinya
dengan huruf latin.

1. Konsonan

Huruf
Nama Huruf Latin Nama
Arab
Tidak Tidak
Alif
dilambangkan dilambangkan

Ba B Be

Ta T Te

Es (dengan
a
titik di atas)

Ja J Je

Ha (dengan
a titik di
bawah)

Kha Kh Ka dan Ha

Dal D De

Zet (dengan

36
titik di atas)

Ra R Er

Za Z Zet

Sa S Es

Sya SY Es dan Ye

Es (dengan
a titik di
bawah)
De (dengan
at titik di
bawah)
Te (dengan
a titik di
bawah)
Zet (dengan
a titik di
bawah)
Apostrof
Terbalik

Ga G Ge

Fa F Ef

37
Qa Q Qi

Ka K Ka

La L El

Ma M Em

Na N En

Wa W We

Ha H Ha

Hamzah Apostrof

Ya Y Ye

Hamzah ( ) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya


tanpa diberi tanda apa pun. Jika hamzah ( ) terletak di tengah atau
di akhir, maka ditulis dengan tanda

2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas
vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal
tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut:

Huruf Huruf
Nama Nama
Arab Latin

38
Fat ah A A

Kasrah I I

ammah U U

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa


gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa
gabungan huruf, yaitu:

Huruf
Tanda Nama Nama
Latin
Fat ah
Ai A dan I
dan ya
Fat ah
Iu A dan U
dan wau
Contoh:

: kaifa

: haula

3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa
harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

39
Huruf
Harkat dan
Nama dan Nama
Huruf
Tanda
a dan
Fat ah dan
alif atau ya garis di
atas
i dan
Kasrah dan
garis di
ya
atas
u dan
ammah
garis di
dan wau
atas
Contoh:

: m ta

: ram

: q la

: yam tu

4. Ta Marb ah
Transliterasi untuk ta marb ah ada dua, yaitu: ta marb ah
yang hidup atau mendapat harkat fat ah, kasrah, dan ammah,
transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta marb ah yang mati atau

40
mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h].
Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marb ah diikuti
oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua
kata itu terpisah, maka ta marb ah itu ditransliterasikan dengan ha
(h). Contoh:

: rau ah al-a f l

: al-mad nah al-f lah

: al- ikmah

5. Syaddah (Tasyd d)
Syaddah atau tasyd d yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tasyd d ( ), dalam transliterasi
ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang
diberi tanda syaddah. Contoh:

: rabban

: najjain

: al- aqq

: al- ajj

41
:

Jika huruf ber- tasyd d di akhir sebuah kata dan didahului


oleh huruf berharkat kasrah ( ), maka ia ditransliterasi seperti
huruf maddah ( ). Contoh:

: (bukan atau )

: (bukan atau )

6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan huruf (alif lam Dalam pedoman transliterasi
ini, kata sandang ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia
diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah. Kata sandang
tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata
sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan
dihubungkan dengan garis mendatar (-). Contohnya:

: al-syamsu (bukan asy-syamsu)

: al-zalzalah (bukan az-zalzalah)

: al-falsafah

: al-bil du

42
7. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof
hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata.
Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan,
karena dalam tulisan Arab ia berupa alif. Contohnya:

: na

: al-

: umirtu

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam


Bahasa Indonesia
Kata, istil ah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah
kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa
Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi
bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering
ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut
cara transliterasi di atas. Misalnya kata Alquran (dari al- n),
sunnah, hadis, khusus dan umum. Namun, bila kata-kata tersebut
menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus
ditransliterasi secara utuh. Contoh:
F il l al- n

43
Al-Sunnah qabl al-tadw n
Al- tF m al-Laf l bi khu al-sabab

9. Laf al-Jal lah ( )


Kata yang didahului partikel seperti huruf jarr dan
huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mu f ilaih (frasa
nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah. Contoh:

: d null h

Adapun ta marb ah di akhir kata yang disandarkan


kepada laf al-jal lah, ditransliterasi dengan huruf [t]. Contoh:

: hum f ra matill h

10. Huruf Kapital


Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital
(All Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai
ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman
ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital,
misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri
(orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat.
Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis
dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan
huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka
huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-

44
). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul
referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis
dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan
DR). Contoh:
Wa m Mu ammadun ill ras l
Inna awwala baitin wu linn si lalla bi Bakkata
mub rakan
Syahru Rama n al-la unzila f h al- n
Na r al-D n al- s
Ab Na r al-Far b
Al-Gaz l
Al-Munqi min al- al l

2. Lampiran Contoh Cover Proposal Skripsi FAI

45
3. Lampiran Contoh Cover Skripsi FAI

46
4. Lampiran Contoh Sistematika Skripsi FAI

47
5. Lampiran Formulir Pendaftaran Sidang Ujian Proposal Skripsi FAI

48
6. Lampiran Surat Persetujuan Pembimbing Proposal Skripsi FAI

49
7. Lampiran Kartu Bimbingan Proposal Skripsi dan Skripsi

50
51
52
8. Lampiran Lembar Pengesahan Judul Proposal skripsi

53
9. Lampiran Persetujuan Ujian Skripsi FAI

54
10. Lampiran Pengesahan Skripsi FAI

55
11. Lampiran Surat Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah

56

Anda mungkin juga menyukai