PROPOSAL
OLEH:
SARAGI TUA BARASA
NIM : 6173510024
Proposal Skripsi yang Diajukan oleh Saragi Tua Barasa Nim : 6173510024,
Jurusan Ilmu Keolahragaan dengan Judul “Pengaruh Pemberian Jamu
Kunyit Asam terhadap kadar Aspartate Aminotransferase (AST) setelah
Aktivitas Eksentrik” Telah diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji dalam Ujian
Seminar Proposal Skripsi
Halaman
i
3.1.2. Waktu Penelitian ................................................................. 16
3.5.3. Alat-alat.................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................25
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR..................................................................................................... Hal
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Olahraga atau aktivitas fisik yang terencana dan teratur serta dilakukan
secara rutin, sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran fisik bagi yang
akan dapat melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti,
menghadapi dan mengatasinya dengan baik. Oleh karena itu sudah saatnya kita
satu model latihan berdasarkan jenis kontraksi otot, pada kondisi ini otot
lipat dalam tubuh, sedangkan kebutuhan oksigen dalam otot akan terjadi
radikal bebas dalam tubuh dan jika antioksidan yang ada dalam tubuh tidak dapat
menyeimbangi radikal bebas maka akan terjadi stress oksidatif yang berpengaruh
1
Aktifitas fisik membentuk senyawa radikal bebas. Didalam tubuh akan
banyak dalam sistem biologis tubuh adalah radikal bebas turunan oksigen atau
pemecahan homolitik dari ikatan kovalen suatu molekul atau pasangan elektron
bebas suatu atom. ROS merupakan bagian dari hasil metabolisme sel normal atau
sel yang terpapar zat-zat lain yang menyebabkan terjadinya inflamasi atau
peradangan. ROS sebagian besar merupakan hasil dari respon fisiologis (ROS
endogen) yaitu hasil metabolisme sel normal dan sebagian kecil merupakan hasil
reaktif yang berasal dari polutan lingkungan, radiasi, infeksi bakteri, jamur dan
aktifitas fisik, terjadi penurunan glikogen hati secara signifikan (Arsana, 2016).
Ketika cadangan glikogen hati dan otot rendah maka cadangan lemak dapat
Lemak tersebut juga dapat berasal dari hati. Peran sentral hati dalam
metabolisme sumber energi saat aktifitas fisik dan kehadiran radikal bebas dapat
mempengaruhi fungsi hati. Sel-sel hati yang rusak akan mengeluarkan berbagai
macam enzim di antaranya serum alanin amino transferase (ALT) atau Serum
2
Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan serum aspartat amino transferase
reaksi pemindahan gugus amino antara asam aspartat dan asam alfaketoglutamat
Meskipun AST dapat diukur sendiri, biasanya disertakan dengan enzim lain
sebagai bagian dari tes yang lebih luas, seperti panel hati atau panel metabolik
vitamin C. Selain dari vitamin ternyata beberapa flavonoid yang terdapat pada
tumbuh tumbuhan kaya akan antioksidan. Salah satu komponen flavonoid dari
tumbuh tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai antioksidan adalah zat warna
Beberapa solusi yang biasa dikenal untuk memperbaiki fungsi hati adalah
Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) diduga mampu memperbaiki fungsi
hati yang dipicu oleh kehadiran radikal bebas saat aktivitas fisik. Penelitian
stress oksidatif selama aktifitas fisik (Arsana, 2016). Ekstrak kulit buah manggis
juga dapat memulihkan kadar glikogen serta peningkatan konsumsi glukosa dan
3
trigliserida saat aktivitas fisik. Namun pengomsumsian ekstrak buah manggis yang
telah dimodifikasi menjadi serbuk kapsul siap minum yang dikomsumsi dalam
jangka panjang cenderung memberikan efek negative pada fungsi organ ginjal
Sehingga alternative lain seperti penggunaan ramuan tradisional juga dapat menjadi
antioksidan tambahan dari luar tubuh yaitu dengan meminum jamu, salah satu jamu
yang banyak digunakan dan mudah dalam proses pembuatan adalah jamu kunyit
asam.
samping minimal dan tidak berbahaya jika sering diminum (Susilawati, 2017).
seperti celebrex dan ibuprofen, hal ini disebabkan karena kunyit memiliki
sebagai antioksidan alami berperan sebagai penangkal radikal bebas yang aman
bagi tubuh.
4
1.2 Identifikasi Masalah
Aminotransferase (AST)?
agar ruang lingkup penelitian akan lebih jelas dan terukur mengingat terbatasnya
kemampuan, tenaga, biaya dan waktu. Adapun permasalahan dalam penelitian ini
hanya membatasi pada pengaruh pemberian jamu kunyit asam terhadap kadar AST
adalah “Apakah terdapat pengaruh pemberian jamu kunyit asam terhadap kadar
5
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk “Mengetahui pengaruh pemberian jamu
eksentrik.?”
Adapun kegunaan hasil penelitian ini dibagi menjadi dua hal yaitu:
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat Praktis
Aminotransferase (AST).
6
BAB II
LANDASAN TEORI
gugus asam amino dan asam alfa-keto (Sacher, dkk, 2004). Kedua macam
amino menjadi energi berbentuk ATP dalam siklus krebs (Zaenab & Siti
mitokondria.
7
AST terdapat di jantung, hati, otot rangka dan ginjal
akut, maka kadar AST dalam serum akan meningkat. Hal ini disebabkan
oleh bebasnya enzim intraseluler dari sel yang rusak ke sirkulasi. Kadar
pemeriksaan AST yang paling sering digunakan saat ini yaitu metode
WHO/ IFCC. Metode ini terdiri dari 2 macam yaitu metode IFCC dengan
IFCC with PP atau substrat start atau metode IFCC tanpa penambahan
8
reagen pirydoxal phospat atau yang biasa disebut sample start atau IFCC
semua penyakit hati. Kadar yang tinggi ditemukan jika penyakit hati
disertai dengan nekrosis hati yang luas seperti hepatitis virus yang berat,
(Isselbacher, dkk., 2012). Selain pada kelainan hati AST serum akan
meningkat pada infark miokard, nekrosis otot skelet dan nekrosis dari
pankreas dan ginjal. Latihan fisik berat dan hemolisis karena penyakit
satu model latihan berdasarkan jenis kontraksi otot, pada kondisi ini otot
selama berkontraksi.
9
b. Bentuk-bentuk Kontraksi Otot
tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan juga merupakan
suatu senyawa atau komponen kimia yang dalam kadar atau jumlah tertentu mampu
nonenzimatik disebut
juga antioksidan pemecah rantai. Antioksidan pemecah rantai terdiri dari vitamin
C, vitamin E, dan beta karoten (Chevion, 2003; Ji, 1999). Sistem pertahanan ini
bekerja dengan beberapa cara antara lain berinteraksi langsung dengan radikal
reaktif, atau mengubah senyawa reaktif menjadi kurang reaktif (Winarsi, 2007).
10
Tabel 2.1. Klasifikasi antioksidan
2. 50-100 Kuat
3. 101-150 Sedang
4. 151-200 Lemah
dengan warna yang khas yaitu kuning. Tanaman ini berbatang 10 basah dengan
batang berwarna hijau atau keunguan, tinggi batangnya sampai 0,75 m, berdaun 4
sampai 8 helai dan berbentuk lonjong, bunga majemuk berwarna merah atau merah
berwarna kuning tua atau jingga terang. Keseluruhan rimpang membentuk rumpun
yang rapat, berwarna oranye dan tunas mudanya berwarna putih. Akar serabut
kunyit berwarna cokelat muda. Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang
atau akarnya.
Kunyit memiliki kandungan senyawa aktif minyak atsiri yang terdiri dari α
11
tartarat, 30-40% gula, serta sejumlah kecil asam sitrat dan kalium bitartrat sehingga
berasa sangat masam (Rukmana, 2005). Pemakaian kunyit asam sebagai pengurang
rasa nyeri memilki efek samping minimal dan tidak bahaya jika dikonsumsi sebagai
biasa digunakan oleh masyarakat secara turun temurun. Jamu gendong atau Obat
Triratnawati, 2003)
Hasil penelitian yang relevan sudah terdahulu dilakukan oleh para peneliti
12
maka perlu untuk mengkonsumsi antioksidan supaya menghindari efek
b. Agus Triyono (2017) dengan judul penelitian “Uji Klinik Efek Formula
SGOT dan SGPT pada 14 orang mahasiswa ikor unimed tahun 2017, teknik
analisis data pada penelitian ini menggunakan uji t. Hasil uji analisis data
13
tahun 2017. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan aktivitas eksentrik
seperti continuous running dan interval running terhadap SGOT dan SGPT
Aktivitas Eksentrik
Radikal Bebas
(Reactive oxygen
species) ROS
Stres Oksidative
14
2.4 Hipotesis Penelitian
sebagai berikut: Ada Pengaruh Pemberian Jamu Kunyit Asam Terhadap Kadar
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
perhatian peneliti dalam suatu waktu dan ruang lingkup yang sudah ditentukan.
Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 FIK
UNIMED.
sampel penelitian dengan beberapa kriteria tertentu yang bertujuan agar data
16
yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif (Sugiyono, 2010). Adapun
Posttest.
Skor mean rata-rata kedua kelompok diperoleh masing-masing dari hasil pre
test dan Post test. Dalam rancangan ini kedua kelompok dibuat setara kecuali
17
adanya pemberian perlakuan X dibandingkan dengan perubahan yang terjadi
penelitian ini adalah Jamu kunyit asam dan kadar Aspartate Aminotransferase
(AST).
penyebab salah satu faktor. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini menggunakan pre test –post test control grup design.
18
Keterangan:
Kedua kelompok melakukan aktivitas eksentrik berupa drop jumps (naik turun
bangku setinggi 0,5 meter) sebanyak 10 set, setiap set melakukan 10 kali
repitisi; pada setiap set melakukan istirahat selama 1 menit (Ilmi, 2018).
eksentrik.
19
Kadar Aspartate Kadar Aspartate Aminotransferase (AST)
kelompok.
(Winarno,2012).
darah hasil proses metabolisme tubuh dan menyasar liver/hati, yaitu dengan
menggunakan aktivitas eksentrik berupa drop jumps (naik turun bangku setinggi
0,5 meter) sebanyak 10 set; setiap set melakukan 10 kali repitisi; pada setiap set
20
3.5.2 Bahan-bahan
3.5.3 Alat-alat
b. Peluit
c. Stopwatch
e. Lapangan voli
f. Jarum Suntik
21
❖ Masukkan parutan kunyit, lalu masukkan 100gr asam jawa dan
1 sdt madu
Dalam Penelitian ini, jamu kunyit asam akan langsung diberikan kepada
sampel penelitian setelah melakukan aktivitas, lalu data tentang kadar Aspartat
aktivitas eksentrik) dan Post-test (0,12,48, dan 72 jam setelah aktivitas eksentrik).
Data Teknik analisis data yang peneliti gunakan ialah pre-tes dan post-tes.
Setelah data diperoleh maka dilakukan analisis statistik untuk menguji hipotesis
yang diajukan, yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian jamu kunyit
kemudian data yang diperoleh tersebut terlebih dahulu ditentukan dengan uji
homogenitas dan uji normalitas. Apabila data berdistribusi normal maka akan
22
dilanjutkan dengan uji – t dengan α = 0.05, Uji ini untuk menguji perbedaan rata-
KETERANGAN :
SDδ = Standar deviasi dari δ (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
n = banyaknya sampel
DF = n-1
uji-t independen (bebas) Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua
KETERANGAN :
Xa = rata-rata kelompok a
Xb = rata-rata kelompok b
23
na = banyaknya sampel di kelompok a
DF = na + nb -2
24
DAFTAR PUSTAKA
Hariadi. (2009). Aktivitas Fisik Atau Olahraga Yang Aman Untuk Kesehatan Dan
Kesegaran Jasmani. Generasi Kampus, Vol. 2 (1).
Mckee, T., Dan Mckee J.R. (2015). Biochemistry : The Molecular Basis Of Life,
6th Edition. New York : MC Graw Hill.
25
Mulyono, M., & Susiloningsih, W. (2017). Pengaruh Pemberian Vitamin E
Terhadap Kadar Mda Plasma Darah Pasca Latihan Fisik Submaksimal.
Jurnal Olahraga Prestasi, Vol. 13(2), Hal. 152–160.
Price, S.A. Dan Wilson L.M., (2012). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Alih Bahasa: Brahm Pandit Dan Huriawati Hartanto. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Ruzlan N, Kamarudin KR, Idid SO, Idid SZ, Mohamed Rehan A, Koya MS.
Antioxidant Study Of Pulp And Peel Of Dragon Fruits: A Comparative
Study. Int Food Res J. (2010) Vol. 17 : Hal. 367– 75.
Sardini,S. (2007). Penetuan Aktivitas Enzim GOT Dan GPT Dalam Serum Dengan
Metode Reaksi Kinetik Enzimatik Sesuai IFCC (International Federation
Of Clinical Chemistry And Laboratory Medicine). Jakarta : Pusat
Teknologi Keselamatan Dan Metrologi Radiasi – Badan Nuklir Nasional.
Sherlock, S. Dooley J. (2008). Disease Of The Liverand Biliary System 11th Ed.
Oxford: Blackwell Science Ltd.
26
Sinaga, F. A. (2016). Stress Oksidatif Dan Status Antioksidan Pada Aktivitas Fisik
Maksimal. Jurnal Generasi Kampus, Vol. 9 (2).
Zaenab, Siti Noor. (2016). Pengaruh Penambahan Polyethilene Glicol (PEG) 6000
Terhadap Kadar Aspartat Aminotransferase (AST) Pada Serum Lipemik.
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Yogyakarta.
Zalukhu, M. L., Phyma, A. R., & Pinzon, R. T. (2016). Proses Menua , Stres
27