METODE ASESMEN
asesmen harus disesuaikan dengan kompetensi dan tujuan belajar murid. assessment
harus dirancang secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya atau reliabel. untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
asesmen dalam paradigma baru sendiri sangat ditekankan pada asesmen belajar murid
yang lebih komprehensif dan student center dalam pelaksanaan asesmen diagnostik
formatif maupun sumatif kita bisa menggunakan tiga teknik asesmen yang paling
umum yaitu
1. Teknik Observasi
teknik observasi teknik asesmen observasi yaitu murid diamati secara berkala dalam
kurun waktu tertentu dengan fokus secara keseluruhan maupun individu. misalnya
dalam mata pelajaran bahasa Inggris guru melakukan observasi secara berkala dalam
kurun waktu 1 bulan, dalam proses observasi tersebut guru mengamati Bagaimana
peningkatan kepercayaan diri murid dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris
selama dalam kelas.
2. asesmen performa
asesmen performa dimana asesmen performa ini dapat berupa praktik seperti
presentasi, pidato, melakukan gerakan atau permainan dalam olahraga dan sejenisnya.
lalu bisa juga menghasilkan produk misalnya berupa membuat karangan, puisi atau
brosur. Selain itu bisa juga melakukan Project atau membuat portofolio. guru bisa
memberikan keleluasaan pada murid untuk menentukan hal seperti apa yang bisa
menjadi bukti kemajuan belajar mereka sehingga produk yang dihasilkan pun beragam
dan sesuai dengan minat murid
tes tertulis atau lisan yang digunakan untuk menguji pengetahuan murid terhadap suatu
hal. biasanya Teknik ini digunakan hanya sebatas untuk menguji level pengetahuan
yang sifatnya lebih menghafal saja. padahal sebenarnya asas ini juga dapat digunakan
untuk menguji level pemahaman murid dengan mengajak mereka merefleksikan suatu
konsep dan mengaitkannya terhadap kehidupan sehari-hari melalui studi kasus.
Instumen Asesmen
dalam Melakukan asesmen tentu saja akan ada beberapa instrumen yang diperlukan
dalam prosesnya berikut ini instumrn-instrumen yang dapat digunakan agar asesmen
dapat lebih bermakna
1. Rubrik
instrumen rubrik yaitu sebuah panduan yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi
kualitas capaian murid dengan menggunakan rubrik skor tertentu. kriteria dalam rubrik
inilah yang menjadi panduan guru dalam menilai capaian murid
2. Cheklist
instrumen checklist yang berupa daftar informasi, dat,a ciri-ciri karakteristik atau
elemen yang dituju. misalnya saat kita meminta murid untuk melakukan story telling di
kelas Lalu guru atau murid bisa menilai dengan mengisi lembar checklist untuk
penilaian
3. Catatan Anekdotal
instrumen catatan Anekdotal merupakan catatan singkat hasil observasi pada murid.
catatan bisa difokuskan pada performa dan perilaku murid yang penting, disertai latar
belakang kejadian dan hasil analisis dari observasi yang telah dilakukan. contohnya
saat murid-murid sedang aktif berdiskusi dalam kelompok tentang suatu materi guru
bisa membuat catatan anekdotal, siapa murid yang aktif pasif atau lainnya.
4. Lembar Amatan
lembar amatan berisi catatan Kembangan kompetensi murid dalam sebuah mata
pelajaran tertentu, digunakan dalam asesmen formatif dengan teknik observasi.
FORMAT ASESMEN
formatnya asesmen dapat klasifikasikan ke dalam dua hal yaitu satu asesmen
tradisional dan asesmen alternatif
Asesmen Tradisional
Asesmen Alternatif
format asesmen alternatif dan beberapa alat tes yang bisa kita gunakan asesmen
alternatif ini sendiri lebih mampu mengakomodir hal-hal yang kurang bisa diukur lewat
assessment tradisional, beberapa alat yang bisa digunakan dalam asesmen alternatif
adalah
portofolio terdiri dari karya murid yang menampilkan penguasaan keterampilan tugas
dan ekspresi atas suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. misalnya guru bisa
membuatkan suatu template jurnal atau Dairy untuk setiap murid. Murid diwajibkan
untuk mengisi jurnal atau dari setiap selesai pembelajaran di dalamnya guru meminta
setiap murid untuk melakukan refleksi terkait