Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENGEMBANGAN KAWASAN

LINGKUNGAN KUPANG GUNUNG BARAT GANG 7A

Dosen Pembimbing:

Brina Oktafiana, ST., M.T.

Team Teaching:

Ir. Esty Poedjioetami, MT

Disusun oleh:

Shabilla Rahin Jatmiko 04.2021.1.03522

Isnani Latifa Maghfiroh 04.2021.1.03468

Mu’afiya Alimah Saidah 04.2021.1.03494

Slamet Iswahyudi 04.2019.1.03287

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA

SURABAYA
PERENCANAAN PARTISIPATIF
PENGEMBANGAN KAWASAN LINGKUNGAN KUPANG GUNUNG
BARAT GANG 7A
2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan YME, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul
“Laporan Studi Kasus Pembangunan Partisipatif” tepat pada waktunya. Meskipun demikian,
kami berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan observasi ini. Baik dalam
survey lokasi maupun dalam pencarian studi literatur.

Tujuan utama dari penulisan laporan observasi ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Partisipatif. Selain itu, dengan menulis laporan ini, kami dapat mengenal
Arsitektur dalam konteks pembangunan partisipatif di area lingkungan sekitar, dan
memperluas wawasan dengan membaca literatur yang ada.

Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Brina Oktafiana dan Ibu
Esty Poedjioetami selaku Dosen Mata Kuliah Perencanaan Partisipatif yang telah memberi
bimbingan serta semua teman-teman yang ikut terlibat dan membantu dalam menyelesaikan
laporan Studi Kasus. Semoga kebaikan yang diberikan oleh teman-teman menjadi amal
sholeh yang senantiasa mendapat dan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah Subhana wa
Ta’ala, Aamiin.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita.

Surabaya, 16 Desember 2022

Penyusun
I
KELOMPOK 11
PERENCANAAN PARTISIPATIF
PENGEMBANGAN KAWASAN LINGKUNGAN KUPANG GUNUNG
BARAT GANG 7A

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR......................................................................................……… II

DAFTAR ISI................................................................................................................. III

II
KELOMPOK 11
PERENCANAAN PARTISIPATIF
PENGEMBANGAN KAWASAN LINGKUNGAN KUPANG GUNUNG
BARAT GANG 7A

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia memiliki kebijakan otonomi daerah atau otoda yang memberikan ruang
kebebasan bagi warganya untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan sebuah daerah dan
juga kebijakan-kebijakannya, (Kurniawan, 2007). Partisipasi masyarakat dapat membuat
proses pemerintahan yang berjalan menjadi salah sati karakteristik pemerintahan yang baik,
(Hosnan, 2007). Dengan adanya partisipasi masyarakat membuktikan bahwa otonomi
daerah tersebut sudah berhasil. Perencanaan partisipatif oleh pemerintah daerah
dilaksanakan berdasarkan regulasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Pelaksanaan perencanaan pembangunan dimulai dari terlibatnya masyarakat dengan
pelaksanaan musrenbang tingkat kelurahan hingga di tingkat provinsi. Musrenbang ini
dilakukan untuk penyusunan rencana pembangunan.

Pada Gang 7A Kupang Gunung Barat, akhir-akhir ini kerap terjadi banjir yang
sangat mempengaruhi aktivitas warga sekitar. Hal ini diakibatkan oleh warga yang
merenovasi rumah melebihi batas drainase. Beberapa bahkan rumahnya lebih rendah
daripada drainase. Warga yang rumahnya lebih rendah dari drainase inilah yang lebih
terkena dampak jika drainase meluap. Agar drainase tidak terus menerus meluap saat musim
penghujan, maka dapat diterapkan peluasan drainase yang sudah ada menjadi lebih besar
dan luas untuk kapasitas air yang mengalir secara partisipatif dengan pertimbangan warga
sekitar sebagai pertimbangan dalam input utama perencanaan. Dengan pelibatan masyarakat
dalam pembangunan drainase, akan menambah wawasan masyarakat tentang kebutuhan
wilayahnya.

Dari latar belakang masalah kebanjiran dan partisipasi masyarakat dalam prosesnya,
laporan ini kami buat dengan tujuan memberikan gambaran mengenai perencanaan
partisipatif di Kupang Gunung Barat Gang 7A, Surabaya, Jawa Timur. Kajian mengenai
proses perencanaan partisipatif di Kupang Gunung Barat Gang 7A kami peroleh dari
observasi ke lapangan secara langsung.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana identifikasi aspek fisik dan non fisik lingkungan Kupang Gunung Barat
gang 7A?
2. Apa tujuan dan sasaran pembangunan?
3. Bagaimana rumusan strategi dan konsep perencanaan pembangunan?

1
KELOMPOK 11
PERENCANAAN PARTISIPATIF
PENGEMBANGAN KAWASAN LINGKUNGAN KUPANG GUNUNG
BARAT GANG 7A
3.1. Maksud, Tujuan dan Sasaran
1.4.1. Maksud
1.4.2. Tujuan

2
KELOMPOK 11
PERENCANAAN PARTISIPATIF
PENGEMBANGAN KAWASAN LINGKUNGAN KUPANG GUNUNG
BARAT GANG 7A

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Perencanaan Pembangunan Partisipatif


Menurut UU No. 25 tahun 2004, perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masadepan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber
daya yang tersedia.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara


perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara
negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

Perencanaan pembangunan di daerah sebetulnya tidak terpisah dari perencanaan


pembangunan ditingkat nasional, sebagaimana disebutkan dalam PP No. 8 tahun 2008 (pasal
2 ayat 1).

2.2 Partisipasi Masyarakat


Partisipasi merupakan proses anggota masyarakat sebagai individu maupun
kelompok sosial dan organisasi, mengambil peran serta ikut mempengaruhi proses
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kebijakan-kebijakan yang langsung
mempengaruhi kehidupan mereka (Sumarto, 2004)

Partisipasi masyarakat merupakan hak dan kewajiban seorang warganegara untuk


memberikan kontribusinya kepada pencapaian tujuan kelompok. Partisipasi dapat berupa
keterlibatan mental dan emosi serta fisik dalam menggunakan segala kemampuan yang
dimilikinya (berinisiatif) dalam segala kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung
pencapaian tujuan dan tanggungjawab atas segala keterlibatan. Partisipasi yang didorong
oleh mental dan emosi disebut partisipasi otonom, sedangkan partisipasi didorong dengan
paksaan disebut mobilisasi. Partisipasi mendorong seseorang atau kelompok untuk
menyumbang atau mendukung kegiatan bersama, berdasarkan kesukarelaan sehingga
tumbuh rasa tanggung jawab bersama terhadap kepentingan kelompok atau organisasi.

Partisipasi merupakan kerjasama antara rakyat dan pemerintah dalam merencanakan,


melaksanakan, melestarikan dan mengembangkan hasil pembangunan. Partisipasi adalah
proses komunikasi dua arah yang berlangsung terus-menerus untuk meningkatkan
3
KELOMPOK 11
PERENCANAAN PARTISIPATIF
PENGEMBANGAN KAWASAN LINGKUNGAN KUPANG GUNUNG
BARAT GANG 7A
pengertian masyarakat secara penuh atas suatu proses kegiatan. Partisipasi berarti peran
serta seseorang atau sekelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk
pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberikan masukan berupa pikiran,
tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati
hasil-hasil pembangunan.

2.3 Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,
melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Menurut Payne (1997), menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya


bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk
mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien
tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.
Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya,
bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan
akumulasi pengetahuan, ketrampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan
tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal.

Menurut Robinson (1994), menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses


pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan
kebebasan bertindak.

4
KELOMPOK 11
PERENCANAAN PARTISIPATIF
PENGEMBANGAN KAWASAN LINGKUNGAN KUPANG GUNUNG
BARAT GANG 7A

BAB III
METODOLOGI

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif -kualitatif dengan acuan oleh


Miles dan Hubberman (1984), yang menyatakan bahwa analisis dilakukan secara intensif,
komunikatif dan diperlukan mendapatkan informasi dengan melakukan studi lapang guna
memahami secara langsung pelaksanaan program pembangunan dari objek studi lapangan. Akifitas
yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan.

Kualitatif - Deskriptif
Ruang Lingkup
Teknik Pengumpulan Data Data Primer (Studi Lapang) Melalui
Dokumentasi, Observasi Lapang, Wawancara secara langsung :
a. Pemerintah Desa
b. Tokoh Masyarakat
c. Pelaksanaan Program
d. Masyarakat
Teknik Analisa Data Reduksi Data, Penyajian Data, Penarikan Kesimpulan
Metode Analisa Metode Evaluasi menggunakan Analisa kualitatif - deskriptif

Table 1 : Metode Penelitian

3.2 Tahapan Penelitian

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode


deskriptif kualitatif
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
5. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan

5
KELOMPOK 11
PERENCANAAN PARTISIPATIF
PENGEMBANGAN KAWASAN LINGKUNGAN KUPANG GUNUNG
BARAT GANG 7A
6. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik yang
relevan.
7. Membuat laporan penelitian

3.3 Diagram Alur Penelitian

Perencanaan
Pengambilan Data

Wawancara Studi Literatur

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

SELESAI

6
KELOMPOK 11
PERENCANAAN PARTISIPATIF
PENGEMBANGAN KAWASAN LINGKUNGAN KUPANG GUNUNG
BARAT GANG 7A
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Apep Fajar. 2007. Otonomi Daerah: Menumbuhkan Partisipasi Warga


dalam Pembuatan Kebijakan.

Hosnan. 2007. Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Daerah.


Jurnal Membangun Indonesia dari Daerah: Partisipasi Publik dan Politik Anggaran Daerah.
Jakarta: JICA

7
KELOMPOK 11

Anda mungkin juga menyukai